7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
1/33
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Saluran Pernapasan
2.1.1 Definisi dan Klasifikasi6
Traktus respiratorius adalah saluran tempat berlangsungnya pertukaran
O2 dan CO2 dari luar sampai kedalam paru untuk memenuhi kebutuhan tubuh
terhadap oksigen. Secara garis besar pernafasan dibagi menjadi dua, yaitu:
. !ernapasan dalam "internal# yaitu pertukaran gas antara organel sel"mitokondria# dan medium cairnya. $al tersebut menggambarkan proses
meabolisme intraseluler yang meliputi konsumsi O2 "digunakan untuk
oksidasi bahan nutrisi# dan pengeluaran CO2 "terdapat dalam medium
cair%sitoplasma# sampai menghasilkan energi.
2. !ernapasan luar "eksternal# yaitu absorpsi O2dan pembuangan CO2dari tubuh
secara keseluruhan ke lingkungan luar. &rutan proses pernapasan eksternal
adalah :
!ertukaran udara luar ke dalam al'eolus melalui aksi mekanik
pernapasan yaitu melalui proses 'entilasi.
!ertukaran O2dan CO2yang terjadi di antara al'eolus dan darah pada
pembuluh darah kapiler paru(paru melalui proses difusi.
!engangkutan O2dan CO2oleh system peredaran darah dari paru(paru ke
jaringan dan sebaliknya yang disebut proses transportasi.
!ertukaran O2 dan CO2 darah dalam pembuluh darah kapiler jaringandengan sel(sel jaringan melalui proses difusi.
)erdasarkan letaknya saluran pernapasan digolongkan menjadi dua,
yaitu:
. Saluran pernapasan bagian atas "upper respiratory air*ay# dengan fungsi
utama sebagai :
Air conduction"penyalur udara#, sebagai saluran yang meneruskan udara
menuju saluran napas bagian ba*ah untuk pertukaran gas.
3
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
2/33
Protection "perlindungan#, sebagai pelindung saluran napas bagian
ba*ah agar terhindar dari masuknya benda asing. Warming, filtrasi, humidifikasi yakni sebagai bagian yang
menghangatkan, menyaring dan memberi kelembapan udara yang
diinspirasi "dihirup#
2. Saluran pernapasan bagian ba*ah "lo*er air*ay# yang secara umum terbagi
menjadi dua komponen ditinjau dari fungsinya, yaitu :
Saluran udara konduktif, sering disebut sebagai percabangan
trakheobronkialis yang terdiri atas trakea, bronkus, dan bronkilolus. Saluran respiratorius terminal yang berfungsi sebagai penyalur
"konduksi# gas masuk dan keluar dari saluran respiratorius terminal, yang
merupakan tempat pertukaran gas yang sesungguhnya.
2.1.2 Oran!Oran Saluran Pernapasan6,+
. $idung
$idung terdiri dari tulang, tulang ra*an hialin, otot bercorak dan jaringan
ikat. !ada kulit luar terdiri dari epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk,
rambut(rambut halus, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. ongga hidung
terdiri atas:
a. -estibulum
erupakan /pitel berlapis gepeng, terdapat 'ibrissae "rambut(rambut
kasar yang berfungsi menyaring udara pernafasan# terdapat kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat.
b. 0ossa nasalis "ca'um nasi#
1ari masing(masing dinding lateral fossa nasalis keluar tiga tonjolan
yang disebut konka yaitu: konka nasalis superior, konka nasalis media, konka
nasalis inferior. $anya konka nasalis inferior dilapisi oleh epitel respirasi.
Terdapat sinus paranasal yang merupakan rongga berisi udara, yaitu: sinus
frontalis, sinus mailaris, sinus ethmoidalis, sinus spenoidalis.
4
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
3/33
2. 0aring
uangan dibelakang ka'um nasi, yang menghubungkan traktus digesti'us
dan traktus respiratorius, panjang faring kurang lebih 3 cm. 0aring dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
a. 4asofarings
b. Orofarings
c. 5aringofarings
3. 5aring
erupakan penghubung antara faring dan trakea, memiliki bentuk tidak
beraturan%irreguler, dilapisi epitel bertingkat torak bersilia, bersel goblet kecuali
ujung plika 'okalis berlapis gepeng. 1inding laring terdiri dari: kartilago hialin
dan kartilago elastin jaringan ikat musculus 'okalis otot skelet dan kelenjar
campur. 5aring terbagi menjadi tiga yaitu:
a. /piglotis
b. 7lotis
c. Subglotis
8. Trakea
Trakea terdiri atas kartilago hialin berbentuk C berjumlah 6 hingga 29
buah. Cincin(cincin tulang ra*an satu dengan yang lain dihubungkan oleh
jaringan penyambung padat fibroelastis dan retikulin disebut ligamentum anulare
untuk mencegah agar lumen trakea jangan meregang berlebihan dan otot polos
berperan untuk mendekatkan kedua tulang ra*an. )agian trakea yang
mengandung tulang ra*an disebut pars kartilagenia, bagian trakea yang
mengandung otot disebut pars membranasea.
. )ronkus
)ronkus merupakan saluran nafas yang terbentuk dari belahan dua trakea
pada ketinggian kira(kira 'ertebrata thoracal -, mempunyai struktur serupa
dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. )ronkus berjalan ke arah
ba*ah dan samping menuju paru dan bercabang menjadi dua "karina#, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri.
5
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
4/33
)ronkus kanan mempunyai diameter lumen lebih lebar, ukuran lebih pendek
dan posisi lebih 'ertikal. 5etak sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis serta
mengeluarkan sebuah cabang utama yang melintas di ba*ah arteri, yang disebut
bronkus kanan lobus ba*ah. Sedangkan bronkus kiri memiliki ukuran lebih
panjang, diameter lumennya lebih sempit dibandingkan bronkus kanan dan
melintas di ba*ah arteri pulmonalis sebelum di belah menjadi beberapa cabang
yang berjalan kelobus atas dan ba*ah. Cabang utama bronkus kanan dan kiri
bercabang lagi menjadi bronkus lobaris, kernudian menjadi lobus segmentalis.
)ronkus lobaris ini bercabang terus menjadi bronkus yang lebih kecil, dengan
ujung cabangnya yang disebut bronkiolus. Setiap bronkiolus memasuki lobulus
paru, dan bercabang(cabang menjadi (+ bronkiolus terminalis.
7ambar . ;natomi saluran pernapasan
6. )ronkiolus
)ronkiolus terdiri dari dua yaitu: bronkiolus terminalis yang merupakan
saluran udara terkecil yang tidak mengandung al'eoli "kantong udara# dan
bronkiolus respiratorius yaitu bagian antara bagian konduksi dan bagian respirasi.
)ronkiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih mm sedangkan
bronkiolus respiratorius berukuran pendek
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
5/33
paru. Sama seperti halnya hepar, bronkus juga memiliki pembagian segmentasi
yang nantinya juga merupakan segmentasi bagi pulmo juga. =ang dimaksud
dengan segmentasi bronchopulmonalia adalah unit paru secara anatomis, fungsi
dan pembedahannya. 1imana dalam masing(masing segmenta bronkus ini juga
berperan sebagai segmenta pada pulmo yang memiliki ujung saluran, cabang
arteria pulmonalis, aliran 'ena, aliran limfe dan persarafan otonom yg berbeda
beda pada masing(masing segmen lainnya.
7ambar 2. ;natomi saluran pernapasan bagian ba*ah
+. !aru(paru "!ulmo#
!aru(paru berfungsi utama untuk pertukaran gas antara udara atmosfer dan
darah. 1alam menjalankan fungsinya, paru(paru ibarat sebuah pompa mekanik
yang berfungsi ganda, yakni menghisap udara atmosfer ke dalam paru "inspirasi#
dan mengeluarkan udara al'eolus dari dalam tubuh "ekspirasi#. &ntuk melakukan
fungsi 'entilasi, paru(paru mempunyai beberapa komponen penting, antara lain :
a. 1inding dada yang terdiri dari tulang, otot, dan saraf perifer.
b. !arenkim paru yang terdiri dari saluran napas, al'eoli, dan pembuluh
darah.
c. 1ua lapisan pleura, yakni pleura 'iseralis yang membungkus erat
jaringan parenkim paru, dan pleura parietalis yang menempel erat ke
dinding toraks bagian dalam. 1i antara kedua lapisan pleura terdapat
rongga tipis yang normalnya berisi cairan pleura.
d. )eberapa reseptor yang berada di pembuluh darah arteri utama.
7
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
6/33
Tiap paru, melekat pada jantung dan trachea melalui radi pulmonalis dan
ligamentum pulmonale. Setiap paru(paru memiliki:
a. ;peks: tumpul, menonjol ke atas ke dalam leher sekitar 2, cm di atas
cla'icula.
b. !ermukaan costo('ertebral: menempel pada bagian dalam dinding dada.
c. !ermukaan mediastinal: menempel pada pericardium dan jantung.
d. )asis pulmonalis: terletak pada diafragma.
e. ;l'eolus%al'eoli
Terdapat sekitar 399(99 juta al'eoli yang merupakan kantong(kantong
kecil terdiri dari selapis sel seperti sarang ta*on. ;l'eoli merupakan tempatpertukaran gas "O2 dan CO2# antara udara dan darah. 1i sekitar al'eoli
terdapat serat elastin yang pada saat inspirasi melebar dan pada saat ekspirasi
menciut serta terdiri atas serat kolagen yang berfungsi mencegah regangan
yang berlebihan, sehingga kapiler dan septum interal'eolaris tidak rusak.
;l'eoli terdiri atas:
1uctus al'eolaris
1inding tipis,sebagian besar terdiri dari al'eoli
1ikelilingi sakus al'eolaris
1i mulut al'eolus epitel selapis gepeng "sel al'eolar tipe #
>aringan ikat fibroelastis, ada yang memiliki otot polos dan ada yang
tidak memiliki otot polos, sebagai titik titik kecil
Terbuka ke atrium: ruang yang menghubungkan beberapa sakus
al'eolaris
Sakus al'eolaris
?antong yang dibentuk oleh beberapa al'eoli
Terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus
al'eoli
Sudah tak punya otot polos
8
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
7/33
!aru(paru terdiri dari dua, yaitu:
a. !ulmo 1etra%!aru ?anan
!ulmo detra sedikit lebih besar dari pulmo sinister dan dibagi oleh
fissura obli@ua dan fissura horiAontalis pulmonis detra menjadi tiga lobus:
lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. 0issura obli@ua berjalan dari
pinggir inferior ke atas dan ke belakang menyilang permukaan medial dan
costalis sampai memotong pinggir posterior sekitar 6,2 cm di ba*ah ape
pulmonis. 0issura horiAontalis berjalan horiAontal menyilang permukaan
costalis setinggi cartilage costalis B- dan bertemu dengan fissure obli@ua
pada linea aillaris media. !ulmo detra mempunyai sepuluh segmen, yaitu
lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial,
dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap(tiap segmen ini terbagi lagi
menjadi belahan(belahan yang bernama lobulus.
1iantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat
yang berisi pembuluh darah, getah bening, dan saraf. 1alam tiap lobulus
terdapat sebuah bronkiolus. 1i dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang(
cabang yang disebut duktus al'eolus. Tiap duktus al'eolus berakhir pada
al'eolus yang diameternya antara 9,2(9,3mm. Segmen pulmo detra:
5obus superior:
Segmen apicale
Segmen posterior
Segmen anterior
5obus medius:
Segmen lateral
Segmen medial
5obus inferior:
Segmen apicobasal Segmen mediobasal
Segmen anterobasal
Segmen laterobasal
Segmen posterobasal
$ilus pulmonalis detra terdiri dari:
;rteri pulmonalis detra
)ronchus principales detra: bronchus lobaris superior, medius dan
inferior
9
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
8/33
-ena pulmonalis detra
?elenjar getah bening "limfe nodes#
b. !ulmo Sinistra%!aru ?iri
!ulmo sinister dibagi oleh fissure obli@ue dengan cara yang sama
menjadi dua lobus: lobus superior dan lobus inferior. !ada pulmo sinister
tidak ada fissure horiAontalis. Segmen pulmo sinistra:
5obus superior :
Segmen apicoposterior
Segmen anterior
Segmen lingual superior
Segmen lingual inferior
5obus inferior :
Segmen apicobasal
Segmen antero medial basal
Segmen laterobasal
Segmen posterobasal
$ilus pulmo sinistra terdiri dari:
;rteri pulmonalis sinistra
)ronchus principales sinistra -'. !umonalis sinistra
4oduli lymphoideus "kelenjar getah bening#
ambar 2. !ulmo sinistra
10
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
9/33
7ambar 3. !ulmo detra
7ambar 8. !ulmo sinistra
11
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
10/33
7ambar . Segmen paru detra dan sinistra
2.2 "isoloi Saluran Pernapasan+,
!ada hakikatnya bernapas adalah pengambilan udara pernapasan dari
udara bebas untuk masuk ke dalam tubuh atau paru(paru. !engambilan udara
pernapasan disebut inspirasi, sedangkan pengeluaran udara disebut ekspirasi.
;liran udara dari udara bebas ke paru(paru dan sebaliknya ditentukan oleh
perubahan tekanan udara dalam rongga paru(paru, rongga dada, dan rongga perut.
!erubahan tekanan ini disebabkan oleh karena terjadinya perubahan 'olume.
!erubahan 'olume ruangan tersebut diatur oleh otot pernapasan, yang meliputi
otot antar os costae, otot diafragma, dan otot dinding perut.
!roses inspirasi terjadi saat usculus intercostales eksternus berkontraksi
menyebabkan os costae terangkat sehingga 'olume rongga dada bertambah besar.
?arena rongga dada merupakan ruangan tertutup maka bertambahnya 'olume
rongga dada akan menurunkan tekanan rongga dada sehingga menjadi lebih kecil
dari tekanan udara rongga paru. $al ini akan mendorong paru(paru mengembang
sehingga 'olumenya menjadi lebih besar dan tekanannya menjadi lebih kecil dari
tekanan udara bebas. ;kibatnya, udara dari luar dapat mengalir masuk ke dalam.
Selain itu, inspirasi juga dipengaruhi oleh diafragma dan musculus rectus
abdominis. Otot diafragma berkontraksi sehingga posisi diafragma mendatar.
!osisi ini menyebabkan bertambah besarnya 'olume rongga dada yang
menyebabkan tekanan udara dalam rongga dada mengecil. !enurunan tekanan
udara dalam rongga dada akan diikuti mengembangnya paru(paru dan penurunan
tekanan udara dalam paru(paru mengakibatkan tekanan udara dalam paru(paru
menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar.
Sebaliknya, proses ekspirasi terjadi saat m. intercostales internus
berkontraksi menyebabkan os costae tertarik ke posisi a*al sehingga 'olume
rongga dada akan mengecil dan tekanannya membesar. Tekanan ini mendesak
dinding paru(paru sehingga rongga paru(paru ikut mengecil dan tekanan udara
dalam rongga paru(paru meningkat. ;kibatnya, udara dari dalam rongga paru(
paru terdorong ke luar. /kspirasi juga dipengaruhi oleh diafragma dan otot
12
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
11/33
dinding perut. )ila otot diafragma relaksasi dan otot dinding perut kontraksi maka
isi rongga perut akan terdesak ke arah diafragma sehingga posisi diafragma akan
cekung ke arah rongga dada. ?eadaan ini menyebabkan 'olume rongga dada
mengecil dan tekanannya meningkat. 4aiknya tekanan dalam rongga paru(paru
akan menyebabkan isi rongga paru(paru terdorong ke luar. Selama pernapasan
normal dan tenang, semua kontraksi otot pernapasan terjadi selama inspirasi
ekspirasi adalah proses yang hampir seluruhnya pasif akibat sifat elastis daya
lenting paru dan rangka dada.
2.# Tu$erkulosis Paru
2.#.1 Definisi
Tuberkulosis "T)# adalah penyakit menular yang umum dan sering
mematikan yang disebabkan oleh mikobakterium, biasanya Mycobacterium
tuberculosispada manusia. Tuberkulosis biasanya menyerang paru(paru tetapi
juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh. $al ini menyebar melalui udara,
ketika orang yang memiliki penyakit batuk, bersin, atau meludah. ?ebanyakan
infeksi pada manusia dalam hasil infeksi, asimtomatik laten, dan sekitar satu dari
sepuluh infeksi laten pada akhirnya berkembang menjadi penyakit aktif, yang jika
dibiarkan tidak diobati membunuh lebih dari setengah dari korban.
Tuberkulosis "T)# merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. &mumnya T) menyerang paru(paru, sehingga
disebut dengan T) paru. Tetapi kuman T) juga bisa menyebar ke bagian atau
organ lain dalam tubuh, dan T) jenis ini lebih berbahaya dari T) paru. )ila
kuman T) menyerang otak dan sistem saraf pusat, akan menyebabkan meningitis
T). )ila kuman T) menginfeksi hampir seluruh organ tubuh, seperti ginjal,
jantung, saluran kencing, tulang, sendi, otot, usus, kulit, disebut T) milier atau T)
ekstrapulmoner.2,3
Tuberkulosis pada anak didefinisikan sebagai tuberkulosis yang diderita
oleh anak D tahun.Seorang anak dikatakan terpapar T) jika anak memiliki
13
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
12/33
kontak yang signifikan dengan orang de*asa atau remaja yang terinfeksi T), pada
tahap ini test tuberkulin negatif, rontgen toraks negatif. Bnfeksi terjadi ketika
seseorang menghirup droplet nuclei Mycobacterium tuberculosis dan kuman
tersebut menetap secara intraseluler pada jaringan paru dan jaringan limfoid
sekitarnya, pada tahap ini rontgen toraks bisa normal atau hanya terdapat
granuloma atau kalsifikasi pada parenkim paru dan jaringan limfoidnya serta
didapatkan uji tuberkulin yang positif. Sementara itu, seseorang dikatakan sakit
T) jika terdapat gejala klinis yang mendukung serta didukung oleh gambaran
kelainan rontgen toraks, pada tahap inilah seseorang dikatakan menderita
tuberkulosis.8
T) ditularkan melalui udara "melalui percikan dahak penderita T)#.
?etika penderita T) batuk, bersin, berbicara atau meludah, mereka memercikkan
kuman T) atau basil ke udara. Seseorang dapat terpapar dengan T) hanya dengan
menghirup sejumlah kecil kuman T). !enderita T) dengan status T) )T; ")asil
Tahan ;sam# positif dapat menularkan sekurang(kurangnya kepada 9( orang
lain setiap tahunnya. Sepertiga dari populasi dunia sudah tertular dengan T).
Seseorang yang tertular dengan kuman T) belum tentu menjadi sakit T). ?uman
T) dapat menjadi tidak aktif "dormant# selama bertahun(tahun dengan
membentuk suatu dinding sel berupa lapisan lilin yang tebal. )ila sistem
kekebalan tubuh seseorang menurun, kemungkinan menjadi sakit T) menjadi
lebih besar. Seseorang yang sakit T) dapat disembuhkan dengan minum obat
secara lengkap dan teratur.3,8
2.#.2 %tioloi
Terdapat 69 lebih spesiesMycobacterium, tetapi hanya separuhnya yang
merupakan patogen terhadap manusia. $anya terdapat spesies dari
Mycobacteriumyang paling umum menyebabkan infeksi, yaitu: M. Tuberculosis,
M. Bovis, M. Africanum, M. Microti dan M. Canetti. 1ari kelima jenis ini .
Tuberkulosis merupakan penyebab paling penting dari penyakit tuberkulosis pada
manusia. ;da 3 'arian . Tuberkulosis yaitu 'arian humanus, bo'inum dan
14
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
13/33
a'ium. =ang paling banyak ditemukan menginfeksi manusia M. tuberkulosis
'arian humanus.
M. tuberkulosis berbentuk batang, tidak membentuk spora, tidak
berkapsul, nonmotil, pleomorfik, dan termasuk bakteri gram positif lemah, serta
memiliki ukuran panjang (9 mikrometer dan lebarnya 9,2(9,6 mikrometer.
Tumbuh optimal pada suhu 3+(89C dan merupakan bakteri aerob obligat yang
berkembang biak secara optimal pada jaringan yang mengandung banyak udara
seperti jaringan paru. 1inding sel yang kaya akan lipid menjadikan basil ini
resisten terhadap aksi bakterisid dari antibodi dan komplemen. Sebagian besar
dari dinding selnya terdiri atas lipid "9E#, peptidoglikan, dan arabinomannan.
5ipid membuat kuman tahan terhadap asam sehingga disebut )T; dan kuman ini
tahan terhadap gangguan kimia dan fisika. Oleh karena ketahanannya terhadap
asam. M. tuberculosis dapat membentuk kompleks yang stabil antara asam
mikolat pada dinding selnya dengan berbagai Aat pe*arnaan golongan aryl(
methan seperti carbolfuchsin, auramine dan rhodamin. ?uman ini dapat bertahan
hidup di udara yang kering atau basah karena kuman dalam keadaan dorman. 1an
dari keadaan dorman ini kuman dapat reakti'asi kembali.2
1i dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraseluler yaitu di
dalam sitoplasma makrofag karena pada sitoplasma makrofag banyak
mengandung lipid. ?uman ini bersifat aerob, sifat ini menunjukan bah*a kuman
ini menyenangi jaringan yang tinggi mengandung oksigen sehingga tempat
predileksi penyakit ini adalah bagian apikal paru karena tekanan O2pada apikal
lebih tinggi dari pada tempat lainnya.3
M. tuberculosisdapat tumbuh pada medium klasik yang terdiri kuning
telur dan glyserin "medium 5o*enstein(>ensen#. )akteri ini tumbuh secara
lambat, dengan *aktu generasi 2( 28 jam. !engisolasian dari spesimen klinis dari
media sintetik yang solid membutuhkan *aktu 3(6 minggu dan untuk uji
sensiti'itas terhadap obat membutuhkan tambahan *aktu 8 minggu. Sementara
itu, pertumbuhan bakteri ini dapat dideteksi dalam (3 minggu dengan
menggunakan medium cair yang selektif seperti );CT/C dan uji sensiti'itas
terhadap obat hanya membutuhkan *aktu tambahan 3( hari.
15
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
14/33
7ambar 6.Mycobacteriumtuberculosis")T;# dengan pe*arnaan Fiehl(4eelsen
2.#.# Patofisioloi
1. Tu$erkulosis Primer &Tu$erkulosis anak'G,9
!aru merupakanport dentree lebih dari GE kasus infeksi T). ?uman T)
dalam percik renik "droplet nuclei# yang ukurannya sangat kecil "D Hm#, akan
terhirup dan dapat mencapai al'eolus.. !ada sebagian kasus, kuman T) dapat
dihancurkan seluruhnya oleh mekanisme imunologis nonspesifik, sehingga tidak
terjadi respons imunologis spesifik. ;kan tetapi, pada sebagian kasus lainnya,
tidak seluruhnya dapat dihancurkan. !ada indi'idu yang tidak dapat
menghancurkan seluruh kuman, makrofag al'eolus akan memfagosit kuman T)
yang sebagian besar dihancurkan. ;kan tetapi, sebagian kecil kuman T) yang
tidak dapat dihancurkan akan terus berkembang biak di dalam makrofag, dan
akhirnya menyebabkan lisis makrofag. Selanjutnya, kuman T) membentuk lesi di
tempat tersebut, yang dinamakan "okus Primer ()on.1ari fokus primer 7hon, kuman T) menyebar melalui saluran limfe menuju
kelenjar limfe regional, yaitu kelenjar limfe yang mempunyai saluran limfe ke
lokasi fokus primer. !enyebaran ini menyebabkan terjadinya inflamasi di saluran
limfe "limfangitis# dan di kelenjar limfe "limfadenitis# yang terkena. >ika fokus
primer terletak di lobus ba*ah atau tengah, kelenjar limfe yang akan terlibat
adalah kelenjar limfe parahilus "perihiler#, sedangkan jika fokus primer terletak di
apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenjar paratrakeal. 7abungan antara fokus
16
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
15/33
primer, limfangitis, dan limfadenitis dinamakan Kompleks Primer &primary
complex'.
Iaktu yang diperlukan sejak masuknya kuman T) hingga terbentuknya
kompleks primer secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi. $al ini berbeda
dengan pengertian masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu *aktu yang
diperlukan sejak masuknya kuman hingga timbulnya gejala penyakit. asa
inkubasi T) ber'ariasi selama 2J2 minggu, biasanya berlangsung selama 8J
minggu. Selama masa inkubasi tersebut, kuman berkembang biak hingga
mencapai jumlah 93
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
16/33
?elenjar limfe hilus atau paratrakeal yang mulanya berukuran normal pada
a*al infeksi, akan membesar karena reaksi inflamasi yang berlanjut, sehingga
bronkus dapat terganggu. Obstruksi parsial pada bronkus akibat tekanan eksternal
menimbulkan hiperinflasi di segmen distal paru melalui mekanisme 'entil "ball
valve mec!anism#. Obstruksi total dapat menyebabkan atelektasis. ?elenjar yang
mengalami inflamasi dan nekrosis perkijuan dapat merusak dan menimbulkan
erosi dinding bronkus, sehingga menyebabkan T) endobronkial atau membentuk
fistula. assa kiju dapat menimbulkan obstruksi komplit pada bronkus sehingga
menyebabkan gabungan pneumonitis dan atelektasis, yang sering disebut sebagai
lesi segmental kolaps(konsolidasi.
Selama masa inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas selular, dapat terjadi
penyebaran limfogen dan hematogen. !ada penyebaran limfogen, kuman
menyebar ke kelenjar limfe regional membentuk kompleks primer, atau berlanjut
menyebar secara limfohematogen. 1apat juga terjadi penyebaran hematogen
langsung, yaitu kuman masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh
tubuh. ;danya penyebaran hematogen inilah yang menyebabkan T) disebut
sebagai penyakit sistemik.
!enyebaran hematogen yang paling sering terjadi adalah dalam bentuk
penyebaran hematogenik tersamar (occult hematogenic spread). elalui cara ini,
kuman T) menyebar secara sporadik dan sedikit demi sedikit sehingga tidak
menimbulkan gejala klinis. ?uman T) kemudian akan mencapai berbagai organ
di seluruh tubuh, bersarang di organ yang mempunyai 'askularisasi baik, paling
sering di apeks paru, limpa, dan kelenjar limfe superfisialis. Selain itu, dapat juga
bersarang di organ lain seperti otak, hati, tulang, ginjal, dan lain(lain. !ada
umumnya, kuman di sarang tersebut tetap hidup, tetapi tidak aktif "tenang#,
demikian pula dengan proses patologiknya. Sarang di apeks paru disebut dengan
fokus Simon, yang di kemudian hari dapat mengalami reakti'asi dan terjadi T)
apeks paru saat de*asa.
)entuk penyebaran hematogen yang lain adalah penyebaran hematogenik
generalisata akut (acute generalized hematogenic spread). !ada bentuk ini,
sejumlah besar kuman T) masuk dan beredar di dalam darah menuju ke seluruh
18
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
17/33
Gambar 7. Patofsiologi tuberkulosis pada anak9
tubuh. $al ini dapat menyebabkan timbulnya manifestasi klinis penyakit T)
secara akut, yang disebut T) diseminata. Tuberkulosis diseminata ini timbul
dalam *aktu 2J6 bulan setelah terjadi infeksi. Timbulnya penyakit bergantung
pada jumlah dan 'irulensi kuman T) yang beredar serta frekuensi berulangnya
penyebaran. Tuberkulosis diseminata terjadi karena tidak adekuatnya sistem imun
pejamu "!ost# dalam mengatasi infeksi T), misalnya pada anak ba*ah lima tahun
"balita# terutama di ba*ah dua tahun.
)entuk penyebaran yang jarang terjadi adalah protracted hematogenic
spread. )entuk penyebaran ini terjadi bila suatu fokus perkijuan di dinding
'askuler pecah dan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga sejumlah besar kuman
T) akan masuk dan beredar di dalam darah. Secara klinis, sakit T) akibat
penyebaran tipe ini tidak dapat dibedakan dengan acute generalized hematogenic
spread.
2. Tu$erkulosis Post!Primer &Tu$erkulosis de*asa',2
1ari tuberkulosis primer ini akan muncul bertahun(tahun kemudian
tuberkulosis post(primer, biasanya pada usia (89 tahun. Tuberkulosis post(
primer mempunyai nama yang bermacam macam yaitu tuberkulosis bentuk
de*asa, locali"ed tuberculosis, tuberkulosis menahun, dan sebagainya. )entuk
tuberkulosis inilah yang terutama menjadi problem kesehatan rakyat, karena dapat
menjadi sumber penularan. Tuberkulosis post(primer dimulai dengan sarang dini,
yang umumnya terletak di segmen apikal dari lobus superior maupun lobus
19
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
18/33
inferior. Sarang dini ini a*alnya berbentuk suatu sarang pneumonik kecil. 4asib
sarang pneumonik ini akan mengikuti salah satu jalan sebagai berikut:
a. 1iresopsi kembali dan sembuh kembali dengan tidak meninggalkan cacat
b. Sarang tadi mula mula meluas, tapi segera terjadi proses penyembuhan
dengan penyebukan jaringan fibrosis. Selanjutnya akan membungkus diri
menjadi lebih keras, terjadi pengapuran dan akan sembuh dalam bentuk
pengaapuran. Sebaliknya dapat juga sarang tersebut menjadi aktif
kembali, membentuk jaringan perkejuan dan menimbulkan ka'itas bila
jaringan keju dibatukkan isi dari ka'itas akan keluar dan membentuk
ka'erne.c. Sarang pneumonik meluas, membentuk jaringan keju "jaringan kaseosa#.
?a'itas akan muncul dengan dibatukkannya jaringan keju keluar. ?a'itas
a*alnya berdinding tipis, kemudian dindingnya akan menjadi tebal
"ka'itas sklerotik#. ?a'itas tersebut dapat membentuk:
ungkin meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumonik baru.
Sarang pneumonik ini akan mengikuti pola perjalanan seperti yang
disebutkan diatas.
1apat pula memadat dan membungkus diri "encapsulated#, dan
disebut tuberkuloma. Tuberkuloma dapat mengapur dan menyembuh,
tapi mungkin pula aktif kembali, mencair lagi dan menjadi ka'itas lagi
?a'itas bisa pula menjadi bersih dan menyembuh yang disebut open
!ealed cavity, atau ka'itas menyembuh dengan membungkus diri,
akhirnya mengecil. ?emungkinan berakhir sebagai ka'itas yang
terbungkus dan menciut sehingga kelihatan seperti bintang "stellate
s!aped#.!erbedaan tuberkulosis primer "T) anak# dengan tuberkulosis sekunder
"T) de*asa%re(infeksi# antara lain, dapat dilihat pada tabel diba*ah ini:
TB primer &TB anak' TB sekunder &TB de*asa'
5okasi 1apat di semua bagian paru ;peks dan infra kla'ikuler
?elenjar limfe regional embesar Tidak
!enyembuhan !erkapuran 0ibrosis
!enyebaran $ematogen Sering >arang
20
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
19/33
2.#.+ ,anifestasi klinis,8
?arena patogenesis T) sangat kompleks, manifestasi klinis T) sangat
ber'ariasi dan bergantung pada faktor kuman T), penjamu serta interaksi diantara
keduanya. 0aktor kuman bergantung pada jumlah kuman dan 'irulensinya,
sedangkan faktor penjamu bergantung pada usia dan kompetensi imun serta
kerentanan penjamu pada a*al terjadinya infeksi.
;nak kecil sering tidak menunjukkan gejala selama beberapa *aktu.
Tanda dan gejala pada balita dan de*asa muda cenderung lebih signifikan
sedangkan pada kelompok dengan rentang umur diantaranya menunjukkan
clinically silent dissease.
. Tuberkulosis pulmonal
a. T) !aru !rimer
5okasi biasanya di ape karena konsentrasi O2tinggi. 5esi tuberkel yang
terbentuk biasanya disertai limfadenopati hiler dan paratrakeal. ?ombinasi fokus
primer dan pembesaran ?7) disebut kompleks primer. Iaktu antara terjadinya
infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar 8(6 minggu.
Sebagian besar kasus sembuh spontan dan membentuk nodul kalsifikasi.
b. T) !aru !ost !rimer atau T) !aru Sekunder
Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas
dengan terjadinya ka'itas atau efusi pleura yang terjadi pada orang de*asa akibat
reakti'asi endogen infeksi laten. !arenkim paru yang terkena ber'ariasi dari suatu
infiltrat yang kecil sampai dengan bentuk ka'itas.
c. T) milier
Terjadi akibat penyebaran secara hematogen basil dari tuberkel. !ada tipe
ini banyak lesi kecil di seluruh lapang paru terutama di inferior. )entuk T) ini
fatal jika tidak ditangani dengan baik. T) milier dapat berupa sakit samar,
penurunan berat badan dan demam. Terkadang T) milier dapat berupa meningitis
tuberkulosa. )iasanya pada tahap dini tidak terdapat kelainan fisik, *alaupun
akhirnya hepar dan lien dapat membesar. Tuberkel koroid bisa ditemukan pada
mata berjumlah satu atau lebih. 5esinya berukuran seperempat diameter diskus
21
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
20/33
optikus dan ber*arna kekuningan mengilat, sedikit timbul, kemudian menjadi
putih di tengahnya.
d. /pituberkulosis
Terjadi akibat sumbatan karena silier bronkus tak dapat mensekresi
mukus ke luar bronkus sehingga timbul infiltrat di distal paru.
e. T) !leura
/fusi pleura dapat terjadi akibat penetrasi basil ke rongga pleura dari
suatu fokus di daerah subpleural. 1apat juga menyebabkan empiema dan
pneumothora spontan.
2. Tuberkulosis /kstrapulmonal
a. !eritonitis dan perikarditis tuberkulosis
b. Tuberkulosis laring dan endobronkial: biasanya didapati bersama infeksi
paru yang sudah lanjut. Suara parau merupakan gejala utama laringitis T),
sedangkan manifestasi utama bronkitis T) adalah batuk dan hemotisis
minor.
c. ;denitis tuberkulosis: merupakan limfadenitis tuberkulosis kronik pada
kelenjar limfe leher. Tempat paling sering adalah segitiga anterior leher tepat
di ba*ah mandibula. !embesaran kelenjar biasanya kenyal dan tidak nyeri
tekan.
d. Tuberkulosis tulang "!ottKs disease#: biasanya mengenai 'ertebra
midtorakal. Tuberkulosis sendi biasanya mengenai sendi penopang berat
badan yang besar seperti panggul dan lutut.
e. T) ginjal biasanya dia*ali dengan hematuri dan piuria mikroskopik
dengan biakan urin yang steril. !ada *anita sering terjadi salfingitis. !ada
pria T) paling sering mengenai prostat, 'esika seminalis, dan epididimis.
f. Tuberkulosis okuler: korioretinitis dan u'eitis merupakan manifestasi
tersering.
g. Tuberkulosis meningeal: khas pada cairan serebrospinal adalah kandungan
protein yang tinggi, disertai kadar glukosa rendah, dan limfositosis.
22
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
21/33
2.+ (am$aran -adioloi,2
2.+.1 (am$aran -adioloi Toraks Normal
0oto toraks pada orang de*asa memperlihatkan tulang(tulag toraks
termasuk tulang(tulang rusuk, diafragma, jantung, paru(paru, kla'ikula, skapula
dan jaringan lunak dinding toraks. Toraks dibagi dua oleh mediastinum di tengah(
tengah. 1i sebelah kiri dan kanan mediastinum terdapat paru(paru yang berisi
udara, yang oleh karenanya relatif radiolusen "hitam# bila dibandingkan dengan
mediastinum, dinding toraks dan bagian atas abdomen radioopak "putih#.
ongga toraks diisi oleh bangunan(bangunan yang densitasnya satu sama
lain sangat berbeda, yaitu densitas yang tinggi dari jaringan lunak terhadap
densitas yang rendah dari udara sehingga dalam foto rontgen bagian(bagian
tersebut mudah untuk dibedakan. 1i sebelah ba*ah rongga toraks dibatasi oleh
kedua diafragma ditengah(tengahnya tampak bayangan padat yang disebabkan
oleh mediastinum, jantung, pembuluh(pembuluh darah besar, akar paru, trakea
dan bronkus besar bayangan(bayangannya disebabkan oleh 'askular, limfatik,
endotelial dan dikelilingi oleh udara.
)atas(batas paru secara radiologis :
;pe : puncak paru "di atas costae# sampai os cla'icula
5apang atas : os cla'icula sampai os costae BB depan
5apang tengah : os costae BB anterior sampai os costae B- anterior
5apang ba*ah : os costae B- anterior sampai diaphragma
23
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
22/33
7ambar 2.8 7ambaran radiologi thora normal
7ambar . 7ambar radiologi foto toraks normal
2.+.2 (am$aran -adioloi Tu$erkulosis Paru
!emeriksaan rontgen sangatlah penting untuk diagnosis T) paru. ;da
beberapa cara pembagian kelainan yang dapat dilihat pada foto rontgen. Salah
satu pembagian adalah menurut bentuk kelainan, yaitu:
a. Sarang eksudatif, berbentuk a*an(a*an atau bercak, yang batasnya tidak
tegas dengan densitas rendah
b. Sarang produktif, berbentuk butir(butir bulat kecil yang batasnya tegas dan
densitas sedang
c. Sarang induratif atau fibrotik, yaitu yang berbentuk garis(garis, atau pita
tebal, berbatas tegas dengan densitas tinggi
d. ?a'itas "lubang#
e. Sarang kapur "kalsifikasi#
24
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
23/33
Cara pembagian ini masih banyak digunakan di /ropa tetapi di Bndonesia
hampir tidak digunakan lagi. =ang mulai lebih banyak digunakan adalah
pembagian yang laAim digunakan di ;merika Serikat, yaitu:
a. Sarang(sarang berbentuk a*an atau bercak(bercak dengan densitas rendah
atau sedang dengan batas tidak tegas. Sarang(sarang seperti ini biasanya
menunjukkan bah*a proses aktif.
b. 5ubang "ka'itas# selalu berarti proses aktif kecuali bila lubang sudah sangat
kecil, yang dinamakan lubang sisa "residual cavity#
c. Sarang seperti garis(garis "fibrotik# atau bintik(bintik kapur "kalsifikasi# yang
biasanya menunjukkan bah*a proses telah tenang.
a. 7ambaran radiologi T) primer
7ambaran kelainan radiologi tuberkulosis tergantung dari fokus primernya,
yaitu bisa terletak di mana saja dalam paru seperti lapang ba*ah, tengah dan atas
paru. )iasanya kelainan letaknya di perifer "subpleural# atau sekitar hilus. 4amun
sarang dalam parenkim paru sering disertai oleh pembesaran kelenjar limfe
regional "kompleks primer# yaitu limphangitis atau limfadenitis parahiler atau
paratracheal.
?elainan gambaran radiologi T) primer dapat berupa:
# 7ambaran sarang dalam parenkim paru.
2# ?omplikasi berupa pleuritis dan atelektasis.
25
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
24/33
7ambar G.#ymp!adenopat!ypada tuberkulosis primer, hilus kiri tampak melebar, dan tampakmassa di paratracheal kanan
26
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
25/33
7ambar 9. 7ambaran pembesaran hilus kanan pada T) primer
7ambar . T) paru primer dengan efusi pleura
b. 7ambaran radiologi T) sekunder
Sarang(sarang yang biasanya berkedudukan di lapangan atas dan segmen
apikal lobus ba*ah, kadang(kadang dapat terlihat di lapangan ba*ah, biasanya
disertai dengan pleuritis. ?lasifikasi T) sekunder menurutAmerican Tuberculosis
Association";T;#:
. T) minimal "minimal tuberculosis#
5uas sarang(sarang yang terlihat tidak melebihi daerah yang dibatasi oleh
garis median, apeks dan iga 2 depan. Sarang(sarang soliter dapat berada dimana
saja, tidak harus berada di daerah tersebut diatas. Tidak ditemukan ka'itas
"lubang#.
2. T) lanjut sedang "moderately advanced tuberculosis#
27
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
26/33
5uas sarang yang bersifat bercak tidak melebihi luas satu paru. )ila ada
lubang tidak melebihi 8 cm. ?alau sifat bayangan sarang(sarang tersebut berupa
a*an(a*an yang menjelma menjadi daerah konsolidasi yang homogen, luasnya
tidak boleh melebihi luas satu lobus.
3. T) sangat lanjut "far advanced tuberculosis#
5uas daerah yang dihinggapi sarang(sarang lebih dari pada klasifikasi
kedua diatas. ;tau bila ada lubang, diameter keseluruhan semua lubang melebihi 8
cm.
28
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
27/33
7ambar 2. 7ambaran ka'itas pada T) paru
Cara lain pembagian kelainan melalui foto rontgen :
a# T) baru%aktif : perbecakan lunak, batas tak tegas "samar(samar#.
b# T) lama aktif : perbecakan lunak L ka'erne
c# T) lama : garis keras L noda keras ka'erne, batas tegas
29
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
28/33
7ambar 3. T) ilier: $no% strom appearance "seperti jarum difus kecuali sekitar hilus#
30
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
29/33
7ambar 8. 7ambaran $no% strom appearance pada T) milier
31
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
30/33
?lasifikasi 5esi Tuberkulosis !ost !rimer:
. 5esi minimal
5esi terbatas sampai costae BB depan ke atas atau processus 'ertebrae
thoracal B- atau corpus 'ertebrae thoracal -.
Tidak ada ca'itas
!ada sebagian kecil dari salah satu atau kedua jaringan paru
7ambar . ;*an(a*an dan bercak(bercak pada lesi tingkat minimal T) paru
2. 5esi lanjut sedang
5esi pada satu atau kedua paru
5esi tidak melebihi satu lobus atau salah satu hemiToraks bila densitas tidak
merata
)oleh ada ca'itas dengan diameter D8 cm
32
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
31/33
7ambar 6. 5esi lanjut sedang T) paru
3. 5esi luas% lesi sangat lanjut
5esi lebih hebat dari lesi sedang
5esi aktif "infiltrate, ca'itas# M 2 sela iga
Terdapat ca'itas dimana pun, ca'itas M 8cm
7ambar +. 5esi sangat lanjut T) paru
33
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
32/33
8. Tuberkuloma
?elainan ini menyerupai suatu tumor. )ila terdapat di otak, tuberkuloma juga
bersifat suatu lesi desak ruang "space occupying lession# atau SO5. Tuberkulomaadalah suatu sarang keju "caseosa# dan biasanya menunjukkan penyakit yang
tidak begitu 'irulen, bahkan biasanya tuberkuloma bersifat tidak aktif, lebih(lebih
bila batasnya licin, tegas, dan di dalam atau dipinggirnya ada sarang pengapuran.
2. Dianosis Bandin TB Paru se/ara -adiolois
1alam diagnostik diferensial tuberkulosis paru dapat disebut berbagai
penyakit dan keadaan berikut:
!enyakit(penyakit yang disebabkan oleh jamur "fungus# seperti
aspergillosis "penyebab: Aspergillus& dan nocardiasis "penyebab: 'ocardia
asteroides# tidak jarang ditemukan pada para petani yang bekerja di ladang.
?elainan(kelainan radiologi yang ditemukan pada penyakit jamur tersebut mirip
dengan tuberkulosis, hampir semua berkedudukan di lapangan atas paru dan
disertai pembentukan ka'itas. !ebedaannya adalah bah*a pada penyakit jamur
tersebut pada pemeriksaan sepintas lalu terlihat bayangan bulat agak besar yang
dinamakan aspergilloma, yang pada pemeriksaan lebih teliti, biasanya dengan
34
7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)
33/33
tomogram, ternyata adalah suatu lubang besar berisi bayangan bulat, yang sering
dapat bergerak bebas dalam lubang tersebut. )ayangan bulat ini yang dinamakan
bola jamur "fungus ball# adalah massa myceliayang mengisi suatu bronkus yang
melebar.
!enyakit(penyakit jamur lain yang banyak ditemukan di bagian Selatan
;merika Serikat, tetapi sangat jarang di Bndinesia adalah !istoplasmosis,
coccidoisomycosisdan blastomycosis.
!enyakit lain yang dapat disalahtafsirkan sebagai sarang(sarang
tuberkulosis paru karena berbentuk bercak(bercak dan berkedudukan di lapangan
atas adalah infiltrat pneumonia lobaris lobus atas dalam masa resolusi. ?epastiandiagnostik mudah diperoleh karena bercak(bercak tersebut cepat menghilang sama
sekali dengan pengobatan yang baik.
)erbagai keadaan berikut yang dapat pula disalahtafsirkan yaitu:
superposisi rambut kepang yang tidak diikat di atas kepala, kelainan ba*aan
"anomali# costae, bronkus ortograd, superposisi bagian lateral musculus
sternokleidomastoideus dengan bagian medial costae pertama yakni ujung anterior
costae pertama.