Post on 28-Feb-2018
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
1/129
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP
DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
SITI CHABIBAH
NIM 11410186
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2012
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
2/129
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
3/129
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP
DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
SITI CHABIBAH
NIM 11410186
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2012
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
4/129
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara :
Nama : Siti Chabibah
NIM : 11410186
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN SISWA KELAS VI
SEMESTER GENAP DI SDN SUKOREJO 2
MERTOYUDAN MAGELANG
Setelah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 31 Juli 2012
Pembimbing
Drs. Juzan, M.Hum
NIP : 19611024 198903 1 002
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
5/129
SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP
DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG
DISUSUN OLEH
SITI CHABIBAHNIM : 11410186
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga,
pada tanggal 13 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. Mubasirun, M.Ag. _________________
Sekretaris Penguji : Miftachur Rifah, M.Ag. _________________
Penguji I : Benny Ridwan, M.Hum. _________________
Penguji II : Fatchurohman, M.Pd. _________________
Penguji III : Drs. Juzan, M.Hum. _________________
Salatiga, 13 September 2012
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
NIP : 19580827 198303 1 002
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
6/129
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Siti Chabibah
NIM : 11410186
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 31 Juli 2012
Yang menyatakan,
Siti Chabibah
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
7/129
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jadilah orang baik, jangan sekedar kelihatan baik.
Artinya :
Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Maka sesungguhnya mencari ilmu
itu kewajiban bagi setiap orang Islam pria dan wanita (H.R. Ibnu Abdul Bari)
PERSEMBAHAN
1. Untuk ibuku yang saya hormati dan saya cintai yang selalu mendoakan
keberhasilan dalam menuntut ilmu dunia dan akhirat.
2. Untuk para dosenku yang saya hormati dan saya tadhimi.
3. Untuk saudara-saudaraku yang saya cintai dan saya banggakan.
4.
Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku yang saya sayangi.
5. Untuk teman spesialku (suamiku) yang selalu setia menungguku .
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
8/129
KATA PENGANTAR
Segala Puji hanyalah kepunyaan Allah SWT yang telah menjadikan
sebab untuk segala perkara, serta menurunkan Kitab yang mengagumkan, yang
mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hambaNya. Mudah-mudahan
shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Syayidina
Muhammad SAW, makhluk yang paling mulia, baik dikalangan bangsa Arab
maupun bangsa lainnya. Beliau merupakan manusia yang paling suci nasabnya
dan keturunannya. Shalawat dan salam juga mudah-mudahan senantiasa
dilimpahkan kepada keluarga dan para shahabatnya yang mulia lagi terhormat.
(Shaleh:2006)
Skripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan judul UPAYA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISWA
KELAS VI SEMESTER GENAP DI LINGKUNGAN KOMPLEK ASRAMA
AKMIL SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG
Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas Penyusunan
skripsi pada akhir perkuliahan pada program studi SI Pendidikan Agama Islam
(Ekstensi) STAIN Salatiga.
Selama penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dukungan dan saran dari berbagai pihak yang tulus ikhlas
membantu sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan sebagaimana mestinya.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
9/129
Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan
kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Pengelola Ekstensi.
3. Drs. Juzan, M.Hum, selaku Pembimbing.
4. Sri Hunung Himawati, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sukorejo 2
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang yang telah member
dukungan, motivasi serta izin dalam melakukan penelitian ini.
5.
Dewi Rahmawati, S.Pdi, selaku rekan seprofesi yang sering kami ajak
untuk berdiskusi dan masukan-masukan yang sangat berharga.
6. Rekan-rekan sejawat yang telah membantu dan memberikan masukan serta
dukungan sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan.
7.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam proses penyusunan laporan ini sehingga dapat
penulis selesaikan sebagaimana mestinya.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan teman-teman guru serta siswa untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Magelang, 31 Juli 2012
Mahasiswa
SITI CHABIBAH
NIM : 11410186
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
10/129
ABSTRAK
Siti 2012. Upaya Peningkatan dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
dengan Menggunakan Multimedia Pembelajaran Siswa Kelas VI
Semester Genap di Lingkungan Komplek Asrama Akmil SDN Sukorejo
2 Mertoyudan Magelang . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing : Drs. Juzan, M.Hum.
Kata Kunci : peningkatan dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
Latar belakang dalam Penelitian ini adalah metode pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang kurang Variatif.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana model
pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2?, (2) bagaimana prestasi pembelajaran
Fiqih di SDN Sukorejo 2?, dan (3) apakah media pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SDN Sukorejo 2.
Metodologi penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian
tindakan kelas.
Berdasarkan uji coba pembelajaran dengan menggunakan multimedia
siswa SDN Sukorejo 2 dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam dalam materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram. Hal
ini dibuktikan prestasi siswa pada saat sebelum pelaksanaan siklus ketuntasan
siswa 61,54% dengan nilai rata-rata 70 dan di siklus I prestasi siswa meningkat
dengan ketuntasan 80,77 % dengan nilai rata-rata 75, sedangkan di siklus II
prestasi siswa terus meningkat dengan ketuntasan 100 % dengan nilai rata-rata 83.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
11/129
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .. i
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI . iv
DAFTAR TABEL .. vi
DAFTAR GAMBAR . vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.. 1
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan. 5
E.
Kegunaan Penelitian 6
F. Definisi Operasional 6
G. Metode Penelitian 9
H. Analisis Data 24
I. Sistematika Penulisan.. 25
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Peningkatan 26
B.
Prestasi Belajar 27
C.
Pendidikan Agama Islam 29
D.
Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam 34
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
12/129
E.
Beberapa ayat Al Quran dan Hadits yang berkaitan Dengan
Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram .. 35
F. Media Pembelajaran 40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SDN Sukorejo 2 48
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 51
C.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.. 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal.. 57
B. Deskripsi Hasil Siklus I 60
C.
Deskripsi Hasil Siklus II.. 65
D. Pembahasan Setiap Siklus dan Antar Siklus 71
E. Hasil Penelitian 74
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan. 76
B.
Rekomendasi 76
C. Saran. 77
D. Tindak Lanjut.. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
13/129
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Guru dan Karyawan SDN Sukorejo 2
Tahun 2011/2012 . 50
Tabel 3.2 Lembar Observasi Untuk Menilai Keaktifan Siswa 53
Matrik 1 Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang
yang Halal dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan 58
Matrik 2 Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan.. 59
Matrik 3 Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang
yang Halal dan Haram pada siklus I 62
Matrik 4 Nilai siswa sesudah Siklus I 64
Matrik 5 Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang
yang Halal dan Haram pada siklus II 67
Matrik 6 Nilai siswa sesudah Siklus II 69
Matrik 7 Pembahasan setiap siklus dan antar siklus 74
Matrik 8 Peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal
sampai siklus II .. 75
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
14/129
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Sruktur Organisasi SDN Sukorejo 2 49
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
15/129
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau
sering disebut Kurikulum 2006, peserta didik harus mencapai standar
kompetensi tertentu. Atau dengan kata lain, ada kompetensi yang harus
dimiliki oleh peserta didik untuk melakukan/mengerjakan sesuatu sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.(Zaenal Arifin,2011:42)
Demikian juga dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kompetensi
dasar yang ditargetkan pada materi MAKANAN, MINUMAN, DAN
BINATANG YANG HALAL, DAN YANG HARAM, SERTA
BAHAYA BAGI KESEHATAN BILA MENGKONSUMSI
MAKANAN, MINUMAN, DAN DAGING BINATANG YANG
HARAM, namun kondisi di lapangan masih jauh dari kompetensi yang
diharapkan. Sebagian besar siswa menemui kesulitan atau kebingungan
untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam yang masih rendah.
Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai peranan yang sangat
penting untuk menanamkan dan membentuk sikap, watak dan akhlak serta
budi pekerti yang mulia dengan harapan siswa dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dalam mempelajari materi pelajaran siswa
akan selalu berpikir kepada prinsip-prinsip kegunaan dan manfaat.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
16/129
Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau latihan, pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses
komunikasi, dimana antara guru dan siswa bertukar pikiran untuk
mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi
penyimpangan-penyimpangan, antara lain guru menggunakan metode
yang monoton, ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan
sebagainya. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah
penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media
disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam
penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini
adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi
pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan
kemampuan dan pengamalan siswa dalam ajaran agama Islam sehingga
menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai
tujuan itu diperlukan materi dan model pembelajaran yang sesuai. Pada
saat ini, guru terutama yang didaerah masih kesulitan dalam
memgembangkan model pembelajaran Pendidikan Agama Islam, karena
sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. Guru biasanya hanya
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab atau metode apa saja
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
17/129
diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang
semangat dan menjadi bosan mengikuti pelajaran. Karena sikap siswa
tersebut akhirnya prestasi belajar siswa menjadi rendah yang berakibat
pencapaian nilai test formatif menjadi rendah dibawah Kriteria Ketuntasan
Mengajar (KKM).
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat ( Dewi
Rahmawati, S.Pdi. ) dalam acara Musawarah Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (MGMP) di SD Negeri Sukorejo 2 dilaksanakan
setiap hari Sabtu, apabila tidak ada kegiatan MGMP di tingkat Kecamatan
menyimpulkan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh :
1. Belum maksimalnya penerapan pendekatan dan metode pembelajaran.
2. Kurangnya sarana media pembelajaran.
Untuk menghindari kebiasaan penggunaan metode ceramah dan
Tanya jawab yang menyebabkan kurang semangat dan membosankan
siswa, maka peneliti akan mencoba metode lain yaitu penggunaan multi
media dengan materi yang dikhususkan yaitu nabati, hewani serta
makanan dan minuman yang dihalalkan Agama Islam kepada anak-
anaknya sejak usia dini.
Berdasarkan masalah tersebut, diperlukan adanya media
pembelajaran yang sesuai dengan materi, sehingga siswa termotivasi untuk
belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Secara harafiah kata media memiliki arti perantara atau
pengantar Assosiasion for Education and Communication Technology
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
18/129
(AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses bahan kegiatan pembelajaran penyaluran
informasi. (Daryanto,2011:146,147)
Dari pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
media adalah merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan media
secara kreatif akan memungkinkan siswa belajar lebih baik dan dapat
meningkatkan kualitas hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
B. Perumusan Masalah
Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik apabila guru
mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Di sisi lain siswa
merupakan salah satu unsur yang tidak kalah penting dalam mencapai
keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian guru dan siswa
diharapkan dapat berinteraksi dengan baik. Untuk itu, guru diharapkan
mampu menilai praktek mengajarnya dan berusaha untuk memperbaiki
serta meningkatkan kemampuan profesionalismenya.
Untuk menghindari terjadinya ketidak fokusan dalam pembahasan
dan penelitian maka perlu disusun atau dirumuskan permasalahannya
dalam bentuk pertanyaan, yaitu sebagai berikut :
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
19/129
Apakah dengan media elektronik dan kartu bergambar dapat meningkatkan
hasil prestasi belajar siswa pada materi Makanan, Minuman dan Binatang
yang Halal dan yang Haram ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan untuk mengetahui :
1. Bagaimana model pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2 kelas VI
semester genap pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang
Halal dan Haram.
2.
Bagaimana prestasi Pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2 kelas VI
semester genap pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang
Halal dan Haram.
3.
Apakah media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang
Haram.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesa adalah pemecahan sementara atas masalah penelitian.
Hipotesis juga diartikan dugaan sementara tentang jawaban dari masalah
penelitian yang kebenarannya akan diuji melalui penelitian. Hipotesis
disusun berdasarkan kajian pustaka/landasan teori yang dikembangkan
kedalam kerangka teoritik.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
20/129
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1.
Rendahnya prestasi belajar Pendidikan Agama Islam disebabkan oleh
cara mengajar yang monoton dan kurangnya penggunaan media yang
variatif.
2. Multimedia dapat meningkatkan variatif belajar siswa pada materi
Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram.
3. Model pembelajaran yang variatif dapat meningkatkan kualitas hasil
sesuai tujuan yang dicapai.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi sekolah, mengefektifkan pengelolaan pembelajaran yang
berdampak pada peningkatan mutu sekolah.
2.
Bagi guru, menambah wawasan keilmuan terutama untuk
mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
kebutuhan siswa.
3. Bagi siswa, meningkatkan prestasi belajar.
F.
Definisi Operasional
Penulis akan menjelaskan mengenai variabel-variabel yang ada dalam
penelitian tindakan kelas ini. Variabel-variabel tersebut adalah
peningkatan, prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam, dan media.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
21/129
1.
Peningkatan
Pengertian Peningkatan, Menurut Crooks (2001), adalah proses
pekerjaan peserta didik yang lurus dibandingkan pekerjaan sebelumnya
. (Zaenal Arifin,2009:285)
Yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas pekerjaan
peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan
balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta
didik yang satu dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan
pekerjaan peserta didik yang mayoritas jawabannya benar atau sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehubungan dengan
hal tersebut, Clarke (2003) menyarankan enam prinsip yang harus
diperhatikan, yaitu (1) umpan balik harus focus pada tugas-tugas yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan bukan membandingkan
dengan yang lain (2) guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal
serta memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang
kemampuan yang mereka peroleh (3) penilaian setiap bagian pekerjaan
dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang
mencapai prestasi tinggi (4) penghargaan eksternal sama sepertigrades
(5) perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus pada
kesuksesan dan peningkatan daripada mengoreksi, dan (6) peserta
didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan
mereka.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
22/129
2.
Prestasi Belajar
Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah di capai
(dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS
Winkel, bahwa prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai.
(Zaenal Arifin,2009:12)
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam
diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat
pengalaman dan latihan.
Dari definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah aktivitas yang menghasilkan hal-hal yang bersifat baru
yakni berupa perubahan tingkah laku atau kepribadian yang diperoleh
melalui latihan maupun pengalaman.
3.
Pendidikan Agama Islam
Adapun pengertian secara istilah, berdasarkan tinjauan kebahasaan
tersebut pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagai
berikut :
a. Pendidikan ialah usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan
memelihara dan mengembangkan fitrahserta potensi (sumber daya
insani) menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).
(UPMA STAIN:25)
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
23/129
b.
Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap
dan berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subyek
(peserta didik).
c. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
dan atau latihan. (UPMA STAIN:25)
d.
Multimedia Pembelajaran
Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai penyaluran
informasi. Sedangkan Education Associasion (NEA) mendefinisikan
sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca,
atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksional. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:11)
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan jenis Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action
Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan
dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian
tersebut, maka ada tiga pengertian yang akan diterangkan, yaitu :
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
24/129
a.
Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan yang mencermati suatu
obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu.
c.
Kelas, sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menghubungkan tiga batasan tersebut maka dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan
suatu lanjutan bawah terhadap kegiatan berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
(JamalMakmur Asmawi,2011:33)
Sebagai pengelola pembelajaran (learning manajer) guru berperan
menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar
secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat
menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar
mengajar seluruh siswa.
Menurut Hunk, salah satu kecenderungan yang sering
dilupakan adalah melupakan bahwa hakekat pembelajaran adalah
belajarnya siswa bukan mengajarnya guru. (Daryanto,Dede
Rasyada,2011:117)
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
25/129
Alvin C. Eurich, menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang
harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut :
a. Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus
mempelajari sendiri.
b. Setiap siswa yang belajar mempunyai kecepatan masing-masing.
c. Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai
melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.
d.
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan
belajar secara keseluruhan lebih berarti.
Apabila siswa diberi tanggung jawab maka ia akan lebih termotivasi
untuk belajar.
Menurut Suaidin (2010) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan suatu rangkaian langkah yang terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. (Jamal Makmur
Asmawi,2011:25)
Adapun prinsip dasar untuk pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut :
a. PTK dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan yaitu dalam
proses pembelajaran.
b.
Tidak menganggu tugas pokok guru yaitu melaksanakan
pembelajaran di kelas sesuai dengan target kurikulum.
c. Pengumpulan data tidak menyita waktu sehingga tidak
menghambat pencapaian target kurikulum.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
26/129
d.
Metode yang digunakan harus tepat dan terpercaya. (Jamal
Makmur Asmawi,2011:111)
e. Tujuan dari PTK menurut Faiz Dzaki (2009) adalah melakukan
penelitian tindakan untuk memperbaiki organisasi sekolah dalam
rangka meningkatkan hubungan kesejawatan antar guru. (Jamal
Makmur Asmawi,2011:48)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat bermanfaat bagi
para guru untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil pembelajaran
di kelas. Penyelesaian bagi masalah dengan menerapkan berbagai
teori dan tehnik pembelajaran yang relevan dan kreatif. (Jamal
Makmur Asmawi,2011:40)
Adapun manfaat praktisnya adalah :
a.
Pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah.
b. Pengembangan kurikulum di sekolah.
c. Pengembangan profesionalisme guru.
Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah
merupakan langkah langkah praktis pelaksanaan kegiatan pokok harus
ditempuh :
1.
Planning, kegiatan ini antara lain berisi :
a. Mengidentifikasi masalah, identifikasi masalah merupakan
tahap pertama dalam serangkaian tahapan penelitian, dan tahap
kualitas masalah yang diteliti.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
27/129
Cara untuk menemukan masalah yang dapat
didekati dengan PTK adalah :
1. Masalah harus riil dan on the job problem oriented
(masalah tersebut ada dibawah kewenangan guru untuk
memecahkannya). (JamalMakmur Asmawi,2011:63)
2. Masalah harus problematik (masalah tersebut perlu
dipecahkan).
3.
Masalah harus memberi manfaat yang jelas.
4.
Masalah PTK harus feasible (dapat ditangani atau dapat
dipecahkan). (JamalMakmur Asmawi,2011:63)
b. Perumusan Masalah, setelah teridentifikasi, masalah dirumuskan
kedalam kalimat pernyataan dengan memperhatikan kata Tanya
what, who, where, why.
c. Pengembangan intervensi (solution/action)
2.Acting, atau Action (intervensi) dilaksanakan peneliti untuk
memperbaiki masalah. Dalam pelaksanaannya guru harus
mengambil peran dalam pemberdayaan siswa.
3.
Observing, yaitu pengumpulan data, sumber data, critical friend,
analisis data.
4.Reflecting, kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang
terjadi pada siswa, guru, dan suasana.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
28/129
5.
Akhir tindakan, jika penelitian sudah dianggap selesai maka
peneliti perlu menyusun laporan penelitian. ( Jamal Makmur
Asmawi,2011:65)
Atas dasar langkah di atas penulis mencoba
mengidentifikasikan dan merumuskan masalah yang ada di kelas VI
SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan, penulis berpendapat bahwa
dengan menciptakan suasana kelas yang kondusif, penggunaan media
saat memberikan pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran
yang variatif peroleh nilai test formatif kelas VI SD Negeri Sukorejo
2 Mertoyudan akan mengalami peningkatan.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas, saat ini perkembangan
masyarakat dan tuntutan pendidikan yang berkualitas begitu cepat,
akibatnya tuntutan terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan
oleh pendidik pun harus meningkat lebih cepat. Penelitian Tindakan
Kelas adalah merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik
untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan dalam
konteks pembelajaran di kelas.
Adapun tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas
adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional
pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. (Jamal Makmur
Asmawi,2011:90)
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas, banyak manfaat yang
didapat dan diraih dengan dilakukannya penelitian tindakankelas.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
29/129
Manfaat itu antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa
komponen pendidikan dan pembelajaran di kelas antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Inovasi pemebelajaran.
b. Pengembangan Kurikulum di tingkat regional maupun Nasional.
c. Peningkatan profesionalisme pendidikan.
Dengan memahami dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas,
diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin
meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas
pendidikan serta profesi pendidik/tenaga kependidikan yang sekarang
dirasakan menjadi hambatan.
2. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metode
pembelajaran dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar
mengajar dikelas VI Semester genap tahun 2011/2012 di SDN
Sukorejo 2 dengan melihat kondisi siswa.
Penelitian Tindakan Kelas sebagai bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan oleh pendidik itu sendiri terhadap kurikulum,
pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar.
Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 langkah kegiatan yang
dilakukan dalam siklus berulang, yaitu : a. perencanaan, b.
pengamatan, c. refleksi. (JamalMakmur Asmawi,2011:38-39)
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
30/129
3.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 3 Januari sampai dengan 7 Maret
semester genap, tahun pelajaran 2011/2012.
4. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Sukorejo 2
Mertoyudan tahun pelajaran 2011/2012 pada semester genap. Adapun
subjek penelitiannya berjumlah 26 orang siswa kelas VI SD Negeri
Sukorejo 2 Mertoyudan tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri dari
14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
SD Negeri Sukorejo 2 yang terletak di komplek Asrama
Militer. Lingkungan kehidupan siswa yang saling berdekatan rumah
yang sangat padat dan rapat. Pekerjaan orang tua mayoritas sama yaitu
sebagai TNI sedangkan keberagaman orang tua yang heterogen,
sehingga anak harus dibekali iman yang kuat sejak dini apalagi orang
tua mereka yang kerap kali pindah tugas, jadi kehidupannya selalu
pindah pula. Orang tua siswa yang bekerja 24 jam kurang
memperhatikan agama anak padahal faktor lingkungan sangat
berpengaruh pada kehidupan siswa kelak.
Dekat lingkungan siswa terdapat tempat penyembelihan
hewan ternak setiap hari dan dagingnya untuk memenuhi kebutuhan
Taruna Akmil dan sebagian kecil di konsumsi warga, karena itu anak
harus tahu mana makanan dan minuman yang halal dan haram.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
31/129
5.
Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan
dengan cara tes tertulis dan observasi. Tes yang dilaksanakan dalam
bentuk lisan dan tertulis secara individu yang diberikan kepada siswa
baik pada saat kegiatan belajar mengajar maupun saat proses kegiatan
belajar mengajar berakhir.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat untuk
mengamati proses KBM, dengan jalan mencatat segala sesuatu
permasalahan yang muncul dan terjadi pada saat proses KBM
berlangsung.
Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang akan diamati adalah :
a. Faktor siswa, meliputi respon siswa terhadap proses pembelajaran,
misalnya: inisiatif, keseriusan, dan kerja sama dalam berdiskusi
kelompok, serta kekompakan siswa dalam presentasi.
b. Daya serap siswa yang dinyatakan dalam hasil tes tertulis.
c. Faktor guru, meliputi :
1) Ketrampilan mengatur dan membimbing diskusi kelompok.
2)
Ketrampilan mengelola proses pembelajaran.
3)
Melaksanakan penilaian kelas.
Sementara dalam penelitian ini mengenai alat yang
digunakan sebagai pengumpul data berupa butir-butir soal tes dan
lembar observasi.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
32/129
6.
Instrumen Penelitian
Untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
guru harus menggunakan media. Media adalah suatu alat yang dipakai
sebagai penyaluran informasi. Sedangkan Education Association
(NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara
media dengan alat peraga. Perbedaan antara media dengan alat peraga
terletak pada fungsi bukan pada subtansinya. Sumber belajar
dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat
bantu saja. Dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian
yang integral dari seluruh kegiatan belajar.
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih
media, yaitu :
a. Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan pembelajaran.
b.
Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting.
c.
Kondisi siswa dari segi subjek belajar, misalnya faktor umur,
intelegensi, dan latar belakang pendidikan.
d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
33/129
e.
Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada siswa.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus
seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa media adalah sarana yang
membantu para pengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar kehadiran
media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan
tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu
dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Penggunaan Multi Media (Elektronik dan Kartu
Bergambar) merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya
dengan mutu pendidikan. Media pendidikan dapat ditinjau sebagai
proses dan sebagai produk. Sebagai proses karena media pendidikan
berfungsi sebagai alat penunjang dalam instruksional yaitu dalam
menyampaikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan instruksional
yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam kontek ilmiah,
keberhasilan belajar akan diperoleh sebagaimana yang diharapkan
jika proses instruksional itu didukung oleh media atau multi media
yang relevan.
Alasan berikutnya mengapa menggunakan media
pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah
berkenaan dengan taraf berfikir manusia mengikuti tahap
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
34/129
perkembangan dimulai dari berfikir kognitif sampai berfikir yang
bertaraf abstrak. (Daryanto,2011:13)
Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan
arah utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru
atau pengajar baik disekolah maupun diluar sekolah. Keberhasilan
belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk) dan
mutu (proses).
Setelah mengetahui pengertian media pembelajaran dan
macam-macamnya yang di sebutkan diatas, dan jika kita ketahui
tentang pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, maka
penggunaan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran
elektronik dan media Kartu Bergambar dapat menunjang keberhasilan
belajar.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
media, yaitu antara lain :
a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya
sekedar alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang
digunakan bila dianggap perlu.
b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yang digunakan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses
belajar mengajar.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
35/129
c.
Guru hendaknya menguasai teknik-teknik dari media yang
digunakan.
d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya dalam
pemanfaatan media pembelajaran.
e. Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis.
f. Jika sekiranya satu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu
media, maka guru memanfaatkan multi media.
Pentingnya Media Pembelajaran, sebagaimana telah
dijelaskan terdahulu, bahwa pemilihan media pengajaran agama
ditentukan apakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok
dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik
perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media
yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan
syariat agama atau melanggar etika agama. Bilamana hal tersebut
dapat terpenuhi maka perlu diteliti lebih lanjut apakah media yang
akan digunakan tesebut terjangkau oleh biaya dan dana yang ada,
maka akan menggunakan media lain.
Arief Sukardi (1986:83) mengemukakan bahwa media
pengajaran ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya dapat
dikelompokkan kepada dua jenis yaitu 1) media jadi, dan 2) media
rancangan.
Fungsi Media Pembelajaran, pada mulanya media sebagai
alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
36/129
dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka
memberikan motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah
konsep yang komplek dan abstrak menjadi yang lebih sederhana,
konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat
berfungsi untuk mempertinggi daya serap anak terhadap materi
pembelajaran.
Charles F Haban mengklasifikasikan pengalaman belajar
anak mulai dari hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal
yang dianggap paling abstrak. (Daryanto,2011:14)
Pada saat ini media mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Membantu memudahkan belajar siswa dan guru.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi
konkrit).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran tidak
membosankan).
d. Semua indra murid dapat diaktifkan kelemahan satu indera dapat
diimbangi oleh kekuatan indera yang lain.
e.
Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Manfaat Media Pembelajaran, media pembelajaran
digunakan dalam rangka upaya untuk peningkatan atau mempertinggi
mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus
diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
37/129
Klasifikasi Media, Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri
utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak.
Bentuk suara itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu
gambar visual, garis dan symbol. Disamping itu dia juga membedakan
media siar dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi
media, yaitu :
a. Media audio visual gerak
b.
Media audio visual diam
c.
Media audio semi gerak
d.
Media visual gerak
e. Media visual diam
f. Media visual semi gerak
Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis
menyimpulkan bahwa penggunaan media dan pemilihannya sangat
menentukan keberhasilan dalam prestasi belajar mengajar.
Media kartu bergambar, menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, kartu berarti kertas tebal, berbentuk persegi panjang untuk
berbagai keperluan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1983:447)
Pengertian kartu dalam hal ini adalah kartu untuk belajar
yang sangat berbeda dengan kartu remi atau kartu domino yang
kegunaannya hanya untuk iseng. Meminjam istilah kartu karena
dibuat sebesar ukuran kartu sehingga mudah digenggam dan
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
38/129
dimasukkan dalam saku. Kartu belajar tersebut diberi tambahan
gambar sehingga disebut kartu bergambar.
Membuat kartu bergambar tidaklah sulit dan biayanya relative murah.
Bentuknya sederhana dan ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak.
Agar lebih menarik, warna kartu dibuat berwarna-warni dan ditempeli
dengan gambar. Beberapa binatang yang bagi anak sendiri jarang
melihatnya dan ada yang belum begitu jelas hukumnya.
Prinsip utama menyiapkan kartu bergambar adalah upaya
untuk menguasai materi pelajaran secara menyeluruh, hanya dengan
mencantumkan inti masalahnya atau bahasanya. Makanan, minuman
dan binatang yang halal dan haram merupakan materi yang
menyangkut soal hukum Islam dan menyangkut soal kesehatan yang
harus dipahami, untuk pemahaman dan membantu siswa cepat
mengingat jenis binatang dan ciri-cirinya, menurut peneliti media
kartu bergambar sangat sesuai digunakan dalam penyampaian materi
tersebut.
H.
Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif.
1. Hasil belajar dianalisi dengan deskriptif komparatif, yaitu
membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator
kenerja.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
39/129
2.
Observasi dianalisis dengan deskriptif kualitatif berdasar hasil
observasi.
I. Sistimatika Penulisan
Laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam bentuk
skripsi dengan sistematika sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan, berisi : latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode
penelitian, dan sistematika penelitian.
2. BAB II Kajian Pustaka, berisi : peningkatan, prestasi belajar,
pendidikan agama Islam, unsur pokok dan materi pendidikan agama
Islam, beberapa ayat Al Quran dan Hadits yang berkaitan dengan
makanan, minuman dan binatang, dan media pembelajaran.
3. BAB III Hasil Penelitian, berisi : hasil yang diperoleh dalam
melakukan penelitian di SDN Sukorejo 2 Kecamatan Mertoyudan
Kabupaten Magelang.
4.
BAB IV Analisis dan Pembahasan, berisi : deskripsi awal, deskripsi
hasil siklus 1, deskripsi hasil siklus 2, pembahasan setiap siklus dan
antar siklus, dan hasil penelitian.
5. BAB V Penutup, berisi : kesimpulan, rekomendasi, saran, dan tindak
lanjut.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
40/129
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Peningkatan
Pengertian Peningkatan, Menurut Crooks (2001), peningkatan
adalah proses pekerjaan peserta didik yang lurus dibandingkan pekerjaan
sebelumnya . (Zaenal Arifin,2009:285)
Yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas pekerjaan peserta
didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan balik yang
diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu
dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta didik yang
mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Clarke (2003) menyarankan
enam prinsip yang harus diperhatikan, yaitu (1) umpan balik harus focus pada
tugas-tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan bukan
membandingkan dengan yang lain (2) guru menggunakan bahasa verbal dan
non-verbal serta memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang
kemampuan yang mereka peroleh (3) penilaian setiap bagian pekerjaan dapat
mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang mencapai prestasi
tinggi (4) penghargaan eksternal sama seperti grades (5) perlu memberikan
umpan balik spesifik yang terfokus pada kesuksesan dan peningkatan daripada
mengoreksi, dan (6) peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan
kualitas pekerjaan mereka.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
41/129
B.
Prestasi Belajar
1. Hakikat Prestasi Belajar
Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah di capai
(dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS Winkel,
bahwa prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai. (Zaenal
Arifin,2009:12)
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman
dan latihan.
Dari pengertian diatas terkandung tiga unsur pokok, antara lain :
Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan anggota badan dan juga
rohani.
Adanya perubahan atau hal-hal yang bersifat baru seperti, perubahan
kepribadian atau tingkah laku seseorang.
Proses belajar yang dilakukan dapat berupa pengalaman-pengalaman
dan latihan-latihan.
Definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah
aktivitas yang menghasilkan hal-hal yang bersifat baru yakni berupa
perubahan tingkah laku atau kepribadian yang diperoleh melalui latihan
maupun pengalaman.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
42/129
Aktivitas belajar yang dilakukan tidak terlepas dari peran aktivitas
jasmani dan rohani. Biasanya prestasi siswa yang diperoleh ditunjukkan
dengan bukti nilai, ini ditunjukkan untuk mengukur sejauh mana
kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah diajarkan melalui
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Setiap proses belajar mengajar selalu mendapatkan hasil belajar,
bila ada masalah sampai di tingkat mana prestasi yang telah dicapai. Untuk
mengukur tingkat prestasi belajar siswa dapat dilakukan melalui evaluasi.
Menurut Ralp Tyler, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam what, dan How tujuan pendidikan
sudah tercapai, jika belum bagaimana dan apa sebabnya.
(Suharsimi,2006:57)
Untuk meningkatkan prestasi belajar dituntut adanya kreativitas
guru, misalnya dengan mengurangi pembelajaran yang monoton. Hal yang
penting lagi adalah bagaimana pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
dengan senang. Memunculkan rasa senang, ini adalah sebagaian dari
keberhasilan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Prestasi yang diraih oleh seseorang tidak terlepas dari adanya
beberapa faktor yang mendukungnya atau mempengaruhinya. Adapun
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut :
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
43/129
a.
Faktor individu, yang meliputi :
1)
Kematangan, ilmu yang diberikan kepada siswa harus sesuai
dengan tingkat kematangan siswa.
2) Kecerdasan, tingkat kecerdasan siswa sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam belajar berprestasi.
3) Cara belajar, maksud cara belajar di sini adalah dengan cara yang
tepat, praktis dan efisien dalam bimbingan orang lain.
b.
Faktor sosial, yang dimaksud disini adalah faktor manusia itu ada/hadir
maupun kehadirannya dapat disimpulkan, dalam faktor sosial ini
meliputi :
1) Latar belakang keluarga (sosial ekonominya, agamanya, SDMnya).
2) Guru, keberadaan seorang guru baik penampilan dan tingkah laku
dapat mempengaruhi hasil prestasi siswa.
3) Lingkungan, anak yang baik biasanya berasal dari keluarga baik
pula. Keadaan keluarga yang baik akan sangat mempengaruhi
pada prestasi siswa.
C.
Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pengertian Pendidikan Agama Islam yang bersumber pada Al
Quran dan sunnah Rasul, dapat ditemukan kata-kata yang pengertiannya
terkait dengan pendidikan, yaitu rabba kata kerja dari kata tarbiyah
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
44/129
allama, dalam bahasa arab, kata-kata rabba allama dan addaba tersebut
mengandung pengertian :
a. Kata kerja rabba memiliki beberapa arti antara lain mengasuh,
mendidik dan memelihara, memimpin, memperbaiki, dan menambah.
Selanjutnya Abdur Rahman Al Bani menerangkan lebih lengkap
bahwa ditinjau dari asal bahasanya istilah At Tarbiyah mencakup 4
unsur, yaitu :
1)
Memelihara pertumbuhanfitrahmanusia.
2) Mengembangkan potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka
macam (terutama akal budinya).
3) Mengarahkan fitrah dan potensi manusia menuju
kesempurnaannya.
4)
Melaksanakan secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan
anak. (http://mujib.student.umm.ac.id/category/ilmu-ammah/)
b.
Kata Allama berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau
penyampaian pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan.
c. Kata kerja Addabadapat diartikan mendidik yang lebih tertuju pada
penyempurnaan akhlak budi pekerti.
(http://mujib.student.umm.ac.id/category/ilmu-ammah)
Adapun pengertian secara istilah, berdasarkan tinjauan kebahasaan
tersebut pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagai berikut :
a.
Pendidikan ialah usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan
memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
45/129
insani) menuju terbentuknya manusia sutuhnya (insan kamil). (UPMA
STAIN:25)
b. Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subyek (peserta
didik).
c.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
dan atau latihan. (UPMA STAIN:25)
Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik dalam meyakini dan mengamalkan agama Islam
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, pada hakekatnya
kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi, dimana antara
guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan
pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-
penyimpangan, antara lain guru mengunakan metode yang monoton,
ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan sebagainnya. Hal ini
mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah
penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media
disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam
penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini
adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi
pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
46/129
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaannya memiliki
dasar/fondasi yang kuat dibanding dengan dasar-dasar yang lain. Fondasi
ini merupakan bangunan pertama yang akan menjamin kokohnya
bangunan selanjutnya. Dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah Al
Quran dan Al Hadits. Al Quran adalah Kalamullah yang kebenarannya
tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya yang merupakan hukum dari
segala hukum. Sedang Al Hadits adalah prilaku ajaran Rasulullah sebagai
pelaksana hukum yang terkandung didalam Al Quran.
Artinya : Alif laam miin, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah :1-2)
Hadits Riwayat Muslim :
.
Artinya :
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
47/129
Sesungguhnya telah saya tinggalkan untukmu dua perkara tidak sekali-
kali kamu sesat kamu berpegang kepadanya, yakni: Kitabullah dan Sunnah
Rasul-Nya. (Suwahid Soekarno,1996:6)
Hadits Riwayat Muslim :
Artinya :
Sesungguhnya sebaik-baik hadits, ialah kitab Allah dan sebaik-baik
petunjuk Muhammad. (Suwahid Soekarno,1996:6)
Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam harus sesuai dengan
falsafah dan pandangan hidup yang telah digariskan oleh Al Quran dan Al
Hadits.
Artinya : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyaat : 56)
Hadits Qudsi :
.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
48/129
Artinya :
Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang sebenarnya berhak
diibadahi kecuali Aku. Rahmat (kasih sayang)-Ku telah mendahului
kemurkaan-Ku. Barangsiapa yang naik saksi bahwa tiada Tuhan yang
sebenarnya berhak diibadahi kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya, niscaya ia berhak mendapat surga. (HQR ad-
Dailami yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a.) (Ali Usman-
Dahlan,2007:49)
3. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam
Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran Pendidikan
Agama Islam terkandung 7 unsur pokok, yaitu : Keimanan, Ibadah, Al
Quran, Akhlak, Muamalah, Syariah dan Tarikh Islam.
1. Keimanan, yang meliputi : Rukun Iman, Kisah para Nabi dan Rasul,
Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT, Iman kepada Kitab suci Al
Quran, Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul yang terakhir,
Iman kepada hari kiamat, dan kepada Qada dan Qadar, Tanda-tanda
orang yang beriman dan Hal-hal yang merusak iman.
2.
Ibadah, yang meliputi: Syahadatain, Rukun Islam, Thaharah, Wudhu,
Shalat Fardhu, Azan dan Iqamah, Shalat Berjamaah, Zikir, Shalat
Idain/Dua Hari Raya, Shalat Sunnat, Penyelenggaraan Jenazah,
Shaum/Puasa, Zakat, Haji dan Umrah.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
49/129
3. Al Quran, yang meliputi : Hafalan surat-surat pendek, Pengenalan
huruf arab dan tanda baca, Membaca Al Quran dengan tajwid, Menulis
huruf Al Quran.
4. Akhlak, yang meliputi : Hal-hal yang berkenan dengan adab, Sifat-
sifat terpuji, Sifat-sifat tercela, Syukur dan nikmat, Hal-hal yang
berkenaan dengan pembentukan sikap.
5. Sariah, yang meliputi : Makanan dan minuman, Penyembelihan
hewan, Sedekah daging hewan, Infaq, Sumber Hukum Islam.
6. Muamalah, yang meliputi : Sedekah, Hak dan kewajiban dalam Islam,
Kerukunan antar umat beragama.
7. Tarikh Islam, yang meliputi : Sejarah Nabi Muhammad SAW,
Khulafaur Rasyidin, Sejarah pembukuan Al Quran, Penyebaran agama
Islam setelah masa Khulafaur Rasyidin.
Karena luasnya ruang lingkup Pendidikan Agama Islam,
peneliti mengkhususkan dalam materi pokok Syariah dengan mengambil
pokok bahasan Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang
Haram.
Pokok bahasan ini merupakan bentuk amalan dalam kehidupan
sehari-hari yang menyangkut soal hukum Islam dan menyangkut soal
kesehatan yang sangat penting bagi manusia, dan penulis mempunyai
harapan adanya perubahan sikap dan pola makan.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
50/129
D.Beberapa ayat Al Quran dan Hadits yang berkaitan dengan Makanan,
Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram
1. Firman Allah SWT Surat Al Maidah ayat : 96
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
51/129
Artinya :
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari
laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam
perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat,
selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-
Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Syaamil Al Quran,2007:124)
2. Sabda Rasulullah SAW
.
Artinya :
Laut itu suci airnya, halal bangkainya. (Riwayat Malik dan qurairah)
( Sulaiman Rasyid:439)
3. Firman Allah SWT Surat Al Maidah ayat : 1
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
52/129
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum
menurut yang dikehendaki-Nya. (Syaamil Al Quran,2007:106)
4.
Dari Jabir Nabi Besar SAW
.
.Artinya :
Telah member izin memakan daging kuda. (Riwayat Buhairi Muslim)
(H. Sulaiman Rasyid:440)
5.
Al Quran surat Al Araf ayat : 157
Artinya :
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
53/129
dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala
yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang menjijikkan. (QS
Al Araff : 157) (Syaamil Al Quran,2007:106)
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
54/129
6.
Sabda Rasulullah SAW
.
Artinya :
Tiap-tiap binatang buas yang mempunyai taring haram dimakan. (Riwayat
Muslim dan Tarmidzi) (H. Sulaiman Rasyid:441)
7. Rasulullah SAW bersabda :
.
Artinya :
Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah SAW telah melarang memakan
setiap binatang bertaring dari jenis binatang buas dan dari setiap jenis
burung yang mempunyai kuku untuk mencengkram. (HR.Muslim) (H.
Sulaiman Rasyid:441)
8. Al Quran surat Al Maidah ayat 3
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
55/129
Artinya :
diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan
anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
56/129
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (H. Sulaiman Rasyid:441)
9. Sabda Rasulullah SAW
.
Artinya:
Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai
itu adalah ikan dan belalang.. (Ibnu Majah II/1102 no.3314. (H. Sulaiman
Rasyid:443)
E. Media Pembelajaran
Untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran guru
harus menggunakan media. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai
penyaluran informasi. Sedangkan Education Associasion (NEA)
mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program
instruksional. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:11)
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
57/129
Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media
dengan alat peraga. Perbedaan antara media dengan alat peraga terletak pada
fungsi bukan pada substansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal
tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Dikatakan media jika sumber
belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar.
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih media,
yaitu :
a. Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan pembelajaran.
b.
Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting.
c.
Kondisi siswa dari segi subjek belajar, misalnya faktor umur, intelegensi,
dan latar belakang pendidikan.
d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan guru mendesain
sendiri media yang akan digunakan.
e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada siswa.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana yang
membantu para pengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar kehadiran media
mempunyai arti yang cukup penting, kartena dalam kegiatan tersebut,
ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan
media sebagai perantara.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
58/129
Penggunaan Multi Media (Elektronik dan Kartu Bergambar)
merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya dengan mutu
pendidikan. Media pendidikan dapat ditinjau sebagai proses dan sebagai
produk. Sebagai proses karena media pendidikan berfungsi sebagai alat
penunjang dalam instruksional yaitu dalam menyampaikan bahan pelajaran
untuk mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan sebelumnya.
Dalam kontek ilmiah, keberhasilan belajar akan diperoleh sebagaimana yang
diharapkan jika proses instruksional itu didukung oleh media atau multi media
yang relevan.
Alasan berikutnya mengapa menggunakan media pengajaran dapat
mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf
berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkrit
sampai berfikir yang bertaraf abstrak.
Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan arah
utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru atau pengajar
baik disekolah maupun diluar sekolah.
Keberhasilan belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk)
dan mutu (proses).
Setelah mengetahui media pembelajaran dan macam-macamnya
yang disebutkan diatas, dan jika kita ketahui tentang pengertian prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam, maka penggunaan media pembelajaran,
khususnya media pembelajaran Audio Visual dan media Kartu Bergambar
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
59/129
dapat menunjang keberhasilan belajar. Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan media, yaitu antara lain :
a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang
integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sekedar alat bantu
yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu.
b. Media pengajran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang
digunakan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar
mengajar.
c.
Guru hendaknya menguasai teknik-teknik dari media yang digunakan.
d.
Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya dalam pemanfaatan
media pembelajaran.
e. Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis.
f.
Jika sekiranya satu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu media,
maka guru memanfaatkan multi media. (M. Basyiruddin Usman dan
Asnawir,2002:19)
Pentingnya Media Pembelajaran, sebagaimana telah dijelaskan
terdahulu, bahwa pemilihan media pengajaran agama ditentukan apakah media
yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan
disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih
penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak
bertentangan dengan syariat agama atau melanggar etika agama. Bilamana hal
tersebut dapat terpenuhi maka perlu diteliti lebih lanjut apakah media yang
akan digunakan tersebut terjangkau oleh biaya dan dana yang ada dan apakah
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
60/129
tidak ada alternative media lain yang sekiranya lebih mudah didapat disekitar
lingkungan sekolah.
Arief Sukardi (1986:83) mengemukakan bahwa media pengajaran
ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya dapat dikelompokkan kepada dua
jenis yaitu 1) media jadi, dan 2) media rancangan. (M. Basyiruddin Usman
dan Asnawir,2002:124)
Fungsi Media Pembelajaran, pada mulanya media sebagai alat
bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat
memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka memberikan
motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan
abstrak menjadi yang lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami.
Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan
retensi anak terhadap materi pembelajaran.
Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar anak mulai dari
hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling
abstrak. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:21)
Pada saat ini media mempunyai fungsi sebagai berikut :
a.
Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan guru.
b.
Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi konkrit).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran tidak
membosankan).
d. Semua indra murid dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat diimbangi
oleh kekuatan indra yang lain.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
61/129
e.
Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. (M. Basyiruddin
Usman dan Asnawir,2002:25)
Manfaat Media Pembelajaran, media pembelajaran digunakan
dalam rangka upaya untuk peningkatan atau mempertinggi mutu proses
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip
penggunaannya.
Klasifikasi Media, Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama
media pada tiga unsure pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk suara itu
sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis dan
symbol. Disamping itu dia juga membedakan media siar dan media rekam,
sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu :
a. Media audio visual gerak.
b.
Media audio visual diam.
c. Media audio semi gerak.
d. Media visual gerak.
e. Media visual diam.
f. Media visual semi gerak.
g.
Media audio.
h.
Media cetak. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:27)
Karakteristik Media Karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing-
masing media berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan tujuan dan
maksud dan pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media
menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
62/129
kontrolnya oleh si pemakai. Juga dapat dilihat dari kemampuan
membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan,
percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat hirarki
belajar.
Seperti yang dikemukakan oleh Kemis (1975) merupakan dasar
pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.
Arif Sadiman juga mengatakan, bahwa klasifikasi media, karakteristik media,
dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
penentuan strategi pembelajaran. (M. Basyiruddin Usman dan
Asnawir,2002:32)
Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elktronik
yang diproyeksikan dan terdiri dari Hardware(perangkat keras) dansoftware
(perangkat lunak). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk
dapat menggerakkan pemakaiannya. Ada beberapa jenis media visual du
dimensi ini, antara lain :
a. Overhead proyektor
b. Slide
c.
Filmstrip
d.
Microform
e. Opaque
Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan
bahwa penggunaan media dan pemilihannya sangat menentukan keberhasilan
dalam prestasi belajar mengajar.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
63/129
Pengertian media elektronik adalah segala informasi atau data yang
dibuat, didistribusikan dan diakses menggunakan bentuk elektronik, energi
elektromekanis atau peralatan yang digunakan dalam komunikasi elektronik.
Peralatan yang umum kita gunakan untuk mengakses media elektronik adalah
televisi, radio, komputer, ponsel, dan perangkat lainnya.
Manfaat utama dari media elektronik adalah hiburan, relaksasi dan
pendidikan. Kita dapat belajar tentang budaya lain, melihat sudut pandang
orang lain, menjadikannya inspirasi, mempromosikan kreativitas, serta
dukungan keselamatan, keamanan dan sosial yang ditawarkan oleh
komunikasi modern.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
64/129
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SDN Sukorejo 2
1.
Letak Geografis SD Negeri Sukorejo 2
SD Sukorejo 2 beralamatkan di Jl. Kyai Puji Sukorejo, berada
di wilayah kelurahan Banyurejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Magelang. Depan sekolah jalan raya yang dilalui angkutan desa jurusan
Japunan-Glagah diseberang jalan ada satu toko kelontong dan disebelah
Barat ada perumahan dinas Akmil yang suasananya sangat tenang karena
memang penghuninya hampir semuanya pejabat tinggi Militer
(Komandan) disebelah timur jalan masuk komplek asrama hanya dilewati
kendaraan dinas. Dibelakang sekolah terdapat kebun dan garasi kendaraan
dinas Akmil.
2.
Sejarah Berdirinya SD Negeri Sukorejo 2
Sejarah berdirinya SD Negeri Sukorejo 2 pada tanggal 1
Januari 1965 dan menempati asrama bujangan yang kosong yang berjalan
sampai tahun 1985. Kemudian atas kebijaksanaan Dinas Propinsi
mendapat gedung baru yang menempati tanah Akmil karena gedung yang
ditempati diminta kembali oleh Akmil untuk Asrama bujangan lagi.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
65/129
KOMITE
SEKOLAH
KEPALA
SEKOLAH
WAKIL
KEPALA
SEKOLAH
STAF TU/
ADMINISTRAS
I
GURU
MAPEL WALI KELAS
PETUGAS
KEBERSIHAN
SISWA
KELAS I
SISWA
KELAS
II
SISWA
KELAS
III
SISWA
KELAS
IV
SISWA
KELAS
V
SISWA
KELAS
VI
Mulai Januari 1985 mulai menempati gedung baru dengan
jumlah ruangan sebagai berikut : satu ruang kantor, dan enam ruang untuk
kelas satu sampai enam, satu kamar kecil untuk siswa dan satu kamar kecil
untuk guru.
Satu tahun kemudian mendapat bantuan satu gedung rumah
dinas guru. Namun karena keuletan Kepala Sekolah dalam mengelolanya
sehingga dapat menambah dua ruangan lagi dengan jalan mencicil dengan
uang BP3 jaman dahulu dan syukuran bagi yang kenaikan tingkat berupa
material.
Pada tahun 2008 mendapat bantuan berupa Gedung
Perpustakaan dari Dinas Kabupaten Magelang.
3. Struktur Organisasi SDN Sukorejo 2
Struktur organisasi SDN Sukorejo 2 dapat dilihat pada gambar 3.1.
berikut:
Gambar 3.1 Sruktur Organisasi SDN Sukorejo 2
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
66/129
Sumber : Dokumen SDN Sukorejo 2 Tahun 2012
4. Tenaga Pengajar SDN Sukorejo 2
Tenaga pengajar di SDN Sukorejo 2 berjumlah 13 orang. Adapun
data lengkap mengenai tenaga pengajar SDN Sukorejo 2 adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1. Keadaan Guru dan Karyawan SDN Sukorejo 2 Tahun
2011/2012
No Nama/NIP/NUPTK GOL JENIS TUGAS
RUANG GURU MENGAJAR
1 Sri Hunung Kep Mapel PKn
Himawati, S.Pd.SD IV/a Sek Kls 1-6
19620904 198201 2 008
2 Suprapto
IV/a GK Klas 5
1954032 197704 1 001
3 Siti Djuwariyah
IV/a GK Klas 1
19531027 197903 2 001
4 Siti Hartati
IV/a GK Klas 419540127 197701 2 002
5 Siti Chabibah, A.Ma.Pd
IV/a GPAI Klas 1-6
1550214 198405 2 001
6 Sri Idiyati, A.Ma.Pd
IV/a GOR Klas 1-6
19590110 198806 2 001
7 Sri Hartini
III/d GK Klas 6
19650617 198806 2 0018 Triana Lestari - GK Klas 3
9 Riena Indria Sari - G ING Klas 1-6
10 Risken BS Silalahi - GA KRS Klas 1-6
11 Dewi Rahmawati - GA BTQ Klas 2
12 Hesti Indrawati - G SBK Klas 1-6
13 Riska Fahmawati - GK Klas 2 Sumber : Dokumen SDN Sukorejo 2 Tahun 2012
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
67/129
5.
Keadaan Siswa Kelas VI SD Sukorejo 2
Siswa kelas VI SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan tahun pelajaran
2011/2012 ada 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan. Pekerjaan orang tua mayoritas sebagai TNI karena letak dari
SDN Sukorejo ini berada di lingkungan Asrama Militer.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1.
Perencanaan tindakan.
a.
Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran.
b.
Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan
Binatang yang Halal dan yang Haram.
c. Mempersiapkan media/elektronik/VCD dan kartu bergambar.
d.
Mempersiapkan lembar observasi.
e. Membuat alat evaluasi.
2.Pelaksanaan tindakan.
a. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan
mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang
yang Halal dan yang Haram. Masih banyak siswa yang lupa tentang
jenis-jenis dan ciri-ciri makanan, minuman dan binatang yang
diharamkan.
b.Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ditulis di papan tulis.
c. Siswa diajak untuk melihat tayangan gambar melalui elektronik/VCD.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
68/129
d.
Siswa diajak ke perpustakaan untuk membentuk kelompok dan
melaksanakan diskusi.
e. Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 56 orang.
f. Setiap kelompok diberi 6 kartu yang berisi pertanyaan tentang jenis
dan ciri-ciri makanan, minuman dan binatang yang diharamkan.
g.Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Guru memancing
jawaban dengan menunjukkan gambar makanan, minuman dan
binatang yang diharamkan dengan kartu bergambar.
h.
Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi.
i.
Salah satu kelompok diskusi yang paling bagus mempresentasikan
hasil diskusinya.
j. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang
kinerjanya bagus.
k.Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan
sejumlah siswa (26 anak).
3. Hasil pengamatan
Pada tahap ini meliputi :
a.
Guru menganalisis data dalam lembar observasi.
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui 4 aspek keaktifan siswa.
Instrument yang digunakan adalah lembar observasi siswa. Data-data
hasil observasi kemudian dianalisis tentang apa yang diharapkan terjadi,
apa yang belum terjadi, mengapa suatu hal terjadi, apa penyebab yang
melatarbelakanginya, dan apakah diperlukan adanya tindak lanjut.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
69/129
Guru mitra memberikan skor kepada peneliti sesuai dengan kondisi
saat pembelajaran berlangsung. Total skor kemudian dihitung dan dicari
nilai rata-ratanya dan prosentasenya.
Tabel 3.2. Lembar observasi untuk menilai keaktifan siswa
No Aspek yang diamati Skor Jumlah
skor
1 2 3 4
1 Perhatian siswa penuh
terhadap penjelasan guru
2 2
2 Siswa aktif dalam kegiatan
tanya jawab dengan guru
2 2
3 Siswa antusias dan serius
dalam pembelajaran
2 2
4 Siswa aktif dalam
membuat kesimpulan
2 2
Jumlah skor 8 8
b.
Guru menilai hasil diskusi semua siswa dan mengoreksi hasil tes
tertulis.
Untuk menilai prestasi siswa maka guru memberikan tes tertulis
kepada siswa dan hasil dari diskusi dan tes tersebut dapat diketahui
bahwa siswa telah mencapai ketuntasan atau belum tuntas baik secara
individu maupun klasikal.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus untuk
mengkaji apa yang telah dilakukan dan apa yang dihasilkan. Refleksi
dilakukan berdasar: hasil observasi dan hasil belajar siswa.. Refleksi
pembelajaran dilakukan oleh guru peneliti bersama guru mitra. Hasil
refleksi menentukan apakah siklus penelitian selanjutnya dibutuhkan atau
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
70/129
tidak. Hasil refleksi juga dibutuhkan untuk penyempurnaan siklus
penelitian selanjutnya apabila diperlukan dan menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi menunjukkan bahwa
masih ada kelemahan-kelemahan yaitu anatara lain kelas yang masih
belum stabil, masih ada siswa yang belum aktif, keaktifan siswa dalam
kategori sedang. Tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan
membentuk kelompok-kelompok pembelajaran untuk memudahkan
pengaturan kondisi kelas, memberikan tugas kelompok, dan menggunakan
kalimat-kalimat umpan balik positif dari guru kepada siswa.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Berdasar hasil refleksi Siklus I, peneliti memperbaiki media kartu
dengan menambah gambar makanan, minuman dan binatang agar lebih
menarik, serta sedikit mengubah kalimat pertanyaan.
1. Perencanaan tindakan
a. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran.
b. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan
Binatang yang Halal dan yang Haram.
c.
Mempersiapkan media elektronik/VCD.
d. Mempersiapkan media kartu bergambar.
e. Mempersiapkan lembar observasi.
f. Mempersiapkan alat evaluasi.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
71/129
2.
Pelaksanaan tindakan
a.
Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan
mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang
yang Halal dan yang Haram. Sebagian siswa dapat menjawab
pertanyaan dengan benar.
b. Guru menyampaikan kompetensi yang ditulis di papan tulis.
c. Siswa diajak ke perpustakaan untuk pembentukan kelompok dan
melaksanakan diskusi. Siswa sangat senang dengan kegiatan itu.
d.
Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 56 orang.
e.
Setiap kelompok diberi 6 kartu bergambar yang berisi pertanyaan
tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Haram.
f. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
g.
Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi. Hasil diskusi sangat
memuaskan.
h. Salah satu kelompok memprosentasikan hasil diskusinya.
i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang
kinerjanya bagus.
j.
Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan
sejumlah siswa (26 anak).
3. Hasil pengamatan
Kegiatan observasi yang dilakukan sama seperti observasi pada
siklus I. observasi dilakukan sejak tindakan dilakukan. Observasi
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
72/129
dilakukan dengan bantuan guru mitra. Instrument untuk observasi adalah
sama seperti yang dipergunakan pada siklus I.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi pada siklus kedua merupakan refleksi terakhir. Refleksi
yang mendalam dilakukan oleh peneliti dan guru mitra untuk menarik
kesimpulan. Refleksi siklus kedua menetapkan bahwa tujuan penelitian
telah tercapai dan penelitian tindakan dihentikan. Hal ini didasarkan pada
hasil refleksi yang menunjukkan bahwa pada siklus II keaktifan siswa
sangat tinggi, kondisi kelas telah stabil (kondusif), disiplin waktu terjaga
hingga akhir pembelajaran, dan prestasi belajar siswa meningkat dengan
presentase ketuntasan yang tinggi.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
73/129
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2012 sampai 7
Maret 2012 Semester genap tahun pelajaran 2011/2012 di SD Negeri Sukorejo
2 Mertoyudan Magelang yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 14 siswa laki-
laki dan 12 siswa perempuan.
Pada pertemuan tatap muka sebelum pelaksanaan tindakan,
kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan,
Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram menunjukkan hasil
belajar yang kurang. Siswa kurang termotivasi, sepertinya gurulah yang lebih
aktif sementara siswa menjadi pendengar setia sambil menunggu tugas atau
pertanyaan yang akan disampaikan oleh guru.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan siswa maka peneliti
berkolaboratif dengan Dewi Rahmawati, S.Pdi sebagai observer dalam
pelaksanaan observasi maka dirasa perlu untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi Makanan,
Minuman, Binatang yang Halal dan Haram melalui variasi media
pembelajaran.. Berikut ini adalah hasil observasi tentang keaktifan siswa dan
prestasi belajar siswa pada saat kondisi awal atau sebelum pelaksanaan
tindakan.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
74/129
1.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan
Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal
dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan berikut ini akan kami
tunjukkan dalam matrik 1.
Matrik 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram
sebelum pelaksanaan tindakan
No Aspek yang diamati Skor Jumlah
skor
1 2 3 4
1 Perhatian siswa penuh
terhadap penjelasan guru
2 2
2 Siswa aktif dalam kegiatan
tanya jawab dengan guru
2 2
3 Siswa antusias dan serius
dalam pembelajaran
2 2
4 Siswa aktif dalammembuat kesimpulan
2 2
Jumlah skor 8 8
Ket : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Matrik 1. tentang hasil observasi mengenai keaktifan siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman
dan Binatang yang Halal dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan
memberikan penjelasan bahwa :
a. Skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh 8.
b.
Skor maksimal keaktifan siswa adalah 4 item x 4 (skor maksimal tiap
item) = 16.
c. Pengkategorian keaktifan siswa adalah :
1)
Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor antara 13 16.
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
75/129
2)
Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor antara 912.
3)
Keaktifan siswa cukup (C) jika jumlah skor antara 58.
4) Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor antara 14.
d. Berdasarkan ketentuan pengkategorian diatas maka keaktifan siswa
sebelum pelaksanaan tindakan adalah cukup (C) dengan skor 8.
e. Tingkat keaktifan siswa adalah 8/16 x 100% = 50 %
2. Hasil belajar siswa sebelum pelaksanan tindakan
Hasil belajar yang kurang dapat ditunjukkan dengan tabel
matrik 2. Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan/kondisi awal berikut
ini:
Matrik 2. Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan/kondisi awal
NO NILAI FREKUENSI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
3640
4145
4650
5155
5660
6165
6670
7175
7680
-
-
-
-
5
5
-
7
6
7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga
76/129
10
11
12
13
8185
8690
9195
96100
3
-
-
-
Berdasarkan data hasil nilai sebelum pelaksanaan tindakan, ketuntasan
belajar yang dicapai :
a. Individu
Jumlah siswa 26 anak.
Siswa yang tuntas 16 anak.
Prosentase siswa yang tuntas 16/26