BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN...

39
67 BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 4.1. DASAR PENDEKATAN Dasar pendekatan program perencanaan dan perancangan dimaksudkan sebagai acuan yang akan dipakai dalam penyusunan konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur Islamic Boarding School di Purwokerto. Metode pendekatan guna menentukan fungsi, kebutuhan dan persyaratan ruang, faktor kenyamanan dan estetika arsitektur secara keseluruhan. Dasar pendekatan yang digunakan adalah mengantisipasi kebutuhan akan sarana dan prasarana dengan faktor – faktor yang menentukan, sesuai dengan fungsi dan tujuan, dengan mengacu pada kriteria : 1. Fungsi Bangunan ini nantinya dapat mewadahi kegiatan yang bersifat pendidikan dalam hal ini sekolah berasrama. Bangunan hendaknya mampu mewadahi kegiatan tersebut, sehingga terjadi hubungan fungsi yang baik dalam bangunan. 2. Architectural space Kualitas dan kuantitas yang tercipta harus dapat mengekspresikan kegiatan yang ada di dalamnya. 3. Tanggapan permasalahan 4. Estetika Bangunan 5. Struktur 4.2. PENDEKATAN PERENCANAAN Pendekatan perencanaan berkaitan dengan pelaku kegiatan, jenis aktifitas, jenis fasilitas dan kebutuhan ruang, proses aktifitas (sirkulasi pelaku), kapasitas dan besaran ruang serta besaran spesifik ruang yang ada dalam islamic boarding school di purwokerto. 4.2.1. Pendekatan Pelaku Pendekatan berdasarkan kelompok pelaku dan aktivitas di islamic boarding school. a. Pengurus boarding school Pengurus dalam hal in terdiri dari pimpinan serta orang yang dibawahnya. Pengurus berperan dalam mengatur serta mengelola kebijakan mengenai kegiatan dan permasalahan yang ada seputar boarding school. b. Siswa Siswa merupakan pelaku utama dan merupakan objek yang di bina dan di didik oleh pendidikan dan pembina. Secara umum aktifitas yang dilakukan oleh siswa layaknya kehidupan sehari hari biasa namun

Transcript of BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN...

67

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

4.1. DASAR PENDEKATAN

Dasar pendekatan program perencanaan dan perancangan dimaksudkan sebagai

acuan yang akan dipakai dalam penyusunan konsep dan program dasar perencanaan

dan perancangan arsitektur Islamic Boarding School di Purwokerto. Metode

pendekatan guna menentukan fungsi, kebutuhan dan persyaratan ruang, faktor

kenyamanan dan estetika arsitektur secara keseluruhan. Dasar pendekatan yang

digunakan adalah mengantisipasi kebutuhan akan sarana dan prasarana dengan

faktor – faktor yang menentukan, sesuai dengan fungsi dan tujuan, dengan mengacu

pada kriteria :

1. Fungsi

Bangunan ini nantinya dapat mewadahi kegiatan yang bersifat pendidikan

dalam hal ini sekolah berasrama. Bangunan hendaknya mampu mewadahi

kegiatan tersebut, sehingga terjadi hubungan fungsi yang baik dalam

bangunan.

2. Architectural space

Kualitas dan kuantitas yang tercipta harus dapat mengekspresikan kegiatan

yang ada di dalamnya.

3. Tanggapan permasalahan

4. Estetika Bangunan

5. Struktur

4.2. PENDEKATAN PERENCANAAN

Pendekatan perencanaan berkaitan dengan pelaku kegiatan, jenis aktifitas, jenis

fasilitas dan kebutuhan ruang, proses aktifitas (sirkulasi pelaku), kapasitas dan

besaran ruang serta besaran spesifik ruang yang ada dalam islamic boarding school

di purwokerto.

4.2.1. Pendekatan Pelaku

Pendekatan berdasarkan kelompok pelaku dan aktivitas di islamic boarding

school.

a. Pengurus boarding school

Pengurus dalam hal in terdiri dari pimpinan serta orang yang

dibawahnya. Pengurus berperan dalam mengatur serta mengelola

kebijakan mengenai kegiatan dan permasalahan yang ada seputar

boarding school.

b. Siswa

Siswa merupakan pelaku utama dan merupakan objek yang di bina dan

di didik oleh pendidikan dan pembina. Secara umum aktifitas yang

dilakukan oleh siswa layaknya kehidupan sehari hari biasa namun

68

perbedaannya adalah berada di satu kawasan yaitu kawasan boarding

school.

c. Guru

Guru atau staff pengajar di dalam boarding school memiliki peran

layaknya guru di sekolah umum. Guru bertugas untuk mengajarkan dan

membimbing peserta belajar di sekolah mengenai materi – materi

pelajaran yang sudah ditentukan di dalam kurikulum bagi siswa.

d. Pembina

Pembina dalam hal ini memiliki peran dalam mengajar, membimbing

serta mengawasi santri dalam seluruh proses kegiatan keseharian agar

tetap disiplin dan sesuai dengan nilai nilai keislaman. Secara tidak

langsung dapat pula disebut sebagai orang tua pengganti bagi santri

selama berada di boarding school. Sebagian guru adalah termasuk

pembina di lingkungan boarding school yang juga tinggal di lingkungan

boarding school. Pembina ikut tinggal di dalam lingkungan boarding

school bersama pengurus dan santri.

e. Pengunjung

Pengunjung dapat dibagi menjadi dua jenis, pertama yaitu pengunjung

yang merupakan tamu penting boarding school. Kedua yaitu pengunjung

dari keluarga santri yang datang untuk mengunjungi santri tersebut

maupun dari keluarga calon santri yang akan bersekolah di boarding

school.

f. Staff bagian pendidikan

Staff bagian pendidikan terdiri dari staff yang mengelola administrasi

dan keberlangsungan kegiatan di sekolah.

g. Staff servis

Staff servis merupakan karyawan yang mengurusi permasalahan teknis

serta pengaturan lain yang berkaitan dengan kenyamanan dalam

kegiatan dan aktifitas yang berlangsung di boarding school. Beberapa

staff tersebut diantaranya staff kebersihan, keamanan, dan beberapa

staff lainnya.

h. Staff prasarana

Staff prasarana merupakan karyawan untuk bagian prasarana yang

menunjang boarding school. Bagian bagian prasarana tersebut terdiri

dari klinik, koperasi, kantin, laundry dan warnet.

4.2.2. Pendekatan Kelompok Kegiatan

Secara garis besar, pola aktifitas yang terjadi dilingkungan boarding school

adalah berdasarkan jadwal harian yang telah ditentukan oleh pengurus,

pembina dan guru. Seluruh pelaku dalam aktifitas tersebut menyesuaikan

terhadap kegiatan harian yang telah ditetapkan tersebut sehingga aktifitas

69

yang dilaksanakan konsisten dan tetap berfokus pada pembinaan santri di

lingkungan boarding school. Kegiatan harian bagi santri ditentukan mulai

dari bangun tidur untuk memulai aktifitas hingga kembali untuk tidur dan

mengakhiri aktifitas harian.

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi bentuk kegiatan utama dalam

boarding school yaitu :

Ekonomis

Ditinjau dari sisi ekonomisnya, islamic boarding school ini harus

mampu dicapai dengan baik oleh orang yang berperan dalam

menunjang aktifitas di dalamnya. Hal yang paling penting yaitu akses

bagi penghuni dan pengunjung serta akses untuk disuplai kebutuhan

kehidupan sehari hari di dalam lingkungan pesantren.

Rutinitas kegiatan

Aktifitas yang di wadahi di dalam lingkungan islamic boarding school

memiliki rutinitas yang konsisten setiap harinya bahkan setiap

minggunya karena sudah di atur dalam kegiatan harian santri. Hal ini

dapat ditunjang dengan tersedianya fasilitas penunjang di dalam

lingkungan boarding school sehingga dapat mewadahi masing

masing kegiatan yang berlangsung di lingkungannya.

Dari pertimbangan diatas maka dapat ditentukan kelompok kegiatan yang

berlangsung di dalam lingkungan islamic boarding school yaitu:

A. Pengurus

Tabel 4.1 Pengurus Boarding School

No Pelaku Aktifitas

1 Pimpinan Mengelola dan bertanggung jawab atas

segala hal dalam boarding school.

2 Wakil Pimpinan Membantu tugas pimpinan dalam

mengelola boarding school.

3 Bagian Humas Mengelola dan mengatur kondisi

koordinasi dan komunikasi internal dan

eksternal boarding school.

4 Bagian Administrasi Mengelola kegiatan administrasi dan

keuangan boarding school.

5 Bagian Pembinaan Mengelola, mengawasi dan membimbing

kegiatan harian santri di asrama, sekolah,

maupun di lingkungan boarding school.

6 Bagian Pendidikan Mengelola kegiatan pendidikan atau

pengajaran di boarding school.

7 Bagian Rumah Tangga Mengelola kegiatan yang berhubungan

dengan pemenuhan kebutuhan rumah

tangga di boarding school

70

8 Bagian Pengelolaan dan

Perawatan

Mengelola kegiatan yang berhubungan

dengan perawatan Boarding School

berkaitan dengan bangunan dan juga

pengadaan barang.

B. Kegiatan Pendidikan

Merupakan salah satu aktifitas utama islamic boarding school yang

utamanya berlangsung pada bangunan sekolah.

Tabel 4.2 Pelaku kegiatan Boarding School

No Pelaku Aktifitas

1 Kepala Sekolah Mengelola kegiatan sekolah

2 Wakil Kepala Sekolah Membantu Kepala Sekolah dalam

mengelola kegiatan sekolah

3 Guru Mengajar siswa

4 Siswa Menuntut ilmu

5 Tata Usaha Mengelola bagian administrasi sekolah

6 Pengelola Perpustakaan Mengelola perpustakaan

7 Pengelola BK Mengelola dan memberikan bimbingan

konseling bagi siswa

8 Pengelola UKS Mengelola unit kesehatan sekolah

9 Kepala Laboratorium Mengepalai dan mengatur kegiatan yang

berlangsung di dalam laboratorium

10 Asisten Laboratorium Membantu dalam kegiatan di dalam

laboratorium

C. Kegiatan Ibadah

Merupakan kegiatan yang paling utama bagi seluruh penghuni islamic

boarding school. Utamanya berlangsung di masjid dan selanjutnya

menyesuaikan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan.

D. Kegiatan Hunian Boarding School

Merupakan kegiatan sehari hari bagi seluruh penghuni islamic boarding

school disamping kegiatan persekolahan. Utamanya berlangsung di

asrama.

Tabel 4.3 Pelaku kegiatan Keseharian Penghuni Boarding School

No Pelaku Aktifitas

1 Siswa Belajar, makan, istirahat

2 Pembina Kegiatan pembinaan siswa, makan,

istirahat

3 Tamu Mengunjungi asrama

71

E. Kegiatan Penunjang

Tabel 4.4 Pelaku Kegiatan Penunjang Boarding School

No Pelaku Aktifitas

1 Pengelola Kantin Mengelola kantin

2 Pengelola Koperasi Mengelola koperasi

3 Pengelola Laundry Mengelola laundry

4 Pengelola Klinik Memeriksa kesehatan penghuni boarding

school

5 Petugas Dapur Menyediakan makanan sehari hari bagi

penghuni boarding school

F. Kegiatan Servis

Tabel 4.5 Pelaku Kegiatan Service Boarding School

No Pelaku Aktifitas

1 Petugas Kebersihan Menjaga kebersihan lingkungan boarding

school

2 Pengelola Taman Membersihkan dan merawat vegetasi di

area boarding school

3 Petugas Perawatan Merawat atau menjaga semua alat pada

fasilitas yang ada di boarding school

4 Petugas Keamanan Menjaga keamanan lingkungan boarding

school

4.2.3. Pendekatan Kapasitas

Pendekatan kapasitas berdasarkan kelompok kegiatan di dalam boarding

school.

4.2.3.1. Pendekatan Kapasitas Pengurus

Kegiatan kepengurusan meliputi kegiatan administrasi, hubungan

masyarakat, rapat, keorganisasian dan pengelolaan lainnya.

Pendekatan untuk kapasitas pengurus islamic boarding school dapat

dilihat dari struktur organisasi atau kepengurusan, sebagai berikut :

72

Diagram 4.1 Struktur Organisasi Pengurus Islamic Boarding School

Dari struktur Organisasi di atas, dapat ditetapkan jumlah pengelola

sebagi berikut:

Tabel 4.6 Jumlah Pengurus Boarding School

No Jabatan Jumlah

Pengurus Boarding School

1 Pimpinan 1

2 Wakil Pimpinan 1

3 Humas 2

4 Staff Pengurus 2

Jumlah 6

Bidang Pembinaan

5 Kepala Bidang Pembinaan 1

6 Kepala Bagian Kedisiplinan 1

7 Staff Bagian Kedisiplinan 6

8 Kepala Bagian Keasramaan 1

9 Staff Bagian Keasramaan 6

10 Kepala Bagian Keagamaan 1

11 Staff Bagian Keagamaan 6

Jumlah 22

Bidang Rumah Tangga

12 Kepala Bidang Rumah Tangga 1

73

13 Kepala Bagian Dapur 1

14 Kepala Bagian Keamanan 1

Jumlah 3

Bidang Pendidikan

15 Kepala Bagian Pendidikan Umum 1

16 Kepala Bagian Pendidikan Agama 1

Jumlah 2

Bidang Administrasi

17 Kepala Bagian Keuangan 1

18 Sie Bagian Akuntansi 2

19 Sie Bagian Operasional 2

20 Kepala Bagian Tata Usaha 1

21 Sie Bagian Tata Usaha 2

Jumlah 8

Bidang Pengelolaan dan Perawatan

22 Sie Pengadaan 1

23 Sie Logistik 2

24 Sie Bagian Pembangunan 2

25 Sie Pemeliharaan 1

26 Sie Kebersihan 1

27 Sie Perkebunan 2

Jumlah 9

TOTAL 50

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah pengurus boarding school

berjumlah 50 orang. Diasumsikan bahwa yang tinggal di lingkungan

boarding school sebanyak 70% atau sekitar 35 orang. Dari jumlah

tersebut diasumsikan bahwa yang telah berkeluarga sebanyak 30%

atau 11 orang. Sehingga sisanya yang tinggal diasrama bersama

santri sebanyak 24 orang. Jumlah tersebut diluar dari jumlah guru

maupun pelaku aktifitas lain yang memang memiliki porsi tingal di

dalam asrama.

4.2.3.2. Pendekatan Kapasitas Bagian Pendidikan

1. Kapasitas Siswa

Menurut SK Dirjen Dikdasmen Depdiknas tentang pedoman tipe

sekolah telah membagi berdasarkan jumlah rombongan belajar

atau kelas, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7 Pembagian Jumlah Rombongan Kelas Berdasarkan Tipe Kelompok Sekolah

Tipe A A1 A2 B B1 B2 C C1 C2

Jumlah Rombongan 27 24-26 21-24 18-20 15-19 12-14 9-11 6-8 3-5

74

Sumber : SK Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI

Berdasarkan hasil studi banding, Semesta Boarding School dan

Nurul Fikri Boarding School diperoleh data dari masing masing

sekolah sebagai berikut:

o Semesta Boarding School, jumlah seluruh siswa SMP adalah

114 siswa, dengan rincian sebagai berikut:

Kelas 7 : 30 siswa (2 Kelas)

Kelas 8 : 34 siswa (2 Kelas)

Kelas 9 : 50 siswa (2 Kelas)

o Pondok Pesantren Modern Islam Assalam, jumlah seluruh

siswa MTs adalah 409 siswa, dengan rincian sebagai berikut:

Kelas 7 : 156 siswa ( 6 Kelas)

Kelas 8 : 148 siswa ( 5 Kelas)

Kelas 9 : 111 siswa ( 5 Kelas)

o Nurul Fikri Boarding School, jumlah seluruh siswa SMP

adalah 293 siswa, dengan rincian sebagai berikut:

Kelas 7 : 106 siswa (5 Kelas)

Kelas 8 : 70 siswa (3 Kelas)

Kelas 9 : 117 siswa (5 Kelas)

Sedangkan untuk islamic boarding school yang direncanakan yaitu

memakai Tipe B2. Berdasarkan pedoman tipe B2 untuk SMP maka

akan memiliki 12 rombongan belajar atau kelasnya dengan 4

rombongan belajar untuk tiap tingkatnya. Lalu dengan asumsi

perbandingan jumlah siswa putra dan putri 50:50 maka dapat

ditentukan jumlah kelas untuk tiap tingkat putra dan putri masing –

masing 2 kelas.

Jumlah maksimal siswa tiap kelas yaitu 32 siswa berdasarkan

peraturan Dinas Pendidikan Nasional. Namun guna mencapai

efektifitas proses tatap muka di dalam kelas oleh tenaga pengajar

jumlah siswa dalam satu kelas berkisar antara 18-25 siswa. Jumlah

tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara dan studi banding

yang telah dilakukan. Dengan demikian dapat ditentukan asumsi

untuk jumlah siswa tiap kelas berjumlah 25 siswa.

Tabel 4.8 Jumlah Kelas Boarding School

Jenjang

Pendidikan Tingkatan

Kelas Jumlah

Kelas Putra Putri

SMP 3 (7,8,9) 6 6 12

Jumlah Total Kelas 12

Sumber: Analisa Pribadi

75

Tabel 4.9 Jumlah Siswa Boarding School

Jenjang

Pendidikan

Jumlah

siswa

perkelas

Putra Putri

Kelas Siswa Kelas Siswa

SMP 25 6 150 6 150

Sumber: Analisa Pribadi

Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan kapasitas siswa yang

dapat ditampung sebanyak 150 putra dan 150 putri. Dengan total

jumlah siswa sebanyak 300 anak. Jumlah tersebut menjadi

penentuan utama bagi kelompok bangunan sekolah dan asrama.

2. Kapasitas Guru

Sistem pengajaran yang digunakan adalah moving class, diman

siswa mempunyi guru yang berbeda untuk tiap mata pelajaran, dan

siswa harus berpindah kelas untuk mendapatkan pelajaran yang

akan diikuti.

Perhitungan tenaga guru berdasarkan bobot tiap mata pelajaran

dalam seminggu dikalikan jumlah kelas. Maksimal setiap 18 jam

satu mata pelajaran dalam seminggu dibutuhkan tenaga kerja guru: Jumlah bobot mata pelajaran setiap minggu x jumlah kelompok murid = jumlah guru

18

(Sumber: Surat Edaan Bersama Menpan & BAKN tentang angka kredit jabatan guru)

Karena setiap angkatan memiliki angka bobot mata pelajaran yang

berbeda, maka untuk perhitungan jumlah guru diamnil dari bobot

mata pelajaran tertinggi.

Tabel 4.10 Perhitungan Jumlah Guru

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

BELAJAR MINGGU

Jumlah

Kelompok

Siswa

Jumlah

Guru VII VIII IX

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6 12 4

2 Penidikan Kewarganegaraan 3 3 3 12 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 12 2

4 Matematika 6 6 6 12 4

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 12 4

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 12 2

7 Bahasa Inggris 4 4 4 12 2

8 Bahasa Arab 3 3 3 12 2

Kelompok B

0 0

76

(Sumber: Dinas Pendidikan Nasional, 2013)

Kelompok Belajar A adalah mata pelajaran yang memberikan

orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif

sedangkan kelompok belajar B adalah mata pelajaran yang lebih

menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs jumlah jam belajar per minggu

berjumlah 57 jam untuk masing masing kelas VII, VIII dan IX.

Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs yaitu

40 menit.

Maka, dari perhitungan diatas didapati jumlah guru pada Islamic

Boarding School ini adalah 40 orang.

3. Perhitungan Ruang Kelas

Karena menggunakan sistem moving class, maka ruang kelas sesuai

dengan jumlah mata pelajaran, namun ada beberapa mata

pelajaran dengan bobot yang tinggi, maka jumlah ruang kelas pun

menyesuaikan.

Dalam satu ruang kelas dapat dipakai 360 menit atau mulai pukul

07.00 hingga 13.00 lama bobot setiap jam belajar adalah 40 mrnit,

maka : 360 menit = 9 jam pelajaran

40 menit

9 jam pelajaran x 40 menit x 5 hari = 1800

Untuk mencari jumlah ruang pada masing masing mata pelajaran

digunakan rumus :

Bobot mata pelajaran/minggu x jumlah kelompok siswa x durasi

1800 (Sumber: Surat Edaan Bersama Menpan & BAKN tentang angka kredit jabatan guru)

1 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan

2 2 2 12 2

2 Prakarya (termasuk muatan lokal) 1 1 1 12 1

3 Bahasa Jawa 1 1 1 12 1

4 Al Qur’an/Tahfidz 16 16 16 12 10

5 Lifes Skill 2 2 2 12 2

6 Ektra Kurikuler 3 3 3 12 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 60 60 60 40

77

Tabel 4.11 Perhitungan Jumlah Ruang Kelas

Sumber: Analisa Pribadi

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan Islamic Boarding School

memiliki 12 kelompok siswa, 20 ruang kelas, 300 siswa dan 40

jumlah pengajar.

4. Pendekatan Kapasitas Bagian Pendidikan / Pengajaran

a. Bagian Tata Usaha (TU)

Merupakan bagian yang mengelola bagian administrasi dalam

kegiatan belajar mengajar.

Tabel 4.12 Jumalah Karyawan TU

Pendidikan Tata Usaha

Bagian Putra

Tata Usaha

Bagian Putri Jumlah

SMP 3 3 6

Sumber: Analisa Pribadi

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

BELAJAR MINGGU

Jumlah

Kelompok

Siswa

Waktu

(menit)

Jumlah

Ruang

Kelas VII VIII IX

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti

6 6 6 12 40 2

2 Penidikan Kewarganegaraan 3 3 3 12 40 1

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 12 40 1

4 Matematika 6 6 6 12 40 2

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 12 40 2

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 12 40 1

7 Bahasa Inggris 4 4 4 12 40 1

8 Bahasa Arab 3 3 3 12 40 1

Kelompok B

1 Pendidikan Jasmani, Olah Raga,

dan Kesehatan

2 2 2 12 40 1

2 Prakarya (termasuk muatan lokal) 1 1 1 12 40 1

3 Bahasa Jawa 1 1 1 12 40 1

4 Al Qur’an/Tahfidz 16 16 16 12 40 4

5 Lifes Skill 2 2 2 12 40 1

6 Ektra Kurikuler 3 3 3 12 40 1

JUMLAH 20

78

b. Asisten Laboratorium

Tabel 4.13 Jumlah Asisten Laboratorium

Laboratorium SMP Jumlah

(orang) Putra Putri

Komputer 1 1 2

Bahasa 1 1 2

Fisika 1 1 2

Kimia 1 1 2

Biologi 1 1 2

Jumlah 10

Sumber: Analisa Pribadi

Tiap laboratorium diasumsikan memiliki 2 orang asisten, berarti

jumlah keseluruhan asisten laboratorium adalah 10 x 2 = 20

orang.

c. Pustakawan

Diasumsikan terdapat 4 orang pustakawan yang melayani

siswa. Satu orang sebagai ketua pustakawan dan 3 orang

sebagai asisten pustakawan.

5. Pendekatan Pengelola Operasional Lapangan

a. Pengelola Kantin

Kantin diasumsikan terdiri dari 5 kios makanan. Tiap kios

makanan terdiri dari satu pengelola dan dua karyawan.

Sehingga apabila ditotal kapasitas kantin sebanyak 15 orang.

b. Pengelola Koperasi

Pengelola koperasi terdiri dari 1 orang kasir, 1 orang

bendahara, 2 staff pengelola data dan pembukuan dan 1 orang

bagian pengadaan barang beserta staff. Sehingga, jumlah

keseluruhan untuk pengelola koperasi adalah 7 orang.

c. Pengelola Unit Kesehatan

Pengelola unit kesehatan diasumsikan terdiri dari 1 orang

dokter, dan 2 orang asisten. Sehingga jumlah pengelola unit

kesehatan adalah 3 orang.

d. Teknisi Mekanika dan Listrik

Diasumsikan terdiri dari 3 orang staff ahli

e. Perawatan fasilitas olahraga dan taman

Diasumsikan terdiri dari 4 orang pegawai

f. Petugas Dapur

Petugas dapur bertugas menyediakan makanan bagi santri

serta pembina yang tinggal di dalam asrama yaitu 330 orang.

Diasumsikan masing masing petugas dapur mampu memenuhi

79

kebutuhan untuk 50 orang, maka kapasitas petugas dapur

berjumlah sebanyak 7 orang

g. Cleaning Servis

Terdiri dari cleaning servis asrama dan sekolah, diasumsikan

masing – masing 5 orang. Sehingga, berjumlah 10 orang.

h. Satpam

Diasumsikan terdiri dari 3 orang.

Tabel 4.14 Rekapitulasi Jumlah Pengelola Operasional Lapangan

No Pengelolaan Jumlah (Orang)

1. Kantin 15

2. Koperasi 7

3. Unit Kesehatan 3

4. Teknisi Mekanika dan Listrik 3

5. Perawatan fasilitas olahraga dan taman 4

6. Pelayan dan Juru Masak 7

7. Cleaning Service 10

8. Satpam 3

Jumlah 52 Orang

Sumber: Analisa Pribadi

Jumlah pengelola operasional lapangan adalah 52 orang yang

diasumsikan tinggal dalam pondok pesantren adalah 40% yaitu 21

orang. Dari jumlah ini diasumsikan yang sudah menikah 40% atau

8.4 atau 9 orang, sehingga pengelola yang belum menikah dan

menetap dalam asrama berjumlah 12 orang dengan perbandingan

50 : 50 yaitu, 6 orang putra dan 6 orang putri.

6. Pendekatan Kapasitas Pengunjung / Tamu

a. Keluarga siswa diasumsikan 5% dari jumlah siswa keseluruhan,

yaitu 15 Keluarga. Bila diasumsikan 1 keluarga adalah 2 orang,

maka jumlah keseluruhan pengunjung keluarga berjumlah 30

orang. Diasumsikan 25% menginap yaitu 8 orang.

b. Tamu yayasan diasumsikan berjumlah 25 orang.

c. Masyarakat yang melakukan shalat Jumat di masjid sekolah

diasumsikan 10% dari jumlah santri yaitu 30 orang.

Jadi jumlah keseluruhan pengunjung berjumlah 63 orang.

Tabel 4.15 Rekapitulasi Jumlah Pengguna Boarding School

No Pelaku Jumlah (orang)

1 Pengelola 50

2 Siswa 300

3 Guru 40

4 Tata Usaha 6

80

5 Pustakawan 4

6 Asisten Laboratorium 10

7 Pengelola Operasi Lapangan 52

8 Pengunjung / Tamu 63

Jumlah 525

Sumber: Analisa Pribadi

4.2.3.3. Pendekatan Kegiatan

1. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan pengelolaan meliputi kegiatan administrasi,

keorganisasian, rapat, hubungan masyarakat serta kegiatan

pengelolaan lainnya.

2. Kegiatan Pendidikan

Kegiatan Pendidikan merupakan kegiatan belajar mengajar

sesuai dengan kurikulum pendidikan formal, keagamaan,

pembinaan, seminar dan diskusi, presentasi, keorganisasian

serta kegiatan belajar lainnya.

3. Kegiatan Peribadahan

Kegiatan peribadahan meliputi kegiatan yang bersifat

keagamaan seperti shalat berjamaah, pengajian, dan kegiatan

ibadah lainnya.

4. Kegiatan Hunian

Kegiatan hunian meliputi kegiatan yang terjadi dalam

lingkungan boarding school, baik dalam asrama putra maupun

putri serta dalam perumahan guru, seperti beristirahat,

menerima tamu dan lain sebagainya.

o Asrama Siswa

Dalam islamic boarding school dipisahkan antara asrama

putra dan asrama putri. Setiap kamar berisikan 4 orang

siswa dengan perhitungan sebagai berikut:

o Asrama Putra

Jumlah siswa putra sebanyak 150 siswa. Diasumsikan

setiap kamar dihuni oleh 4 siswa, sehingga jumlah kamar

tidur siswa putra adalah 150/4 = 38 kamar tidur.

o Asrama Putri

Jumlah siswa putri sebanyak 150 siswa. Diasumsikan

setiap kamar dihuni oleh 4 siswa, sehingga jumlah kamar

tidur siswa putri adalah 150/4 = 38 kamar tidur.

o Pembina Asrama

Jumlah kapasitas untuk pembina siswa berdasarkan

jumlah siswa dan jumlah kamar yang tersedia. Dapat

diasumsikan untuk setiap kelas memiliki satu pembina,

81

sehingga rasio pembina dan santri yaitu 1:25. Dengan

demikian jumlah pembina siswa untuk 12 kelas atau 300

siswa yaitu sebanyak 12 orang. Perbandingan pembina

putra dan putri mengikuti perbandingan kelas putra dan

putri sehingga masing masing memiliki 6 pembina.

Diasumsikan setiap kamar pembina dihuni oleh 2 orang,

sehingga jumlah kamar pembina asrama putra ada 3

kamar dan kamar pembina putri ada 3 kamar.

Sehingga jumlah kamar tidur seluruh asrama adalah 82

kamar tidur.

o Rumah Pengurus

Islamic boarding school menyediakan rumah untuk tempat

tinggal pengurusnya. Untuk rumah pengurus direncanakan

memiliki tipe yang paling besar dengan asumsi kapasitas

masing masing untuk 6 orang. Pengurus yang mendapatkan

ketersediaan rumah ini yaitu pimpinan hingga kepala

bidang. Sehingga unit rumah yang diperlukan berjumlah 6

unit dengan total kapasitas 36 orang.

o Rumah Pembina dan Guru

Bagi pembina maupun guru yang menetap di dalam

lingkungan boarding school dan sudah berkeluarga juga

disediakan rumah tinggal. Rumah yang direncanakan

memiliki tipe yang lebih kecil dari rumah pengurus dengan

kapasitas tiap unit sebanyak 4 orang. Sesuai dengan

perhitungan sebelumnya dan ditambahkan dengan asumsi

maka didapatkan jumlah unit rumah sebanyak 10 unit.

Jumlah kapasitas total yaitu 40 orang.

o Tamu atau Pengunjung

Perhitungan tamu dan pengunjung yang datang ke islamic

boarding school menggunakan asumsi terbanyak pada hari

berlangsungnya kegiatan umum seperti kegiatan

penerimaan rapor atau kegiatan wisuda. Dari jumlah santri

yang berjumlah 300 siswa diasumsikan rata-rata

pengunjung per siswanya sebanyak 2 orang sehingga

pengunjung santri sebanyak 600 orang. Untuk kapasitas

pengunjung di waktu yang bersamaan mengambil asumsi

sebanyak 25% dari jumlah total atau sebanyak 150 orang.

Lalu setelah ditambahkan asumsi pengunjung diluar

keluarga santri didapatkan pembulatan pengunjung untuk

waktu yang bersamaan sebanyak 200 orang.

82

Selanjutnya perhitungan pengunjung yang menetap

diasumsikan sebanyak 5% dari pengunjung untuk waktu

yang bersamaan atau berjumlah 10 orang. Dengan asumsi 2

orang setiap keluarga sehingga jumlah keluarga yang

menetap sebanyak 5 keluarga.

5. Kegiatan Umum

Jenis kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dan penghuni

boarding school antara lain, kegiatan seminar, expo, kegiatan

umum lain, serta kegiatan keagaman yang dilaksanakan di area

boarding school.

6. Kegiatan Servis

Jenis kegiatan ini merupakan kegiatan pelayanan terhadap

penghuni boarding school, yaitu makan, minum dan mencuci.

Kegiatan ini memerlukan rumah untuk pelayan, ruang makan

dan tempat untuk mencuci.

7. Kegiatan Penunjang

Merupakan kegiatan yang melayani kebutuhan tambahan bagi

penghuni boarding school meliputi, unit kesehata, koperasi, pos

jaga dan ruang penunjang.

8. Kegiatan Ruang Terbuka

Merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan diruang

terbuka seperti olahraga, upacara, pramuka dan juga kebutuhan

parkir.

9. Kegiatan Mekanikal Elektrikal

Merupakan kegiatan pengoperasian genset dan sound system

bila diperlukan.

10. Kegiatan Perawatan dan Pengadaan

Meliputi kegiatan perawatan bangunan dan lingkungan

boarding school serta pengadaan barang untuk keperluan

asrama dan sekolah. Ruang yang dibutuhkan berupa gudang

peralatan dan kebutuhan pokok.

4.2.4. Pendekatan Kebutuhan Ruang

Berdasarkan aktifitas yang dilakukan pada islamic boarding school di

Purwokerto dan dari hasil studi banding maka kebutuhan ruang yang

direncanakan adalah sebagai berikut:

a. Pengelola Islamic Boarding School

Tabel 4.16 Pengelola Islamic Boarding School dan Kebutuhan Ruang

No Pelaku Ruang

1 Pimpinan Ruang Ketua Yayasan

Rumah Tinggal Pengurus

2 Wakil Pimpinan Ruang Wakil Ketua Yayasan

83

Rumah Tinggal Pengurus

3 HUMAS Ruang Humas

Rumah Tinggal Pengurus

4 Ketua Bidang Pembinaan Ruang Ketua Bidang Pembinaan

Rumah Tinggal Pengurus

5 Ketua Bidang Kedisiplinan

(Staff Bagian Kedisiplinan)

Ruang Ketua Bagian Kedisiplinan

6 Ketua Bagian Keasramaan

(Staff Bagian Keasramaan)

Ruang Ketua Bagian Keasramaan

7 Ketua Bagian Keagamaan

(Staff Bagian Keasramaan)

Ruang Ketua Bagian Keasramaan

8 Ketua Bidang Rumah Tangga Ruang Ketua Bidang Rumah Tangga

9 Ketua Bagian Dapur Ruang Ketua Bagian Dapur

10 Ketua Bagian Keamanan Ruang Ketua Bagian Keamanan

11 Ketua Bidang Pendidikan Ruang Ketua Bidang Pendidikan

12 Rumah Tinggal Pengurus

13 Ketua Bagian Pendidikan

Umum

Ruang Ketua Bagian Pendidikan

Umum

14 Ketua Bagian Pendidikan

Agama

Ruang Ketua Bagian Pendidikan

Agama

15 Ketua Bidang Administrasi Ruang Ketua Bidang Administrasi

16 Rumah Tinggal Pengurus

17 Ketua Bagian Keuangan Ruang Kepala Bagian Keuangan

Staff Akuntansi Ruang Staff Akuntansi

Staff Operasional Ruang Staff Operasional

18 Ketua Bagian Tata Usaha Ruang Ketua Bagian Tata Usaha

Staff Bagian Tata Usaha Ruang Staff Tata Usaha

19 Ketua Bidang Pengelolaan

dan Perawatan

Ruang Ketua Bidang Pengelolaan

dan Perawatan

Rumah Tinggal Pengurus

20 Sie Pengadaan & Logistik Ruang Sie Pengadaan dan Logistik

21 Sie Pembangunan &

Pemeliharaan

Ruang Sie Pembangunan dan

Pemeliharaan

22 Sie Kebersihan &

Perkebunan

Ruang Sie Kebersihan dan

Perkebunan

Sumber: Analisa Pribadi

b. Pelaku Kegiatan Pendidikan

Table 4.15 Kebutuhan Ruang Kegiatan Pendidikan

No Pelaku Ruang

1 Kepala Sekolah Ruang Kepala Sekolah

84

2 Guru Ruang Guru

Ruang Kelas

3 Siswa SMP Asrama

Ruang Kelas

Ruang Laboratorium

Ruang Perpustakaan

Ruang Organisasi

Ruang Makan

4 Tata Usaha Ruang Tata Usaha

5 Pustakawan Ruang Perpustakaan

6 Asisten Pustakawan Ruang Perpustakaan

7 Pembina BK Ruang BK

8 Petugas UKS Ruang UKS

9 Kepala Laboratorium Ruang Laboratorium

Ruang Petugas Laboratorium

10 Asisten Laboratorium Ruang Laboratorium

Ruang Petugas Laboratorium

Sumber: Analisa Pribadi

c. Pelaku Kegiatan Hunian

Tabel 4.16 Kebutuhan Ruang Kegiatan Penghuni

No Pelaku Ruang

1 Siswa Kamar Tidur

Ruang Komunal

Ruang Makan

Kamar Mandi

2 Pembina Asrama Kamar Tidur

Ruang Makan

Kamar Mandi

3 Tamu Ruang Tamu

Guest House

Sumber: Analisa Pribadi

d. Pelaku Kegiatan Penunjang

Tabel 4.17 Kebutuhan Ruang Kegiatan Penunjang

No Pelaku Ruang

Kantin

1 Pengelola Kios

Karyawan Kios

Ruang Display

2 Ruang Cuci

Ruang Masak

Koperasi

3 Manager Ruang Display

85

4 Kasir

Staff

Ruang Manager & Staff

5 Gudang

Laundry

6 Karyawan Ruang Cuci

Ruang Setrika

Area Jemur

Klinik

7 Dokter Jaga

Perawat

Apoteker

Ruang Lobby

8 Ruang Praktek

9 Ruang Istirahat

Ruang Obat

Dapur

10 Juru Masak Ruang Masak

Ruang Bahan Masak

Sumber: Analisa Pribadi

e. Pelaku Kegiatan Servis

Tabel 4.18 Kebutuhan Ruang Kegiatan Servis

No Pelaku Ruang

1 Petugas Kebersihan Ruang Alat Kebersihan

2 Pengelola Taman Ruang Alat Perkebunan

3 Petugas Perawatan Ruang Alat Alat Perbaikan

Gudang Material

4 Petugas Keamanan Pos Jaga

Sumber: Analisa Pribadi

4.2.5. Pendekatan Kebutuhan Bangunan Berdasarkan Kelompok Aktivitas

Setelah Proses pendekatan berdasarkan pelaku dan kegiatan dapat

ditetapkan pengelompokan kebutuhan bangunan berdasarkan kelompok

aktivitas yang berlangsung. Masing – masing bengunan dapat memenuhi

satu hingga beberapa jenis kegiatan. Selanjutnya dalam proses perencanaan

nantinya dapat disesuaikan apakah bangunan bangunan tersebut akan

berdiri sendiri atau menjadi satu bangunan dengan multi fungsi atau satu

kelompok bangunan yang terdiri dari beberapa unit bangunan sesuai

dengan jenis pelaku yang terlibat dan organisasi ruang maupun zonasi yang

ditentukan.

Tabel 4.19 Kebutuhan Bangunan

No Bangunan Jenis Kegiatan

1 Masjid Ibadah

Pendidikan

2 Gedung Sekolah Pendidikan

3 Gedung Kantor Adminstrasi

86

Koordinasi Kepengurusan

4 Asrama Hunian

5 Guest House Hunian

6 Aula Kegiatan Bersama

Pertunjukan

7 Perumahan Staff & Guru Hunian

8 Pos Jaga Keamanan

9 Sarana Olahraga Kegiatan Olahraga

10 Gedung Penunjang Multifungsi Sarana Dan Prasarana

11 Gedung Servis Multifungsi pelayanan

Sumber: Analisa Pribadi

87

4.2.6. Pendekatan Besaran Ruang

Untuk mengetahui besaran ruang yang dibutuhkan pada Islamic Boarding

School di Purwokerto, maka perlu dilakukan analisa perhitungan dengan

acuan yang dianggap relevan dan dapat mewakili pedoman standar

tersebut. Beberapa acuan yang digunakan untuk analisis kebutuhan ruang

ini yaitu:

LSB : Literatur Standar Bangunan (Data Arsitek, Time Saver, dll)

SKP : Standara Ketentuan Pemerintah (Diknas, Depag, dll)

SB : Studi Banding

AP : Asumsi Pribadi

Selain menggunakan acuan diatas, dibutuhkan sirkulasi atau flow area

berdasarkan kebutuhan setiap ruang menggunakan ketentuan yang

mengacu pada Time Saver Standar of Building Type sebagai berikut:

5-10 % : Standar minimum

20% : Kebutuhan Keluasan Sirkulasi

30% : Kebutuhan Kenyamanan Fisik

40 % : Tuntutan Kenyamanan Psikologis

50 % : Tuntutan Spesifik Kegiatan

70-100 % : Keterkaitan dengan Banyak Kegiatan

Berikut ini adalah analisa dan perhitungan besaran ruang atas kebutuhan

bangunan berdasarkan kelompok aktifitas yang ada dalam islamic boarding

school.

4.2.6.1. Masjid

Masjid ini digunakan oleh seluruh penghuni boarding school yang

akan terdiri pria dan wanita dengan jumlah pengguna sebagai

berikut :

Tabel 4.20 Pengguna Masjid

No Pelaku Jumlah (orang)

1 Pengelola 50

2 Siswa 300

3 Guru 40

4 Tata Usaha 6

5 Pustakawan 4

6 Asisten Laboratorium 10

7 Pengelola Operasi Lapangan 52

8 Pengunjung / Tamu 63

Jumlah 525

Sumber: Analisa Pribadi

Luasan masjid 550 x 1m2 = 550 m2, dengan asumsi 60% tempat

putra dan 40% tempat putri.

88

Gambar 4.1 Dimensi dan Kebutuhan Ruang Manusia

Sumber: Neufert Data Arsitektur, 1980

Luasan ruang wudhu = 10 (@ 20orang) x 0,8 m2 (luasan 1

orang saat berwudhu) = 160 m2 dengan asumsi 50% ruang

wudhu putra dan 50% ruang wudhu putri yaitu dengan

ukuran 80 m2. Gambar 4.2 Dimensi dan Kebutuhan Ruang Wudhu

Sumber: Standar Perancangan Tempat Wudhu, 2016

Gambar 4.3 Denah Standar Tempat Wudhu

Sumber: Standar Perancangan Tempat Wudhu, 2016

89

4.2.6.2. Sekolah

a. Ruang Kelas

Sesuai dengan kapasitas yang telah ditentukan jumlah siswa

Islamic Boarding School terdapat sebanyak 300 orang; 150 siswa

putra dan 150 siswa putri. Jumlah kelas sesuai dengan standar

dinas pendidikan berjumlah sebanyak 12 kelas. Ruang kelas

yang direncanakan bersifat terpisah antara ruang kelas putra

dan putri.

Berdasarkan Standar Minimal Bangunan yang telah ditetapkan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ruang kelas memiliki

ukuran 9m x 8m dengan rasio minimal ruang kelas 2 m2/peserta

didik.

Berdasarkan standar ketentuan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan diatas, maka luasan total untuk 12 ruang kelas

berjumlah: 12 ruang kelas x 72 m2 = 864 m2

Gambar 4.4Denah Standar Ruang Kelas

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

b. Ruang Laboratorium

o Laboratorium IPA

Fungsi dari laboratorium IPA adalah untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar bidang studi IPA, dengan

pengajaran praktek lebih dominan. Laboratorium IPA terbagi

menjadi dua ruangan yaitu; ruang praktek dan ruang

persiapan. Untuk laboratorium IPA sebaiknya pada ruang

persiapan terdapat pintu penghubung untuk memudahkan

aktifitas persiapan.

90

Ukuran total dari laboratorium adalah 15m x 8m dengan

rasio minimal ruang praktek adalah 2,4 m2/peserta didik.

Pemakai adalah guru, laboran dan peserta didik.

Gambar 4.5 Denah Standar Ruang Laboratorium IPA Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

o Laboratorium Bahasa

Fungsi dari laboratorium bahasa adalah tempat untuk

pengajaran segala macam bahasa dengan peralatan audio

khusus, juga dapat difungsikan sebagai tempat tes lisan.

Laboratorium bahasa terdiri dari 2 ruangan yaitu; ruang

praktek dan ruang alat.

Ukuran ruang laboratorium adalah 15m x 8m dengan rasio

minimal luas ruang laboratorium adalah 2m2/peserta didik.

Gambar 4.6 Denah Standar Ruang Laboratorium Bahasa Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

91

o Laboratorium Komputer

Fungsi dari laboratorium komputer adalah sebagai tempat

latihan komputer bagi siswa. Ukuran ruang laboratorium

komputer adalah 9m x 8m, dengan rasio minimal luas ruang

laboratorium komputer adalah 2m2/peserta didik.

Gambar 4.7 Denah Standar Ruang Laboratorium Komputer Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

c. Perpustakaan

Fungsi pokok ruang perpustakaan adalah memberikan

pelayanan dan informasi untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar, yaitu; sebagai sumber bacaan untuk memperdalam

pengetahuan dan teknologi; sebagai sumber informasi untuk

memperluas cakrawala pengetahuan, bakat, minat dan

kegemaran siswa dan guru; sebagai tempat sirkulasi buku,

peminjaman dan pengembalian buku.

Ukuran ruang minimal perpustakaan adalah 12m x 8m, dengan

fasilitas 15 tempat duduk dan 15 meja baca.

Gambar 4.8 Denah Standar Ruang Perpustakaan Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

92

d. Ruang Kantor

o Ruang Kepala Sekolah

Berfungsi sebagai tempat kerja kepala sekolah sebagai

penanggung jawab kelancaran aktifitas sekolah secara

kesuluruhan. Ruang ini harus dapat digunakan sebagai

menerima tamu dalam jumlah terbatas. Ukuran ruang kepala

sekolah adalah 4m x 4,5m.

o Ruang Wakil Kepala Sekolah

Berfungsi sebagai tempat kerja wakil kepala sekolah dan

dapat digunakan untuk menerima tamu dalam jumlah

terbatas. Ukuran ruang wakil kepala sekolah adalah 3m x 4m

dan berjumlah 2 unit.

o Ruang Tamu

Berfungsi sebagai ruang penerima tamu bagi kepala maupun

wakil kepala sekolah dalam jumlah yang lebih besar. Ukuran

ruang penerima tamu minimal 3m x 4m.

o Ruang Tata Usaha

Berfungsi sebagai tempat pengelolaan administrasi

pendidikan, kepegawaian dan keuangan sekolah, sekaligus

tempat penyimpanan berkas. Ruang tata usaha dilengkapi

dengan pantry dan dua uniy kamar mandi untuk melayani

kebutuhan kantor. Ukuran ruang tata usaha minimal adalah

9m x 8m.

o Ruang Kerja Guru

Berfungsi sebagai ruang kerja guru dan ruang istirahat saat

bebeas mengajar. Ruang kerja guru dilengkapi dengan

pantry dan dua unit kamar mandi tersendiri. Ukuran ruang

kerja guru minimal adalah 18m x 8m.

Gambar 4.9 Denah Standar Ruang Fungsi Kantor Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

93

Gambar 4.10 Denah Standar Ruang Kerja Guru

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

e. Ruang Fungsi Penunjang

o Ruang Bimbingan Konseling

Berfungsi sebagai tempat bimbingan penyuluhan dan

bimbingan karir dari guru BK kepada siswa. Ruang ini harus

memiliki tingkat privasi tinggi, agar tidak menggangu

kegiatan bimbingan di dalamnya. Ukuran ruang bimbingan

konseling adalah 5m x 6m.

o Ruang UKS

Ruang UKS digunakan sebagai tempat melakukan konsultasi

kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pertolongan

pertama. Ukuran ruang UKS adalah 3m x 5m.

o Ruang OSIS

Ruang OSIS digunakan sebagai pusat kegiatan berorganisasi

siswa. Ruang ini harus berada dalam lokasi yang mudah

diawasi oleh guru agar pemakaiannya sesuai dengan

harapan. Ukuran ruang OSIS adalah 3m x 5m

Gambar 4.11 Denah Standar Ruang Fungsi Penunjang

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

94

o Ruang Kantin dan Koperasi

Fungsi dari kedua ruang ini merupakan ruang dengan sifat

komersial, oleh karena itu penempatan ruang ini harus

berada pada zona publik. Ukuran dari kedua ruang ini

sangatlah bervariasi, dan tergantung dari banyak faktor.

Sebaiknya kedua ruang ini berhadapan dengan sebuah ruang

terbuka yang dapat berfungsi sebagai tempat berkumpul.

Gambar 4.12 Denah Standar Ruang Kantin dan Koperasi

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

o Kamar Mandi

Ukuran ruang optimal kubikal toilet adalah 1,5m x 1,35m

Standar untuk guru;

1 urinoir/15 guru pria,

1 WC/10 guru pria,

1 WC/5 guru wanita.

Standar untuk siswa;

1 urinoir/20-30 siswa laki-laki,

1 WC/40 siswa laki-laki (satu kelas),

1 WC/25 siswa perempuan (0,5 Kelas)

Gambar 4.13 Denah Standar Kubikal Toilet

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

95

Gambar 4.14 Denah Standar Toilet Alternatif 1

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

Gambar 4.15 Denah Standar Toilet Alternatif 2

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

Gambar 5.16 Denah Standar Toilet Alternatif 3

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

Gambar 5.17 Denah Standar Ruang Ganti

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

96

f. Aula

Fungsi dari aula merupakan tempat pertunjukan seni/film,

pertemuan, ceramah umum, pameran, demonstrasi/peragaan

atau olahraga di dalam ruang. Sebagai sarana untuk pertunjukan

aula dilengkapi dengan panggung beserta ruang persiapan dan

ruang gantinya.

Ukuran aula sangatlah bervariasi sesuai dengan ketersediaan

lahan dan biaya. Namun standar minimal adalah 8m x 14m

untuk ruang penonton. Modul lebar 8m dipakai karena

menyesuaikan dengan modul lebar bangunan yang lain.

Persyaratan khusus dari ruang ini adalah:

o Memiliki langit-langit yang tinggi

o Bahan dinding dan lantai sebaiknya terbuat dari bahan yang

tidak memantulkan suara untuk mengurangi gema

o Memiliki bukaan yang dapat ditutup untuk menjamin ruangan

cukup gelap disiang hari untuk keperluan tertentu

o Desain bukaan harus menjamin penghawaan yang baik namun

sedapat mungkin dibuat kedap suara dan kedap cahaya

untuk keperluan tertentu.

Gambar 4.18 Denah Standar Ruang Aula

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2011

4.2.6.3. Asrama Siswa

Asrama siswa direncanakan memiliki konsep terpisah antara putra

dan putri, serta dilakukan pengelompokan lingkungan berdasarkan

usia. Asrama dibagi menjadi dua lingkungan asrama yaitu asrama

siswa SMP dan asrama siswa SMA.

Ruang tidur santri : setiap kamar di huni 2 – 4 santri dengan masing

masing perabotan tempat tidur dan lemari. Luasan setiap kamar

adalah 3m x 5m dengan luasan 15 m2

97

- Jumlah ruang tidur siswa putra 300 siswa : 4 = 75 Ruang Tidur

Ditambah dengan 6 pembina asrama, jadi berjumlah 81 Ruang Tidur

- Jumlah ruang tidur siswa putri 300 siswa : 4 = 75 Ruang Tidur

Ditambah dengan 6 pembina asrama, jadi berjumlah 81 Ruang Tidur

Gambar 4.19 Denah Standar Kasur Tingkat

Sumber: Data Arsitek Jilid 2,2011

Lavatory, berdasarkan dengan standar asrama yang telah ditentukan

adalah setengah jumlah ruang tidur ( 1 kamar mandi untuk 2 ruang

tidur). Sehingga banyaknya kamar mandi asrama putra berjumlah 38

kamar mandi dan untuk asrama putri berjumlah 38 kamar mandi.

- Jumlah lavatory asrama putra 81 Ruang Tidur : 2 = 40 lavatory

Luas lavatory asrama putra 3,4 m2 x 40 = 136 m2

- Jumlah lavatory asrama putri 81 Ruang Tidur : 2 = 40 lavatory

Luas lavatory asrama putra 3,4 m2 x 40 = 136 m2

Gambar 4.20 Denah Standar Kamar Mandi

Sumber: Data Arsitek Jilid 1,2011

98

4.2.6.4. Lapangan

Lapangan basket berukuran 15m x 28m, selain digunakan sebagai

area olahraga lapangan basket juga dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan kegiatan lain yang membutuhkan runag terbuka luas.

Gambar 4.21 Denah Standar Lapangan Basket

Sumber: Data Arsitek Jilid 2,2011

4.2.6.5. Kebutuhan Lahan Parkir

a. Kebutuhan Lahan Parkir Pengelola

Kebutuhan lahan parkir kendaraan pengelola dihitung

berdasarkan jumlah pengelola sebanyak 132 orang.

Kebutuhan lahan parkir pengendara mobil

Jika diasumsikan setiap mobil pengelola membawa 3 orang

penumpang dan kapasitas parkir mobil 40% dari pengelola, maka :

= 40/100 x 132/3

= 17,6 mobil

= 18 mobil (dibulatkan)

= 3 m x 5 m x 18 mobil

= 270 m2

Kebutuhan lahan parkir pengendara motor

Jika diasumsikan setiap motor pengelola membawa 2 orang

penumpang dan kapasitas parkir sepeda motor 30% dari

pengelola, maka:

= 30/100 x 132/2

= 19,8 motor

= 20 motor (dibulatkan)

= 2 m x 1 m x 20 motor

= 40 m2

99

Kebutuhan lahan parkir bus

Untuk kebutuhan lahan parkir bus dihitung berdasarkan jumlah

siswa dan guru sebanyak 340 orang. Jika diasumsikan setiap bus

membawa 33 orang penumpang dan kapasitas parkir bus 30% dari

siswa dan guru, maka :

= 30/100 x 340/33

= 3,09 bus

= 3 bus

Gambar 4.22 Denah Standar Area Parkir

Sumber: Data Arsitek Jilid 2,2011

b. Kebutuhan Lahan Parkir Pengunjung / Tamu

Kebutuhan lahan parkir kendaraan pengunjung dihitung

berdasarkan jumlah pengunjung sebanyak 70 orang.

Kebutuhan lahan parkir pengendara mobil

Jika diasumsikan setiap mobil pengunjung membawa 3 orang

penumpang dan kapasitas parkir mobil 40% dari pengelola, maka :

= 40/100 x 70/3

= 9,3 mobil

= 10 mobil (dibulatkan)

= 3 m x 5 m x 10 mobil

= 150 m2

Kebutuhan lahan parkir pengendara sepeda motor

Jika diasumsikan setiap sepeda motor pengunjung membawa 2

orang penumpang dan kapasitas parkir mobil 50% dari pengelola,

maka :

= 50/100 x 70/2

= 17,5 motor

= 18 motor

= 2 m x 1 m x 18 motor

= 36 m2

100

Tabel 4.21 Rekapitulasi Pendekatan Besaran Ruang

No Kebutuhan Ruang Kapasitas Standar Luas (m2) Sumber

Masjid

Area Sholat 1000 orang 1m2/orang 1000 LSB,AP

Area Wudhu 1000 orang

1000/20,

27.5 x 0.8 m2 40 LSB

Jumlah 1040

Sirkulasi 30% 312

TOTAL 1352

A. Kelompok Ruang Pengelola

1 Ruang Pimpinan 4 orang 4m x 5m 20 LSB

2 Ruang Wakil Pimpinan 2 orang 3m x 4m 12 LSB

3 Ruang Humas 4 orang 6m2/orang 24 LSB

4 Ruang Tunggu 10 orang 4m2/orang 40 AP

Ruang Pembinaan 25 orang 3m2/orang 75 LSB

Ruang Bidang Rumah Tangga 3 orang 4m x 4m 16 LSB

Ruang Bidang Pendidikan 2 orang 5m x 4m 20 LSB

Ruang Bidang Administrasi 8 orang 4m2/orang 32 LSB

6 Ruang Bidang Pengelolaan dan

Perawatan 9 orang 3m2/orang 27 LSB

Ruang Rapat 20 orang 2m2/orang 40 LSB

Toilet Pria 30 pria/10,

3 unit toilet

dan 3

urinoir

Toilet

0.8m x 1.2m

Urinoir

0.75m x 1m

Wastafel

1.2 x 1.2

6.57 SKP

Toilet Wanita

20 wanita/5

4 unit toilet 5.28 SKP

Pantry 3m x 4m 12 LSB

Gudang 3m x 4m 12 LSB

Jumlah 341.85

Sirkulasi 30% 102.55

TOTAL 444.4

B. KELOMPOK RUANG PENDIDIKAN

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Ruang Kepala Sekolah 4 orang 4m x 5m 80 SKP

Ruang Wakil Kepala Sekolah 4 orang 3m x 4m 12 SKP

Ruang Tamu 6 orang 3m x 4m 24 SKP

Ruang TU 4 orang 9m x 8m 288 SKP

Ruang Guru 40 orang 8m2/orang 320 SKP

Pantry 2 orang 4m x 4m 32 SKP

101

Ruang Kelas 20 kelas 9m x 8m 1440 SKP

Laboratorium Fisika 25 siswa 15m x 8m 120 SKP

Laboratorium Kimia 25 siswa 15m x 8m 120 SKP

Laboratorium Biologi 25 siswa 15m x 8m 120 SKP

Laboratorium Bahasa 25 siswa 15m x 8m 120 SKP

Laboratorium Komputer 25 siswa 9m x 8m 72 SKP

Toilet Siswi 150 siswa/40,

4 unit

Rasio Siswi

1:40

Rasio Siswa

1:25

Toilet

0.8m x 1.2m

Urinoir

0.75m x 1m

Wastafel

1.2 x 1.2

5.28 SKP

Toilet Siswa

150 siswa/25,

6 unit toilet

dan 6 unit

urinoir

11.7 SKP

Toilet Guru Wanita

8 guru/5,

2 unit

Toilet

0.8m x 1.2m

Urinoir

0.75m x 1m

Wastafel

1.2 x 1.2

3.36 SKP

Toilet Guru Pria

12 guru/10,

2 unit toilet

dan 1 unit

urinoir

4.11 SKP

Ruang Bimbingan Konseling 6 orang 5m x 6m 30 SKP

Ruang UKS 4 orang 3m x 5m 15 SKP

Lapangan 28m x 15m 420 AP

Jumlah 3237,45

Sirkulasi 30% 971,23

TOTAL 4208,68

Student Center

Perpustakaan 180 siswa

Area Display

30m2

2m2/orang

Petugas 6m2

Gudang 4m2

400 AP

Ruang Osis 30 siswa, 2

unit 2 m2/orang 120 SKP

Toilet Siswi 4 unit

Toilet

0.8m x 1.2m 5.28 SKP

102

Toilet Siswa

6 unit toilet

dan 6 unit

urinoir

Urinoir

0,75m x 1m

Wastafel

1.2 x 1.2

11.7 SKP

Jumlah 536.98

Sirkulasi 30% 161.09

TOTAL 698.07

C. Kelompok Ruang Serbaguna

Aula 500 0.6 m2/orang 300 LSB

Toilet Putri 4 unit

Toilet

0.8m x 1.2m

Urinoir

0,75m x 1m

Wastafel

1.2 x 1.2

5.28 SKP

Toilet Putra

6 unit toilet

dan 6 unit

urinoir

11.7 SKP

Gudang 1 unit 3m x 5m 15 LSB

Jumlah 331.98

Sirkulasi 30% 99.59

TOTAL 431.57

D. Kelompok Hunian

Asrama Putra

Kamar Siswa 150 orang/4,

38 unit kamar 3m x 5m 570 SKP, AP

Kamar Pembina 6 orang/2,

3 unit kamar 3m x 5m 45 SKP, AP

Ruang Komunal 30 orang 3m2/orang 45 LSB, AP

Kamar Mandi Santri 37 unit 3,4 m2 125.8 LSB

Kamar Mandi Pembina 3 unit 3,4 m2 10.2 LSB

Asrama Putri

Kamar Siswa 150 orang/4,

38 unit kamar 3m x 5m 570 SKP, AP

Kamar Pembina 6 orang/2,

3 unit kamar 3m x 5m 45 SKP, AP

Ruang Komunal 30 orang 3m2/orang 45 LSB, AP

Kamar Mandi Santri 37 unit 3,4 m2 125.8 LSB

Kamar Mandi Pembina 3 unit 3,4 m2 10.2 LSB

Ruang Makan

Ruang Makan

400 orang

400orang/5,

80 unit meja

4m2/meja

320 LSB

103

Dapur 7 orang 4m2/orang 28 LSB

Ruang Penyimpanan 4m x 4m 16

Jumlah 1956

Sirkulasi 30% 586,8

TOTAL 2542,8

Rumah Tinggal

Rumah Tinggal Pengurus 6 unit 45/90 540 AP

Rumah Tinggal Pembina 10 unit 36/72 720 AP

Jumlah 1260

Sirkulasi 30% 378

TOTAL 1638

E. KELOMPOK BANGUNAN UMUM

Guest Center

Lobby 30 orang 4m2/orang 120 AP

Guest House 5 unit 36/72m2 360 AP

Toilet Umum Wanita 2 unit Toilet

0,.8m x 1.2m

Urinoir

0.75m x 1m

Wastafel

1.2 x 1.2

3.36 SKP

Toilet Umum Pria

2 unit toilet

dan 1 unit

urinoir

4.11 SKP

Jumlah 487.47

Sirkulasi 30% 146.24

TOTAL 633.71

F. KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG

Kantin 15 orang 4m2 60 AP

Cleaning Servis 10 4m2 40 AP

Klinik 3 9m x 4m 36 AP

Koperasi

Area Display

100m2 ,

Area Kasir

3.5 m2

Gudang 12 m2

Pengelola 9 m2

Toilet

1.5

106 LSB

Jumlah 242

Sirkulasi 30% 72.6

TOTAL

314.6

104

G. KELOMPOK KEGIATAN SERVIS

Bag. Keamanan

Pos Keamanan 8 orang 2m2/orang 16 LSB

Ruang Kontrol 3m x 4m 12 AP

Bag. Perawatan

Ruang Alat 4m x 4m 16 LSB

Gudang 3m x 4m 12 AP

Jumlah 56

Sirkulasi 30% 16.8

TOTAL 72.8

H. KEBUTUHAN RUANG PARKIR

Parkir Mobil Pengelola 18 unit 3m x 5m 270 LSB, AP

Parkir Motor Pengelola 20 unit 2m x 1m 40 LSB, AP

Parkir Mobil Tamu 10 unit 3m x 5m 150 LSB, AP

Parkir Motor Tamu 18 unit 2m x 1m 36 LSB, AP

Parkir Bus 3 unit 48 m2/unit 144 LSB, AP

Jumlah 640

Sirkulasi 100% 640

TOTAL 1280

Berikut merupakan rekapitulasi program ruang sekaligus penentuan kebutuhan lantai dari

masing masing kelompok bangunan, yaitu:

Tabel 4.24 Rekapitulasi Besaran Ruang

No Jenis Bangunan Luas (m2)

1 Masjid 1352

2 Kantor Pengelola 444,4

3 Gedung Sekolah SMP 4208,68

4 Student Center SMP 698,07

5 Gedung Serba Guna 431,57

6 Asrama 2542,8

7 Rumah Tinggal 1638

8 Guest Center 633,71

9 Bangunan Penunjang 314,6

10 Pos Keamanan 36,4

11 R. Teknis 36,4

12 Lapangan 1000

13 Kebutuhan Parkir 1280

Jumlah 14616,63

Sirkulasi 50% 7308,31

TOTAL 21924

105

Pembulatan 22000

Sumber: Analisa Pribadi

Dari Rekapitulasi di atas dapat dihitung kebutuhan lahan berdasarkan kebutuhan luas

bangunan dengan peraturan bangunan setempat yang berlaku sebagai berikut :

KDB : 60%

KLB : 2,4

Tinggi Bangunan : 1-4 Lantai

KLB = Luas Total Bangunan

Luas Tapak

Luas Tapak Minimal = 22000

2.4

= 9166 m2 15000 m2

KDB = Luas Lantai Dasar

Luas Tapak Minimal

Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Tapak Minimal

= 60% x 15000 m2

= 9000 m2