Transfusi Darah Pp
description
Transcript of Transfusi Darah Pp
TRANSFUSI DARAH / PRC
Erwin Taher
Bag Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran UISU
2
Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Pengawet.• Eritrosit + pengawet : simpan 4 – 6 C• Tujuan penggunaan pengawet : sumber energi
sel; citrat buffer untuk mempertahankan pH tetap acid , untuk mencegah faktor pembekuan berikatan dengn kalsium dan mencegah agar tidak terjadi peningkatan pH (alkalis) selama penyimpanan 4 C.
• CPD-A : pengawet yang populer (citrat; phosfat; dextrose dan adenin).
3
Storage Lession (kerusakan komponen akibat penyimpanan) :• Penurunan ATP, berpengaruh peda
met.glukosa dan penurunan viabilitas sel.• 2,3 biphosfogliserat menurun,
mengkibatkan peningkatan affinitas Hb><O2 penurunan reinfused O2 intrasel.
• Gliserol plasma yang ada bersifat cryoprotective untuk menghindari hemolisis selama proses freezing.
4
WHOLE-BLOOD PREPARATIONS
• I UNIT WB : 435 – 500 ml darah, dengan perbandingan 14 – 15 ml pengawet-AC pada setiap 100 ml darah.
• Dengan pengawet CPDA-1 (citrat phosfat dextrose with adenin) dapat disimpan selama 35 hari.
• Beberapa kerugian : jarang lagi digunakan pada modern
transfusion practice.
5
FRESH BLOOD
• Bila darah disimpan, ≥ 48 jam, kekosongan trombosit, menurun aktivitas faktor koagulasi ( V,VIII dan IX ).
• Trombositopeni & def F.V recipient darah simpan (banked blood) / 24 jam pertama.
• Sering digunakan pada defisiensi komponen hemostasis.
• Lebih baik kombinasi PRC atau FFP maupun concentrat platelet.
• Recipient dengan chronic transfusion-dependent, ≥ 10 hari mencegah akumulasi Fe
6
Packed Red Blood Cells
• PRC, (dapat diperoleh dari stored blood atau fresh blood) dengan cara plasma removal (Hct 60 – 90 vol%).
• PRC lebih baik WB, pada defisit red cells.
• PRC + electrolytes sol lebih baik dari pada WB untuk surgical blood loss
7
Leucocyte-poor Blood
• Tehnik : melewatkan darah packed cell melalui suatu “ filter” removes the leucocytes.
• Untuk menghindarai reaksi febrile (lekosit or trombosit sensitized patients), minimalisir penyakit viral transmision (HIV, cytomegalo virus) dan pasien dalam penantian transplan ginjal.
8
Washed Red Cells
• Tehnik, centifugase WB
• Harus dipakai ≤ 24 jam ( menghindari bacterial kontaminasi)
• Untuk menghindari reaksi hipersensitive terhadap plasma.
• Digunakan : neonatal transfusion; mengurangi resiko faktor kogulan, ekstracellular potasium not increase.
9
FROZEN RED CELLS
• Dapat disimpan selama 1 tahun (cost 2 - 3 X leih banyak )
• Leukosit-poor & free of plasma
• Dipakai pada auto transfusion; mengurangi resiko sensitisasi terhadap antigen histocampatibility pada pasien akan menerima transplant.
10
TERAPI TRANSFUSI
SHOCK &PERDARAHAN
LUKABAKAR
TINDAKANBEDAH
ANEMIA
11
PEMBERIAN DARAH TU KOMPONEN DARAH :• Membaca label darah pada unit yang akan
dipakai (oleh petugas).
• Tidak dibutuhkan pemanasan < 3000 ml
( 100 ml/mnt ).
• 30 menit I should be given slowly.
• Tidak dibutuhkan penambahan obat pada darah/ komponen darah.
12
SITUASI TERTENTU.
• AUTOLOGOUS TRANSFUSION :
-Minimalize akibat pengaruh transfusi (transmision of disease or alloimmunization)
-collection preoperative, dan dilakukan segera phlebotomi preoperative.
-Donor autologous dapat dipertimbangkan pada pasien pre-Operative dengan jenis darah yang jarang (AB or Rh – or autoantibodi +)
13
• DIRECTED OR DESIGNATED DONATION :
- Rekrutmen donor keluarga/teman terdekat lebih baik dari pada donor sukarela (volunteer blood donors) resiko transmisi infeksi, akan tetapi graft vs host disease lebih beresiko pada donor yang berasal dari anggota keluarga.
14
TRANSFUSION REACTION :
• Sebagian besar reaksi fatal, disebabkan oleh kelalaian petugas.
• > 20 % seluruh transfusi reaksi transfusi
15
IMMEDIATE REACTIONS
• Acute Hemolytic Reaction :-intra/extravascular ABO / Rh incompatibility.-intravascular hemolitic DIC or Ischemic / necrosis of tissue.-febris, Low-back pain, hipotensi, nausea, vomitus.-transfusi dapat dihentikan acute reaction.
16
-Pertanda hemolisis : (hemoglobinemia; methemoglobinemia; hemoglobinuria)
-Mencegah Kerusakan Ginjal lebih luas :Force diuresis maintenance urine > 100 ml/jam.mannitol 20% Intravenous > 5 menit .Furosemide 40 – 80 mg IV effective diuresis.Standard Pengukuran Acute Renal Failure, oligouria
-Komplikasi berat jarang , bila darah yang telah diberikan / ditansfusikan < 200 ml.
17
• Febrile Reaction
-akibat reaksi hemolitik, sensitiviy terhadap lekosit atau trombosit, bacterial pirogen
-30% reaksi transfusi non hemolitik
-reaksi demam bukan indikasi untuk menghentikan transfusi.
-sensitisasi lekosit atau trombosit sering sebagai penyebab reaksi demam.
-Perlu dilakukan sensitisasi, pada pasien dependent transfusion, sedang wanita hamil setelah 1X menerima transfusi.
18
-Klinis : demam timbul selama transfusi dan berlanjut 2 – 6 jam setelah transfusi dihentikan
-Diagnosis : bila ditemukan adanya antibodi terhadap lekosit/trambosit.
-Pengobatan supportive
-Reaksi febris dapat dicegah dengan penggunaan filter lekosit (Lecocyte-poor blood)
19
• Noncardiogenic Pulmonary Edema (Pulmonary Hypersensitivity Reaction).
-incompatibility leucocyte pulmonary edema
-Leukosit donor >< Ab recipient (sebaliknya)
-25 % wanita multipara memiliki antibodi yang dapat menimbulkan reaksi seperti ini.
-dapat juga timbul akibat transfusi red cells, plasma, trombosit ataupun plasma.
-timbul 4 jam durante transfusion
-Thorax foto : diffusi bilateral dengan pathcy pulmonary density tanpa cardiomegali.
20
• Allergic Reaction
-Sering : generalized pruritus, urticari
jarang : bronchospsm, angioedema, anafilaktoid
-penyebab : unclear,
diduga hipersensitivitasterhadap plasma ataupun substansi lain
-reaksi biasanya ringan antihistamin memiliki respon yang baik, dan pada beberapa kasus epinefrin dibutuhkan.
21
• Anti IgA in IgA-Deficient Recipient.
-Pada pasien dengan IgA-deficient oleh karena terbantuknya anti-IgA antibodi pada pasien --> reaksi anafilaktik yang berat.
-Deficiency IgA / Absence IgA 1 : 800 orang.
-Simptom : dypnoe, nause, abdominal cramps, emesis, hipotensi
-Diagnosis : ditemukan adanya def IgA atau anti IgA-antibodi positive.
-Prevent :using washed red cells
22
• Bacterial Contamination-Cold-growing organisma Blood Banking
Contaminated (Pseudomonas, Coli, Aerogenes)
Clot formation-Darah infus yang terkontaminasi organisme
gram-negative endotoxin shock ; hipotensi; diare; muntah; vaascular colaps ≥ 30 menit setelah infuse.
-Diagnosis : pewarnaan gram dengan sample plasma sisa
-Jarang disebabkan sumber kantong darah, sering karena trombosit concentrat yang diletakkan pada suhu kamar.
23
• Circulatory Overload-Congestive Heart Failure + edema pulmonum
cardiovascular uncompromised-Severe Chronic Anemia transfused rapidly
congestive heart failure.-Preventive : Batasi transfusi 2ml/KgBB/jam-Pengobatan : diuretik
• Microaggregates in Blood-Partikel 13 – 100 , biasanya dapat bergabung
dengan platelet / fibrin clots tanpa menggunakan filter transfusion set (Microaggregat fiter)
24
-partikel / mikroaggregat lolos dengan standard filter pulmonary insufficiency.
• Citrate Intoxication
-Darah yang ditransfusikan : > 1 ltr / 10 menit penurunan ion calsium depresi myocardial (perobahan EKG)
-Prevent : pemberian 10 ml Ca.gluconas 10% IV perliter darah yang ditransfusikan.
25
DELAYED REACTIONS
• Delayed Hemolytic Reaction-Tidak terdeteksinya alloantibodies selama
proses cross-match (baru terlihat 4 – 14 hari setelah transfusi).
-Dapat ditemukan pada penderita sebelumny pernah mendapat transfusi atau dalam masa kehamilan.
-Klinis : joundice ; penurunan Hb -Diagnostik : D A T (+)-Reaksi hemolitik : ringan (undetected).
26
27
• Posttransfusion Purpura
-Trombositopeni terjadi akibat
alloantibodi >< spesifik trombosit-Ag (recipient) .
• Transmission of Disease
-The Greatest Risks : HIV; HBV; HCV etc
Reaksi Lainnya :
Iron overload ( many transfusion ), terutama pada kasus anemia kronis
28