6. GIZI.respirasi

Post on 23-Oct-2015

38 views 3 download

description

Patofisiologi

Transcript of 6. GIZI.respirasi

Patofisiologi

PENYAKIT PADA SISTEM RESPIRASI

Dr.B.P.Putra Suryana, SpPDLab/SMF Ilmu Penyakit Dalam, FKUB-RSSA Malang

Kuliah S1 Gizi FKUB

Struktur Saluran Nafas

Saluran Nafas Atas

Saluran Nafas Bawah dan Paru-Paru

Kontrol Respirasi

• Pusat respirasi di batang otak, berhubungan juga dengan korteks serebri untuk kontrol bawah sadar.• Reseptor sentral : dipengaruhi kadar CO2

• Reseptor pada arteri : sensitif terhadap kadar oksigen dan pH darah.• Reseptor pada paru-paru dan dinding

toraks : sensitif terhadap rangsangan mekanik dan kimia.

Fisiologi Respirasi

PENYAKIT PARU AKIBAT HAMBATAN ALIRAN UDARA

1. Asma

2. Bronkitis kronis

3. Emfisema

Mekanisme hambatan aliran udara

• Produksi mukus berlebihan• Radang (inflamasi) saluran nafas• Penebalan dinding saluran nafas• Hipertrofi otot polos• Pelebaran alveoli

Pengaruh merokok

Resiko COPD meningkat 30 kali.

Penurunan fungsi paru berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap.

Penyebab kematian penderita CPOD berkaitan dengan merokok.

Bronkitis kronis

Gejala batuk kronis disertai sputum, ronki dan wheezing, sering eksaserbasi oleh infeksi.

Patologi : banyak kelenjar mukus, akumulasi mukus, penyempitan saluran nafas.

Komplikasi : asidosis respiratorik, hipoksemia, gagal jantung kanan.

Terapi : bronkodilator, mukolitik, kortikosteroid, antibiotik bila ada infeksi.

BRONKITIS

Emfisema

Pelebaran permanen saluran nafas bagian distal dari bronkiolus terminalis.

Gejala sesak nafas, barrel chest akibat hiperinflasi paru, suara nafas melemah.

Komplikasi gagal jantung kanan, gagal nafas.

EMFISEMA

Asma

Hambatan aliran udara yang reversibel.

Ditandai wheezing akibat dari edema mukosa saluran nafas, inflamasi, sekresi mukus dan kontraksi otot polos saluran nafas.

Serangan dipicu oleh alergen tertentu.

PENYAKIT PARU INTERSTITIAL

Idiopathic pulmonary fibrosisSarkoidosisPenyakit vaskuler kolagen

Infeksi virus, parasit, bakteri, mikobakterium dan jamurUremik pneumonitisPenyakit paru akibat kerjaPenyakit paru akibat bahan kimia/radiasi

Patogenesis

Proses dimulai dari epitel alveoli atau endotel kapiler, terjadi edema dan perdarahan, memicu respon inflamasi, menyebabkan destruksi jaringan paru.

Perubahan fungsi paru :Compliance menurunVolume paru berkurangAliran udara ekspirasi tidak berubahVentilasi dan pertukaran gas

terpengaruh pada proses yang luas dan berat

Diagnosis

Gejala klinis sesak nafas dan batuk, terutama saat aktivitas. Gangguan pengeluran sekret menyebabkan bronkitis atau pneumonia.

Takipneu, ronki, clubbing, sinosis, gagal jantung kanan (kor pulmonale)

Analisa gas darah, EKG, foto toraks, spirometri.

TUBERKULOSIS

Prinsip terapi

Antibiotika pada infeksi spesifik

Hindari bahan penyebab

Kortikosteroid / imunosupresif pada sarkoidosis dan fibrosis interstitial

EDEMA PARU

Ruang udara bagian distal dari paru terisi cairan, darah atau eksudat, sering menyebabkan hipoksemia berat dan gagal nafas.

Penyebab :1. Kardiogenik2. Peningkatan permeabilitas

vaskuler

Edema Paru

PENYAKIT RUANG PLEURA

Penderita efusi pleura mengeluh nyeri dada, batuk dan sesak.

Cairan transudat : CHF, sirosis hati, sindroma nefrotik, malnutrisi.

Cairan eksudat : tuberkulosis, keganasan, pneumonia, trauma, hemotoraks.

Efusi Pleura