149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

7
Laporan UJI BENEDICT SEMI KUANTITATIF PERCOBAAN V UJI BENEDICT SEMI KUANTITATIF I. TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar glukosa dalam urine dengan pereaksi Bennedict secara semi kuantitatif. II. DASAR TEORI Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas mereduksi ion kupri dalam suasana alkalis menjadi kuprooksida yang tidak larut dan berwarna merah. Banyaknya endapan merah yang terbentuk sesuai dengan kadar gula yang terdapat di dalam urin. (Anonim, 2011). Sebelum menilai hasil analisa urin, perlu diketahui tentang proses pembentukan urin. Urin merupakan hasil metabolism tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml permenit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml urin permenit. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan dipelbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme, garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang

Transcript of 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

Page 1: 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

Laporan UJI BENEDICT SEMI KUANTITATIF

PERCOBAAN V

UJI BENEDICT SEMI KUANTITATIF

I. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar glukosa dalam urine

dengan pereaksi Bennedict secara semi kuantitatif.

II. DASAR TEORI

Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas mereduksi ion kupri dalam suasana

alkalis menjadi kuprooksida yang tidak larut dan

berwarna merah. Banyaknya endapan merah yang terbentuk sesuai dengan

kadar gula yang terdapat di dalam urin. (Anonim, 2011).

Sebelum menilai hasil analisa urin, perlu diketahui tentang proses pembentukan urin. Urin

merupakan hasil metabolism tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200 ml darah yang

melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml permenit. Filtrat tersebut akan

mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml urin

permenit. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui

kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan dipelbagai

organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain.

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang

kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan

untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk

menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin

sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju

kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan

terlarut berupa sisa metabolisme, garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi

pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial.

Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi

tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang

Page 2: 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau

berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat

diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang

baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.

Adanya glukosa dalam urin dapat di nyatakan berdasarkan sifat glukosa yang dapat

mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan alkalis.uji ini tidak spesifik terhadap

glukosa,gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat juga memberi hasil yang positif. Gugus

aldehid atau keton bebas gula akan mereduksi kuprioksida dalam pereaksi benedict menjadi

kuprooksida yang berwarna.Dengan ini dapat diperkirakan secara kasar (semi kuantitatif) kadar

gula dalam urin (Penuntun Praktikum.2012).

Prinsip kerja dari uji benedict semi kuantitatif ini adalah pereaksi benedict yang

mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang menpunyai gugus

aldehid atau keton bebas (misal oleh glukosa). Dalam suasana Alkalis sakarida akan membentuk

enidid yang mudah teroksidasi. Semua monosakarida dan diskarida kecuali Sukrosa dan

trekalosa akan bereaksi positif bila dilakukan uji Benedict. Larutan-larutan tembaga yang alkalis

bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan

memebentuk cupro oksida (Cu2O) yang berwarna hijau merah orange atau merah bata dan

adanya endapan merah bata pada dasar tabung reaksi.

Normalnya glukosa tidak ada atau ada tapi dalam jumlah yang sangat kecil di dalam urin.

Ketika tingkat glukosa dalam darah in melebihi batasan gula ginjal (160-180 mg/dl) maka

glukosa mulai nampak dalam urin. Kehadiran glukosa dalam urin (glucosuria) merupakan

indikasi adanya penyakit diabetes mellitus (Anonim, 2012).

III. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

a. ALAT

• Tabung reaksi

• Pipet tetes

• Rak tabung reaksi

• Penangas listrik

Page 3: 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

• Gelas ukur 10 ml

• Gelas kimia 250 ml

b. BAHAN

• Urin normal

• Larutan glukosa 0,3 %

• Larutan glukosa 1 %

• Larutan glukosa 5 %

• Pereaksi benedict

IV. PROSEDUR KERJA

Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan 4 buah tabung reaksi yang bersih dan kering

2. Memasukan masing-masing tabung dengan larutan sesuai dengan tabel di bawah ini:

Larutan/PereaksiTabung

1 2 3 4Benedict 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mLUrin 4 tetes 0 0 0Larutan Glukosa 0,3% 0 4 tetes 0 0Larutan glikosa 1% 0 0 4 tetes 0Larutan glukosa 5% 0 0 0 4 tetes

3. Memanaskan tabung dalam penangas air selama 5 menit dan membiarkan menjadi dingin

perlahan-lahan.

4. Mengamati warna endapan yag terbentuk pada masing-masing tabung. Dan menafsirkan kadar

glukosanya dengan menggunakan tabel penafsiran sebagai berikut:

uWarna Penilaian Kadar (%)

Biru jernih - 0Hijau/kuning hijau + <0,5Kuning/kuning kehijauan ++ 0,5-1,0Jingga +++ 1,0-2,0Merah ++++ >2,0

Page 4: 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

V. HASIL PENGAMATAN

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan adalah

sebagai berikut:

Tabung Warna Kadar1 Hijau/kuning hijau < 0,5 (+)2 Hijau/kuning hijau < 0,5 (+)3 Jingga 1,0 – 2,0 (+++)4 Merah > 2,0 (++++)

I. PEMBAHASAN

Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas mereduksi ion kupri dalam suasana

alkalis menjadi kuprooksida yang tidak larut dan

berwarna merah. Banyaknya endapan merah yang terbentuk sesuai dengan

kadar gula yang terdapat di dalam urin. (Anonim, 2011).

Adanya glukosa dalam urin dapat dinyatakan berdasarkan sifat glukosa yang dapat

mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan alkalis. Uji ini tidak hanyan spesifik terhadap

glukosa, gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat juga memberikan hasil yang positif.

Gugus aldehid atau keton bebas gula akan mereduksi kuproksida dalam pereaksi benedict

menjadi kuprooksida yang berwarna. Dengan ini dapat diperkirakan secara kasar (semi

kuantitatif) kadar gula dalam urin (Penuntun praktikum, 2012).

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar glukosa dalam urin

dengan pereaksi Bennedict secara semi kuantitatif. Pertama-tama yang dilakukan adalah

menyiapkan 4 buah tabung reaksi kemudian memasukkan masing-masing 2 ml perekasi benedict

Page 5: 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

ke dalam tabung reaksi yang berbeda tersebut. Selanjutnya menambahkan 4 tetes urin ke dalam

tabung I, menambahkan 4 tetes larutan glukosa 0,3 % ked al;am tabung II, lalu menambahkan

larutan glukosa 1 % ke dalam tabung III, dan menambahkan larutan glukosa 5 % ke dalam

tabung IV.

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah warna keempat larutan tersebut adalah biru

yang merupakan warna khas Cu yang terdapat dalam pereaksi benedict. Pereaksi Benedict yang

mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang menpunyai gugus

aldehid atau keton bebas (misal oleh glukosa), yang dibuktikan dengan terbentuknya

kuprooksida berwarna merah. Pemeriksaan Benedict ini bertujuan untuk mendeteksi adanya

glukosa, asam homogentisat, dan substansi reduktor lainnya (misalnya vitamin C) dalam urin,

sesuai dengan mekanisme reaksi yaitu reduksi tembaga sulfat.

Selanjutnya perlakuan yang dilakukan adalah memanaskan keempat tabung tersebut selama

lima menit di dalam air mendidih. Adapun tujuan dari dilakukannya pemanasan tersebut adalah

untuk mempercepat reaksi antara logam Cu dalam pereaksi benedict dengan glukosa dalam urin.

Setelah pemanasan keempat tabung reaksi tersebut didiamkan sampai terbentuk endapan

berwarna. Adapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah untuk tabung I diperoleh warna

hijau/kuning hijau, tabun II diperoleh warna hijau/kuning hijau, tabung III diperoleh warna

jingga dan tabung IV diperoleh warna merah. Warna yang terbentuk pada dari masing-masing

tabung reaksi dikarenakan konsentrasi glukosa dalam larutan, dimana makin besar kadar glukosa

maka banyak endapan orange atau merah yang terbentuk. Namun jika tidak terbentuk endapan

orange atau merah menandakan bahwa konsentrasi rendah karena baru sedikit glukosa yang

mereduksi kuprisulfat dan kemudian tertutup warnanya dengan pereaksi benedict yang berwarna

biru.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari tiap tabung reaksi yaitu berupa warna

larutan maka dapat ditentukan kadar glukosa yang terkandung dalam larutan dari masing-masing

tabung dengan membaca table penafsiran. Dan berdasarkan table penafsiran maka diperoleh

kadar glukosa dari masing-masing larutan yaitu, untuk tabung I mengandung kadar glukosa

sekitar <0,5 %, untuk tabung II mangandung kadar glukosa sekitar <0,5 %, untuk tabung III

mengandung kadar glukosa sekitar 1,0-2,0 %, sedangkan untuk tabung IV mengandung kadar

glukosa sekitar >2 %. Dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat dan diketahui bahwa untuk

sampel urin yang terdapat pada tabung I terdapat kadar glukosa < 0,5 %. Hal ini menunjukkan

Page 6: 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif

bahwa sampel urin yang digunakan tidak termasuk dalam urin normal karena telah mengandung

glukosa. Glukosa urin positif tidak selalu berarti diabetes melitus, walaupun memang penyakit

ini yang paling sering memberi hasil positif pada uji glukosa urin. Adapun kemungkinan yang

dapat terjadi adalah adanya penyakit ginjal (glomerulonefritis, nefritis tubular, sindroma

Fanconi), adanya penyakit hepar dan keracunan logam berat, atau adanya faktor farmakologis

(indometasin, isoniazid, asam nikotinat, diuretik tiazid, karbamazepin). Sedangkan untuk hasil

yang diperoleh untuk tabung II, III dan IV sesuai dengan kadar glukosa yang ditambahkan pada

tabung tersebut.

II. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil daripercobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Prinsip kerja dari uji benedict semi kuantitatif ini adalah pereaksi benedict yang mengandung

kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau

keton bebas (misal oleh glukosa).

2. Kadar glukosa yang diperoleh dalam urin dengan menggunakan pereaksi benedict secara semi

kuantitatif adalah < 0,5 %.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Uji Glukosa. http://www.ChemTrend.com/chem-trend.

Diunduh tanggal 26 April 2012.

Anonim. 2012. Membaca Hasil Lab Urin. http://www.vanillamist.com.

Diunduh tanggal 26 April 2012.

Pembina Mata Kuliah. 2012. PENUNTUN PRAKTIKUM BIOKIMIA LANJUT. Palu : UNTAD-Press

Page 7: 149617624 Laporan Uji Benedict Semi Kuantitatif