tugas callista.docx

21
AL-BATANI Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagai Albatenius adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani as- Sabi al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuan Tahun Matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri: Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:

Transcript of tugas callista.docx

AL-BATANI

Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagaiAlbateniusadalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Ab Abdullh Muhammad ibn Jbir ibn Sinn ar-Raqq al-Harrani as-Sabi al-Battn), lahir di Harran dekat Urfa.

Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuanTahun Mataharisebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.

Al Battani juga menemukan sejumlah persamaantrigonometri:

Ia juga memecahkan persamaansin x = a cos xdan menemukan rumus:

dan menggunakan gagasanal-Marwazitentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitungtangen,cotangendan menyusun tabel perhitungantangen.

Al Battani bekerja di Suriah, tepatnya di ar-Raqqah dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat wafatnya.

Sumber :http://munsypedia.blogspot.com/2013/08/10-ilmuwan-muslim-terbesar-dan-terhebat.html#ixzz3ap2Ue0TuAl-Battani Penemu Jumlah Hari dalam Setahun. Jumlah hari dalam setahun adalah 365 hari. Bagaimana jumlah ini bisa diperoleh, dan siapakah orang yang pertama kali menemukannya? Apakah penentuan jumlah itu asal-asalan saja atau dengan memperhitungkan banyak hal? Kenapa harus 365 hari, tidak dibuat 500 atau 1000 hari saja supaya mudah untuk diingat? Tentu anda penasaran, bukan???Al-Battani adalah nama seorang ilmuwan yang disebut-sebut berjasa menemukan hitungan jumlah hari dalam setahun. Nama lengkap Al-Battani adalah AbuAbdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan Al-Battani. Orang Eropa menjuluki Al-Battani dengan sebutan Albategnius. Ia lahir pada tahun 858 M di dekat kota Battan, Harran. Ia dikenal sebagai ahli astroomi dan matematika terbesar di dunia pada abad pertengahan.Al-Battani belajar astronomi dan matematika dari ayahnya,Jabir Ibnu Sinan. Kemudian melanjutkan studinya untuk memperdalam kedua disiplin ilmu tersebut di kota Rakka, di tepi sungai Efrat. Pada akhir abad sembilan, Al-Battani pindah ke Samarra untuk bekerja hingga meninggal dunia tahun 929 M.Al-Battani berhasil menghitung jumlah hari dalam setahun (dalam tahun masehi) berdasarkan penghitungan waktu yang digunakan bumi untuk mengelilingi matahari, yakni 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Jadi, penentuan jumlah hari dalam setahun bukanlah asal-asalan saja, melainkan berdasarkan perhitungan yang cermat dan matang. Kita tidak bisa sembarangan menentukannya, karena sistem kalenderium itu juga berguna untuk meramal atau menentukan musim.

Perubahan musim ditentukan oleh posisi matahari terhadap bumi. Pada bulan mei misalnya, matahari berada di utara khatulistiwa. Angin bergerak dari selatan (yang dingin) menuju utara (yang lebih panas) melewati gurun Australia yang kering. Akibatnya, setiap bulan Mei, di Indonesia terjadi musim kemarau. Kalau perhitungannya tidak tepat, peramalan musim juga keliru. Misalnya, pada bulan mei, tidak selalu juga terjadi kemarau.Hasil perhitungan Al-Battani di atas mendekati perhitungan menggunakan peralatan canggih yang digunakan para ilmuwan di abad ini. Sebagai ilmuwan astronomi, Al-Battani banyak menulis buku tentang astronomi dan trigonometri, termasuk sistem perhitungan almanak dan kalenderium seperti yang diulas di atas. Almanak yang diciptakan oleh Al-Battani diakui merupakan sistem perhitungan astronomi yang paling akurat, yang sampai kepada kita sejak abad pertengahan. Pada abad pertengahan, orang-orang Eropa menggunakan sistem ini sampai abad pencerahan.Dalam pembukuan Almanak, Al-Battani berkata Ilmu astronomi merupakan bagian dari ilmu dasar yang sangat bermanfaat. Melalui ilmu astronomi, manusia mengetahui hal-hal penting. Dilihat dari manfaat dan kegunaannya dalam kehidupan manusia, astronomi menjadi ilmu yang sangat penting untuk diketahui.Pada tahun 1899, di kota Roma dicetak sebuah buku berjudul Az-Zaujush Shabi li Batani (Almanak versi Al-Battani) yang disunting oleh Carlo Nallino dari manuskrip yang disimpan di perpustakaan Oskorial, Spanyol. Karya lain Al-Battani yang terkenal adalah Syarh al-Makalat al-ArbaI li Batlamius. Karya ini berisi uraian dan komentar tajam terhadap pemikiran Ptolemy yang tertuang dalam Tetrabilon nya.Al-Battani mengubah teori Ptolemy, serta meralat perhitungan orbit bulan dan beberapa planet. Dia membuktikan bahwa orbit benda langit berbentuk elips, dan membuktikan perubahan posisi matahari menjadi penyebab perubahan musim. Ilmuwan Eropa, Duntho (1749 M), memanfaatkan penemuan Al-Battani tentang orbit elips dari benda langit untuk memetakan pergerakan bulan.Sementara penemuan Al-Battani dibidang trigonometri, termasuk konsep sinus, kosinus, tangen, dan kotangen, masih digunakan hingga saat ini. Al-Battani meninggal dunia pada tahun 929 M.Demikianlah artikel yang saya sempat posting untuk hari ini. Semoga bermanfaat.

Biografi Al-Battani: Peneliti Planet-PlanetAl-Battani lahir pada tahun 858 di Battan, Harran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Jabir Ibnu Sinan al-Battani. Namun, para penulis abad pertengahan lebih sering menyebutnya dengan nama Albetegni atau al-Batenus.

Ketertarikan al-Battani pada benda-benda langit membuatnya menekuni bidang astronomi. Ia mendapat pendidikan tersebut dari sang ayah, Jabir Ibn Sanan al-Battani, yang juga seorang ilmuwan. Dengan kecerdasannya, al-Battani mampu menguasai semua pelajaran yang diberikan ayahnya dan menggunakan sejumlah peralatan astronomi dalam waktu yang cukup singkat. Beberapa waktu kemudian, ia meninggalkan Harran menuju kota Raqqa yang terletak di tepi sungai Eufrat. Di kota ini, ia melanjutkan pendidikan dan mulai melakukan bermacam penelitian, yang kemudian menghasilkan sejumlah penemuan penting yang berguna bagi masyarakat dan pemerintah. Pada tanggal 14 September 786, khalifah Harun al-Rasyid, khalifah kelima Dinasti Abbasiyah, membangun sejumlah istana di kota tersebut sebagai bentuk penghargaannya atas penemuan al-Battani. Usai pembangunan tersebut, kota Raqqa berubah menjadi pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan perdagangan yang ramai.

Sebagai seorang ahli astronomi, al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi yang penting bagi dunia. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Angka yang ditunjukkan dalam perhitungannya itu mendekati angka yang dihasilkan para ilmuwan modern saat melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan alat yang lebih akurat. Ketika alat astronomi canggih belum ditemukan, al-Battani dikenal telah melakukan penelitian terhadap bermacam benda langit.

Selama 42 tahun, al-Battani terus melakukan penelitian semacam itu dan menghasilkan sejumlah penelitian yang mengagumkan. Ia menemukan garis bujur terjauh matahari mengalami pengingkatan 16,470sejak perhitungan yang dilakukan Ptolomeus beberapa abad sebelumnya. Hal ini kemudian menghasilkan satu penemuan penting tentang gerak lengkung matahari. Al-Battani juga bisa menentukan kemiringan ekliptik, panjang musim, dan orbit matahari secara akurat. Ia bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet, dan menetapkan Teori Kemunculan Bulan Baru. Pada tahun 1749, penemuan al-Battani mengenai garis lengkung bulan dan matahari digunakan Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan.

Pada masanya, al-Battani adalah satu-satunya ahli astronomi yang mampu menggambarkan ukuran bulan dan matahari secara akurat. Al-Battani dianggap sebagai guru, terutama bagi orang-orang Eropa, karena ia banyak mengenalkan terminologi astronomi yang berasal dari bahasa Arab, sepertiazimuth,zenith, dannadir. Ia adalah penerus al-Farghani.

Karya al-Battani yang sangat berpengaruh adalahKitab Marifat Matali al-Buruj fi ma Bayna Arba al-Falak, sebuah buku ilmu pengetahuan tentang zodiak dan pemecahan soal-soal astrologi. Selain itu, dikenal pulaRisalah fi Tahkik Akdar al-Ittisalat, yaitu sebuah uraian mengenai sejumlah penemuan dan penerapan astrologi. Karya al-Battani lainnya adalahaz-Zaujush li Battani (Almanak Versi al-Battani). Buku ini memuat enam puluh tema, seperti pembagian planet, lingkaran kecil yang mengitari lingkaran besar, garis orbit, dan sirkulasi peredaran planet. Di kemudian hari, buku ini disunting oleh Carlo Nallino dan disimpan di Perpustakaan Oskorial, Spanyol. Salah satu buku astronomi karya al-Battani yang juga terkenal adalahKitab al-Zij. Pada abad XII, buku ini diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judulDe Scienta Stellerum u De Numeris Stellerum et Motibusoleh Plato dari Tivoli. Terjemahan tertua dari karya tersebut masih tersimpan di Vatikan.

Dalam bidang matematika, nama al-Battani juga cukup dikenal masyarakat dunia. Salah satu kontribusinya di bidang ini adalah upayanya melakukan perbaikan terhadap kaidah-kaidah dasar hukum astronomi yang didasarkan pada penemuan Ptolomeus yang tertulis dalamAlmagest.

Al-Battani meninggal dunia pada tahun 927 di Irak...

Al-Battani - Penemu Jumlah Hari dalam Setahun. Jumlah hari dalam setahun adalah 365 hari. Bagaimana jumlah ini bisa diperoleh, dan siapakah orang yang pertama kali menemukannya? Apakahpenentuan jumlahitu asal-asalan saja atau dengan memperhitungkan banyak hal? Kenapa harus 365 hari, tidak dibuat 500 atau 1000 hari saja supaya mudah untuk diingat? Tentu anda penasaran, bukan???

Al-Battaniadalah nama seorang ilmuwan yang disebut-sebut berjasa menemukan hitungan jumlah hari dalam setahun.Nama lengkap Al-Battani adalahAbu Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan Al-Battani. Orang Eropa menjuluki Al-Battani dengan sebutanAlbategnius. Ia lahir pada tahun 858 M di dekat kota Battan, Harran. Ia dikenal sebagai ahli astroomi dan matematika terbesar di dunia pada abad pertengahan.

Al-Battani belajarastronomidan matematika dari ayahnya, Jabir Ibnu Sin'an. Kemudian melanjutkan studinya untuk memperdalam kedua disiplin ilmu tersebut di kota Rakka, di tepi sungai Efrat. Pada akhir abad sembilan, Al-Battani pindah ke Samarra untuk bekerja hingga meninggal dunia tahun 929 M.

Al-Battani berhasil menghitungjumlah hari dalam setahun(dalam tahun masehi) berdasarkan penghitungan waktu yang digunakan bumi untuk mengelilingi matahari, yakni 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Jadi, penentuan jumlah hari dalam setahun bukanlah asal-asalan saja, melainkan berdasarkan perhitungan yang cermat dan matang. Kita tidak bisa sembarangan menentukannya, karena sistem kalenderium itu juga berguna untuk meramal atau menentukan musim.

Perubahan musim ditentukan oleh posisi matahari terhadap bumi. Pada bulan mei misalnya, matahari berada di utara khatulistiwa. Angin bergerak dari selatan (yang dingin) menuju utara (yang lebih panas) melewati gurun Australia yang kering. Akibatnya, setiap bulan Mei, di Indonesia terjadi musim kemarau. Kalau perhitungannya tidak tepat, peramalan musim juga keliru. Misalnya, pada bulan mei, tidak selalu juga terjadi kemarau.

Hasil perhitungan Al-Battani di atas mendekati perhitungan menggunakan peralatan canggih yang digunakan para ilmuwan di abad ini. Sebagai ilmuwan astronomi, Al-Battani banyak menulis buku tentang astronomi dan trigonometri, termasuk sistem perhitungan almanak dan kalenderium seperti yang diulas di atas. Almanak yang diciptakan oleh Al-Battani diakui merupakan sistem perhitungan astronomi yang paling akurat, yang sampai kepada kita sejak abad pertengahan. Pada abad pertengahan, orang-orang Eropa menggunakan sistem ini sampai abad pencerahan.

Dalam pembukuan Almanak, Al-Battani berkata "Ilmu astronomi merupakan bagian dari ilmu dasar yang sangat bermanfaat. Melalui ilmu astronomi, manusia mengetahui hal-hal penting. Dilihat dari manfaat dan kegunaannya dalam kehidupan manusia, astronomi menjadi ilmu yang sangat penting untuk diketahui".

Pada tahun 1899, di kota Roma dicetak sebuah buku berjudul Az-Zaujush Shabi li Batani (Almanak versi Al-Battani) yang disunting oleh Carlo Nallino dari manuskrip yang disimpan di perpustakaan Oskorial, Spanyol. Karya lain Al-Battani yang terkenal adalah Syarh al-Makalat al-Arba'I li Batlamius. Karya ini berisi uraian dan komentar tajam terhadap pemikiran Ptolemy yang tertuang dalam "Tetrabilon" nya.

Al-Battani mengubah teori Ptolemy, serta meralat perhitungan orbit bulan dan beberapa planet. Dia membuktikan bahwa orbit benda langit berbentuk elips, dan membuktikan perubahan posisi matahari menjadi penyebab perubahan musim. Ilmuwan Eropa, Duntho (1749 M), memanfaatkan penemuan Al-Battani tentang orbit elips dari benda langit untuk memetakan pergerakan bulan.

Sementara penemuan Al-Battani dibidang trigonometri, termasuk konsep sinus, kosinus, tangen, dan kotangen, masih digunakan hingga saat ini. Al-Battani meninggal dunia pada tahun 929 M.

Read more:http://70penemu.blogspot.com/2012/02/al-battani-penemu-jumlah-hari-dalam.html#ixzz3ap3IIogNFollow us:@70penemu on Twitter..

YusafrinaPakarmenjawab25.09.2014karena umat Islam terlalu lalai dengan kehidupan di dunia ini, terlalu lalai dengan gaya hidup orang barat, kebiasaan orang barat dan lain-lain. Umat Islam sekarang lebih mementingkan kehidupan dunia dibandingkan akhirat, sehingga mereka meninggalkan kebiasaan dalam beragama Islam contohnya seperti jauh dari Al-Qur'an, mereka lebih gemar mendengar musik dibandingkan lantunan ayat suci Al-Qur'an. selain itu mereka tidak lagi menuntut ilmu akhirat, karena terlalu mementingkan duniawi. oleh karena itu umat Islam zaman sekarang jauh tertinggal dengan umat yang lain, padahal sebenarnya semua yng dipelajari oleh agama lain berasal dari pedoman umat Islam yaitu Al-Qur'an.Pertanyaan Mengapa Umat Islam Tertinggal diajukan pada tahun 1929 oleh seorang ulama asal Sambas, Kalimantan, bernama Syaikh Muhammad Basyuni Imran, dalam suratnya kepada ulama Mesir terkemuka, Syaikh Rasyid Ridha. Syaikh Rasyid Ridha pun meminta Syaikh Syakib Arslan, yang dijulukinyaSahibul Bayan,untuk menulis risalah menjawab pertanyaan ini. Risalah itu dimuat di majalah Al Manar (majalah ini diterbitkan oleh Syaikh Rasyid Ridha dari tahun 1315 hingga 1354). Kemudian, risalah karya Syaikh Arslan ini diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1940 dan disebarkan ke seluruh dunia. Di Indonesia, terjemahan pertama buku ini diterbitkan tahun 1954. Dan pada tahun 2013, Pustaka Al Kautsar menerjemahkan ulang dan menerbitkannya.Dalam buku ini, dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, Syaikh Arslan menganalisis beberapa penyebab kemunduran umat Islam. Analisisnya masih sangat relevan dengan kondisi umat muslim saat ini. Yang menarik adalah, beliau tidak menyalah-nyalahkan pihak non-Muslim, melainkan mengajak umat Islam untuk introspeksi diri, dengan menggunakan argumen logis serta dalil Al Quran dan hadis.Menurut Syaikh Arslan, ada 6 faktor penyebab ketertinggalan umat Islam:1.Kebodohan2.Pengetahuan yang tanggung.Menurut Syaikh Arslan, ini jauh lebih berbahaya daripada bodoh sama sekali. Orang bodoh saat dibimbing orang berilmu, akan patuh. Tapi orang yang berpengetahuan tanggung, tidak sadar atau enggan mengakui bahwa dirinya tak banyak tahu.3.Kerusakan akhlak4.Kebobrokan moral para pemimpin dan ulama.Di bagian ini, Syaikh Arslan dengan blak-blakan mengkritik ulama yang menjadikan ilmu sebagai ladang penghidupan, menjilat pemimpin yang fasik, dan membiarkan para pemimpin melakukan pelanggaran agama. Masyarakat pun tertipu oleh serban mereka dan mengira fatwa-fatwa mereka sesuai syariat. Akibat semua ini, lenyaplah kemaslahatan umat dan semua itu adalah dosa yang ditanggung para ulama tersebut. (hal 67-68)5.Sifat pengecut dan penakut yang menjangkiti umat Islam, ditambah lagi oleh rasa putus asa atas rahmat Allah. Sebagian besar umat Islam minder di hadapan Barat, dan menganggap tak ada peluang bagi muslim untuk mengungguli Barat. Akibatnya, Barat semakin merajalela menguasai kaum muslimin.Di sini, Syaikh Arslan memberi contoh kemajuan Jepang.Tidakkah Anda melihat bahwa Jepang hingga tahun 1868 masih sama dengan bangsa-bangsa Timur kuno lainnya? Akan tetapi ketika mereka bertekad untuk mengejar bangsa-bangsa yang maju, mulailah mereka mempelajari ilmu-ilmu Eropa. Mereka membangun industri seperti industri Eropa. Itulah yang mereka lakukan selama 50 tahun secara konsisten.Nah setiap umat Islam yang hendak bangkit dan menyusul bangsa-bangsa yang maju pun bisa melakukan hal itu sambil tetap berpegang teguh kepada agama. Seperti halnya bangsa Jepang, mereka mempelajari segala ilmu Eropa tanpa terkecuali namun tetap memegang teguh agama yang mereka yakini.Syaikh Arslan menyesalkan umat Islam yang enggan berkorban mencapai kemajuan. Beliau menulis,Hanya saja, untuk memiliki senjata harus rela mengeluarkan biaya. Nah kaum muslimin tidak mau keluar uang.. Mereka malah ingin menang tanpa senjata dan amunisi, atau ingin senjata dan amunisi tanpa modal sedikitpun.. dan ketika mereka kalah, mereka berteriak, Mana janji Allah dalam Al Quran?(halaman 72-73-74).Di halaman 81 Syaikh Arslan menulis, Biang kerok kelemahan umat Islam masa kini adalah sifat pengecut dan kedekut (kikir sekali). Ini ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW, Itu lantaran kalian mencintai dunia dan membenci kematian.6.Hilangnya kepercayaan diri.Syaikh Arslan menulis, Bagaimana umat Islam bersaing dengan Eropa di kancah pertempuran sementara belum apa-apa mereka sudah berkeyakinan bahwa pastilah Eropa yang akan menang? (hal 85)Syaikh Arslan lalu mengingatkan umat Islam, betapa di masa lalu Islam pernah meraih kejayaan ilmu pengetahuan dan karenanya, tidak ada alasan untuk bersikap minder.Di halaman 89, beliau menulis, Siapa saja yang berjalan di jalan yang tepat pastilah ia sampai ke tujuan. Jika umat Islam mempelajari ilmu-ilmu modern, niscaya mereka bisa melakukan aktivitas-aktiviats pembangunan yang dilakukan bangsa Barat. Lagipula tidak ada perbedaan dalam kompetensi manusia. (Fatma, LiputanIslam.com)Mengapa Ummat Islam Mundur dan Ummat Selain Islam Maju?Saat ini boleh dikata ummat Islam adalah ummat yang paling tertinggal dibanding ummat-ummat beragama lainnya.Ummat Yahudi meski berjumlah hanya 40 juta, namun menguasai ekonomi dan politik dunia. Mereka bisa menguasai masjidil Aqsha tanpa perlawanan berarti dari ummat Islam yang katanya berjumlah 1,2 milyar atau 30 kali lipat lebih banyak dari kaum Yahudi.Ummat Nasrani di Eropa, Australia, AS, sangat maju di bidang teknologi dan menguasai negara-negara Islam secara ekonomi dan politik. Mereka mampu membuat mobil, kapal selam, kapal induk yang mampu memuat ratusan kapal terbang, rudal antar benua, pesawat ulang alik yang mengelilingi bumi, bahkan bisa membuat pesawat ruang angkasa yang bisa melaju jauh hingga melewati planet Saturnus.Bahkan Amerika Serikat dan sekutunya mampu menyerang dan menjajah dan membunuh ummat Islam di Afghanistan dan Irak tanpa perlawanan dari seluruh ummat Islam. Sebagian ummat Islam dengan semangat Toleransi justru bekerjasama dengan AS dan Sekutunya yang sebenarnya merupakan kafir harbi.Ummat Islam boleh dikata ummat yang paling miskin, paling bodoh, dan paling suka bertengkar dengan sesama.Padahal zaman Nabi, sahabat, dan beberapa generasi sesudahnya selama 700 tahun ummat Islam begitu maju menguasai dunia. Islam berkibar dari Ternate, India, Timur Tengah, Yugoslavia, Albania, Bulgaria, Yunani, bahkan hingga Spanyol.Ummat Islam mampu mengalahkan orang-orang kafir, Yahudi, bahkan 2 kerajaan Super Power saat itu yaitu Romawi dan Persia. Bahkan ibukota kedua negara tersebut, yaitu Constantinople (Istambul) dan Baghdad saat ini tetap berada di tangan Islam yaitu di negara Turki dan Irak.Semangat jihad ummat Islam begitu tinggi sehingga 200 ribu pasukan Romawi tidak mampu mengalahkan pasukan Islam yang dipimpin Khalid bin Walid yang berjumlah hanya 3 ribu orang. Bukannya tentara Islam yang mundur, justru pasukan Romawilah yang mundur ketakutan akibat strategi Khalid bin Walid.Dalam Perang Salib antara ummat Kristen dengan Ummat Islam yang terjadi beberapa kali dari tahun 1096 hingga 1291 untuk memperebutkan Palestina, hanya perang Salib pertama yang dimenangkan ummat Kristen. Setelah itu ummat Islam yang menang dan berkuasa hingga abad 20 sebelum akhirnya jatuh ke tangan Israel.Dalam bidang ilmu pengetahuan juga begitu. Ibnu Sina (Avicenna) dikenal sebagai Bapak Kedokteran dunia. Ketika perang Salib dan Raja Richard the Lion Heart sakit, tak ada satu dokter Eropa pun yang mampu mengobatinya. Justru Sultan Salahuddin Al Ayyubi yang menyelinap ke tenda Richard yang bisa mengobatinya. Itulah keunggulan ilmu kedokteran Islam saat itu.Ilmuwan Islam Al Khawarizmi juga mengembangkan ilmu Matematika seperti Aljabar (Algebra), Algoritma (Algorithm) yang kita kenal hingga sekarang. Bahkan angka yang kita pakai sekarang pun merupakan hasil penemuan ilmuwan Islam yang disebut dengan ARABIC NUMERAL yang menggantikan Sistem Bilangan Romawi yang sangat tidak fleksibel. Pada saat munculnya Islam, bangsa Barat belum mengenal angka 0 (Nol). Islamlah yang mengenalkan angka itu pada mereka.Mengapa ini semua bisa terjadi?Syekh Amir Syakib Arsalan menulis satu buku yang mengungkap hal ini dengan judul Mengapa Ummat Islam Mundur dan Ummat Selainnya Maju?Sebab pertama kenapa ummat Islam mundur adalah karena ummat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Quran dan Hadits.Padahal itu adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat.Nabi SAW bersabda: Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul(hadits).Ditambah lagi Quran sendiri menyatakan dalam surat Al-Furqon ayat 30. Berkatalah Rasul: Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan. Menyoroti masalah ini Ibnu Taimiyyah mengatakan: Barang siapa yang tidak membaca Quran maka dia telah menjauhi Quran, dan barang siapa yang membaca tapi tidak pernah merenungkan isinya maka dia telah menjauhi Quran, dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkan nya maka dia telah menjauhi quran pula. Tapi hal iniditujukan kepada orang yang berbeda kemampuan pemahamannya terhadap Quran.Dalam Islam begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri.Sebagai contoh, Nabi berkata bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim lelaki dan perempuan [Ibnu Majah). Artinya jika kita mempelajari ilmu yang bermanfaat kita akan mendapat pahala, sedang jika tidak belajar kita akan berdosa.Namun kenyataannya banyak ummat Islam yang malas belajar. Bahkan ada yang beranggapan wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi toh akhirnya juga tinggal di dapur.Akibatnya ummat Islam jadi bodoh dan terbelakang.Sebaiknya ummat Non Muslim begitu rajin belajar. Tidak hanya S1, tapi juga S2, bahkan S3 dan banyak juga yang tetap belajar meski tidak melalui pendidikan formal seperti Bill Gates yang meski tidak lulus kuliah tapi tetap terus belajar sehingga bisa membuat sistem operasi komputer yang dipakai luas di seluruh dunia.Ummat Non Muslim begitu cerdas hingga mereka bisa membuat pesawat terbang, kapal induk, peluru kendali, mobil, komputer, dan sebagainya, sementara ummat Islam karena bodoh nyaris tidak bisa apa-apa.Nabi juga berkata: Kebersihan sebagian dari iman. Namun ternyata ummat Islam banyak yang hidup jorok. Bahkan banyak pesantren yang merupakan tempat kaderisasi ulama yang begitu kotor tempat wudlu, kamar mandi, apalagi WC-nya. Saya sempat melihat air yang begitu kotor dan hijau dipakai untuk berwudlu di pesantren.Sebaliknya, ummat Non Muslim hidup begitu bersih. Untuk kamar kecil saja, airnya begitu bersih dan jernih. Bahkan mereka bisa mencari nafkah dengan menjadikan kebersihan sebagai usaha/bisnis mereka. Sebagai contoh perusahaan Swedia, Electrolux, memproduksi berbagai produk kebersihan seperti Vacuum Cleaner, alat pel listrik, dan sebagainya. Unilever merupakan perusahaan Multinasional yang kaya dengan produk kebersihan seperti sabun mandi, shampo (pembersih rambut), dan juga sabun cuci. Mereka jadi bersih dan makmur dengan menjalankan kebersihan yang sebenarnya merupakan ajaran Islam.Kedua adalah ummat Islam tidak bersatu, tapi berpecah-belah.Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu.Allah sudah mengingatkan kepada kita . QS. Ali Imran : 103.Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nimat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nimat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.Nabi Muhammad SAW bersabda: Akan terpecah belah umatku seperti terpecah-belahnya Yahudi dan Nasrani menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali kaum yang mengikuti ajaran-ajaranku dan sahabat-sahabatku.Pada zaman Nabi, ummat Islam juga berusaha untuk dipecah-belah dan diadu-domba baik oleh orang kafir Mekkah, mau pun kaum Yahudi misalnya dengan berusaha menimbulkan fanatisme suku antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Tapi Nabi berhasil mendamaikan dan mempersatukan mereka. Seharusnya para ulama yang merupakan pewaris Nabi harus berusaha mempersatukan ummat Islam yang terpecah-belah baik dalam kelompok bangsa/negara mau pun aliran.Bahkan ummat Islam juga disusupi oleh kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubay bin Salul untuk memecah-belah ummat Islam dari dalam. Kaum munafik ini bahkan membangun masjid guna memecah-belah ummat Islam.Di antara orang-orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan pada orang-orang mukmin, untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: Kami tidak menghendaki selain kebaikan. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta.Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. [At Taubah:107-108]Ummat Islam bukan hanya tidak sholat di masjid itu (Masjid Dliror), bahkan membakarnya sehingga orang-orang munafik tidak bisa memecah-belah ummat Islam.Maka mengapa kamu terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan untuk memberi petunjuk kepadanya.Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir seperti mereka. Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan pulamenjadi penolong [An Nisaa:88-89]Surat Al Baqoroh ayat 1-20 menjelaskan Muslim yang lurus, orang yang kafir, dan orang yang munafik.Ini agar ummat Islam bisa bersatu dengan Muslim yang lurus dan terhindar dari pecah-belah / adu domba kaum kafir dan munafik.Dengan persatuan, ummat Islam tidak terkalahkan. Tidak hanya kaum kafir Quraisy yang gagal mengalahkan ummat Islam, tapi juga kaum Yahudi, Persia, dan Romawi. Mereka akhirnya takluk di tangan pejuang Islam.Negara-negara Barat maju karena mereka bersatu. Di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan kelompoknya yang disebut NATO, mereka bersatu menyerang ummat Islam di Afghanistan, Iraq, dan juga memberikan dukungan penuh pada Israel yang menjajah Palestina dan menguasai masjid Al Aqsha.Presiden AS, George W Bush mengatakan: Either with us or against us!. Berjuang bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami! Jika tidak turut berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs.Ummat Islam dulu juga begitu.Ketika bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Mararah bin Rabi tidak ikut berperang, mereka dikucilkan sehingga merasa berdosa:dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja.Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [At Taubah:118]Ummat Islam gagal membebaskan masjid Al Aqsha karena politik adu domba dan pecah belah yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya.Jika ummat Islam bersatu, tidak mungkin orang-orang kafir mampu memerangi ummat Islam dan menang:Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. [Al Hasyr:14]Sering ummat Islam ribut dan bertengkar karena masalah furuiyah/cabang sehingga akhirnya terpecah-belah dan mudah ditaklukkan musuh.Sebab Ketiga adalah ummat Islam Cinta Dunia dan Takut Mati.Nabi Muhammad SAW berkata: Kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok makanan. Para sahabat bertanya, Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah? Beliau menjawab, Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan. Mereka bertanya lagi, Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah? Beliau menjawab, Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati. (HR. Abu Dawud)Saat ini mayoritas ummat Islam terlalu cinta dunia dan takut mati. Kebanyakan ummat Islam boleh dikata alergi terhadap perang. Apalagi ada beberapa boneka kelompok Barat yang berusaha melenyapkan ajaran jihad dengan perang dan menggantinya dengan ajaran Damai dan Cinta meski pada saat ini ummat Islam diserang dan dibunuh di Afghanistan, Iraq, dan Palestina.Ajaran Jihad pun berusaha untuk dipersempit sehingga perang tidak termasuk di situ.Allah mewajibkan ummat Islam untuk berperang membela diri dan orang-orang yang dizalimi:Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!. [An Nisaa:75]Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu [Al Baqoroh:190]Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [Al Baqarah:216]Dalam Islam kita diperintahkan untuk selalu dalam keadaan siap untuk berperang, sehingga ketika musuh menyerang, kita tidak terbantai dan terjajah:Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). [Al Anfaal:60]Negara-negara Barat paham mengenai hal ini. Mereka punya semboyan: Si Vis Pacem Para Bellum. Agar bisa damai, kita harus menyiapkan perang. Artinya jika kita kuat dan siap perang, maka musuh tidak berani menyerang dan memerangi kita sehingga kita bisa hidup damai.Negara-negara Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia, serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa.Negara-negara Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang mereka bunuh (di antaranya ummat Islam) lebih banyak lagi dan mereka berhasil menguasai sumber daya dan kekayaan negara lain sehingga bisa maju dan kaya.Seharusnya ummat Islam harus berani berperang untuk membela diri. Para ulama dan pemuda Islam yang sadar juga harus semangat untuk berperang membela orang-orang yang dijajah:Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti [Al Anfaal:65]Saat ini kebanyakan ummat Islam takut untuk mati di dalam peperangan. Sebaliknya mati ketika tawuran sekolah, tawuran antar warga, perang Supporter bola, atau mati terinjak dalam konser jadi hal yang biasa ketimbang mati syahid di dalam peperangan.Sebab Keempat mundurnya ummat Islam adalah hilangnya semangat Jihad.Jihad adalah satu kesungguhan untuk berjuang di jalan Allah.Ada hadits dloif yang berusaha memperkecil makna Jihad sebagai hanya perang melawan hawa nafsu dan bukan berperang. Padahal jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang dikorbankan, tapi juga nyawa.Ayat di bawah menjelaskan orang yang berjihad dengan harta dan nyawa jauh lebih tinggi derajadnya ketimbang orang yang tidak ikut berperang:Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar [An Nisaa:95]Ummat Islam ketika perang dulu tidak takut mati. Justru mereka berperang dengan sengit agar bisa mati syahid dan mendapatkan surga:Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. [At Taubah:111]Orang-orang kafir heran, ummat Islam bukannya berusaha menghindari mati, tapi justru berusaha mati di dalam peperangan. Sehingga mereka begitu fokus menyerang musuh dan sulit untuk dikalahkan.Dalam Perang Mutah, 3.000 pasukan Muslim dengan sabar melawan 200.000 pasukan Romawi. Mereka tidak mundur ketakutan. Justru pasukan Romawi yang mundur ketakutan karena strategi Panglima Muslim, Khalid bin Walid. Ketika ada yang mengusulkan untuk minta bantuan pasukan kepada Nabi, Abdullah bin Rawahah (salah satu syuhada) berkata: Demi Allah apa yang tidak kalian sukai sebenarnya justru yang kita cari, yaitu mati syahid. Kita tidak berperang karena jumlah, kekuatan, dan banyaknya personil. Kita perang karena Islam yang dengannya Allah memuliakan kita. Maka berangkatlah karena di sana hanya ada 2 kebaikan: Menang atau Mati Syahid! (Siroh Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman al Mubarakfury).Zaid bin Harits, Jafar bin Abu Thalib, Abdullah bin Rawahah mati syahid. Total hanya 12 pasukan Muslim yang mati syahid. Sementara jumlah tentara Romawi yang gugur lebih banyak lagi.Ibnu Umar yang melihat jasad Jafar mengatakan bahwa ada 70 luka karena tikaman dan sabetan di tubuh Jafar. Semua di tubuh bagian depan.Itulah kehebatan semangat Jihad yang dimiliki ummat Islam. Meski kalah jumlah dan menghadapi Superpower dunia saat itu, mereka tidak gentar dan menang.Sesungguhnya Jihad adalah semangat yang membuat ummat Islam menjadi kuat dan sulit untuk dizalimi, dijajah, atau dikalahkan. Orang-orang kafir membenci ini dan berusaha menghapusnya dengan memasukkan berbagai ajaran/paham sehingga ummat Islam jauh dari jihad. Misalnya dengan tasawuf, ummat Islam diasyikkan dengan mujahadah sehingga lebih asyik menyepi dan berzikir ketimbang berjihad.Padahal jihad adalah satu kewajiban:Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.. [Al Hajj:78]Jihad adalah pintu atau syarat untuk masuk surga:Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. [Ali Imran:142]Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar. [Al Furqon:52]Hanya orang yang munafik/tidak beriman yang tidak mau berperang dan berjihad:Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. [At Taubah:44]Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini. Katakanlah: Api neraka jahannam itu lebih sangat panasnya jika mereka mengetahui. [At Taubah:81]Sebab Kelima kemunduran Ummat Islam adalah karena tidak mandiri di bidang ekonomi.Saat ini secara ekonomi ummat Islam dikuasai oleh orang-orang kafir. Ummat Islam bukan sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya sebagai pembeli/pemakai. Jika orang-orang kafir mengembargo, maka ummat Islam akan kesulitan.Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh dikata dikelola oleh Multi National Company (MNC) dari negara-negara Barat yang perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim yang korup.Ummat Islam hanya mendapat persentase yang amat kecil. Akibatnya ummat Islam jadi miskin, sementara orang-orang kafir bertambah kaya. Ummat Islam sering kesulitan dana untuk membangun masjid, sekolah-sekolah Islam dan tidak mampu menyantuni fakir miskin dan anak Yatim. Banyak anak-anak miskin yang berkeliaran di jalan mencari makan.Nabi Muhammad bukan hanya mengadakan boikot terhadap produk asing. Tapi bahkan melarang orang-orang kafir masuk ke kota Mekkah. Padahal saat itu perekonomian masih dikuasai oleh orang-orang kafir. Ketika sebagian orang Islam ada yang khawatir nanti bisa susah/miskin, Allah menghibur mereka:Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [At Taubah:28]Justru dengan melarang orang-orang kafir masuk, ummat Islam malah mandiri di bidang ekonomi dan menjadi lebih makmur.Sebagai contoh, jika minyak, gas, emas, tembaga, perak, dan sebagainya dikelola oleh ummat Islam sendiri, maka semua keuntungan masuk ke tangan ummat Islam. Bukan recehan kecil yang hanya nol sekian persen yang diberikan oleh orang-orang kafir tersebut.Dengan begitu ummat Islam bisa makmur dan kuat. Kemiskinan bisa dikurangi.Sebab Keenam kemunduran ummat Islam adalah ummat Islam tidak bisa menentukan prioritas (Tertib/urutan kepentingan) bersama yang harus dikerjakan bersama.Sering ummat Islam mengerjakan hal-hal yang tidak penting dan tidak segera ketimbang hal yang sangat penting dan mendesak.Padahal berbagai ajaran Islam seperti sholat, haji, wudlu, dan sebagainya merupakan pendidikan tentang mengerjakan sesuatu menurut urutan yang benar/tertib. Ummat Islam harus bisa menentukan mana pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dulu, dan mana yang bisa dikerjakan kemudian.Ummat Islam juga sering gagal menentukan musuh mana dulu yang harus dilawan sekarang dan yang mana bisa dilakukan kemudian. Sering ummat Islam perang sesama mereka sementara lawan yang harus diserang seperti Israel yang menjajah Palestina atau AS yang menjajah Iraq dan Afghanistan justru aman dari mulut dan tangan ummat Islam.Sebagai contoh kita menyaksikan perang Iraq melawan Iran yang menewaskan 2 juta ummat Islam, kemudian Iraq melawan Kuwait dan Saudi yang juga menewaskan banyak korban. Di saat yang sama negara-negara yang berperang dan mengorbankan nyawa jutaan rakyatnya ini tidak ada satu pun yang menyerang Israel untuk membebaskan Masjidil Aqsha.Nabi Muhammad dan para sahabat tidak pernah ribut apalagi perang dengan sesama. Bahkan ketika kelompok munafik Abdullah bin Ubay memecah-belah ummat Islam sehingga dari 1.000 pasukan Muslim, 300 membelot ke Abdullah bin Ubay, Nabi tidak memeranginya. Kata Nabi, jika aku membunuhnya, nanti orang akan berkata bahwa ummat Islam saling bunuh. Nabi juga menandatangani perjanjian damai dan kerjasama pertahanan dengan orang-orang Yahudi untuk menghadapi serangan kaum kafir Mekkah. Ketika kaum Yahudi berkhianat, baru Nabi memerangi mereka.Jadi Nabi Muhammad SAW bertindak cerdas untuk menentukan lawan yang harus diserang dan mana yang diajak bekerjasama. Bukan memerangi seluruh dunia.Sebab Ketujuh mundurnya ummat Islam adalah ummat Islam gagal menemukan hal yang bermanfaat.Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata: Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya. (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)Gemarlah kepada hal-hal yang berguna bagimu [Muslim]Negara Barat maju karena banyak menemukan dan membuat hal yang berguna baik untuk orang lain mau pun diri mereka sendiri. Mereka membuat mobil dan kapal terbang sehingga orang bisa bepergian dengan cepat dan nyaman. Mereka membuat handphone dan telepon sehingga orang bisa berbicara dengan saudara dan temannya meski terpisah jauh sekali. Mereka membuat berbagai peralatan yang bermanfaat bagi kita semua seperti vacuum cleaner dan sebagainya.Dengan menggemari hal yang bermanfaat, mereka memberikan manfaat bagi orang lain dan diri mereka sendiri.Sebab kedelapan adalah ummat Islam tidak menguasai media massa.Akibatnya ketika Islam dicitrakan sebagai teroris dan hukum Islam dilecehkan, ummat Islam tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan tidak jarang ummat Islam diadu-domba dengan berbagai pemberitaan di media massa.Memang ummat Islam punya media cetak dan radio meski pembacanya tidak sebanyak media yang dimiliki oleh kelompok non Muslim dan sekuler. Contohnya di Indonesia oplah majalah Islam hanya 100 ribu atau kurang dengan pembaca kurang dari 500 ribu orang. Kurang dari 0,3% dari total penduduk Indonesia.Bahkan untuk TV Nasional yang dapat menjangkau 200 juta penduduk Indonesia, tidak ada TV yang dimiliki oleh ummat Islam. Semuanya dimiliki kelompok Non Muslim atau sekuler. Bahkan 2 di antara TV Nasional di Indonesia dikuasai oleh Konglomerat Media Yahudi: Rupert Murdoch.Di dunia boleh dikata media massa dikuasai oleh Non Muslim. Media massa terkemuka seperti TV CNN, majalah Time, New York Time dikuasai oleh mereka. Begitu pula dengan Hollywood yang film-filmnya ditonton jutaan orang. Tak jarang di film tersebut selain dipropagandakan gaya hidup sex bebas juga ummat Islam digambarkan sebagai teroris.Padahal media massa sangat penting untuk menyampaikan berita. Mukjizat terbesar Nabi Muhammad adalah Al Quran yang artinya Bacaan atau informasi. Salah satu tugas utama Nabi adalah menyampaikan berita:Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. [Al Ahzab:47]Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan [Al Baqarah:119]Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan [Al Fath:8]Tentu saja untuk menyampaikan berita itu kepada masyarakat luas diperlukan berbagai media. Nabi melakukannya dengan berpidato ke masyarakat luas, dakwah dari mulut ke mulut, menyampaikan utusan, dan juga mengirim surat.Tak jarang banyak berita yang memojokkan ummat Islam dan justru membela aliran-aliran sesat. Ini karena media massa dikuasai kelompok yang tidak senang dengan Islam. Oleh karena itu ummat Islam harus menguasai media massa agar ummat Islam bisa mendapatkan berita dari sumber yang benar. Bukan berita dari orang-orang fasik yang memojokkan Islam:Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. [Al Hujuraat:6]Tentu saja kekurangan dana menyebabkan ummat Islam tidak dapat menguasai media massa. Tapi dengan media massa juga ummat Islam sebetulnya bisa menggalang dana.Untuk itu Islamic Broadcasting Forum (www.islamicbroadcasting.wordpress.com) dengan keterbatasan dana yang dimiliki berusaha mengembangkan TV Komunitas yang biayanya berkisar Rp 50-500 juta per TV agar dakwah Islam bisa lebih luas. Tentunya ini tidak akan berhasil jika tidak dilakukan secara berjamaah oleh seluruh ummat Islam.Rujukan:Mengapa kaum muslimin mundur/ Al-Amir Syakib Arsalan, Bulan Bintang Jakarta, cet.5,1985.

Baca selengkapnya di:http://media-islam.or.id/2008/02/22/mengapa-ummat-islam-mundur-dan-ummat-selain-islam-maju/