tinjauan pustaka BOK

download tinjauan pustaka BOK

of 10

description

-

Transcript of tinjauan pustaka BOK

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Kelayakan Ekonomi TransportasiDalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan jalan baru, baik peningkatan dan pemeliharaan jalan. Terutama pada jalan yang direncanakan atau diinvestasikan untuk dilalui beban lalu lintas menengah dan tinggi (medium and high volume roads) diperlukan analisis kelayakan ekonomi dan finansial (Departemen PU, 2005).Kelayakan investasi pada proyek prasarana jalan terutama didasarkan pada kelayakan finansial berupa analisis keuntungan dan biaya (benefit cost ratio), nilai sekarang (net present value), dan laju pengembalian modal (internal rate of return). Sedangkan kelayakan ekonomi jalan adalah manfaat langsung dari proyek tersebut yang terutama diperoleh dari penghematan biaya pengguna jalan (road user cost, RUC). Departemen PU (2005) menyatakan bahwa komponen utama biaya pengguna jalan antara lain terdiri dari biaya operasi kendaraan (BOK) atau vehicle operating cost (VOC), penghematan nilai waktu perjalanan (value of travel time saving), dan biaya kecelakaan (accident cost). Biaya operasional kendaraan adalah fungsi dari perubahan kecepatan kendaraan, sehingga terlebih dahulu akan dianalisis karakteristik lalu lintas seperti kecepatan dan volume kendaraan pada ruas yang ditinjau. Sedangkan nilai waktu menyatakan seberapa besar waktu yang dapat dihemat apabila terjadi pembangunan sarana/prasarana transportasi baru dimana waktu tersebut diekivalensikan dengan pendapatan wilayaha yang ditinjau.

2.2 Karakteristik Lalu Lintas2.2.1 Kecepatan TempuhKecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu, atau nilai perubahan jarak terhadap waktu. Kecepatan tempuh didefinisikan sebagai perbandingan panjang jalan dengan waktu tempuh, yang dirumuskan sebagai berikut (MKJI, 1997)

Dimana:V = kecepatan rata-rata (km/jam)L = Panjang segmen (km)TT = Waktu tempuh rata-rata sepanjang segmen (jam)

2.2.2 Volume Lalu-LintasVolume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pengamatan pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu tertentu. Volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) adalah volume lalu lintas rata-rata dari pengamatan yang dilakukan selama beberapa hari tetapi kurang dari setahun. LHR dapat dihitung sebagai berikut.

Dimana:Q : volume lalu-lintas yang diamati selama lebih dari 1 hari dan kurang dari 1 tahunX : jumlah hari pengamatan

2.2.3 Pertumbuhan Lalu LintasVolume lalu lintas berkencenderungan akan bertambah dari waktu ke waktu, hal ini perlu diketahui untuk memperkirakan kebutuhan prasarana transportasi yang harus disediakan. Oleh karena itu terdapat beberapa keadaan lalu lintas yang harus diketahui:a. Lalu lintas saat iniPada jalan baru lalu lintas saat ini dapat diprediksi dengan menggunakan 4 tahap pemodelan, berupa bangkitan/tarikan lalu lintas, distribusi lalu lintas, pemilihan moda dan pemilihan rute. Untuk peningkatan jalan, arus lalu lintas yang digunakan adalah arus lalu lintas saat ini sebelum jalan tersebut ditingkatkan ditambah dengan besarnya arus lintas yang tertarik (diverted traffic) menggunakan jalan yang telah ditingkatkan.b. Pertambahan Arus Lalu LintasPertambahan arus lalu lintas dapat berupa Pertumbuhan normal, pertambahan akibat bertambahnya jumlah pergerakan dari tahun ke tahun akibat pertumbuhan penduduk. Lalu lintas yang dibangkitkan (generated traffic), pertambahan akibat adanya fasilitas baru yang dulunya tidak ada. Pertumbuhan ini terjadi pada masa yang relatif pendek.

2.3 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)Biaya Operasi Kendaraan (BOK) merupakan suatu nilai yang menyatakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pengoprasian suatu kendaraan. BOK terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah (walaupun terjadi perubahan pada volume produksi jasa sampai ke tingkat tertentu) sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah apabila terjadi perubahan pada volume produksi jasa.a. Biaya Tidak Tetap (Running Cost) Biaya bahan bakar Biaya oli Biaya pemakaian ban Biaya pemeliharaan (servis kecil/besar, general overhaull) Biaya over head (biaya tak terduga)b. Biaya Tetap Asuransi Bunga modal Depresiasi (peyusutan kendaraan) Nilai waktuBiaya operasi kendaraan (BOK) merupakan fungsi dari kecepatan, dan dibedakan untuk BOK jalan tol dan BOK non tol. Rumus 2.3BOK Jalan TolPersamaan konsumsi bahan bakarGol I(mobil): Y= 0,04376S2 4,94078S + 207,0484Gol IIA (bus): Y= 0,14461S2 16,10285S + 636,50343Gol IIB (truk): Y= 0,13485S2 15,12463S + 592,60931Y= konsumsi bahan bakar (liter/1000 km)S= kecepatan (km/jam)Persamaan konsumsi oli mesinGol I(mobil): Y= 0,00029S2 0,03134S + 1,69613Gol IIA (bus): Y= 0,00131S2 0,15257S + 8,30869Gol IIB (truk): Y= 0,00188S2 0,13370S + 7,54073Y= konsumsi oli mesin (liter/1000 km)S= kecepatan (km/jam)Persamaan pemakaian banGol I(mobil): Y= 0,0008848 x S 0,0045333Gol IIA (bus): Y= 0,0012356 x S 0,0065667Gol IIB (truk): Y= 0,0015553 x S 0,005933Y= pemakaian ban (ban/1000 km)S= kecepatan (km/jam)Persamaan biaya pemeliharaan suku cadangGol I(mobil): Y= 0,0000064 x S + 0,0005567Gol IIA (bus): Y= 0,0000332 x S + 0,00020891Gol IIB (truk): Y= 0,0000191 x S + 0,0015400Y= Biaya suku cadang dikalikan dengan harga kendaraan terdepresiasi/1000 kmS= kecepatan (km/jam)Persamaan biaya mekanikGol I(mobil): Y= 0,00362 x S + 0,36267Gol IIA (bus): Y= 0,02311 x S + 1,97733Gol IIB (truk): Y= 0,0 1511 x S + 1,21200Y= Jam kerja mekanik dikalikan dengan upah/jam/1000 kmS= kecepatan (km/jam)Persamaan dari penyusutan (depresiasi)Gol I(mobil): Y= 1 / (2,5 S + 100)Gol IIA (bus): Y= 1 / (9 x S + 315)Gol IIB (truk): Y= 1/ (6 x S + 210)Y= depresiasi dikalikan dengan setengah dari harga kendaraan terdepresiasi/1000 kmS= kecepatan (km/jam)Persamaan dari suku bungaGol I(mobil): Y= 150 / (500 x S)Gol IIA (bus): Y= 150 / (2571,42857 x S)Gol IIB (truk): Y= 150 / (1714,28571 x S)Y= Biaya suku bunga dikalikan dengan setengah harga kend. Terdepresiasi/1000 kmS= kecepatan (km/jam)Persamaan dari asuransiGol I(mobil): Y= 38 / (500 x S)Gol IIA (bus): Y= 60 / (2571,42857 x S)Gol IIB (truk): Y= 61 / (1714,28571 x S)Y= asuransi dikalikan dengan harga kendaraan baru/1000 kmS= kecepatan (km/jam)Persamaan dari waktu perjalananGol I(mobil): Y= -Gol IIA (bus): Y= 1000 / SGol IIB (truk): Y= 1000 / SY= Jam perjalanan dikalikan dengan upah/jam/1000 km

Overhead (biaya tak terduga)Gol I(mobil): Y= -Gol IIA (bus): Y= 10% dari subtotalGol IIB (truk): Y= 10% dari subtotal

BOK non TolPersamaan konsumsi bahan bakarGol I(mobil): Y= 0,05693 x S2 6,42593 x S + 269,18567Gol IIA (bus): Y= 0 0,21692 x S2 24,1549 x S + 954,78824Gol IIB (truk): Y= 0,21557 x S2 24,17699 x S + 947,80882Y= konsumsi bahan bakar (liter/1000 km)S= kecepatan (km/jam)Persamaan konsumsi oli mesinGol I(mobil): Y= 0,00037 x S2 0,04070 x S + 2,20405Gol IIA (bus): Y= 0,00209 x S2 0,24413 x S + 13,29445Gol IIB (truk): Y= 0,00186 x S2 0,22035 x S + 12,06486Y= konsumsi oli mesin (liter/1000 km)S= kecepatan (km/jam)

*Persamaan lain sama seperti persamaan jalan tol

2.4 PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)PDRB adalah nilai bersih barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu wilayah selama setahun tanpa memerhatikan pemilik kegiatan tersebut. PDRB per kapita adalah nilai PDRB dibagi dengan jumlah seluruh penduduk yang tinggal di daerah yang bersangkutan. Besarnya PDRB dinyatakan dalam satuan uang.Produk domestik regional brtuto (PDRB) sebagai salah satu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat degnan jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, income perkapita dan berbagai instrumen lainnya. Dimana dengan adanya data-data tersebut akan sangat membantu pengambil kebijakan dalam perencanaan dan evaluasi sehingga pembangunan tidak salah arah.Secara teori apabila terjadi kenaikan pendapatan individu maka akan mendorong kenaikan konsumsi dari individu tersebut. Naiknya konsumsi masyarakat menyebabkan bertambahnya pembayaran pajak baik dari Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Pembangunan ataupun pajak-pajak lainnya yang termasuk dalam komponen pajak yang di tarik dan di kelola pemerintah daerah sebagai salah satu sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Apabila pendapatan dari sektor pajak meningkat, pendapatan daerah juga akan mengalami kenaikan apalagi selama ini pajak memberikan kontribusi terbesar dalam menunjang peningkatan Pendapat Daerah maupun Pendapatan Negara. Jadi secara singnifikan kenaikan PDRB akan menyebabkan terjadinya kenaikan Pendapatan Asli Suatu Daerah. Sehingga dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah Pemerintah Daerah selalu memperhitungkan sektor-sektor potensial yang mampu mendorong produktivitas masyarakat dalam meningkatkan pendapatan per kapita penduduk. Dalam menghitung Pendapatan Daerah hanya di pakai konsep domestik.

2.5 Nilai WaktuNilai waktuadalahnilaidariwaktuyang terbuang pada saat bertransportasi sebagai bagian analisisekonomi transportasi, nilai ini meningkat dengan bertambah lamanya waktu perjalanan. Nilai ini bervariasi menurut jenis perjalanan yang dilakukan apakah perjalanan untuk tujuan kerja atau perjalanan santai. Dalam analisis ekonomi transportasi terhadap suatu proyek transportasi salah satu aspek yang dinilai sebagai manfaat (analisis biaya dan manfaat) proyek tersebut adalah penghematan waktu perjalanan.Banyak metoda untuk melakukan perhitungan nilai waktu, salah satunya metode Income Approach. Metode ini sangat sederhana karena hanya dua fatkor yang diperhitungkan, pendapatan perkapita dan jumlah waktu kerja tahunan seseorang dengan mengasumsikan bahwa watku yang digunakan dalam perjalanan menghasilkan suatu produk dalam bentuk pedapatan. Rumus metode income approach adalah sebagai berikut:

= nilai waktu perjalananPDRB= Produk Domestik Regional Bruto

2.6 Analisis Ekonomi2.6.1 Metode Net Present Value (NPV)Metode ini berusaha membandingkan komponen biaya dan manfaat dari suatu proyek dengan acuan yang sama agar dapat diperbandingkan satu dengan yang lainnya (LPKM-ITB, 1997). Dalam hal ini acuan yang digunakan adalah besaran netto saat ini (Net Present Value), artinya semua besaran komponen manfaat dan biaya di ubah dalam besaran nilai sekarang. Selanjutnya NV di definisikan sebagai selisih antara Present Value antara komponen manfaat dan komponen biaya. Secara matematis di tuliskan sebagai berikut :

2.6.2 Metode Benefit Cost Ratio (BCR)Prinsip dasar metode ini adalah mencari indeks yang menggambarkan tingkat efektifitas pemanfaatan biaya terhadap manfaat yang diperoleh. Indeks ini dikenal sebagai indeks Benefit Cost Ratio, yang secara matematis ditulis :

2.6.3 Metode Internal Rate of Return (IRR)IRR atau internal rate of return adalah besaran yang menunjukkan harga discount rate pada saat NPV = 0. Dalam hal ini IRR dapat di anggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek, dan secara matematis ditulis:

Dimana :B(t) = besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun ke-tC(t) = besaran total dari komponen biaya proek pada tahun ke-td = tingkat bunga yang diperhitungkant= tahun ke-tr= IRR yang menghasilkan NPV = 014