67
BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
4.1. DASAR PENDEKATAN
Dasar pendekatan program perencanaan dan perancangan dimaksudkan sebagai
acuan yang akan dipakai dalam penyusunan konsep dan program dasar perencanaan
dan perancangan arsitektur Islamic Boarding School di Purwokerto. Metode
pendekatan guna menentukan fungsi, kebutuhan dan persyaratan ruang, faktor
kenyamanan dan estetika arsitektur secara keseluruhan. Dasar pendekatan yang
digunakan adalah mengantisipasi kebutuhan akan sarana dan prasarana dengan
faktor – faktor yang menentukan, sesuai dengan fungsi dan tujuan, dengan mengacu
pada kriteria :
1. Fungsi
Bangunan ini nantinya dapat mewadahi kegiatan yang bersifat pendidikan
dalam hal ini sekolah berasrama. Bangunan hendaknya mampu mewadahi
kegiatan tersebut, sehingga terjadi hubungan fungsi yang baik dalam
bangunan.
2. Architectural space
Kualitas dan kuantitas yang tercipta harus dapat mengekspresikan kegiatan
yang ada di dalamnya.
3. Tanggapan permasalahan
4. Estetika Bangunan
5. Struktur
4.2. PENDEKATAN PERENCANAAN
Pendekatan perencanaan berkaitan dengan pelaku kegiatan, jenis aktifitas, jenis
fasilitas dan kebutuhan ruang, proses aktifitas (sirkulasi pelaku), kapasitas dan
besaran ruang serta besaran spesifik ruang yang ada dalam islamic boarding school
di purwokerto.
4.2.1. Pendekatan Pelaku
Pendekatan berdasarkan kelompok pelaku dan aktivitas di islamic boarding
school.
a. Pengurus boarding school
Pengurus dalam hal in terdiri dari pimpinan serta orang yang
dibawahnya. Pengurus berperan dalam mengatur serta mengelola
kebijakan mengenai kegiatan dan permasalahan yang ada seputar
boarding school.
b. Siswa
Siswa merupakan pelaku utama dan merupakan objek yang di bina dan
di didik oleh pendidikan dan pembina. Secara umum aktifitas yang
dilakukan oleh siswa layaknya kehidupan sehari hari biasa namun
68
perbedaannya adalah berada di satu kawasan yaitu kawasan boarding
school.
c. Guru
Guru atau staff pengajar di dalam boarding school memiliki peran
layaknya guru di sekolah umum. Guru bertugas untuk mengajarkan dan
membimbing peserta belajar di sekolah mengenai materi – materi
pelajaran yang sudah ditentukan di dalam kurikulum bagi siswa.
d. Pembina
Pembina dalam hal ini memiliki peran dalam mengajar, membimbing
serta mengawasi santri dalam seluruh proses kegiatan keseharian agar
tetap disiplin dan sesuai dengan nilai nilai keislaman. Secara tidak
langsung dapat pula disebut sebagai orang tua pengganti bagi santri
selama berada di boarding school. Sebagian guru adalah termasuk
pembina di lingkungan boarding school yang juga tinggal di lingkungan
boarding school. Pembina ikut tinggal di dalam lingkungan boarding
school bersama pengurus dan santri.
e. Pengunjung
Pengunjung dapat dibagi menjadi dua jenis, pertama yaitu pengunjung
yang merupakan tamu penting boarding school. Kedua yaitu pengunjung
dari keluarga santri yang datang untuk mengunjungi santri tersebut
maupun dari keluarga calon santri yang akan bersekolah di boarding
school.
f. Staff bagian pendidikan
Staff bagian pendidikan terdiri dari staff yang mengelola administrasi
dan keberlangsungan kegiatan di sekolah.
g. Staff servis
Staff servis merupakan karyawan yang mengurusi permasalahan teknis
serta pengaturan lain yang berkaitan dengan kenyamanan dalam
kegiatan dan aktifitas yang berlangsung di boarding school. Beberapa
staff tersebut diantaranya staff kebersihan, keamanan, dan beberapa
staff lainnya.
h. Staff prasarana
Staff prasarana merupakan karyawan untuk bagian prasarana yang
menunjang boarding school. Bagian bagian prasarana tersebut terdiri
dari klinik, koperasi, kantin, laundry dan warnet.
4.2.2. Pendekatan Kelompok Kegiatan
Secara garis besar, pola aktifitas yang terjadi dilingkungan boarding school
adalah berdasarkan jadwal harian yang telah ditentukan oleh pengurus,
pembina dan guru. Seluruh pelaku dalam aktifitas tersebut menyesuaikan
terhadap kegiatan harian yang telah ditetapkan tersebut sehingga aktifitas
69
yang dilaksanakan konsisten dan tetap berfokus pada pembinaan santri di
lingkungan boarding school. Kegiatan harian bagi santri ditentukan mulai
dari bangun tidur untuk memulai aktifitas hingga kembali untuk tidur dan
mengakhiri aktifitas harian.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi bentuk kegiatan utama dalam
boarding school yaitu :
Ekonomis
Ditinjau dari sisi ekonomisnya, islamic boarding school ini harus
mampu dicapai dengan baik oleh orang yang berperan dalam
menunjang aktifitas di dalamnya. Hal yang paling penting yaitu akses
bagi penghuni dan pengunjung serta akses untuk disuplai kebutuhan
kehidupan sehari hari di dalam lingkungan pesantren.
Rutinitas kegiatan
Aktifitas yang di wadahi di dalam lingkungan islamic boarding school
memiliki rutinitas yang konsisten setiap harinya bahkan setiap
minggunya karena sudah di atur dalam kegiatan harian santri. Hal ini
dapat ditunjang dengan tersedianya fasilitas penunjang di dalam
lingkungan boarding school sehingga dapat mewadahi masing
masing kegiatan yang berlangsung di lingkungannya.
Dari pertimbangan diatas maka dapat ditentukan kelompok kegiatan yang
berlangsung di dalam lingkungan islamic boarding school yaitu:
A. Pengurus
Tabel 4.1 Pengurus Boarding School
No Pelaku Aktifitas
1 Pimpinan Mengelola dan bertanggung jawab atas
segala hal dalam boarding school.
2 Wakil Pimpinan Membantu tugas pimpinan dalam
mengelola boarding school.
3 Bagian Humas Mengelola dan mengatur kondisi
koordinasi dan komunikasi internal dan
eksternal boarding school.
4 Bagian Administrasi Mengelola kegiatan administrasi dan
keuangan boarding school.
5 Bagian Pembinaan Mengelola, mengawasi dan membimbing
kegiatan harian santri di asrama, sekolah,
maupun di lingkungan boarding school.
6 Bagian Pendidikan Mengelola kegiatan pendidikan atau
pengajaran di boarding school.
7 Bagian Rumah Tangga Mengelola kegiatan yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan rumah
tangga di boarding school
70
8 Bagian Pengelolaan dan
Perawatan
Mengelola kegiatan yang berhubungan
dengan perawatan Boarding School
berkaitan dengan bangunan dan juga
pengadaan barang.
B. Kegiatan Pendidikan
Merupakan salah satu aktifitas utama islamic boarding school yang
utamanya berlangsung pada bangunan sekolah.
Tabel 4.2 Pelaku kegiatan Boarding School
No Pelaku Aktifitas
1 Kepala Sekolah Mengelola kegiatan sekolah
2 Wakil Kepala Sekolah Membantu Kepala Sekolah dalam
mengelola kegiatan sekolah
3 Guru Mengajar siswa
4 Siswa Menuntut ilmu
5 Tata Usaha Mengelola bagian administrasi sekolah
6 Pengelola Perpustakaan Mengelola perpustakaan
7 Pengelola BK Mengelola dan memberikan bimbingan
konseling bagi siswa
8 Pengelola UKS Mengelola unit kesehatan sekolah
9 Kepala Laboratorium Mengepalai dan mengatur kegiatan yang
berlangsung di dalam laboratorium
10 Asisten Laboratorium Membantu dalam kegiatan di dalam
laboratorium
C. Kegiatan Ibadah
Merupakan kegiatan yang paling utama bagi seluruh penghuni islamic
boarding school. Utamanya berlangsung di masjid dan selanjutnya
menyesuaikan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan.
D. Kegiatan Hunian Boarding School
Merupakan kegiatan sehari hari bagi seluruh penghuni islamic boarding
school disamping kegiatan persekolahan. Utamanya berlangsung di
asrama.
Tabel 4.3 Pelaku kegiatan Keseharian Penghuni Boarding School
No Pelaku Aktifitas
1 Siswa Belajar, makan, istirahat
2 Pembina Kegiatan pembinaan siswa, makan,
istirahat
3 Tamu Mengunjungi asrama
71
E. Kegiatan Penunjang
Tabel 4.4 Pelaku Kegiatan Penunjang Boarding School
No Pelaku Aktifitas
1 Pengelola Kantin Mengelola kantin
2 Pengelola Koperasi Mengelola koperasi
3 Pengelola Laundry Mengelola laundry
4 Pengelola Klinik Memeriksa kesehatan penghuni boarding
school
5 Petugas Dapur Menyediakan makanan sehari hari bagi
penghuni boarding school
F. Kegiatan Servis
Tabel 4.5 Pelaku Kegiatan Service Boarding School
No Pelaku Aktifitas
1 Petugas Kebersihan Menjaga kebersihan lingkungan boarding
school
2 Pengelola Taman Membersihkan dan merawat vegetasi di
area boarding school
3 Petugas Perawatan Merawat atau menjaga semua alat pada
fasilitas yang ada di boarding school
4 Petugas Keamanan Menjaga keamanan lingkungan boarding
school
4.2.3. Pendekatan Kapasitas
Pendekatan kapasitas berdasarkan kelompok kegiatan di dalam boarding
school.
4.2.3.1. Pendekatan Kapasitas Pengurus
Kegiatan kepengurusan meliputi kegiatan administrasi, hubungan
masyarakat, rapat, keorganisasian dan pengelolaan lainnya.
Pendekatan untuk kapasitas pengurus islamic boarding school dapat
dilihat dari struktur organisasi atau kepengurusan, sebagai berikut :
72
Diagram 4.1 Struktur Organisasi Pengurus Islamic Boarding School
Dari struktur Organisasi di atas, dapat ditetapkan jumlah pengelola
sebagi berikut:
Tabel 4.6 Jumlah Pengurus Boarding School
No Jabatan Jumlah
Pengurus Boarding School
1 Pimpinan 1
2 Wakil Pimpinan 1
3 Humas 2
4 Staff Pengurus 2
Jumlah 6
Bidang Pembinaan
5 Kepala Bidang Pembinaan 1
6 Kepala Bagian Kedisiplinan 1
7 Staff Bagian Kedisiplinan 6
8 Kepala Bagian Keasramaan 1
9 Staff Bagian Keasramaan 6
10 Kepala Bagian Keagamaan 1
11 Staff Bagian Keagamaan 6
Jumlah 22
Bidang Rumah Tangga
12 Kepala Bidang Rumah Tangga 1
73
13 Kepala Bagian Dapur 1
14 Kepala Bagian Keamanan 1
Jumlah 3
Bidang Pendidikan
15 Kepala Bagian Pendidikan Umum 1
16 Kepala Bagian Pendidikan Agama 1
Jumlah 2
Bidang Administrasi
17 Kepala Bagian Keuangan 1
18 Sie Bagian Akuntansi 2
19 Sie Bagian Operasional 2
20 Kepala Bagian Tata Usaha 1
21 Sie Bagian Tata Usaha 2
Jumlah 8
Bidang Pengelolaan dan Perawatan
22 Sie Pengadaan 1
23 Sie Logistik 2
24 Sie Bagian Pembangunan 2
25 Sie Pemeliharaan 1
26 Sie Kebersihan 1
27 Sie Perkebunan 2
Jumlah 9
TOTAL 50
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah pengurus boarding school
berjumlah 50 orang. Diasumsikan bahwa yang tinggal di lingkungan
boarding school sebanyak 70% atau sekitar 35 orang. Dari jumlah
tersebut diasumsikan bahwa yang telah berkeluarga sebanyak 30%
atau 11 orang. Sehingga sisanya yang tinggal diasrama bersama
santri sebanyak 24 orang. Jumlah tersebut diluar dari jumlah guru
maupun pelaku aktifitas lain yang memang memiliki porsi tingal di
dalam asrama.
4.2.3.2. Pendekatan Kapasitas Bagian Pendidikan
1. Kapasitas Siswa
Menurut SK Dirjen Dikdasmen Depdiknas tentang pedoman tipe
sekolah telah membagi berdasarkan jumlah rombongan belajar
atau kelas, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.7 Pembagian Jumlah Rombongan Kelas Berdasarkan Tipe Kelompok Sekolah
Tipe A A1 A2 B B1 B2 C C1 C2
Jumlah Rombongan 27 24-26 21-24 18-20 15-19 12-14 9-11 6-8 3-5
74
Sumber : SK Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI
Berdasarkan hasil studi banding, Semesta Boarding School dan
Nurul Fikri Boarding School diperoleh data dari masing masing
sekolah sebagai berikut:
o Semesta Boarding School, jumlah seluruh siswa SMP adalah
114 siswa, dengan rincian sebagai berikut:
Kelas 7 : 30 siswa (2 Kelas)
Kelas 8 : 34 siswa (2 Kelas)
Kelas 9 : 50 siswa (2 Kelas)
o Pondok Pesantren Modern Islam Assalam, jumlah seluruh
siswa MTs adalah 409 siswa, dengan rincian sebagai berikut:
Kelas 7 : 156 siswa ( 6 Kelas)
Kelas 8 : 148 siswa ( 5 Kelas)
Kelas 9 : 111 siswa ( 5 Kelas)
o Nurul Fikri Boarding School, jumlah seluruh siswa SMP
adalah 293 siswa, dengan rincian sebagai berikut:
Kelas 7 : 106 siswa (5 Kelas)
Kelas 8 : 70 siswa (3 Kelas)
Kelas 9 : 117 siswa (5 Kelas)
Sedangkan untuk islamic boarding school yang direncanakan yaitu
memakai Tipe B2. Berdasarkan pedoman tipe B2 untuk SMP maka
akan memiliki 12 rombongan belajar atau kelasnya dengan 4
rombongan belajar untuk tiap tingkatnya. Lalu dengan asumsi
perbandingan jumlah siswa putra dan putri 50:50 maka dapat
ditentukan jumlah kelas untuk tiap tingkat putra dan putri masing –
masing 2 kelas.
Jumlah maksimal siswa tiap kelas yaitu 32 siswa berdasarkan
peraturan Dinas Pendidikan Nasional. Namun guna mencapai
efektifitas proses tatap muka di dalam kelas oleh tenaga pengajar
jumlah siswa dalam satu kelas berkisar antara 18-25 siswa. Jumlah
tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara dan studi banding
yang telah dilakukan. Dengan demikian dapat ditentukan asumsi
untuk jumlah siswa tiap kelas berjumlah 25 siswa.
Tabel 4.8 Jumlah Kelas Boarding School
Jenjang
Pendidikan Tingkatan
Kelas Jumlah
Kelas Putra Putri
SMP 3 (7,8,9) 6 6 12
Jumlah Total Kelas 12
Sumber: Analisa Pribadi
75
Tabel 4.9 Jumlah Siswa Boarding School
Jenjang
Pendidikan
Jumlah
siswa
perkelas
Putra Putri
Kelas Siswa Kelas Siswa
SMP 25 6 150 6 150
Sumber: Analisa Pribadi
Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan kapasitas siswa yang
dapat ditampung sebanyak 150 putra dan 150 putri. Dengan total
jumlah siswa sebanyak 300 anak. Jumlah tersebut menjadi
penentuan utama bagi kelompok bangunan sekolah dan asrama.
2. Kapasitas Guru
Sistem pengajaran yang digunakan adalah moving class, diman
siswa mempunyi guru yang berbeda untuk tiap mata pelajaran, dan
siswa harus berpindah kelas untuk mendapatkan pelajaran yang
akan diikuti.
Perhitungan tenaga guru berdasarkan bobot tiap mata pelajaran
dalam seminggu dikalikan jumlah kelas. Maksimal setiap 18 jam
satu mata pelajaran dalam seminggu dibutuhkan tenaga kerja guru: Jumlah bobot mata pelajaran setiap minggu x jumlah kelompok murid = jumlah guru
18
(Sumber: Surat Edaan Bersama Menpan & BAKN tentang angka kredit jabatan guru)
Karena setiap angkatan memiliki angka bobot mata pelajaran yang
berbeda, maka untuk perhitungan jumlah guru diamnil dari bobot
mata pelajaran tertinggi.
Tabel 4.10 Perhitungan Jumlah Guru
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR MINGGU
Jumlah
Kelompok
Siswa
Jumlah
Guru VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6 12 4
2 Penidikan Kewarganegaraan 3 3 3 12 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 12 2
4 Matematika 6 6 6 12 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 12 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 12 2
7 Bahasa Inggris 4 4 4 12 2
8 Bahasa Arab 3 3 3 12 2
Kelompok B
0 0
76
(Sumber: Dinas Pendidikan Nasional, 2013)
Kelompok Belajar A adalah mata pelajaran yang memberikan
orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif
sedangkan kelompok belajar B adalah mata pelajaran yang lebih
menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs jumlah jam belajar per minggu
berjumlah 57 jam untuk masing masing kelas VII, VIII dan IX.
Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs yaitu
40 menit.
Maka, dari perhitungan diatas didapati jumlah guru pada Islamic
Boarding School ini adalah 40 orang.
3. Perhitungan Ruang Kelas
Karena menggunakan sistem moving class, maka ruang kelas sesuai
dengan jumlah mata pelajaran, namun ada beberapa mata
pelajaran dengan bobot yang tinggi, maka jumlah ruang kelas pun
menyesuaikan.
Dalam satu ruang kelas dapat dipakai 360 menit atau mulai pukul
07.00 hingga 13.00 lama bobot setiap jam belajar adalah 40 mrnit,
maka : 360 menit = 9 jam pelajaran
40 menit
9 jam pelajaran x 40 menit x 5 hari = 1800
Untuk mencari jumlah ruang pada masing masing mata pelajaran
digunakan rumus :
Bobot mata pelajaran/minggu x jumlah kelompok siswa x durasi
1800 (Sumber: Surat Edaan Bersama Menpan & BAKN tentang angka kredit jabatan guru)
1 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
2 2 2 12 2
2 Prakarya (termasuk muatan lokal) 1 1 1 12 1
3 Bahasa Jawa 1 1 1 12 1
4 Al Qur’an/Tahfidz 16 16 16 12 10
5 Lifes Skill 2 2 2 12 2
6 Ektra Kurikuler 3 3 3 12 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 60 60 60 40
77
Tabel 4.11 Perhitungan Jumlah Ruang Kelas
Sumber: Analisa Pribadi
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan Islamic Boarding School
memiliki 12 kelompok siswa, 20 ruang kelas, 300 siswa dan 40
jumlah pengajar.
4. Pendekatan Kapasitas Bagian Pendidikan / Pengajaran
a. Bagian Tata Usaha (TU)
Merupakan bagian yang mengelola bagian administrasi dalam
kegiatan belajar mengajar.
Tabel 4.12 Jumalah Karyawan TU
Pendidikan Tata Usaha
Bagian Putra
Tata Usaha
Bagian Putri Jumlah
SMP 3 3 6
Sumber: Analisa Pribadi
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR MINGGU
Jumlah
Kelompok
Siswa
Waktu
(menit)
Jumlah
Ruang
Kelas VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
6 6 6 12 40 2
2 Penidikan Kewarganegaraan 3 3 3 12 40 1
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 12 40 1
4 Matematika 6 6 6 12 40 2
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 12 40 2
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 12 40 1
7 Bahasa Inggris 4 4 4 12 40 1
8 Bahasa Arab 3 3 3 12 40 1
Kelompok B
1 Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
2 2 2 12 40 1
2 Prakarya (termasuk muatan lokal) 1 1 1 12 40 1
3 Bahasa Jawa 1 1 1 12 40 1
4 Al Qur’an/Tahfidz 16 16 16 12 40 4
5 Lifes Skill 2 2 2 12 40 1
6 Ektra Kurikuler 3 3 3 12 40 1
JUMLAH 20
78
b. Asisten Laboratorium
Tabel 4.13 Jumlah Asisten Laboratorium
Laboratorium SMP Jumlah
(orang) Putra Putri
Komputer 1 1 2
Bahasa 1 1 2
Fisika 1 1 2
Kimia 1 1 2
Biologi 1 1 2
Jumlah 10
Sumber: Analisa Pribadi
Tiap laboratorium diasumsikan memiliki 2 orang asisten, berarti
jumlah keseluruhan asisten laboratorium adalah 10 x 2 = 20
orang.
c. Pustakawan
Diasumsikan terdapat 4 orang pustakawan yang melayani
siswa. Satu orang sebagai ketua pustakawan dan 3 orang
sebagai asisten pustakawan.
5. Pendekatan Pengelola Operasional Lapangan
a. Pengelola Kantin
Kantin diasumsikan terdiri dari 5 kios makanan. Tiap kios
makanan terdiri dari satu pengelola dan dua karyawan.
Sehingga apabila ditotal kapasitas kantin sebanyak 15 orang.
b. Pengelola Koperasi
Pengelola koperasi terdiri dari 1 orang kasir, 1 orang
bendahara, 2 staff pengelola data dan pembukuan dan 1 orang
bagian pengadaan barang beserta staff. Sehingga, jumlah
keseluruhan untuk pengelola koperasi adalah 7 orang.
c. Pengelola Unit Kesehatan
Pengelola unit kesehatan diasumsikan terdiri dari 1 orang
dokter, dan 2 orang asisten. Sehingga jumlah pengelola unit
kesehatan adalah 3 orang.
d. Teknisi Mekanika dan Listrik
Diasumsikan terdiri dari 3 orang staff ahli
e. Perawatan fasilitas olahraga dan taman
Diasumsikan terdiri dari 4 orang pegawai
f. Petugas Dapur
Petugas dapur bertugas menyediakan makanan bagi santri
serta pembina yang tinggal di dalam asrama yaitu 330 orang.
Diasumsikan masing masing petugas dapur mampu memenuhi
79
kebutuhan untuk 50 orang, maka kapasitas petugas dapur
berjumlah sebanyak 7 orang
g. Cleaning Servis
Terdiri dari cleaning servis asrama dan sekolah, diasumsikan
masing – masing 5 orang. Sehingga, berjumlah 10 orang.
h. Satpam
Diasumsikan terdiri dari 3 orang.
Tabel 4.14 Rekapitulasi Jumlah Pengelola Operasional Lapangan
No Pengelolaan Jumlah (Orang)
1. Kantin 15
2. Koperasi 7
3. Unit Kesehatan 3
4. Teknisi Mekanika dan Listrik 3
5. Perawatan fasilitas olahraga dan taman 4
6. Pelayan dan Juru Masak 7
7. Cleaning Service 10
8. Satpam 3
Jumlah 52 Orang
Sumber: Analisa Pribadi
Jumlah pengelola operasional lapangan adalah 52 orang yang
diasumsikan tinggal dalam pondok pesantren adalah 40% yaitu 21
orang. Dari jumlah ini diasumsikan yang sudah menikah 40% atau
8.4 atau 9 orang, sehingga pengelola yang belum menikah dan
menetap dalam asrama berjumlah 12 orang dengan perbandingan
50 : 50 yaitu, 6 orang putra dan 6 orang putri.
6. Pendekatan Kapasitas Pengunjung / Tamu
a. Keluarga siswa diasumsikan 5% dari jumlah siswa keseluruhan,
yaitu 15 Keluarga. Bila diasumsikan 1 keluarga adalah 2 orang,
maka jumlah keseluruhan pengunjung keluarga berjumlah 30
orang. Diasumsikan 25% menginap yaitu 8 orang.
b. Tamu yayasan diasumsikan berjumlah 25 orang.
c. Masyarakat yang melakukan shalat Jumat di masjid sekolah
diasumsikan 10% dari jumlah santri yaitu 30 orang.
Jadi jumlah keseluruhan pengunjung berjumlah 63 orang.
Tabel 4.15 Rekapitulasi Jumlah Pengguna Boarding School
No Pelaku Jumlah (orang)
1 Pengelola 50
2 Siswa 300
3 Guru 40
4 Tata Usaha 6
80
5 Pustakawan 4
6 Asisten Laboratorium 10
7 Pengelola Operasi Lapangan 52
8 Pengunjung / Tamu 63
Jumlah 525
Sumber: Analisa Pribadi
4.2.3.3. Pendekatan Kegiatan
1. Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan pengelolaan meliputi kegiatan administrasi,
keorganisasian, rapat, hubungan masyarakat serta kegiatan
pengelolaan lainnya.
2. Kegiatan Pendidikan
Kegiatan Pendidikan merupakan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan kurikulum pendidikan formal, keagamaan,
pembinaan, seminar dan diskusi, presentasi, keorganisasian
serta kegiatan belajar lainnya.
3. Kegiatan Peribadahan
Kegiatan peribadahan meliputi kegiatan yang bersifat
keagamaan seperti shalat berjamaah, pengajian, dan kegiatan
ibadah lainnya.
4. Kegiatan Hunian
Kegiatan hunian meliputi kegiatan yang terjadi dalam
lingkungan boarding school, baik dalam asrama putra maupun
putri serta dalam perumahan guru, seperti beristirahat,
menerima tamu dan lain sebagainya.
o Asrama Siswa
Dalam islamic boarding school dipisahkan antara asrama
putra dan asrama putri. Setiap kamar berisikan 4 orang
siswa dengan perhitungan sebagai berikut:
o Asrama Putra
Jumlah siswa putra sebanyak 150 siswa. Diasumsikan
setiap kamar dihuni oleh 4 siswa, sehingga jumlah kamar
tidur siswa putra adalah 150/4 = 38 kamar tidur.
o Asrama Putri
Jumlah siswa putri sebanyak 150 siswa. Diasumsikan
setiap kamar dihuni oleh 4 siswa, sehingga jumlah kamar
tidur siswa putri adalah 150/4 = 38 kamar tidur.
o Pembina Asrama
Jumlah kapasitas untuk pembina siswa berdasarkan
jumlah siswa dan jumlah kamar yang tersedia. Dapat
diasumsikan untuk setiap kelas memiliki satu pembina,
81
sehingga rasio pembina dan santri yaitu 1:25. Dengan
demikian jumlah pembina siswa untuk 12 kelas atau 300
siswa yaitu sebanyak 12 orang. Perbandingan pembina
putra dan putri mengikuti perbandingan kelas putra dan
putri sehingga masing masing memiliki 6 pembina.
Diasumsikan setiap kamar pembina dihuni oleh 2 orang,
sehingga jumlah kamar pembina asrama putra ada 3
kamar dan kamar pembina putri ada 3 kamar.
Sehingga jumlah kamar tidur seluruh asrama adalah 82
kamar tidur.
o Rumah Pengurus
Islamic boarding school menyediakan rumah untuk tempat
tinggal pengurusnya. Untuk rumah pengurus direncanakan
memiliki tipe yang paling besar dengan asumsi kapasitas
masing masing untuk 6 orang. Pengurus yang mendapatkan
ketersediaan rumah ini yaitu pimpinan hingga kepala
bidang. Sehingga unit rumah yang diperlukan berjumlah 6
unit dengan total kapasitas 36 orang.
o Rumah Pembina dan Guru
Bagi pembina maupun guru yang menetap di dalam
lingkungan boarding school dan sudah berkeluarga juga
disediakan rumah tinggal. Rumah yang direncanakan
memiliki tipe yang lebih kecil dari rumah pengurus dengan
kapasitas tiap unit sebanyak 4 orang. Sesuai dengan
perhitungan sebelumnya dan ditambahkan dengan asumsi
maka didapatkan jumlah unit rumah sebanyak 10 unit.
Jumlah kapasitas total yaitu 40 orang.
o Tamu atau Pengunjung
Perhitungan tamu dan pengunjung yang datang ke islamic
boarding school menggunakan asumsi terbanyak pada hari
berlangsungnya kegiatan umum seperti kegiatan
penerimaan rapor atau kegiatan wisuda. Dari jumlah santri
yang berjumlah 300 siswa diasumsikan rata-rata
pengunjung per siswanya sebanyak 2 orang sehingga
pengunjung santri sebanyak 600 orang. Untuk kapasitas
pengunjung di waktu yang bersamaan mengambil asumsi
sebanyak 25% dari jumlah total atau sebanyak 150 orang.
Lalu setelah ditambahkan asumsi pengunjung diluar
keluarga santri didapatkan pembulatan pengunjung untuk
waktu yang bersamaan sebanyak 200 orang.
82
Selanjutnya perhitungan pengunjung yang menetap
diasumsikan sebanyak 5% dari pengunjung untuk waktu
yang bersamaan atau berjumlah 10 orang. Dengan asumsi 2
orang setiap keluarga sehingga jumlah keluarga yang
menetap sebanyak 5 keluarga.
5. Kegiatan Umum
Jenis kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dan penghuni
boarding school antara lain, kegiatan seminar, expo, kegiatan
umum lain, serta kegiatan keagaman yang dilaksanakan di area
boarding school.
6. Kegiatan Servis
Jenis kegiatan ini merupakan kegiatan pelayanan terhadap
penghuni boarding school, yaitu makan, minum dan mencuci.
Kegiatan ini memerlukan rumah untuk pelayan, ruang makan
dan tempat untuk mencuci.
7. Kegiatan Penunjang
Merupakan kegiatan yang melayani kebutuhan tambahan bagi
penghuni boarding school meliputi, unit kesehata, koperasi, pos
jaga dan ruang penunjang.
8. Kegiatan Ruang Terbuka
Merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan diruang
terbuka seperti olahraga, upacara, pramuka dan juga kebutuhan
parkir.
9. Kegiatan Mekanikal Elektrikal
Merupakan kegiatan pengoperasian genset dan sound system
bila diperlukan.
10. Kegiatan Perawatan dan Pengadaan
Meliputi kegiatan perawatan bangunan dan lingkungan
boarding school serta pengadaan barang untuk keperluan
asrama dan sekolah. Ruang yang dibutuhkan berupa gudang
peralatan dan kebutuhan pokok.
4.2.4. Pendekatan Kebutuhan Ruang
Berdasarkan aktifitas yang dilakukan pada islamic boarding school di
Purwokerto dan dari hasil studi banding maka kebutuhan ruang yang
direncanakan adalah sebagai berikut:
a. Pengelola Islamic Boarding School
Tabel 4.16 Pengelola Islamic Boarding School dan Kebutuhan Ruang
No Pelaku Ruang
1 Pimpinan Ruang Ketua Yayasan
Rumah Tinggal Pengurus
2 Wakil Pimpinan Ruang Wakil Ketua Yayasan
83
Rumah Tinggal Pengurus
3 HUMAS Ruang Humas
Rumah Tinggal Pengurus
4 Ketua Bidang Pembinaan Ruang Ketua Bidang Pembinaan
Rumah Tinggal Pengurus
5 Ketua Bidang Kedisiplinan
(Staff Bagian Kedisiplinan)
Ruang Ketua Bagian Kedisiplinan
6 Ketua Bagian Keasramaan
(Staff Bagian Keasramaan)
Ruang Ketua Bagian Keasramaan
7 Ketua Bagian Keagamaan
(Staff Bagian Keasramaan)
Ruang Ketua Bagian Keasramaan
8 Ketua Bidang Rumah Tangga Ruang Ketua Bidang Rumah Tangga
9 Ketua Bagian Dapur Ruang Ketua Bagian Dapur
10 Ketua Bagian Keamanan Ruang Ketua Bagian Keamanan
11 Ketua Bidang Pendidikan Ruang Ketua Bidang Pendidikan
12 Rumah Tinggal Pengurus
13 Ketua Bagian Pendidikan
Umum
Ruang Ketua Bagian Pendidikan
Umum
14 Ketua Bagian Pendidikan
Agama
Ruang Ketua Bagian Pendidikan
Agama
15 Ketua Bidang Administrasi Ruang Ketua Bidang Administrasi
16 Rumah Tinggal Pengurus
17 Ketua Bagian Keuangan Ruang Kepala Bagian Keuangan
Staff Akuntansi Ruang Staff Akuntansi
Staff Operasional Ruang Staff Operasional
18 Ketua Bagian Tata Usaha Ruang Ketua Bagian Tata Usaha
Staff Bagian Tata Usaha Ruang Staff Tata Usaha
19 Ketua Bidang Pengelolaan
dan Perawatan
Ruang Ketua Bidang Pengelolaan
dan Perawatan
Rumah Tinggal Pengurus
20 Sie Pengadaan & Logistik Ruang Sie Pengadaan dan Logistik
21 Sie Pembangunan &
Pemeliharaan
Ruang Sie Pembangunan dan
Pemeliharaan
22 Sie Kebersihan &
Perkebunan
Ruang Sie Kebersihan dan
Perkebunan
Sumber: Analisa Pribadi
b. Pelaku Kegiatan Pendidikan
Table 4.15 Kebutuhan Ruang Kegiatan Pendidikan
No Pelaku Ruang
1 Kepala Sekolah Ruang Kepala Sekolah
84
2 Guru Ruang Guru
Ruang Kelas
3 Siswa SMP Asrama
Ruang Kelas
Ruang Laboratorium
Ruang Perpustakaan
Ruang Organisasi
Ruang Makan
4 Tata Usaha Ruang Tata Usaha
5 Pustakawan Ruang Perpustakaan
6 Asisten Pustakawan Ruang Perpustakaan
7 Pembina BK Ruang BK
8 Petugas UKS Ruang UKS
9 Kepala Laboratorium Ruang Laboratorium
Ruang Petugas Laboratorium
10 Asisten Laboratorium Ruang Laboratorium
Ruang Petugas Laboratorium
Sumber: Analisa Pribadi
c. Pelaku Kegiatan Hunian
Tabel 4.16 Kebutuhan Ruang Kegiatan Penghuni
No Pelaku Ruang
1 Siswa Kamar Tidur
Ruang Komunal
Ruang Makan
Kamar Mandi
2 Pembina Asrama Kamar Tidur
Ruang Makan
Kamar Mandi
3 Tamu Ruang Tamu
Guest House
Sumber: Analisa Pribadi
d. Pelaku Kegiatan Penunjang
Tabel 4.17 Kebutuhan Ruang Kegiatan Penunjang
No Pelaku Ruang
Kantin
1 Pengelola Kios
Karyawan Kios
Ruang Display
2 Ruang Cuci
Ruang Masak
Koperasi
3 Manager Ruang Display
85
4 Kasir
Staff
Ruang Manager & Staff
5 Gudang
Laundry
6 Karyawan Ruang Cuci
Ruang Setrika
Area Jemur
Klinik
7 Dokter Jaga
Perawat
Apoteker
Ruang Lobby
8 Ruang Praktek
9 Ruang Istirahat
Ruang Obat
Dapur
10 Juru Masak Ruang Masak
Ruang Bahan Masak
Sumber: Analisa Pribadi
e. Pelaku Kegiatan Servis
Tabel 4.18 Kebutuhan Ruang Kegiatan Servis
No Pelaku Ruang
1 Petugas Kebersihan Ruang Alat Kebersihan
2 Pengelola Taman Ruang Alat Perkebunan
3 Petugas Perawatan Ruang Alat Alat Perbaikan
Gudang Material
4 Petugas Keamanan Pos Jaga
Sumber: Analisa Pribadi
4.2.5. Pendekatan Kebutuhan Bangunan Berdasarkan Kelompok Aktivitas
Setelah Proses pendekatan berdasarkan pelaku dan kegiatan dapat
ditetapkan pengelompokan kebutuhan bangunan berdasarkan kelompok
aktivitas yang berlangsung. Masing – masing bengunan dapat memenuhi
satu hingga beberapa jenis kegiatan. Selanjutnya dalam proses perencanaan
nantinya dapat disesuaikan apakah bangunan bangunan tersebut akan
berdiri sendiri atau menjadi satu bangunan dengan multi fungsi atau satu
kelompok bangunan yang terdiri dari beberapa unit bangunan sesuai
dengan jenis pelaku yang terlibat dan organisasi ruang maupun zonasi yang
ditentukan.
Tabel 4.19 Kebutuhan Bangunan
No Bangunan Jenis Kegiatan
1 Masjid Ibadah
Pendidikan
2 Gedung Sekolah Pendidikan
3 Gedung Kantor Adminstrasi
86
Koordinasi Kepengurusan
4 Asrama Hunian
5 Guest House Hunian
6 Aula Kegiatan Bersama
Pertunjukan
7 Perumahan Staff & Guru Hunian
8 Pos Jaga Keamanan
9 Sarana Olahraga Kegiatan Olahraga
10 Gedung Penunjang Multifungsi Sarana Dan Prasarana
11 Gedung Servis Multifungsi pelayanan
Sumber: Analisa Pribadi
87
4.2.6. Pendekatan Besaran Ruang
Untuk mengetahui besaran ruang yang dibutuhkan pada Islamic Boarding
School di Purwokerto, maka perlu dilakukan analisa perhitungan dengan
acuan yang dianggap relevan dan dapat mewakili pedoman standar
tersebut. Beberapa acuan yang digunakan untuk analisis kebutuhan ruang
ini yaitu:
LSB : Literatur Standar Bangunan (Data Arsitek, Time Saver, dll)
SKP : Standara Ketentuan Pemerintah (Diknas, Depag, dll)
SB : Studi Banding
AP : Asumsi Pribadi
Selain menggunakan acuan diatas, dibutuhkan sirkulasi atau flow area
berdasarkan kebutuhan setiap ruang menggunakan ketentuan yang
mengacu pada Time Saver Standar of Building Type sebagai berikut:
5-10 % : Standar minimum
20% : Kebutuhan Keluasan Sirkulasi
30% : Kebutuhan Kenyamanan Fisik
40 % : Tuntutan Kenyamanan Psikologis
50 % : Tuntutan Spesifik Kegiatan
70-100 % : Keterkaitan dengan Banyak Kegiatan
Berikut ini adalah analisa dan perhitungan besaran ruang atas kebutuhan
bangunan berdasarkan kelompok aktifitas yang ada dalam islamic boarding
school.
4.2.6.1. Masjid
Masjid ini digunakan oleh seluruh penghuni boarding school yang
akan terdiri pria dan wanita dengan jumlah pengguna sebagai
berikut :
Tabel 4.20 Pengguna Masjid
No Pelaku Jumlah (orang)
1 Pengelola 50
2 Siswa 300
3 Guru 40
4 Tata Usaha 6
5 Pustakawan 4
6 Asisten Laboratorium 10
7 Pengelola Operasi Lapangan 52
8 Pengunjung / Tamu 63
Jumlah 525
Sumber: Analisa Pribadi
Luasan masjid 550 x 1m2 = 550 m2, dengan asumsi 60% tempat
putra dan 40% tempat putri.
88
Gambar 4.1 Dimensi dan Kebutuhan Ruang Manusia
Sumber: Neufert Data Arsitektur, 1980
Luasan ruang wudhu = 10 (@ 20orang) x 0,8 m2 (luasan 1
orang saat berwudhu) = 160 m2 dengan asumsi 50% ruang
wudhu putra dan 50% ruang wudhu putri yaitu dengan
ukuran 80 m2. Gambar 4.2 Dimensi dan Kebutuhan Ruang Wudhu
Sumber: Standar Perancangan Tempat Wudhu, 2016
Gambar 4.3 Denah Standar Tempat Wudhu
Sumber: Standar Perancangan Tempat Wudhu, 2016
89
4.2.6.2. Sekolah
a. Ruang Kelas
Sesuai dengan kapasitas yang telah ditentukan jumlah siswa
Islamic Boarding School terdapat sebanyak 300 orang; 150 siswa
putra dan 150 siswa putri. Jumlah kelas sesuai dengan standar
dinas pendidikan berjumlah sebanyak 12 kelas. Ruang kelas
yang direncanakan bersifat terpisah antara ruang kelas putra
dan putri.
Berdasarkan Standar Minimal Bangunan yang telah ditetapkan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ruang kelas memiliki
ukuran 9m x 8m dengan rasio minimal ruang kelas 2 m2/peserta
didik.
Berdasarkan standar ketentuan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan diatas, maka luasan total untuk 12 ruang kelas
berjumlah: 12 ruang kelas x 72 m2 = 864 m2
Gambar 4.4Denah Standar Ruang Kelas
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
b. Ruang Laboratorium
o Laboratorium IPA
Fungsi dari laboratorium IPA adalah untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar bidang studi IPA, dengan
pengajaran praktek lebih dominan. Laboratorium IPA terbagi
menjadi dua ruangan yaitu; ruang praktek dan ruang
persiapan. Untuk laboratorium IPA sebaiknya pada ruang
persiapan terdapat pintu penghubung untuk memudahkan
aktifitas persiapan.
90
Ukuran total dari laboratorium adalah 15m x 8m dengan
rasio minimal ruang praktek adalah 2,4 m2/peserta didik.
Pemakai adalah guru, laboran dan peserta didik.
Gambar 4.5 Denah Standar Ruang Laboratorium IPA Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
o Laboratorium Bahasa
Fungsi dari laboratorium bahasa adalah tempat untuk
pengajaran segala macam bahasa dengan peralatan audio
khusus, juga dapat difungsikan sebagai tempat tes lisan.
Laboratorium bahasa terdiri dari 2 ruangan yaitu; ruang
praktek dan ruang alat.
Ukuran ruang laboratorium adalah 15m x 8m dengan rasio
minimal luas ruang laboratorium adalah 2m2/peserta didik.
Gambar 4.6 Denah Standar Ruang Laboratorium Bahasa Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
91
o Laboratorium Komputer
Fungsi dari laboratorium komputer adalah sebagai tempat
latihan komputer bagi siswa. Ukuran ruang laboratorium
komputer adalah 9m x 8m, dengan rasio minimal luas ruang
laboratorium komputer adalah 2m2/peserta didik.
Gambar 4.7 Denah Standar Ruang Laboratorium Komputer Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
c. Perpustakaan
Fungsi pokok ruang perpustakaan adalah memberikan
pelayanan dan informasi untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar, yaitu; sebagai sumber bacaan untuk memperdalam
pengetahuan dan teknologi; sebagai sumber informasi untuk
memperluas cakrawala pengetahuan, bakat, minat dan
kegemaran siswa dan guru; sebagai tempat sirkulasi buku,
peminjaman dan pengembalian buku.
Ukuran ruang minimal perpustakaan adalah 12m x 8m, dengan
fasilitas 15 tempat duduk dan 15 meja baca.
Gambar 4.8 Denah Standar Ruang Perpustakaan Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
92
d. Ruang Kantor
o Ruang Kepala Sekolah
Berfungsi sebagai tempat kerja kepala sekolah sebagai
penanggung jawab kelancaran aktifitas sekolah secara
kesuluruhan. Ruang ini harus dapat digunakan sebagai
menerima tamu dalam jumlah terbatas. Ukuran ruang kepala
sekolah adalah 4m x 4,5m.
o Ruang Wakil Kepala Sekolah
Berfungsi sebagai tempat kerja wakil kepala sekolah dan
dapat digunakan untuk menerima tamu dalam jumlah
terbatas. Ukuran ruang wakil kepala sekolah adalah 3m x 4m
dan berjumlah 2 unit.
o Ruang Tamu
Berfungsi sebagai ruang penerima tamu bagi kepala maupun
wakil kepala sekolah dalam jumlah yang lebih besar. Ukuran
ruang penerima tamu minimal 3m x 4m.
o Ruang Tata Usaha
Berfungsi sebagai tempat pengelolaan administrasi
pendidikan, kepegawaian dan keuangan sekolah, sekaligus
tempat penyimpanan berkas. Ruang tata usaha dilengkapi
dengan pantry dan dua uniy kamar mandi untuk melayani
kebutuhan kantor. Ukuran ruang tata usaha minimal adalah
9m x 8m.
o Ruang Kerja Guru
Berfungsi sebagai ruang kerja guru dan ruang istirahat saat
bebeas mengajar. Ruang kerja guru dilengkapi dengan
pantry dan dua unit kamar mandi tersendiri. Ukuran ruang
kerja guru minimal adalah 18m x 8m.
Gambar 4.9 Denah Standar Ruang Fungsi Kantor Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
93
Gambar 4.10 Denah Standar Ruang Kerja Guru
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
e. Ruang Fungsi Penunjang
o Ruang Bimbingan Konseling
Berfungsi sebagai tempat bimbingan penyuluhan dan
bimbingan karir dari guru BK kepada siswa. Ruang ini harus
memiliki tingkat privasi tinggi, agar tidak menggangu
kegiatan bimbingan di dalamnya. Ukuran ruang bimbingan
konseling adalah 5m x 6m.
o Ruang UKS
Ruang UKS digunakan sebagai tempat melakukan konsultasi
kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pertolongan
pertama. Ukuran ruang UKS adalah 3m x 5m.
o Ruang OSIS
Ruang OSIS digunakan sebagai pusat kegiatan berorganisasi
siswa. Ruang ini harus berada dalam lokasi yang mudah
diawasi oleh guru agar pemakaiannya sesuai dengan
harapan. Ukuran ruang OSIS adalah 3m x 5m
Gambar 4.11 Denah Standar Ruang Fungsi Penunjang
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
94
o Ruang Kantin dan Koperasi
Fungsi dari kedua ruang ini merupakan ruang dengan sifat
komersial, oleh karena itu penempatan ruang ini harus
berada pada zona publik. Ukuran dari kedua ruang ini
sangatlah bervariasi, dan tergantung dari banyak faktor.
Sebaiknya kedua ruang ini berhadapan dengan sebuah ruang
terbuka yang dapat berfungsi sebagai tempat berkumpul.
Gambar 4.12 Denah Standar Ruang Kantin dan Koperasi
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
o Kamar Mandi
Ukuran ruang optimal kubikal toilet adalah 1,5m x 1,35m
Standar untuk guru;
1 urinoir/15 guru pria,
1 WC/10 guru pria,
1 WC/5 guru wanita.
Standar untuk siswa;
1 urinoir/20-30 siswa laki-laki,
1 WC/40 siswa laki-laki (satu kelas),
1 WC/25 siswa perempuan (0,5 Kelas)
Gambar 4.13 Denah Standar Kubikal Toilet
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
95
Gambar 4.14 Denah Standar Toilet Alternatif 1
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
Gambar 4.15 Denah Standar Toilet Alternatif 2
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
Gambar 5.16 Denah Standar Toilet Alternatif 3
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
Gambar 5.17 Denah Standar Ruang Ganti
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
96
f. Aula
Fungsi dari aula merupakan tempat pertunjukan seni/film,
pertemuan, ceramah umum, pameran, demonstrasi/peragaan
atau olahraga di dalam ruang. Sebagai sarana untuk pertunjukan
aula dilengkapi dengan panggung beserta ruang persiapan dan
ruang gantinya.
Ukuran aula sangatlah bervariasi sesuai dengan ketersediaan
lahan dan biaya. Namun standar minimal adalah 8m x 14m
untuk ruang penonton. Modul lebar 8m dipakai karena
menyesuaikan dengan modul lebar bangunan yang lain.
Persyaratan khusus dari ruang ini adalah:
o Memiliki langit-langit yang tinggi
o Bahan dinding dan lantai sebaiknya terbuat dari bahan yang
tidak memantulkan suara untuk mengurangi gema
o Memiliki bukaan yang dapat ditutup untuk menjamin ruangan
cukup gelap disiang hari untuk keperluan tertentu
o Desain bukaan harus menjamin penghawaan yang baik namun
sedapat mungkin dibuat kedap suara dan kedap cahaya
untuk keperluan tertentu.
Gambar 4.18 Denah Standar Ruang Aula
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011
4.2.6.3. Asrama Siswa
Asrama siswa direncanakan memiliki konsep terpisah antara putra
dan putri, serta dilakukan pengelompokan lingkungan berdasarkan
usia. Asrama dibagi menjadi dua lingkungan asrama yaitu asrama
siswa SMP dan asrama siswa SMA.
Ruang tidur santri : setiap kamar di huni 2 – 4 santri dengan masing
masing perabotan tempat tidur dan lemari. Luasan setiap kamar
adalah 3m x 5m dengan luasan 15 m2
97
- Jumlah ruang tidur siswa putra 300 siswa : 4 = 75 Ruang Tidur
Ditambah dengan 6 pembina asrama, jadi berjumlah 81 Ruang Tidur
- Jumlah ruang tidur siswa putri 300 siswa : 4 = 75 Ruang Tidur
Ditambah dengan 6 pembina asrama, jadi berjumlah 81 Ruang Tidur
Gambar 4.19 Denah Standar Kasur Tingkat
Sumber: Data Arsitek Jilid 2,2011
Lavatory, berdasarkan dengan standar asrama yang telah ditentukan
adalah setengah jumlah ruang tidur ( 1 kamar mandi untuk 2 ruang
tidur). Sehingga banyaknya kamar mandi asrama putra berjumlah 38
kamar mandi dan untuk asrama putri berjumlah 38 kamar mandi.
- Jumlah lavatory asrama putra 81 Ruang Tidur : 2 = 40 lavatory
Luas lavatory asrama putra 3,4 m2 x 40 = 136 m2
- Jumlah lavatory asrama putri 81 Ruang Tidur : 2 = 40 lavatory
Luas lavatory asrama putra 3,4 m2 x 40 = 136 m2
Gambar 4.20 Denah Standar Kamar Mandi
Sumber: Data Arsitek Jilid 1,2011
98
4.2.6.4. Lapangan
Lapangan basket berukuran 15m x 28m, selain digunakan sebagai
area olahraga lapangan basket juga dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan kegiatan lain yang membutuhkan runag terbuka luas.
Gambar 4.21 Denah Standar Lapangan Basket
Sumber: Data Arsitek Jilid 2,2011
4.2.6.5. Kebutuhan Lahan Parkir
a. Kebutuhan Lahan Parkir Pengelola
Kebutuhan lahan parkir kendaraan pengelola dihitung
berdasarkan jumlah pengelola sebanyak 132 orang.
Kebutuhan lahan parkir pengendara mobil
Jika diasumsikan setiap mobil pengelola membawa 3 orang
penumpang dan kapasitas parkir mobil 40% dari pengelola, maka :
= 40/100 x 132/3
= 17,6 mobil
= 18 mobil (dibulatkan)
= 3 m x 5 m x 18 mobil
= 270 m2
Kebutuhan lahan parkir pengendara motor
Jika diasumsikan setiap motor pengelola membawa 2 orang
penumpang dan kapasitas parkir sepeda motor 30% dari
pengelola, maka:
= 30/100 x 132/2
= 19,8 motor
= 20 motor (dibulatkan)
= 2 m x 1 m x 20 motor
= 40 m2
99
Kebutuhan lahan parkir bus
Untuk kebutuhan lahan parkir bus dihitung berdasarkan jumlah
siswa dan guru sebanyak 340 orang. Jika diasumsikan setiap bus
membawa 33 orang penumpang dan kapasitas parkir bus 30% dari
siswa dan guru, maka :
= 30/100 x 340/33
= 3,09 bus
= 3 bus
Gambar 4.22 Denah Standar Area Parkir
Sumber: Data Arsitek Jilid 2,2011
b. Kebutuhan Lahan Parkir Pengunjung / Tamu
Kebutuhan lahan parkir kendaraan pengunjung dihitung
berdasarkan jumlah pengunjung sebanyak 70 orang.
Kebutuhan lahan parkir pengendara mobil
Jika diasumsikan setiap mobil pengunjung membawa 3 orang
penumpang dan kapasitas parkir mobil 40% dari pengelola, maka :
= 40/100 x 70/3
= 9,3 mobil
= 10 mobil (dibulatkan)
= 3 m x 5 m x 10 mobil
= 150 m2
Kebutuhan lahan parkir pengendara sepeda motor
Jika diasumsikan setiap sepeda motor pengunjung membawa 2
orang penumpang dan kapasitas parkir mobil 50% dari pengelola,
maka :
= 50/100 x 70/2
= 17,5 motor
= 18 motor
= 2 m x 1 m x 18 motor
= 36 m2
100
Tabel 4.21 Rekapitulasi Pendekatan Besaran Ruang
No Kebutuhan Ruang Kapasitas Standar Luas (m2) Sumber
Masjid
Area Sholat 1000 orang 1m2/orang 1000 LSB,AP
Area Wudhu 1000 orang
1000/20,
27.5 x 0.8 m2 40 LSB
Jumlah 1040
Sirkulasi 30% 312
TOTAL 1352
A. Kelompok Ruang Pengelola
1 Ruang Pimpinan 4 orang 4m x 5m 20 LSB
2 Ruang Wakil Pimpinan 2 orang 3m x 4m 12 LSB
3 Ruang Humas 4 orang 6m2/orang 24 LSB
4 Ruang Tunggu 10 orang 4m2/orang 40 AP
Ruang Pembinaan 25 orang 3m2/orang 75 LSB
Ruang Bidang Rumah Tangga 3 orang 4m x 4m 16 LSB
Ruang Bidang Pendidikan 2 orang 5m x 4m 20 LSB
Ruang Bidang Administrasi 8 orang 4m2/orang 32 LSB
6 Ruang Bidang Pengelolaan dan
Perawatan 9 orang 3m2/orang 27 LSB
Ruang Rapat 20 orang 2m2/orang 40 LSB
Toilet Pria 30 pria/10,
3 unit toilet
dan 3
urinoir
Toilet
0.8m x 1.2m
Urinoir
0.75m x 1m
Wastafel
1.2 x 1.2
6.57 SKP
Toilet Wanita
20 wanita/5
4 unit toilet 5.28 SKP
Pantry 3m x 4m 12 LSB
Gudang 3m x 4m 12 LSB
Jumlah 341.85
Sirkulasi 30% 102.55
TOTAL 444.4
B. KELOMPOK RUANG PENDIDIKAN
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Ruang Kepala Sekolah 4 orang 4m x 5m 80 SKP
Ruang Wakil Kepala Sekolah 4 orang 3m x 4m 12 SKP
Ruang Tamu 6 orang 3m x 4m 24 SKP
Ruang TU 4 orang 9m x 8m 288 SKP
Ruang Guru 40 orang 8m2/orang 320 SKP
Pantry 2 orang 4m x 4m 32 SKP
101
Ruang Kelas 20 kelas 9m x 8m 1440 SKP
Laboratorium Fisika 25 siswa 15m x 8m 120 SKP
Laboratorium Kimia 25 siswa 15m x 8m 120 SKP
Laboratorium Biologi 25 siswa 15m x 8m 120 SKP
Laboratorium Bahasa 25 siswa 15m x 8m 120 SKP
Laboratorium Komputer 25 siswa 9m x 8m 72 SKP
Toilet Siswi 150 siswa/40,
4 unit
Rasio Siswi
1:40
Rasio Siswa
1:25
Toilet
0.8m x 1.2m
Urinoir
0.75m x 1m
Wastafel
1.2 x 1.2
5.28 SKP
Toilet Siswa
150 siswa/25,
6 unit toilet
dan 6 unit
urinoir
11.7 SKP
Toilet Guru Wanita
8 guru/5,
2 unit
Toilet
0.8m x 1.2m
Urinoir
0.75m x 1m
Wastafel
1.2 x 1.2
3.36 SKP
Toilet Guru Pria
12 guru/10,
2 unit toilet
dan 1 unit
urinoir
4.11 SKP
Ruang Bimbingan Konseling 6 orang 5m x 6m 30 SKP
Ruang UKS 4 orang 3m x 5m 15 SKP
Lapangan 28m x 15m 420 AP
Jumlah 3237,45
Sirkulasi 30% 971,23
TOTAL 4208,68
Student Center
Perpustakaan 180 siswa
Area Display
30m2
2m2/orang
Petugas 6m2
Gudang 4m2
400 AP
Ruang Osis 30 siswa, 2
unit 2 m2/orang 120 SKP
Toilet Siswi 4 unit
Toilet
0.8m x 1.2m 5.28 SKP
102
Toilet Siswa
6 unit toilet
dan 6 unit
urinoir
Urinoir
0,75m x 1m
Wastafel
1.2 x 1.2
11.7 SKP
Jumlah 536.98
Sirkulasi 30% 161.09
TOTAL 698.07
C. Kelompok Ruang Serbaguna
Aula 500 0.6 m2/orang 300 LSB
Toilet Putri 4 unit
Toilet
0.8m x 1.2m
Urinoir
0,75m x 1m
Wastafel
1.2 x 1.2
5.28 SKP
Toilet Putra
6 unit toilet
dan 6 unit
urinoir
11.7 SKP
Gudang 1 unit 3m x 5m 15 LSB
Jumlah 331.98
Sirkulasi 30% 99.59
TOTAL 431.57
D. Kelompok Hunian
Asrama Putra
Kamar Siswa 150 orang/4,
38 unit kamar 3m x 5m 570 SKP, AP
Kamar Pembina 6 orang/2,
3 unit kamar 3m x 5m 45 SKP, AP
Ruang Komunal 30 orang 3m2/orang 45 LSB, AP
Kamar Mandi Santri 37 unit 3,4 m2 125.8 LSB
Kamar Mandi Pembina 3 unit 3,4 m2 10.2 LSB
Asrama Putri
Kamar Siswa 150 orang/4,
38 unit kamar 3m x 5m 570 SKP, AP
Kamar Pembina 6 orang/2,
3 unit kamar 3m x 5m 45 SKP, AP
Ruang Komunal 30 orang 3m2/orang 45 LSB, AP
Kamar Mandi Santri 37 unit 3,4 m2 125.8 LSB
Kamar Mandi Pembina 3 unit 3,4 m2 10.2 LSB
Ruang Makan
Ruang Makan
400 orang
400orang/5,
80 unit meja
4m2/meja
320 LSB
103
Dapur 7 orang 4m2/orang 28 LSB
Ruang Penyimpanan 4m x 4m 16
Jumlah 1956
Sirkulasi 30% 586,8
TOTAL 2542,8
Rumah Tinggal
Rumah Tinggal Pengurus 6 unit 45/90 540 AP
Rumah Tinggal Pembina 10 unit 36/72 720 AP
Jumlah 1260
Sirkulasi 30% 378
TOTAL 1638
E. KELOMPOK BANGUNAN UMUM
Guest Center
Lobby 30 orang 4m2/orang 120 AP
Guest House 5 unit 36/72m2 360 AP
Toilet Umum Wanita 2 unit Toilet
0,.8m x 1.2m
Urinoir
0.75m x 1m
Wastafel
1.2 x 1.2
3.36 SKP
Toilet Umum Pria
2 unit toilet
dan 1 unit
urinoir
4.11 SKP
Jumlah 487.47
Sirkulasi 30% 146.24
TOTAL 633.71
F. KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG
Kantin 15 orang 4m2 60 AP
Cleaning Servis 10 4m2 40 AP
Klinik 3 9m x 4m 36 AP
Koperasi
Area Display
100m2 ,
Area Kasir
3.5 m2
Gudang 12 m2
Pengelola 9 m2
Toilet
1.5
106 LSB
Jumlah 242
Sirkulasi 30% 72.6
TOTAL
314.6
104
G. KELOMPOK KEGIATAN SERVIS
Bag. Keamanan
Pos Keamanan 8 orang 2m2/orang 16 LSB
Ruang Kontrol 3m x 4m 12 AP
Bag. Perawatan
Ruang Alat 4m x 4m 16 LSB
Gudang 3m x 4m 12 AP
Jumlah 56
Sirkulasi 30% 16.8
TOTAL 72.8
H. KEBUTUHAN RUANG PARKIR
Parkir Mobil Pengelola 18 unit 3m x 5m 270 LSB, AP
Parkir Motor Pengelola 20 unit 2m x 1m 40 LSB, AP
Parkir Mobil Tamu 10 unit 3m x 5m 150 LSB, AP
Parkir Motor Tamu 18 unit 2m x 1m 36 LSB, AP
Parkir Bus 3 unit 48 m2/unit 144 LSB, AP
Jumlah 640
Sirkulasi 100% 640
TOTAL 1280
Berikut merupakan rekapitulasi program ruang sekaligus penentuan kebutuhan lantai dari
masing masing kelompok bangunan, yaitu:
Tabel 4.24 Rekapitulasi Besaran Ruang
No Jenis Bangunan Luas (m2)
1 Masjid 1352
2 Kantor Pengelola 444,4
3 Gedung Sekolah SMP 4208,68
4 Student Center SMP 698,07
5 Gedung Serba Guna 431,57
6 Asrama 2542,8
7 Rumah Tinggal 1638
8 Guest Center 633,71
9 Bangunan Penunjang 314,6
10 Pos Keamanan 36,4
11 R. Teknis 36,4
12 Lapangan 1000
13 Kebutuhan Parkir 1280
Jumlah 14616,63
Sirkulasi 50% 7308,31
TOTAL 21924
105
Pembulatan 22000
Sumber: Analisa Pribadi
Dari Rekapitulasi di atas dapat dihitung kebutuhan lahan berdasarkan kebutuhan luas
bangunan dengan peraturan bangunan setempat yang berlaku sebagai berikut :
KDB : 60%
KLB : 2,4
Tinggi Bangunan : 1-4 Lantai
KLB = Luas Total Bangunan
Luas Tapak
Luas Tapak Minimal = 22000
2.4
= 9166 m2 15000 m2
KDB = Luas Lantai Dasar
Luas Tapak Minimal
Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Tapak Minimal
= 60% x 15000 m2
= 9000 m2
Top Related