Tugas Resume Pasien - Dr. Alfred

5
Resume Pasien Diare Akut Dehidrasi ringan - sedang Pasien seorang anak perempuan, berumur 4/12 tahun, berat badan 5,3 kg, tinggi badan 58 cm, datang dengan diagnosis diare akut dehidrasi ringan – sedang. Diagnosis berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan jasmani. Dari anamnesis didapatkan keluhan utama mencret ± 10 kali, warna kuning, ada lendir, tidak ada darah, berbau asam, tiap kali mencret sebanyak 1/5 gelas minum biasa, dan menyemprot. Ada demam, tidak ada muntah, ada pilek, kejang tidak ada, dan BAK biasa, tidak berkurang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan : Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : Sadar Laju nadi : 116 kali per menit Laju pernapasan : 54 kali per menit Suhu : 37,5 ° C Kepala : ubun – ubun besar datar Mata : kelopak mata cekung, air mata +/+ Hidung : sekret +/+ Dada : pergerakan simetris, stem fremitus kanan=kiri BND vesikuler, ronki-/- Bunyi jantung I & II normal Perut : datar, lemas, hati & limpa tak teraba, bising usus (+) 6 kali per menit Ekstremitas : bentuk dan ukuran biasa Telah mendapatkan penatalaksanaan : - diet ASI / Bubur Nestle - CIV Asering 4 jam I 60 tetes per menit 20 jam II 10 tetes per menit - Mm/ Cefotaxime 2x200 mg (iv) Sanmol 4x0,6 cc (oral) Novalgin 50 mg (iv) → k/p suhu > 39 °C Rencana pemeriksaan : - DPL - Elektrolit 1

Transcript of Tugas Resume Pasien - Dr. Alfred

Page 1: Tugas Resume Pasien - Dr. Alfred

Resume Pasien Diare Akut Dehidrasi ringan - sedang

Pasien seorang anak perempuan, berumur 4/12 tahun, berat badan 5,3 kg, tinggi badan 58 cm, datang dengan diagnosis diare akut dehidrasi ringan – sedang. Diagnosis berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan jasmani.

Dari anamnesis didapatkan keluhan utama mencret ± 10 kali, warna kuning, ada lendir, tidak ada darah, berbau asam, tiap kali mencret sebanyak 1/5 gelas minum biasa, dan menyemprot. Ada demam, tidak ada muntah, ada pilek, kejang tidak ada, dan BAK biasa, tidak berkurang.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :Keadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : SadarLaju nadi : 116 kali per menitLaju pernapasan : 54 kali per menitSuhu : 37,5 ° C

Kepala : ubun – ubun besar datarMata : kelopak mata cekung, air mata +/+Hidung : sekret +/+Dada : pergerakan simetris, stem fremitus kanan=kiri BND vesikuler, ronki-/-

Bunyi jantung I & II normalPerut : datar, lemas, hati & limpa tak teraba, bising usus (+) 6 kali per menitEkstremitas : bentuk dan ukuran biasa

Telah mendapatkan penatalaksanaan :- diet ASI / Bubur Nestle- CIV Asering 4 jam I 60 tetes per menit

20 jam II 10 tetes per menit- Mm/

Cefotaxime 2x200 mg (iv)Sanmol 4x0,6 cc (oral)Novalgin 50 mg (iv) → k/p suhu > 39 °C

Rencana pemeriksaan :- DPL- Elektrolit- Feses lengkap

Hasil pemeriksaan penunjang :- DPL = leukositosis- Elektrolit = DBN- Feses lengkap = Entamoeba coli

Penatalaksanaan di ruangan rawat :Hari IKeluhan mencret masih ada, pada pemeriksaan fisik kelopak mata masih cekung. Karena hasil pemeriksaan feses lengkap ada Entamoeba coli, diagnosis berubah, menjadi amebiasis

1

Page 2: Tugas Resume Pasien - Dr. Alfred

intestinal, kemudian pasien diberi Flagyl syr. 3x½ cth (oral), dan diberi Piptal Paed 3x0,5 cc (oral). Terapi yang lain diteruskan.

Hari IIKeluhan mencret masih ada, 2 kali, dan ada demam. Pada pemeriksaan fisik mata sudah tidak cekung. Karena ada demam, maka diberikan Sanmol 1x0,6 cc (oral), dan pemberian susu SGM LLM.

Hari IIIKeluhan mencret & demam sudah tidak ada. Pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Pasien minta pulang setelah bebas panas 1 hari. Obat – obatan yang dibawa pulang Flagyl syr.

2

Page 3: Tugas Resume Pasien - Dr. Alfred

Resume Pasien Kejang Demam e.c. Rhinotonsilofaringitis Akut

Pasien seorang anak perempuan, berumur 1 5/12 tahun, berat badan 12,5 kg, tinggi badan 82 cm, datang dengan diagnosis kejang demam e.c. rhinotonsilofaringitis akut. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan jasmani.

Dari anamnesis didapatkan keluhan utama kejang, dan keluhan tambahan demam, batuk, pilek, dan sulit makan. Kejang terjadi 1 kali, lamanya 1 menit, dan pada seluruh tubuh. Setelah kejang, pasien menangis. Sebelumnya pasien menderita batuk, pilek, dan demam. Pasien pernah kejang dengan demam tinggi, 4 bulan yang lalu.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :Keadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : SadarLaju nadi : 132 kali per menitLaju pernapasan : 36 kali per menitSuhu : 39 °C

Kepala : bentuk bulatHidung : sekret +/+Mulut : tonsil T1-T1 hiperemis, faring hiperemisDada : pergerakan simetris, stem fremitus kanan=kiri BND vesikuler, ronki-/-

Bunyi jantung I & II normalPerut : datar, lemas, hati & limpa tak teraba, bising usus (+) 6 kali per menitEkstremitas : bentuk dan ukuran biasa, akral hangat

Refleks meningeal : -Refleks patologis : -Refleks fisiologis : +

Penatalaksanaan yang telah diberikan :- Diet makanan lunak- CIV Kaen 3B 10 tetes per menit- Mm/

Kalfoxim 2x300 mg (iv)Puyer panas 4x1 bks (oral)Luminal 75 mg (im)Novalgin 3x100 mg (iv)Luminal 2x60 mg (oral)

Rencana pemeriksaan penunjang :- DPL- Elektrolit serum Na, K, Ca

Hasil pemeriksaan penunjang :- DPL = Leukositosis- Elektrolit = DBN

3

Page 4: Tugas Resume Pasien - Dr. Alfred

Penatalaksanaan di ruang rawat :Hari IPasien kejang lagi, 1 kali, lamanya 10 menit, seluruh tubuh, dan setelah kejang menangis. Kemudian diberi Stesolid 10 g, dan O2 2 LPM (kanul). Malam harinya demam 39°C, lalu diberikan kalmetason 1 g (iv). Luminal manitenance 2x60 g (iv).

Hari IITidak kejang, demam masih ada, batuk ada, berdahak. Pada pemeriksaan fisik tonsil T1-T1

hiperemis, faring hiperemis. Kelainan neurologis tidak ditemukan. Kejang terjadi lebih dari 1 kali dalam 24 jam, diagnosis menjadi kejang demam kompleks e.c. tonsilofaringitis akut, kejang baru tidak ada. Pemberian cairan tambahan dihentikan, infus diganti dengan injection plug, guna akses obat kalfoxim dan kalmetason. Rencana pemeriksaan EEG besok bila sudah tidak demam. Keluhan batuk berdahak diberikan Lasal 3x1 cth (oral), dan inhalasi 2 kali per hari. Karena hari ini sudah tidak kejang, pemberian luminal menjadi oral, 2x60 mg Hari IIIDemam masih ada (37,7°C), batuk berdahak masih ada, pilek masih ada, BAB mencret 3 kali, warna kuning, ampas masih ada, lendir tidak ada, dan darah tidak ada. Rencana pemeriksaan EEG ditunda karena masih demam. Setelah 2 hari tidak kejang, dosis luminal diturunkan menjadi 2x30 mg (oral), dan pemberian kalmetason terakhir hari ini.

4