1. LATIHAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN LATIHAN II PERSAINGAN
INTRA TANAMAN DAN INTER TANAMAN Disusun Oleh : Nama : Firlita Nurul
Kharisma NIM : A420120008 Kelompok :3 Korektor : Desti
Trisnaningsih Nilai : LABORATORIUM BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1
2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisme hidup di dalam
suatu ekosistem yang didalamnya saling berinteraksi antar satu
spesies dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat berupa
interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi
negatif seperti kompetisi. Kompetisi tumbuhan dalam suatu spesies
mampu di lihat pada jarak antar tumbuhan, dimana sebenarnya
persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama
spesiesnya, sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat
jarang di temukan di alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis
ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat
merugikan (Fadlah, 2011). Pengaturan populasi tanaman pada
hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan
berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan
cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik , hasil
tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat akan mengakibatkan
terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intraspesies.
Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat
jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata
akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan
pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya mengengetahui jarak
tanaman ideal untuk pertumbuhan tanaman, maka dilakukan penelitian
tentang kompetisi yang terjadi pada tanaman yang sejenis (intra)
maupun berbeda spesies (inter) (Fadlah, 2011). Kacang tolo dan
jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan
tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin
akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa
kompetisi dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh,
tetapi juga saling memperebutkan unsur hara, air dan cahaya
matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpang
tindih relung ekologi antara kacang tolo dan jagung. Tumpang
tindihnya relung ekologi antara kacang tolo dan Jagung akan
mempengaruhi pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena
itulah 2
3. percobaan ini dilakukan sehingga dapat diketahui pengaruh
kompetisi terhadap pertumbuhan kacang tolo (Vigna radiata) dan
jagung (Zea mays), (Fadlah, 2011). . B. Permasalahan 1. Apa
pengertian intra tanaman dan inter tanaman? 2. Apa yang terjadi
dengan persaingan antara dua jenis tanaman? 3. Bagaimana perbedaan
pertumbuhan tanaman yang ditanam intra spesies dengan inter
spesies? C. Tujuan 1. Mempelajari fenomena persaingan antara dua
jenis tanaman 2. Membandingkan pertumbuhan tanaman yang ditanam
intra spesies dengan inter spesies D. Manfaat 1. Mahasiswa dapat
memahami macam tanaman yang ditanam secara intra spesies dan inter
spesies dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mahasiswa dapat memahami
persaingan antara dua jenis tanaman yang berbeda. 3. Mahasiswa
dapat mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman yang ditanam intra
spesies dengan inter spesies. 3
4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Lingkungan Terhadap
Tumbuhan Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi
fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor
lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa
tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula
biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga
spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok
saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat
menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan
mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu.
Sifat tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007). Hubungan atau
Interaksi Sesama Tanaman Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis
tanaman misalnya untuk keperluan estetika, perlu diketahui bahwa
hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan bantuan tanaman
tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-tumbuhan dapat
mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis
tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman
yang ada disekitarnya . Ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya hubungan sesama tanaman yaitu: 1. Adanya kompetisi yang
disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya lainnya yang
terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini
disebut juga alelospoli. 2. Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau
sudah mati menghasilkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi
tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut allelopati. 3. Adanya
pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang
bertindak sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007). 4
5. Kompetisi Kompetisi adalah interaksi antar individu yang
muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat
terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival),
pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing, menyatakan bahwa
kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang
berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat
terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu
spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan
sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling
memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan
dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan
dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam
tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh
(Indriyanto, 2006). Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi
yang terdiri dari dua spesies , maka akan terjadi interaksi
diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat
bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti
yang luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang
memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan
suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang
mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar merugikan.Bentuk
dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam kompetisi
menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang
berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz
pengecualian kompetitif ( competitive exclusion principles )
.Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu
kompetisi sumber daya (resources competition atau scramble atau
exploitative competition), yaitu kompetisi dalam memanfaatkan
secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference
competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber
daya yang menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber
daya tersebut tersedia secara tidak terbatas. Biasanya proses ini
diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang
berpengaruh negatif pada individu lain. Persaingan Dalam Komunitas
Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara
dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini
dapat terjadi antara indifidu yang sejenis ataupun antara individu
yang berbeda jenis. Persaingan 5
6. yang terjadi antara individu yang sejenis disebut dengan
persaingan intraspesifik sedangkan persaingan yang terjadi antara
individu yang berbeda jenisnya disebut sebagai persaingan
interspesifik (Odum, 2005). Persaingan yang terjadi antara
organisme-organisme tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan hidupnya,
dalam hal ini bersifat merugikan. Setiap organisme yang
berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas
jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain
makanan atau zat hara, sinar matahari, dan lain lain. Faktor-fator
intraspesifik merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu
organisme yang turut mengendalikan kelimpahan populasi. Pada
hakikatnya mekanisme intraspesifik yang di maksud merupakan
perubahan biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu
(Wirakusumah, 2003). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan, yaitu :
1. Jenis tanaman 2. Kepadatan tumbuhan 3. Penyebaran tanaman 4.
Waktu Different plant species contain allelochemicals (phenolics
being most abundant) that vary in type and concentration. Weeds can
be better controlled by incorporating plant residues that release a
greater fraction of allelochemicals in the soil. Release of
allelochemicals by mixed residues can have a synergistic and/or
additive effect on target species Although useful levels of
herbicidal activity through residue incorporation have been
achieved, there are still undesirable instances of phytotoxicity to
subsequent crops. As a practical approach, residue-mediated
phytotoxins must selectively target weed species and not crop
plants (Matloob et al., 2010). 6
7. BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1.
Alat a. Polybag : 16 buah b. Cethok : 3 buah c. Kertas label :
secukupnya d. Alat tulis : secukupnya e. Table data pengamatan : 4
lembar 2. Bahan a. Tanah : 6 cethok b. Kompos : 2 cethok c. Pasir :
2 cethok d. Arang sekam :2 cethok e. Air : secukupnya f. Biji yang
mudah berkecamba h : secukupnya B. Cara Kerja Prosedur pelaksanaan
: Hari : Sabtu Tanggal : 12 Oktober 2013 Waktu : 10.20-12.00 Tempat
: Green House 1. Mengecambahkan biji yang dipilih (mudah tumbuh)
selama 1 minggu (maksimal). 2. Membuat media tanam dengan
percampuran antara tanah, kompos, pasir dan arang sekam dengan
perbandingan 3:1:1:1. 3. Menyisipkan polybag, kemudian mengisi
polybag dengan media tanam. 7
8. 4. Menanam biji yang telah berkecambah dengan dua daun dalam
polybag yang telah tersedia dengan perlakuan intra dan inter. 5.
Melakukan penyiraman agar tanaman tidak mati selama satu bulan. 6.
Melakukan dengan pengamatan pertambahan tanaman dengan interval
waktu 1 minggu selama satu bulan. 7. Memasukkan hasil pengamatan ke
dalam tabel. C. Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data
menggunakan metode, antara lain: 1. Metode eksperimen yaitu metode
percobaan yang sistematis dan berencana untuk membuktikan kebenaran
suatu teori. Dalam hal ini ingin membuktikan bahwa adanya
persaingan antara tanaman yang ditanam secara intraspesies dan
interspesies. 2. Metode dokumentasi yaitu pengumpulan, pemilihan,
pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan,
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan
seperti gambar dan kutipan. 3. Metode kepustakaan yaitu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan browsing
sumber-sumber tertulis yang berhubungan dengan persaingan antara
tanaman intraspesies dan interspesies. Analisis deskriptif
menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian selain itu
analisis ini merupakan salah satu jenis metode penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa
adanya. Pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapatnya kompetisi
dalam masing-masing tanaman yang ditanam secara intaspesies dan
interspesies. 8
21. thitung = = dF = = = = = = = = = 0,45 = = 2,89 2 = 0,87 = 1
dF = 1, thitung = 0,45, ttabel = 6,314, thitung < ttabel = tidak
signifikan artinya tidak ada perbedaan yang nyata antara tinggi
tanaman kacang tholo yang ditanam secara intra dan interspesies.
Perhitungan Biomassa Intraspesies Jagung 1 Jagung 2 Interspesies
Kacang tolo Jagung Kontrol Kacang tolo Jagung Hasil Diskusi 21
22. 1. Bagaimanakah persaingan yang terjadi pada interaksi
intra tanaman dalam praktikum yang anda lakukan ! a. Adanya
persaingan/kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energi atau
sumber daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur
hara, dan air. Kompetisi ini disebut juga alelospoli. b. Tumbuhan
tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa
kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut
disebut allelopati. c. Adanya pengaruh baik fisik maupun biologis
lingkungan yang dapat mempengaruhi tumbuhan dan perkembangan
jenis-jenis tumbuhan yang bertindak sebagai tuan rumah atau inang.
Pada praktikum yang kami lakukan trdpat perbedaan antara 2 tanaman
yang sama (intaspesifik) dalam 1 tempat, salah satu dari tanaman
tersebut memiliki perbedaan tinggi yang spesifik,ini disebabkan
karena adanya system perakaran yang menyebar luas,persaingan zat
hara, suhu, cahaya, oksigen air dan kegiatan fisiologistanaman. 2.
Bagaimanakah persaingan yang terjadi pada inter tanaman dalam
praktikum yang anda lakukan ! Sampel yang digunakan pada inter
tanaman adalah kacang tolo dan jagung. Kacang tolo lebih dahulu
berkecambah, menyerap unsur hara lebih dulu dari pada jagung,
sedangkan jagung membutuhkan waktu lama dalam berkecambah. Apabila
suatu tanaman berkecambah terlebih dahulu dibanding suatu tanaman
yang lain maka tanaman yang tumbuh lebih dahulu dapat menyebar
lebih luas sehingga mampu memperoleh cahaya matahari, air dan unsur
hara tanah lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Tinggi
tanaman kacang tolo lebih tinggi dibandingkan tinggi tanaman
jagung. Faktor yang mempengaruhi persaingan interspesifik adalah
kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam, jenis tanaman dan
waktu lamanya tanaman hidup. Dalam hal ini, kacang tolo memenangkan
kompetisi dalam persaingan inter spesifik. 3. Jelaskan pengertian
kompetisi intraspesifik dan interspesifik beserta contohnya dalam
praktikum yang anda lakukan ! a. Kompetisi intra spesifik adalah
kompetisi antara individu yang sama dalam satu populasi. Contoh :
22
23. Kompetisi kacang tolo dengan kacang tolo dalam satu tempat
Kompetisi jagung dengan jagung dalam satu tempat. b. Kompetisi
interspesifik adalah kompetisi antara dua individu dalam satu
tempat. Contoh :Kompetisi jagung dengan kacang tolo dalam satu
tempat. B. Pembahasan Kompetisi adalah interakksi antar individu
yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat
terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival),
pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing. Pengertian lain
kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang
berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat
terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu
spesies yang sama atau interspesifik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kompetisi antar tumbuhan dapat berasal dari faktor
internal dan eksternal. Faktor internalnya yaitu kemampuan biji
atau tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan
tumbuhan lain.Faktor eksternal yang menjadi perebutan antar tanaman
diantaranya intensitas cahaya, unsure hara, suhu, air, oksigen ,
dan karbondioksida. Selain faktor yang menjadi perebutan, ada juga
faktor yang mempengaruhi keadaan fisiologis pertumbuhan tanaman
diantaranya kondisi tanah, kelembaban tanah, udara,angin, dan
gangguan dari spesies-spesies tertentu di suatu habitat juga dapat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan fisiologis tumbuhan.
Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila
terdapat faktor-faktor yang mengukung pemutusan dormansi. Beberapa
hal yang berpengaruh terhadap pemutusan dormansi biji adalah
struktur biji itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yang
berpengaruh adalah kadar air, kelembaban tanah, suhu tanah,
intensitas cahaya dan faktor fisik lainnya. Setelah dilakukan
pengamatan pertumbuhan tanaman jagung dan kacang tolo selama 1
bulan, dilakukan pemanenan dan penimbangan berat basah (biomassa
total) dari masing-masing jenis dan masing-masing plot. Tanaman
jagung 1 (J1) biomassanya lebih besar dibandingkan dengan biomassa
pada J2 yang ditanam secara 23
24. intraspesies. Hal ini disebabkan pada J1 berkecambah lebih
cepat dapat dikarenakan oleh adanya kompetisi berupa perebutan
unsur hara dan air dari tanah. Biomassa pada tanaman jagung dan
kacang tolo yang ditanam dengan pola JK yang ditanam secara
interspesies. Pada JK terlihat bahwa biomassa kacang tolo lebih
besar dibandingkan dengan biomassa jagung. Sehingga dapat dikatakan
bahwa kacang tolo memenangkan kompetisi. Karena kacang tolo lebih
dahulu berkecambah sehingga kacang tolo menyerap unsur hara lebih
dulu dari pada jagung. Sedangkan jagung membutuhkan waktu lama
dalam berkecambah. Secara umum, pertumbuhan tanaman kacang tolo
baik pada pola interaksi kompetisi intraspesifik maupun pola
kompetisi interspesifik pertumbuhannya lebih baik dibandingkan
dengan tanaman jagung. Selain dilihat dari tinggi tanaman juga
dapat dilihat dari banyaknya biji yang tumbuh ataupun banyaknya
biji yang tidak tumbuh. Tinggi tanaman muda kacang tolo lebih
tinggi dibandingkan tinggi tanamn muda jagung. Persaingan diantara
tumbuhan ini secara tidak langsung terbawa oleh modifikasi
lingkungan. Di dalam tanah, sistem-sistem ini akan bersaing untuk
air dan bahan makanan. Dan karena mereka tidak bergerak, maka ruang
menjadi faktor penting, di atas tanah, tumbuhan yang lebih tinggi
menguasai sinar yang mencapai tumbuhan yang lebih rendah dan
memodifikasi suhu, kelembaban serta aliran udara pada permukaan
tanah. Kecepatan perkecambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan
(seedling) merupakan suatu faktor yang menentukan kemampuan spesies
tumbuhan tertentu untuk menghadapi dan menaggulangi persaingan yang
terjadi. Apabila suatu tanaman berkecambah terlebih dahulu di
banding suatu tanaman yang lain maka tanaman yang tumbuh lebih
dahulu dapat menyebar lebih luas sehingga mampu memperoleh cahaya
matahari, air, dan unsur hara tanah lebih banyak di bandingkan
dengan yang lain. Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan, yaitu :
1. Jenis tanaman Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system
perakaran, bentuk pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah
pada tanaman ilalang yang memiliki system perakaran yang menyebar
luas sehingga menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure
hara. Bentuk daun yang lebar pada daun talas 24
25. menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehingga
menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air. 2. Kepadatan
tumbuhan Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat
menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat
hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman. 3.
Penyebaran tanaman Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan
penyebaran biji atau melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang
penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih
tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun
persaingan yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat
dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya,
oksigen, dan air. 4. Waktu Lamanya periode tanaman sejenis hidup
bersama dapat memberikan tanggapan tertentu yang mempengaruhi
kegiatan fisiologis tanaman. Periode 25-30 % pertama dari daur
tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang
disebabkan oleh kompetisi. 25
26. BAB V SIMPULAN 1. Pertumbuhan tanaman kacang tolo lebih
cepat daripada tanaman jagung maka kacang tolo adalah pemenang
dalam kompetisi intraspesifik dan interspesifik. 2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi persaingan intraspesifik dan interspesifik adalah
kepadatan atau jarak tanaman, luas lahan tanam, jenis tanaman, dan
waktu lamanya tanaman hidup. 3. Semakin rapat jarak suatu tanaman
maka pertumbuhannya akan semakin terhambat karena persaingan
mendapatkan sumber daya atau unsur hara dari tanah semakin ketat.
4. Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tanaman juga berpengaruh
terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi. 5. Pada setiap
tumbuhan pasti akan mengalami persaingan untuk mendapatkan nutrisi
sebagai bahan untuk kelangsungan hidupnya, baik secara
intraspesifik (dalam 1 jenis) dan Interspesifik (antara spesies
lain). 6. Terjadinya kompetisi antar tanaman dapat menyebabkan
tanaman mati. 26
27. DAFTAR PUSTAKA Fadlah,Astuti.2011.Penggunaan Triakontanol
dan jarak tanam pada tanaman kacang tolo. Bandung: ITB.
Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Jakarta:Bumi Aksara. Irwan,
Z.D.2007.Prinsip-Prinsip Ekologi.Jakarta: Bumi Aksara. Matloob, A.,
A. Khaliq, M. Farooq, and Z. A. Cheema.2010.Quantification of
allelopathic potential of different crop residus for the purple
nutsedge suppression. Pakistan Journal of Weed Science Research.
Michael.2004.Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan
Laboratorium.Jakarta:UI Press. Naughhton.2002.Ekologi Umum edisi Ke
2.Yogyakarta:UGM Press. Odum, E.P.2005.Dasar-dasar
Ekologi.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada. Setiadi,
dkk.2005.Penuntun Praktikum Ekologi.Bogor:IPB. Wirakusumah,
S.2003.Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas.Jakarta:UI
Press. 27