Tgas Kep. Keluarga Revisi

download Tgas Kep. Keluarga Revisi

of 21

description

Laporan Keperawatan Keluarga

Transcript of Tgas Kep. Keluarga Revisi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. Ndi RT 03/RW 6 KEL. BANGETAYU KULON, KEC. GENUK, SEMARANG

Disusun Oleh :

MASYKUR KHAIR

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2014

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (Tanggal : 3 September 2014)I. DATA UMUM1. Nama Kepala Keluarga: Tn. N 2. Usia: 35 tahun3. Pendidikan: D34. Pekerjaan Kepala Keluarga: Wiraswasta5. Alamat: Jln. Banget Prasetya III, RT III RW VI 6. Komposisi Keluarga:

No.NamaJKHub. dgn KKUmurPendStatus ImunisasiKET

BCGPolioDPTHepatitisCampak

1234123123

1.Ny. IPIstri35 thnSMALengkap

2.An. TLAnak15 thnSMPLengkap

3.An. DLAnak11 thnSDLengkap

4.An. KPAnak3 thn-Lengkap

5.Ny. WPIbu67 thnD3------------Tdk tahu

GENOGRAM :

DM/HT503531593567

HT

Keterangan :

: Laki-laki: Klien

: Perempuan: Meninggal dunia

: Tinggal Serumah: Menikah

: Garis Keturunan7. Tipe Keluarga: The Extended Family8. Suku Bangsa: Jawa, Indonesia9. Agama :Islam Keluarga aktif melakukan kegiatan ibadah shalat 5 waktu, serta mengikuti kegiatan pengajian di luar rumah. Keluarga cukup tegas terkait masalah keagamaan, Tn. N mengatakan selalu menyampaikan kepada anak-anaknya untuk selalu melaksanakan shalat lima waktu, bahkan jika tidak dikerajakan terkadang samapai memukul anak tersenut. Keluarga juga aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan di lingkungan RT/RW. 10. Status Sosial ekonomi keluarga: Penghasilan keluarga dari pekerjaan suami sebagai sebagai seorang wiraswasta yaitu Rp. 3.000.000,- perbulan. Keluarga mengatakan bahwa penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.11. Aktivitas rekreasi keluarga:Keluarga mengatakan bahwa merka melakukan liburan jika ada kesempatan. Untuk hiburan harian keluarga memilih hiburan seperti dengan menonton TV, melepas lelah bersama di ruang keluarga. Hampir tiap tahun keluarga menyempatkan diri untuk berlibur bersama.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga :12. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga saat ini berada dalam tahap perkembangang keluarga dengan anak usia remaja

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :Tugas perkembangan keluarga :a. Memberikan kebebasan seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.b. Mempertahankan hubungan intim dalam keluargac. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tuad. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhane. Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

Keluarga Tn. N mengatakan sejauh ini tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

14. Riwayat keluarga inti: Ny. I mengatakan bahwa Tn. N dan Ny. I berada dari daerah yang sama. Suami adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua mereka. Tn. N saat ini mengeluh mengalami pusing, saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah, tekanan darahnya 140/90 mmHg, Tn. N mengalami hipertensi. Tn. N juga mengeluh sering mengalami nyeri pada persendian, seperti pada lutut atau jari yang biasa dialami setelah bangun tidur, namun Tn. N tidak memriksakan diri karena takut jarum. Ny. I dalam keadaan sehat. An. R, An. K dan An. D dalam keadaan sehat, status imunisasinya juga lengkap. Sementara Ny. W mengatakan bahwa saat dia mengalami hipertensi dan diabetes mellitus bahkan sudah terdapat ulkus pada ibu jari kiri, dan 3 minggu yang lalu dirawat di RS karena diabetes mellitus yang dialaminya.15. Riwayat Keluarga sebelumnya:Keluarga mengatakan bahwa ada salah satu anggota keluarga dari pihak Tn. N yang mengalami Hipertensi dan Diabetes Melitus yaitu ibu dari Tn. N

III. Data Lingkungan:16. Karakterisitik rumah: Luas rumah 96 m2 (lebar 8 m dan panjangnya 12 m). Rumah 2 lantai dengan 4 kamar tidur, 1 gudang, dapur, 1 WC dan kamar mandi, serta ruang keluarga. Keluarga mengatakan pencahayaan dalam rumah cukup. Keluarga menggunakan air PAM untuk kebutuhan sehari-hari tetapi untuk air minumnya menggunakan air kemasan isi ulang. WC yang digunakan menggunakan septic tank. Lantai menggunakan tegel dan tampak kering, keadaan rumah tampak bersih.

Denah Rumah :

91011Keterangan :: Teras depan: Kamar tidur: Ruang tamu: Ruang cuci: Kamar tidur: Kamar tidur: Dapur: WC/Kamar mandi: Kamar tidur: Ruang santai: GudangLantai 114325678Jl. Banget Prasetya III

\\\

Lantai 2

TBSU

17. Karakterisitik tetangga dan komunitas RW :Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Tetangga dan komunitas RW tersebut sangat memperhatikan masalah kesehatan, hal ini tampak dari program kegiatan yang dijalankan di tingkat RW yaitu pemeriksaan jentik tiap minggunya.

18. Mobilitas Geografis keluarga :Keluarga sudah tinggal di RT 3 RW sejak 20 tahun yang lalu. Setelah menikah awalnya keluarga tinggal di rumah sendiri, kemudian pindah ke rumah mertua pada tahun 2003 karena mertua tinggal sendiri dan juga masih di wilayah yang sama. Keluarga tinggal di Jl. Banget Prasetya III dan tidak pernah pindah lagi sampai sekarang.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:Setiap hari, baik itu siang, sore, malam dimana klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat sekitar. Tn. N selalu menekan pada Ny. I supaya mengikuti acara yang diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian. Apabila ada waktu luang Ny. I mengajak anaknya ke tetangga. Hubungan keluarga terlihat rukun.

20. Sistem pendukung keluarga:Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih sering menyelesaikan dengan anggota keluarga. Kadang juga melibatkan orang tua. Hal yang dirasakan sebagai pendukung keluarga juaga adalah tetangga yang hidup saling menghargai, memperhatikan bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga memanfaatkan sarana kesehatan (dr. keluarga) sebagai salah satu pendukung dalam peningkatan status kesehatan keluarga terlebih di dalam keluarga ada yang menderita diabetes melitus.

IV. Struktur keluarga21. Pola komunikasi keluarga:Tn. N mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, Tn. N mendiskusikan bersama Ny. I, terkadang meminta bantuan orang tua berupa nasehat. Komunikasi sehari-hari yang digunakan keluarga yaitu menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia. Waktu yang biasa digunakan untuk berkomunikasi pada saat santai yaitu malam hari.

22. Struktur kekuatan keluarga:Pemegang keputusan di keluarga adalah Tn. N sebagai keluarga, tetapi tidak menuntun kemungkinan suatu ketika Ny. I punya pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri, misalnya pada saat membeli keperluan rumah tangga dan mengatur posisi perabotan rumah tangga.

23. Struktur peran keluarga:a. Tn. NSebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga. Tn. N juga aktif sebagai anggota masyarakat.b. Ny. ISebagai ibu rumah tangga, bertanggung jawab dalam hal-hal yang berupa kebutuhan-kebutuhan keluarga di rumah, misalnya menyiapkan makanan, membereskan rumah dan kebutuhan-kebutuhan serta tugas-tugas ibu rumah tangga lainnya. Di masyarakat Ny. I juga aktif dalam mengikuti kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh komunitas RT/RW, antara lain kegiatan pengajian.c. An. TAnaknya melakukan perannya sebagai anak, misalnya belajar, bermain, membantu orang tua, dll. Ny. I mengatakan anaknya berperilaku sesuai dengan usianya.d. An. DBerperilaku sesuai dengan usianya.e. An. KBerperilaku sesuai dengan usianyaf. Ny. WSebagai orang yang paling tua dalam keluarga, Ny. W juga memiliki peranan yang cukup besar dalam keluarga. Ny. W bisa menempatkan diri sebagai seorang nenek pada anak-anak dari Tn. N, dengan memberikan nasehat-nasehat yang positif.

24. Nilai dan norma keluarga:Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agam islam yang dianutnya serta norma masyarakat di sekitarnya.

V. Fungsi Keluarga25. Fungsi afektif:Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun.

26. Fungsi sosial:Interaksi antara anggota keluarga baik, masing-masing amggota keluarga masih memperhatikan, mengajarkan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam berperilaku, baik di rumah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

27. Fungsi pendidikan:Selain dengan menyekolahkan anaknya, keluarga juga menganjurkan kepada anaknya untuk belajar mengaji di mesjid. Selain itu keluarga juga membantu anak di rumah dalam mengulang serta menyelesaikan tugas-tugas anaknya dari sekolah.

28. Fungsi sosialisasi:Keluarga memperkenalkan dan mengajarkan kepada anak tentang bagaimana memanggil nenek, kakek, papa, mama, kakak, dan adik, om dan sebutan sebutan lainnya. 29. Fungsi perawatan keluarga :a. Tugas Keluarga Dibidang Kesehatan1) Mengenal masalah kesehatanNy. W mengatakan bahwa diabetes itu adalah kalau sering haus, sering kencing dan lapar. Keluarga masih kurang mengenal tentang penyakit diabetes mellitus itu sendiri. 2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatanAnggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan-kemungkinan penyakit yang menyerang anggota keluarga yang lain. Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan dengan positif. Bila ada anggota keluarga yang sakit maka akan segera dibawa untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakitKeluarga memberikan perhatian, kasih sayang, dan support bila ada anggota keluarga yang sakit untuk membantu proses penyembuhan. Keluarga selalu memantau kondisi dari anggota keluarga yang sakit dan selalu menganjurkan untuk mengkonsumsi obat sehari-hari. Keluarga juga mengupayakan obat-obatan tradisional dalam menangani masalah kesehatan seharip-hari, seperti minum jamu.4) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumahKeluarga menyadari bahwa dengan meciptakan lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit.5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatanKeluarga percaya terhadap tenaga dan fasilitas kesehatan, karena ketika ada anggota keluarga yang sakit maka keluarga akan membawanya berobat ke dr. keluarga atau RS.b. Kebutuhan Nutrisi KeluargaNy. I mengatakan keluarga makan 3x sehari dan selalu menghabiskan porsi makannya masing-masing. Ny. I juga tahu jika porsi makan dari Ny. W terutama masalah karbohidrat (nasi) harus dikurangi karena mengalami diabetes mellitus. Dalam keluarga tidak ada yang memiliki alergo terhadap makanan. Tidak terdapat tanda-tanda adanya malnutrisi dalam keluargac. Kebiasaan Tidur, Istirahat dan LatihanKeluarga mengatakan istirahat seperti biasa, siang (13.00 -15.00) dan malam hari (09.00-05.00), tidak ada yang mengalami gangguan dalam tidur, hanya Tn.F yang terkadang mengeluh nyeri persendian ketika bangun dari tempat tidur. Tn. N aktif mengikuti kegiatan pinpong yang diadakan di lingkungan RW, kegiatan ini rutin dilakukan setiap sore.

30. Fungsi reproduksi:Jumlah anak yang dimiliki Tn. N ada 3 orang yaitu 1 perempuan dan 2 laki-laki. Ny. I mengatakan sudah sudah cukup 3 anak saja. Ny. I mengatakan menggunakan KB suntik untuk mencegah kehamilan.

31. Fungsi ekonomi:Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan yang diterima perbulan serta keluarga mampu menyisihkan pendapatan untuk keperluan-keperluan lainnya.

VI. Stress dan Koping Keluarga32. Stressor jangka pendek dan panjang:Ny. I mengatakan cemas/khawatir bila dalam keluarga ada yang sakit, baik anak, maupun ibu (mertua). 33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor:Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau setiap masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan minta bantu dari orang tua atau tetangga.

34. Strategi koping yang digunakan:Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah

35. Strategi adaptasi disfungsional:Keluarga kadang menggunakan kekerasan berupa tindakan memukul, jika anak telah melakukan tindakan yang diluar harapan/keinginan keluarga.

(Tanggal : 3 September 2012)VII. Pemeriksaan FisikPemeriksaanNama Anggota Keluarga

Tn. NNy. IAn. RAn. DAn. KNy. W

KEPALA :a. Rambut

b. Mata

c. Hidung

d. Telinga

e. Gigi mulutRambut lurus, hitam

Kedua mata simetris, konjutivitis tidak pucat, sclera tidak ikterik., tidak ada nyeri tekan

tdk ada secret

Kedua telingah simetris, tidak menggunakan alat bantu

Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada nyeri telan

Rambut lurus, hitam,

Kedua mata simetris, konjutivitis tidak pucat, sclera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.

tdk ada secret

Kedua telingah simetris, tidak menggunakan alat bantu

Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada nyeri telan

Rambut lurus, hitam,

Kedua mata simetris, konjutivitis tidak pucat, sclera tidak ikterik

tdk ada secret

Kedua telingah simetris, tidak ada secret

Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada nyeri telanRambut lurus, hitam,

Kedua mata simetris, konjutivitis tidak pucat, sclera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan

tdk ada secret

Kedua telingah simetris, tidak ada secret

Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada nyeri telan

Rambut lurus, hitam,

Kedua mata simetris, konjutivitis tidak pucat, sclera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan

tdk ada secret

Kedua telingah simetris, tidak ada secret

Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada nyeri telan

Rambut lurus, sudah tampak banyak rambut putih/ubanKedua mata simetris, pandangan kabur, tidak ada nyeri tekan,

tdk ada secret

Kedua telingah simetris, tidak menggunakan alat bantu

Bersih, tidak ada gigi palsu, tidak ada nyeri telan,

LEHERTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroid

DADA Inspeksi

Palpasi

Perkusi

AuskultasiSimetris kiri dan kanan, ekspansi paru sama,

Tidak ada nyeri tekan,Bunyi sonor pada daerah paru

VesikulerSimetris kiri dan kanan, ekspansi paru sama,

Tidak ada nyeri tekan,Bunyi sonor pada daerah paru

VesikulerSimetris kiri dan kanan, ekspansi paru sama, Tidak ada nyeri tekan,Bunyi sonor pada daerah paru VesikulerSimetris kiri dan kanan, ekspansi paru sama,

Tidak ada nyeri tekan,Bunyi sonor pada daerah paru

VesikulerSimetris kiri dan kanan, ekspansi paru sama,

Tidak ada nyeri tekan,Bunyi sonor pada daerah paru

VesikulerSimetris kiri dan kanan, ekspansi paru sama,

Tidak ada nyeri tekan,Bunyi sonor pada daerah paru

Vesikuler

PERUT :

Tidak ada nyeri tekanTidak ada nyeri tekanTidak ada nyeri tekanTidak ada nyeri tekanTidak ada nyeri tekanTidak ada nyeri tekan

KULIT :

Turgor kulit bagus, bersihTurgor kulit bagus, bersihTurgor kulit bagus, bersihTurgor kulit bagus, bersihTurgor kulit bagus, bersihTurgor kulit bagus, bersih

EXTREMITAS :Anggota gerak lengkap, tidak ada luka, tidak ada kelainan pada jari dan tangan dan kaki.

Anggota gerak lengkap, tidak ada luka, tidak ada kelainan pada jari dan tangan dan kaki.Anggota gerak lengkap, tidak ada luka, tidak ada kelainan pada jari dan tangan dan kaki.Anggota gerak lengkap, tidak ada luka, tidak ada kelainan pada jari dan tangan dan kaki.Anggota gerak lengkap, tidak ada luka, tidak ada kelainan pada jari dan tangan dan kaki.Anggota gerak lengkap, terdapat luka pada ibu jari kaki kanan

LAIN LAIN :Tekanan DarahNadiRespirasiSuhu

140/90 mmHg67 x/menit24 x/menit36,7C

120/80mmHg74 x/menit24 x/menit36,8C

-78 x/menit24 x/menit37C

-80 x/menit30 x/menit37,2C

-88 x/menit30 x/menit37,2C

140/80 mmHg72 x/menit24 x/menit36,7CGDS : >600 mg/dl

VIII. Harapan KeluargaKeluarga berharap agar semua anggota keluarga bisa sehat selalu. Keluarga berharap agar Ny. W dapat segera sembuh dari penyakit yang dideritanya. Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada siapa saja yang membutuhkan, serta mampu memberikan informasi yang tepat dan mudah dipahami tentang kesehatan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGAa. Analisa dan Sintesis DataNo.DATAMasalah

1.Subjektif :a. Ny. W mengatakan bahwa diabetes itu adalah kalau sering haus, sering kencing dan lapar. b. Ny. W mengatakan bahwa saat dia mengalami hipertensi dan diabetes mellitus bahkan sudah terdapat ulkus pada ibu jari kiri, dan 3 minggu yang lalu dirawat di RS karena diabetes mellitus yang dialaminya.

Objektif :a. Keluarga masih kurang mengenal tentang penyakit diabetes mellitus itu sendiri.b. Tampak terdapat ulkus pada ibu jari kaki kananc. TD : 140/80 mmHgd. GDS : >600 mg/dl

Ketidakstabilan kadar glukosa darah

2Subjektifa. Tn. N saat ini mengeluh mengalami pusing. b. Tn. N juga mengeluh sering mengalami nyeri pada persendian, seperti pada lutut atau jari yang biasa dialami setelah bangun tidurc. Tn. N mengatakan tidak memriksakan diri karena takut jarum. Objektifa. Tn. N adalah seorang perokokb. TD : 140/90 mmHg

Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Perumusan Diagnosa Keperawatan

No.Diagnosa Keperawatan (PES)

1.Ketidakstabilan kadar glukosa darah

2.Perilaku kesehatan cenderung beresiko

b. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan

Dx. 1Ketidakstabilan kadar glukosa darah

NoKriteriaPenghitunganSkorPembenaran

1.Sifat MasalahSkala : Aktual (tidak/kurang sehat)3/3 x 11Saat ini klien (Ny. W) telah menderita diabetes mellitus dan bahkan sudah terdapat ulkus pada jari kaki

2.Kemungkinan masalah dapat diubahSkala : Sebagian

x 21Masalah hanya dapat dirubah sebagian karena untuk menurunkan kadar glukosa darah serta penyembuhan luka perlu proses penanganan dalam jangka panjang agar kadar glukosa dapat tetap terkontrol

3.Potensial masalah untuk dicegahSkala : cukup

2/3 x 10,67Masalah sudah menjadi actual sehingga proses pencegahan yang dapat dilakukan adalah agar tidak timbul luka atau dapat mengontrol kadar gula yang dimiliki.

4.Menonjolnya masalahSkala : masalah berat harus segera ditangani

2/2 x 11Keluarga menyadari akan masalah yang dihadapi dan sudah berupaya sebaik mungkin untuk menagani masalah tersebut.

Total3,67

Dx. 2Perilaku kesehatan cenderung beresiko

No.KriteriaPenghitunganScorePembenaran

1.Sifat masalahSkala : Ancaman Kesehatan 2/3 x 10,67Merupakan ancaman kesehatan, apabila tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut maka bisa menyebabkan masalah menjadi lebih parah.

2.Kemungkinan masalah dapat dirubah Skala : Sebagian x 21Masalah berkaitan dengan sikap klien jadi untuk mengubah masalah perlu waktu dan pemahaman yang cukup sehingga tidak mudah dalam mengubahnya

3.Potensi masalah dapat dirubahSkala : Cukup2/3 x 10,67Masalah dapat dicegah bila klien termotivasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

4.Menonjolnya masalahSkala : Masalah tidak dirasakan0/2 x 10Keluarga menyadari adanya masalah namun tidak segera diberikan tindakan

Total2,34

c. Prioritas Diagnosa Keperawatan

No.Diagnosa KeperawatanSkor

1.Ketidakstabilan kadar glukosa darah3,67

2.Perilaku kesehatan cenderung beresiko 2,34

C. D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO.

DIAGNOSAKEPERAWATANT U J U A NE V A L U A S IRENCANAINTERVENSI

U M U MK H U S U SKRITERIAS T A N D A R

1.

Ketidakstabilan kadar glukosa darah.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan, Keluarga Tn. N memahami dengan baik masalah diabetes melitus

1. Keluarga dapat mengenal masalah penyakit diabetes melitus, dengan menjelaskan :a. Pengertian diabetes melitusb. Tanda dan gejala DMc. Dampak DMd. Pencegahan/ Perawatan DM

2. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit DM

Kognitif, Verbal

Psikomotor, Kunjungan yang tidak di rencanakan

a. DM adalah peningkatan kadar gula dalam tubuh (>200 mg/dl)b. Tanda dan gejal :Sering haus, sering kencing pd malam hari, sering laparc. Dampak DM :Gagal ginjal, luka lama sembuhnya, cacat, kebutaand. Pencegahan/ Perawatan DM :Diit, olahraga, pantau kadar gula secara rutin, terapi/obat-obatan

Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien dengan DM :a. Mampu melakukan perawatan lukab. Mampu menyediakan/ memeuhi kebutuhan diit pasien DM1. Gali pengetahuan keluarga tentang DM2. Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala, dampak, dan pencegahan/pengobatan DM3. Bimbing/arahkan keluarga untuk menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan.

1. Jelaskan kepada keluarga tentang cara perawatan luka diabetes2. Jelaskan kepada keluarga tentang teknik perawatan luka.3. Ajarkan kepada keluarga tentang pemanfaatan tanaman lidah buaya untuk pengobatan diabetes melitus 4. Anjurkan kepada klien untuk melakukan diet tinggi protein untuk proses penyebuhan luka.

2.Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Setelah dilaku kan intervensi keperawatan keluarga mampu meningkatkan sikap terhadap pencegahan penyakit

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga :1. Mampu mengenal masalah kesehatan, dengan menjelaskan:a. Apa itu Hipertensi b. Tanda dan gejala hipertensic. Dampak dari hipertensi

2. Mampu mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya hupertensi

3. Mampu melakukan perawatan pada anggota yang sakit

Kognitif, Respon Verbal

Psikomotor

Motorik

a. Hipertensi adalah tekanan darah melebihi normal (120/80 mmHg)b. Tanda dan gejala hipertensi : pusing, sakit kepala, susah tidur, gelisah.c. Dampak dari hipertensi :Gagal ginjal, gagal jantung, stroke, kebutaan.

Keluarga mampu mengambil langkah pencegahan hipertensi :a. Mulai mengurangi rokokb. Mengurangi asupan kopic. Diit rendah garam

Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang memiliki hipertensi :a. Menyediakan asupan makanan diit anti hipertensi

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang apa itu hipertensi2. Jelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi3. Jelaskan kepada keluarga tentang dampak dari hipertensi 4. Berikan HE tentang cara pengolahan makanan yang baik untuk hipertensi

1. Diskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang dapat mencegah penyakit hipertensi.2. Bimbing/arahkan keluarga untuk menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan.

1. Anjurkan kepada keluarga cara-cara perawatan yang dapat digunakan jika ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi2. Beri kesempatan keluaraga untuk melakukan redemosntrasi

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATANNo.DiagnosaImplementasi KeperawatanRespon Keluarga

1Ketidakstabilan kadar gula darah1. Menggali pengetahuan keluarga tentang DM2. Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala, dampak, dan pencegahan/pengobatan DM3. Membimbing/mengarahkan keluarga untuk menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan.S :a. Keluarga mengatakan tidak tahu apa itu DM, keluarga hanya tau kalau orang DM itu sering kencing, sering haus dan sering lapar.b. Keluarga megatakan sudah memahami penjelasanO:a. Keluarga tampak kooperatifb. Keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang disampaikan

1. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara perawatan luka diabetes2. Menjelaskan kepada keluarga tentang teknik perawatan luka.3. Mengajarkan kepada keluarga tentang pemanfaatan tanaman lidah buaya untuk pengobatan diabetes melitus 4. Menganjurkan kepada klien untuk melakukan diet tinggi protein untuk proses penyebuhan luka.S :a. Keluarga mengatakan tidak memahami cara merawat luka diabetesb. Keluarga mengatakan tidak tahu manfaat tanaman lidah buaya untuk DMc. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang diet untuk penyembuhan lukad. Keluarga mengatakan memahami penjelasanO:a. Keluarga tampak kooperatif

2Prilaku kesehatan cenderung beresiko1. Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang apa itu hipertensi2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi3. Menjelaskan kepada keluarga tentang dampak dari hipertensi 4. Memberikan HE tentang cara pengolahan makanan yang baik untuk hipertensi

S :b. Keluarga mengatakan tidak mengetahui apa itu hipertensi, tapi pernah mendengar tentang hipertensic. Keluarga mengatakan sudah memahami penjelasanO:a. Keluarga tampak kooperatifb. Keluarga mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan

1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang dapat mencegah penyakit hipertensi.2. Mengarahkan keluarga untuk menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan.

S :Keluarga mengatakan tidak memahami cara mencegah penyakit hipertensiO:Keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan

1. Menganjurkan kepada keluarga cara-cara perawatan yang dapat digunakan jika ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi2. Memberi kesempatan keluaraga untuk melakukan redemosntrasi

S :Keluarga mengatakan jika ada keluarga yang mengalami masalah kesehatan maka akan dilakukan perawatan dirumah namun jika tidak ada kemajuan maka akan di bawa ke RS.O:Keluarga mampu melakukan redemonstari

F. EVALUASINo.Tgl/JamDiagnosaCatatan Perkembangan

1.Selasa, 16/9/2014 Ketidakstabilan kadar gula darahS :a. Keluarga mengatakan DM adalah peningkatan kadar gula dalam tubuh yaitu lebih dari 200 mg/dlb. Keluarga mengatakan tanda dan gejala DM adalah sering haus, sering kencing pd malam hari, sering laparc. Keluarga mengatakan dampak DM adalah Gagal ginjal, luka lama sembuhnya, cacat, kebutaand. Keluarga mengatakan pencegahan/ perawatan DM yaitu dengan diit, olahraga, pantau kadar gula secara rutin, terapi/obat-obatane. Keluarga mengatakan belum paham tentang cara perawatan luka diabeticf. Keluarga mengatakan akan memberikan diet tinggi protein untuk penyembuhan luka Ny. Wg. Ny. W mengatakan akan mengkonsumsi lidah buaya

O:a. Keluarga tampak kooperatifb. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, dampak dan pencegahan DM c. Keluarga tampak belum mampu melakukan perawatan lukad. Keluarga mampu mengolah daun tanaman lidah buaya

A: Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi

2.Sabtu, 20/9/2014 Prilaku kesehatan cenderung beresikoS :a. Keluarga mengatakan Hipertensi adalah tekanan darah melebihi normal (120/80 mmHg)b. Keluarga mengatakan tanda dan gejala hipertensi adalah pusing, sakit kepala, susah tidur, gelisah.c. Keluarga mengatakan dampak dari hipertensi : Gagal ginjal, gagal jantung, stroke, kebutaan. d. Tn. N mengatakan akan mulai mengurangi rokok, asupan kopie. Keluarga mengatakan akan memberikan asupan makanan diit anti hipertensi kepada anggota keluarga yang hipertensi

O:a. Keluarga tampak kooperatib. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, serta dampak dari hipertensi

A: Masalah teratasiP : Pertahankan intervensi