· Web viewMampu melaksanakan riasan pengantin tradisional dengan menggunakan alat, bahan dan...

64
berbasis DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 0 | Page KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN LEVEL III

Transcript of  · Web viewMampu melaksanakan riasan pengantin tradisional dengan menggunakan alat, bahan dan...

berbasis

DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2020

DAFTAR ISI

iDAFTAR ISI

2I.PENDAHULUAN

2A.Latar Belakang

5B.Tujuan Penyusunan Kurikulum

5C.Uraian Program

6D.Pengertian

8II.KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN

8A.Profil Lulusan

8B.Capaian Pembelajaran

10C.Struktur Kurikulum Kursus dan Pelatihan

45D.Modul Pembelajaran

46III.PENUTUP

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negara maju. Keanekaragaman sumberdaya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian yang relevan baik secara bilateral, regional maupun internasional.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumberdaya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus pula memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang bermutu dibidang kerjaannya masing-masing.

Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka dan mudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor termasuk sektor perekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain. Oleh karena itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan,

2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat pekerjaan,

3. Meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja,

4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.

Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk Kemendibud, Kemennakertrans, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti misalnya belum meratanya kesadaran mutu dikalangan institusi penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran (learning ourcomes) yang dihasilkan oleh penghasil tenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu upaya-upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi pendidikan formal dan non formal atas dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera.

Di jalur pendidikan non formal, pada tahun 2012 tercatat sekitar 17.000 lembaga kursus yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk beragam jenis kursus (sumber: nilek.online) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Maka, salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi penyelenggara kursus dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusan disingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada PP No.32 tahun 2013 tentang Perubahan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus.

Terkait dengan kepentingan yang strategis dan telah kuat aspek hukumnya, SKL disusun sebagai pelaksanaan amanah PP No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan tentang Standar Nasional Pendidikan dalam dan Permendiknas No. 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus. Pada tahun 2009, dokumen SKL untuk 16 bidang telah selesai disusun dan ditetapkan oleh Mendiknas tahun 2010. Selanjutnya SKL 10 bidang kursus telah berhasil disusun tahun 2010 dan ditetapkan tahun 2011. Dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL yang telah disusun tersebut perlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI. Revisi SKL ini juga sekaligus dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri.

Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 Jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi. Oleh karena itu memicu terjadinya peningkatan taraf hidup penduduk Indonesia.

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam adat istiadat setempat. Penduduk Indonesia sekarang berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam menyelenggarakan pesta pernikahan yang dihidupkan dengan suasana adat setempat. Karena rias pengantin disetiap daerah memiliki keunikan tersendiri dan mesti dilestarikan. HARPI Melati sebagai organisasi perias seluruh Indonesia melakukan pembakuan jenis-jenis pengantin tradisional bekerja sama dengan pemangku adat di tiap-tiap daerah. Pembakuan itu telah menghasilkan 127 jenis rias pengantin tradisional.

B. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Kurikulum berbasis kompetensi disusun untuk digunakan sebagai pedoman pembelajaran dan penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan atau bagi yang belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun implementasinya.

C. Uraian Program

1. NAMA PROGRAM

Kursus dan Pelatihan Tata Rias Pengantin Tradisional Level III KKNI

2. Tujuan : tujuan diadakan kursus TRP

a. Melestarikan adat budaya rias pengantin tradisional Indonesia

b. Meningkatkan jumlah perias pengantin tradisional Indonesia yang tersertifikasi

3. MANFAAT

a. Peserta Didik atau Lulusan dapat berwira usaha mandiri

b. Lembaga Penyelenggara Kursus dan Pelatihan memberikan peluang kepada SDM dalam mencerdaskan & mengurangi pengangguran

c. DUDI : memberikan peluang/pekerjaan kepada lulusan LKP

4. KUALIFIKASI PESERTA

Yang bisa mengikuti kursus dan pelatihan minimal 17 tahun dan memiliki ijazah SMP sederajat.

5. UJI KOMPETENSI

Uji Kompetensi perlu diikuti peserta didik untuk mendapat pengakuan secara nasional dan internasional di bidang Tata Rias Pengantin Tradisional level III. Uji Kompetensi diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tata Rias Pengantin dan dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin.

Peserta didik yang dinilai kompeten akan diberikan sertifikat kompetensi dimana blanko sertifikat dikeluarkan oleh Kemendikbud dan diisi oleh LSK Tata Rias Pengantin.

D. Pengertian

1. Profil lulusan adalah gambaran peran yang dapat dilakukan oleh lulusan dengan keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi KKNI;

2. Jabatan kerja adalah gambaran jabatan kerja yang dapat diraih oleh lulusan pada bidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi KKNI;

3. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja;

4. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi menyatakan kemampuan, karakter, kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan pada Lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012;

5. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi I sampai IX sebagaimana dinyatakan pada Lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012;

6. Deskripsi capaian pembelajaran adalah deskripsi capaian minimum dari setiap program kursus tertentu yang mencakup deskripsi umum dan selaras dengan Deskripsi Kualifikasi KKNI;

7. Sikap dan tata nilai adalah kecenderungan psikologis, sebagai hasil dari penghayatan seseorang terhadap nilai dan norma, kehidupan yang tumbuh dari proses pendidikan, pengalaman kerja, serta lingkungan keluarga dan masyarakat;

8. Pengetahuan adalah penguasaan dan pemahaman tentang konsep, fakta, informasi, teori, dan metodologi pada bidang keilmuan, keahlian dan pekerjaan tertentu oleh seseorang;

9. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja;

10. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan secara mandiri, bertanggung jawab dan terukur melalui suatu asesmen yang baik;

11. Hak dan tanggung jawab adalah konsekuensi dari dikuasainya pengetahuan dan kemampuan kerja dalam melaksanakan kewajiban kerja secara sadar akan hasil dan resikonya dan oleh karenanya mendapatkan hak sesuai dengan kualifikasinya;

12. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang III KKNI adalah kemampuan minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada jenjang II KKNI yang sesuai;

13. Elemen kompetensi adalah bagian yang menyusun satu kompetensi secara utuh dalam bentuk uraian pengetahuan, kemampuan kerja, tanggung jawab dan hak, maupun sikap berperilaku;

14. Indikator kelulusan adalah unsur yang menjadi tolok ukur keberhasilan yang menyatakan seseorang kompeten atau tidak.

15. Pakem Pengantin adalah ketentuan baku rias pengantin tradisional yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah yang menangani bidang kebudayaan.

16. TRP Paes adalah TRP yang memakai rias pada dahi.

17. TRP non paes TRP yang tidak memakai riasan pada dahi.

II. KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN A. Profil Lulusan

Lulusan Tata Rias Pengantin Tradisional Level III KKNI mampu merias pengantin pria dan wanita dengan penguasaan konsep umum, pengetahuan dan keterampilan merias pengantin tradisional sesuai dengan adat tradisional yang dipilih.

B. Capaian Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN

BIDANG TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL

SESUAI KKNI LEVEL III

Sikap dan Tata Nilai

Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian manusia Indonesia yang:

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya;

3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia;

4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;

5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;

6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

Kemampuan kerja

Mampu melaksanakan riasan pengantin tradisional dengan menggunakan alat, bahan dan perlengkapan yang menghasilkan riasan pengantin pria dan wanita sesuai adat istiadat pengantin yang dipilih, meliputi :

1. Membuat perlengkapan riasan pengantin,

2. Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori,

3. Merias wajah pengantin pria dan wanita

4. Membuat sanggul pengantin wanita beserta aksesori.

5. Menetapkan biaya rias pengantin

Pengetahuan yang dikuasai

Menguasai konsep umum, pengetahuan dan keterampilan merias pengantin tradisional sesuai adat yang dipilih, meliputi :

1. Membuat perlengkapan riasan pengantin

2. Merias wajah pengantin pria dan wanita

3. Memakaikan busana pengantin pria dan wanita

4. Membuat sanggul pengantin wanita

5. Teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan dan rekan kerja

6. Keamanan dan keselamatan lingkungan kerja

7. Menyusun perencanaan biaya rias pengantin

Hak dan tanggung jawab pada bidang kerjanya

Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup merias pengantin tradisional serta bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

1. Hak : Dapat menentukan RAB sesuai TRP yang dikerjakan

2. Tanggung jawab : Dapat menyelesaikan pekerjaan sendiri maupun pekerjaan yang diberikan oleh orang lain dengan hasil yang berkualitas

C. Struktur Kurikulum Kursus dan Pelatihan

STRUKTUR KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN

BIDANG TATA RIAS PENGANTIN SESUAI KKNI LEVEL III

No

Elemen Kompetensi

Bahan Kajian

Bobot

Durasi

Metode Pembelajaran

Indikator Kelulusan

Modul

KEMAMPUAN DIBIDANG KERJA

1

2.1. Menyiapkan alat dan bahan perlengkapan pengantin Lampung pepadun

· Alat dan bahan perlengkapan melor pandan riasan pengantin

· Prosedur penyiapan alat dan bahan melor pandan dan rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

2

1

2

1

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memilih alat untuk membuat melor pandan dan rambai rambut, riasan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan memilih bahan untuk membuat melor pandan dan rambai rambut, riasan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan memilih alat untuk membuat melor padan dan rambai rambbut riasan pengantin lampung pepadun

· Kelengkapan memilih bahan untuk membuat melor pandan riasan pengantin lampung pepadun

Membuat perlengkapan melor pandan dan rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

2.2. Menata alat dan bahan perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

· Prosedur menata alat dan bahan melor pandan dan rambai rambut

1

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menata alat membuat melor pandandan rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan menata bahan membuat rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

Membuat perlengkapan melor pandan dan rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

2.3. Membuat perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

· Macam-macam perlengkapan 1, melor pandan 2. Rambai rambut riasan pengantin

· Prosedur membuat perlengkapan riasan pengantin

· Jenis perlengkapan riasan pengantin

2

2

2

1

1

1

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan membuat jenis perlengkapan 1. Melor pandan 2. Rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan membuat bentuk perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan urutan membuat perlengkapan riasan pengantin sesuai pakem adat yang telah dibakukan

· Ketepatan cara membuat perlengkapan riasan pengantin sesuai metode yang diajarkan

· Ketepatan hasil perlengkapan melor pandan danrambai rambut riasan pengantin sesuai pakem

Membuat perlengkapan melor pandan dan rambai rambut riasan pengantin

2.4. Menata hasil perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

· Macam macam wadah

· Prosedur menata hasil perlengkapan melpor pandan dan rambai rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

· Prinsip memilih wadah untuk menata hasil perlengkapan melor pandan dan rambai rambut riasan pengantin

2

2

2

1

3

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memilih wadah untuk menata hasil perlengkapan riasan pengantin sesuai jenis perlengkapan

· Ketepatan menata hasil perlengkapan melor pandan rambai rambut riasan pengantin di dalam wadah sesuai trp lampung pepadun

· Kerapian menata hasil perlengkapan melor pandan dan rambai rambai rambut riasan pengantin lampung pepadun

Membuat perlengkapan riasan pengantin

2

3.1. Menyiapkan busana serta perlengkapannya dan aksesori pengantin wanita lampung pepadun

· Macam-macam busana asisories pengantin wanita

· Prosedur penyiapan busana dan asesories

2

2

1

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memilih busana kain tapi jungsarat dan baju kurung pengantin wanita dan perlengkapannya TRP lampung pepadun

· Ketepatan memilih aksesori pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menyiapkan jenis busana pengantin wanita dan perlengkapannya sesuai bentuk tubuh

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori

3.2. Menata busana dan aksesori pengantin wanita lampung pepadun

· Prosedur menata busana dan asesoris pengantin wanita lampung pepadun

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menata busana pengantin wanita dan perlengkapannya trp lamoung pepadun

· Ketepatan menata aksesori pengantin wanita sesuai adat yang dipilih

· Ketepatan menata jenis busana pengantin wanita dan perlengkapannya trp lampung pepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori

3.3. Memakaikan busana pengantin wanita lampung pepadun

· Prosedur pemakaian busana pengantin wanita

1

1

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memakaian busana pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan memakaian asesoris TRP lampung pepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori

3.4. Menyiapkan busana dan aksesori pengantin pria lampung pepadun

· Busana dan aksesori pengantin pria

· Prosedur penyiapan busana Dan aksesori pengantin pria

3

3

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memilih busana pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan memilih aksesori pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan menyiapkan jenis busana pengantin pria sesuai bentuk tubuh

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori

3.5. Menata busana dan aksesori pengantin pria lampung pepadun

· Prosedur menta busana dan aksesori pengantin pria

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menata busana pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan menata aksesori pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan menata jenis busana pengantin pria sesuai bentuk tubuh

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori

3.6. Memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

· Prosedur pemakaian busana pengantin pria

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan kerapihan memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori

3

3.1. Mempersiapkan wajah pengantin wanita lampung pepadun

· Pengidentifikasi bentuk wajah

· Prosedur mendiagnosa jenis kulit

2

2

4

4

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan dalam mengidentifikasi wajah pengantin wanita sesuai bentuk wajah

· Ketepatan dalam mendiagnosa wajah pengantin wanita sesuai jenis kulit

Merias wajah pengantin pria dan wanita

3.2. Menyiapkan alat dan bahan rias wajah pengantin wanita pengantin lampung pepadun

· Prosedur menyiapkan alat rias wajah

· Prosedur menyiapkan bahan rias wajah

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memilih alat rias wajah pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan memilih bahan rias wajah pengantin wanita sesuai jenis kulit

Merias wajah pengantin pria dan wanita

3.3. Menata alat dan bahan rias wajah pengantin wanita pengantin

· Prosedur menata alat dan bahan rias wajah

3

3

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menata alat rias wajah pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menata bahan rias wajah pengantin wanita sesuai adat yang dipilih

Merias wajah pengantin pria dan wanita

3.4. Melakukan rias wajah calon pengantin wanita lampung pepadun

· Prosedur Merias wajah

16

32

Ceramah Tanya jawab demontrasi

Merias wajah pengantin pria dan wanita

3.5. Merapikan alat dan bahan rias wajah pengantin wanita sesuai adat yang diplih

· Perapian alat dan bahan rias wajah

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan merapikan kembali alat rias wajah pengantin wanita sesuai tempatnya

· Ketepatan merapikan kembali bahan rias wajah pengantin wanita sesuai tempatnya

· Ketepatan mengemas kembali alat rias wajah pengantin wanita sesuai wadah

· Ketepatan mengemas kembali bahan rias wajah pengantin wanita sesuai wadah

Merias wajah pengantin pria dan wanita

4.6. Mempersiapkan wajah pengantin pria sesuai adat yang dipilih

· Tata cara mengidentifikasi dan mendiagnosa bentuk wajah pria

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan dalam mengidentifikasi wajah pengantin pria sesuai bentuk wajah

· Ketepatan dalam mendiagnosa wajah pengantin pria sesuai jenis kulit

Merias wajah pengantin pria dan wanita

4.7. Menyiapkan alat dan bahan rias wajah pengantin pria sesuai adat yang dipilih

Prosedur memilih alat dan bahan rias wajah pengantin pria

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memilih alat rias wajah pengantin pria sesuai adat yang dipilih

· Ketepatan memilih bahan rias wajah pengantin pria sesuai jenis kulit

Merias wajah pengantin pria dan wanita

4.8. Menata alat dan bahan rias wajah pengantin pria sesuai adat yang dipilih

Prosedur menata alat dan bahan rias wajah pengantin wanita

2

4

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menata alat rias wajah pengantin pria sesuai adat yang dipilih

· Ketepatan menata bahan rias wajah pengantin pria sesuai adat yang dipilih

Merias wajah pengantin pria dan wanita

4.9. Melakukan rias wajah calon pengantin pria sesuai adat yang dipilih

Prosedur membersihkan dan penyegar wajah calon pengantin pria

12

24

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan dalam membersihkan wajah pengantin pria sesuai jenis kulit

· Ketepatan mengaplikasikan penyegar sesuai jenis kulit

· Ketepatan mengaplikasikan pelembab sesuai jenis kulit

· Ketepatan mengaplikasikan bedak padat sesuai adat yang dipilih

· Ketepatan memberikan sentuhan akhir rias wajah pengantin pria lampung pepadun

Merias wajah pengantin pria dan wanita

4.10. Merapikan alat dan bahan rias wajah pengantin pria sesuai adat yang diplih

Pengemasan alat dan bahan rias wajah

3

3

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan merapikan kembali alat rias wajah pengantin pria sesuai tempatnya

· Ketepatan merapikan kembali bahan rias wajah pengantin pria sesuai tempatnya

· Ketepatan mengemas kembali alat rias wajah pengantin pria sesuai wadah

· Ketepatan mengemas kembali bahan rias wajah pengantin pria sesuai wadah

Merias wajah pengantin pria dan wanita

4

5.1. Menyiapkan alat, bahan dan aksesori untuk membuat sanggul TRP lampung pepadun

Prosedur menyiapkan alat, bahan dan asesori untuk membuat sanggul

4

4

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan memilih alat membuat sanggul trp lampung pepadun

· Ketepatan memilih bahan membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan memilih aksesori membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Kelengkapan menyiapkan alat membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Kelengkapan menyiapkan bahan membuat sanggul sesuai adat yang dipilih

· Kelengkapan menyiapkan aksesori membuat sanggul TRP lampung pepadun

Membuat sanggul pengantin wanita beserta aksesori

5.2. Menata alat, bahan dan aksesori untuk membuat sanggul pengantin lampung pepadun

Prosedur menata peralatan, bahan dan asesories sanggul

1

1

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menata alat membuat sanggul TRP lampung pepadun

· Ketepatan menata bahan membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menata aksesori membuat sanggul TRPlampung pepadun

Membuat sanggul pengantin wanita beserta aksesori

5.3. Membuat sanggul pengantin wanita

Pembuatan sanggul

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menyisir sesuai kondisi rambut

· Ketepatan membagi rambut sesuai model sanggul

· Ketepatan menentukan ciri khas sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan membuat ciri khas ( cinto ) sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menyasak bagian rambut pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan membentuk sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan melakukan sentuhan akhir lampung pepadun

Membuat sanggul pengantin wanita beserta aksesori

5.4. Menata bunga/ roncean dan aksesori sanggul pengantin wanita trp lampung pepadun

Prosedur Menata bunga dan aksesori

5

5

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menata bunga segar/ roncean sesuai TRP lampung pepadun

· Kerapian menata bunga segar/ roncean sesuai adat yang dipilih

· Ketepatan menata aksesori sanggul

· Kerapian memasang aksesori sanggul sesuai adat

· Keserasian memasang aksesori sanggul sesuai adat yang dipilih

Membuat sanggul pengantin wanita beserta aksesori

5.5. Mengemas alat, bahan dan aksesori sanggul pengantin wanita sesuai adat yang dipilih

Prosedur mengemas alat, bahan dan aksesoris

3

3

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan mengemas alat membuat sanggul pengantin wanita sesuai wadah yang disiapkan

· Ketepatan mengemas bahan membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan mengemas aksesoris sanggul pengantin wanita sesuai wadah yang disiapkan

Membuat sanggul pengantin wanita beserta aksesori

5

3.6. Menentukan macam-macam kebutuhan pengantin lampung pepadun

Prosedur menentukan/ menetapkan kebutuhan

10

10

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan mengidentifikasi kebutuhan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan menentukan kebutuhan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan menetapkan kebutuhan pengantin lampung pepadun

Menetapkan biaya rias pengantin

3.7. Menghitung biaya merias sesuai adat

Pembuatan rincian biaya

4

4

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan merinci biaya merias sesuai adat yang dipilih

· Ketepatan menghitung biaya merias sesuai adat yang dipilih

Menetapkan biaya rias pengantin

3.8. Menentukan biaya setiap pekerjaan TRP lampung pepadun

Penentuan biaya

4

6

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menentukan biaya TRP lampung pepadun

· Ketepatan menetapkan pekerjaan sesuai kebutuhan

Menetapkan biaya rias pengantin

PENGETAHUAN YANG DIKUASAI

7.1. Konsep umum ciri khas perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

Penjelasan tentang ciri khas perlengkapan riasan pengantin

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menyebutkan ciri khas perlengkapan rias pengantin lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan jenis perlengkapan riasan pengantin pria dan wanita lampung pepadun

Membuat perlengkapan riasan pengantin

7.2. Pengetahuan perlengkapan riasan pengantin pengantin lampung pepadun

Prosedur menjelas kan jenis , bentuk ukuran perlengkapan riasan

3

3

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan mengidentifikasi jenis perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan menyebutkan bentuk perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan ukuran perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

Membuat perlengkapan riasan pengantin

7.3. Prosedur membuat perlengkapan riasan pengantin lampung pepadun

Jenis perlengkapan

3

3

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan urutan pekerjaan setiap jenis perlengkapan TRP lampung pepadun

Membuat perlengkapan riasan pengantin

8.1. Konsep umum memakaikan busana pengantin wanita lampung pepadun

Cara pemakaikan busana pengantin wanita

3

3

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menyebutkan ciri khas busana pengantin wanita Trp lampung pepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita

8.2. Pengetahuan memakaikan busana pengantin wanita lampung pepadun

Prosedur memakaikan busana, perhiasan dan perlengkapan

4

4

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menyebutkan busana pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menyebutkan alat yang diperlukan dalam memakaikab busana pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menyebutkan aksesori pengantin wanita lampung pepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita lampung pepadun

8.3. Prosedur memakaikan busana pengantin wanita lampung pepadun

Penjelasan tentang sop memakaikan busana pengantin wanita

2

2

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menguraikan cara memakaikan busana pengantin wanita sesuai lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan teknik memakaikan busana pengantin wanita lampung pepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita lampung pepadun

8.4. Konsep umum memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

Spesifikasi ciri khas busana pria pengantin

4

4

Ceramah Tanya jawab demontrasi

· Ketepatan menyebutkan ciri khas busana pengantin pria lampungpepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita lampung pepadun

8.5. Pengetahuan memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

Prosedur pemakaian busana pengantin pria alat ,bahan dan asesoris

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menyebutkan busana lampung pepadun

· Ketepatan menyebutkan alat yang diperlukan dalam memakaikan busana pengantin pria sesuai adat yang dipilih

· Ketepatan menyebutkan aksesori pengantin pria sesuai adat yang dipilih

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita lampung pepadun

8.6. Prosedur memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

Prosedur pemakaian busana pengantin pria

3

3

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menguraikan cara memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan teknik memakaikan busana pengantin pria lampung pepadun

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita

9

9.1 Konsep umum merias wajah pengantin wanita lampung pepadun

Spesifikasi ciri khas rias wajah pengantin wanita

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan ciri khas dalam rias wajah pengantin wanita lampung pepadun

Merias wajah pengantin pria dan wanita lampung pepadun

9.2 Pengetahuan merias wajah pengantin wanita lampung pepadun

Prosedur menjelaskan alat dan bahan merias wajah pengantin wanita

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan alat yang digunakan untuk merias wajah pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan bahan untuk merias wajah pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan kosmetik yang digunakan untuk merias wajah pengantin wanita sesuai jenis kulit

Merias wajah pengantin pria dan wanita

9.3 Prosedur merias wajah pengantin wanita sesuai

Prosedur cara merias wajah pengantin wanita

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan diagnose sebelum merias pengantin wanita sesuai jenis kulit

· Ketepatan menjelaskan teknik koreksi dalam merias pengantin wanita sesuai bentuk wajah

· Ketepatan menjelaskan urutan merias wajah pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan cara merias wajah pengantin wanita lampung pepadun

Merias wajah pengantin pria dan wanita

9.4 Konsep umum merias wajah pengantin pria lampung pepadun

Spesifikasi ciri khas rias wajah pengantin pria

1

1

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan ciri khas dalam rias wajah pengantin pria lampung pepadun

Merias wajah pengantin pria dan wanita

9.5 Pengetahuan merias wajah pengantin pria lampung

Prosedur pemakaian alat dan bahan merias wajah pengantin pria

1

1

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan alat yang digunakan untuk merias wajah pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan bahan untuk merias wajah pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan kosmetik yang digunakan untuk merias wajah pengantin pria sesuai jenis kulit

Merias wajah pengantin pria dan wanita

9.6 Prosedur merias wajah pengantin pria lampung pepadun

Prosedur merias wajah pengantin pria

1

1

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan diagnose sebelum merias pengantin pria sesuai jenis kulit

· Ketepatan menjelaskan teknik koreksi dalam merias pengantin pria sesuai bentuk wajah

· Ketepatan menjelaskan urutan merias wajah pengantin pria lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan cara merias wajah pengantin lampung pepadun

Merias wajah pengantin pria dan wanita

10.1 Konsep umum membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

Spesifikasi ciri khas cara membuat sanggul pengantin wanita

3

3

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan ciri khas membuat sanggul wanita lampung pepadun

Membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

10.2 Pengetahuan membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

Ccara pembuatan sanggul pengantin

3

3

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menyebutkan alat yang dibutuhkan dalam membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menyebutkan bahan yang dibutuhkan dalam membuat sanggul pengantin wanita lampung

· Ketepatan menyebutkan kosmetik yang diperlukan dalam membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menyebutkan aksesori sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan memyebutkan bunga/ roncean sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan bentuk sanggul pengantin wanita lampung pepadun

Membuat sanggul pengantin wanita

10.3 Prosedur membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

Tata cara sanggul pengantin wnita

3

3

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menguraikan urutan kerja membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan teknik membuat sanggul pengantin wanita lampung pepadun

Membuat sanggul pengantin wanita

11.1 Pengetahuan teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan trp lampung pepadun

Cara berkomunikasi dengan pelanggan

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan teknik komunikasi yang efektif terhadap pelanggan TRP lampung pepadun

· Ketepatan dalam menjelaskan prinsip teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan TRP lampung pepadun

Teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan dan rekan kerja

11.2 Prosedur teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan TRP lampung pepadun

Tata cara sop komunikasi dengan pelanggan

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan metode/ cara komunikasi efektif terhadap pelanggan sesuai adat lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan untuk menjaga citra baik seorang perias sesuai kode etik

Teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan dan rekan kerja

11.3 Pengetahuan teknik komunikasi efektif terhadap rekan kerja TRP lampung pepadun

Tata cara komunikasi efektif terhadap rekan kerja

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan teknik komunikasi yang efektif terhadap rekan kerja trp lampung pepadun

· Ketepatan dalam menjelaskan prinsip teknik komunikasi efektif terhadap rekan kerja TRP lampung pepadun

Teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan dan rekan kerja

11.4 Prosedur teknik komunikasi efektif terhadap rekan kerja TRP lampung pepadun

Tata cara sop komunikasi efektip dan rekan kerja

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan metode/ cara komunikasi efektif terhadap rekan kerja TRP lampung pepadun

· Ketepatan menjelaskan teknik komunikasi efektif terhadap rekan kerja untuk menjaga citra baik seorang perias sesuai kode etik

Teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan dan rekan kerja

12.1 Pengetahuan keamanan dan keselamatan lingkungan kerja TRP lampung pepadun

Tata cara menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan kerja

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan prinsip keamanan dan keselamatan lingkungan kerja sesuai area kerja

· Ketepatan menjelaskan pengetahuan operasional dasar tentang keamanan dan keselamatan dalam melaksanakan tugas sesuai area kerja

· Ketepatan menyebutkan bagian dalam pekerjaan yang harus dijaga keamanan dan keselamatan kerja sesuai urutan kerja

Keamanan dan keselamatan lingkungan kerja

13.1 Pengetahuan menyusun perencanaan biaya rias pengantin lampung pepadun

Tata cara menyusun rencana biaya rias pengantin

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Ketepatan menjelaskan perencanaan biaya rias pengantin trp lampung

Menyusun perencanaan biaya rias pengantin

13.2 Prosedur menyusun perencanaan biaya rias pengantin lampung pepadun

Tata cara menyusun perencanaan biaya rias pengantin

2

2

· Ketepatan menguraikan cara menyusun perencanaan biaya rias pengantin lampung

Menyusun perencanaan biaya rias pengantin

HAK DAN TANGGUNG JAWAB

14.1 Bekerja sesuai prosedur operasi standar tempat bekerja.

Tata cara bekerja sesuai sop

2

2

Ceramah Tanya jawab

· Mentaati peraturan yang berlaku;

· Ketepatan membuat laporan kerja sesuai prosedur operasi standar yang berlaku.

SOP tempat kerja

D. Modul Pembelajaran

No

Modul

Bahan Kajian

Bobot

Durasi

KEMAMPUAN DIBIDANG KERJA

1

Membuat perlengkapan riasan pengantin

         Alat dan bahan perlengkapan riasan pengantin

2

2

 

 

         Prosedur penyiapan alat dan bahan perlengkapan riasan pengantin

1

1

 

 

         Prosedur menata alat dan bahan perlengkapan

1

2

 

 

         Macam-macam perlengkapan riasan pengantin

2

1

 

 

         Prosedur membuat perlengkapan riasan pengantin

2

1

 

 

         Jenis perlengkapan riasan pengantin

2

1

 

 

         Macam macam wadah

2

1

 

 

         Prosedur menata hasil perlengkapan riasan pengantin

2

3

 

 

         Prinsip memilih wadah untuk menata hasil perlengkapan riasan pengantin

2

2

2

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita beserta aksesori

         Macam-macam busana asisories pengantin wanita

2

1

 

 

         Prosedur penyiapan busana dan asesories

2

2

 

 

         Prosedur menata busana dan asesoris pengantin wanita

2

2

 

 

         Prosedur pemakaian busana pengantin wanita

1

1

 

 

         Busana dan aksesori pengantin pria

3

3

 

 

         Prosedur penyiapan busana Dan aksesori pengantin pria

 

 

 

 

         Prosedur menta busana dan aksesori pengantin pria

2

2

 

 

         Prosedur pemakaian busana pengantin pria

2

2

3

Merias wajah pengantin pria dan wanita

         Pengidentifikasi bentuk wajah

2

4

 

 

         Prosedur mendiagnosa jenis kulit

2

4

 

 

         Prosedur menyiapkan alat rias wajah

2

2

 

 

         Prosedur menyiapkan bahan rias wajah

 

 

 

 

         Prosedur menata alat dan bahan rias wajah

3

3

 

 

         Prosedur Merias wajah

16

32

 

 

         Perapian alat dan bahan rias wajah

2

2

 

 

         Tata cara mengidentifikasi dan mendiagnosa bentuk wajah pria

2

2

 

 

Prosedur memilih alat dan bahan rias wajah pengantin pria

2

2

 

 

Prosedur menata alat dan bahan rias wajah pengantin wanita

2

4

 

 

Prosedur membersihkan dan penyegar wajah calon pengantin pria

12

24

 

 

Pengemasan alat dan bahan rias wajah

3

3

4

Membuat sanggul pengantin wanita beserta aksesori

Prosedur menyiapkan alat, bahan dan asesori untuk membuat sanggul

4

4

 

 

Prosedur menata peralatan, bahan dan asesories sanggul

1

1

 

 

Pembuatan sanggul

 

 

 

 

Prosedur Menata bunga dan aksesori

5

5

 

 

Prosedur mengemas alat, bahan dan aksesoris

3

3

5

Menetapkan biaya rias pengantin

Prosedur menentukan/ menetapkan kebutuhan

10

10

 

 

Pembuatan rincian biaya

4

4

 

 

Penentuan biaya

4

6

PENGETAHUAN YANG DIKUASAI

6

Membuat perlengkapan riasan pengantin

Penjelasan tentang ciri khas perlengkapan riasan pengantin

2

2

 

 

Prosedur menjelaskan jenis, bentuk ukuran perlengkapan riasan

3

3

 

 

Jenis perlengkapan

3

3

7

Memakaikan busana pengantin pria dan wanita

Cara pemakaikan busana pengantin wanita

3

3

 

 

Prosedur memakaikan busana, perhiasan dan perlengkapan

4

4

 

 

Penjelasan tentang sop memakaikan busana pengantin wanita

2

2

 

 

Spesifikasi ciri khas busana pria pengantin

4

4

 

 

Prosedur pemakaian busana pengantin pria alat ,bahan dan asesoris

2

2

 

 

Prosedur pemakaian busana pengantin pria

3

3

8

Merias wajah pengantin pria dan wanita

Spesifikasi ciri khas rias wajah pengantin wanita

2

2

 

 

Prosedur menjelaskan alat dan bahan merias wajah pengantin wanita

2

2

 

 

Prosedur cara merias wajah pengantin wanita

2

2

 

 

Spesifikasi ciri khas rias wajah pengantin pria

1

1

 

 

Prosedur pemakaian alat dan bahan merias wajah pengantin pria

1

1

 

 

Prosedur merias wajah pengantin pria

1

1

9

Membuat sanggul pengantin wanita

Spesifikasi ciri khas cara membuat sanggul pengantin wanita

3

3

 

 

Ccara pembuatan sanggul pengantin

3

3

 

 

Tata cara sanggul pengantin wnita

3

3

10

Teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan dan rekan kerja

Cara berkomunikasi dengan pelanggan

2

2

 

 

Tata cara sop komunikasi dengan pelanggan

2

2

 

 

Tata cara komunikasi efektif terhadap rekan kerja

2

2

 

 

Tata cara sop komunikasi efektip dan rekan kerja

2

2

11

Keamanan dan keselamatan lingkungan kerja

Tata cara menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan kerja

2

2

12

Menyusun perencanaan biaya rias pengantin

Tata cara menyusun rencana biaya rias pengantin

2

2

 

 

Tata cara menyusun perencanaan biaya rias pengantin

2

2

HAK DAN TANGGUNG JAWAB

13

SOP tempat kerja

Tata cara bekerja sesuai sop

2

2

III. PENUTUP

Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama diberbagai negara maju, sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di Indonesia mungkin telah pula berkembang dengan baik dinegara-negara lain. Oleh karena itu arah pengembangan lembaga kursus dan pelatihan di indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju kearah intenasionalisasi, sedemikian sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capain pembelajaran, standar kompetensi atau mutu lulusan.

Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar diwaktu yang akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri maupun negara-negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal melalui badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusan lembaga kursus nasional dengan lembaga kursus internasional harus menjadi salah satu fokus pengembangan dimasa yang akan datang

Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai kursus dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat sampai saat ini, terutama dalam bidang seni, pariwisata, kuliner, dan lain-lain . Walaupun demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pangakuan yang lebih luas baik ditingkat nasional maupun internasional, mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas serta menjadikannya sebagai kekayaan nasional.

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN

TATA RIAS PENGANTIN

LEVEL III

berbasis

________________

berbasis

0 | Page