“ Inisiatif FSPMI terhadap isu pekerja CAL ”
-
Upload
roary-diaz -
Category
Documents
-
view
82 -
download
1
description
Transcript of “ Inisiatif FSPMI terhadap isu pekerja CAL ”
“Inisiatif FSPMI terhadap isu pekerja CAL ”
Di Sampaikan Oleh :Vonny Diananto
Vice Presiden DPP FSPMI
Perlawanan terhadap isu pekerja Outsourcing
Strategi1. Pemetaan dan identifikasi terhadap perusahaan2 yang
memakai pekerja Outsourcing2. Menekan Pemerintah Daerah untuk mengeluarkan Surat
keputusan untuk menghentikan penggunaan pekerja Outsourcing di pekerjaan utama
3. Mengadakan pertemuan dengan Pemerintah dan kelompok kepentingan lain seperti Parlemen, Managemen, Asosiasi Pengusaha
4. Kampanye tentang penolakan Outsourcing yang melanggar aturan
5. Perundingan antara managemen dan PUK tentang pengaturan Pekerja Outsourcing menurut UU.
6. Menekan Pemerintah untuk membuat pengaturan tentang Pekerja Outsourcing
7. Memberikan Pelatihan kepada Pekerja Outsourcing8. Mengorganisir Pekerja Outsourcing untuk meningkatkan
pengetahuan mereka tentang hak pekerja
Kegiatan•Rally/Demonstrasi di seputar Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2008, dengan peserta sebanyak 10.000 anggotaLokasi: depan Istana, Kedutaaan Besar Jepang dan Korea, Bekasi serta Karawang
•Rally/Demonstrasi di Batam pada tanggal 14 Agustus 2008, dengan peserta sebanyak 2.200 anggotaLokasi: depan Kantor Walikota
•Rally/Demonstrasi di Jawa Timur pada tanggal 14 Agustus 2008 dengan peserta sebanyak 500 anggotaLokasi: depan kantor Gubernur
3
•Rally/Demonstrasi di Jakarta, Batam dan Jawa Timur pada tanggal 8 Oktober 2009 dengan peserta sebanyak 8000 anggotaLokasi: depan istana, DPR dan kantor Walikota serta Gubernur
Perlawanan terhadap isu pekerja Outsourcing
Hasil
Karawang & Purwakarta: Honda (PT HPPM) and PT Hino. Management setuju untuk tidak menggunakan lagi pekerja Outsourcing.
Jakarta: Management PT Metbelosa (Japanese company) setuju untuk tidak menggunakan lagi pekerja Outsourcing.
Bekasi : PT Suzuki berhasil menurunkan pemakaian pekerja Outsourcing dari 3.200 menjadi 0 pada bulan Desember 2008, Bupati Bekasi dan Karawang mengeluarkan surat tentang pelarangan penggunaan pekerja Outsourcing di pekerjaan utama
Perlawanan terhadap isu pekerja Outsourcing
5
Foto Kegiatan
6
Foto Kegiatan
7
Penelitian tentang CAL
Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
1. Mengetahui sebaran luasnya, jenis dan mekanisme praktek kerja fleksibel yang mencakup hubungan kerja kontrak dan outsourcing, termasuk bentuk-bentuk precarious work lainnya di sektor industri metal
2. Mengetahui dampak hubungan kerja kontrak dan outsourcing bagi pengusaha, pekerja/buruh, dan serikat pekerja/serikat buruh di sektor industri metal serta bagi pemerintah.
3. Mengetahui pandangan dan peran serikat pekerja/serikat buruh terhadap kebijakan dan praktek sistem kerja fleksibel.
8
Penelitian tentang CAL
MetodologiMetodologi Survey terhadap 600 responden (pekerja/buruh) di 3
Provinsi di 7 Kabupaten/Kota meliputi : ◦ Kep. Riau: Kota Batam; sebanyak 207 responden, ◦ Jawa Barat Kabupaten Bekasi dan Kabupaten
Karawang; sebanyak 289 responden, dan
◦ Jawa Timur : Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, dan Kab. Pasuruan; sebanyak 102 responden.
Wawancara : ◦ Perusahaan Pengguna, ◦ Perusahaan Penyalur (PPJP), ◦ Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), ◦ Badan Pusat Statistik (BPS), ◦ Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD,◦ Pekerja/Buruh dan Mantan Pekerja/Buruh Outsourcing
Focus Group Discusion (FGD) bersama Pengurus Serikat Pekerja/Serikat Buruh :
◦ Pimpinan Unit Kerja (tingkat Perusahaan) dan ◦ Pimpinan Cabang (tingkat Kabupaten/Kota) 8
99
Status hubungan kerja di PerusahaanStatus hubungan kerja di Perusahaan
Sebaran Pekerja/Buruh Sebaran Pekerja/Buruh Berdasarkan Status Hubungan KerjaBerdasarkan Status Hubungan Kerja
Wilayah Tetap Tidak Tetap
Kontrak
Outsourcing dll
Kepulauan Riau (N=207)
20.30% 79.70%51.20%
28.50%
Jawa Barat (N=289)
44.60% 55.30%31.10%
24.20%
Jawa Timur (N=102)
62.70% 37.30%25.50%
11.80%
Total 39.30% 60.70%37.10%
23.60%10
Sebaran Pekerja/Buruh Berdasarkan Status Sebaran Pekerja/Buruh Berdasarkan Status Hubungan Kerja Per Jenis Kelamin di Tiap Hubungan Kerja Per Jenis Kelamin di Tiap
WilayahWilayah
Jenis Kelamin Tetap Tidak Tetap
Kontrak
Outsourcing dll
Perempuan 29.00% 71.00%46.60%
24.40%
Laki-Laki 46.10% 53.90%30.80%
23.10%
11
Hak Pekerja/Buruh Kontrak dan Outsourcing
Selalu Lebih Rendah daripada Pekerja/Buruh Tetap
12
Perbandingan Upah PokokPerbandingan Upah Pokok
WilayahStatus Hubungan
KerjaPaling rendah Paling tinggi Rata-Rata
Kepulauan Riau
Tetap 1,000,000 4,642,500 1,477,740
Kontrak/PKWT 921,000 3,800,000 1,196,833
Outsourcing 945,000 1,375,000 1,115,223
Total 921,000 4,642,500 1,230,568
Jawa Barat
Tetap 920,000 3,000,000 1,531,822
Kontrak/PKWT 825,000 1,800,000 1,264,664
Outsourcing dll 205,000 1,540,000 1,228,426
Total 205,000 3,000,000 1,375,137
Jawa Timur
Tetap 750,000 1,500,000 1,059,320
Kontrak/PKWT 816,000 1,230,000 985,862
Outsourcing dll 670,000 1,005,000 875,896
Total 670,000 1,500,000 1,019,016
Total
Tetap 750,000 4,642,500 1,393,475
Kontrak/PKWT 816,000 3,800,000 1,199,624
Outsourcing dll 205,000 1,540,000 1,151,005
Total 205,000 4,642,500 1,264,351
13
Perbandingan Upah TotalPerbandingan Upah Total
WilayahStatus Hubungan
KerjaPaling
RendahPaling Tinggi Rata-rata
Kepulauan Riau
Tetap 1,272,000 5,525,100 1,773,183
Kontrak/PKWT 1,045,000 5,502,500 1,425,056
Outsourcing dll 1,038,000 1,519,700 1,184,228
Total 1,038,000 5,525,100 1,438,331
Jawa Barat
Tetap 1,038,000 4,038,000 1,891,823
Kontrak/PKWT 825,000 2,505,328 1,557,085
Outsourcing dll 205,000 2,232,302 1,388,483
Total 205,000 4,038,000 1,665,663
Jawa Timur
Tetap 754,000 2,250,000 1,382,309
Kontrak/PKWT 900,000 1,371,000 1,115,823
Outsourcing dll 670,000 1,124,200 909,246
Total 670,000 2,250,000 1,258,727
Total
Tetap 754,000 5,525,100 1,731,858
Kontrak/PKWT 825,000 5,502,500 1,442,365
Outsourcing dll 205,000 2,232,302 1,278,792
Total 205,000 5,525,100 1,517,561
14
Prosentase Pekerja/Buruh yang Menerima Komponen Prosentase Pekerja/Buruh yang Menerima Komponen UpahUpah
Komponen Upah TetapKontrak/
PKWTOutsourcing dll
Upah Pokok 100.00% 100.00% 100.00%
Premi Hadir 74.00% 67.60% 46.10%
T. Masa Kerja 22.60% 4.50% 0.70%
T. Jabatan 22.10% 6.30% 5.00%
Uang Makan 48.90% 37.40% 25.50%
T. Transportasi 76.60% 55.90% 49.60%
T. Keluarga 7.70% 1.40% 0.00%
T. Shift 12.30% 24.30% 26.20%
T. Perumahan 3.80% 4.50% 0.00%
Lainnya 16.60% 19.80% 10.60%
15
Besarnya Komponen UpahBesarnya Komponen Upah
Jenis Komponen Upah Tetap Kontrak Outsourcing dll
Upah Pokok 1,393,475 1,199,624 1,151,055
Premi Hadir/ Insentif 56,249 53,345 35,898
T.Masa Kerja 65,178 55,900 34,000
T. Jabatan 118,206 101,071 50,429
Uang Makan 142,730 127,726 83,897
T. Tansportasi 182,235 187,426 140,826
T. Keluarga 149,156 50,000 -
T. Shift 48,610 64,283 42,092
T. Perumahan 249,000 214,444 -
Lainnya 118,874 106,115 57,008
16
Kepesertaan JamsostekKepesertaan Jamsostek
Wilayah Tetap KontrakOutsourcing
dll
Kepulauan Riau 100,0% 98,1% 91,5%
Jawa Barat 100,0% 95,6% 88,6%
Jawa Timur 87,5% 34,6% 50,0%
Total 96,6% 89,6% 86,5%
17
Praktek kontrak dan outsourcing selama ini lebih merugikan pekerja/buruh dan menguntungkan pengusaha
Kondisi yang merugikan pekerja/buruh semakin dimungkinkan karena :
1. arah kebijakan pemerintah yang berorientasi pada investasi dan melonggarkan prinsip dan mekanisme melindungi pekerja/buruh;
2. faktor regulasi dalam bentuk UU dan peraturan yang dibuat bersifat sangat terbuka untuk keragaman tafsiran,
3. penegakan hukum yang amat lemah,4. minimnya mutu dan jumlah aparat Dinas Tenaga Kerja,5. berkurangnya kekuatan serikat pekerja/serikat buruh,6. belum ditetapkannya jaminan social sebagai alat untuk
melindungi pekerja/buruh yang melengkapi/mengimbangi penerapan kebijakan pasar kerja fleksibel.
18
Rekomendasi PenelitianRekomendasi Penelitian
Menyusun peraturan-peraturan, termasuk peraturan daerah untuk perlindungan pekerja/buruh kontrak dan outsorcing
Membuat peraturan dalam rumusan yang tegas dan satu makna
Mencantumkan sanksi dengan efek jera dalam peraturan tentang pekerja/buruh kontrak dan outsorcing
Rekomendasi PenelitianRekomendasi Penelitian
Membuat prioritas anggaran untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme pegawai pengawas ketenagakerjaan
Menerapkan sistem jaminan sosial sebagai wujud tanggungjawab negara terhadap warga negara
Catatan Penting :C. Pasal 66 (1) Penyediaan jasa pekerja / buruh tidak boleh digunakan untuk kegitan pokok
(core business) atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi (pasal 66 ayat 1).
(2) Penyediaan jasa pekerja / buruh hanya diperbolehkan untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi (pasal 66 ayat 1), dengan aturan : Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang bukan core business antara lain
; cleaning service, security, catering, angkutan karyawan, dan jasa penunjang usaha pertambangan/perminyakan.
Penggunaanya harus memenuhi persyaratan (pasal 66 ayat 2) dan isi kandungan pasal 66 ayat 3.
Pelanggaran terhadap pasal 66 ayat 1, 2 (a), (b), dan 3 akan merubah status hubungan kerja, baik dalam bentuk PKWT atau PKWTT.
(3) Pasal 66 ini dapat langsung berlaku (implementatif) tanpa harus menunggu aturan dibawah Undang-undang (termasuk SK Menteri) sebagaimana tertuang dalam surat Dirjen PHI Depnakertrans RI No: B.55/PHI/PPH/03 tertanggal 11 Juli 2003.
Terjadinya Penyimpangan Penggunaan Outsourcing1.Keluarnya Kepmenakertrans no.101 tahun 20042.Keluarnya Kepmenakertrans no.220 tahun 20043.Sedang dibahasnya permanakertrans yang baru yang mengatur tentang outsourcing ini4.Kepmenakertrans no.101 dan 220 tidak pernah dibahas di LKS Tripnas5.Undang-undang no.13 tahun 2003 pasal 64, 65 dan 66 tidak pernah memerintahkan pembuatan Kepmenaker atau Pemenaker.
Kondisi yang memungkinkan Outsourcing di suatu negara1.Seluruh pekerja/buruh sudah mendapatkan upah layak2.Upah masyarakat (termasuk pekerja/buruh) sudah dapat memenuhi daya beli (Purchasing power)3.Penegakan hukum (Law Enforcement) sudah relatif berjalan baik.4.Negara sudah memberikan Jaminan Sosial untuk seluruh rakyat (termasuk Unemployment dan Health insurance)
23
Rencana Aksi terhadap CAL
Membentuk KAMO (Komite Aksi Melawan Outsourcing)
Workshop penyatuan isu, gerakan dan konsep tentang Outsourcing
Sosialisasi tentang KAMO termasuk isu, gerakan dan konsep tentang Outsourcing
Penyediaan media kampanye
23