LAPORAN TINDAKAN KELAS
MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF LEARNING DAN
SOSIO DRAMA DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI KELAS IV SDN 1 KOTARAJA.
Oleh:
LALU MUH. TAHIRNPM : 08110447
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) HAMZANWADI SELONG
2010
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tindakan Kelas ini pada tanggal 8 April 2010
Oleh:
Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan
LALU. YUSUP JUAINI LALU. HASANUDIN, S.Pd NIP. 19691231 199403 1 098 NIS,
Mengetahui:
Kepala SDN 1 Kotaraja
LALU. SUKARWAN, S.PdNIP. 196612311988031267
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah swt, Karena atas rahmat dan karunia dan
hidayahnya Laporan Tindakan Kelas (LTK) ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Laporan Tindakan Kelas (LTK) ini disusun berdasarkan hasil observasi,
penelitian, dan informasi-informasi dan berbagai pihak selama penyusunan di
SDN 1 Kotaraja.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun sampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Muh. Suruji selaku Ketua STKIP HAMZANWADI Selong
2. Bapak Drs. Edy Waluyo selaku pembantu Ketua 1 STKIP
HAMZANWADI Selong.
3. Bapak Badarudin, M.Pd selaku Ketua Panitia Pelaksana PPL-KKN KF
Terpadu STKIP HAMZANWADI Selong beserta anggota-anggotanya.
4. Bapak Habibudin, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah
banyak memberikan kontribusi dan motivasi.
5. Lalu Sukarwan, S.Pd selaku Kepala SDN 1 Kotaraja beserta staf
6. Lalu Hasanudin S.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan
7. Lalu. Yusup juaini selaku Guru Pamong
8. Rekan-rekan Mahasiswa PPL-KKN KF Terpadu di SDN 1 Kotaraja.
Penyusun menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemapuan penyusun dalam
menyususn laporan, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang konstruktif bagi penyusun laporan selanjutnya.
Ahirnya kami berharap semoga Laporan Tindakan Kelas (LTK) ini dapat
bermanfaat bagi kita semua
Kotaraja, 8 april 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
A. RASIONAL ……………………………………………………………………
B. PERMASALAHAN ……………………………………………………….......
C. TUJUAN DAN MANFAAT …………………………………………………..
D. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH ………………………………..
E. PELAKSANAAN TINDAKAN ………………………………………………
F. KESIMPULAN…………………………………………………………….......
G. REKOMENDASI………………………………………………………………
H. Lampiran-Lampiran
i
ii
iii
1
7
8
8
9
12
12
A. RASIONAL1. Kondisi Riil Sekolah
Berdasarkan hasil observasi, SDN 1 Kotaraja merupakan salah
satu Sekolah Dasar yang berada di desa Kotaraja Kecamatan Sikur.
Lokasi SDN 1 Kotaraja berada di tengah- tengah desa dan di batasi oleh
dua kekadusan dan berdekatan dengan dua fasilitas umum.
Wilayah kekadusan yang membatasi SDN 1 Kotaraja yaitu kekadusan
Dayan Tembok selatan dan kekadusan Marang selatan, sedangkan
fasilitas umum yang berdekatan dengan SDN 1 Kotaraja ini adalah
lapangan olagraga dan pasar.
Dengan kondisi ini membuat SDN 1 Kotaraja, menjadi salah satu
pilihan bagi masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di SDN 1
Kotaraja, sehingga kalau dilihat dari segi komposisi siswa yang ada pada
SDN 1 Kotaraja jika dibandangkan dengan sekolah lain di Kotaraja, SDN
1 Kotaraja memiliki siswa paling banyak.
Dilihat dari letak geografis SDN 1 Kotaraja memiliki batas- batas
sebagai berikut:
Sebelah utara : Berbatasan dengan rumah penduduk
Sebelah selatan : Berbatasan dengan jalan raya
Sebelah timur : Berbatasan dengan jalan kampung
Sebelah barat : Berbatasan dengan rumah penduduk
Keadaan gedung ( bangunan) SDN 1 Kotaraja bisa dikataka
permanen yang terdiri atas beberapa bagian gedung antara lain : gedung
sekolah, ruang belajar, kantor perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang
guru, rumah dinas guru, WC dengan rincian sebagai berikut :
N
OJenis bangunan Jml Keadaan Jenis ruang lain Jml Keadaan
1 Gedung sekolah 9 Baik Ruang belajar 9 Baik
2 Rumah dinas Kasek - - Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Rumah dinas Guru 1 Rusak berat Ruang perpustakaan 1 -
4 Mushalla 1 Baik Ruang guru 1 Baik
5 WC
Khusus untuk ruang belajar, masih kurang 4 ruang karena masing-
masing tingkat terdiri atas dua rombongan belajar sehingga jumlah
seluruh kelas berjumlah 12 kelas. Dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar setiap setiap tingkat masih digabung, sehingga proses belajar
mengajar masih memiliki banyak kendala terutama dalam pengaturan
duduk siswa.
Sarana belajar dan jenis perlengkapannya terdiri dari alat belajar
dan perlengkapan lainnya dapat dirincikan sebagai berikut :
NO Jenis alat/ perlengkapan Jumlah Keadaan
1 Meja guru 9 Baik
2 Kursi guru 30 Baik
3 Kursi tamu 4 Baik
4 Meja murid 135 Baik
5 Kursi murid 135 Baik
6 Almari 9 Baik
7 Rak 10 Baik
8 Papan tulis 9 Baik
9 Papan data 25 Baik
10 Mesin tik 1 Baik
11 Mesin hitung 5 Baik
12 Tape recorder 2 Baik
13 Laudspeaker 1 Baik
14 Jam dinding 7 Baik
15 Meja pingpong 1 Baik
16 Perangkat komputer 1 Baik
17 TV 1 Baik
18 Meja komputer 2 Baik
19 Piano 1 Baik
20 Warless 2 Baik
21 Rak Arsip 2 Baik
Jumlah
Kondisi tenaga kependidikan (guru) di SDN 1 Kotaraja terdiri dari
tenaga pegawai negeri sipil (PNS) dan guru honorer yang jumlahnya
sebanyak 16 orang dengan rincian sebagai berikut :
NO Jenis jabatan jumlah Keterangan
1 Kepala sekolah 1 orang
2 Guru Umum 8 orang
3 Guru Penjaskes 1 orang
4 Guru Agama Islam 1 orang
5 Guru Honor 5 orang
Jumlah 16 orang
2. Proses Belajar Mengajar
Program PPL- KKN KF terpadu yang dilaksanakan mulai bulan
Januari sampai bulan April 2010, kegiatan yang pertama kali dilakukan
adalah mengadakan observasi melalui pengamatan, pendekatan personal,
tanya jawab dengan kepala sekolah, dan analisa terhadap situasi dan
kondisi serta pengamatan berbagai aspek yang berkaitan dengan kegiatan
praktek mengajar di SDN 1 Kotaraja.
Observasi merupakan salah satu progran yang telah diprogramkan
oleh mahasiswa peserta PPL KKN yang memungkinkan meserta PPL
KKN dapat mengenal dengan baik lingkungan sekolah yang menjadi
tempat pelaksanaan PPL KKN, atau dengan kata lain observasi
merupakan kegiatan pengamatan terhadap objek tertentu untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah sebagai langkah awal
mengenal lingkungan tempat pelaksanaan PPL KKN, disamping itu juga
untuk memperoleh pengetahuan mengenai keadaan sekolah dan data- data
kependidikan yang sangat dibutuhkan oleh peserta PPL KKN sebagai
bekal untuk terjun ke dunia pendidikan dalam menjalankan tugas
propesionalnya sebagai guru.
Selama pelaksanaan program PPL KKN Mahasiswa praktekan
melakukan pengamatan- pengamatan terhadap proses belajar mengajar
yang berlangsung di SDN 1 Kotaraja. Berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar yang
dilaksanakan sudah cukup baik. Hal ini tidak terlepas dari peran serta
pendidik yang sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi
peserta didik melalui proses belajar mengajar, sehingga anak memiliki
kesempatan untuk menggali potensi dirinya serta keterampilannya. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran tentunya harus melalui tahapan- tahapan
dimana dalam proses belajar mengajar seorang pendidik harus
menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran. Begitu pula yang
dilakukan di SDN 1 Kotaraja yang berusaha mencetak peserta didik yang
berkwalitas.
Dalam proses belajar mengajar SDN 1 Kotaraja menggunakan sistem
pembelajaran PAIKEM yang dapat menambah semangat peserta didik
untuk belajar.
Kegiatan belajar mengajar tidak saja terjadi di dalam kelas, tetapi SDN 1
Kotaraja juga berupaya untuk memberikan pembinaan kesiswaan yang
antara lainnya :
1. Bidang pendidikan
a. Les persiapan menghadapi UASBN untuk kelas VI
b. Pembinaan MIPA (Matematika dan IPA ) untuk kelas IV dan
V
2. Bidang non kependidikan
a. Pengembangan bakat siswa bidang olahraga seperti :
sepakbola, badminton, Voli
b. Kegitan Prabuka adalah kegiatan untuk me
3. Bidang keagamaan
a. Pembinaan membaca Al-Qur’an metode iqro untuk kelas III
dan IV
b. Pembinaan membaca Al-Qur’an, membaca lancar untuk kelas
I dan II
c. Pembinaan Seni baca Al-Qur’an untuk kelas V dan VI
4. Sosial Kemasyarakatan
a. Penggalangan amal untuk pembangunan mushalla
b. Sumbangan kepada anggota masyarakat dan siswa yang
mendapat musibah
Adapun kurikulum yang digunakan di SDN 1 Kotaraja adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jumlah jam pelajaran pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :
JUMLAH JAM PELAJARAN SETIAP MINGGU
NO Mata PelajaranKelas
Jml KetI II III IV V VI
1 Agama 4 4 4 4 4 4 24
2 pakaian 2 2 2 2 2 2 12
3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 6 6 36
4 Matematika 6 6 6 6 6 6 36
5 IPA 2 2 4 4 4 4 20
6 IPS 2 2 4 4 4 4 20
7 Penjaskes 2 2 2 4 4 4 18
8 SBK 4 2 2 2 2 2 14
9 MULOK 2 2 2 2 2 2 12
10 Pengembangan diri
JUMLAH 30 28 32 34 34 34 192
3. Keadaan Siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peserta PPL-KKN diketahui
bahwa jumlah seluruh siswa di SDN 1 Kotaraja hingga bulan Maret 2010
adalah 345 orang dengan rincian laki-laki 180 orang dan perempuan165
orang.
Siswa dan siswi tersebut berasal dari 4 dusun yang ada di desa Kotaraja
yaitu Dusun Marang Selatan, Dusun Marang Utara, Dusun Dalem Daya,
Dusun Tibu Karang, dan Dusun Dalem Lauq, bahkan ada yang berasal
dari luar desa yaitu desa Loyok
Data murid pada masing- masing kelas hingga akhir bulan Maret 2010
sebagai berikut :
Data Murid/Kelas bagian Akhir bulan Masuk bulan ini
Keluar bulan ini
Akhir bulan ini
Jumlah
L P L P L P L P
Kelas I : 2 kls 28 28 - - - - 28 29 57
Kelas II : 2 kls 36 33 - - - - 35 33 68
Kelas III : 2 kls 34 29 - - - - 34 29 63
Kelas IV : 2 kls 35 26 - - - - 35 26 61
Kelas V : 2 kls 20 28 - - - - 20 27 47
Kelas VI : 2 kls 28 21 - - - - 28 21 49
Jumlah : 12 kls 180 165 - - - - 180 165 345
B. PERMASALAHAN
Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan, muncul
beberapa permaslahan selama Mahasiswa PPL melaksnakan praktek
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN 01
Kotaraja. Dari hasil evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran ada 10
orang dari 22 siswa yang menguasai pelajaran atau sekitar 45% ke atas
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selama pembelalajaran berlangsung
hanya beberapa siswa yang memberikan tanggapan terhadap penjelasan
guru dan sebagian besar siswa belum dapat menjawab pertanyaan guru
dengan benar.
Terkadang siswa tidak memperhatikan saat proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini menunjukan bahwa ada masalah yang sangat penting
di hadapi siswa dalam mengikuti pembelajarannya. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar di kelas IV
khususnya pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pelajaran masa
persiapan kemerdekaan khususnya sub pokok bahasan tentang peranan
beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan, siswa kesulitan
memahami, kurang aktif, cepat bosan, bahkan ada beberapa siswa tidak
memperhatikan penjelasan guru pada waktu proses belajar mengajar
berlangsung.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, secara khusus
kami mencoba melakukan tindakan yang dirumuskan sebagai berikut :
APAKAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF
LEARNING DAN SOSIO DRAMA DAPAT MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SDN 1
KOTARAJA.
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan Laporan Tindakan Kelas
a.Memperbaiki Praktek Pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki
hasil belajar siswa
b. Meningkatkan Profesionalisme Guru, meningkatkan kemampuan siswa
dalam pendidikan dan membandingkan hasil pembelajaran sebelum
melakukan tindakan dengan setelah melakukan tindakan.
2. Manfaat Laporan Tindakan Kelas
Dari berbagai permasalahan-permasalahan yang ditemukan maka
diharapkan Tindakan Kelas ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan dengan menggunakan metode yang tepat dan disenangi
siswa.
Sesungguhya jika diuraiakn secara mendasar manfaat dari Laporan Tindakan
Kelas ini di bagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis
a. Manfaat Teoritis
- Menambah Ilmu Pengetahuan, mengembangkan metode pembelajaran
dan hasil laporan tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai acuan
peneltian lebih lanjut.
b. Manfaat Praktis
- Guru : Dapat mengembangkan metode mengajar, memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya, dan guru lebih percaya diri,
berkembang secara professional.
- Siswa : Lebih aktif dalam belajar karena materi lebih menarik, lebih
bermakna dan meningkatkan hasil belajar siswa.
- Sekolah : Sekolah mempunyai kesempatan yang besar untuk berubah
secara menyeluruh seperti menanggulangi berbagai masalah
belajar siswa.
D. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan selama
pelaksanaan praktek proses belajar mengajar. Mahasiswa PPL termotivasi
untuk menemukan strategi-strategi belajar mengajar yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan-permasalahan
yang ditemukan Mahasiswa PPL memilih menggunakan media gambar.
Penulis memilih metode gambar metode ini sesuai dengan materi yang
disampaikan, dan akan memancing daya pikir siswa sehingga membuat
siswa lebih cepat memahami materi dan aktif bertanya sehingga terjadi
suasana belajar yang lebih hidup dan menyenangkan seperti diharapkan
oleh pembelajaran PAIKEM ( Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
Dan Menyenangkan ) dan guru tidak boleh mendominasi proses
pembelajaran karean belajar tidak harus berpusat pada guru, tetapi juga
pada anak didik. Oleh karena itu anak perlu dibimbing dan dilatih agar
lebih aktif menemukan sesuatu yang dipelajari dengan cara materi yang
diberikan harus menarik minat belajar, menantang serta penggunaan alat
peraga salah satunya dengan menggunakan media gambar siswa mau
terlibat dalam proses pembelajaran.
E. PELAKSANAAN TINDAKAN
Tempat dan waktu pelaksanaan
Pelaksanaan Tindakan Kelas berlangsung di Kelas IV SDN 01 Kotaraja
Kecamatan Sikur, pada hari senin tanggal 22 February dan hari Rabu
tanggal 24 February 2010.
Pelaksanaan Tindakan ini mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut :
− Tindakan Pertama
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan, Mahasiswa PPL melakukan
obsevasi mengenai factor-faktor penghambat yang ditemui oleh siswa
sebelum melaksanakan tindakan, sehingga Mahasiswa praktekan dapat
merumuskan alternative tindakan. Adapun factor-faktor penghambat tersebut
adalah :
a. Metode yang digunakan guru belum memadai, dimana guru masih
menggunakan metode ceramah, yang mana mengakibatkan pembelajaran
berpusat pada guru sehingga siswa tidak aktif dan kreatif.
b. Kurangnya kreatifitas guru dalam memanfaatkan dan menghadirkan
media pembelajaran.
c. Buku paket IPS yang digunakan masih terbatas, tidak sesuai dengan
jumlah siswa, hal ini menghambat proses pembelajaran.
d. Penyajian materi masih sangat sederhana tanpa pengayaan dan penugasan
yang lebih mendalam mengenai materi pelajaran.
Dari hasil pengamatan tersebut, maka Mahasiswa PPL merumuskan
alternative tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada tahap
pertama, yaitu dengan jalan :
a. Merumuskan rencana pembelajaran
b. Memilih metode yang tepat
c. Merancang alat evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan diadakan tes awal yang merupakan
langkah pertama dalam kegiatan ini. Tes ini berfungsi sebagai uji coba hasil
pembelajaran siswa di kelas IV SDN 01 Kotaraja dengan Materi pokok
masa persipan kemerdekaan khusunya tentang peranan beberapa tokoh
dalam memepersiapkan kemerdekaan. Berdasarkan tes yang diadakan pada
tahap pertama menunjukan bahwa dari 22 siswa hanya ada 10 yang dapat
menjawab pertanyaan.
3. Observasi
Pada tindakan pertama pelaksanaan tindakan belum menunjukkan
peningkatan kemampuan menjawab soal. Hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi yang sudah dilakukan dengan nilai rata-rata yang masih rendah
dari KKM yang sudah ditentukan.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh pada tindakan pertama
belum menunjukan hasil yang maksimal, sehingga mahasiswa PPL perlu
melekukan tindakan II untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada
tahap peretama dengan menyiapkan langkah-langkah perbaikan sebagai
berikut :
a. Memberikan stimulus pada siswa agar siswa lebih termotivasi dalam
belajar
b. Menyiapkan media pembelajaran yang lebih baik
c. Mengadakan praktik secara langsung
d. Memberikan bimbingan yang lebih optimal
e. Memberkan tugas dan latihan
− Tindakan kedua
1. Perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan ada beberapa hal yang harus dilakukan
yaitu:
- Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
- Memilih alat Bantu pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
dicapai
- Menyiapkan alat evaluasi
- Merencanakan focus pembelajaran yang akan dijadikan sasaran
tindakan
- Menentukan kriteria keberhasilan untuk pembelajaran
2. Pelaksanaan tindakan
- Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan apersepsi untuk menarik
perhatian dan minat peserta didik menghadapi pelajaran yang akan
disajikan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan
- Menjelaskan materi pelajaran
- Siswa melakukan kegiatan praktek bersama kelompok masing-masing
dengan bimbingan dari guru.
3. Observasi
Hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada tindakan
kedua secara umum proses pembelajaran sudah berjalan degan baik, di
mana kekurangan-kekurangan yang terjadi pada tahap pertama sebagian
besar dapat diperbaiki.
Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang ke II diperoleh data :
Prestasi Belajar Siswa pada tindakan II terlihat bahwa siswa sudah mulai
termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia
pada pokok bahasan Koperasi. Setelah dilakukan penyebaran tes maka
diperoleh rata-rata skor prestasi belajar siswa pada tindakan II mengalami
peningkatan jika dibandingkan rata-rata skor pada tindakan I (dapat dilihat
pada lampiran).
F. KESIMPULAN
Berdasarkan tindakan kelas yang telah dilaksanakan oleh
Mahasiswa PPL di kelas IV SDN 1 Kotaraja pada mata pelajaran IPS
dengan materi pokok Masa persiapan kemrdekaan, sub materi pokok
tentang peranan beberapa tokoh dalam rangka mempersiapkan
kemerdekaan, ternyata mertode dangan menggunakan media gambar dapat
meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Metode ini sangat efektif
karena siswa kelas IV SDN 1 Kotaraja membutuhkan contoh-contoh yang
nyata salah satunya melalui media gambar, bukan sekedar cerita-cerita lisan
yang membawa mereka pada hal-hal yang bersifat hayalan. Dengan
menggunakan media gambar, siswa lebih bersemangat untuk belajar,
mereka termotivasi sehingga belajar menjadi menyenangkan, hal ini telihat
dari banyaknya siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan
meningkatnya hasil evaluasi.
G. REKOMENDASI
Dari uraian tindakan kelas, maka perserta PPL-KKN Terpadu
dapat mengajukan rekomendasi pada kelas IV SDN 1 Kotaraja yang
dijadikan objek pelaporan sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Mengingat metode yang digunakan oleh penulis yakni media gambar, demi
lancarnya proses belajar mengajar yang perlu diperhatikan oleh sekkolah
adalah sarana dan prasaranya yang perlu ditingkatkan karena tanpa adanya
sarana yang memadai proses belajar mengajar tidak berjalan seperti yang
diharapkan.
2. Guru Pamong
Guru bidang studi masing-masing mata pelajaran hendaknya menggunakan
metode yang bervariasi dan tidak menonton. Mencoba metode pembelajaran
lain, salah satu bentuk partisipasi guru bidang studi untuk lebih
meningkatkan proses belajar mengajar di kelas.
3. Anak Didik
- Siswa dapat diperkenankan berbagai macam metode pembelajaran
- Dengan banyaknya variasi metode pembelajaran dapat meningkatkan
proses belajar mengajar siswa.
4. Orang Tua
Mengawasi anak mulai dari memeriksa pola belajar, buku catatan, dan
tingkah lakunya di luar sekolah.
Top Related