Tm Skenario 1 Muskulo

30
Hanida Rahmah 1102012105 SKENARIO 1 Sasaran Belajar LI 1. Memahami dan Menjelaskan Tentang ekstremitas atas dan ekstremitas bawah LO 1.1. Definisi Sendi LO 1.2. Makro Anatomi LO 1.3. Mikro Anatomi LO 1.4. Range of Movement LI 2. Memahami dan Mempelajari Athritis Gout LO 2.1. Definisi LO 2.2. Etiologi LO 2.3. Patofisiologi LO 2.4. Patogenesis LO 2.5. Manifestasi LO 2.6. Diagnosis LO 2.7. Diagnosis banding LO.2.8. Penatalaksanaan LO 2.9. Prognosis LO 2.10. Pencegahan LI 3. Memahami dan Menjelaskan Obat NSAID dan Urikosurik LO 3.1. Farmakologi NSAID LO 3.2. Farmakologi Urikosurik

description

muskulo

Transcript of Tm Skenario 1 Muskulo

Hanida Rahmah1102012105

SKENARIO 1Sasaran BelajarLI 1. Memahami dan Menjelaskan Tentang ekstremitas atas dan ekstremitas bawahLO 1.1. Definisi SendiLO 1.2. Makro AnatomiLO 1.3. Mikro AnatomiLO 1.4. Range of MovementLI 2. Memahami dan Mempelajari Athritis GoutLO 2.1. DefinisiLO 2.2. EtiologiLO 2.3. PatofisiologiLO 2.4. PatogenesisLO 2.5. ManifestasiLO 2.6. DiagnosisLO 2.7. Diagnosis bandingLO.2.8. PenatalaksanaanLO 2.9. PrognosisLO 2.10. PencegahanLI 3. Memahami dan Menjelaskan Obat NSAID dan UrikosurikLO 3.1. Farmakologi NSAIDLO 3.2. Farmakologi Urikosurik

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Tentang Anatomi SendiLO 1.1. Definisi SendiSendi atau articulation adalah hubungan satu tulang dengan satu tulang atau lebih tulang lainnya.Terkadang sendi juga merupakan hubungan antara tulang dengan ligament.LO 1.2. Mikroskopik Anatomi SendiA. Ekstremitas Atas1. Sendi bahu Articulatio Humeri2. Sendi sikuArticulatio Cubiti Articulatio Humeroulnaris Articulatio Humeroradialis Articulatio Radioulnaris Proximalis3. Sendi Radioulnaris /distal Articulatio Radioulnaris Distalis4. Sendi-sendi Pergelangan Tangan Articulatio Radiocarpalis Articulatio Mediocarpalis5. Sendi Karpometakarpal Articulatio Carpometacarpalis Pollicis6. Sendi Karpometakarpal ( II-V ) Articulatio Carpometacarpales ( II-V )7. Sendi Metakarpofalangea Articulationes Metacarpophalangeae8. Sendi Interfalangea Jari Tangan Articulatio Interphalangeae Manus

B. Ekstremitas Bawah1. Sendi Panggul Articulatio Coxae2. Sendi Lutut Articulatio genus3. Sendi tibiofibular superior Articulatio tibiofibularis4. Sendi tibiofibular inferior Syndesmosis tibiofibularis5. Sendi pergelangan kaki Articulatio talocruralis6. Sendi telotarsalisArticulatio talotarsalis Articulatio talocalcaneonavicularis (bagian anterior) Articulati subtalis (bagian prosterior)7. Sendi tarsal transversalArticulatio tarsi tranversa Articulatio talocalcaneonavicularis Articulatio calcaneocuboidea8. Sendi intertarsal Articulatio cuneonavicularis Articulario intercuneiformes Articulatio cuneocuboidea9. Sendi tarsometatarsal Articulatio tarsometatarsales10. Sendi intermetatarsal Articulatio intermetatarsales11. Sendi metatarsofalangea Articultaio metatarsophalangeae12. Sendi interfalangea Articulatio interphalangeae pedisSecara fungsional sendi dibagi menjadi :

1. Synarthrosis / Sendi FibrosaYaitu sendi yang tidak bergerak sama skali. Sendi ini dipersatukan oeh jaringan ikat padat fibrosa.Salah satu contohnya sutura, yang tidak bersifat permanen karena dapat digantikan nantinya oleh tulang dikemudian hari, disebut sinostosis. Jika sendi pada tulang dipersatukan dengan dengan lebih banyak jaringan fibrosa, disebut syndesmosis. Contohnya sydesmosis radio-ulnaris dan tibio-ulnaris.Macam yang ketiga yaitu gamphosis, sendi yang terbatas hanya pada gigi dalam maksila dan mandibula.Ada yang bernama synchondrosis, diantara tulang terdapat tulang rawan. Contoh: symphysis pubis dan symphysis manubriosternalis.n Schindelysis, satu tulang yang masuk ke dalam celah tulang seperti pada reostrum sphenoidale masuk ke dalam Os vomer.2. AmpiarthosisYaitu sendi yang bergeraknya sedikit. Contohnya adalah sendi diantara badan-badan vertebra yang berdekatan, seperti Art.Sacroiliaca. Contoh lan adalah tulang rusuk.3. Diarthrosis / SynovialisMerupakan sendi yang dapat bergerak bebas.Merupakan sendi yang terdapat rongga diantara kedua tulang. Pada articulation synovialis terdapat: Cartilago articularis, Cavitas articularis, Discus articularis, Meniscus articularis, Labrum articulare, Capsula articularis, Membrana fibrosa, Membaran synovialis, Plica synovialis, Villi synovialis, Synovia, Ligamenta terdiri dari: Ligamentum extracapsularis, Ligamentum capsularis, dan Ligamentum intracapsularis. Dapat dikelempokkan menjadi:a. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.b. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.c. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).d. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.e. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.Articulatio diarthrosis dapat dibagi atas:Jumlah tulang yang bersendi:i. art. Simplex: terdiri dari satu sendiii. art. Compsita: terdiri lebih dari satu sendiBerdasarkan bentuk permukaan sendi:i. Arthroidea (gliding) kepala sendi dan lekuk sendi rata. Contoh: art. Intercapales, art. Intertarsales, art. Sternoclavicularis.ii. Ginglymus (hing) antara permukaan koveks dan konkaf. Contoh: art. Cubiti, art. Talocrurales, art. Interphalanges.iii. Pivot (trochoidea) permukaan sendi vertical. Contoh: art. Atlanto axialis, art. Trochoidea (radioulnaris proksimalis)iv. Ellipsoidea (condyloidea) permukaan sendi berbentuk elip. Contoh: art. Radiocarpal.v. Spheroidea (a ball and socket) kepala sendi seperti bentuk bola masuk kedalam lekuk sendi yang dalam. Contoh: art. Coax.vi. Sellaris (saddle) kepala sendi dan lekuk sendi seperti orang duduk diatas plana kuda. Contoh: antara trapezium dan metacarpal.Berdasarkan jumlah sumbu gerak:i. Bersumbu satu: art. Interphalanx, art. Talocruralis.ii. Bersumbu dua: art. Radiocarpalisiii. Bersumbu tiga: art. Glenohumerale, art. Coxae.

LO 1.3. Mikroskopik Anatomi SendiKlasifikasi Persendian:a. Sendi Fibrosa Sendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa.Bila penyatuan ini sangat kuat sendi ini disebut sutura.Sutura hanya terdapat pada tengkorak dan tidak bersifat permanen karena jaringan fibrosa pengikat itu dapat diganti oleh tulang dikemudian hari.Penyatuan tulang yang dihasilkan itu dikenal sebagai sinostosis.Sendi pada tulang yang dipersatukan oleh jaringan ikat fibrosa yang jauh lebih banyak daripada yang terdapat pada sutura disebut sindesmosis.b. Sendi Tulang RawanSendi ini sering dikatakan sebagai sendi kartilaginosa sekunder untuk membedakannya dari sendi primer, paling jelas ditunjukan sebagai contoh oleh sendi diantara badan-badan vertebra yang berdekatan.Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi lembar-lembar tulang rawamn hialin, yang secara erat diperatukan oleh lempeng fibrokartilago.Simifisis , seperti sendi pubis dan manubriosternal, merupakan contoh sendi kartilaginosa sekunder. c. Sendi SinoviaPada sendi sinovia, tulang-tulang ditahan menjadi satu oleh suatu simpai sendi dan permukaan yang berhadapan, dilapisi tulang rawan sendi, dipisahkan oleh celah sempit yang mengandung cairn sinovia.Tulang rawan sendi dibentuk oleh tulang rawan jenis hialin walaupun matriksnya mengandung banyak serat kolagen.Pada beberapa tempat, seperti tepi fosa glenoid dari sendi bahu dan asetabulum sendi pinggul, tulang rawannya bersifat fibroa.Lapis dalam tulang rawan sendi mengapur dan melekat sangat erat pada tulang di bawahnya.Simpai sendi menyatukan tulang-tulang.Lapisan luar simpai adalah jaringan ikat padat kolagen yang menyatu dengan periosteum yang membungkus tulang dan beberapa tempat menebal membentuk ligamen-ligamen sendi.Lapisan dalam simpai yaitu membran sinovia.Membran sinovia merupakan membran vascular tipis yang mengandung kapiler-kapiler lebar dan lebih kedalam, banyak sel lemak.

Tulang terdiri dari sel, serat, dan substansi dasar. Serat dan substansi dasar membentuk matrix. Fungsi Matrix adalah untuk meningkatkan daya rentang dan elasititas dan menyesuaikan jaringan terhadap kebutuhan mekanik matrix mengandung serat kolagen atau elastis. Berdasarkan komposisi matrix ada 3 macam tulang rawan yaitu:1. Tulang rawan hyalineCiri-ciri : Terdapat pada : permukaan sendi, ujung sterna iga, septum nasal, laring, cicintrakea, bronchi Konsistensi lunak, agakelastis Warna kebiru-biruan- Bahan dasar homogeny2. Tulang rawan elastis :Ciri-ciri : Terdapat pada : telinga luar, tuba auditiva, epiglotis Warna kekuning-kuningan Lebih fleksibel dan elastis Bahan dasar terdapat anyaman sabut-sabut elastic dalam berbagai arah terutama di sekitar kondrosit, sabut ini kemudian melanjutkan diri keperikandrium Kondrosit, tudung sel tulang rawan dan kelompok isogen seperti pada tulang rawan hyaline3. Tulang rawan fibrokartilago :Ciri-ciri : Terdapat pada: discus intervetebralis, simpysis pubis, discus inter-art Kondrosit dan tudung sel tulang rawan seperti pada tulang hyaline Kelompok isogen hanya sedikit, karena bahan antar sel agak padat Kemungkinan sel membelah diri sedikit Terdapat bahan sabut kolagen berbagai arah Merupakan peralihan antara jaringan ikat fibrilair dengan jaringan tulang rawanKomponen komponen tulang rawan MatriksKomponen penting dari matriks kartilago adalah kondronektin,sebuah makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks. Matriks kartilago yang tepat ,mengelilingi setiap kondrosit banyak mengandung glikosaminoglikan dan sedikit kolagen. Perikondriumperikondriumadalahpembungkustulangsendi. Terdapatpadatulangrawanhialindanelastis kecuali pada tulangrawanfibrokartilago. Terdiri dari dua lapisan : lapisan fibrosa dan lapisan khondrogenik KondrositPada tepian kartilago hyalin, kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu panjang paralel dengan permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat berkelompok hingga 8 sel, kesemuanya adalah hasil dari pembelahan mitosis dari kondrosit. Kelompok demikian disebut dengan kelompok isogen.LO 1.4. Range of Movement1. Ekstensi:gerak berlawanan arah dengan fleksi. Seperti gerak meluruskan.2. Fleksi:gerakan yang mendekatkan bagian dari tulang yang membentuk sendi. Seperti gerak menekuk, membengkok Abduksi, gerak menjauhi badan.3. Abduksi:gerak arah sisi atau menjauhi bidang sagittal.4. Adduksi:gerak yang berlawanan arah dengan abduksi yaitu mendekati bidang sagital. Seperti gerak mendekati badan.5. Depresi:gerak menurunkan6. Elevasi:gerak mengangkat7. Supinasi:gerak menengadahkan tangan 8. Pronasi:menelungkupkan tangan9. Inversi:gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh 10. Eversi:gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar

Gerak berputar dibidang transversal, dapat berupa :1. Endorotasi : gerak berputar dari lateral ke medial (lateral-anterior-medial)2. Eksorotasi : gerak berputar medial ke lateral. (medial-anterior-lateral)3. Laterofleksi : gerak fleksi ke arah samping4. Sirkumdiksi : gabungan dari gerakan rotasi yang terdiri dari fleksi, laterofleksi, dan ekstensi

LI 2. Memahami dan Mempelajari Athritis GoutLO 2.1. DefinisiGout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakitinflamasi yang menyerang persendian. Gout arthritis disebabkan oleh penimbunan asam urat(Kristal mononatrium urat), suatu produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan. Penyakit ini sering menyerang sendi metatarsophalangeal 1 dan prevalensinya lebihtinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Kadang-kadang terbentuk agregat kristal besar yang disebut sebagai tofi (tophus) dan menyebabkan deformitas

LO 2.2. EtiologiPenyebab pasti gout primer masih belum diketahui, namun penyakit ini dapat disebabkan oleh: Defek genetic pada metabolism purin, yang menyebabkan produksi berlebih asam urat(Hiperurisemia), retensi asam urat, atau keduanya.Pada saat gout sekunder, yang terjadi selama perjalanan penyakit lain (seperti obesitas, diabetes melitus, hipertensi, anemia sel sabit, dan penyakit renal), penyebab dapat berupa: Pemecahan asam nukleat yang menyebabkan hiperurisemia Akibat terapi obat, khususnya sesudah pemakaian hidroklorotiazid atau pirazinamid, yang menurunkan ekskresi urat.(Buku Ajar Patofisiologi, Kowalak-Weilsh-Mayer)

1. Gout primer: pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat (defisiensi enzim PPRP amido transferase dan HGPRT, peningkatan jumlah PPRP yang tidak dipergunakan).2. Gout sekunder: pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain / obat-obatan (penurunan massa dan filtrasi ginjal).3. Gout idiopatik: hiperurisemia yang tidak jelas penyebabnyaEpidemiologi: Jarang pada pria sebelum remaja Jarang pada wanita sebelum menopause Pria:Wanita = 4:1 (di bawah 65 tahun); 3:1 (di atas 65 tahun)Pria: 49 tahunWanita: 60 tahunPada usia 32-64 tahun, pria : wanita = 2,8% : 1,5%Predileksi (biasanya satu sendi):Jempol kaki (paling sering), kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon.Faktor Risiko:1. Suku bangsa/ras Di Indonesia paling tinggi di Minahasa-Manado karena kebiasaan, pola makan, atau konsumsi alkohol2. Konsumsi alkohol Metabolisme alkohol menghasilkan efek samping berupa asam laktat. Asam laktat tersebut akan menghambat ekskresi asam urat pada ginjal. Akibatnya, kadar asam urat serum akan meningkat.3. Konsumsi ikan laut: kadar purin tinggi4. Penyakit: obesitas, DM, penyakit ginjal, hipertensi, dan lain-lain5. Obat-obatan: diuretik, antihipertensi, aspirin, dan sebagainya Obat diuretik akan menurunkan tekanan darah sehingga sekresi pada ginjal ikut menurun6. Jenis Kelamin: lebih sering pada pria seperti yang sudah disebutkan di atas7. Diet tinggi purin Selain meningkatkan asam urat, juga berpengaruh pada ketidakseimbangan HDL, trigliserida, dan LDLGambaran Klinis:1. Hiperurisemia asimptomatik2. Stadium arthritis gout akut Monoartikular, nyeri, bengkak, terasa hangat, merah. Terkadang disertai dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil, dan merasa lemah Sembuh dalam beberapa hari sampai minggu Bila tidak diobati, rekuren multipel, interval antar serangan singkat3. Stadium interkritikal (asimptomatik) Dapat terjadi satu atau beberapa kali per tahun sampai 10 tahun4. Stadium arthritis gout menahun (umum padaself medication) Banyak tofi, poliartikular (cuping telinga, metatarsophalangeal I, olecranon, tendon Achilles, jari tangan) Tofi menimbulkan inflamasi

LO 2.3. PatofisiologiPeningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalurde novo dan jalur penghematan (salvagepathway)1. Jalur de novomelibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursornonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zatantara menjadi nukleotida purin (asaminosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzimyang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase danamidofosforibosiltransferase (amido PRT).Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpanbalik oleh nukleotida purin yang terbentuk,yang fungsinya untuk mencegahpembentukan yang berlebihan.2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purinbebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan.Jalur ini tidak melalui zat-zatperantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin)berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asamurat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim:hipoxantin guanin fosforibosiltransferase(HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT)Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas olehglomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam uratyang diresorpsikemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan danekskresi) dari asam urattersebut, meliputi:1. Penurunan ekskresiasamurat secara idiopatik2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkancellularturnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim ataumekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purinPeningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga cenderungmembentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristalmononatrium urat. Mekanismenya hingga saatini masih belum diketahuiLO 2.4. PatogenesisAwitan (onset) serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam urat serum, meninggi ataupun menurun. Pada kadar urat serum yang stabil, jarang mendapat serangan. Pengobatan dini dengan alopurinol yang menurunkan kadar urat serum dapat mempresipitasi serangan Gout akut. Pemakaian alkohol berat pada pasien gout dapat menimbulkan fluktuasi konsentrasi urat serum.Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan Kristal monosodium urat dari depositnya dalam tofi (crystals shedding ).Pada beberapa pasien gout atau yang dengan hiperurisemia asimptomatik Kristal urat ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan lutut yang sebelumnya tidak pernah mendapat serangan akut. Dengan demikian, gout seperti juga pseudogout, dapat timbul pada keadaan asimptomatik. Pada penelitian didapat 21% pasien gout dengan asam urat normal. Terdapat peranan temperature, pH, dan kelarutan urat untuk timbul seranga gout akut. Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperature lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat menjelaskan mengapa Kristal MSU diendapkan pada kedua tempat tersebut. Predileksi untuk pengendapan Kristal MSU pada metatarsofalangeal- 1 (MTP-1) berhubungan juga dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut.Penelitian Simkin didapatkan kecepatan difusi molekul urat pada ruang sinovia kedalam plasma hanya setengah kecepatan air. Dengan demikian konsentrasi urat cairan sendi seperti MTP-1 menjadi seimbang dengan urat dalam plasma pada siang hari selanjutnya bila cairan sendi direabsorbsi waktu berbaring, akan terjadi peningkatan kadar urat local. Fenomena ini dapat menerangkan terjadinya awitan (onset) gout akut pada malam hari pada sendi yang bersangkutan. Keasaman dapat meninggikan nukleasi uratin vitromelalui pembentukan dariprotonated solid phases.Walaupun kelarutan sodium urat bertentangan terhadap asam urat, biasanya kelarutan ini meninggi, pada penurunan pH dari 7,5 menjadi 5,8 dan pengukuran pH serta kapasitasbufferpada sendi dengan gout, gagal untuk menentukan adanya asidosis. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pH secara akut tidak signifikan mempengaruhi pembentukan Kristal MSU sendi.Peradangan atau inflamasi merupakan reaksi penting pada arthritis gout terutama pada gout akut.Reaksi inni merupakan reaksi pertahanan tubuh non spesifik untuk menghindari kerusakan jaringan akibat agen penyebab. Tujuan dari proses inflamasi adalah:a.Menetralisir dan menghancurkan agen penyebab;b.Mencegah perluasan agen penyebab kejaringan yang lebih luas.Peradangan pada arthritis gout akut adalah akibat penumpukan agen penyebab yaitu Kristal monosodium urat pada sendi. Mekanisme peradangan ini belum diketahui secara pasti. Hal ini diduga oleh peranan mediator kimia dan selular. Pengeluaran berbagai mediator peradangan akibat aktivasi melalui berbagai jalur, antara lain aktivitas komplemen (C) dan selular. ( Edward Stefanus, 2010 )Gambaran Klinis

Gambaran klinik dapat berupa:

Hiperurisemia asimptomatik

Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan hiperurisemia (kadar asam urat serum tinggi) tanpa adanya manifestasi klinik gout. Fase ini akan berakhir ketika muncul serangan akut arthritis gout, atau urolitiasis.

Arthritis gout, meliputi 3 stadium:

2.1. Artritis gout akutSerangan pertama biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun pada laki-laki, dan setelah 60 tahun pada perempuan. Onset sebelum 25 tahun merupakan bentuk tidak lazim. Pada 85-90% kasus, serangan berupa arthritis monoartikuler dengan predileksi MTP-1 yang biasa disebut podagra. Gejala yang muncul sangat khas, yaitu radang sendi yang sangat akut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apapun, kemudian bangun tidur terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Keluhan monoartikuler berupa nyeri, bengkak, merah dan hangat, disertai keluhan sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah, disertai lekositosis dan peningkatan laju endap darah. Sedangkan gambaran radiologis hanya didapatkan pembengkakan pada jaringan lunak periartikuler. Keluhan cepat membaik setelah beberapa jam bahkan tanpa terapi sekalipun.Pada perjalanan penyakit selanjutnya, terutama jika tanpa terapi yang adekuat, serangan dapat mengenai sendi-sendi yang lain seperti pergelangan tangan/kaki, jari tangan/kaki, lutut dan siku, atau bahkan beberapa sendi sekaligus. Serang-an menjadi lebih lama durasinya, dengan interval serangan yang lebih singkat, dan masa penyembuhan yang lama. Faktor pencetus serangan akut antara lain trauma lokal, diet tinggi purin, minum alkohol, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian diuretik, pemakaian obat yang meningkatkan atau menurunkan asam urat.

2.2. Stadium interkritikalStadium ini merupakan kelanjutan stadium gout akut, dimana secara klinik tidak muncul tanda-tanda radang akut, mes-kipun pada aspirasi cairan sendi masih ditemukan kristal urat, yang menunjukkan proses kerusakan sendi yang terus berlangsung progresif. Stadium ini bisa berlangsung bebe-rapa tahun sampai 10 tahun tanpa serangan akut. Dan tanpa tata laksana yang adekuat akan berlanjut ke stadium gout kronik.

2.3. Artritis gout kronik = kronik tofaseus goutStadium ini ditandai dengan adanya tofi dan terdapat di poliartikuler, dengan predileksi cuping telinga, MTP-1, olekranon, tendon Achilles dan jari tangan. Tofi sendiri tidak menimbulkan nyeri, tapi mudah terjadi inflamasi di sekitarnya, dan menyebabkan destruksi yang progresif pada sendi serta menimbulkan deformitas. Selain itu tofi juga se-ring pecah dan sulit sembuh, serta terjadi infeksi sekunder. Kecepatan pembentukan deposit tofus tergantung beratnya dan lamanya hiperurisemia, dan akan diperberat dengan gangguan fungsi ginjal dan penggunaan diuretik. Pada beberapa studi didapatkan data bahwa durasi dari serang-an akut pertama kali sampai masuk stadium gout kronik berkisar 3-42 tahun, dengan rata-rata 11,6 tahun. Pada stadium ini sering disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun/gagal ginjal kronik. Timbunan tofi bisa ditemukan juga pada miokardium, katub jantung, system konduksi,beberapa struktur di organ mata terutama sklera, dan laring.Pada analisa cairan sendi atau isi tofi akan didapatkan Kristal MSU, sebagai kriteria diagnostik pasti. Gambaran radiologis didapatkan erosi pada tulang dan sendi dengan batas sklerotik dan overhanging edge.Penyakit ginjal

Sekitar 20-40% penderita gout minimal mengalamai albuminuri sebagai akibat gangguan fungsi ginjal. Terdapat tiga bentuk ke-lainan ginjal yang diakibatkan hiperurisemia dan gout:1. Nefropati urat, yaitu deposisi kristal urat di interstitial medulla dan pyramid ginjal, merupakan proses yang kronik, ditandai dengan adanya reaksi sel giant di sekitarnya.2. Nefropati asam urat, yaitu presipitasi asam urat dalam jumlah yang besar pada duktur kolektivus dan ureter, sehingga me-nimbulkan keadaan gagal ginjal akut. Disebut juga sindrom lisis tumor, dan sering didapatkan pada pasien leukemia dan limfoma pasca kemoterapi.3. Nefrolitiasis, yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengan gout primer.

LO 2.5. ManifestasiPanas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tiba-tiba. Pada serangan akut penderita gout dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring berjalannya waktu serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal.Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).Manifestasi klinis penyakit gout terdiri dari 3 tahapan, yaitu:

1. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akutPada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 7 hari.Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

2. Tahap artritis gout interkritikalPada tahap ini penderita tidak merasakan adanya gangguan. Namun, apabila di lakukan pengambilan cairan sendi, makan didapati kristal urat. Hal ini menandakan bahwa peradangan tetap berlanjut meski asimptomatik. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka akan lebih sering terjadi serangan akut yg lebih berat dan dapat berrlanjut menjadi stadium menahun dengan pembentukan tofi.

3. Tahap artritis gout akut intermiten.Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas.3Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.

4. Tahap artritis gout kronik bertofusTahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat.Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang disekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

LO 2.6. DiagnosisDiagnosis Athritis GoutDengan pemeriksaan fisik dapat dilihat hal yang dibawah ini untuk menegakkan diagnosa :1. Inspeksi Deformatis Eritema

2. Palpasi Pembengkakankarenacairan / peradangan. Perubahananatomitulang / jaringanlunak . Nyeritekan Krepitasi Perubahan Range of Movement (ROM)Dengan menemukan kristal urat dalam tofi merupakan diagnosis untuk gout. Akan tetapi tidak semua pasien mempunyai tofi, sehingga tes diagnostik ini kurang sensitif. Oleh karena itu kombinasi dari penemuan-penemuan dibawah ini dapat dipakai untuk menegakkan diagnosis :1. Riwayat inflamasi klasik artritis monoartikuler khusus pada sendi MTP-12. Diikuti oleh stadium interkritik dimana bebas simptom3. Resolusi sinovitis yang cepat dengan pengobatan kolkisin4. Hiperuresemia Kadar asam urat normal tidak dapat menghindari diagnosis gout. Logan dkk mendapatkan 40% pasien gout mempunyai kadar asam urat normal. Hasil penelitian penulis didapatkan sebanyak 21% artritis gout dengan asam urat normal. Walaupun hiperuresemia dan asam urat mempunyai hubungan kausal, keduanya mempunyai fenomena yang berbeda. Diagnosis artritis gout didasarkan pada kriteria American Rheumatism Association (ARA), yaitu : Terdapat kristal urat pada cairan sendi atau tofus Bila ditemukan 6 dari 12 kriteria tersebut di bawah ini :1. Inflamasi maksimum pada hari pertama2. Serangan artritis akut lebih dari satu kali3. Artritis nonartikuler4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan5. Pembengkakan dan sakit pada sendi metatarsophalangeal6. Serangan pada sendi metatarsophalangeal unilateral7. Serangan pada sendi tarsal unilateral8. Adanya fokus9. Hiperuresemia10. Pada foto sinar-x tampak pembengkakan sendi asimetris11. Pada foto sinar-x tampak kista subkortikal tanpa erosi12. Kultur bakteri cairan sendi negativeLO 2.7. Diagnosis banding1. Gout

2. Rheumatoid arthritis

3. Pseudogout

4. Septik arthritis

5. Hemarthrosis

LO.2.8. PenatalaksanaanSecara umum penanganan arthritis gout adalah memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan.Pengobatan arthritis gout akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan obat-obat:-KolkisinoSediaan 0,5 mgoUntuk awal, minum 2 tablet (1 mg)o1-2 jam kemudian, minum 1 tablet (0,5 mg) hingga nyeri hilangoMaksimal 8 mg/ hari =16 tabletoKolkisin ama pada pasien dengan gangguan ginjal-OAINS (indometasin)Dosis: 150-200 mg/ hari selama 2-3 hari, kemudian dilanjutkan 75-100 mg/ hari sampai minggu berikutnya atau sampai nyeri atau peradangan berkurang.Obat penurun asam urat seperti allopurinol atau obat urikosurik tidak boleh diberikan pada stadium akut. Namun pada pasien yang telah rutin mendapatkan obat penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan.Pemberian alopurinol dengan dosis tunggal 300 mg/ hari.Pada pasien dengan gangguan ginjal, dosis per hari 100 mg.

1. Pemeriksaan fisik Bengkak pada MTP-I bersifat akut dan tiba-tiba Demam dan malaise Batu asam urat Berulang setelah 1-2 tahun Tophi : MTP, olecranon, synovium, bursa, Achilles,forearm, helix auricular Factor pres : stress, trauma, dehidrasi, purine dan asupan alkohol, obat-obatan

2. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium untuk memonitor kadar asam urat di dalam darah dan urin. Pemeriksaan darah diperlukan untuk diagnosa gout, sedangkan pemeriksaan urin untuk diagnosa batu ginjal. Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia. Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi. Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.Pemeriksaan laboratorium juga meliputi pemeriksaan : Darah rutin Urin rutin/protein Urat dalam urin 24 jam (5 hari diet rendah purine) jika > 600mg = over produksi Asam urat darah Ureum darah Plasma lipid3. Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan radiologi juga meliputi :1. Pemerikasaan X-RaySendi akan mengalami penyempitan dan destruksi pada permukaansendi. Tophi akan terlihat seperti pembengakakan jaringan lunak danterjadi erosi pada tepi tulang.2. Pemeriksaan MRITulang mengalami edema dan pembengkakan.Gold standar untuk pemerikasaan Gout yaitu Aspirasi cairan sendi.Perubahan radiologis hanya terjadi setelah bertahun-tahun timbulnya gejala. Terdapat predileksi pada sendi MTP-1, walaupun pergelangan kaki, lutut, siku dan sendi lainnya juga dapat terlibat. Film polos dapat memperlihatkan : Efusi dan pembengkakan sendi Erosi : hal ini cenderung menimbulkan penampakan punched out, yang berada terpisah dari permukaan articular. Densitas tulang tidak mengalami perubahan. Tofi : mengandung natrium urat dan terdeposit pada tulang, jaringan lunak dan sekitar sendi. Kalsifikasi pada tofi juga dapat ditemukan, dan tofi intraoseus dapat membesar hingga menyababkan destruksi sendi.

LO 2.9. Prognosis

Prognosis untuk gout adalah sangat baik jika benar diagnosis dan diobatinya

LO 2.10. Pencegahan

Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah: Mengobati serangan akut secara baik dan benar Mencegah serangan ulangan artritis gout akut Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah. Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya.Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) seperti aspirin dan obat penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat atau meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenesid) atau obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol). Selain itu penyuntikan lokal intraartikuler kortikosteroid dapat mengurangi rasa nyeri untuk sementara waktu tetapi sebaiknya jangan diberikan secara berulang karena efek steroid arthropathy pada tulang rawan.Selain itu juga terdapat cara-cara penatalaksanaan arthritis yang lain, seperti : PsikologisPenderita harus istirahat secara teratur dan melakukan olahraga. Alat bantu orthopaediMenggunakan bidai untuk mencegah deformitas, selain tentunya memakai tongkat. Terapi fisikGerakan secara aktif, pemanasan dengan heating pads, lampu infrared. Operasi ProlikatikKoreksi terhadap deformitas yang secara sekunder menimbulkan penyakit degeneratif (subluksasi panggul, genu valgun, dan genu varum) TerapeutikBukan sebagai jalan terakhir. Memerlukan pengalaman Chirurgis untuk memutuskan dan menentukan waktu yang tepat. Jenis operasi : Osteotomi Mengembalikan kesegarisan sendi ArthroplastyRekonstruksi sendi ArthrodesisMembuat sendi kaku, nyeri hilang tapi gerakan terbatas Operasi jaringan lunak, melakukan release dari otot-otot yang tegang (Neurektomi) tetapi hilangnya rasa sakit hanya untuk sementara. Transplantasi sendiMasih dalam percobaan, tetapi dapat berguna jika masalah reject imunologik telah teratasi.

Pengaturan dietOrang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin: Golongan AMakanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng. Golongan BMakanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung. Golongan CMakanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran, buah-buahan.LI 3. Memahami dan Menjelaskan Obat NSAID dan UrikosurikLO 3.1. Farmakologi NSAIDMekanisme Kerja Menghambat sintesis prostaglandin melalui enzim siklooksigenase (COX) Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan kekuatan dan selektivitas yang berbeda Enzim siklooksigenase ada dlm 2 isomer yaitu COX-1 dan COX-2 COX-1 berfungsi dlm pemeliharaan fungsi dlm kondisi normal COX-2 diinduksi stimulus inflamasi termasuk sitokin, endotoksin dan faktor pertumbuhan

FarmakodinamikSalisilatSalisilat, khususnya asetosal merupakan obat yang banyak digunakan sebagai analgesic, antipiretik dan anti-inflamasi.Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik.Dosis toksik obat ini justru memperlihatkan efek piretik sehingga pada keracunan berat terjadi demam dan hyperhidrosis.Untuk memperoleh efek anti-inflamasi yang baik kadar plasma perlu dipertahankan antara 250-300 mikrogram/mL. Kadar ini tercapai dengan dosis aspirin oral 4 gram per hari untuk dewasa. Pada penyakit demam reumatik, aspirin masih belum dapat digantikan oleh AINS yang lain dan masih dianggap sebagai standar dalam studi perbandingan penyakit artritis rheumatoid.Para Amino FenolEfek analgesic parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat.Efek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik.Parasetamol merupakan penghambat biosintesis PG yang lemah.Efek iritasi, erosi dan pendarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat, demikian juga gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa.

FarmakokinetikSalisilatPada pemberian oral, sebagian salisilat diabsorbsi dengan cepat dalam bentuk utuh di lambung, tetapi sebaagian besar di usus halus bagian atas. Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian. Kecepatan absorbsinya tergantung dari kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet, pH permukaan mukosa dan waktu pengosongan lambung. Absorbs pada pemberian secara rektal, lebih lambat dan tidak sempurna sehingga cara ini tidak dianjurkan. Asam salisilat diabsorbsi dengan cepat dari kulit yang sehat, terutama bila dipakai sebagai obat gosok atau salep.Keracunan dapat terjadi dengan olesan pada kulit yang luas. Metil-salisilat juga diabsorbsi dengan cepat melalui kulit utuh, tetapi penyerapan dilambung lambat dan lama bertahan di lambung, oleh karena itu bila terjadi keracunan, bilas lambung masih berguna walaupun obat sudah ditelan lebih dari 4 jam.

Derivat Para Amino Fenol ( fenasetin dan asetaminofen)Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh.Dalam plasma, 25% parasetamol terikat protein plasma.

LO. 3.2Farmakologi UrikosurikUrikosurik menambah laju ekskresi asam urat dengan menghambat reabsorbsi.Kelompok obat ini efektif untuk meringankan gout kronik, tetapi tidak boleh dipakai sewaktu serangan akut.Probenesid (Benemid) merupakan urikosurik yang tersedia sejak tahun 1945.Obat ini menghambat reabsorbsi asam urat dan meningkatkan ekskresinya.Probenesid dapat dipakai bersama kolkisin.Jika terjadi iritasi lambung, probenesid harus di makan sewaktu makan.Waktu paruh rata-rata dari obat ini adalah 8-10 jam dan 85-95% dari obat ini berikatan dengan protein.Urikosurik yang lain adalah sulfinpirazon (Anturane). Obat ini merupakan metabolit dari fenilbutazon dan lebih kuat dari probenesid.Sulfinpirazon harus dimakan sewaktu makan atau dengan antacid untuk mencegah iritasi lambung.Diskrasia darah yang berat dapat terjadi.(Farmakologi, Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes, hal 321-322)Terdapat 2 kelompok obat, yaitu :1. Obat menghentikan proses inflamasi akut (kolkisin, fenilbutazon, oksifentabutazon, indometasin). 2. Obat mempengaruhi kadar asam urat (probenesid, alopurinol, sulfinpirazon). Obat ini tidak berguna mengatasi serangan klinis malah meningkatkan frekuensi serangan pada awal terapi.Untuk keadaan akut digunakan OAINS.

KolkisinAnti-inflamasi yang unik, indikasi utama pada penyakit pirai dan merupakan alkaloid Colchicum autumnale, sejenis bunga leli.Mekanisme kerja dan yang berhubungan dengan system biosintesis Prostaglandin ini mulai diperlihatkan secara invitro bahwa dosis rendah aspirin dan indometasin menghambat produksi enzimatik Prostaglandin. Penelitian lanjutan membuktikan bahwa Prostaglandin akan dilepaskan bilamana sel mengalami kerusakan. Walaupun secara invitro OAINS diketahui menghambat obat berbagai reaksi biokimiawi, hubungan dengan efek analgesic, antipiretik dan anti inflamasinya belum jelas.Selain itu, OAINS secara umum tidak menghambat biosintesis leukotrien yang diketahui ikut berperan dalam inflamasi.

Golongan obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakhidonat menjadi PGG2 terganggu.Setiap obatmenghambat siklooksigenase dengan cara yang berbeda.

Efek sampingEfek samping dapat mencakup kulit yang terasa panas (flushing), gusi terasa nyeri, dan sakit kepala. Batu ginjal, akibat dari asam urat, dapat dicegah dengan menambah masukan air dan mempertahankan pH urin diatas 6,0. Diskrasia darah jarang terjadi.Aspirin harus dihindari karena menyebabkan retensi asam urat.

FarmakodinamikAlopurinolBerefek agonis terhadap salisilat, tidak berkurang pada insufisiensi ginjal dan tidak menyebabkan batu urat. Berguna dalam pengobatan pirai sekunder akibat polisitemia vera, metaplasia mieloid, leukimia, limfoma, psoriasis, hiperuresemia akibat obat dan radiasi. Bekerja dengan menghambat xantin oksidase (enzim pengubah xantin dan hiposantin menjadi asam urat).Mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih panjang daripada alopurinol.Sehingga dosis yang diberikan cukup satu hari sekali.

KolkisinSifat anti-inflamasi spesifik terhadap penyakit pirai dan beberapa arthritis lainnya, tetapi tidak berfungsi sebagai anti-inflamasi untuk penyakit lainnya. Kolkisin tidak meningkatkan ekskresi, sintesis dan kadar asam urat dalam darah. Obat ini berikatan dengan protein mikrotubular dan menyebabkan depolimerasi dan menghilangnya mikrotubul granulosit dan sel bergerak lainnya.Hal ini menyebabkan penghambatan migrasi granulosit ke tempat radang sehingga penglepasan mediator inflamasi dihambat dan respon inflamasi ditekan.Kolkisin mencegah penglepasan glikoprotein dan leukosit yang pada pasien gout menyebabkan nyeri dan radang sendi.

Farmakokinetik Sulfinpirazon1. Kurang efektif dalam menurunkan kadar asam urat dibandingkan dengan alopurinol2. Tidak berguna dalam mengatasi serangan akut3. Dapat meningkatkan frekuensi serangan pada awal terapi

Kolkisin1. Absorpsi melalui saluran cerna baik2. Didistribusikan secara luas dalam jaringan tubuh3. Kadar tinggi pada ginjal, hati, limpa, saluran cerna4. Tidak terdapat pada otot rangka, jantung, dan otak5. Sebagian besar eksresi melalui feses, 10-20% melalui urin, pada pasien penyakit hati ekskresi melalui urin.6. Dapat ditemukan dalam leukosit dan urin sedikitnya untuk 9 hari setelah suatu suntikan IV.

Indikasi dan KontraindikasiAlopurinolIndikasi :Obat ini terutama berguna untuk mengobati penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat dalam ginjal, tetapi dosis awal harus dikurangi. Bekerja dengan menurunkan kadar asam urat. Pengobatan jangka panjang menurunkan frekuensi serangan, menghambat pembentukan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi.Interaksi obat :Bila diberikan bersamaan dengan merkaptopurin, dosis merkaptopurin harus dikurangi sampai 25-35%, karena kerja alopurinol yang mengahambat oksidasi merkaptopurin.

ProbenesidIndikasi :Berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta pembentukan tofi pada penyakit pirai, tidak efektif pada serangan akut.Berguna untuk pengobatan hiperuresemia sekunder.Probenesid tidak berguna bila laju GFR kurang dari 30 mL/menit.Kontraindikasi :Gangguan fungsi ginjal, ulkus peptik, Interaksi obat :1. Salisilat (mengurangi efek probenesid)2. Sulfinpirazon, indometasin, penisilin, PAS, sulfanomid, asam organik (probenesid menghambat ekskresi renal, sehingga pemberiannya harus disesuaikan)

SulfinpirazonIndikasi :Mencegah dan mengurangi kelainan sendi dan tofi penyakit pirai kronik.Kontrindikasi :Ulkus peptikInteraksi obat :Fenilbutazon, oksifenbutazon (sulfinpirazon meningkatkan efek insulin dan obat hipoglikemik oral sehingga diberikan dengan pengawasan ketat)

KolkisinIndikasi :1. Drug Of Choice penyakit pirai. Pemberian diberikan secepatnya (bila terlambat, efektivitas berkurang) pada awal serangan dan diteruskan sampai gejala hilang atau timbul efek samping yang menganggu, gejala penyakit umum menghilang 24-48 jam setelah pemberian obat. 2. Sebagai profilaksis serangan penyakit pirai atau untuk mengurangi beratnya serangan, dengan dosis kecil.3. Mencegah serangan yang dicetuskan oleh obat urikosurik (probenesid dan sufinpirazon) dan alupurinol.4. Pemberian bersama-sama dengan alopurinol guna mencegah serangan akut.