Post on 18-Jul-2015
1
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak pada manusia
Indikator Pencapaian :
a. Mengamati struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak melalui gambar yang telah disajikan
b. Menjelaskan struktur dan fungsi dari tulang, sendi dan otot
c. Memahami unsur-unsur penyusun tulang
d. Menjelaskan macam-macam bentuk persendian
e. Memahami macam-macam dari jaringan otot
f. Menjelaskan proses terjadinya gerakan
Rangka (tulang) pada manusia merupakan alat gerak pasif karena rangka hanya akan
bergerak jika digerakkan oleh otot.
1. Fungsi Rangka
Fungsi rangka adalah sebagai berikut.
a. Penegak tubuh
b. Pembentuk tubuh
c. Tempat melekatnya otot (otot rangka)
d. Pelindung bagian organ tubuh yang penting (otak, jantung, paru, dan lain-lain)
e. Tempat pembentukan sel darah merah
f. Alat gerak pasif
2. Jenis Tulang
Menurut jenisnya, tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tulang
rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mensekresikan matriks
(kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan banyak mengandung zat perekat berupa kolagen dan sedikit
mengandung zat kapur. Itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur.
Sel-sel tulang rawan (kondrosit) dibentuk oleh kondroblas. Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian
besar tulang masih berupa tulang rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang
rawan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga tulang tidak lentur lagi, melainkan tumbuh menjadi keras. Akan
tetapi, tidak semua mengalami penulangan dan tetap berupa tulang rawan. Misalnya, pada bagian persendian, daun
telinga, cuping hidung, dan ruas-ruas tulang belakang.
Tulang rawan memiliki tiga tipe, yaitu hialin, fibrosa, dan elastis.
1) Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin bersifat lentur, semi transparan, dan berwarna putih kebiruan.
Tulang rawan ini merupakan penyusun rangka embrio yang akan berkembang menjadi
tulang keras. Selain pada embrio, tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring,
trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, dan cuping hidung.
2) Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa memiliki banyak serabut kolagen dalam matriks. Matriksnya
berwarna keruh dan gelap, serta kuat dan kaku. Tulang ini dapat kita temukan diantara
tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
3) Tulang rawan elastis
Tulang rawan elastis berwarna kekuningan. Matriksnya mengandung serabut elastis.
Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachius (pada telinga)
dan laring.
b. Tulang Keras (Osteon)
Manusia merupakan makhluk hidup, dimana salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Sistem gerak
pada manusia merupakan hasil kerja sama antara rangka, otot, dan sendi. Berikut ini akan dijelaskan tiga
organ penyusun sistem gerak pada manusia.
A. Rangka (Tulang)
1
PENDAHULUAN
2
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang
tersusun atas:
1) Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
2) Osteosit: sel-sel tulang dewasa
3) Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi (mengandung
mineral). Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara
osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks
osteoblast mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga
tulang lebih keras daripada tulang rawan.
Berat tubuh mamalia dewasa, 15% berupa tulang. Berat tulang
sebagian besar tersusun atas garam mineral, yaitu 85% kalsium fosfat, 10%
kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan 1% kalsium fluorida. Oleh
karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku.
Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang
sehingga membentuk pita melingkar disebut lamela. Pada batas lamela
terdapat lakuna yang di dalamnya terdapat osteosit (sel tulang). Setiap
tulang dibungkus oleh periosteum, yaitu jaringan ikat fibrosa yang
berbentuk lembaran pipih dan liat. Lapisan dalam dilapisi oleh endosteum.
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem
Havers.
Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers
(Canalis= saluran). Saluran Havers yaitu suatu
saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di
dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh
darah dan saraf.
Disekeliling sistem havers terdapat
lamela-lamela yang konsentris dan
berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat
interseluler yang berkapur.
Pada lamela terdapat rongga-rongga yang
disebut lakuna.
Di dalam lakuna terdapat osteosit.
Dari lakuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut kanalikuli yang berhubungan
dengan lakuna lain atau canalis Havers.
kanalikuli penting dalam nutrisi osteosit.
Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifise (epifisis),
bagian tengahnya yang tersusun atas tulang keras disebut diafise (diafisis), dan antara
diafise dan epifise terdapat cakra epifise (cakra epifisis), yang terdiri atas tulang rawan
dan banyak mengandung osteoblas (calon osteosit). Pada orang yang masih dalam
pertumbuhan bagian inilah yang dapat bertambah panjang.
3. Bentuk Tulang
Menurut bentuknya, tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi empat, yaitu tulang pipa, pendek, pipih, dan
tidak beraturan.
Bentuk Tulang Ciri-Ciri Letak Gambar
Tulang Pipa/ Tulang
Panjang
Bentuk bulat, panjang,
dan tengahnya berongga
Tulang paha, tulang
kering, tulang betis,
tulang lengan atas,
tulang hasta, tulang
pengumpil, dan
ruas-ruas jari tangan
3
Tulang pendek Bentuk bulat dan pendek Tulang pergelangan
tangan, tulang
pergelangan kaki
Tulang Pipih Bentuknya pipih
(gepeng)
Tulang belikat, tulang
dada, dan tulang rusuk
Tulang tidak beraturan Bentuk tulang tidak
beraturan
Tulang rahang, tulang
pipi, tulang panggul, dan
ruas-ruas tulang
belakang
4. Susunan Tulang Penyusun Rangka Tubuh
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
a. Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang
menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan
Skeleton aksial terdiri dari:
1) Tulang tengkorak
2) Tulang dada
3) Tulang rusuk
4) Ruas-ruas tulang belakang
b. Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang-tulang yang merupakan
tambahan dari skeleton axial. Skeleton
apendikular ini terdiri dari tulang-tulang
yang dapat digerakkan. Skeleton apendikular
terdiri dari :
1) Anggota gerak atas (tangan)
2) Anggota gerak bawah (kaki)
A. Rangka Aksial
Tulang tengkorak, disusun oleh 22 tulang, antara lain;
No. Nama Tulang
Jumlah Latin Indonesia
1 Os. Frontale Tulang dahi 1 buah
2 Os. Occipitale Tulang kepala belakang 1 buah
3 Os. Parietale Tulang ubun-ubun 2 buah
4 Os. Sphenoidale Tulang baji 1 buah
5 Os. Temporale Tulang pelipis 2 buah
6 Os. Ethmoidale Tulang tapis 1 buah
4
7 Os. Maxilla Rahang atas 1 buah
8 Os. Mandibula Rahang bawah 2 buah
9 Os. Zygomaticum Tulang Pipi 2 buah
10 Os. Pallatum Tulang langit-langit 2 buah
11 Os. Nasale Tulang hidung 2 buah
12 Os. Laximale Tulang mata 2 buah
13
Os. Konka nasalis
inferior Tulang rongga mata
2 buah
14 Os. Vomer Tulang hidung dalam 1 buah
Tulang Belakang, disusun oleh 33 ruas tulang
No. Nama Tulang
Jumlah Latin Indonesia
1 Os. Vertebrae cervical Tulang leher 7 ruas
2 Os. Vertebrae thoracalis Tulang punggung 12 ruas
3 Os. Vertebrae lumbalis Tulang pinggang 5 ruas
4 Os. Vertebrae cacrum Tulang kelangkang 5 ruas
5 Os. Vertebrae cocigeus Tulang ekor 4 ruas
Tulang Dada, disusun oleh 3 buah tulang
Tulang Rusuk, disusun oleh 12 pasang (24 buah) tulang
No. Nama Tulang
Jumlah Latin Indonesia
1 Os. Costae verae Tulang rusuk sejati 7 buah
2 Os. Costae sporia Tulang rusuk palsu 3 buah
3 Os. Costae fluctuantes Tulang rusuk melayang 2 buah
Osikulasi Telinga, disusun oleh 6 buah tulang
No. Nama Tulang
Jumlah Latin Indonesia
1 Maleus Tulang martil 2 buah
2 Incus Tulang landasan 2 buah
3 Stapes Tulang sanggurdi 2 buah
No. Nama Tulang
Jumlah Latin Indonesia
1 Os. Manubrium sterni Kepala tulang dada 1 buah
2 Os. Corpus sterni Badan tulang dada 1 buah
3 Os. Proccesus xtphoideus Taju pedang 1 buah
5
Gelang Panggul, disusun oleh tiga buah tulang terpisah
No. Nama Tulang
Jumlah Latin Indonesia
1 Os. Illium Tulang usus 2 buah
2 Os. Ischium Tulang duduk 2 buah
3 Os. Pubis Tulang kemaluan 1 buah
B. Rangka Apendikular
Tulang anggota gerak atas, disusun oleh 64 buah tulang, antara lain:
No. Nama Tulang
Jumlah Latin Indonesia
1 Os. Humerus Tulang lengan atas 2 buah
2 Os. Radius Tulang pengumpil 2 buah
3 Os. Ulna Tulang hasta 2 buah
4 Os. Karpal Tulang pergelangan tangan 2x8 buah
5 Os. Metacarpal Tulang telapak tangan 2x5 buah
6 Os. Phalanges Tulang jari 2x14 buah
7 Os. Scapula Tulang belikat 2 buah
8 Os. Clavicula Tulang selangka 2 buah
Tulang Anggota gerak bawah, disusun oleh 62 buah tulang
No. Nama Tulang Jumlah
Latin Indonesia
1 Os. Inomiat Tulang Koksa 2 buah
2 Os. Femur Tulang paha 2 buah
3 Os. Patella Tulang tempurung lutut 2 buah
4 Os. Tibia Tulang kering 2 buah
5 Os. Fibula Tulang betis 2 buah
6 Os. Tarsal Tulang pergelangan kaki 2x7 buah
7 Os. Metatarsal Tulang telapak kaki 2x5 buah
8 Os. Phalanges Tulang jari kaki 2x14 buah
B. Otot
6
Otot disebut juga alat gerak aktif karena memiliki kemampuan berkontraksi sehingga dapat menggerakkan
tulang. Sifat otot ada tiga yaitu: kontraktibilitas (kemampuan memendek), elastisitas (kemampuan kembali ke
bentuk semula), dan ekstensibilitas (kemampuan memanjang).
Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon (ujung otot). Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersio, sedang yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.
1. Struktur Otot Rangka
Serabut otot rangka mempunyai banyak inti yang terletak di sepanjang sel periferi, di dalam membran plasma
yang dikenal sebagai sarcolemma. Otot rangka/ skeletal muscle dilindungi dan dibungkus oleh jaringan ikat tipis
yaitu epimisium, perimisium dan endomisium. Gelendong otot yang terbungkus epimisium terbagi menjadi banyak
berkas otot (fasikulus/ fascicle). Tiap berkas otot ini dibungkus oleh perimisium dan disusun oleh banyak serabut
otot (muscle fiber). Satu serabut otot dibungkus oleh endomisium dan terdiri dari banyak miofibril. Setiap miofibril
dibungkus oleh membran yang disebut sarcolemma dan merupakan unit serabut fungsional yang terkecil.
Secara mikroskopis, miofibril disusun oleh protein kontraktil (miofilamen) tebal dan tipis. Miofilamen tipis
(thinfilament) terdiri dari aktin, troponin dan tropomiosin sedangkan miosin merupakan miofilamen tebal (thick
filament).
2. Arah gerak otot
Otot-otot yang menimbulkan arah gerak yang berlawanan disebut otot antagonis. Arah gerakan yang antagonis
dapat berupa:
a. Ekstensor (meluruskan) x Fleksor (membengkokkan)
b. Abduktor (menjauhi badan) x Adduktor (mendekati badan)
c. Depresor (menurunkan) x Elevator (mengangkat)
d. Supinasi (menengadah) x Pronasi (menelungkup)
Contoh otot antagonis adalah otot bisep (otot ber-origo dua) dan otot trisep (otot ber-origo tiga).
Otot-otot yang bekerjasama untuk menimbulkan suatu gerak searah disebut ototsinergis. Contoh gerak sinergis
adalah gerak pronasi (menelungkupkan telapak tangan) yang timbul karena kerjasama otot pronator teres dan
pronator kuadratus.
3. Macam-Macam Jaringan Otot
Perbedaan Otot Polos Otot Lurik/ Rangka Otot Jantung
7
Bentuk serabut (sel) Berbentuk gelendong,
ujung lancip
Memanjang, silindris, dan
berlurik
Memanjang, silindris
bercabang, dan berlurik
Jumlah nukleus tiap sel Satu Banyak Satu atau dua
Letak nukleus Tengah Tepi (perifer) Tengah
Gerakan & kemampuan
untuk kontraksi
Lambat, mampu lama Cepat, tidak tahan lama Ritmis (terus-menerus),
lama
Kerja saraf Otonom (tidak sadar/ tidak
menurut kemauan)
Somatik (sadar/ menurut
kemauan)
Otonom (tidak sadar/ tidak
menurut kemauan)
Letak Lambung, Usus, Uterus,
kandung kemih, pembuluh
darah
Dekat dengan rangka Dinding jantung
Tulang-tulang di dalam tubuh ada yang saling berhubungan dengan erat ada pula yang tidak. Hubungan
antartulang ini disebut artikulasi. Hubungan antara tulang yang satu dengan lainnya
(persendian tulang) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sinartrosis, amfiartrosis dan
diartrosis.
1. Sinartrosis, yaitu hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerak.
Pada jenis artikulasi ini penghubungnya adalah jaringan ikat yang kelak akan
mengalami osifikasi. Misalnya hubungan antar tulang tengkorak (sutura)
2. Amfiartrosis yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan sedikit gerak karena
antartulang dihubungkan oleh tulang rawan. Misalnya ruas tulang belakang
(vertebrae) dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang rusuk.
3. Diartrosis, yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan timbulnya gerak,
sering disebut dengan sendi.
Macam-macam hubungan diartrosis:
a. Sendi kaku, kedua ujung tulang agak rata, sehingga menghasilkan gerakan
geser dan tidak berporos. Contohnya, hubungan antartulang karpal (tulang
pergelangan kaki).
b. Sendi engsel, ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan. Gerakan ini
berporos satu. Misalnya, hubungan tulang pada siku, lutut dan ruas antar jari.
c. Sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Gerakan ini memungkinkan adanya gerakan rotasi yang berporos satu.
Misalnya, hubungan antara tulang kepala dan tulang atlas.
d. Sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi pelana berporos dua.
Misalnya, hubungan antara ruas jari tangan dengan tulang tapak tangan.
e. Sendi peluru, apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke tulang yang berbentuk cekungan.
Hubungan ini berporos tiga. Misalnya, tulang lengan atas dengan tulang belikat, tulang paha dengan tulang
pinggul.
C. Sendi (Artikulasi)
D. Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Gerak
8
1. Kelainan dan penyakit pada tulang
Gangguan dan kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
a. Kesalahan nutrisi
1) Jika pada anak-anak kekurangan vitamin D, hal ini akan mengakibatkan pertumbuhan tulang
terganggu sehingga kaki dapat membengkok (kaki memebentuk huruf O atau X)
b. Kesalahan sikap duduk dalam jangka waktu yang lama, dapat mengakibatkan:
1) Skoliosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggung membengkok kekiri atau ke kanan.
Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah.
2) Kifosis: merupakan kondisi dimana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang.
3) Lordosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggung membengkok ke depan. Ini terjadi bila
kita sering duduk membengkok ke depan.
c. Gangguan mekanik, seperti :
1) Fraktura (patah tulang), umumnya terjadi pada tulang pipa akibat benturan, kelebihan beban,
tekanan, dan lain sebagainya. Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan tulang yang tidak melukai
organ-organ yang ada di sekelilingnya. Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang
menyebabkan luka pada organ di sekitarnya.
2) Fisura (retak tulang)
d. Osteoporosis, adalah kondisi di mana tulang rapuh, keropos, dan mudah patah. Umumnya osteoporosis
disebabkan kekurangan zat kapur kalsium/Ca akibat kekurangan hormon esterogen. Kelainan ini lebih
banyak diderita oleh wanita.
e. Nekrosis, adalah kerusakan pada selaput tulang (periosteum) hingga bagian tulang mati dan mengering.
2. Kelainan dan penyakit pada sendi
Berikut ini adalah contoh kelainan dan penyakit pada sendi:
a. Terkilir atau keseleo
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan
atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak
pada bagian yang keseleo.
b. Dislokasi
Adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran sendi dari kedudukan awal.
c. Ankilosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyabbkan sendi tidak dapat digerakkan di mana
ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.
d. Atritis eksudatif
Adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan sendi terinfeksi dan bernanah.
e. Atritis sika
Adalah peradangan pada sendi hingga cairan sendi menjadi kering karena kehilangan minyak sendi
(sinovial).
f. Layu sendi
Adalah keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya cakra epifisis tulang rongga gerak.
3. Kelainan dan penyakit pada otot
Kelainan dan penyakit pada otot diantaranya yaitu:
a. Atropi
Suatu kondisi dimana otot mereduksi atau mengecil sehingga tidak kuat untuk melakukan gerakan.
b. Hipertropi
Suatu kondisi dimana otot membesar. Hal ini disebabkan aktivitas otot yang berlebihan (misalnya
bekerja atau olah raga)
c. Hernia abdominal
Apabila dinding otot abdominal (bagian perut) sobek pada bagian yang lemah. Akibatnya usus menjadi
9
melorot ke bawah masuk kedalam rongga perut.
d. Kelelahan otot
Terjadi karena otot terus menerus melakukan aktivitas dan pada puncaknya terjadi kram atau
kekejangan.
e. Stiff (kaku leher)
Terjadi karena peradangan otot trapesius leher akibat kesalahan gerak, sehingga leher menjadi sakit dan
terasa kaku jika diherakkan.
f. Tetanus
Merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena toksin bakteri tetanus (Clostridium
tetani) yang masuk ke dalam luka.
g. Distrofi otot
Merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak dan diduga merupakan penyakit genetis
(bawaan).
LKS BIOLOGI
10
Kelas XI Farmasi
SMK 3 Perguruan “Cikini”
Nama : ……………………
Kelas : ……………………
Tanggal : ……………………
SISTEM GERAK
I. Lengkapilah nama-nama bagian rangka manusia berdasarkan gambar dibawah ini!
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
....
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
....
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
....
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
....
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
....
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
11
......
II. Isilah Pertanyaan-Pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Rongga dada dibentuk oleh sejumlah tulang,
antara lain yang melekat pada tulang dada dan
tulang punggung. Tulang tersebut adalah . . . .
A. Tulang belikat
B. Tulang rusuk sejati
C. Tulang selangka
D. Tulang rusuk melayang
E. Tulang rusuk palsu
2. Persendian antara tulang-tulang yang membentuk
tengkorak disebut sendi . . . .
A. Sinfibrosis
B. Endartrosis
C. Sinkondrosis
D. Diartrosis
E. Sinartrosis
3. Fungsi sistem rangka pada vertebrata adalah
sebagai berikut, kecuali . . . .
A. Menyimpan berbagai mineral
B. Tempat melekatnya otot
C. Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak
D. Tempat pembentukan sel-sel darah
E. Untuk menggerakkan otot
4. Tulang manusia dibawah ini yang bukan tulang
pipa adalah . . . .
A. Humerus
B. Fibula
C. Ulna
D. Tibia
E. Palatum
5. Penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada
sendi karena rongga sendi terisi getah radang
akibat kuman sipilis adalah . . . .
A. Artritis eksudatif
B. Hipertropi
C. Artritis sika
D. Urai sendi
E. Layuh semu
6. Organ gerak pada manusia, meliputi . . . .
A. Otot dan otak
B. Saraf dan tulang
C. Otot dan saraf
D. Otot lurik dan otot polos
E. Otot dan tulang
7. Otot yang bekerjanya dikendalikan oleh saraf tak
sadar adalah . . . .
A. Otot polos, otot lurik, dan otot jantung
B. Otot polos dan otot jantung
C. Otot polos dan otot lurik
D. Otot lurik dan otot jantung
E. Otot lurik dan otot rangka
8. Ciri khas otot jantung yang juga sebagai pembeda
dengan otot rangka adalah . . . .
A. Bergaris-garis
B. Inti terletak di tepi
C. Tidak bergaris-garis
D. Berinti banyak
E. Strukturnya bercabang
9. Kelelahan setelah berlarian atau bekerja berat
terjadi karena . . . .
A. Gagalnya penguraian laktasidogen
B. Penimbunan asam laktat
C. Penimbunan CO2 dalam otot
D. Penimbunan glukosa pada otot
E. Otot kekurangan oksigen
10. Pasangan otot yang bekerja secara antagonis
adalah . . . .
A. Prenatoteres – prenator kuadratus
B. Otot betis – otot bisep
C. Otot perut – otot punggung
D. Otot pantat – otot betis
E. Otot bisep – otot trisep
11. Kebiasaan duduk yang salah dapat menimbulkan
tulang belakang terlalu melengkung ke belakang,
keadaan ini disebut . . . .
A. Lordosis
B. Fraktura
C. Kifosis
D. Fisura
E. Skoliosis
12. Otot penggerak kepala hingga menengadah
disebut . . . .
A. Elevator
B. Dipresor
C. Addukator
D. Flektor
E. Ekstensor
13. Nama sendi yang dibentuk oleh gelang bahu dan
tulang humerus disebut sendi . . . .
A. Putar
B. Pelana
C. Geser
D. Engsel
E. Peluru
14. Kontraksi otot bisep menghasilkan gerak . . . .
A. Rotasi, gerak melingkari satu sumbu sentral
B. Ekstensi, gerak meluruskan tangan
C. Fleksi, gerak membengkokkan tangan
D. Abduksi, gerak tungkai menjauhi tubuh
E. Adduksi, gerak tungkai mendekat
15. Ujung otot yang melekat pada tulang dan tidak
dapat bergerak disebut . . . .
A. Insersio
B. Bisep
C. Belly
D. Trisep
E. Origo
12
III. Isilah titik-titik berikut!
1. Persambungan antara tulang-tulang tengkorak disebut . . . .
2. Hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan disebut . . . .
3. Serabut otot yang menyebabkan kontraksi dan relaksasi disebut . . . .
4. Sel pembentuk tulang adalah . . . .
5. Proses penulangan disebut . . . .
6. Jumlah tulang rusuk sejati pada manusia adalah . . . .
7. Cairan pelumas pada ujung tulang yang terdapat pada kapsul sendi adalah . . . .
8. Gerak menelungkupkan tangan disebut . . . .
9. Gangguan retak dan patah tulang disebut . . . .
10. Penyakit oleh berkurangnya minyak sendi disebut . . . .
IV. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung!
2. Jelaskan mengapa manusia dapat bergerak secara aktif!
3. Apakah perbedaan tulang keras dan tulang rawan?
4. Tuliskan 5 kelainan pada otot manusia dan jelaskan masing-masing!
5. Kelainan pada tulang salah satunya oleh kebiasaan duduk yang salah. Mengapa hal itu dapat terjadi? Jelaskan!
6. Bagaimana tetanus bisa terjadi!
7. Jelaskan fungsi rangka!