afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan...

21
TATA TULIS PENULISAN KARYA ILMIAH Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriani, S.Pd., M.Pd Oleh: Abdul Aziz Alsabah 09140085 Ikhyana Aliqo 10140036 Nazzatul Farhanah 10140039 Ernawati 10140040 Dicky Nurrahman 10140045 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

Transcript of afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan...

Page 1: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

TATA TULIS PENULISAN KARYA ILMIAH

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan

Semester V

Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriani, S.Pd., M.Pd

Oleh:

Abdul Aziz Alsabah 09140085

Ikhyana Aliqo 10140036

Nazzatul Farhanah 10140039

Ernawati 10140040

Dicky Nurrahman 10140045

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa yang dimaksud dengan karya

ilmiah merupakan karya tulis yang memiliki ciri obyektif, logis, sistematis ,

dan dapat dipertanggung jawabkan. Jenis-jenis karya ilmiah beragam salah

satunya adalah skripsi. Memasuki jenjang perguruan tinggi kita sudah dituntut

untuk mengetahui apa itu skripsi. Apalagi bagi mahasiswa S1, karena salah

satu prasyarat tugas akhir untuk dapat meraih gelar sarjana adalah dengan

membuat skripsi. Proses penulisan skripsi berbeda-beda tergantung dari

kebijakan jurusan. Seperti halnya jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi

yang memiliki kebijakan dari semester 5 sudah harus memikirkan skripsi

paling tidak judul sudah terkonsep.

Untuk dapat menulis skripsi tidaklah mudah banyak aturan-aturan yang

harus diikuti. Aturannya pun rumit dan ribet, hal tersebut juga tergantung pada

pembimbing yang nantinya akan membimbing kita dalam proses penulisan

skripsi. Kadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan

tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak

mudahnya dalam penulisan skripsi maka dalam makalah ini akan sedikit

membahas mengenai tata tulis penulisan karya ilmiah pada bab penulisan

kutipan, penulisan daftar pustaka, dan penulisan footnote. Makalah ini adalah

makalah penyempurna dari makalah sebelumnya sehingga yang dibahas hanya

ada 3 hal.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana tata cara penulisan kutipan?

1.2.2 Bagaimana tata cara penulisan daftar pustaka?

1.2.3 Bagaimana tata cara penulisan footnote?

Page 3: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tata Tulis Penulisan Karya Ilmiah

2.1.1 Tata Cara Penulisan Kutipan

Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang

atau ucapan seorang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.

Fungsi kutipan adalah sebagai landasan teori, sebagai penjelas, dan sebagai

penguat pendapat yang dikemukakan penulis.

2.1.1.1 Jenis kutipan

1. Kutipan Langsung

Kutipan Langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan

aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang dikutip harus

direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda

baca, dan sebagainya.

Contoh Kutipan Langsung:

Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif

terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang

teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002 :

184). ………………………………

2 Kutipan Tak Langsung :

Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud

penulis dengan kata-katanya sendiri. Yang dikutip adalah pokok-pokok

pikiran, atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan kemudian

dinyatakan dengan bahasa sendiri. Walaupun yang dikutip berasal dari

Page 4: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

bahasa asing, namun tetap dinyatakan dengan menggunakan bahasa

Indonesia.

Contoh Kutipan Tidak Langsung :

Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan

yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar

penjarahan perlu dikembangkan agar lebih terbuka pada perkembangan

yang ada disekitarnya. Hal itu penting agar mereka tidak terpaku pada

padi, jagung, tetapi juga pada komoditi yang lain (Sudibyo, 2001 : 12).

Selain itu Joni menyataka bahwa ………………………………………….

2.2.2 Cara penulisan Kutipan

2.2.2.1 Di depan

Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan ………

2.2.2.2 Di tengah

Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat

efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan,

pemusatan perhatian, dan keringkasan.”

2.2.2.3 Di Akhir

Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat

sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel

1976:125)

2.2.3 Aturan Penulisan Kutipan antara lain :

2.2.3.1 Penulis satu

Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)

Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….

Page 5: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

2.2.3.2 Penulis dua

Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir penulis kedua.

Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom

(1978:23) menghasilkan …………

2.2.3.3 Penulis lebih dari dua

Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan diikuti dengan

singkatan dkk . Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian

pemakai yang tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi

(Meisel dkk, 1976:125)

2.2.3.4 Pengutipan lebih dari satu karangan

Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai

sumber yang menguraikan hal yang sama (mengandung suatu pengertian yang

sama). Di dalam hal yang seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan yang

lainnya dipisahkan dengan tanda titik koma (;) Contoh : Sebagaimana dinyatakan

oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan (1989:76); dan Basuki (2004:90)

bahwa…….

2.2.3.5 Sitasi dari Sitasi

Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpakasa, misalnya publikasi aslinya sulit

sekali untuk ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya

mahasiswa melakukan konsultasi dengan pembimbing. Contoh : Sebagaimana

dinyatakan oleh Hary (1987) seperti dikutip oleh Heri (1990:87) bahwa ………..

Lain halnya dinyatakan oleh Henry (1999); Herni (2000) bahwa ………..

2.1.2 Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar untuk menyajikan semua pustaka yang diambil dalam

skripsi. Penyajian disusun secara sistematik, yaitu nama penulis dibalik jika

penulis tersebut orang luar negeri, sedangkan untuk nama Indonesia hanya dibalik

Page 6: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

jika nama tersebut mengandung marga. Kemudian daftar pustaka diurutkan secara

alfabetis. Semua gelar akademik tidak dicantumkan dalam penyusunan daftar

pustaka. Daftar pustaka ditulis dengan satu spasi, tetapi antara satu pustaka

dengan pustaka berikutnya diberi jarak dua spasi. Setiap pustaka ditulis dengan

urutan nama, tahun, judul, kota terbit, dan penerbit dengan masing-masing

menggunakan tanda baca yang telah ditentukan. Berikut cara penulisan daftar

pustaka beserta penggunaan tanda bacanya:

2.2.2.1 Pustaka berupa buku

1. Nama keluarga (last name) pada penulis pertama diletakkan di depan

diikuti tanda koma (,) diteruskan nama lengkapnya. Jika penulisnya

dua orang, nama pengarang yang kedua tidak mengalami perubahan.

Antara nama penulis pertama dan kedua dihubungkan dengan kata

dan.

2. Tahun ditulis lengkap. Tidak boleh diputus dan diakhiri dengan tanda

titik.

3. Huruf pertama masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan

menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya

kata dalam, pada, dan, di, dan dari.

4. Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan

titik dua (:), kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.

Contoh daftar pustaka berupa buku

Huda, Nurul dan Heru Ramli. 2004. Managemen Pembinaan dan Pengembangan Koleksi. Yogyakarta: Nilai Ilmu.

2.1.2.2 Pustaka berupa majalah

Yang dimaksudkan majalah disini dapat berupa buletin, jurnal, dan sejenisnya.

Penulisannya didalam daftar pustaka hampir seperti yang lain, yaitu dimulai dari

penulis artikel, diikuti tahun terbit, judul karangan, nama majalah (cetak miring),

nomor atau edisi majalah. Misalnya:

Page 7: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

Buckland, Michael K. 1991. “Information as Thing”. Dalam Journal of the American Society for Information Science, Volume V, Nomor 11.

2.1.2.3 Pustaka dari artikel pada surat kabar

Sumber yang berupa surat kabar dicantumkan seperti penulisan artikel dari

majalah. Misalnya:

Torsina, M. 1998. “Rintihan di Balik Penjarahan”. Kompas, 29 Mei 1998, Th. 33 No. 338, Hlm. 4.

2.1.2.4 Pustaka dari suatu abstrak atau intisari

Penggunaan abstrak atau intisari sebagai rujukan dapat digunakan hanya manakala

dokumen aslinya tidak ditemukan. Pustaka dari abstrak atau intisari penulisannya

di daftar pustaka pelu dicantumkan kata abstrak atau intisari diantara tanda

kurung yang diletakkan pada urutan paling belakang atau setelah nama (majalah)

abstraknya. Misalnya:

Almquist, J.O. and B.C. Cunningham. 1996. “Semen Traits of Beef Bull Ejaculated Frecuently”. Dalam Journal Animal Science (abstrak)

2.1.2.5 Pustaka dari publikasi dalam buku yang diterbitkan oleh editor

Suatu buku dapat diterbitkan oleh editor, yaitu kumpulan dari berbagai tulisan

dalam suatu bidang, kemudian dilakukan pengeditan oleh seseorang atau lebih.

Dengan demikian, di dalam buku itu ada penulis aslinya dan ada pula editornya.

Penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

Levin, R.J. 1994. “Absorption from the Alimentary Tract in: phsyologi and Biochemestry of the Domestic Fowl”. Dalam Chemistry. B.M. Freeman (ed.). Vol. 5., London, Orlando, and Tokyo: academic Press.

2.1.2.6 Pustaka dari suatu skripsi

Pada pustaka ini hampir sama dengan buku. Hanya saja setelah judul skripsi

disebutkan nama fakultas, nama universitas, dan nama lokasi universitasnya.

Misalnya:

Page 8: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

Rusdi, Ibnu. 2001. “Tingkat Keterpakaian Bahan Nonbuku pada Perpustakaan Khusus DIY” (skripsi). Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2.1.2.7 Pustaka dari internet

Misalnya:

Victor, H. 2004. “Perpustakaan Digital pada Era Teknologi”. www.presscom.com, tanggal 11 November 2004, pukul 14.32.

2.1.2.8 Penulisan pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit.

Bila tahun terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis dengan

kata tanpa tahun (dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika tanpa kota

terbit tulislah tanpa kota (disingkat t.k.) diantara tanda kurung (t.k.). jika tanpa

penerbit tulislah tanpa penerbit (disingkat t.p.) diantara tanda kurung (t.p.).

2.1.2.9 Pustaka dari karangan institusi

Yang dimaksud institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan,

lembaga penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya:

AOAC. 1970. Official Methods of Analysis, 11th ed. Washington DC: Association of Official Analytical Chemists.

2.1.2.10 Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya

Untuk sumber yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya

dicantumkan pengarang diganti kata anonim. misalnya:

Anonim. 1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New York: Life Public.

2.1.3 Penulisan Footnote atau Catatan kaki

2.1.3.1 Fungsi Catatan kaki atau footnote

1. Sebagai tempat bagi catatan-catatan kecil yang jika disatukan dengan

uraian akan mengganggu kelancaran penulisan

2. Memberi keterangan tambahan

Page 9: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

3. Petunjuk sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam

tulisan karya ilmiah

4. Referensi silang, yakni petunjuk yang menyatakan pada bagian mana

atau halaman berapa hal yang sama dibahas dalam tulisan.

2.1.3.2 Cara penulisan catatan kaki

1. sumber yang dirujuk berupa buku :

a. Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka.

Contoh :1 Selo Soemardjan …….

b. judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal

setiap kata-kata yang bukan kata depan, kata sandang, dan kata

penghubung ditulis dengan huruf capital contoh : 2………..,

Sosiologi Pendidikan, ……….

c. nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada),

dicantumkan (sesudah tanda koma). Contoh : 3…., Metode

Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..

d. Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma. Contoh

: 4 Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi,

edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur, Cet. I (Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.

e. Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa

spasi. Jika tidak ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat penerbitan).

Contoh : 5Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan,

(Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.

1 2 3 4 5

Page 10: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

f. nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan

tnp (tanpa nama penerbit). Contoh :6 Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp.,

tt), hal. 304.

g. tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung

tutup tanpa spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t

(tanpa tahun). Contoh : 7 Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.

h. nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda

koma. Jika tidak ada nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan

dari halaman). Contoh : 8 Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.

2. Penulis lebih dari satu orang

Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu

ditulis dengan kata penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup

nama penyusun pertama saja yang ditulis dan nama-nama lain ditulis

dengan dkk. Contoh : 9 Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I

(Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.

3. Penyusun adalah Editor

Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama

penyusun yang sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) .

Contoh : 10 Sanusi (ed.), Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Gramedia, 1980), hal.9.

4.Penyusun addalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim

Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim,

maka dalam catatan kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama

penghimpun, lembaga, panitia atau tim itu. Contoh : 11 Panitia Penerbitan

6 7 8 9? 10

Page 11: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

Buku dan Seminar, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 Tahun

Harun Nasution, Cet1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989),

hal.89.

5. Tanpa nama penyusun

Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya, maka dalam

catatn kaki langsung ditulis judul buku. Contoh : 12Ke-Nu-an (Yogyakarta:

Pengurus Wilayah NU DY,1999), hal. 22.

6.Buku Terjemahan

Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam catatan kaki

disebutkan pengarang asli, judul terjemahan, penerjemah. Jika judul asli

tidak diterjemahkan, disebutkan judul asli dan apabila diinginkan

menyebutkan bahasa asli atau judul asli bersama judul terjemahan dapat

dilakukan seperti contoh : 13Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie

Toha, Cet I (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.

7.Buku Saduran

Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan

kaki disebutkan pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada

pengarang asli, disebutkan nama penyadur yang diikuti oleh singkatan

(peny.). Contoh : 14Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet 2 (Bandung: CV

Remaja, 1987), hal.4.

8. Himpunan Artikel

Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan

kakinya sebagai berikut : 15Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di

11 12 13 14 15

Page 12: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

Sekolah Dasar” , dalam Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1

(Yogyakarta : Pena, 2008), hal. 123.

9. Ensiklopedi dan Kamus

Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama

penulisanya catatan kakinya yaitu: 16 Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga

Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah, 1978), hal. 123,

artikel : “Qanun”, oleh Musa.

10. Majalah, Jurnal, Surat Kabar

a. terdapat nama pengarang

Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun

penerbitan berkala lainnya maka penulisannya: Khoiruddin

Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11,

Tahun XLI (24 Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.

b. tidak terdapat pengarang

Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan judul atau langsung

nama penerbitan yang bersangkutan. Contoh : 17KUHP yang Baru

Harus Beri Rasa Keadilan Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123,

Tahun XLI (12 Oktober 2010), hal. 9.

11. Internet

Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai

berikut : 18Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip dari

http//www.uin.suka-ac.id/-artikel 1109/accessed 24 Oktober 2009.

16 17 18

Page 13: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian pembahasan diatas kita dapat mengetahui bagaimana tata cara

penulisan kutipan, daftar pustaka, dan footnote. Pada dasranya penulisan dari

ketiganya memiliki aturan masing-masing. Seperti untuk dapat menuliskan

kutipan kita harus terlebih dahulu menentukan jenis kutipannya apa langsung

ataukah tidak langsung, lalu kita mencari tahu jenis artikel yang akan kita kutip

dilihat dari redaksinya apakah pengarang satu atau lebih. Untuk penulisan daftar

pustaka juga berbeda-beda tergantung jenis bahan pustaka seperti apa yang akan

kita gunakan sebagai referensi, apakah buku, majalah, ataukah dari intenet

masing-masing memiliki aturan. Dan yang terkahir untuk penulisan footnote juga

tergantung dari sumber apa yang akan kita gunakan aturan masing-masing sumber

berbeda. Jadi untuk dapat menuliskan kutipan, daftar pustaka, dan footnote

dengan benar maka kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis dari sumber yang

akan kita gunakan.

3.2 Saran

Karena dalam makalah ini masih banyak kekurangan, kami selaku penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

3.3 Daftar Pustaka

Page 14: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya

Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta: Familia Pustaka

Keluarga.

Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Nasucha, Yakub, dkk. 2002. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis

Ilmiah. Jakarta: Media Perkasa.

Page 15: afihdf.files.wordpress.com · Web viewKadang ada pembimbing yang konsen dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma, huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya