KEPERAWATAN KELUARGAS1

Post on 21-Jan-2016

14 views 0 download

Transcript of KEPERAWATAN KELUARGAS1

Ns. Errix Kristian J S.Kep

Termasuk keluarga apakah keluarga anda? Bagaimanakah fungsi keluarga dalam

keluarga anda? apakah sesuai dengan fungsinya?

Bagaimana keluarga anda apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit? apakah sesuai dengan tugas keluarga?

Bagaimana struktur dalam keluarga anda?

Friedman (1998)Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.

Baylon dan Maglaya (1978)Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Duvall dan Logan (1986)Keluarga adalah selumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adposi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga.

1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan perkawinan atau adopsi

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial suami, istri, anak, kakak, adik.

4. Mempunyai tujuan : (a) menciptakan dan mempertahankan budaya, (b) meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota

1. Menurut Sussman (1974) & Maclin (1988)

a. Tipe keluarga tradisional ◦Keluarga inti ◦Pasangan inti◦Keluarga besar ◦Keluarga “Dyad”◦“Single Parent” ◦“Single Adult” ◦Keluarga usila

b. Tipe keluarga non tradisional Commune family Pasangan yang memiliki anak tanpa

menikah Orang tua (suami-istri) yang tidak ada

ikatan perkawinan dan anak hidup dalam satu rumah tangga

“Homoseksual”

2. Menurut Anderson Carter a. Keluarga inti (Nuclear Family), terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anakb. Keluarga besar (Extended Family), adalah

keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c. Keluarga berantai (serial Family), terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga kabitas (Cohabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

3. Menurut Konteks Keilmuan dan pengelompokan orang

a. Traditional nuclear keluarga inti ditetapkan saksi-saksi legal dlm suatu perkawinan, satu atau keduanya bekerja di luar rumah

b. Reconstituted nuclear pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali

c. Middle age atau aging couple suami bekerja, istri di rumah atau keduanya bekerja di luar rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah

d. Dyadic nuclear pasangan suami istri yg sudah berumur dan tdk mempunyai anak. Keduanya atau salah satunya bekerja di luar rumah

e. Single parentf. Dual career suami istri atau keduanya

orang karier tanpa anakg. Commuter married pasangan suami

aistri atau keduanya sama-sama bekerja dan tinggal terpisah pada jarak tertentu

h. Single adulti. Cohabitating couple dua orang atau satu

pasangan yg bersama tanpa menikah

j. Three generation tiga generasi atau lebih yg tinggal dalam satu rumah

k. Institusional anak-anak atau orang dewasa tinggal dipanti

l. Communal = commune familym. Group marriage satu rumah terdiri atas

orang tua dan keturunannya dlm satu kesatuan keluarga

n. Unmarried parent and child ibu dan anaknya yg pernikahannya tdk dikehendaki dan kmd anaknya diadopsi

o. Extended family nuclear family and anggota klg yg lain tinggal dalam satu rumah dan berorientasi pada satu kepala keluarga

1. Fungsi afektifKomponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :a. Saling mengasuh b. Saling menghargai c. Ikatan dan identifikasi

2. Fungsi sosialisasi3. Fungsi reproduksi4. Fungsi ekonomi5. Fungsi perawatan kesehatan

1. Mengenal masalah kesehatan2. Membuat keputusan untuk mengambil

tindakan kesehatan3. Memberikan perawatan pada anggota

keluarga yang sakit, yang tidak dapat membantu diri karena cacat atau umur terlalu muda

4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian

5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara masyarakat dan lembaga kesehatan lainnya.

1. Pola dan proses komunikasi2. Struktur peran3. Struktur kekuatan4. Nilai-nilai keluarga

Pola interaksi keluarga yang berfungsi :(a) bersifat terbuka dan jujur(b) selalu menyelesaikan konflik keluarga(c) berpikiran positif(d) tidak mengulang-ngulang isu dan pendapat sendiri

Karakteristik pengirim Yakin dalam mengemukakan sesuatu

atau pendapat Apa yang disampaikan jelas dan

berkualitas Selalu meminta dan menerima umpan

balikKarakteristik penerima Siap mendengarkan Memberikan umpan balik Melakukan validasi

1. Karakteristik pengirim a. Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau

pendapat b. Apa yang disampaikan jelas dan

berkualitas c. Selalu meminta dan menerima umpan balik2. Karakteristik penerima

a. Siap mendengarkanb. Memberikan umpan balikc. Melakukan validasi

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.

Posisi atau status◦Adalah tempat seseorang dalam suatu sistem sosial

◦Misal : posisi ibu peran sebagai penjaga rumah, perawat anak, pemimpin kesehatan dalam keluarga, sahabat.

Okupan peran◦Adalah seseorang yang memegang suatu posisi dalam struktur sosial

Perilaku peran◦Adalah apa yang sebenarnya seseorang lakukan di dalam posisi tertentu sebagai respon terhadap harapan-harapan peran.

a. Peran parenteral dan perkawinan1. Peran parental (sebagai suami - ayah dan istri – ibu ) Provider (penyedia) Pengatur rumah tangga Perawatan anak Sosialisasi anak

Rekreasi Persaudaraan Terapeutik Seksual

b. Peran perkawinan◦Hubungan pelengkap : salah satu pasangan menjadi pengambil keputusan, padahal partner yang lain pengikut setia.

◦ Terdapat sebuah elemen saling bergantung satu sama lain yang kokoh diantara mereka yang sebenarnya memiliki hubungan saling melengkapi.

◦Hubungan simetris : hubungan ini didasarkan atas persamaam kedua pasangan

◦Hubungan paralel : pasangan dengan senang hati mengubah antara hubungan simetris dan pelengkap

Perbedaan kelas sosial Bentuk keluarga Variasi kultur Tahap perkembangan keluarga Kejadian situasional

Transisi peran Kesenjangan peran Konflik peran

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial/aktual) dari individu mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.

Ciri-cirinya :1. Terorganisasi klg cerminan organisasi

(anggota klg mempunyai peran dan fungsinya masing-masing tujuan bisa tercapai

2. Keterbatasan dalam berinteraksi setiap anggota tdk boleh semena-mena tapi punya keterbatasan yg dilandasi tanggung jawab masing-masing anggota

3. Perbedaan dan kekhususan peran yang beragam dlm klg menunjukkan masing-masing anggota klg mempunyai peran dan fungsi yg berbeda

1.Dominasi jalur hubungan darah Patrilineal klg yang berhubungan atau

disusun melalui jalur garis keturunan ayah (contoh : suku jawa)

Matrilineal keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis keturunan ibu (contoh : suku padang)

2. Dominasi keberadaan tempat tinggal Patrilokal keberadaan tempat tinggal

satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami

Matrilokal keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri

3. Dominasi pengambilan keputusan Patriakal dominasi pengambilan

keputusan ada pada pihak suami Matriakal dominasi pengambilan

keputusan ada pada pihak istri

Tipe struktur kekuatan 1. Kekuasaan/wewenang yang sah (legitimate

power/authority) Satu orang mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku dari satu anggota keluarga yang lain. Dengan bantuan peran dan posisi, hak-hak istimewa yang diwariskan secara budaya.

◦Contoh : orang tua terhadap anak

2. Kekuasaan yang tidak berdaya atau putus asa

Yang berkuasa adalah orang yang tidak berdaya. Contoh : anggota keluarga yang cacat yang mengontrol anggota keluarga lainnya atas dasar ketidakberdayaan.

3. Kekuasaan referen (referent power) Semacam kekuasaan yang dimiliki oleh orang-orang tertentu terhadap orang lain karena identifikasi positif terhadap mereka. Contoh : seorang anak yang meniru orang tuanya.

4. Kekuasaan ahli dan sumberKekuasaan sumber : tipe dasar kekuasaan yang datangnya dari sumber-sumber berharga dalam jumlah yang lebih banyak dalam suatu hubungan. Contoh : suami dominan karena ia mengontrol uang belanja, istri dominan karena ia lebih praktis dan lebih terarah pada tujuan daripada suami.

5. Kekuasaan penghargaan (reward power)

Adanya harapan bahwa orang yang berpengaruh dan dominan akan melakukan sesuatu yang positif terhadap ketaatan seseorang. Contoh : anak sering menggunakan tingkah laku yang baik untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan.

6. Kekuasaan dominansi/paksaan Orang yang memiliki kekuasaan akan

menghukum, mengancam, memaksa atau bertindak keras jika mereka tidak taat.

Hirarki kekuasaan keluarga Bentuk keluarga Koalisi anggota keluarga Jaringan komunikasi Kelas sosial

Tahap perkembangan keluarga Latar belakang budaya dan agama Kelompok situasional Variabel individu Ketergantungan emosi dan tanggung jawab

terhadap perkawinan

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.