TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang...

25
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Anemia pada kehamilan a. Pengertian anemia Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan di mana darah merah kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin (Hb). WHO menetapkan kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Anemia kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional mencerminkan nilai kesejahteraaan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin kurang dari 10,0 gram per 100 milimeter (10 gram/desiliter) (Varney, 2006, p. 623). Sebagian besar wanita hamil mengalami anemia yang tidak membahayakan. Tetapi, anemia akibat kelainan bawaan pada hemoglobin bisa mempersulit kehamilan. Kelainan tersebut meningkatkan risiko penyakit dan kematian pada

Transcript of TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang...

Page 1: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Anemia pada kehamilan

a. Pengertian anemia

Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan di

mana darah merah kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan

sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin (Hb). WHO menetapkan

kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan

menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Anemia kehamilan adalah

anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan

merupakan masalah nasional mencerminkan nilai kesejahteraaan

sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap

kualitas sumber daya manusia.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin kurang dari 10,0 gram per 100 milimeter (10

gram/desiliter) (Varney, 2006, p. 623). Sebagian besar wanita hamil

mengalami anemia yang tidak membahayakan. Tetapi, anemia akibat

kelainan bawaan pada hemoglobin bisa mempersulit kehamilan.

Kelainan tersebut meningkatkan risiko penyakit dan kematian pada

Page 2: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

9

bayi baru lahir dan meningkatkan penyakit pada ibu (Maulana, 2008,

p.113).

Anemia yang paling lazim dialami ibu adalah anemia

kekurangan zat besi. Ini tidak mengherankan sebab kekurangan

protein menyebabkan berkurangnya pembentukan hemoglobin dan

pembentukan sel darah merah. Sementara berkurangnya hemoglobin

dalam darah menyebabkan hilang atau berkurangnya unsur zat besi

dalam darah (Lamadhah, 2008, p.76).

Proses kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui

beberapa tahap. Awalnya, terjadi penurunan simpanan cadangan zat

besi. Bila belum juga dipenuhi dengan masukan zat besi, lama-

kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan Hb (Arief, 2008, p.

109).

b. Etiologi

Menurut Sudoyo (2006, p. 632) Anemia merupakan suatu

kumpulan gejala yang disebabkan oleh bermacam penyebab. Pada

dasarnya anemia disebabkan oleh karena :

1) Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang belakang

2) Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)

3) Proses penghancuran erirosit dalam tubuh sebelum waktunya

(hemolisis)

Page 3: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

10

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil:

1) Faktor Dasar

a) Sosial ekonomi

Menurut Istiarti (2000, p. 24) menyatakan bahwa perilaku

seseorang dibidang kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang

sosial ekonomi. Sekitar 2/3 wanita hamil di negara maju yaitu

hanya 14%

b) Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari

pengalaman yang berasal dari berbagai sumber misalnya media

masa, media elektronik, buku petunjuk kesehatan, media poster,

kerabat dekat dan sebagainya (Istiarti, 2000, p. 24). Kebutuhan

ibu hamil akan zat besi (Fe) meningkat 0,8 mg sehari pada

trimester I dan meningkat tajam selama trimester III yaitu 6,3

mg sehari. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin tercukupi hanya

melalui makanan apalagi didukung dengan pengetahuan ibu

hamil yang kurang terhadap peningkatan kebutuhan zat besi (Fe)

selama hamil sehingga menyebabkan mudah terjadinya anemia

defisiensi zat besi pada ibu hamil (Arisman, 2004, p, 26).

Ibu hamil dengan pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang

rendah akan berperilaku kurang patuh dalam mengkonsumsi

tablet zat besi (Fe) serta dalam pemilihan makanan sumber zat

besi (Fe) juga rendah. Sebaliknya ibu hamil yang memiliki

Page 4: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

11

pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang baik, maka cenderung

lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan semakin

patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe).

c) Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju

kedewasaan dan penyempurnaan hidup. Biasanya seorang ibu

khususnya ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat

menyeimbangkan pola konsumsinya. Apabila pola konsumsinya

sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh akan tercukupi,

sehingga kemungkinan besar bisa terhindar dari masalah

anemia.

d) Budaya

Faktor sosial budaya setempat juga berpengaruh pada

terjadinya anemia. Pendistribusian makanan dalam keluarga

yang tidak berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan

perkembangan anggota keluarga, serta pantangan-pantangan

yang harus diikuti oleh kelompok khusus misalnya ibu hamil,

bayi, ibu nifas merupakan kebiasaan-kebiasaan adat-istiadat dan

perilaku masyarakat yang menghambat terciptanya pola hidup

sehat dimasyarakat.

Page 5: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

12

2) Faktor tidak langsung

a) Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan

terutama pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

rahim. Kasus anemia defisiensi gizi umumnya selalu disertai

dengan mal nutrisi infestasi parasit, semua ini berpangkal pada

keengganan ibu untuk menjalani pengawasan antenatal. Dengan

ANC keadaan anemia ibu akan lebih dini terdeteksi, sebab pada

tahap awal anemia pada ibu hamil jarang sekali menimbulkan

keluhan bermakna. Keluhan timbul setelah anemia sudah ke

tahap yang lanjut.

b) Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan

janin yang mampu hidup diluar rahim. Paritas ≥3 merupakan

faktor terjadinya anemia. Hal ini disebabkan karena terlalu

sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu

(Arisman, 2004, p. 150).

c) Umur

Ibu hamil pada usia terlalu muda (<20 tahun) tidak atau

belum siap untuk memperhatikan lingkungan yang diperlukan

untuk pertumbuhan janin. Disamping itu akan terjadi kompetisi

makanan antar janin dan ibunya sendiri yang masih dalam

pertumbuhan dan adanya pertumbuhan hormonal yang terjadi

Page 6: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

13

selama kehamilan. Sedangkan ibu hamil diatas 30 tahun lebih

cenderung mengalami anemia, hal ini disebabkan karena

pengaruh turunnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa

fertilisasi.

d) Dukungan Suami

Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian

dan tanggung jawab suami dalam kehamilan istri. Semakin

tinggi dukungan yang diberikan oleh suami pada ibu untuk

mengkonsumsi tablet besi semakin tinggi pula keinginan ibu

hamil untuk mengkonsumsi tablet besi.

3) Faktor Langsung

a) Pola konsumsi tablet besi (Fe)

Penyebab anemia gizi besi dikarenakan kurang

masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan

reabsorbsi, gangguan penggunaan atau terlampau banyaknya

besi keluar dari badan misalnya perdarahan. Sementara itu

kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat untuk pembentukan

plasenta dan sel darah merah sebesar 200-300%. Perkiraan

besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040

mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika

melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi

ditransfer ke janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan

plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan

Page 7: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

14

200 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah sebanyak ini tidak

mungkin tercukupi hanya dengan melalui diet. Karena itu,

suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan, bahkan pada

wanita yang bergizi baik (Arisman, 2004, p. 15).

b) Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi seperti TBC, cacing usus dan malaria

juga penyebab terjadinya anemia karena menyebabkan

terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan

terganggunya eritrosit

c) Perdarahan

Penyebab anemia besi juga dikarenakan terlampau

banyaknya besi keluar dari badan misalnya perdarahan

(Wiknjosastro, 2007, p. 451).

d. Tanda dan gejala

Walaupun tanpa gejala, anemia dapat menyebabkan tanda dan

gejala berikut:

1). Letih, sering mengantuk

2). Pusing, lemah

3). Nyeri kepala

4). Luka pada lidah

5). Kulit pucat

6). Membran mukosa pucat (misal, konjungtiva)

7). Bantalan kuku pucat

Page 8: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

15

8). Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah

(Varney, 2006, p. 623).

e. Pengaruh anemia dalam kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2007, p. 450) Anemia dalam

kehamilan memberi pengaruh kurang baik seperti:

1). Abortus

2). Kelahiran prematur

3). Partus lama karena inersia uteri

4). Perdarahan postpartum karena inersia uteri

5). BBLR

6). Kemungkinan lahir dengan cacat bawaan

f. Klasifikasi anemia menurut WHO

1) Bila tidak anemia >11 g/dl

2) Bila anemia ringan 9-10 g/dl

3) Bila anemia sedang 7-8 g/dl

4) Bila anemia berat <7 g/dl

g. Pembagian anemia dalam kehamilan

Menurut (Wiknjosastro, 2007, p. 451) anemia dalam

kehamilan meliputi:

1) Anemia defisiensi besi

Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai

ialah anemia akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat

disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan,

Page 9: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

16

karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena

terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada

perdarahan.

2) Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan

karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin

B12. Berbeda di Eropa dan di Amerika Serikat frekuensi anemia

megaloblastik dalam kehamilan cukup tinggi di Asia, seperti di

India, Malaysia, dan di Indonesia. Hal itu erat hubungannya dengan

defisiensi makanan.

3) Anemia hipoplastik

Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena

sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru,

dinamakan anemia hipoplastik dalam kehamilan.

4) Anemia hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel

darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita

dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil,

maka anemianya biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya

mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik

pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

Page 10: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

17

h. Penanggulangan

Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil, wanita

pekerja, dan wanita telah menikah prahamil sudah dilakukan secara

nasional dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Ibu hamil sangat

disarankan minum pil ini selama tiga bulan, yang harus diminum

setiap hari. Penelitian menunjukkan, wanita hamil yang tidak minum

pil zat besi mengalami penurunan cadangan besi cukup tajam sejak

minggu ke 12 usia kehamilan (Arief, 2008, p.113).

2. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu.

Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indera manusia,

yakni: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga

(Notoadmojo, 2003) dalam (Wawan dan Dewi M, 2010, p.11).

Pengukuran pengetahuan dapat dilaksanakan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkat

pengetahuan.

Page 11: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

18

b. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan dalam dominan kognitif terdiri dari 6

tingkatan, yaitu:

1).Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat memori yang telah diajarkan

sebelumnya termasuk mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu

tahu ini adalah pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

mengukur orang tau terhadap apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatukan, dan

sebagainya.

2). Memahami (comprehensi)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar, orang telah paham terhadap obyek atau

materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan.

3).Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menguraikan suatu

materi yang telah dipelajari pada situasi/kondisi yang riil. Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan rumus,

hukum-hukum metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi lain.

Page 12: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

19

4). Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek

kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5).Sintetis (synthesis)

Sintesis adalah menunjukkan pada kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan

untuk mengukur formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah

ada.

6). Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian

terhadap suatu materi atau obyek. Baik penelitian yang berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri maupun menggunakan kriteria

yang telah ada.

Pengetahuan akan mempengaruhi tindakan, apabila pengetahuan

baik diharapkan tindakan yang dilakukan akan sesuai dengan

pengetahuan yang dimiliki.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Dalam proses seseorang mengetahui akan dipengaruhi oleh

beberapa hal atau faktor, menurut Sukmadinata (2003) dalam (Wawan

dan Dewi M, 2010, p. 17) faktor yang mempengaruhi digolongkan

menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi

Page 13: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

20

jasmani dan rohani, sedangkan eksternal meliputi pendidikan, paparan

media massa, hubungan sosial dan pengalaman yaitu dijelaskan sebagai

berikut:

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam pemberian

respon terhadap sesuatu yang datangnya dari luar. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana

keuntungan yang akan mereka dapatkan.

2) Paparan media massa

Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat sehingga seseorang yang

lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, dan lain-

lain) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan

dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media massa.

3) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan

sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih

tercukupi bila dibandingkan keluarga dengan status ekonomi

rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan

informasi pendidikan yang termasuk ke dalam kebutuhan sekunder.

Page 14: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

21

4) Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial dimana didalam kehidupan saling

berinteraksi satu dengan yang lainnya. Individu yang dapat

berinteraksi lebih banyak dan baik, maka akan lebih besar ia

terpapar informasi.

5) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari

pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain.

Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran suatu pengetahuan.

d. Kriteria tingkat pengetahuan

Menurut Arikunto (2006, p. 344) pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,

yaitu:

1) Baik : Hasil presentase >75%

2) Cukup : Hasil presentase 60%-75%

3) Kurang : Hasil presentase <60%

3. Ibu hamil Trimester III

Adalah wanita yang sedang mengandung janin didalam rahim dan

usia kehamilan 28-40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir

wanita tersebut.

Masa kehamilan terutama trimester III merupakan masa kritis

dimana kebutuhan akan zat gizi meningkat. Jika zat besi dalam darah

Page 15: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

22

kurang maka kadar hemoglobin akan menurun yang mengakibatkan

gangguan dan pertumbuhan janin. Beberapa penelitian menyatakan bahwa

kadar Hb ibu hamil trimester akhir dan tingginya angka anemia pada

trimester III dapat mempengaruhi berat badan lahir.

Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester

II dan III. Pada masa tersebut kebutuhan zat besi tidak dapat diandalkan

dari menu harian saja. Walaupun menu hariannya mengandung zat besi

yang cukup, ibu hamil tetap perlu tambahan tablet besi atau vitamin yang

mengandung zat besi. Zat besi bukan hanya penting untuk memelihara

kehamilan. Ibu hamil yang kekurangan zat besi dapat menimbulkan

perdarahan setelah melahirkan, bahkan infeksi, kematian janin intra uteri,

cacat bawaan dan abortus.

Pada trimester III, metabolisme basal tetap naik terus. Pada masa

ini umumnya nafsu makan baik sekali, dan wanita hamil selalu terasa

lapar. Pemeriksaan kenaikan berat badan perlu dilakukan dengan teliti,

jangan sampai ibu terlalu gemuk, untuk menghindari kesulitan melahirkan

kelak. Pada saat ini pula, kandungan sudah besar sekali sehingga

menyebabkan lambung sedikit terdesak. Makanan yang porsinya terlalu

besar menimbulkan rasa tidak enak. Karena itu dalam masa ini porsi

makan sebaiknya kecil saja, namun sering, untuk mencegah kekurangan

unsur-unsur gizi.

Pada trimester ini, ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari

suami, keluarga dan bidan (Hani, 2010, p. 69)

Page 16: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

23

4. Zat besi

a. Pengertian

Zat besi adalah zat penting untuk pembentukan dan

mempertahankan kesehatan sel darah merah, sehingga bisa menjamin

sirkulasi oksigen dan zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil.

Kebutuhan tubuh akan zat besi selama hamil ini terutama harus

terpenuhi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan (Musbikin, 2008,

p. 112).

b. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil

Sebagian besar wanita dalam usia siap hamil mempunyai kadar

zat besi yang rendah. Itu sebabnya cadangan zat besi (hemoglobin)

selalu diukur selama kehamilan. Jika ditemukan ibu hamil dengan kadar

zat besi rendah, dia dikatakan menderita anemia. Untuk mengatasinya

dokter/bidan yang memeriksa akan memberikan tambahan zat besi agar

tidak kekurangan zat besi, ada baiknya mengkonsumsi makanan yang

kaya akan zat besi (Maulana, 2008, p.158). Bahan-bahan makanan yang

kaya akan zat besi seperti daging berwarna merah, hati, ikan, telur,

sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe, roti dan serealia

(Musbikin, 2008, p. 113).

Meningkatnya volume darah berarti bahwa kandungan ekstra

besi dibutuhkan untuk membuat hemoglobin guna memperbanyak

jumlah sel darah merah. Semakin banyak hemoglobin dalam darah,

semakin banyak oksigen yang dapat dialirkan ke berbagai jaringan,

Page 17: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

24

termasuk plasenta. Kandungan besi dalam tubuh juga akan diserap oleh

janin untuk cadangan karena setelah kelahiran bayi hanya mendapat

sedikit besi dari ASI (Stoppard, 2007, p.170). Sehubungan dengan hal

itu, melalui makanan yang dikonsumsi, ibu hamil memenuhi kebutuhan

tubuhnya akan zat besi, yaitu sekitar 15 mg sehari (Musbikin, 2008,

p.113). Zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang

berkualitas baik. Inilah sebabnya wanita hamil secara tradisional diberi

tablet ekstra besi untuk mempertahankan persediaan zat ini (Tiran,

2007, p.150). Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah

hilang, satu tablet sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet

mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg dan asam folat 500 mg)

(Saifuddin, 2006, p. 91).

c. Pemberian tablet besi

Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang

yaitu memasuki usia kehamilan 16 mg, dikonsumsi satu tablet sehari

minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60

mg dan asam folat 500 mg) (Saifuddin, 2006, p. 91).

d. Fungsi zat besi untuk ibu hamil

Selain berfungsi untuk mendorong perkembangan janin, zat besi

juga penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah,

sehingga bisa menjamin sirkulasi oksigen dan zat-zat gizi yang sangat

dibutuhkan ibu hamil (Musbikin, 2008, p.112).

Page 18: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

25

e. Efek samping

Salah satu efek samping dalam mengkonsumsi zat besi adalah

timbulnya sembelit, sebaiknya makan buah-buahan/makanan lain yang

mengandung serat, serta minum sedikitnya delapan gelas cairan dalam

sehari (Musbikin, 2008, p.114).

Saat meminum suplemen zat besi, kadang timbul mual, nyeri

lambung, konstipasi, maupun diare sebagai efek sampingnya. Keluhan-

keluhan tersebut biasanya ringan. Untuk mengatasinya, mulailah

dengan setengah dosis yang dianjurkan (Soebroto, 2009, p. 35).

Dalam mengkonsumsi zat besi sebaiknya pada malam hari

sebelum tidur, biasakan pula menambahkan substansi yang

memudahkan penyerapan zat besi seperti vitamin C, air jeruk, daging

ayam, dan ikan. Sebaliknya, substansi penghambat penyerapan zat besi

seperti teh dan kopi patut dihindari (Arief, 2008, p.113)

5. Dukungan Suami

a. Pengertian Dukungan Suami

Dukungan adalah sesuatu yang membantu, mendukung. Suami

adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri).

Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung

jawab suami dalam kehamilan istri. Tanggung jawab tersebut berupa

mengawasi, memelihara dan melindungi istrinya serta menjaga bayi

yang dikandungnya.

Page 19: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

26

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan suami

Menurut Bobak (2004, p. 134) faktor-faktor yang

mempengaruhi dukungan suami terhadap kehamilan istrinya, yaitu :

1) Pengetahuan tentang kehamilan

Dengan banyak membaca buku dan tulisan mengenai

kehamilan, hal-hal yang tidak jelas dan membingungkan dapat

teratasi dan makin mudah bagi suami untuk turut merasakan yang

diderita istri. Pengetahuan ini juga akan membuat proses kehamilan

menjadi lebih menarik bagi suami.

Rendahnya partisipasi suami dalam kehamilan ibu

dikarenakan kurang mendapat informasi yang berkaitan dengan

masalah kehamilan.

2) Pengalaman

Pengalaman seorang suami dari orang lain dalam

menghadapi kehamilan dan persalinan akan berpengaruh positif

terhadap dukungan yang diberikan kepada istrinya. Seorang suami

dari ibu primigravida belum dapat secara langsung berperan

sebagai ayah yang ideal, karena kehamilan ini merupakan sesuatu

yang baru yang belum pernah dihadapi.

3) Status perkawinan

Pasangan dengan status perkawinan yang tidak sah akan

berkurang dukungan terhadap pasangannya, dibanding dengan

pasangan yang status perkawinan yang sah.

Page 20: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

27

4) Status sosial ekonomi

Suami yang mempunyai status sosial ekonomi yang baik

akan lebih mampu berperan dalam memberikan dukungan pada

istrinya.

c. Aspek Dukungan Suami

Dukungan suami sebagai transaksi interpersonal yang

melibatkan satu atau lebih aspek-aspek, berikut ini:

1) Dukungan Informasi

Bantuan informasi dengan membantu individu untuk

menemukan alternatif yang tepat bagi penyelesaian masalah.

Informasi dibutuhkan oleh ibu hamil primigravida mengingat apa

yang sedang mereka jalani adalah hal yang baru dalam hidupnya.

Dukungan informasi dapat berupa saran, nasehat dan

petunjuk dari orang lain, sehingga individu dapat mengatasi dan

memecahkan masalahnya. Disamping itu, dukungan informasi

yang diberikan suami dapat berupa informasi tentang kehamilan.

Suami dapat memberikan bahan bacaan seperti buku,

majalah/tabloid tentang kehamilan (Musbikin, 2008, p. 44).

2) Dukungan Emosional

Dukungan emosional yaitu sejauh mana individu merasa

orang disekitarnya memberi perhatian, mendorong, serta membantu

memecahkan masalah yang dihadapi individu (Bobak, 2004, p.

134). Perhatian secara emosional yang berupa kehangatan,

Page 21: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

28

kepedulian dan empati yang diberikan oleh orang lain dapat

meyakinkan ibu hamil bahwa dirinya diperhatikan orang lain.

Perhatian emosional dapat membuat ibu hamil merasa yakin bahwa

dirinya tidak seorang diri melewati masa kehamilan

3) Dukungan Penilaian

Dukungan penilaian berupa penilaian yang positif dari

suami bahwa perubahan pada ibu hamil, baik secara fisik maupun

psikis adalah hal wajar dan membutuhkan perhatian (Dagun, 2005,

p. 25). Penilaian berisikan penghargaan positif, dorongan maju atau

persetujuan terhadap gagasan/perasaan ibu hamil.

Dukungan penilaian berupa pemberian umpan balik dan

penguat yang dapat digunakan oleh individu yang bersangkutan

sebagai sarana evaluasi diri dan dorongan untuk maju. Menghargai

usaha yang telah dilakukan individu dalam menjaga kehamilannya

dan memberikan kritik yang bersifat membangun.

4) Dukungan Instrumental

Bantuan instrumental merupakan bantuan nyata yang

berupa dukungan materi seperti pelayanan, barang-barang dan

finansial. Menurut Musbikin (2008, p. 44) dukungan suami dapat

berupa dukungan finansial dan menemani saat pergi memeriksakan

kehamilannya serta membantu pekerjaan rumah tangga.

Page 22: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

29

Bentuk dukungan ini berupa pemeriksaan kesehatan secara

rutin bagi ibu dan janin serta mengurangi atau menghindari

perasaan cemas dan stres.

d. Manfaat Dukungan Suami

Manfaat dukungan suami yaitu:

1) Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri serta

mengurangi stres dan kecemasan selama kehamilan.

2) Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik selama kehamilan.

e. Fungsi Dukungan Suami

Fungsi dukungan suami, yaitu:

1) Dukungan informasi, jika ibu hamil tidak dapat menyelesaikan

masalah yang dihadapi maka dukungan informasi dilakukan dengan

memberi nasehat, saran dan petunjuk-petunjuk tentang pemecahan

masalah yang tiba-tiba muncul (Bobak, 2004, p. 134)

2) Dukungan emosional diberikan dengan memberikan dorongan atau

motivasi yang berupa perhatian dan sikap yang berarti bagi ibu hamil

sehingga dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

3) Dukungan penilaian, berupa dukungan harga diri yang memiliki

manfaat memberikan keyakinan kepada ibu hamil.

4) Dukungan instrumental, berupa dukungan nyata yang bersifat

material yang bertujuan untuk meringankan beban ibu hamil.

Page 23: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

30

B. Kerangka teori

Keterangan :

: yang diteliti

- - - - - - - - - - : yang tidak diteliti

Gambar 2.1 : Kerangka Teori

Sumber : Istiarti 2000, dan Arisman 2004

Faktor Tidak Langsung:

Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Paritas

Umur

Dukungan Suami

Anemia pada ibu hamil

Faktor Langsung :

Pola Konsumsi Zat Besi

Penyebab Infeksi

Perdarahan

Faktor Dasar:

Sosial Ekonomi

Pengetahuan

Pendidikan

Budaya

Page 24: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

31

C. Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel terikat

Keterangan : * : Dilakukan pengukuran

Gambar 2.2 : Kerangka Konsep

Variabel pengganggu

− Pendidikan *

− Kunjungan ANC *

− Paritas *

− Umur *

− Pola kunsumsi zat besi

− Penyebab infeksi

− Perdarahan *

Pengetahuan ibu hamil

trimester III tentang

konsumsi zat besi

Dukungan suami tentang

konsumsi zat besi

Kejadian anemia

Page 25: TINJAUAN TEORI A. 1. a. Anemia atau sering disebut kurang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-zakiyyatun... · janin yang mampu hidup diluar rahim. ... c. Faktor-faktor

32

D. Hipotesis

Ha : Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil trimester

III tentang konsumsi zat besi dan dukungan suami dengan kejadian

anemia