Post on 02-Mar-2019
PENGARUH GAYA BELAJAR MOTIVASI, DAN PEMAHAMAN AKUNTANSI TERHADAP
INDEKS PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI
LILIK UPAMI
090462201193
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJAI
TANJUNGPINANG
ABSTRAK
KATA KUNCI : GAYA BELAJAR, MOTIVASI, PEMAHAMAN AKUNTANSI, INDEKS
PRESTASI
Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh bukti empiris
mengenai pengaruh gaya belajar, motivasi dan pemahaman akuntansi
terhadap indeks prestasipada mahsiswa akuntansi di Universitas
Maritim Raja Ali Haji. Variabel dalam penelitian ini terdiri
dari gaya belajar motivasi, pemahaman akuntansi serta indeks
prestasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara
simple randem dan jumlah sampel yang diteliti berjumlah 74
mahasiswa yang memiliki keseluruhan jumlah mahasiswa akuntansi
di Universitas Maritim Raja Ali Haji yang berada di semester VI.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data
primer berupa kuisoner. Keseluruhan data yang diperoleh diolah
dengan menggunakan SPSS 17 dengan Analisis Regresi Linier
Berganda dan di uji dengan uji t dan uji F. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa gaya belajar tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap indeks prestasi, motivasi dalam penelitian
ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks
prestasi, dan pemahaman akuntansi tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap indeks prestasi. jadi gaya belajar ,
motivasi dan pemahaman akuntansi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap indeks prestasi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan, bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam retorika dan wacana kependidikan kita sering
didengar istilah “pendidikan seumur hidup” dan “tiga pilar
pendidikan nasional”. Hal ini berarti menunjukkan upaya
pengembangan SDM tidak terbatas pada jenjang pendidikan formal
di sekolah, dan pendidikan anak-anak bangsa merupakan tanggung
jawab bangsa antara pemerintah, orang tua dan masyarakat yang
melingkupinya Muthafa, dalam Puspitasari,(2008). Dalam era yang
penuh tantangan ini diperlukan langkah serius dan teliti untuk
mengembangkan diri seseorang sebagai pembelajar mandiri sehingga
dia dapat mengolah dirinya menjadi pembelajar seumur hidup.
Usaha untuk mencapai hasil belajar yang optimal dari
proses belajar mengajar, seorang mahsiswasiswa dapat dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal.Faktor internal yaitu faktor
yang timbul dari dalam diri mahsiswa itu sendiri diantaranya
keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat, keadaan emosi, dan
gaya belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang
timbul dari luar diri siswa diantaranya dosen, teman, orang tua
dan lingkungan belajar.
Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar
adalah gaya belajar yang merupakan faktor internal sebagai
penunjang hasil belajar yang optimal.Menurut Gordon Dryden dan
Dr. Jeanette Vos, dalam ahmad muhinul (2010). Faktor dominan
yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan
mengenal dan memahami bahwa setiap individu unik dengan gaya
belajar yang dimilikinya baik visual, auditorial maupun
kinestetik yang berbeda satu dengan yang lain. Kesulitan yang
timbul selama ini lebih disebabkan oleh gaya mengajar yang tidak
sesuai dengan gaya belajar, dan yang lebih parah lagi seorang
mahsiswa tidak mengenali gaya belajar mereka sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kontribusi terhadap
pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa, salah satunya
motivasi belajar. Motivasi belajar sangat berperan penting dalam
proses belajar dikarenakan proses belajar membutuhkan interaksi
dan partisipasi aktif dari para pembelajar untuk berhasil
Saputra, dalam Puspitasari, (2010
Pada tingkat perguruan tinggi mahasiswa adalah orang-orang
yang sedang mengikuti pendidikan tentunya mempunyai harapan akan
keberhasilan studi demi masa depannya. Sebagai salah satu tolak
ukur keberhasilan mahasiswa adalah nilai yang diperolehnya
adalah tinggi yang dihitung dengan nilai rata-rata disebut Indek
Prestasi Kumulatif (IPK). Indeks prestasi kumulatif merupakan
angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa
secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan
semester enam yang telah ditempuh Nadziruddin; (2007) dalam
puspitasari(2010).
Penelitian ini berguna untuk mengetahui indeks prestasi
kumulatif mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dalam hal ini dapatkah
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Tanjungpinang memenuhi
standar yang telah ditetapkan pada setiap kelulusan
mahasiswanya.
Dari hasil uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Gaya Belajar, Motivasi dan
Pemahaman akuntansi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa
Akuntansi”
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapatlah dikemukakan
rumusan masalah yaitu :
1. Apakah gaya belajar berpengaruh terhadap indek prestasi
mahasiswa akuntansi Universits Maritim Raja Ali Hji?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap indeks prestasi
mahasiswa akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji?
3. Apakah pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap indeks
prestasi mahasiswa akuntansi Universitas Maritim Raja Ali
Haji?
4. Apakah gaya belajar, motivasi dan pemahaman akuntansi
berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa akuntansi
Universitas Maritim Raja Ali Haji?
Tinjauan teori dan pengembangan Hipotesis
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan variabel yang digunakan dapat dibuat kerangka
pemikiran sebagai berikut.
H1
H2
H3
GAMBAR 2.1
BAGAN KERANGKA PEMIKIRAN
Hipotesis
Untuk memberikan arah bagi penelitian ini maka diajukan
suatu hipotesis. Hipotesis Menurut Kearlinger (2006) dalam buku
Sangadji dan Sopiah (89:2010) mendifinisikan hipotesis adalah
pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih. Sedangkan menurut Buckley dalam buku Sangadji dan Sopiah
Gaya belajar
X1
Motivasi X2
Pemahaman
akuntansi X3
Indeks
perestasi Y
(89:2010) mendefinisikan hipotesis adalah suatu bentuk
pernyataan yang sederhana mengenai harapan peneliti akan
hubungan antara variabel-variabel dalam suatu masalah untuk
diuji dalam penelitian.
Adapun hipotesis yang di gunakan adalah:
1) Gaya belajar berpengaruh terhadap indeks prestasi
mahasiswa akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH) tahun akademik 2012/2013.
2) Motivasi berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa
akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) tahun
akademik 2012/2013
3) Pemahman akuntansi berpengaruh terhadap indeks prestasi
mahasiswa akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH) tahun Akademik 2012/2013.
4) Gaya belajar, motivasi dan pemahaman akuntansi secara
bersama sama berpengaruh terhadap indeks prestasi
mahasiswa akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH) tahun akademik 2012/2013.
Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
program studi akuntansi semester VI Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Sampel Penelitian
Sampling adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang
meenjadi perhatian (Suharyadi dan puranto; 7,2009).Terdapat
berbagai formula yang dapat di gunakan untuk menentukan ukuran
sampel, antara lain yang di kemukakan Yamane (1973) berikut
ini.
Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 74 responden.
Keterangan
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
d = peresentasi yang di tetapkan atau peresentase
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditoleransi atau di
inginkan,misalnya 10%
Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara
rendom sampeling. Cara pengambilan sampel ini adalah dengan
menentukan sampel menggunakan sistem acak. Peneliti tidak
memilih responden yang di dasarkan pada pemilih peneliti
meleinkan melelui pengambilan undian secara acak
Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya konstrak (abstraksi
fenomena kehidupan nyata yang diamati)yang di ukur dengan
berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata
mengenai fenomena-fenomena (Sangadji133:2010)Variabel penelitian
yang di gunakan adalah.
Variabel Bebas (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri
sendiri. (Duwi Priyatno,8 2010).variabel bebas dalam penelitian
ini adalah:
a. Gaya belajar,yang dinyatakan dalam X1
b. Motivasi yang dinyatakan dalam X2
c. Pemahaman akuntansi yang dinyatakan dalam X3
Variabel terikat (Y)
Variabe dependen atau variabel terikat adalah variabel
yang di pengaruhi oleh variabel lainyang sifatnya tidak dapat
berdiri sendiri.(Duwi Priyatno,8 2010). Variabel terikat yaitu
indeks perestasi mahsiswa akuntans Y.
Metode Analisis Data
Analisis Diskriptif
Adalah analisis analisis yang menekankan pada pembahsan
data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data
secara sistematik dan tidak menyimpulkan hasil
penelitian(Priytno, 9:2010)
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur ketetapan suatu
item dalam kuesioner atau sekala, apakah item-item kuesoner
tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji
validitas adalah kebenaran suatu pemikiran bahwa benar-benar di
lakukan. (Sangadjhi dan Sopiah 147:2010)
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana
ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala atau
kejadian yang diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan metode Corrected Item-Total Correlation. Terhadap
penyebaran kuesioner yaitu sebanyak 74 responden. Dari uji yang menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai rhitung
yang lebih besar dari r table = 0,229 (nilai r tabel untuk
subyek uji sebanyak 74). Dari beberapa item yang diajukan ada
item yang tidak valid, diantaranya item no 6 pada variabel
motivasi, dan selebihnya valid semua
Uji Reabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsitensi alat ukur,
apakah alat pengukur yang di gunakan dapat di andalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut di ulang. Uji reabilitas
adalah suatu alat ukur yang dapat di percaya, stabil, dan dapat
di andalkan dan dapat di ramalkan. (Sangadji dan sopiah,
145:2010). Dalam pengujian ini dilakukan dengan uji statistik
Corombac Alpha (α). Dimana suatu variabel dikatakan reiabel jika
nilai Corombac Alpha (α) > 0,6.
1. Nilai koefesien alpha untuk gaya belajar (X1) adalah 0,800 sesuai dengan keretiria sebelumnya, nilai koefesien alpha
tersebut lebih besar dari 0,6. Maka data hasil angket
(kuisoner) untuk pertanyaan mengenai gaya belajar dapat
dinyatakan reabel.
2. Nilai koefesien alpha untuk motivasi (X2) adalah 0,825
sesuai dengan keretiria sebelumnya, nilai koefesien alpha
tersebut lebih besar dari 0,6. Maka data hasil angket
(kuisoner) untuk pertanyaan mengenai motivasi dapat
dinyatakan reabel.
Pada penelitian di atas setelah dilakukan uji reabilitas
maka item yang gugur di buang dan item yang tidak gugur
dimasukan ke dalam uji reabilitas. Jadi untuk variabel gaya
belajar sebanyak 12 item dan motivasi sebanyak 9 item.
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi
linear berganda yang menggunakan alat bantu SPSS (Statistical
Product and Service Solution) versi 17.0. dalam analisis data
terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji
normalitas, multikoloniearitas, heteroskedastisitas dan
autokorelasi) dan uji hipotesis (uji t, uji F dan koefisien
determinasi).
PEMBAHASAN
Deskriptif Data Penelitian
Uji Asumsi Kelasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan melakukan uji
normalitas uji multikolonieritas, uji heteroskedasitas dan uji
autokorelasi.
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai
residual terdistribusi secara normal atau tidak (Priyatno
77:2010) . Dalam hal ini yang di uji normalitas bukan masing-
masing variabel independen dan dependen tetapi nilai residual
yang dihasilkan dari model regresi. Model regresi yang baik
adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara
normal. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji
normalitas pada model regresi antara lain dengan analisis grafik
(normal P-P Plot) regresi dan uji one sample Kolmogorov-smirnov.
Berdasarkan tabel uji SPSS. 17 di atas diperoleh nilai
kolomogrov-smirnov sebesar 1,324 dan nilai sig 0,060 > 0,05 maka
Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi secara
normal. Untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik
histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal (Ghozali, 2006 :
110). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi data
mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) ke kiri
maupun ke kanan yang berarti distribusi normal
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah digunakan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
independen.(Priyatno 228:2011). Jika ada korelasi yang tinggi
diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara
variabel bebas terdapat variabel terikatnya menjadi terganggu
1. Dari hasil uji di atas dapat di ketahui bahwa variabel
gaya belajar, (X1) adalah sebesar 1,754. Berdasarkan
kritria sebelumnya, nilai VIF tersebut adalah lebih kecil
dari 10 (1,754 < 10). Maka data hasil angket (kuisoner)
untuk pertanyaan mengenai gaya belajar tidak terjadi
gejala multikolinearitas.
2. Dari hasil uji di atas dapat di ketahui bahwa variabel
motivasi, (X2) adalah sebesar 1,755. Berdasarkan kritria
sebelumnya, nilai VIF tersebut adalah lebih kecil dari 10
(1,755 < 10). Maka data hasil angket (kuisoner) untuk
pertanyaan mengenai motivasi tidak terjadi gejala
multikolinearitas.
3. Dari hasil uji di atas dapat di ketahui bahwa variabel
pemahaman akuntansi, (X3) adalah sebesar 1,002.
Berdasarkan kritria sebelumnya, nilai VIF tersebut adalah
lebih kecil dari 10 (1,002 < 10). Maka data hasil angket
(kuisoner) untuk pertanyaan mengenai pemahanan akuntansi
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regreasi terjadi ketidaksaman variance dari resudual
suatu pengamatan ke pengamatan lain (Periyatno,296:2011). Jika
varians dari resedu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap,maka di sebut homokedastisitas.dan jika varians
berbeda maka disebut homokedastisitas. Model yang baik adalah
tidak terjadi Heteroskedastisitas (Priyanto,2011).
Dari tabel di atas dapat di ketahui korelasi antara
variabel independen dengan Unstandardized Residual nilai
signifikansi korelasi >0,05 yaitu korelasi antara gaya belajar
(X1) dengan Unstandardized Residual menghasilkan signifikan
0,935, korelasi motivasi (X2) dengan Unstandardized Residual
menghasilkan signifikan 0,956, korelasi pemahaman akuntansi (X3)
Unstandardized Residual menghasilkan signifikan 0,648. Dengan
demikian dapat di Simpulkan bahwa pada model regresi tidak di
temukan adanya masalah heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada suatu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi
(Trihendradi, 2009 :2013). Metode pengujian menggunakan uji
Durbin –Watson (uji DW).
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai DW adalah
sebesar 1,625 berada pada range diantara -2 dan + 2 atau – 2≤ DW
≤ +2 yang artinya tidak terjadi autokorelasi ( Sunyoto, 2011).
Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi
dalam model regresi.
Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara
linier antara dua atau lebih variabel independendengan variabel
dependen( Duwi Priyatno 61,2010).
Y = 3.625 – 0.008X1 + 0,017X2 - 0,016X3 + e
1. Konstanta (a) Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol
(0), maka nilai variabel terikat( indeks perestasi) sebesar
3,625.
2. Gaya belajar (X1) terhadap Y Nilai gaya belajar untuk variabel X1 sebesar 0.008. dan
bertanda negatif , ini menunjukan bahwa gaya belajar mempunyai
hubungan yang berlawanan arah dengan risiko yang sistimatis. Hal
ini berarti bahwa setiap kenaikan gaya belajar satu satuan, maka
variabel Y akan turun sebesar 0,008 dengan asumsi bahwa variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
3. Motivasi (X2) terhadap Y Motivasi untuk variabel X2 sebesar 0.017. hal ini
menunjukan bahwa setiap kenaikan motivasi satu satuan , maka
variabel Y akan naik sebesar 0,017 dengan asumsi bahwa variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
4. Pemahaman akuntansi (X3) terhadap Y Pemahaman akuntansi untuk variabel (X3) sebesar 0,016 dan
bertanda negatif , ini menunjukan bahwa pemahaman akuntansi
mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan risiko yang
sistimatis. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan pemahaman
akuntansi satu satuan, maka variabel Y akan turun sebesar 0,016
dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi
adalah tetap.
Uji Hipotesis
Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel independen X1, X2, dan X3 secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen(Y). (Duwi
Priyatno,2010). Derajat signifikansi yang di gunakan adalah 5%
dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana n adalah jumlah
sampel dan k adalah jumlah variabel.
Keritiria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah
- Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak (ada pengaruh
signifikan)
- Jika t hitung ≤ t tabel Ho diterima (tidak ada pengaruh
signifikan)
1. Dari tabel di atas dapat di lihat uji t secara parsial variabel (X1) gaya belajar tidak berpengaruh terhadap
variabel (Y) indeks perestasi. Dimana nilai t hitung – 0,803<
dari 1,994 dan nilai sig 0,425 > 0,05.
2. Dari tabel di atas dapat di lihat uji t secara parsial variabel (X2) motivasi tidak berpengaruh terhadap variabel
(Y) indeks perestasi. Dimana nilai t hitung 1.369 < dari
1,994 dan nilai sig 0,175 > 0,05.
3. Dari tabel di atas dapat di lihat uji t secara parsial variabel (X3) pemahaman akuntansi tidak berpengaruh
terhadap variabel (Y) indeks perestasi. Dimana nilai t hitung
-1,358 < dari 1,994 dan nilai sig 0, 129 > 0,05.
Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Tingkat signifikan yang digunakan
adalah 5% dengan derajat kebebasan adalah df = (n-k-1) dimana n
adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel
(Priyatno,2010:67)
Keriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai
berikut
- Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak (ada pengaruh
signifikan)
Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima (tidak ada
pengaruh signifikan)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil pengujian
X1,X2,X3 terhadap Y di peroleh nilai Fhitung sebesar 1,368 < Ftabel sebesar 2,736 dengan nilai signifikan sebesar 0,260 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Dimana hasil
ini menunjukan bahwa X1,X2,dan X3 Secara bersama- sama tidak
berpengaruh terhadap dependen (Y).
Dalam regresi linier berganda, nilai Adjusted R Squere
menunjukan korelasi ganda ( gaya belajar, motivasi, dan
pemahaman akuntansi) dengan indeks prestasi.
Dari data diatas dapat di simpulkan bahwa nilai Adjusted R
Aquare sebesar 0,015 atau 1,5 % hasil ini menunjukan bahwa
sebesar 1,5% indeks prestasi dapat di jelaskan oleh gaya
belajar, motivasi dan pemahaman akuntansi sedangkan sisanya
sebesar 99,5% indeks perestasi di jelaskan oleh variabel lainya.
Pembahasan
1. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Indeks Perestasi Berdasarkan analisis regresi berganda dan hasil uji
hipotesis menunjukan bahwa gaya belajar tidak memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap indeks prestasi. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Puspitasari Diminarni (2010) yang menyatakan bahwa gaya belajar
terdapat pengaruh secara nyata terhadap indeks prestasi
kumulatif.
2. Pengaruh Motivasi Terhadap Indeks Prestasi Berdasarkan analisis regresi berganda dan hasil uji
hipotesis menunjukan bahwa motivasi tidak memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap indeks prestasi. Hasil
penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan Puspitasari
Diminarni (2010) yang menyatakan bahwa motivasi tidak terdapat
pengaruh secara nyata terhadap indeks prestasi kumulatif.
3. Pemahaman Akuntansi Terhadap Indeks Prestasi Berdasarkan analisis regresi berganda dan hasil uji
hipotesis menunjukan bahwa pemahaman akuntansi tidak memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap indeks prestasi.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Daniko Purnomo (2012) yang menyatakan bahwa pemahaman materi
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1. gaya belajar dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap indeks perestasi pada mahasiswa
Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
2. Motivasi dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap indeks perestasi pada mahasiswa
Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
3. Pemahaman akuntansi dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap indeks perestasi pada
mahasiswa Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
4. Gaya belajar, motivasi dan pemahaman akuntansi dalam
penelitian ini tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap indeks perestasi pada mahasiswa Akuntansi
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
5.2 Saran
Pada menelitian mendatang sebaiknya menggunakan sampel
yang lebih besar, tidak hanya pada mahasiswa Universitas
Negri saja, namun juga memasukan mahasiswa akuntansi di
Universitas Negri maupun perguruan tinggi swasta. Sehingga
hasil kesimpulan dapat digenerelisasikan pada kelompok
sampel yang lebih besar.
2. Penelitian ini sebaiknya dilakukan kembali dimasa yang
akan datamg, dikarenakan belum adanya kontribusi atas
hasil penelitian ini
Daftar Pustaka
Diminarni, Puspitasari. 2010. “Pengaruh Motivasi Belajar, Gaya
Belajar dan Berfikir Kritis Terhadap Indeks Prestasi
Kumulatif”, Skripsi, Jawa Timur, Universitas Pembangunan
Nasional veteran
Gozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program SPSS. Semarang : UNDIP.
Habib, Ahmad Muhinul. 2010. “Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan
Kreatifitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN Tlogo Kabupaten Belitar”,
Skripsi , Malang ,Universitas Islam Negri.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007.Teori Akuntansi. Jakarta : Raja
Grafindo Persoda.
Nasution, Arman Hakim,dkk, 2007.Entreprenenrship Membangun
Spirit Teknopreneurship. Yokyakarta : ANDI.
Nofaldi, Amri. 2012”Pengaruh Motivasi,Disiplin dan Pengetahuan
Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi
Semester VI Universitas Maritim Raja Ali Haji tahun
akademik 2011/2012”, Skripsi, Tanjungpinang, Universitas
Maritim Raja Ali Haji.
Prasetijo,Ristianti dan John, 2005. Perilaku Konsumen. Edisi 1.
Yogyakarta : ANDI.
Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku SPSS Analisis Statistic Data.
Yogyakarta: MediaCom
Purnomo,Danikao. 2012. “Hubungan Pemahaman Materi, Motivasi
Belajar, dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun 2012”,
Jurnal, Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta.
Roseha, Dewi. 2010. Sukses Menulis Proposal Skripsi Tesis dan
Disertasi, Keen Books
Sopiah dan Sangadji,Etta Mamang.2010. Metodologi Penelitian
Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, Yokyakarta : ANDI.
Sunyoto, Danang ,2011 analisis regresi dan uji hipotesis,
Yokyakartaa: CAPS
Sugiono, 2011, metode penelitian pendidikan, Bandung : ALFABETA.
cv
Suharyadi dan Purwanto 2009. statistika untuk ekonomi dan
keuangan moderen.Jakarta: edisi 2,salemba empat
Suwardjono, 2010 Teori Akuntansi Perekayasaan pelaporan
Keuangan.Yokyakarta : BPFE Yokyakarta.
Trihedandi, Atep by stop SPSS 16 analisis data statistik.
Yokyakarta : ANDI
Utami,Intias dan Suparmono,2004. desain proposal penelitian
akuntansi dan keuangan, Yokyakarta: ANDI.
Wahjono,Sentot Imam,2010. perilaku organisasi. Cetakan pertama:
Yokyakarta,graha ilmu.
Yuniani,Anggun.2010 “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap
Tingkat Pemahaman Akuntansi”Sekripsi, Semarang:
Universitas Diponogoro.
lampiran
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
gaya belajar 74 38 58 49.35 4.683
Motivasi 74 33 49 40.86 3.915
pemahaman akuntansi 74 32 50 38.85 3.439
Valid N (listwise) 74
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Indeks prestasi akademik 74 2.53 3.97 3.2157 .31616
Valid N (listwise) 74
jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid laki laki 23 31.1 31.1 31.1
Perempuan 51 68.9 68.9 100.0
Total 74 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ANGKATAN 74 2010 2010 2010.00 .000
Valid N (listwise) 74
Pengantar akuntansi I
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid C 6 7.6 8.1 8.1
B 32 40.5 43.2 51.4
A 36 45.6 48.6 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
Pengantar akuntansi2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid C 22 27.8 29.7 29.7
B 41 51.9 55.4 85.1
A 11 13.9 14.9 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
akuntnsi keuangan menengah1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D 1 1.3 1.4 1.4
C 20 25.3 27.0 28.4
B 40 50.6 54.1 82.4
A 13 16.5 17.6 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
akuntnsi keuangan menengah2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid C 18 22.8 24.3 24.3
B 44 55.7 59.5 83.8
A 12 15.2 16.2 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
AKUNTNSI KEUANGN LANJUTAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid C 23 29.1 31.1 31.1
B 43 54.4 58.1 89.2
A 8 10.1 10.8 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid C 16 20.3 21.6 21.6
B 41 51.9 55.4 77.0
A 17 21.5 23.0 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
AUDITING1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid C 23 29.1 31.1 31.1
B 45 57.0 60.8 91.9
5 6 7.6 8.1 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
AUDITING2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid C 37 46.8 50.0 50.0
B 32 40.5 43.2 93.2
A 5 6.3 6.8 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
AKUNTANSI BIAYA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D 4 5.1 5.4 5.4
C 26 32.9 35.1 40.5
B 35 44.3 47.3 87.8
A 9 11.4 12.2 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
AKUNTANSI MENEJEMEN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D 1 1.3 1.4 1.4
C 20 25.3 27.0 28.4
B 32 40.5 43.2 71.6
A 21 26.6 28.4 100.0
Total 74 93.7 100.0
Missing System 5 6.3
Total 79 100.0
Output Uji reabel untuk variabel gaya belajar ( X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.800 .807 12
Output Uji reabel untuk variabel motivasi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.825 .826 9
Output Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 74
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .30728125
Most Extreme Differences Absolute .154
Positive .154
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.324
Asymp. Sig. (2-tailed) .060
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Output Histrogram Normalitas
Output Normal P-P plot
Output Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.625 .584 6.212 .000
X1 -.008 .010 -.124 -.803 .425 .570 1.754
X2 .017 .013 .211 1.369 .175 .570 1.755
X3 -.016 .011 -.179 -1.538 .129 .998 1.002
Output Uji Heteroskedastisitas
Output Uji Heteroskedastisitas
Correlations
X1 X2 X3
Unstandardized
Residual
Spearman's rho X1 Correlation
Coefficient
1.000 .614** -.009 .010
Sig. (2-tailed) . .000 .942 .935
N 74 74 74 74
X2 Correlation
Coefficient
.614** 1.000 .020 .007
Sig. (2-tailed) .000 . .867 .956
N 74 74 74 74
X3 Correlation
Coefficient
-.009 .020 1.000 .054
Sig. (2-tailed) .942 .867 . .648
N 74 74 74 74
Unstanda
rdized
Residual
Correlation
Coefficient
.010 .007 .054 1.000
Sig. (2-tailed) .935 .956 .648 .
N 74 74 74 74
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Output Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .235a .055 .015 .31380 1.625
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Output Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.625 .584 6.212 .000
X1 -.008 .010 -.124 -.803 .425 .570 1.754
X2 .017 .013 .211 1.369 .175 .570 1.755
X3 -.016 .011 -.179 -1.538 .129 .998 1.002
a. Dependent Variable: Y
Output Uji t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.625 .584 6.212 .000
X1 -.008 .010 -.124 -.803 .425
X2 .017 .013 .211 1.369 .175
X3 -.016 .011 -.179 -1.538 .129
Output Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .404 3 .135 1.368 .260a
Residual 6.893 70 .098
Total 7.297 73
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y