7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
1/41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan rumah sakit,
perencanaan menu, sampai distribusi makanan pada pasien atau
konsumen dalam ragka pencapaian status kesehatan yang optimal
melalui pemberian diet yang tepat. Tujuan penyelenggaraan makanan di
rumah sakit untuk menyediakan makanan dengan kualitas yang baik dan
jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagipasien atau konsumen yang membutuhkan (Depkes, 2007).
Masih banyak dijumpai klinik konsultasi gizi rumah sakit yang
belum memiliki fasilitas memadai, sehingga menimbulkan citra pelayanan
gizi yang kurang professional. Demikian pula, konseling gizi pada
umumnya masih dilakukan secara manual yang membutuhkan waktu
lama. Profesionalisme merupakan salah satu pilar strategi dalam
pembangunan kesehatan. Untuk menjadi seorang tenaga kesehatan
yang profesional harus mengikuti kemajuan teknologi dan peningkatan
pengetahuan. Pengembangan pelayanan gizi rumah sakit merupakan
proses yang terintegrasi dengan proses pelayanan rumah sakit yang
lainnya. Keberhasilan pelayanan rumah sakit tidak dapat ditentukan
dengan satu jenis pelayanan saja, tetapi merupakan hasil kerja sama dari
semua jenis pelayanan yang ada. Asuhan gizi di rumah sakit mempunyai
peranan penting dalam asuhan pasien secara komprehensif, yang
berkaitan dengan angka penyembuhan, lama perawatan, dan biaya
perawatan(Tjiptono, at al., 2005).
Rumah sakit dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen
dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan konsumennya
meningkat. Pihak rumah sakit perlu secara cermat menentukan
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
2/41
2
kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan
meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan(Tjiptono, at al.,
2005).
Berdasarkan mekanisme kerja pelayanan gizi di rumah sakit maka
kegiatan PGRS dikelompokkan menjadi tiga yaitu asuhan gizi,
penyelenggaraan makanan serta kegiatan penelitian dan pengembangan
gizi (Depkes, 2003).
Pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu bagian
penting dari perawatan pasien. Dikenal istilah asuhan nutrisi (nutritional
care) di samping asuhan medis (medical care), dan asuhan keperawatan
(nursing care) yang paling mengisi untuk kesembuhan pasien. Kerjasamaantar profesi di ruang rawat inap juga diperlukan untuk dapat menjamin
terselenggaranya asuhan nutrisi secara adekuat (Prawirohartono, 2009 di
dalam Purwanto).
Komponen penting dalam kesuksesan penyelenggaraan makanan
rumah sakit adalah berorientasi pada kepuasan pasien. Kepuasan pasien
terhadap penyelenggaran makanan dapat diidentifikasi dari ekspektasi
terhadap kualitas makanan yang diberikan kepada pasien. Kekurangan
nutrisi atau gizi pada pasien dapat menjadi suatu faktor yang dapat
meningkatkan morbiditas, serta panjangnya hari rawat dan biaya.
Menurut ADA (American Dietetic Association) tahun 2007, standar
pelayana ahli gizi untuk pasien dengan resiko tinggi, 1 berbanding 10 - 12
pasien dan untuk resiko ringan sedang, 1 berbanding 40 pasien.
Berdasarkan data yang diperoleh dari instalasi gizi RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta bahwa ahli gizi di ruang Bugenvil, Cendana, Dahlia dan
Melati berjumlah 8 orang, tiap ruangan rata-rata melayani sekitar 50 - 60
pasien yang artinya tenaga gizi ruangan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
masih sangat kurang sehingga berdampak pada pelayanan asuhan gizi.
http://www.eatright.org/http://www.eatright.org/http://www.eatright.org/http://www.eatright.org/7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
3/41
3
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti gambaran
kepuasan pasien diet khusus terhadap asuhan gizi di Instalasi Instalasi
Rawat Inap (IRNA) I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tingkat kepuasan pasien diet khusus
terhadap asuhan gizi di Instalasi Rawat Inap (IRNA) I RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.
C. Tujuan
1. Tujuan UmumMengetahui tingkat kepuasan pasien diet khusus terhadap
asuhan gizi di Instalasi Instalasi Rawat Inap (IRNA) I RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik sampel meliputi umur, jenis kelamin
dan jenis diet.
b. Mengidentifikasi gambaran kepuasan pasien diet khusus terhadap
asuhan gizi meliputi kunjungan ahli gizi ke ruangan, keramahan,
kesabaran, kerapian, penjelasan diet, leaflet diet, kecepatan
memberikan pelayanan, perhatian menanggapi keluhan dan
kejelasan memberikan informasi di Instalasi Rawat Inap (IRNA) I
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
D. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dan evaluasi untuk meningkatkan asuhan gizi khususnya mengenai
kepuasan pasien diet khusus terhadap asuhan gizi di Instalasi
Instalasi Rawat Inap (IRNA) I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
4/41
4
2. Bagi Instalasi Gizi
Dapat memberikan informasi tentang tingkat kepuasan pasien
diet khusus terhadap asuhan gizi di Instalasi Instalasi Rawat Inap
(IRNA) I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
3. Bagi Mahasiswa
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
jenjang pendidikan Diploma III (D3) serta dapat menambah
pengetahuan tentang asuhan gizi di Instalasi Instalasi Rawat Inap
(IRNA) I RSUP Dr. Sardjito.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
5/41
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS)
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang
disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan
klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi
pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit,
sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh
terhadap keadaan gizi pasien (Depkes, 2003).
Pelayanan gizi rumah sakit merupakan salah satu pelayanan
penunjang medik dalam pelayanan kesehatan paripurna rumah
sakit yang terintegrasi dengan kegiatan lainnya, mempunyai
peranan penting dalam mempercepat pencapaian tingkat
kesehatan baik bersifat promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif. Kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit meliputi
pengadaan dan pengolahan / produksi makanan, pelayanan gizidi ruang rawat inap, konsultasi dan penyuluhan gizi serta penelitian
dan pengembangan bidang terapan (Depkes, 1992).
Kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan
salah satu kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan
penyusunan diit pasien hingga pelaksanaan evaluasi di ruang
perawatan. Tujuan kegiatan pelayanan gizi tersebut adalah untuk
memberi terapi diit yang sesuai dengan perubahan sikap pasien.Pelayanan gizi untuk pasien rawat jalan dilakukan apabila pasien
tersebut masih ataupun sedang memerlukan terapi diit tertentu.
Pelayanan gizi penderita rawat jalan juga dilakukan melalui
penyuluhan gizi di poliklinik gizi (Depkes, 1992).
Sasaran penyelenggaraan makanan dirumah sakit
adalah pasien. Sesuai dengan kondisi Rumah Sakit dapat juga
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
6/41
6
dilakukan penyelenggaraan bagi pengunjung (pasien rawat jalan
atau keluargapasien). Pemberian makanan yang memenuhi gizi
seimbang serta habis termakan merupakansalah satu cara
untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari
rawat inap (Depkes, 2003). Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit
meliputi :
a. Penyelenggaraan Makanan
Proses kegiatan penyelenggaraan makanan meliputi
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan
kepada pasien, dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diit yang tepat.
b. Pelayanan Gizi Rawat Inap
Serangkaian proses kegiatan yang dimulai dari
perencanaan hingga evaluasi diit pasien di ruang rawat.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat meliputi:
membaca catatan medik pasien dan menganamnesa makanan,
merancang diit, penyuluhan konsultasi gizi, pemesanan
makanan ke dapur utama, monitoring dan evaluasi diit,pengiriman daftar permintaan makanan dari ruangan,
melakukan pengawasan, pencatatan dan pelaporan ke unit
terkait.
c. Penyuluhan Konsultasi Dan Rujukan Gizi
Serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi
yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan
meningkatkan pengertian sikap serta perilaku positif pasien danlingkungannya terhadap upaya peningkatan gizi dan kesehatan.
d. Penelitian dan Pengembangan Gizi
Kegiatan penelitian dan pengembangan adalah
serangkaian kegiatan instalasi gizi dalam upaya mendapatkan
cara yang berdaya guna dan berhasil guna dalam
meningkatkan kualitas pelayanan gizi, dengan melibatkan
dan menggunakan dana dan sarana yang tersedia (Depkes,
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
7/41
7
1992).
2. Asuhan Gizi
Asuhan gizi merupakan saran dalam upaya pemenuhan zat
gizi pasien. Pelayanan gizi rawat inap sering disebut juga dengan
terapi gizi medik. Pelayanan kesehatan paripurna seorang pasien,
baik rawat inap maupun rawat jalan secara teroritis memerlukan
tiga jenis asuhan(asuhan (care) yang pada pelaksanaannya
dieknal sebagai pelayanan (services). Ketiga jenis asuhan tersebut
adalah asuhan medik, asuhan keperawatan dan asuhan gizi
(Depkes, 2003).
Tujuan dari asuhan gizi adalah memenuhi kebutuhan zat gizi
pasien secara optimal baik berupa pekmberian makanan pada
pasien yang dirawat maupun konseling gizi pada pasien rawat
jalan. Kegiatan dalam asuhan gizi sebagai berikut:
a. Membuat diagnosis gizi
b. Menetukan kebutuhan terapi gizi, dengan mempertimbangkan 3
macamkebutuhanyaitupenggantian(replacement),pemeliharaan(maintenance) danpenambahan akibat kehilangan (loss).
c. Memilih dan mempersiapkan bahan/makanan/formula.
d. Melaksanakan pemberian makan.
e. Evaluasi/pengkajian dan pemantauan (Depkes, 2003).
Asuhan gizi rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan
pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai ari perencanaandiet hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelayana kepada pasien
rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi
penyakit dalam upaya mempercepat proses penyembuhan.
Kegiatannya meliputi :
a. Pengkajian status gizi.
b. Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
8/41
8
penyakitnya.
c. Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakitnya
dan cara pemberian makanan.
d. Konseling gizi
e. Evaluasi dan tindak lanjut pelayanan gizi (Depkes, 2003).
3. Kepuasan Pasien
Tingkat kepuasan pasien rawat inap di suatu rumah sakit
sesuai dengan SPM dari Kementerian Kesehatan RI adalah
minimal 90% pasien menyatakan puas (Kepmenkes, 2008).
Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar
suatu fasilitas kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu
pelayanan kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak
terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas
fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan terhadap
pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan
dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan
meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yangdiberikan (Atmojo, 2006 dalam Purwanto).
4. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Menurut Kotler dan Philip (2005) faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan berhubungan dengan tingkah laku
konsumen yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan
faktor psikologi.a. Faktor budaya
Faktor budaya memberi pengaruh yang paling luas dan
mendalam terhadap perilaku pelanggan/klien. Faktor budaya
terdiri dari beberapa komponen yaitu budaya, sub-budaya dan
kelas sosial. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku yang mendasar dalam mempengaruhi keinginan atau
kepuasan orang. Sub-budaya terdiri atas nasionalitas, agama,
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
9/41
9
kelompok, ras, dan daerah geografi. Sedangkan kelas sosial
adalah sebuah kelompok yang relatif homogen mempunyai
susunan hirarki dan anggotanya memiliki nilai, minat dan
tingkah laku. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu
faktor melainkan diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan,
pendapatan,dan variabel lainnya.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial terbagi atas kelompok kecil, keluarga, peran
dan status. Orang yang berpengaruh kelompok / lingkungannya
biasanya orang yang mempunyai karakteristik, keterampilan,
pengetahuan, kepribadian. Orang ini biasanya menjadi panutan
karena pengaruhnya amat kuat.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan keputusan seseorang dalam
menerima pelayanan dan menanggapi pengalaman sesuai
dengan tahap-tahap kedewasaannya. Faktor pribadi klien
dipengaruhi oleh usia dan tahap siklus hidup, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, gaya hidup, dankepribadian/konsep diri. Usia mempunyai dimensi kronologis
dan intelektual, artinya berdimensi kronologis karena bersifat
progres berjalan terus dan tidak akan kembali sedangkan usia
berdimensi intelektual berkembang melalui pendidikan dan
pelatihan. Usia merupakan tanda perkembangan
kematangan/kedewasaan seseorang untuk memutuskan sendiri
atas suatu tindakan yang diambilnya. Usia juga dapatmeningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit misal penyakit
kardio vaskuler dengan peningkatan usia.
Pendidikan merupakan proses pengajaran baik formal
maupun informal yang dialami seseorang. Hasilnya akan
mempengaruhisikapdan perilakuseseorang dalam
mendewasakan diri. Selain itu. pendidikan juga berkaitan
dengan harapan. Seseorang yang tingkat pendidikannya tinggi
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
10/41
10
akan mengharapkan pelayanan yang lebih baik dan lebih tinggi.
Pekerjaan merupakan aktifitas jasa seseorang untuk
mendapat imbalan berupa materi dan non materi. Pekerjaan
dapat menjadi faktor risiko kesehatan seseorang dan
berdampak pada sistem imunitas tubuh. Pekerjaan ada
hubungannya dengan penghasilan seseorang untuk berperilaku
dalam menentukan pelayanan yang diinginkan. Status
perkawinan sementara diduga ada kaitannya dengan gaya
hidup dan kepribadian.
d. Faktor Psikologi
Faktor psikologi yang berperan dengan kepuasan yaitu
motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian.
Motivasi mempunyai hubungan erat dengan kebutuhan. Ada
kebutuhan biologis seperti lapar dan haus, ada kebutuhan
psikologis yaitu adanya pengakuan, dan penghargaan.
Kebutuhan akan menjadi motif untuk mengarahkan seseorang
mencari kepuasan.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
11/41
11
B. Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Asuhan Gizi :
- Kunjungan- Keramahan
- Kesabaran
- Kerapian
- Penjelasan diet
- Leaflet diet
- Kecepatan memberi pelayanan
- Perhatian menanggapi keluhan
- Kejelasan memberi informasi
KepuasanPasien
Makanan yang Disajikan
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
12/41
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup gizi institusi yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien diet khusus
terhadap asuhan gizi di IRNA I.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di IRNA I yaitu di ruang Bugenvil,
Cendana, Dahlia dan Melati pada tanggal 17 20 Juni 2013.
C. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
deskripif dengan desain cross sectionalyang dilakukan dengan tujuanutama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan secara obyektif dan penelitian ini hanya diobservasi sekali
saja dan pengukurannya dilakukan sertadiamati pada waktu yang
bersamaan.
D. Populasi dan Responden
1. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di
ruang IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
13/41
13
2. Responden
Responden dalam penelitian ini adalah semua pasien diet
khusus yang dirawat di ruang IRNA I RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.
3. Kriteria Responden
a. Kriteria Inklusi
1) Bersedia menjadi responden
2) Berdiet khusus
3) Pasien dirawat > 5 hari
b. Kriteria Eksklusi
1) Pasien dengan diet zonde atau cair
E. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat : Kepuasan pasien
2. Variabel bebas : Asuhan gizi meliputi kunjungan, keramahan,
kesabaran, kerapian, penjelasan diet, leaflet diet, kecepatan
memberi pelayanan, perhatian menanggapi keluhan dan kejelasanmemberi informasi.
F. Definisi Operasional
1. Asuhan gizi merupakan serangkaian kegiatan ahli gizi yang dimulai
dari pengkajian sampai monitoring.
2. Kunjungan ahli gizi ke ruangan merupakan suatu kegiatan ahli gizi
ke ruangan pasien untuk menanyakan identitas pasien, menimbangdan memberikan konsultasi kepada pasien mengenai diet terkait
penyakit yang diderita pasien dengan tingkat kepuasaan sangat
sering dan sering. Dengan rumus :
Keterangan :
*Disesuaikan dengan variabel penelitian.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
14/41
14
3. Keramahan adalah keramahan seorang ahli gizi memberikan
penjelasan kepada pasien di ukur dengan kuesioner dengan tingkat
kepuasan sangat ramah dan ramah, dengan membandingkan hasil
pelayanan kinerja dengan yang diharapkan diukur dengan
menggunakan alat bantu kuesioner.
4. Kesabaran adalah kesabaran dalam memberikan penjelasan dan
pelayanan kepada pasien dengan membandingkan hasil pelayanan
kinerja dengan yang diharapkan, diukur dengan alat bantu
kuesioner berupa tingkat kepuasan sangat sabar dan sabar.
5. Kerapian adalah kesopanan dan kerapian ahli gizi yang berkunjung
keruangan pasien dengan membandingkan hasil pelayanan kinerja
dengan yang diharapkan diukur dengan alat bantu kuesioner
berupa tingkat kepuasan sangat rapi dan rapi.
6. Penjelasan diet adalah penjelasan tentang diet yang diberikan
untuk pasien atau keluarga sesuai dengan penyakit yang diderita
pasien dengan membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan
yang diharapkan diukur dengan alat bantu kuesioner berupa tingkat
kepuasan sangat jelas dan jelas.7. Leaflet diet adalah selembaran kertas kecil yang dibagikan untuk
pasien oleh petugas ahli gizi yang berisi tentang informasi diet dan
contoh bahan makanan sesuai dengan penyakit pasien dengan
membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan yang diharapkan
diukur dengan alat bantu kuesioner berupa tingkat kepuasan
sangat bermanfaat dan bermanfaat.
8. Kecepatan memberi pelayanan adalah kecepatan pelayanan yangdiberikan ahli gizi ruangan terhadap pasien dengan
membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan yang diharapkan
diukur dengan alat bantu kuesioner berupa tingkat kepuasan
sangat cepat dan cepat.
9. Perhatian menanggapi keluhan adalah perhatian petugas ahli gizi
ruangan terhadap keluhan pasien kepada ahli gizi, dengan
membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan yang diharapkan
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
15/41
15
diukur dengan menggunakan alat bantu kuesioner berupa tingkat
kepuasan sangat perhatian dan perhatian.
10. Kejelasan memberi informasi adalah kejelasan petugas ahli gizi
ruangan memberikan informasi mengenai diet penyakit yang
diderita pasien dengan membandingkan hasil pelayanan kinerja
dengan yang diharapkan diukur dengan menggunakan alat bantu
kuesioner berupa tingkat kepuasan sangat jelas dan jelas.
11. Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau kecewa dari
seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan hasil
pelayanan kinerja dengan yang diharapkan diukur dengan
menggunakan alat bantu kuesioner.
G. Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data kepuasan pasien mengenai kunjungan ahli gizi ke
ruangan diperoleh dengan menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa identitas pasien yang menjalani rawat
inap di IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta meliputi nama, usia
dan jenis diet dilihat pada buku les makanan pasien.
H. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan secara
deksriptif.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
16/41
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Instalasi Rawat Inap (IRNA) I atau bangsal dewasa terletak di
lantai dasar yaitu rawat gabung dan perawatan penyakit kandungan
yang melayani perawatan kelas I, II, III. Perawatan penyakit dalam
terletak di Lantai II yaitu sebagai Perawatan Bedah dan lantai III
merupakan tempat perawatan mata, saraf, kulit dan kelamin, serta
THT.
Instalasi Kesehatan Anak (INSKA) melayani segmen layanan
yang terdiri atas pasien-pasien anak mulai konsepsi sampai dengan
selesainya proses tumbuh kembang anak sekitar 18 - 20 tahun,
dengan pangsa layanan pola penyakit yang ada serta faktor sosial
ekonomi dan budaya.
B. Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 50 orangresponden di IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, didapat hasil
sebagai berikut.
1. Ruang Perawatan
Penelitian kepuasan pasien diet khusus terhadap asuhan gizi
dilaksanakan di IRNA I yakni ruang bougenvile, cendana, dahlia
dan melati.
Distribusi responden berdasarkan ruang perawatan dapatdilihat pada tabel 1.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
17/41
17
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Ruang Perawatan
Ruang n %
Bougenvile 1 2 4,1Bougenvile 2 2 4,1
Bougenvile 3 9 18,4Bougenvile 4 3 6.1Cendana 1 2 4,1Cendana 2 6 12,2Cendana 3 6 12,2Cendana 4 1 2,Dahlia 1 - -Dahlia 2 3 6,1Dahlia 3 8 16,3Dahlia 4 7 14,3
Total 49 100
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa responden terbanyak
ada di ruang bougenvile 3 sebesar 18,4% dimana ruangan
tersebut merupakan tempat perawatan penyakit dalam dan
sebagian besar pasien berdiet khusus yang dirawat lebih dari 5
hari.
Ruang perawatan dewasa yaitu dahlia 1 tidak terdapat
pasien diet khusus yang dirawat lebih dari 5 hari sehingga tidak
dapat dijadikan sebagai responden penelitian.
2. Umur
Umur responden berkisar 1 - 79 tahun dengan umur rata -
rata 48 tahun. Distribusi sampel berdasarkan umur dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Kelompok Umur
Ruang 1 19 20 - 39 40 59 60 79Bougenvile 2 4 8 2Cendana 1 - 8 6Dahlia - 6 9 3
Total 3 10 25 11
% 6,1 20,4 51,0 22,5
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa responden yang
terbanyak adalah pada rentang umur 40 - 59 tahun sebesar 50%.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
18/41
18
3. Jenis Kelamin
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Ruang Laki Laki Perempuan
Bougenvile 4 12Cendana 10 5Dahlia 9 9
Total 23 26
% 46,9 53,1
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa sebagian besar
responden pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan yaitusebesar 53,1%.
4. Jenis Diet
Jenis diet pasien diperoleh dari buku les makanan yang ada di
pantry. Distribusi responden berdasarkan jenis diet dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Diet
Jenis Diet
Ruang TKTP DM RP RG DJ DL DH
Bougenvile 9 3 2 1 0 1 -Cendana 3 7 4 1 0 0 -Dahlia 14 1 - - 2 0 1
Total 26 11 6 2 2 1 1
% 53,1 22,4 12,3 4,1 4,1 2 2
Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa responden yang
terbanyak dengan jenis diet TKTP sebesar 53,1% yaitu di ruang
dahlia yang merupakan tempat perawatan mata, saraf, kulit dan
kelamin serta THT yang memerlukan kalori dan protein yang
tinggi.
5. Kunjungan Ahli Gizi
Berdasarkan wawancara, ahli gizi mengunjungi pasien untuk
menanyakan identitas dan memberikan konsultasi gizi.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
19/41
19
Distribusi kepuasan responden berdasarkan kunjungan ahli
gizi dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Kunjungan Ahli
GiziKunjungan Ahli Gizi
RuangSangatSering
SeringKurangSering
TidakPernah
Bougenvile 1 8 6 1Cendana - 2 8 5Dahlia - 10 5 3
Total 1 20 19 9
% 2,0 40,8 38,8 18,4
Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa responden yang
terbanyak menyatakan kunjungan ahli gizi sering sebesar 40,8%.
Terkait dengan tabel 4, bahwa kunjungan ahli gizi terhadap
pasien dengan jenis diet DM di ruang cendana masih sangat
kurang atau bahkan tidak pernah dikarenakan pasien saat akan
menjalani tindakan bedah, dibawa ke ruang operasi sehingga
intensitas kunjungan ahli gizi berkurang. Untuk pasien dengan
jenis diet RP memiliki jadwal tersendiri untuk menjalani
hemodialisa. Begitu pula di ruang dahlia, pasien sering tidakberada diruang perawatan karena menjalani kemoterapi maupun
pemeriksanaan lainnya.
6. Keramahan Ahli Gizi
Distribusi kepuasan responden berdasarkan keramahan ahli
gizi dapat dilihat pada tabel 6.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
20/41
20
Tabel 5. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Keramahan AhliGizi
Keramahan Ahli Gizi
Ruang
Sangat
Ramah
Ramah Kurang
Ramah
Tidak Ramah
Bougenvile 3 12 - 1Cendana - 10 - 5Dahlia 1 14 - 3
Total 4 36 - 9
% 8,2 73,4 - 18,4
Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan ahli gizi ramah sebesar 73,5%. Responden yang
menyatakan tidak ramah (18%) karena tidak tahu dan belum
pernah dikunjungi ahli gizi ke ruangan.
7. Kesabaran Ahli Gizi
Distribusi kepuasan responden berdasarkan kesabaran ahli
gizi dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Kesabaran AhliGizi
Kesabaran Ahli Gizi
Ruang Sangat Sabar Sabar Kurang Sabar Tidak SabarBougenvile 2 13 - 1Cendana - 10 - 5Dahlia - 15 - 3
Total 2 39 - 9
% 4,1 77,5 - 18,4
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan ahli gizi sabar sebesar 77,5%. Responden yang
menyatakan tidak sabar (8%) karena tidak tahu dan belum pernah
dikunjungi ahli gizi.
8. Kerapian Ahli Gizi
Distribusi kepuasan responden berdasarkan kerapian ahli
gizi dapat dilihat pada tabel 8.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
21/41
21
Tabel 8. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Kerapian AhliGizi
Kerapian Ahli Gizi
Ruang Sangat Rapi Rapi Kurang Rapi Tidak Rapi
Bougenvile 2 13 - 1Cendana - 10 - 5Dahlia 1 14 - 3
Total 3 37 - 9
% 6,1 75,5 - 18,4
Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan ahli gizi rapi sebesar 75,5%. Responden yang
menyatakan tidak rapi (8%) karena tidak tahu dan belum pernah
dikunjungi ahli gizi.
Sebagai seorang profesional di bidang, ahli gizi mempunyai
peran penting dalam membangun kualitas pelayanan gizi. Sebagai
figur yang dianggap mahir dalam bidang gizi tentunya harus
mampu memberikan contoh pada pengetahuan, sikap dan
penampilan.
9. Penjelasan Diet Ahli Gizi
Distribusi kepuasan responden berdasarkan penjelasan diet
ahli gizi dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Penjelasan DietAhli Gizi
RuangPenjelasan Diet Ahli Gizi
Sangat Jelas Jelas Kurang Jelas Tidak Jelas
Bougenvile 2 10 2 2Cendana - 8 2 5Dahlia - 9 6 3
Total 2 27 10 10% 4,1 55,1 20,4 20,4
Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan penjelasan ahli gizi jelas sebesar 55,1%.
Berdasarkan wawancara terhadap keluarga pasien bahwa
penjelasan diet yang diterima sudah cukup jelas namun ada
20,4% yang menyatakan tidak jelas atau tidak mengetahui
terhadap penjelasan diet karena memang belum pernah di
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
22/41
22
kunjungi ahli gizi untuk menjelaskan diet berdasarkan jenis
penyakit yang diderita pasien.
10. Leaflet Diet
Distribusi kepuasan responden berdasarkan leaflet diet
dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Leaflet Diet
Leaflet Diet
Ruang SangatBermanfaat
Bermanfaat KurangBermanfaat
TidakBermanfaat
Bougenvile 5 10 - 1Cendana 4 6 - 5
Dahlia 6 9 - 3N 15 25 - 9
% 30,6 51,0 - 18,4
Berdasarkan tabel 10, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan leaflet diet bermanfaat sebesar 51,0%.
Pemberian leaflet gizi hanya diberikan kepada pasien yang
ingin pulang dari rumah sakit (rawat jalan) agar pasien tetap
menjalankan diet yang dianjurkan meskipun sudah tidak dirawat
inap.
11. Kecepatan Memberi Pelayanan
Distribusi kepuasan responden berdasarkan kecepatan
memberi pelayanan dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan KecepatanMemberi Pelayanan
Kecepatan Memberi Pelayanan
RuangSangatCepat
Cepat KurangCepat
TidakCepat
Bougenvile 2 12 1 1Cendana - 9 1 5Dahlia 3 12 - 3
n 5 33 2 9
% 10,2 67,3 4,1 18,4
Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan ahli gizi cepat dalam memberikan pelayanan sebesar
67,3%.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
23/41
23
Dalam proses penanganan pasien memerlukan kerjasama di
bidang medis dan paramedis yang baik untuk kesembuhan
pasien. Pelayanan kepada pasien di rumah sakit dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu secara medis (treatment &
pengobatan, melalui pengaturan makan atau diet) serta edukasi
berupa penyuluhan dan konsultasi yang berhubungan dengan
masalah penyakit serta proses penyembuhannya.
12. Perhatian Menanggapi Keluhan
Distribusi kepuasan responden berdasarkan perhatian
menanggapi keluhan dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan PerhatianMenanggapi Keluhan
Perhatian Menanggapi Keluhan
RuangSangat
PerhatianPerhatian Kurang
PerhatianTidak
Perhatian
Bougenvile 1 12 2 1Cendana - 5 5 5Dahlia 3 7 5 3
Total 4 24 12 9
% 8,2 49,0 24,4 18,4
Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan ahli gizi perhatian terhadap keluhan sebesar 49%.
Berdasarkan wawancara sebagian pasien masih ada yang
merasa tidak puas dengan pelayanan asuhan gizi di rumah sakit
diantaranya yaitu perhatian yang kurang dari tim medis termasuk
ahli gizi terhadap pasien dengan diet khusus atau dengan resiko
tinggi yang seharusnya mendapatkan pelayanan lebih.
13. Kejelasan Memberikan Informasi
Distribusi kepuasan responden berdasarkan kejelasan
memberikan informasi dapat dilihat pada tabel 13.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
24/41
24
Tabel 13. Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan KejelasanMemberikan Informasi
Kejelasan Memberikan Informasi
Ruang SangatJelas
Jelas KurangJelas
Tidak Jelas
Bougenvile 5 10 - 1Cendana - 5 5 5Dahlia 1 7 7 3
Total 6 23 12 9
% 12,2 44,9 24,5 18,4
Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa responden terbanyak
menyatakan jelas terhadap informasi yang diberikan ahli gizi
sebesar 46%.
14. Kepuasan Responden Terhadap Asuhan Gizi
Distribusi kepuasan responden terhadap asuhan gizi dapat
dilihat pada grafik 1.
Grafik 1. Distribusi Kepuasan Responden Terhadap Asuhan Gizi
Berdasarkan grafik 1, diketahui bahwa tingkat kepuasan
responden terhadap asuhan gizi terendah pada kunjungan ahli gizi
yaitu sebesar 42,7%.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90100
42.7
81.6 81.6 81.6
59.1
81.677.5
57.1 57.1
68.9
Kepuasan Pasien
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
25/41
25
Kurangnya kunjungan ahli gizi memberikan konsultasi gizi
sehingga pasien atau keluarga tidak memahami jenis makanan
yang dianjurkan untuk dikonsumsi maupun yang tidak
diperbolehkan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap pasien maupun
keluarga bahwa pelayanan asuhan gizi di rumah sakit sudah baik.
Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan instalasi gizi yang diterima
dan yang dirasakan oleh responden sesuai dengan yang
diharapkan.
Peran seorang ahli gizi adalah memberikan motivasi dan
konseling gizi pada pasien dan keluarganya. Seorang ahli gizi
hanya dapat memberikan konseling bila ada rekomendasi dari
dokter yang menangani pasien tersebut (Depkes, 2003).
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
26/41
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Responden terbanyak pada rentang umur 40 - 59 tahun sebesar 50%.
2. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebesar 52%
3. Sebagian besar responden di ruang bugenvil 3 sebesar 18% dengan
jenis diet TKTP.
4. Tingkat kepuasan asuhan gizi berdasarkan kunjungan sebesar 42%
5. Tingkat kepuasan berdasarkan kesabaran ahli gizi sebesar 82%
6. Tingkat kepuasan berdasarkan keramahan ahli gizi sebesar 82%
7. Tingkat kepuasan berdasarkan kerapian ahli gizi sebesar 82%
8. Tingkat kepuasan berdasarkan penjelasan diet sebesar 58%
9. Tingkat kepuasan berdasarkan leaflet diet sebesar 82%.
10. Tingkat kepuasan berdasarkan kecepatan pelayanan ahli gizi sebesar
76%11. Tingkat kepuasan berdasarkan perhatian menanggapi keluhan sebesar
58%
12. Tingkat kepuasan berdasarkan kejelasan informasi sebesar 58%
13. Tingkat kepuasan pasien diet khusus terhadap asuhan gizi sebesar
68,89%.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
27/41
27
B. Saran
1. Pelayanan rumah sakit sebaiknya ditingkatkan lagi seperti tersedianya
contact person ahli gizi, metode konsultasi gizi yang lebih menarik agar
mudah dipahami serta koordinasi tim medis harus lebih solid agar
pelayanan menjadi optimal.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar meneliti lebih dalam lagi
tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan instalasi gizi penelitian ini
dan dapat mengeksplor menjadi lebih spesifik sehingga semakin
memperjelas tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan asuhan gizi
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
28/41
28
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2007. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Depkes RI. 1992. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta:
Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta. Dit jen Yanmedik.
Depkes RI. 2003. Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta.
Depkes R1. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Jakarta.
Kotler and Philip. 2000. Marketing Management. (Edisi Indonesia oleh Hendra
Teguh, Ronny dan Benjamin Molan). PT Indeks: Jakarta.
http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/pelayanan-gizi-di-rumah-
sakit.html)
Parasuraman, 2004. Hubungan Pemberian Asuhan Keperawatan Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Home Care Di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. PSIK-FK UMY, Yogyakarta
Soejadi, 1996. Pedoman Kinerja Rumah Sakit Umum, Katiga Bina, Jakarta.
Tjiptono, Fandi dan Gregorius C., (2005). Service, Quality, and Satisfaction.
Andi Offset: Yogyakarta
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
29/41
29
Selama pengambilan data, kebanyakan pasien berasal dari ruangan Estella/Kartika II dimana pasien yang
dirawat adalah pasien dengan keganasan, pasien tersebut adalah pasien berseri yaitu pasien datang sesuai jadwal
untuk menjalani kemoterapi misalnya 2 kali seminggu sehingga untuk kunjungan ahli gizi tidak dilakukan setiap kali
pasien menjalani kemoterapi namun hanya pada awal waktu pasien kemoterapi.
Ahli gizi ruangan di Instalasi Kesehatan Anak (INSKA) berkonsentrasi pada pasien yang berisiko malnutrisi
seperti gizi buruk dan pasien yang memerlukan terapi khusus seperti penyakit diabetes mellitus, jantung dan ginjal.
Sehingga untuk pasien yang menjalani diet nasi tidak diberikan penjelasan diet yang mendalam sehingga hal ini
sangat memengaruhi nilai kepuasan pasien terhadap asuhan gizi di Instalasi Kesehatan Anak (INSKA).
Pemberian leaflet gizi hanya diberikan kepada pasien yang ingin pulang dari rumah sakit (rawat jalan) agar
pasien tetap menjalankan diet yang dianjurkan meskipun sudah tidak dirawat di rumah sakit. Keramahan ahli gizi
juga dinilai kurang karena pasien/keluarga pasien belum pernah bertemu dengan ahli gizi.
15. Kepuasan Responden Terhadap Asuhan Gizi
Distribusi kepuasan responden terhadap asuhan gizi dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Distribusi Kepuasan Responden Terhadap Asuhan Gizi
Tingkat Kepuasan (%)
Ruang Kunjungan Keramahan Kesabaran KerapianPenjelasan
DietLeaflet
DietKecepatanPelayanan
Perhatianmenanggapi
keluhan
Kejelasaninformasi
Rata-Rata(%)
Bougenvile 18,3 30,6 30,6 30,6 24,5 30,6 28,6 26,5 30,6 27,9
Cendana 4 20,4 20,4 20,4 16,3 20,4 18,3 10,2 10,2 15,6
Dahlia 20,4 30,6 30,6 30,6 18,3 30,6 30,6 20,4 16,3 25,4
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
30/41
30
Total 42,7 81,6 81,6 81,6 59,1 81,6 77,5 57,1 57,1 68,9
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
31/41
31
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
32/41
32
. Sejauh mana kemungkinan kecil akan mengalami ketidakpuasan atau
ketidaksesuaian dengan harapan atas pelayanan yang diberikan dipengaruhi
oleh kemampuan yang dimliki oleh petugas dalam memberikan jasa kesehatan
yaitu dengan kemampuan dan pengalaman yang baik terhadap memberikan
pelayanan kesehatan dirumah sakit(Tjiptono, et al., 2005).
Dalam perkembangan penilaian mutu pelayanan yang dikaitkan dengan
kepuasan pasien mendapat model komprehensif yang berfokus pada aspek
fungsi dari proses pelayanan. Model ini diantaranya meliputi empathy,
kemudahan dalam melakukan hubungan dan memahami kebutuhan pasien
(Parasuraman, 2004).
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
33/41
33
LAPORAN PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIET KHUSUS
TERHADAP ASUHAN GIZI DI INSTALASI INSTALASI RAWAT
INAP (IRNA) I
RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (SPMI)
Disusun Oleh :
Mayang Sari
Muhammad Arifullah
NIM : PO.62.31.3.10.185
NIM : PO.62.31.3.10.183
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA
JURUSAN GIZI
2013
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
34/41
34
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
35/41
35
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan penelitian yang berjudul Gambaran Tingkat Kepuasan
Pasien Diet Khusus Terhadap Asuhan Gizi di Instalasi Instalasi Rawat Inap
(IRNA) I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta telah mendapat persetujuan pada
tanggal Juni 2013.
Yogyakarta, Juli 2013
Menyetujui,
Pembimbing I
Enny Dwiastuty, SSiT
NIP. 19680126 199003 2 002
Pembimbing II
Tri Widyastuty, S.Gz
NIP.
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
36/41
36
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Diet
Khusus Terhadap Asuhan Gizi di Instalasi Instalasi Rawat Inap (IRNA) I RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan, semangat dan doa sehingga proposal penelitian ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang setulus - tulusnya kepada :
1. Ibu Herni Astuti, DCN, M.Kes selaku Kepala Instalasi Gizi RSUP dr. Sardjito
Yogyakarta.
2. Bapak Mars Khendra K., STP, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya.
3. Ibu Enny Dwiastuty, SSiT selaku koordinator PKL SPMI dan pembimbing I
penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
4. Ibu Tri Widyastuty, S.Gz selaku pembimbing II penelitian di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta.
5. Seluruh staf dan karyawan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
6. Teman-teman kelompok yang telah membantu dan memberikan semangat
selama penulisan proposal penelitian ini.
Akhir kata, saran membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penulisan maupun bila ada pelaksanaan penelitian sejenis di
masa mendatang.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua. Amin.
Yogyakarta, Juni 2013
Penulis
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
37/41
37
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum ................................................................... 2
2. Tujuan Khusus .................................................................. 2
D. Manfaat .................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis .................................................................... 4
1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) ............................... 4
2. Asuhan Gizi ....................................................................... 6
3. Kepuasan Pasien .............................................................. 7
4. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien ................. 8
B. Kerangka Konsep .................................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 11
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................... 11
C. Rancangan Penelitian ............................................................. 11
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
38/41
38
D. Populasi dan Responden ....................................................... 11
1. Populasi ............................................................................. 11
2. Responden ........................................................................ 12
3. Kriteria Responden ........................................................... 12
E. Variabel Penelitian .................................................................. 12
F. Definisi Operasional ................................................................ 12
G. Cara Pengumpulan Data ........................................................ 13
H. Definisi Operasional ................................................................ 13
I. Pengolahan dan Analisi Data ................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
39/41
39
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan Umur .......................... 20
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 20
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Diet dan ........... 21
Tabel 3. Analisis Kepuasan Pasien terhadap Menu Makanan ........ 22
Tabel 4. Frekuensi Kepuasan Pasien terhadap Penyajian Makanan 22
Tabel 5. Analisis Kepuasan Pasien terhadap Penyajian Makanan .. 23
Tabel 6. Frekuensi Pasien terhadap Asuhan Gizi ........................... 24
Tabel 7. Analisis Kepuasan Pasien terhadap Penyajian Makanan .. 25
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
40/41
40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 14
7/28/2019 Laporan Penelitian Kepuasan Backup
41/41
41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form Kepuasan Pasien/Responden
Lampiran 2. Rekapitulasi Data Pasien?Responden
Top Related