Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
1/105
OTITIS MEDIA PURULENTA
KONSEP DASAR
Otitis media adalah peradangan sebagian / seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, antrium mastoid dan sel-sel mastoid.
Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering
terjadi pada anak-anak dan juga pada orang dewasa.
PENDAHULUAN
Kasus ini dapat mengenai siapa saja baik anak-anak maupun dewasa dan kasusnya
selalu ada, maka seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan dasar mnusia
kasusini perlu mengetahui terlebih dahulu tentang Otitis edia !urulenta.
Klien datang biasanya sudah dalam pengobatan yang lama dan berulang-ulang
dan sekret tidak cepat kering / selalu kambuh lagi.
"al ini disebabkan beberapa keadaan yaitu #
$. %danya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga
tengah b/d dunia luar
&. 'erdapat sumber infeksi di laring, nasofring, hidung dan sinus para nasal
(. Sudah termasuk jaringan patologik yang irrew)ersibel dalam rongga
mastoid
*. !ersonal hygine dan gi+i yang kurang
PENGERTIAN
nfeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan keluarnyasekret yang purulen/ supuratif secara terus menerus / hilang timbul. Sekret yang
keluar tersebut bisa encer / kental, bening atau bahkan seperti nanah. "idayat S.
$0
PENYEBAB
Streptococcus, Stapilococcus, 1iplococcus dan "emopilus influens
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
2/105
Supuratif
OMA
Lebih 2 bulan
Non Supuratif
(Otitis Media Serosa)
Serosa Akut
( Glue Ear)
OTITIS MEDIA
MANIFESTASI KLINIS
• Keluar cairan dari liang telinga dan tidak sedap
• !enurunan pendengaran
• 2yeri ringan atau berat hilang timbul
• 'initus dan )ertigo
PATOFISIOLOGI
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
3/105
OM !
Mali"na#
MetaplastikDe"eratif
Tdpt perforasi pd $ar"inal
Granulasi di lian" telin"a luar %" berasal dr dl$ telin"a ten"ah
polip
Terlihat kolesteato$ telin"a ten"ah (epiti$
Sekret berbentuk nanah & berbau khas (aro
enurunan enden"aran
Gan"" 'o$unikasi
Otorhoe pd MAE (kental &
e$asGan"" asa N%a$an
esti erluasan I
erubahan ersepsi Sensori
esiko idera
Gan""
Otitis edia Supuratif Kronis
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
4/105
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
$. %namnesa
Keluhan 3tama # pendengaran terasa pekak
Suara berdenging tinitus0
4asa pusing )ertigo0 1ijabarkan dalam
!54S'
Otalgia
Otorhoe
&. 'es %uditorik
• 3ji pendengaran dengan gesekan rambutnya sendiri / detik jam dengan
jarak 6 7 $8cm
• 'es bisik, 9eber, Scwabah ini merupakan pemeriksaan untuk mengetahui
sensiti)itas dan perbedaan kata-kata
• 'ujuan 'es %uditorik #
enentukan apakah seseorang tidak mendengar
3ntuk mengetahui tingkat kehilangan pendengaran
'ingkat kemampuan menangkap pembicaraan
engetahui sumber penyebab gangguan konduksi / 2eurologi0
!endengaran dapat diindentifikasi pada saat nol desibel naik. :unyi pada
titik nol terdengar pada orang dengan pendengaran normal. Sampai ke &8
db dianggap dalam tingkat normal.
(. 'indakan ;ang pernah dilakukan
• Konser)atif dengan medikametosa hanyalah sementara
• !embedahan bila sudah terkena mastoid maka dilakukan mastoidektomi
dengan / tanpa timpanoplasti rekontruksi
• :ila terjadi abses subperiosteal retrourikuler sebaiknya dilakukan insisi
sebelum mastoidektomi
PENATALAKSANAAN
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
5/105
• 'ujuan pembedahan untuk membuang semua jaringan patologik dan
mencegah terjadi komplikasi intrakranial, fungsi pendengaran
belum diperbaiki
• Kerugian operasi ini klien selama hidup tidak boleh berenang. udah
terjadi infeksi dan pendengaran berkurang sama sekali sehingga menghambat
pendidikan dan karir
•
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
6/105
•
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
7/105
- Aalidasi pemahaman klien
4/ 1apat lebih memantapkan dalam kejelasan informsi yang diberikan
4/ Klien tidak merasa kebingungan
!erubahan persepsi sensori b/d obtruksi liang telinga, sekunder kerusakan
konduksi atau kerusakan syaraf pendengaran
'ujuan # persepsi sensori membaik
Kriteria # klien mengiyakan adanya rangsangan suara, test auditorik B0,
peningkatan persepsi pendengaran tingkat fungsional B0
nter)ensi
$. %njurkan penggunaan alat bantu pendengaran
4/ dapat membantu meningkatkan persepsi sensori pendengaran
&. ntruksikan untuk menggunakan teknik-teknik yg aman shg dpt
mencegah tjdnya ketulian lebih jauh
4/ bila penyebab ketulian tdk progresif maka pendengaran yg tersisa sensitif
thd trauma dan infeksi
(. Obser)asi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yg lanjut
4/ untuk megetahui masalah pendengaran yg rusak
*. nstruksikan untuk menepati dosis obat yg diberikan
4/ ketepatan dosis mrpk faktor keberhasilan terapi
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
8/105
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OTITIS MEDIA
KRONIK
PENDAHULUAN
Gangguan telinga berikut antrum mastoid dan sel-sel mastoid mempunyai insiden
yang cukup bermakna pada anak dan juga orang dewasa bisa terkena. Supardi
19980
KONSEP DASAR
Gelombang udara diterima dn difokuskan oleh daun telinga lalu masuk ke
dalam %= diteruskan sampai membran timpani
embran tympani bersama rantai osikule dengan aksi hidrolik dan pengungkit
memperbesar energi bunyi mjd &6 7 (8 kali C& kali0 dihantarkan ke
telinga dalam
!enguatan tsb digunakan untuk menggerakkan medium cair perilenf D
endolinf0 lalu diteruskan ke organ corti di dalam choclea.
1imana getaran diubah dari gel suara 7 mekanik 7 konduksi sitem syaraf 2
A D akhirnya sampai ke otak
Kelainan penghantaran suara sampai osikule disebut tuli konduksi
Kelainan di stapes 7 perilenf D endoleinf 7 2 A disebut tuli persepsi
PENGERTIAN
Suatu inflamasi yang merupakan komplikasi dari otitis media kronis yang
menjalar ke struktur disekitar pada jalan pneumatisasi mastoid.
PENYEBAB
Sterptococcus
Stapilococcus
1iplococcus !neumonie
"emopilus nfluens
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
9/105
MANIFESTASI KLINIS
E Keluar cairan pada telinga F @ mgg
E 'erasa sakit kepala nyeri D terasa penuh dibelakang telinga0
E !anas, anoreia, dan perasaan mengantuk
E 2ausea dan )omiting
E !endengaran menurun
E 2yeri tekan B0 pada pariental dan oksipital
E 'anda-tanda toksisitas
E alaise, summolen
E 1aun telinga terdorong ke depan lateral bawah
E 'erdapat inflitrat / abses retroaurikel
KOMPLIKASI
• Komplikasi meningeal abses ekstradural, meningitis0
• Komplikasi 2onmeningeal abses otak, labirinitis0
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
10/105
MASTOIDITIS
'erusakan Sel Mastoid
*at 'inin
Gan"" asa N%a$an
Interkulin &
Gan""uan ter
Gan"" ersepsi Sensori
erubahan ola Interaksi+'o$unikasi
Gan"" olaesiko erluasan Infeksi
Tindakan + rosedur Operasi
An-ietas
.ear
De/0it 'no1led"e
PATOFIOLOGIS
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
11/105
PRONOGSIS
• !erawatan dini dapat membantu proses penyembuhan primer.
• :ila terjadi komplikasi kemeningeal , infeksi berat akan meninggal.
• 'uli perseptif prognosenya kurang baik.
PENATALAKSANAAN
E Konser)atif D edikamentosa
E astoidektomi radikal / dg 4adikal 4ekonstruksi
E
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
12/105
Gangguan rasa nyaman nyeri0 b/d +at-+at kinin D en+im proteolitik dd
skala nyeri sedang
Gangguan termoregulasi b/d peningkatan interlekuin D pyrogen dd suhu F
(,6 c, merasa panas badan
4esiko perluasan infeksi b/d %
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
13/105
5. "indari distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien kelelahan0
4/ merusak konsentrasi klien
6. Kaji kemampuan utk menerima pesan scr )erbal
4/ menentukan tindakan selanjutnya
7. Gunakan faktor-faktor yg meningkatkan pendengaran dan pemahaman spt #
$. bicara dg jelas menghadap klien
&. ulangi jika klien tdk memahami
(. gunakan bahasa isyarat bila memungkinkan
*. )alidasi dg mengajukan pertanyaan yg memerlukan jawaban ya / tidak
4/ memungkinkan komunikasi dua arah antara perawat dg klien shg
memungkinkan pesan dapat diteriama dg baik
1eficit knowledge b/d kurangnya informasi prosedur tindakan paska
pembedahan dd sering bertanya ttg perawatan selanjutnya dan hasil
pembedahan
'ujuan # klien bertambah pengetahuan tentang prosedur pasca operasi
Kriteria # dapat menjelaskan kembali cara marawat dirumah., merangkan
kembali hal-hal yg dilarang, klien akan mematuhi semua anjuran
nter)ensi
6. ?elaskan bahwa telinga yg dioperasi tdk boleh kena air dan tdk
boleh berenang selama hidupnya
4/ dapat merusak rekontruksi dan infeksi
@. ?elaskan dosis obat yg harus diberikan secara rinci
4/ ketepatan dosis, pemberian , waktu mempercepat penyembuhan
. ?elaskan bila terjadi sesuatu yg tidak enak ditelinga spt nyeri, panas, rasa penuh, grebeb-grebeb segera di kontrolkan
4/ resiko / aktual tjd gangguan
H. %njurkan bila dalam merawat telinga selalu cuci tangan sebelum
dan sesudahnya
4/ mencegah untuk tdk tjd infeksi
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
14/105
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN LABIRINITIS
ANATOMI
>abirin membentuk suatu rongga yang didalamnya berisi endolimfe yang
diluarnya terdapat perilimfe. =ndolimfe lebih kaya kalium daripada natrium.
!erilimfe lebih kaya natrium daripad kalium. !osisi labirin dibagian superior
menyentuh pada )estibularis sedangkan dibagian inferior menyentuh pada
koklearis.
FISIOLOGI
Iungsinya meneruskan impuls listrik yang membawa informasi dari telinga
tengah menuju syaraf pendengaran, maka dari itu gangguan pada labirin tersebut
merupakan gangguan perseptif yang dapat mengakibatkan ketulian permanen.
PENGERTIAN
>abirinitis adalah suatu radang atau inflamasi yang disebabkan oleh karena infeksi
akibat penjalaran dari otitis media kronis. 'erutama otitis media yang
menimbulkan tanda adanya kolestatum. 1ilihat dari posisi anatomis, peradangan
mancapai pada )estibularis maka gejala yang harus muncul gangguan
keseimbangan, )ertigo dan tinitus, sedangkan iritasi yang terjadi pada labirin
interior lebih menonjol pada ketulian daripada gejala lain. 2yeri pada telinga
dalam sering muncul juga tetapi dalam keadaan kronis jarang ditemukan panas
badan juga bukan merupakan tanda pasti tetapi cukup membantu adanya tanda
infeksi pada labirin.
ETIOLOGI
Karen labirinitis merupakn hasil dari OK dan OK berasal dari O% maka
kita dapat mengklutur jaringan untuk mengetahui mikroorganisme apa yang
meninfeksi. :iasanya mikroorganisme Stapillococcus.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
15/105
DIAGNOSA KEPERAWATAN
♣ Gangguan rasa nyaman nyeri 0 b/d +at kinin meningkat
♣ 4esiko injuri b/d )estibularis defect
♣ Gangguan komunikasi b/d kokhlear defect
♣ 4esiko perluasan infeksi b/d 'h menurun
♣ Gangguan interaksi sosial
♣ 'hermogulasi b/d prostaglandin meningkat
INTERENSI
♣ 1ilakukan distraksi, relaksasi, medikasi
♣ >ebih banyak diatasa tempat tidur
♣ Gerakan bahasa isyarat
♣ !enggunaan imunomodulasi dapat dilihat cara tidur, pemberian antioksidan,
suasana lingk jus apokat, tomat0
♣ endatangkan orang lain
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
16/105
KARSINOMA LARING
%. !engertian
Secara anatomi tumor laring dibagi atas tiga bagian yaitu supra glotik, tumor
pada plika )entrikularis, aritenoid, epiglotis dan sinus piriformis Glotis #
tumor pada korda )okalis , Subglotis # tumor dibawah korda )okalis0.
:. !atofisiologi
Karsinoma laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas *8 tahun.
Kebanyakan pada orang laki-laki."al ini mungkin berkaitan dengankebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik atau
serbuk, logam berat. :agaimana terjadinya belum diketahui secara pasti oleh
para ahli.Kanker kepala dan leher menyebabkan 6,6J dari semua penyakit
keganasan.'erutama neoplasma laringeal 6J adalah karsinoma sel
skuamosa.:ila kanker terbatas pada pita suara intrinsik0 menyebar dengan
lambat.!ita suara miskin akan pembuluh limfe sehingga tidak terjadi
metastase kearah kelenjar limfe.:ila kanker melibatkan epiglotis ekstrinsik0
metastase lebih umum terjadi.'umor supraglotis dan subglotis harus cukup
besar, sebelum mengenai pita suara sehingga mengakibatkan suara
serak.'umor pita suara yang sejati terjadi lebih dini biasanya pada waktu pita
suara masih dapat digerakan.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
17/105
napas.:ila sudah dijumpai pembesaran kelenjar berarti tumor sudah masuk
dalam stadium lanjut.:ahkan kadang-kadang tumornya dapat teraba,
menyebabkan pembengkakan laring.
:ila tumor laring mengadakan perluasan ke arah faring akan timbul gejala
disfagia, rasa sakit bila menelan dan penjalaran rasa sakit kearah
telinga.%pabila dijumpai kasus dengan jelas diatas, khususnya dengan
keluhan suara parau lebih dari dua minggu yang dengan pengobatan tidak
sembuh, diderita orang dewasa atau tua, sebaiknya penderita segera dirujuk.
1. Stadium
'ergantung keadaan tumor '0, pembesaran kelenjar regional 2 0, dan
metastasis jauh 0.
Stadium # # '$ 2o o
# '& 2o o
# '( 2o o, '& 2$ o, '( 2$ o
A # '* 2o o, semua ' 2& $, semua ' semua 2 dan .
=. 1iagnostic studies
!emeriksaan laring dengan kaca laring atau laringoskopi langsung dapat
menunjukkan tumor dengan jelas.'empat yang sering timbul tumor dapat
dilihat pada gambar.Sinar dada,scan tulang, untuk mengidentifikasi
kemungkinan metastase. 1arah lengkap, dapat menyatakan anemi yang
merupakan masalah umum. >aringografi dapat dilakukan dengan kontras
untuk pemeriksaan pembuluh darah dan pembuluh limfe., Kemudian laring
diperiksa dengan anestesi umum dan dilakukan biopsi pada tumor.Gigi yang berlubang, sebaiknya dicabut pada saat yang sama.
I. edical anagament
!ada kasus karsinoma laring dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan
pengangkatan laring >aringektomi0.!engobatan dipilih berdasar
stadiumnya.4adiasi diberikan pada stadium $ dan *.%lasannya mempunyai
keuntungan dapat mempertahankan suara yang normal, tetapi jarang dapat
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
18/105
menyembuhkan tumor yang sudah lanjut,lebih-lebih jika sudah terdapat
pembesaran kelenjar leher.Oleh karena itu radioterapi sebaiknya
dipergunakan untuk penderita dengan lesi yang kecil saja tanpa pembesaran
kelenjar leher.Kasus yang ideal adalah pada tumor yang terbatas pada satu
pita suara, dan masih mudah digerakkan. Sembilan dari sepuluh penderita
dengan keadaan yang demikian dapat sembuh sempurna dengan radioterapi
serta dapat dipertahankannya suara yang normal.Iiksasi pita suara
menunjukkan penyebaran sudah mencapai lapisan otot. ?ika tumor belum
menyebar kedaerah supraglotik atau subglotik, lesi ini masih dapat diobati
dengan radioterapi, tetapi dengan prognosis yang lebih buruk.
!enderita dengan tumor laring yang besar disertai dengan pembesaran
kelenjar limfe leher, pengobatan terbaik adalah laringektomi total dan diseksi
radikal kelenjar leher.1alam hal ini masuk stadium & dan (. ni dilakukan
pada jenis tumor supra dan subglotik.!ada penderita ini kemungkinan sembuh
tidak begitu besar, hanya satu diantara tiga penderita akan sembuh
sempurna.>aringektomi diklasifikasikan kedalam #
$. >aringektomi parsial. 'umor yang terbatas pada pengangkatan hanya
satu pita suara dan trakeotomi sementara yang di lakukan untuk
mempertahankan jalan napas. Setelah sembuh dari pembedahan suara
pasien akan parau.
&. "emilaringektomi atau )ertikal. :ila ada kemungkinan kanker termasuk
pita suara satu benar dan satu salah.:agian ini diangkat sepanjang
kartilago aritenoid dan setengah kartilago tiroid.'rakeostomi sementara
dilakukan dan suara pasien akan parau setelah pembedahan.
(. >aringektomi supraglotis atau horisontal. :ila tumor berada padaepiglotis atau pita suara yang salah, dilakukan diseksi leher radikal dan
trakeotomi. Suara pasien masih utuh atau tetap normal.Karena epiglotis
diangkat maka resiko aspirasi akibat makanan peroral meningkat.
*. >aringektomi total. Kanker tahap lanjut yang melibatkan sebagian besar
laring, memerlukan pengangkatan laring, tulang hihoid, kartilago
krikoid,&-( cincin trakea, dan otot penghubung ke laring.engakibatkan
kehilangan suara dan sebuah lubang stoma 0 trakeostomi yang
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
19/105
permanen. 1alam hal ini tidak ada bahaya aspirasi makanan peroral,
dikarenakan trakea tidak lagi berhubungan dengan saluran udara 7
pencernaan.Suatu sayatan radikal telah dilakukan dileher pada jenis
laringektomi ini."al ini meliputi pengangkatan pembuluh limfatik,
kelenjar limfe di leher, otot sternokleidomastoideus, )ena jugularis
interna, saraf spinal asesorius, kelenjar salifa submandibular dan
sebagian kecil kelenjar parotis Sawyer, $80.Operasi ini akan membuat
penderita tidak dapat bersuara atau berbicara. 'etapi kasus yang
dermikian dapat diatasi dengan mengajarkan pada mereka berbicara
menggunakan esofagus =sofageal speech0, meskipun kualitasnya tidak
sebaik bila penderita berbicara dengan menggunakan organ laring.3ntuk
latihan berbicara dengan esofagus perlu bantuan seorang binawicara.
G. 1asar data pengkajian keperawatan
1ata pre dan posoperasi tergantung pada tipe kusus atau lokasi proses kanker
dan koplikasi yang ada.
INTEGRITAS EGO
Gejala # !erasaan takut akan kehilangan suara,mati, terjadi atau berulangnya
kanker. Kuatir bila pembedahan mempengaruhi hubungan keluarga,
kemampuan kerja dan keuangan.
'anda # %nsietas, depresi, marah dan menolak operasi.
MAKANAN ATAU CAIRAN
Gejala #Kesulitan menelan.
'anda # Kesulitan menelan, mudah tersedak, sakit menelan, sakit tenggorok yang menetap.:engkak, luka. nflamasi atau drainase oral, kebersihan gigi
buruk. !embengkakan lidah dan gangguan gag reflek.
HIGIENE
'anda # kemunduran kebersihan gigi. Kebutuhan bantuan perawatan dasar.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
20/105
NEUROSENSORI
Gejala # 1iplopia penglihatan ganda0, ketulian.
'anda # "emiparesis wajah keterlibatan parotid dan submandibular0. !arau
menetap atau kehilangan suara gejala dominan dan dini kanker laring
intrinsik0. Kesulitan menelan. Kerusakan membran mukosa.
NYERI ATAU KENYAMANAN
Gejala # Sakit tenggorok kronis, benjolan pada tenggorok. !enyebaran nyeri ke
telinga, nyeri wajah tahap akhir, kemungkinan metastase0. 2yeri atau rasa
terbakar dengan pembengkakan kususnya dengan cairan panas0, nyeri lokal
pada orofaring. !ascaoperasi # Sakit tenggorok atau mulut nyeri biasanya
tidak dilaporkan kecuali nyeri yang berat menyertai pembedahan kepala dan
leher, dibandingkan dengan nyeri sebelum pembedahan0.
'anda # !erilaku berhati-hati, gelisah, nyeri wajah dan gangguan tonus otot.
PERNAPASAN
Gejala # 4iwayat merokok atau mengunyah tembakau. :ekerja dengan debu
serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, dan logam berat. 4iwayat penyakit
paru kronik. :atuk dengan atau tanpa sputum. 1rainase darah pada nasal.
'anda # Sputum dengan darah, hemoptisis, dispnoe lanjut 0, dan stridor.
KEAMANAN
Gejala # 'erpajan sinar matahari berlebihan selama periode bertahun-tahun
atau radiasi.!erubahan penglihatan atau pendengaran.
'anda # assa atau pembesaran nodul.
INTERAKSI SOSIAL
Gejala # masalah tentang kemampuan berkomunikasi, dan bergabung dalam
interaksi sosial.
'anda # !arau menetap,perubahan tinggi suara, bicara kacau, enggan untuk
bicara,dan menolak orang lain untuk memberikan perawatan atau terlibat
dalam rehabilitasi.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
21/105
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
22/105
". !rioritas keperawatan pre dan post operasi
!4=O!=4%S
1. A!"#$%&" '$()*'*!+&! ,$!+&! -*(&!+ $!+$%&)*&! %$!%&!+ (& ,&!
&"/&0$(&"# ,&! %&-*% &-&! -$/&/&%&!.
B&%&"&! K&(&-%$(#"%#- # engungkapkan keluhan khusus, merasa tidak
mampu, meminta informasi, mengungkapkan kurang mengerti dan gelisah,
menolak operasi.
G0& #
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
23/105
akan dipasang 2G'. !emberian makan per sonde diperlukan sampai
beberapa minggu setelah pulang hingga insisi luka sembuh dan
mampu untuk menelan jika operasi secara radikal di leher
dilaksanakan0.%lat bantu jalan napas buatan seperti trakeostomi
atau selang laringektomi0 mungkin akan terpasang hingga
pembengkakan dapat diatasi.anset trakeostomi atau selang ' akan
terpasang di jalan napas buatan, untuk pemberian oksigen yang telah
dilembabkan atau memberikan udara dengan tekanan tertentu.
R&"#0!& pengetahuan tentang apa yang diharapkan dari inter)ensi
bedah membantu menurunkan kecemasan dan memungkinkan
pasien untuk memikirkan tujuan yang realistik.
*. ?ika akan dilakukan laringektomi hori+ontal atau supraglotik
laringektomi, ajarkan pasien dan latih cara-cara menelan sebagai
berikut#
Ketika makan duduk dan tegak lurus ke depan dengan kepala fleksi,
letakan porsi kecil makanan di bagian belakang dekat tenggorok,
tarik napas panjang dan tahan ini akan mendorong pita suara
bersamaan dengan menutupnya jalan masuk ke trakea0, menelan
dengan menggunakan gerakan menelan,batukan dan menelan
kembali untuk memastikan tidak ada makanan yang tertinggal di
tenggorok. R&"#0!& karena epiglotis sudah diangkat pada jenis
laringektomi seperti ini, aspirasi karena makanan per oral merupakan
komplikasi yang paling sering terjadi. :elajar bagaimana beradaptasi
dengan perubahan fisiologik dapat menjadikan frustrasi dan
menyebabkan ansietas.:erlatih secara terus 7 menerus dapatmembantu mempermudah belajar dan beradaptasi terhadap
perubahan tersebut
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
24/105
&. M$!0&- 0$(&"# '$()*'*!+&! ,$!+&! -*(&!+ $!+$%&)*&! %$!%&!+
(0"$,*( ($ ,&! &"-&0$(&"# -$/$&"&! -$%&-*%&! &-&! -$/&/&%&!
,&! &!/&&! -$&%#&!.
K&(&-%$(#"%#- ,&%& # kurang kerjasama dan menolak untuk
dioperasi,menanyakan informasi tentang persiapan pre dan prosedur
posoperasi.
G0& # Klien akan bersedia dioperasi.
K(#%$(#& )&"# # engungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka,
mengatakan mengerti pre dan posoperasi, mengatakan berkurangnya
kecemasan, klien dioperasi.
R$!/&!& %#!,&-&! #
$. Kaji faktor-faktor yang menyebabkan klien menolak untuk dioperasi.
&. %njurkan keluarga untuk memberikan suport seperti dukungan spiritual.
(. 1irencanakan tindakan sesuai diagnosa keperawatan no.$.
!OS' O!=4%S
$. empertahankan jalan napas tetap terbuka, )entilasi adekuat.
&. embantu pasien dalam mengembangkan metode komunikasi alternatif.
(. emperbaiki atau mempertahankan integritas kulit.
*. embuat atau mempertahankan nutrisi adekuat.
6. emberikan dukungan emosi untuk penerimaan gambaran diri yang
terganggu.
@. emberikan informasi tentang proses penyakit atau prognosis dan
pengobatan.
TUJUAN PEMULANGAN
$. Aentilasi atau oksigenasi adekuat untuk kebutuhan indi)idu.&. Komunikasi dengan efektif.
(. Komplikasi tercegah atau minimal.
*. emulai untuk mengatasi gambaran diri.
6. !roses penyakit atau prognosis dan program terapi dapat dipahami.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
25/105
DIAGNOSA KEPERAWATAN
. :ersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan
sebagian atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas,
batuk dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.
B&%&"&! -&(&-%$(#"%#- # sulit bernapas, perubahan pada frekwensi atau
kedalaman pernapasan,penggunaan otot aksesori pernapasan, bunyi
napas tidak normal,sianosis.
G0& # Klien akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka.
K(#%$(#& )&"# # bunyi napas bersih dan jelas, tidak sesak, tidak
sianosis,frekwensi napas normal.
R$!/&!& %#!,&-&! #
M&!,#(#
$. %wasi frekwensi atau kedalaman pernapasan.%uskultasi bunyi
napas. Selidiki kegelisahan, dispnea, dan sianosis. 4asional
perubahan pada pernapasan, adanya ronki,mengi,diduga adanya
retensi sekret.
&. 'inggikan kepala (8-*6 derajat. 4asional memudahkan drainase
sekret, kerja pernapasan dan ekspansi paru.
(. 1orong menelan bila pasien mampu. 4asional mencegah
pengumpulan sekret oral menurunkan resiko aspirasi.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
26/105
perembesan mungkin terjadi. 2amun perdarahan terus-menerus atau
timbulnya perdarahan tiba-tiba yang tidak terkontrol dan
menunjukkan sulit bernapas secara tiba-tiba.
. Ganti selang atau kanul sesuai indikasi. 4asional mencegah
akumulasi sekret dan perlengketan mukosa tebal dari obstruksi jalan
napas.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
27/105
(. :erikan pilihan cara komunikasi yang tepat bagi kebutuhan pasien
misalnya papan dan pensil, papan alfabet atau gambar, dan bahasa
isyarat.4asional memungkingkan pasien untuk menyatakan
kebutuhan atau masalah.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
28/105
KOLABORASI
$8. Konsul dengan anggota tim kesehatan yang tepat atau terapis atau
agen rehabilitasi contoh patologis wicara, pelayanan sosial,
kelompok laringektomi0 selama rehabilitasi dasar dirumah sakit
sesuai sumber komunikasi bila ada0. 4asional Kemampuan untuk
menggunakan pilihan suara dan metode bicara contoh bicara
esofageal0 sangat ber)ariasi, tergantung pada luasnya prosedur
pembedahan, usia pasien, dan moti)asi untuk kembali ke hidup aktif.
9aktu rehabilitasi memerlukan waktu panjang dan memerlukan
sumber dukungan untuk proses belajar.
. Kerusakan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan bedah
pengangkatan, radiasi atau agen kemoterapi, gangguan sirkulasi atau
suplai darah,pembentukan udema dan pengumpulan atau drainase sekret
terus-menerus.
K&(&-%$(#"%#- ,&%& kerusakan permukaan kulit atau jaringan,
kerusakan lapisan kulit atau jaringan.
G0& enunjukkan waktu penyembuhan yang tepat tanpa komplikasi.
K(#%$(#& )&"# integritas jaringan dan kulit sembuh tanpa komplikasi
R$!/&!& %#!,&-&!
$. Kaji warna kulit, suhu dan pengisian kapiler pada area operasi dan
tandur kulit.4asional kulit harus berwarna merah muda atau mirip
dengan warna kulit sekitarnya. Sianosis dan pengisian lambat dapat
menunjukkan kongesti )ena, yang dapat menimbulkan iskemia atau
nekrosis jaringan.&. !ertahankan kepala tempat tidur (8-*6 derajat. %wasi edema wajah
biasanya meningkat pada hari ketiga-kelima pascaoperasi0.4asional
meminimalkan kongesti jaringan paskaoperasi dan edema
sehubungan dengan eksisi saluran limfe.
(. >indungi lembaran kulit dan jahitan dari tegangan atau tekanan.
:erkan bantal atau gulungan dan anjurkan pasien untuk menyokong
kepala atau leher selama akti)itas. 4asional tekanan dari selang dan
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
29/105
plester trakeostomi atau tegangan pada jahitan dapat menggangu
sirkulasi atau menyebabkan cedera jaringan.
*. %wasi drainase berdarah dari sisi operasi, jahitan dan drein.4asional
drainase berdarah biasanya tetap sedikit setelah &* jam pertama.
!erdarahan terus-menerus menunjukkan masalah yang memerlukan
perhatian medik.
6.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
30/105
KOLABORASI
. :erikan antibiotik oral, topikal dan A sesuai indikasi. 4asional
mencegah atau mengontrol infeksi.
A. !erubahan membran mukosa oral berhubungan dengan dehidrasi,
kebersihan oral tidak adekuat, kanker oral, penurunan produksi sali)a
sekunder terhadap radiasi atau prosedur pembedahan dan defisit nutrisi.
K&(&-%$(#"%#- ,&%& erostomia mulut kering 0, ketidaknyamanan
mulut, sali)a kental atau banyak, penurunan produksi sali)a, lidah
kering,pecah dan kotor,bibir inflamasi, tidak ada gigi.
G0& menunjukkan membran mukosa oral baik atau integritas membran
mukosa baik.
K(#%$(#& H&"# mulut lembab atau tidak kering, mulut terasa segar,
lidah normal, bersih dan tidak pecah, tidak ada tanda inflamasi pada
bibir.
R$!/&!& %#!,&-&!
M&!,#(#
$. nspeksi rongga oral dan perhatikan perubahan pada sali)a.4asional
kerusakan pada kelenjar sali)a dapat menurunkan produksi sali)a,
mengakibatkan mulut kering. !enumpukan dan pengaliran sali)a
dapat terjadi karena penurunan kemampuan menelan atau nyeri
tenggorok dan mulut.
&. !erhatikan perubahan pada lidah, bibir, geligi dan gusi serta membran
mukosa. 4asional pembedahan meliputi reseksi parsial dari lidah,
platum lunak, dan faring. !asien akan mengalami penurunan sensasidan gerakan lidah, dengan kesulitan menelan dan peningkatan resiko
aspirasi sekresi, serta potensial hemoragi. !embedahan dapat
mengankat bagian bibir mengakibatkan pengaliran sali)a tidak
terkontrol. Geligi mungkin tidak utuh pembedahan 0 atau mungkin
kondisinya buruk karena malnutrisi dan terapi kimia. Gusi juga dapat
terinflamasi karena higiene yang buruk, riwayat lama dari merokok
atau mengunyah tembakau atau terapi kimia. embran mukosa
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
31/105
mungkin sangat kering, ulserasi,eritema,dan edema.
(. "isapan rongga oral secara perlahan atau sering. :iarkan pasien
melakukan pengisapan sendiri bila mungkin atau menggunakan kasa
untuk mengalirkan sekresi. 4asional sali)a mengandung en+im
pencernaan yang mungkin bersifat erosif pada jaringan yang terpajan.
Karena pengalirannya konstan, pasien dapat meningkatkan
kenyamanan sendiri dan meningkatkan higiene oral.
*. 'unjukkan pasien bagaimana menyikat bagian dalam mulut, platum,
lidah dan geligi dengan sering. 4asional menurunkan bakteri dan
resiko infeksi, meningkatkan penyembuhan jaringan dan
kenyamanan.
6. :erikan pelumas pada bibirL berikan irigasi oral sesuai indikasi.
4asional mengatasi efek kekeringan dari tindakan terapeutikL
menghilangkan sifat erosif dari sekresi.
A. 2yeri akut berhubungan dengan insisi bedah, pembengkakan
jaringan,adanya selang nasogastrik atau orogastrik.
K&(&-%$(#"%#- ,&%& Ketidaknyamanan pada area bedah atau nyeri
karena menelan, nyeri wajah, perilaku distraksi, gelisah, perilaku berhati-
hati.
G0& 2yeri klien akan berkurang atau hilang.
K(#%$(#& )&"# klien mengatakan nyeri hilang, tidak gelisah, rileks dan
ekpresi wajah ceria.
R$!/&!& %#!,&-&!
$. Sokong kepala dan leher dengan bantal.'unjukkan pada pasienbagaimana menyokong leher selama akti)itas.4asional
kelemahan otot diakibatkan oleh reseksi otot dan saraf pada struktur
leher dan atau bahu. Kurang sokongan meningkatkan
ketidaknyamanan dan mengakibatkan cedera pada area jahitan.
&. 1orong pasien untuk mengeluarkan sali)a atau penghisap mulut
dengan hati-hati bila tidak mampu menelan. 4asional menelan
menyebabkan akti)itas otot yang dapat menimbulkan nyeri karena
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
32/105
edema atau regangan jahitan.
(. Selidiki perubahan karakteristik nyeri, periksa mulut, jahitan
tenggorok untuk trauma baru.4asional dapat menunjukkan terjadinya
komplikasi yang memerlukan e)aluasi lanjut atau inter)ensi.?aringan
terinflamasi dan kongesti dapat dengan mudah mengalami trauma
dengan penghisapan kateter dan selang makanan.
*.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
33/105
R$!/&!& %#!,&-&!
$. %uskultasi bunyi usus. 4asional makan dimulai hanya setelah
bunyi usus membik setelah operasi.
&. !ertahankan selang makan, contoh periksa letak selang # dengan
mendorongkan air hangat sesuai indikasi. 4asional selang dimasukan
pada pembedahan dan biasanya dijahit.%walnya selang digabungkan
dengan penghisap untuk menurunkan mual dan muntah. 1orongan
air untuk mempertahankan kepatenan selang.
(. %jarkan pasien atau orang terdekat teknik makan sendiri,
contoh ujung spuit, kantong dan metode corong, menghancurkan
makanan bila pasien akan pulang dengan selang makanan. ;akinkan
pasien dan orang terdekat mampu melakukan prosedur ini sebelum
pulang dan bahwa makanan tepat dan alat tersedia di rumah.
4asional membantu meningkatkan keberhasilan nutrisi dan
mempertahankan martabat orang dewasa yang saat ini terpaksa
tergantung pada orang lain untuk kebutuhan sangat mendasar pada
penyediaan makanan.
*. ulai dengan makanan kecil dan tingkatkan sesuai dengan
toleransi.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
34/105
II. G&!++*&! /#%(& ,#(# '$()*'*!+&! ,$!+&! -$)#&!+&!
"*&(&$(*'&)&! &!&%0# &&) ,&! $)$(.
K&(&-%$(#"%#- ,&%& perasaan negatif tentang citra diri, perubahan dalam
keterlibatan sosial, ansietas, depresi, kurang kontak mata.
G0& engidentifikasi perasaan dan metode koping untuk persepsi
negatif pada diri sendiri.
K(#%$(#& )&"# menunjukkan adaptasi awal terhadap perubahan tubuh
sebagai bukti dengan partisipasi akti)itas perawatan diri dan interaksi
positip dengan orang lain.:erkomunikasi dengan orang terdekat tentang
perubahan peran yang telah terjadi.ulai mengembangkan rencana untuk
perubahan pola hidup. :erpartisipasi dalam tim sebagai upaya
melaksanakan rehabilitasi.
R$!/&!& %#!,&-&!
$. 1iskusikan arti kehilangan atau perubahan dengan pasien,
identifikasi persepsi situasi atau harapan yang akan datang.4asional
alat dalam mengidentifikasi atau mengartikan masalah untuk
memfokuskan perhatian dan inter)ensi secara konstruktif.
&.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
35/105
dengan merujuk pasien atau orang terdekat ke sumber pendukung,
contoh ahli terapi psikologis, pekerja sosial, konseling keluarga.
4asional pendekatan menyeluruh diperlukan untuk membantu pasien
menghadapi rehabilitasi dan kesehatan. Keluarga memerlukan
bantuan dalam pemahaman proses yang pasien lalui dan membantu
mereka dalam emosi mereka. 'ujuannya adalah memampukan
mereka untuk melawan kecendrungan untuk menolak dari atau
isolasi pasien
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
36/105
STANDARD ASUHAN PASIEN DENGAN OPERASI KATARAK
.
1efenisi# suatu kekaburan dari lensa-lensa mata. 'erjadi pada setengah dari orang
berusia F @6 tahun. !englihatan menjadi kabur sampai buta.
=tiologi#
$. >ensa mata kabur atau berawan
katarak senilis usia F @6 tahun0
'ransparansi lensa rusak akibat luka atau tertumbuk katarak traumatik
Mat kimia dinitrophenol, naphthalene, pewarna rambut dll.0
&. 'erjadi pada saat lahir Katarak
congenital
(. %kibat penyakit mata/penyakit
sistemik lainnya katarak sekunder
1, galaktosemia 0
*. 'erapi korticosteroid sistemik,
chemotherapy cancer, phenothia+ine
6. 4okok dan konsumsi alcohol
meningkatkan resiko katarak
!atofisiologi # 3sia, trauma, toin, penyakit mata/sistemik
>ensa kabur/gelap/menebal/tidak transparanbilateral, lateral, area tertentu pada lensa
biasanya bagian tengah secara perlahan-lahan akibat
!roduksi fiber terus menerus dan fiber yang lama terdorong ke pusat lensa. Iokus
dari cahaya pada retina0
Gambaran klinis#
secara bertahap penglihatan menurun
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
37/105
Silau, lingkaran disekitar cahaya
Kemampuan membedakan warna menurun
tiba-tiba penglihatan menurun
Asuhan Keperawatan :
P$!+-&#&!.
A. K&%&(&- &&
Kekaburan kadang tidak bisa di tes dengan mata telanjang hanya terlihat
dengan opthalmoscope seperti bintik-bintik gelap, berkumpul atau
berjajar pada bagian belakang retina.
Silau pada malam hari atau pada saat cahaya terang
!englihatan kabur
!englihatan tepi lebih dulu hilang dari pada penglihatan sentral
>ihat dekat membaik
:. K&%&(&- lanjut.
2amak langsung pupil berawan dan putihL buta total
%fakia dengan koreksi gunakan kaca mata lensa tebal
%fakia dengan gunakan kontak lensa koreksi
%fakia dengan lensa koreksi yang ditanamkan
D#&+!0"& K$$(&&%&!.
$. 4esiko tinggi cedera berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokuliL
kurangnya cairan )itreusL perdarahan&. Gangguan sensori persepsi # lihat berhubungan dengan terganggunya
resepsi dan transmisi sensori
(. 'akut/
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
38/105
6. 4esiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur in)asi)e
P$($!/&!&&!
1. $. 4esiko tinggi cedera berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokuliL
kurangnya cairan )itreus L perdarahan.
'ujuan # klien akan bebas cedera,
Kriteria #
$. Klien dapat jelaskan factor-faktor resiko menyebabkan cedera
&. Klien menunjukkan perilaku, ubah pola hidup untuk melindungi resiko cedera
dan melindungi diri dari cedera
(. Klien memodifikasi lingkungan agar lebih aman
Intervensi #
$. 1iskusikan keluhan post operasi klien # nyeri, pembatasan akti)itas,
penampilan dan pembalut pada mata
&. 4endahkan posisi tempat tidur dan pakai pengaman tempat tidur/rel
disebelah kanan tempat tidur
(. :antu pasien saat pertama kali coba bangun dari tempat tidur dari sisi mata
yang tidak dioperasi
*. nstruksikan untuk cegah bersin, batuk, muntah, ngedan dan menyentuh
mata yang dioperasi
6. !endekatan pada pasien di bagian yang matanya tidak dioperasi@. :eri obat batuk antimuntah jika dibutuhkan
. nstruksikan untuk pakai pelindung mata pada tidur malam atau tidur siang
sampai @ bulan post operasi
H. :eri obat mata post operasi sesuai instruksi, dan minta pasien tidak
menekan matanya ketika diberi obat
. Obser)asi posisi mata agar rata dan kolaborasi terapi
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
39/105
1. &. Gangguan sensori persepsi # lihat berhubungan dengan terganggunya
resepsi dan transmisi sensori
'ujuan # Klien bebas gangguan sensori persepsi # lihat.
Kriteria # $. Kenal kerusakan sensori dan kompoensasinya untuk berubah
&. dentifikasi/koreksi potensial kekerasan lingkungan
(. engerti kalau gangguan ringan post operasi itu pada sensori
persepsi normal akan dialami beberapa saat
nter)ensi #
!re operasi #
$. 3kur kemampuan penglihatan klien dari mata yang tidak dioperasi
&. iliki kaca mata yang bisa dipakai segera setelah dioperasi
(. ngatkan pasien bahwa persepsi dalam bisa hilang dan 68 J penglihatan
perifer hilang pada mata yang dioperasi
*. Orientasikan pasien pre operasi ke ruangan dan siapkan terhadap sensasi-
& dan bunyi-bunyian yang akan didengar selama pembedahan.
!ost operasi#
$. 1ekati klien pada bagian tubuh yang matanya tidak dioperasi
&. ?elaskan bahwa penglihatan tidak normal sampai mata sembuh dan
mungkin butuh kaca mata beberapa kasus0(. 'olong pasien dalam akti)itas sehari-harinya
*. %jar klien untuk membelokkan kepala sempurna jika ingin melihat
kearah mata yang dioperasi
6. :antu akti)itas sehari-harinya klien
@. inta pasien tidak menundukkan kepala jika mengambil sesuatu tetapi
dengan jongkok untuk mengambil barang dan dengan lambat
. Obser)asi terhadap anda disorientasi# tempat tidur direndahkan
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
40/105
H. %njurkan akti)itas waktu luang seperti dengar radio, percakapan, dll.
. ngatkan pakai kaca mata katarak
$8. :eri bel pada tempat yang bisa dijangkau pasien
$$. !intu dibuka sempurna dan posisi fornitur tidak menutupi jalan
$&. akanan letakan ke piring dan anjurkan cek suhu sebelum makan, makan
perlahan-lahan
$(. Kolaborasi dokter untuk obat-obatan
1. (. 'akut/cemas berhubungan dengan antisipasi pembedahan mata
'ujuan # Klien dapat mengatasi rasa takutnya
Kriteria # $. Klien dapat mengatakan perasaan cemasnya
&. Klien menyatakan perasaan cemasnya/takuitnya
nter)ensi#
$. :eri kesempatan pasien mengungkapkan tentang kemungkinan
penglihatan hilang
&. Kaji pengetahuan tentang katarak, dan persiapan pre dan post operasi,
jawab semua pertanyaan pasien tentang bedahan ini.
(. :eri support dan rasa nyaman pada klien
*. Kaji rasa takut klien menyangkut buta, nyeri dan prosedur pembedahan
6. Orientasikan pasien ke kamar dan sekitar 4S
@. ?elaskan prosedur pembedahan pada pasien dan anggota keluarga, alat-
alat, lama prosedur operasi, keadaan post operasi, dll
1. *. Kurang pengetahuan tentang kondisi, perawatan pre dan post operasi,
perawatan diri di rumah berhubungan dengan kurang terpapar terhadapsumber informasi
'ujuan # Klien akan meningkat pengetahuannya tentang perawatan pre
dan post operasi, perawatan dirumah
Kriteria #
$. engatakan mengerti akan kondisi pasien dan proses penyakitnya
&. elakukan prosedur dengan baik dan menjelaskan alasan melakukan itu
(. 1apat menjelaskan kembali informasi tentang pembedahan# pre,post dan
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
41/105
self care dirumah
nter)ensi#
$. %jar tentang mata dan peran lensa untuk melihat. ?elaskan mengapa
penglihatan berkurang terutama waktu malam hari
&. %jar prosedur pre operasi rutin
(. ?elaskan pentingnya follow up rutin, lapor kemajuan penglihatan
*.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
42/105
CARSINOMA NASOFARING
A!&%0# N&"08&(#!+.
2asofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di
sebelah do sal dari ca)um nasi dan dihubungkan dengan ca)um nasi oleh koane.
2asofaring tidak bergerak, berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut
menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh laring. 2asofaring merupakan
rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut #
%tas # :asis kranii.
:awah # !alatum mole
:elakang # Aertebra ser)ikalis
1epan # Koane
>ateral # Ostium tubae =ustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler
resesus faringeus0.
!ada atap dan dinding belakang 2asofaring terdapat adenoid atau tonsila
faringika.
P$!+$(%#&! C&("#!0& N&"08&(#!+Karsinoma 2asofaring adalah tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa
nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
43/105
E%#00+#
!enyebab timbulnya Karsinoma 2asofaring masih belum jelas. 2amun banyak
yang berpendapat bahwa berdasarkan penelitian-penelitian epidemiologik dan
eksperimental, ada 6 faktor yang mempengaruhi yakni #
$. Iaktor Genetik :anyak pada suku bangsa 'ionghoa/ras mongolid0.
&. Iaktor Airus Airus =!S'=2 :%440
(. Iaktor lingkungan polusi asap kayu bakar, atau bahan karsinogenik misalnya
asap rokok dll0.
*. ritasi menahun # nasofaringitis kronis disertai rangsangan oleh asap, alkohol
dll.
6. "ormonal # adanya estrogen yang tinggi dalam tubuh.
P$'&+#&! K&("#!0& N&"08&(#!+
M$!*(*% H#"%0&%00+#
9ell differentiated epidermoid carcinoma.
- Keratini+ing
- 2on Keratini+ing.
3ndiffeentiated epidermoid carcinoma N anaplastic carcinoma
- 'ransitional
- >ymphoepithelioma.
%denocystic carcinoma
M$!*(*% '$!%*- ,&! /&(& %*'*)
3lseratif
=ksofilik # 'umbuh keluar seperti polip.
=ndofilik # 'umbuh di bawah mukosa, agar sedikit lebih tinggi dari jaringan
sekitar creeping tumor0
K&"#8#-&"# H#"%0&%00+# $!*(*% WHO 91:;2
'ipe 9"O $
- Karsinoma sel skuamosa KSS0
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
44/105
- 1eferensiasi baik sampai sedang.
- Sering eksofilik tumbuh dipermukaan0.
'ipe 9"O &
- Karsinoma non keratinisasi K2K0.
- !aling banyak pariasinya.
- enyerupai karsinoma transisional
'ipe 9"O (
- Karsinoma tanpa diferensiasi K'10.
- Seperti antara lain limfoepitelioma, Karsinoma anaplastik,
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
45/105
8 N 'idak ada metastasis jauh.
$ N 1idapatkan metastasis jauh.
P$!$!%*&! S%&,#*
Stadium '$ 28 8
Stadium '& 28 8
Stadium '( 28 8
'$ 7 ( 2$ 8
Stadium A '* 28 7 $ 8
Semua ' 2& 7 ( 8
Semua ' Semua 2 $
L0-&"#
$ Iossa 4osenmulleri.
& Sekitar tuba =ustachius.
( 1inding belakang nasofaring.
* %tap nasofaring.
G$&& K#!#-
$. Gejala Setempat #
Gejala "idung #
!ilek dari satu atau kedua lubang hidung yang terus-menerus/kronik.>endir dapat bercampur darah atau nanah yang berbau.
=pistaksis dapat sedikit atau banyak dan berulang.
1apat juga hanya berupa riak campur darah.
Obstruksio nasi unilateral atau bilateral bila tumor tumbuh secara eksofilik
Gejala 'elinga #
Kurang, pendengaran.
'initus
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
46/105
O!.
&. Gejala karena tumbuh dan menyebarnya tumor
erupakan gejala yang timbul oleh penyebaran tumor secara ekspansif,
infiltratif dan metastasis.
a. =kspansif
Ke muka, tumor tumbuh ke depan mengisi nasofaring dan menutuk
koane sehingga timbul gejala obstruksi nasi/hidung buntu.
Ke bawah, tumor mendesak palatum mole sehingga terjadi bombans
palatum moleP sehingga timbul gangguan menelan/sesak.
b. nfiltratif
Ke atas #
elalui foramen o)ale masuk ke endokranium, maka terkena dura dan
timbul sefalgia/sakit kepala hebat, Kemudian akan terkena 2 A, timbul
diplopia, strabismus. :ila terkena 2 A, terjadi 'rigeminal neuralgi
dengan gejala nyeri kepala hebat pada daerah muka, sekitar mata,
hidung, rahang atas, rahang bawah dan lidah. :ila terkena 2 dan A
terjadi ptosis dan oftalmoplegi. :ila lebih lanjut lagi akan terkena 2 ,
, dan .
Ke samping #
asuk spatium parafaringikum akan menekan 2 dan #
'erjadi !aresis palatum mole, faring dan laring dengan gejala regurgitasi
makan-minum ke ka)um nasi, rinolalia aperta dan suara parau.enekan 2 # Gangguan fungsi otot sternokleido mastoideus dan
otot trape+ius.
enekan 2 # 'erjadi 1e)iasi lidah ke samping/gangguan
menelan
c. Gejala karena metastasis melalui aliran getah bening #
'erjadi pembesaran kelenjar leher yang terletak di bawah ujung planum
mastoid, di belakang ungulus mandibula, medial dari ujung bagian atas
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
47/105
muskulus sternokleidomastoideum, bisa unilateal dan bilateral.
!embesaran ini di sebut tumor colli.
d. Gejala karena metastasis melalui aliran darah #
%kan terjadi metastasis jauh yaitu paru-paru, ginjal, limpa, tulang dan
sebagainya.
Gejala di atas dapat dibedakan antara #
. Gejala 1ini # erupakan gejala yang dapat timbul waktu tumor masih
tumbuh dalam batas-batas nasofaring, jadi berupa gejala setempat yang
disebabkan oleh tumor primer gejala-gejala hidung dan gejala-gejala telinga
seperti di atas0.
. Gejala >anjut # erupakan gejala yang dapat timbul oleh karena tumor
telah tumbuh melewati batas nasofaring, baik berupa metastasis ataupun
infiltrasi dari tumor.
S$'&+ $,0&!
ngat akan adanya tumor ganas nasofaring bila dijumpai '4%S #
%. 'umor colli, gejala telinga, gejala hidung.
:. 'umor colli, gejala intrakranial syaraf dan mata0, gejala hidung dan telinga.
iang telinga, membran timpani.
- 4inoskopia anterior #o !ada tumor endofilik tak jelas kelainan di rongga hidung, mungkin
hanya banyak sekret.
o !ada tumor eksofilik, tampak tumor di bagian belakang rongga
hidung, tertutup sekret mukopurulen, fenomena palatum mole
negatif.
- 4inoskopia posterior #
o !ada tumor indofilik tak terlihat masa, mukosa nasofaring tampak
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
48/105
agak menonjol, tak rata dan paskularisasi meningkat.
o !ada tumor eksofilik tampak masa kemerahan.
- Iaringoskopi dan laringoskopi #
Kadang faring menyempit karena penebalan jaringan retrofaringL reflek
muntah dapat menghilang.
- 7 foto # tengkorak lateral, dasar tengkorak,
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
49/105
'"' Iakultas Kedokteran 3ni)ersitas %irlangga dengan hasil sementara
yang cukup memuaskan. 1emikian pula telah dilakukan penelitian pemberian
kemoterapi praradiasi dengan efirubicin dan cis-platinum, meskipun ada efek
samping yang cukup berat, tetapi memberikan harapan kesembuhan yang
lebih baik.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
50/105
PATOFISIOLOGI
'elinga
!endengaran berkurang
↓
!erubahan sensori persepsi pendengaran
"idung
!ilek kronis
↓
Sakit kepala/pusing
"idung buntu terasa0
↓
:ersihan jalan nafas tidak efektif
Gangguan pertumbuhan sekunder /
sel epitel nasopharing
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
51/105
P$!+-&#&!
$. %kti)itas/istirahat
Gejala #
- Kelemahan dan / atau kelelahan.
- !erubahan pada pola istirahat / jam tidur karena keringat
berlegih, nyeri atau ansietas.
&. ntegritas =go #
Gejala #
- Iaktor stress perubahan peran atau keuangan0.
-
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
52/105
T**&! P$*&!+&!
$. Klien menerima situasi dengan realistis.
&. 2yeri berkurang/terkontrol.
(. "omeostasis dicapai.
*. Komplikasi dicegah/dikurangi
6. !roses/kondisi penyakit, prognosis, pilihan terapeutik dan aturan dipahami.
D#&+!0"& K$$(&&%&!
$. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada kepala.
'ujuan # Gangguan pola tidur pasien akan teratasi.
Kriteria hasil # $. !asien mudah tidur dalam waktu (8 7 *8 menit.
&. !asien tenang dan wajah segar.
(. !asien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup.
4encana tindakan #
$. ingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan
tidur/istirahat.
&. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.
4asional # engetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan
kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien.
(. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti
cemas, efek obat-obatan dan suasana ramai.
4asional # engetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain
dialami dan dirasakan pasien.
*. %njurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi .
4asional # !engantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam
tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri.
6. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien.
4asional # 3ntuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur
pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang
tepat.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
53/105
&.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
54/105
(. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
'ujuan # !asien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang
penyakitnya.
Kriteria "asil # $. !asien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan
dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila
ditanya.
&. !asien dapat melakukan perawatan diri sendiri
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.
4encana 'indakan #
$. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit 1 dan
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
55/105
*. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan yang kurang.
'ujuan # Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
Kriteria hasil # $. :erat badan dan tinggi badan ideal.
&. !asien mematuhi dietnya.
(. Kadar gula darah dalam batas normal.
*. 'idak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.
4encana 'indakan #
$. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
4asional # 3ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi
pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang
adekuat.
&. %njurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
4asional # Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi
terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.
(. 'imbang berat badan setiap seminggu sekali.
4asional # engetahui perkembangan berat badan pasien berat badan
merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet0.
*. dentifikasi perubahan pola makan.
4asional # engetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet
yang ditetapkan.
6. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet
diabetik.
4asional # !emberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke
dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian diet yang sesuaidapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
56/105
E
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
57/105
TONSILITIS AKUT
9TONSILEKTOMI
%. !engertian
'onsilitis adalah terdapatnya peradangan umum dan pembengkakan dari
jaringan tonsil dengan pengumpulan lekosit, el-sel epitel mati dan bakteri
patogen dalam kripta %dam :oeis, $*# ((80.
'onsilektomi adalah suatu tindakan in)asif yang dilakukan untuk mengambil
tonsil dengan atau tanpa adenoid %dam :oeis, $*# ((0.
:. =tiologi
$. Streptokokus hemolitikus grup %.
&. !neumokokus.
(. Stafilokokus.
*. "aemofilus influe+ae.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
58/105
=. !enatalaksanaan
$. 'irah baring.
&. !emberian cairan adekuat dan diet ringan.
(. !emberian obat-obat analgesik dan antibiotik0.
*. %pabila tidak ada kemajuan maka alternatif tindakan yang dapat di lakukan
adalah pembedahan.
I. ndikasi tindakan pembedahan
$. ndikasi absolut
a. 'imbulnya kor pulmonale akibat adanya obstruksi jalan nafas yang
kronis.
b. "ipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma apnea pada waktu tidur.
c. "ipertrofi yang berlebihan yang mengakibatkan disfagia dan penurunan
berat badan sebagai penyertanya.
d. :iopsi eksisi yang di curigai sebagai keganasan limfoma0.
e. %bses peritonsilaris berulang atau abses yang meluas pada jaringan
sekitarnya.
&. ndikasi relatif
Seluruh indikasi lain untuk tindakan tonsilektomi di anggap sebagai indikasi
relatif.
(. ndikasi lain yang paling dapat di terima adalah
a. Serangan tonsilitis yang berulang.
b. "iperplasia tonsil dengan gangguan fungsional disfagia0.
c. "iperplasia dan obstruksi yang menetap selama @ bulan.
d. 'idak memberikan respons terhadap penatalaksanaan dan terapi.
G. Kontraindikasi
$. 1emam yang tidak di ketahui penyebabnya.
&. %sma.
(. nfeksi sistemik atau kronis.
*. Sinusitis.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
59/105
". !ersiapan operasi yang mungkin di lakukan
$. !emeriksaan laboratorium "b, leko, waktu perdarahan0.
&. :erikan penjelasan kepada klien tindakan dan perawatan setelah operasi.
(. !uasa @-H jam sebelum operasi.
*. :erikan antibiotik sebagai propilaksis.
6. :erikan premedikasi Q jam sebelum operasi.
. !engkajian
$. 4iwayat kesehatan yang bergubungan dengan faktor pendukung terjadinya
tonsilitis serta bio- psiko- sosio- spiritual.
&. !eredaradan darah
!alpitasi, sakit kepala pada saat melakukan perubahan posisi, penurunan
tekanan darah, bradikardi, tubuh teraba dingin, ekstrimitas tampak pucat.
(. =liminasi
!erubahan pola eliminasi inkontinensia uri/ al)i0, distensi abdomen,
menghilangnya bising usus.
*. %kti)itas/ istirahat
'erdapat penurunan akti)itas karena kelemahan tubuh, kehilangan sensasi atau
parese/ plegia, mudah lelah, sulit dalam beristirahat karena kejang otot atau
spasme dan nyeri. enurunnya tingkat kesadaran, menurunnya kekuatan otot,
kelemahan tubuh secara umum.
6. 2utrisi dan cairan
%noreksia, mual muntah akibat peningkatan 'K tekanan intra kranial0,
gangguan menelan, dan kehilangan sensasi pada lidah.
@. !ersarafan!using/ syncope, nyeri kepala, menurunnya luas lapang pandang/ pandangan
kabur, menurunnya sensasi raba terutama pada daerah muka dan ekstrimitas.
Status mental koma, kelmahan pada ekstrimitas, paralise otot wajah, afasia,
pupil dilatasi, penurunan pendengaran.
. Kenyamanan
=kspresi wajah yang tegang, nyeri kepala, gelisah.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
60/105
H. !ernafasan
2afas yang memendek, ketidakmampuan dalam bernafas, apnea, timbulnya
periode apnea dalam pola nafas.
. Keamanan
Iluktuasi dari suhu dalam ruangan.
$8. !sikolgis
1enial, tidak percaya, kesedihan yang mendalam, takut, cemas.
?. asalah dan rencana tindakan keperawatan
$. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan jaringan atau
trauma pada pusat pernafasan
'ujuan# !asien menunjukkan kemampuan dalam melakukan pernafasan
secara adekuat dengan memperlihatkan hasil blood gas yang stabil
dan baik serta hilangnya tanda-tanda distress pernafasan.
4encana tindakan#
a. :ebaskan jalan nafas secara paten pertahankan posisi kepala dalam
keadaan sejajar dengan tulang belakang/ sesuai indikasi0.
b. >akukan suction jika di perlukan.
c. Kaji fungsi sistem pernafasan.
d. Kaji kemampuan pasien dalam melakukan batuk/ usaha mengeluarkan
sekret.
e. Obser)asi tanda-tanda )ital sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
f. Obser)asi tanda-tanda adanya ditress pernafasan kulit menjadi pucat/
cyanosis0.
g. Kolaborasi dengan terapist dalam pemberian fisoterapi.
&. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler
pada ekstrimitas.
'ujuan# !asien menunjukan adanya peningkatan kemampuan dalam
melakukan akti)itas fisik.
4encana tindakan#
a. Kaji kemampuan pasien dalam melakukan akti)itas.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
61/105
b. %jarkan pada pasien tentang rentang gerak yang masih dapat di lakukan.
c. >akukan latihan secara aktif dan pasif pada akstrimitas untuk mencegah
kekakuan otot dan atrofi.
d. %njurkan pasien untuk mengambil posisi yang lurus.
e. :antu pasien secara bertahap dalam melakukan 4O sesuai
kemampuan.
f. Kolaborasi dalam pemberian antispamodic atau relaant jika di perlukan.
g. Obser)asi kemampuan pasien dalam melakukan akti)itas
(. !enurunan perfusi jaringan otak berhubungan dengan edema cerebri,
perdarahan pada otak.
'ujuan# !asien menunjukan adanya peningkatan kesadaran, kognitif dan
fungsi sensori.
4encana tindakan#
a. Kaji status neurologis dan catat perubahannya.
b. :erikan pasien posisi terlentang.
c. Kolaborasi dalam pemberian O&.
d. Obser)asi tingkat kesadaran, tanda )ital.
*. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya trauma secara
fisik
'ujuan# !asien mengungkapkan nyeri sudah berkurang dan menunjukkan
suatu keadaan yang relaks dan tenang.
4encana tindakan#
a. Kaji tingkat atau derajat nyeri yang di rasakan oleh pasien denganmenggunakan skala.
b. :antu pasien dalam mencarai faktor presipitasi dari nyeri yang di
rasakan.
c.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
62/105
6. Kerusakan komunikasi )erbal berhubungan dengan efek dari kerusakan
pada area bicara pada himisfer otak.
'ujuan# !asien mampu melakukan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya dan menunjukan peningkatan kemampuan dalam
melakukan komunikasi.
4encana tindakan#
a. >akukan komunkasi dengan pasien sering tetapi pendek serta mudah di
pahami0.
b.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
63/105
b. %uskultasi bising usus dan distensi abdomen.
c. !ertahankan porsi minum &-( liter perhari sesuai indikasi0.
d. Kaji/ palpasi distensi dari bladder.
e. >akukan bladder training sesuai indikasi.
f. :antu/ lakukan pengeluaran feces secara manual.
g. Kolaborasi dalampemberian gliserin, pemasangan dower katheter dan
pemberian obat sesuai indikasi0.
H. 4esiko terjadinya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sirkulasi
perifer yang tidak adekuat, adanya edema, imobilisasi.
'ujuan# 'idak terjadi kerusakan integritas kulit dikubitus0.
4encana tindakan#
a. Kaji keadaan kulit dan lokasi yang biasanya terjadi luka atau lecet.
b. %njurkan pada keluarga agar menjaga keadan kulit tetap kering dan
bersih.
c. Ganti posisi tiap & jam sekali.
d. 4apikan alas tidur agar tidak terlipat.
. 4esiko terjadinya ketidakpatuhan terhadap penatalaksanaan yang
berhubungan dengan kurangnya informasi.
'ujuan# !asien menunjukan kemauan untuk melakukan kegiatan penatalak-
sanaan.
a. dentifikasi faktor yang dapat menimbulkan ketidak patuhan terhadap
penatalaksanaan.
b. 1iskusikan dengan pasien cara-cara untuk mengatasi faktor penghambattersebut.
c. ?elaskan pada pasien akibat dari ketidak patuhan terhadap
penatalaksanaan.
d. >ibatkan keluarga dalam penyuluhan.
e. %njurkan pada pasien untuk melakukan kontrol secara teratur.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
64/105
M A S T O I D I T I S
B&%&"&!
nfeksi akut dan kronik yang mengenai mukosa dan sel 7 sel mastoid, yang
merupakan kelanjutan dari proses Otitis media akut supuratif yang tidak teratasi.
E%#00+#
Kuman penyebab #
- S. !neumonie
- S. %ureus
- ".nfluen+a.
P&%08#"#00+#
Keradangan pada mukosa ka)um timpani pada otitis media supuratif akut dapat
menjalar ke mukosa antrum mastroid. :ila terjadi gangguan pengaliran sekret
melalui aditus ad antrum dan epitimpanum menimbulkan penumpukan sekret di
antrum sehingga terjadi empiema dan menyebabkan kerusakan pada sel 7 sel
mastoid.
D#&+!0"#" B&!,#!+
$. %namnesis #
- 2yeri dan rasa penuh di belakang telinga
- Otorea terus menerus selama lebih dari @ minggu
- Iebris / Subfebris
- !endengaran berkurang.
&. !emeriksaan #
- 1aun telinga terdorong kedepan lateral bawah, sulkus
retroaurikuler menghilang infiltrat/%bses 4etroaurikula0.
- 2yeri tekanan pada planum mastoid.
- !ada otoskopi tampak #
1inding belakang atas %= menurun SaggingP0
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
65/105
!erforasi membran timpani
4eser)oir sighP
Sekret mukopurulen
(. !emeriksaan tambahan #
!ada foto mastoid Schuller tampak kerusakan sel 7 sel mastoid
4ongga =mpiema0
>imphadonitis retroauricularis
%thoroma yang mengalami infokasi
P$!=*#%
- %bses subperiosteal retroaurikula0
- !aresis/paralisis syaraf fasialis
- >abirintitis
- Komplikasi intrakranial # %bses perisinus. %bses ekstra
dural, eningitis, %bses otak.
T$(&#
- Operasi # astoidektomi simpel.
- %ntibiotik # ampisillin/amoksillin i.) atau oral * 688 7
$888 mg di berikan selama 7 $8 hari. 3ntuk yang alergi terhadap
ampisillin / amoksillin dapat di berikan =ritromisin dengan dosis ( 7 *
688 mg, selama 7 $8 hari.
- %nalgesik / %ntipiretik # !arasetamol / %setosal /
etampiror bila diperlukan.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
66/105
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Keluhan yang spesifik #
- %danya nyeri dan rasa penuh di belakang telinga
- Otorea terus menerus selama lebih dari @ minggu
- Iebris / Subfebris
- !endengaran berkurang
!emeriksaan #
- 1aun telinga terdorong kedepan lateral bawah, sulkus retroaurikuler
menghilang infiltrat/%bses 4etroaurikula0.
- 2yeri tekanan pada planum mastoid.
- !ada otoskopi tampak #
1inding belakang atas %= menurun SaggingP0
!erforasi membran timpani
4eser)oir sighP
Sekret mukopurulen
!emeriksaan tambahan #
!ada foto mastoid Schuller tampak kerusakan sel 7 sel mastoid
4ongga =mpiema0
>imphadonitis retroauricularis
%thoroma yang mengalami infokasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
$. 2yeri sehubungan dengan proses
peradangan
&. Gangguan sensori / presepsi
sehubungan dengan kerusakan pada telinga tengah
(. ntoleransi aktifitas sehubungan
dengan nyeri
*. %nsietas sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan kekambuhan
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
67/105
6. solasi sosial sehubungan dengan
penurunan pendengaran
@. 4esiko tinggi trauma sehubungan
dengan gangguan presepsi pendengaran
. Kurangnya pengetahuan mengenai
pengobatan dan pencegahan kekambuhan
INTERENSI KEPERAWATAN
emberikan rasa nyaman
$. engurangi rasa nyreri
:eri aspirin/analgesik sesuai instruki
Kompres dingin di sekitar area telinga
%tur posisi
:eri sedatif sesuai indikasi
encegah penyebaran infeksi
Ganti balutan tiap
hari sesuai keadaan
Obser)asi tanda 7
tanda infeksi lokal
%jarkan klien
tentang pengobatan
%mati penyebaran
infeksi pada otak #
'anda )ital, menggigil, kaku kuduk.
onitor gangguan sesori
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
68/105
:eritahu komplikasi yang mungkin terjadi dan bagaimana melaporkannya
'ekankan hal 7 hal yang penting yang perlu di follow up,e)aluasi pendengaran
'erapi medik
%ntibiotik dan tetes telinga # Steroid
!engeluaran debris dan drainase pus untuk melindungi jaringan dari kerusakan #
miringotomy
nterfensi bedah
ndikasi jika terdapat chaolesteatoma
ndikasi jika terjadi nyeri, )ertigo,paralise wajah, kaku kuduk, gejala awal
meningitis atau obses otak0
'ipe prosedur
Simpel mastoid decstomi
4adical mastoidectomy
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
69/105
POLIP HIDUNG
!engertian #
!olip hidung adalah massa yang lunak, berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat
dalam rongga hidung.
=tiologi
!olip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat hipersensitifitas atau reaksi alergi pada
mukosa hidung. !eranan infeksi terhadap kejadian polip hidung belum diketahui dengan
pasti tetapi tidak ada keraguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus paranasal
serinkali ditemuakan bersamaan dengan adanya polip.
!olip biasanya ditemukan pada orang dewasa dan jarang terjadai pada anak-anak . !olip
mungkin merupakan gejala dari kistik fibrosis muco)iscidosis0
!atofisiologi
!olip berasal dari pembengkakan mukosa hidung yang terdiri atas cairan interseluler
dan kemudian terdorong ke dalam rongga hidung dan gaya berat.
!olip dapat timbul dari bagian mukosa hidung atau sinus paranasal dan seringkali
bilateral. !olip hiung paling sering berasal dari sinus maksila antrum0 dapat keluar
melalui ostium sinus maksilla dan masuk ke ronga hidung dan membesar di koana dan
nasopharing. !olip ini disebut polip koana.
Secara makroskopik polip tershat sebagai massa yang lunak berwarna putih atau keabu-
abuan. Sedangkan secara mikroskopik tampak submukosa hipertropi dan sembab. Sel
tidak bertambah banyak dan terutama terdiri dari sel eosinofil, limfosit dan sel plasmasedangkan letaknya berjauhan dipisahkan oleh cairan interseluler. !embuluh darah,
syaraf dan kelenjar sangat sedikit dalam polip dan dilapisi oleh epitel throrak berlapis
semu.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
70/105
4eaksi %lergi/"ipersensiti)itas
=dema mukosa nasal
!embengkakan mukosa hidung0
!ersisten
!olip "idung
Ggn. !ola nafas
Gejala Klinik #
- Sumbatan hidung
- "iposmia / anosmia
- Sinusitis, nyeri kepala, rinorhea
- %lergiL berupa bersin-bersin dan iritasi
!engobatan #
!olip yang masih kecl dapat diobati dengan kortikosteroid secara konser)atif0 baik
lokal maupun secara sistemik. !ada polip yang cukup besar dan persisten dilakukan
tindakan operatif berupa pengangkatan polip polipectomy0.1alam kejadian polip berulang maka dilakukan etmoidectomy baik intranasal maupun
ekstranasal.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
71/105
PROSES KEPERAWATAN
!engkajian
%K'A'%S/S'4%"%'
Gejala # Kelelahan, kelemahan atau malaise umum
'anda # !enurunan kekuatan, menunjukkan kelelahan
S4K3>%S
Gejala >elah, pucat atau tidak ada tanda sama sekali
'anda 'akikardia, disritmia.
!ucat anemia0, diaforesis, keringat malam.
2'=G4'%S =GO
Gejala asalah finansial # biaya rumah sakit, pengobatan .
'anda :erbagai perilaku, misalnya marah, menarik diri, pasif
%K%2%2/
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
72/105
&. encegah komplikasi
(. enghilangkan nyeri
*. emberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan
'3?3%2 !=3>%2G%2
$. Komplikasi dicegah/menurun
&. 2yeri hilang/terkontrol
(. !roses penyakit/prognosis, kemungkinan komplikasi dan program pengobatan
di pahami.
D#&+!0"& K$$(&&%&! !ola !ernapasan/:ersihkan ?alan 2apas, 'ak =fektif
4esiko 'inggi 'erhadap
"asil ;ang
1iharapkan/Kriteria
=)aluasi !asien %kan
empertahankan !ola !ernapasan 2ormal/=fektif
:ebas 1ispnea, Sianosis %tau 'anda >ain 1istres
!ernapasan
INTERENSI RASIONAL
M&!,#(#Kaji/awasi prekuensi pernapasan,
kedalaman, irama. !erhatikan laporan
dispnea dan/atau penggunaan otot
bantu pernapasan cuping hidung,
gangguan pengembangan dada
!erubahan seperti takipnea, dispnea,
penggunaan otot aksesori0 dapat
mengindikasikan berlanjutnya
keterlibatan/ pengaruh pernapasan yang
membutuhkan upaya inter)ensi
:eri posisi dan bantu ubah posisi
secara periodik
eningkatkan aerasi semua segmen paru
dan memobilisasikaan sekresi
%njurkan/bantu dengan tehnik napas
dalam dan/atau pernapasan bibiratau
pernapasan diagfragmatik abdomen
bila diindikasikan
embantu meningkatkan difusi gas dan
ekspansi jalan napas kecil, memberikan
pasien beberapa kontrol terhadap
pernapasan, membantu menurunkan
ansietas
%wasi/e)aluasi warna kulit,
perhatikan pucat, terjadinya sianosis
khususnya pada dasar kulit, daun
telinga,dan bibir0
!roliferasi S1! dapat menurunkan
kapasitas pembawa oksigen darah,
menimbulkan hipoksemia.
Kaji respon pernapasan terhadap
akti)itas. !erhatikan keluhan
dispnea/lapar udara meningkatkan
kelelahan. ?adwalkaan periode
istirahat antara akti)itas
!enurunan oksigen seluler menurunkan
toleransi akti)itas. stirahat menurunkan
kebutuhan oksigen dan mencegah
kelelahandan dispnea
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
73/105
dentifikasi/dorong tehnik
penghematan energi mis # periode
istirahat sebelum dan setelah makan,
gunakan mandi dengan kursi, duduk
sebelum perawatan
embantu menurunkan kelelahan dan
dispnea dan menyimpan energi untuk
regenerasi selulerdan fungsi pernapasan
'ingkatkan tirah baring dan berikan
perawatan sesuai indikasi selama
eksaserbasi akut/panjang
emburuknya keterlibatan pernapasan/
hipoksia dapat mengindikasikan
penghentian akti)itas untuk mencegah
pengaruh pernapasan lebih serius
:erikan lingkungan tenang eningkatkan relaksasi, penyimpanan
energi dan menurunkan kebutuhan
oksigen
Obser)asi distensi )ena leher, sakit
kepala, pusing, edema
periorbital/fasial, dispnea,dan stridor
!asien non-"odgkin pada resiko sindrom
)ena ka)a superior dan obstruksi jalan
napas, menunjukkan kedaruratan
onkologis.
K0&'0(&"#
:erikan tambahan oksigen emaksimalkan ketersediaan untuk
untuk kebutuhan sirkulasi, membantu
menurunkan hipoksemia
%wasi pemeriksaan laboratorium,
mis # G1%, oksimetri
engukur keadekuatan fungsi
pernapasan dan keefektifan terapi
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
74/105
SINUSITIS
DEFINISI
Sinusitis adalah # merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan
oleh kuman atau )irus.
ETIOLOGI
a. 4inogen
Obstruksi dari ostium Sinus maksilaris/paranasalis0 yang disebabkan oleh #
• 4initis %kut influen+a0
• !olip, septum de)iasi
b. 1entogen
!enjalaran infeksidari gigi geraham atas
Kuman penyebab #
- Streptococcus pneumoniae
- "amophilus influen+a
- Steptococcus )iridans
- Staphylococcus aureus
- :ranchamella catarhatis
PATOFISILOLOGI
GEJALA KLINIS
a. Iebris, filek kental, berbau, bisa bercampur darah
b. 2yeri #
- !ipi # biasanya unilateral
- Kepala # biasanya homolateral, terutama pada sorehari
ritasi eksudat !urulen pilek baunfeksi Kuman
Kuman menyebar ke
saluran pernafasan'ekanan pada sinus meningkat
2yeri:atuk batuk
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
75/105
- Gigi geraham atas0 homolateral.
c. "idung #
- buntu homolateral
- Suara bindeng.
CARA PEMERIKSAAN
a. 4inoskopi anterior #
- ukosa merah
- ukosa bengkak
- ukopus di meatus medius.
b. 4inoskopi postorior
- mukopus nasofaring.
c. 2yeri tekan pipi yang sakit.
d. 'ransiluminasi # kesuraman pada ssisi yang sakit.
e. Ioto sinus paranasalis
- Kesuraman
- Gambaran airfluidle)elP
- !enebalan mukosa
PENATALAKSANAAN
a. 1rainage
- edical #
R 1ekongestan lokal # efedrin $Jdewasa0 QJanak0
R 1ekongestan oral #!sedo efedrin ( @8 mg- Surgikal # irigasi sinus maksilaris.
b. antibiotik diberikan dalam 6- hari untk akut0 yaitu #
- ampisilin * 688 mg
- amoksilin ( 688 mg
- SulfametaksolN'! H88/@80 & $tablet
- 1iksisiklin $88 mg/hari.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
76/105
c. Simtomatik
- parasetamol., metampiron ( 688 mg.
d. 3ntuk kromis adalah #
-
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
77/105
c. !ola istirahat dan tidur
- selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien
sering pilek
d. !ola !ersepsi dan konsep diri
- klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan
konsepdiri menurun
e. !ola sensorik
- daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat
pilek terus menerus baik purulen , serous, mukopurulen0.
H. !emeriksaan fisik
a. status kesehatan umum # keadaan umum , tanda )iotal, kesadaran.
b. !emeriksaan fisik data focus hidung # nyeri tekan pada sinus,
rinuskopi mukosa merah dan bengkak0.
D&%& "*'=$-%#8 #
♦ Obser)asi nares #
a. 4iwayat bernafas melalui mulut, kapan, onset, frekwensinya
b. 4iwayat pembedahan hidung atau trauma
c. !enggunaan obat tetes atau semprot hidung # jenis, jumlah,
frekwensinyya , lamanya.
♦ Sekret hidung #
a. warna, jumlah, konsistensi secret
b. =pistaksis
c. %da tidaknya krusta/nyeri hidung.
♦ 4iwayat Sinusitis #
a. 2yeri kepala, lokasi dan beratnya
b. "ubungan sinusitis dengan musim/ cuaca.
♦ Gangguan umum lainnya # kelemahan
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
78/105
D&%& O'=$-%#8
$. 1emam, drainage ada # Serous
ukppurulen
!urulen
&. !olip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus
yang mengalami radang → !ucat, Odema keluar dari hidng atau mukosa
sinus
(. Kemerahan dan Odema membran mukosa
*. !emeriksaan penunjung #
a. Kultur organisme hidung dan tenggorokan
b. !emeriksaan rongent sinus.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
$. 2yeri # kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan pada
hidung
&.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
79/105
PERENCANAAN
$. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung
'ujuan # 2yeri klien berkurang atau hilang
Kriteria hasil #
- Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
- Klien tidak menyeringai kesakitan
INTERENSI RASIONAL
a. Kaji tingkat nyeri klien
b. ?elaskan sebab dan akibat nyeri pada klienserta keluarganya
c. %jarkan tehnik relaksasi dan distraksi
d. Obser)asi tanda tanda )ital dan keluhanklien
e. Kolaborasi dngan tim medis #$0 'erapi konser)atif #
- obat %cetaminopenL %spirin,dekongestan hidung
- 1rainase sinus&0 !embedahan #
- rigasi %ntral #
3ntuk sinusitis maksilaris- Operasi uc.
a. engetahui tingkat nyeri klien dalammenentukan tindakan selanjutnya
b. 1engan sebab dan akibat nyeri diharapkanklien berpartisipasi dalam perawatan untukmengurangi nyeri
c. Klien mengetahui tehnik distraksi dn
relaksasi sehinggga dapatmempraktekkannya bila mengalami nyeri
d. engetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.
e. enghilangkan /mengurangi keluhan nyeriklien
&.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
80/105
mudah dimengertid. Singkirkan stimulasi yang berlebihan
misalnya #
- 'empatkan klien diruangan yang lebihtenang
- :atasi kontak dengan orang lain /klienlain yang kemungkinan mengalamikecemasan
e. Obser)asi tanda-tanda )ital.
f. :ila perlu , kolaborasi dengan tim medis
d. 1engan menghilangkan stimulus yangmencemaskan akan meningkatkan
ketenangan klien.
e. engetahui perkembangan klien secaradini.
f. Obat dapat menurunkan tingkat kecemasanklien
(. ?alan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi penumpukan secret hidung0
sekunder dari peradangan sinus
'ujuan # ?alan nafas efektif setelah secret seous,purulen0 dikeluarkanKriteria #
- Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
- ?alan nafas kembali normal terutama hidung
INTERENSI RASIONAL
a. kaji penumpukan secret yang ada
b. Obser)asi tanda-tanda )ital.
c. Koaborasi dengan tim medis untuk
pembersihan sekret
a. engetahui tingkat keparahan dan tindakanselanjutnya
b. engetahui perkembangan klien sebelum
dilakukan operasic. Kerjasama untuk menghilangkan
penumpukan secret/masalah
*. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus
makan menurun sekunder dari peradangan sinus
'ujuan # kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi
Kriteria #
- Klien menghabiskan porsi makannya
- :erat badan tetap seperti sebelum sakit 0 atau bertambah
INTERENSI RASIONAL
a. kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi klien b. ?elaskan pentingnya makanan bagi proses
penyembuhan
c.
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
81/105
6. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan hidung buntu, nyeri sekunder
dari proses peradangan
'ujuan # klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman
Kriteria #
- Klien tidur @-H jam sehari
INTERENSI RASIONAL
a. kaji kebutuhan tidur klien.
b. ciptakan suasana yang nyaman.
c. %njurkan klien bernafas lewat mulut
d. Kolaborasi dengan tim medis
pemberian obat
a. engetahui permasalahan klien
dalam pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur
b. %gar klien dapat tidur dengan tenang
c. !ernafasan tidak terganggu.
d. !ernafasan dapat efektif kembali
lewat hidung
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
82/105
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GLAUKOMA
P$!+$(%#&!
Glaukoma adalah sejumlah kelainan mata yang mempunyai gejala peningkatan
tekanan intra okuler 'O0, dimana dapat mengakibatkan penggaungan atau
pencekungan papil syaraf optik sehingga terjadi atropi syaraf optik, penyempitan lapang
pandang dan penurunan tajam pengelihatan artinelli, $$0.
P&%08#"#00+#
'ekanan intraokuler dipertahankan oleh produksi dan pengaliran %ueus humor
dimana secara kontinue diproduksi oleh badan silier sel epitel prosesus ciliary bilik
mata belakang untuk memberikan nutrien pada lensa. %ueua humor yang merupakan
cairan jernih berbahan gelatinosa jernih yang terletak diantara ruang antara lensa dan
retina yang mengalir melalui jaring-jaring trabekuler, pupil, bilik mata depan, trabekuler
mesh work dan kanal schlem. 'ekanan intra okuler 'O0 dipertahankan dalam batas
$8-&$ mm"g tergantung keseimbangan antara produksi dan pegeluaran aliran0 %" di
bilik mata depan.
!eningkatan 'O akan menekan aliran darah ke syaraf optik dan retina sehingga
dapat merusak serabut syaraf optik menjadi iskemik dan mati. Selanjutnya
menyebabkan kerusakan jaringan yang dimulai dari perifer menuju ke fo)ea sentralis.
"al ini menyebabkan penurunan lapang pandang yang dimulai dari derah nasal atas dan
sisa terakhir pada temporal
>ebih jelasnya dapat dilihat di skema dibawah ini #
P(0,*-"# )0*( &>*$*"
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
83/105
:ilik ata 1epan
Sudut :1
'rab. Schlem
Sistem Aena Sklera
Kornea
%ueous ris
ensa
konjungti)a
ouis $,'he A< mosby ong $@0
8/17/2019 Buku Ajar Sistem Sensori Persepsi
84/105
Glaukoma dibedakan menjadi ada beberapa macam yaitu#
$. Glaukoma sudut terbuka /simplek kronis0
%dalah sebagian besar glaukoma 8J - 6J0, yang meliputi kedua belah mata,
disebut sudut terbuka karena humor aueous mempunyai pintu terbuka
kejaringan trabekuler. Sudut bilik depan terbuka normal, pengaliran dihambat
karena adanya perubahan degeratif jaringan trebuekuler, saluran schelem dan
saluran yang berdekatan. adanya hambatan aliran %g" tidak secepat produksi,
bila berlangsung secara terus menerus, maka menyebabkan degenerasi syaraf
optik, sel gangglion, atropi iris dan siliare. Gejala yang timbul awal biasanya
tidak ada kelainan biasanya diketahui dengan adanya peningkatan O! dan sudut
ruang anterior normal seperti# mata terasa berat, pening, pengelihatan kabur,
halo di sekitar cahaya, kelainan lapang pandang , membesarnya t