KERAJAAN MATARAM ISLAM
Foto: Pintu masuk menuju komplek makam raja-raja Mataram
Awal Perkembangan Mataram Islam
Kerajaan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang didirikan oleh Sutawijaya, keturunan dari Ki Ageng Pemanahan yang mendapat hadiah sebidang tanah dari raja Pajang, Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir).
Kerajaan Mataram Islam berdiri sekitar tahun 1586 . Kerajaan ini bermula dari sebuah daerah kadipaten yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang.
Raja pertama Kerajaan Mataram Islam adalah Sutawijaya. Sutawijaya memerintahdari tahun 1586– 1601. Ia bergelar Panembahan Senopati ing Alogo SayidinPanotogomo.
Pada tanggal 13 Februari 1755, Mataram pecah menjadi dua kerajaan. Pembagian ini didasarkan pada isi Perjanjian Giyanti.Kedua kerajaan tersebut adalah Kesultanan Yogyakarta (Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan pusatnya di Yogyakarta. Kesultanan Yogyakarta diperintah oleh Mangkubumi dengan gelar Hamengku Buwono I.
Kesuhunan Surakarta dengan pusatnya di Surakarta. Kesuhunan Surakarta diperintah oleh Susuhunan Pakubuwono III.
Perkembangan berikutnya, Kesuhunan Surakarta pecah menjadi dua, yaitu Kesuhunan dan Mangkunegaran. Pembagian ini didasarkan pada Perjanjian Salatiga pada tahun 1757 antara Mas Said dan Mataram. Kasultanan Yogyakarta akhirnya juga terbagi atas Kasultanan dan Paku Alaman.
Sistem pemerintahan yang dianut Kerajaan mataram islam adalah sistem Dewa-Raja. Artinya pusat kekuasaan tertinggi dan mutlak ada pada diri sultan. Seorang sultan atau raja sering digambarkan memiliki sifat keramat, yang kebijaksanaannya terpacar dari kejernihan air muka dan kewibawannya yang tiada tara. Raja menampakkan diri pada rakyat sekali seminggu di alun-alun istana.Selain sultan, pejabat penting lainnya adalah kaum priayi yang merupakan penghubung antara raja dan rakyat. Selain itu ada pula panglima perang yang bergelar Kusumadayu, serta perwira rendahan atau Yudanegara. Pejabat lainnya adalah Sasranegara, pejabat administrasi.
Sistem Pemerintahan
Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raden Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senopati ing Albogo Ngabdurrachman atau lebih dikenal sebagai Sultan Agung (1613-1645).Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia),Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu,Batavia dikuasai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer Mataram sangat besar.
Puncak Kejayaan Mataram Islam
Raja – Raja Mataram Islam
Ki Ageng
Pemanahan SutawijayaRaden Mas
Jolang
Sultan Agung Amangkurat IAmangkurat II Amangkurat IIi
Peninggalan Sejarah Mataram Islam
Sumber-sumber berita : Seni dan Tradisi :
Babad Tanah Jawi Serat Centini
Sastra Ghending karya Sultan
Agung Kerajinan perak (Kotagede)
Bangunan-bangunan, Benda Pusaka dan lainnya
Makam raja-raja Mataram di Imogiri
Segara Wana dan Syuh Brata (Meriam)
Gerbang Makam kota gede
Masjid makam Kota Gede
Rumah Kalang
Masjid Agung Negara
Kemunduran Mataram Islam berawal saat
kekalahan Sultan Agung merebut Batavia
dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda.
Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi
rakyat tidak terurus karena sebagian
rakyat dikerahkan untuk berperang.
Kemunduran Mataram Islam
THE ENDPENYUSUN:
M. IQBAL RIZKI
MAUDY RAHMATIKA
LUTHFI MAULANA
XI-IPA-3
WASSALAM….
Top Related