Bab 2 sistem gerak pada manusia

Post on 14-Nov-2014

27.645 views 3 download

description

 

Transcript of Bab 2 sistem gerak pada manusia

IPA BIOLOGI KELAS 8SMP NEGERI 39 SURABAYA

GURU PEMBIMBING:BUDI SETYAWAN

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

KELOMPOK :

1. ALIA RAHMANISA (8G/01)

2. WENI CAHYO S. (8G/16)

3. DWI NOVITASARI (8G/07)

4. LUTVIA SRIANINGSIH (8G/08)

GAMBAR RANGKA MANUSIA

SISTEM GERAK•Tulang •Sendi•Otot

Sistem Gerak

Manusia Terdiri dari

:

TULANG PENYUSUN RANGKA TUBUH

Tulang Penyusun Rangka ada 3 bagian :1.Tulang Tengkorak2.Tulang Anggota Badan a.Tulang Belakang b.Tulang Dada c.Tulang Rusuk d.Tulang Panggul3.Tulang Anggota Gerak a.Tulang Anggota Gerak Bagian Atas (tangan) b.Tulang Anggota Gerak Bagian Bawah (kaki)

1. TULANG TENGKORAK Kerangka atau tulang tengkorak ini

melindungi kepala dan organ-organ dalam kepala.

Kerangka manusia - tampak belakang Bagian-bagian tengkorak ialah: Kranium Orbit Tulang hidung Rahang atas (atau maksila) Rahang bawah (atau mandibula) Foramen magnum

2.TULANG ANGGOTA BADAN

Tulang anggota badan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:1.Tulang belakang a.7 ruas tulang leher b.12 ruas tulang panggul c.5 ruas tulang pinggang d.5 ruas tulang kelangkang e.4 ruas tulang ekor2.Tulang dada3.Tulang rusuk4.Tulang gelang panggul

A. TULANG BELAKANG Tulang-tulang belakang terdiri dari 33 ruas

tulang bersendi. Pada setiap ujungnya terbentuk suatu turus yang dapat luntur.

Kolumna vertebralis berfungsi untuk melindungi medula spinalis yang terletak di bagian tengahnya.

Bagian kolumna vertebralis ialah: 7 vertebra servikalis - Bagian leher 12 vertebra torakalis - Bagian dada 5 vertebra lumbalis - Bagian pinggang 5 vertebra sakrum - Bagian punggung 4 vertebra koksigealis - Bagian ujung tulang

belakang

B. TULANG DADA

Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang.

C. TULANG RUSUK

Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi jantung dan paru.

Tulang-tulang yang membentuk sangkar rusuk ialah: 12 pasang tulang rusuk bersendi dengan vertebra

torakalis dan melengkung ke hadapan. 7 pasang tulang rusuk bersendi dengan tulang dada

secara berkelanjutan. 3 pasang yang lain dihubungkan secara tidak

langsung dengan tulang rawan. 3 pasang tulang rusuk terakhir tergantung bebas

dan tidak dihubungkan kepada sternum.

D. TULANG PANGGUL

Tulang panggul mencakup os koksa (yi, os ilium, os iskium, os pubis), os sakrum, dan os koksigeus. Tulang-tulang ini satu sama lain saling berhubungan. Pada bagian depan terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri yang disebut simfisis. Pada bagian belakang, terdapat artikulasio sakro-iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os ilium. Pada bagian bawah, terdapat artikulasio sakrokoksigeal yang menghubungkan os sakrum dengan os koksigeus. Di luar kehamilan, artikulasio ini memungkinkan pergeseran sedikit, namun pada saat kehamilan dan persalinan, dapat bergeser lebih jauh dan lebih longgar.

Secara fungsional, panggul terdiri atas 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis disebut pula false pelvis. Pelvis minor adalah bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalis disebut pula true pelvis karena bagian ini mempunyai peranan penting dalam obstetrik dan harus dapat dikenal dan dinilai sebaik-baiknya untuk dapat meramalkan dapat tidaknya bayi melewatinya.

Ruang panggul mempunyai ukuran yang paling luas di bawah pintu atas panggul, namun menyempit di panggul tengah untuk kemudian menjadi lebih luas lagi sedikit. Penyempitan di panggul tengah ini disebabkan oleh adanya spina iskiadika yang kadang-kadang menonjol ke dalam ruang panggul. Sumbu carus adalah garis yang menghubungkan titik persekutuan antara diameter transversa dan konjugata vera pada pintu atas panggul dengan titik-titik sejenis di Hodge II, III, dan IV. Begitu mendekati Hodge III, sumbu itu lurus, sejajar dengan sakrum yang selanjutnya melengkung ke depan sesuai dengan lengkungan sakrum.

A. TULANG ANGGOTA GERAK BAGIAN ATAS (TANGAN)

2 tulang pengumpil 2 tulang lengan atas 2 tulang hasta 16 tulang pergelangan tangan 10 tulang telapak tangan 28 ruas tulang jari tangan

B. TULANG ANGGOTA GERAK BAGIAN BAWAH (KAKI)

2 tulang paha 2 tulang tempurung lutut 2 tulang kering 2 tulang betis 14 tulang pergelangan kaki 10 tulang telapak kaki 28 ruas tulang jari kaki

FUNGSI RANGKA TUBUH MANUSIA

Fungsi rangka tubuh manusia :1. Memberi bentuk tubuh2. Sebagai penopang tubuh3. Melindungi organ-organ tubuh4. Alat gerak pasif5. Tempat melekatnya otot

JENIS-JENIS TULANG

Jenis-jenis tulang ada 2 macam :1. Tulang Keras Tulang keras tersusun atas campuran

antara kalsium dan kolagen.Contoh: Tulang tengkorak, Tulang tangan, dan Tulang kaki.

2. Tulang Rawan Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang

rawan yang sifatnya kenyal dan lentur.Contoh: Tulang hidung dan Tulang telinga.

CONTOH GAMBAR TULANG KERAS :

CONTOH GAMBAR TULANG RAWAN :

BENTUK TULANG

Bentuk tulang di bedakan menjadi 4 jenis:1.Tulang Pipa Tulang ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya

berlubang.Contoh: tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.

2.Tulang Pendek Tulang ini bersifat ringan dan kuat.Mampu menahan

beban yang cukup berat.Contoh: tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.

3.Tulang Pipih Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat.Contoh:

tulang rusuk, dan tulang dada.4.Tulang Tidak Beraturan Tulang ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk

tulang.Contoh: tulang wajah.

CONTOH GAMBAR TULANG PIPA :

CONTOH GAMBAR TULANG PENDEK :

CONTOH GAMBAR TULANG PIPIH :

CONTOH GAMBAR TULANG TIDAK BERATURAN:

PERSENDIAN

Sendi di bedakan menjadi 3 macam,yaitu:

1.Sendi Mati (sinartrosis). 2.Sendi Kaku (amfiartrosis). 3.Sendi Gerak (diartorsis): a.Sendi Peluru. b.Sendi Engsel. c.Sendi Putar. d.Sendi Geser. e.Sendi Pelana.

1. SENDI MATI (SINARTROSIS)

Sinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan menjadi dua:

Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.

Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.

2. SENDI KAKU (AMFIARTROSIS)

Persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan

Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh:persendian antara fibula dan tibia.

Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

3. SENDI GERAK (DIARTORSIS)

Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.

A. SENDI PELURU

Persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah.

Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.

B. SENDI ENGSEL

Persendian yang memungkinkan gerakan satu arah.

Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.

C. SENDI PUTAR

Persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi).

Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).

D. SENDI GESER

Persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar.

Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.

E. SENDI PELANA

Persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah.

Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.

OTOT

Otot dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Otot lurik Otot ini jika di lihat akan tampak bagian gelap dan

terang .Memendeknya (kontraksi) otot lurik dapat di kendalikan sesuai dengan kamauan manusia.

2. Otot Polos Otot ini jika di lihat mengguanakan mikroskop

tampak polos.Otot polos bekerja di luar kesadaran manusia.

3. Otot Jantung Otot ini tampak seperti otot lurik, namun kontraksi

otot ini tidak dapat di kendalikan secara sadar.

CONTOH GAMBAR OTOT LURIK :

CONTOH GAMBAR OTOT POLOS :

CONTOH GAMBAR OTOT JANTUNG :

GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

Contoh kelainan pada sistem gerak:1.Rickets (Kelainan pada tulang)2.Osteoporosis (Pengeroposan pada tulang)3.Fraktura (Patah tulang)4.Arthritis (Peradangan pada sendi)5.Lepas Sendi6.Kebiasaan posisi duduk yang salah: a.Lordosis (tulang bengkok ke depan) b.Kifosis (tulang bengkok ke belakang) c.Skoliosis (tulang bengkok ke kanan atau ke kiri)

1. RICKETS (KELAINAN PADA TULANG)

Rickets adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium , berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk. Rakitis adalah salah satu penyakit anak yang paling sering di banyak negara berkembang.Penyebab dominan adalah vitamin D kekurangan, namun kekurangan yang cukup kalsium dalam diet juga dapat menyebabkan rakhitis (kasus diare berat dan muntah dapat menjadi penyebab kekurangan). Meskipun dapat terjadi pada orang dewasa, sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak menderita dari parah kekurangan gizi , biasanya dihasilkan dari kelaparan atau kelaparan selama tahap awal masa kanak-kanak.

2. OSTEOPOROSIS (PENGEROPOSAN PADA TULANG)

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

3. FRAKTURA (PATAH TULANG)

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001) atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh.

Fraktur adalah masalah yang akhir-akhir ini sangat banyak menyita perhatian masyarakat, pada arus mudik dan arus balik hari raya idulfitri tahun ini banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang sangat banyak yang sebagian korbannya mengalami fraktur. Banyak pula kejadian alam yang tidak terduga yang banyak menyebabkan fraktur. Sering kali untuk penanganan fraktur ini tidak tepat mungkin dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia contohnya ada seorang yang mengalami fraktur, tetapi karena kurangnya informasi untuk menanganinya Ia pergi ke dukun pijat, mungkin karena gejalanya mirip dengan orang yang terkilir.

4. ARTHRITIS (PERADANGAN PADA SENDI) Radang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris:

Rheumatoid Arthritis, RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.

5. LEPAS SENDI

Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus/ sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.

6. KEBIASAAN POSISI DUDUK YANG SALAH

Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan lordosis.

A. LORDOSIS (TULANG BENGKOK KE DEPAN)

Lordosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan suatu kelengkungan batin sebagian dari lumbalis dan serviks kolom tulang belakang .Dua segmen dari kolom tulang belakang, yaitu serviks dan lumbal, biasanya lordotic, yaitu, mereka diatur dalam kurva yang memiliki kecembungan yang anterior (depan) dan cekung posterior (belakang), dalam konteks anatomi manusia. Ketika mengacu pada anatomi mamalia lain, arah kurva disebut ventral. Lengkung dalam arah yang berlawanan, yaitu, puncak posterior (manusia) atau dorsal (mamalia) disebut kyphosis . Berlebihan atau hyperlordosis sering disebut sebagai swayback atau kembali pelana, sebuah istilah yang berasal dari kondisi yang sama yang muncul dalam beberapa kuda.

B. KIFOSIS (TULANG BENGKOK KE BELAKANG)

Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang. Penderita kifosis tubuhnya terlihat bungkuk. Kifosis bisa disebabkan karena, penyakit (misalnya TBC dan riketsia) atau kebiasaan duduk yang salah.

C. SKOLIOSIS (TULANG BENGKOK KE KANAN ATAU KE KIRI)

Skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang.[1] Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya.[1] Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan penyakit lainnya.[1] Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.[1]

Terima Kasih Telah Membaca Hasil Presentasi KamiSemoga Dengan Hasil Presentasi Ini,

Dapat Menambah Wawasan Anda.

SAMPAI JUMPA......