24_MechanicalProperty
description
Transcript of 24_MechanicalProperty
1
1
2. PEMAHAMAN BAJA SEBAGAI BAHAN STRUKTURAL
Karakteristik Mekanis Baja
2.4
2
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
2
3
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
4
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
3
5
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
Prosentase dari pertambahan panjang terhadap panjang mula spesimen
LL∆
P → Tegangan Tarik (σ) yang bertambah besar sesuai besar pada P
= Regangan (ε)Besar ε bergantung pada besar σ. Regangan ε berubah-ubah menurut perubahan σ.
6
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
Uji Tarik pada Spesimen A
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen A
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan
Tega
ngan
(kg/
cm2 )
Diagram Tegangan-Regangan menyatakan:
Pada spesimen A, tiap penambahan tegangan 1000 kg/cm2 → spesimen meregang 0,0025
25000.00610
20010.00488
16200.00395
15820.00386
10000.00244
8750.00213
8720.00213
2550.00062
1250.00030
Tegangan (kg/cm2)Regangan
Spesimen A
4
7
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
Uji Tarik pada Spesimen B
Diagram Tegangan-Regangan menyatakan:
Pada spesimen B, tiap penambahan tegangan 1000 kg/cm2 → spesimen meregang 0,005 = 2 x 0,0025
25000.01190
20010.00953
16200.00771
15820.00753
10000.00476
8750.00417
8720.00415
2550.00121
1250.00060
Tegangan (kg/cm2)Regangan
Spesimen B
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen B
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan
Tega
ngan
(kg/
cm2 )
Diagram spesimen B lebih LANDAI dari diagram Spesimen A
Spesimen B Lebih ELASTIS daripada spesimen A
8
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
Uji Tarik pada Spesimen C
Diagram Tegangan-Regangan menyatakan:
Pada spesimen C, tiap penambahan tegangan 1000 kg/cm2 → spesimen meregang 0,01 = 4 x 0,0025
Diagram spesimen B lebih LANDAI dari diagram Spesimen A dan B
Spesimen C Lebih ELASTIS daripada spesimen B
25000.02500
20010.02001
16200.01620
15820.01582
10000.01000
8750.00875
8720.00872
2550.00255
1250.00125
Tegangan (kg/cm2)Regangan
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen C
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan
Tega
ngan
(kg/
cm2 )
5
9
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
Uji Tarik pada Spesimen C
KEMIRINGAN Diagram TEGANGAN-REGANGAN menyatakan seberapa ELASTIS suatu bahan
25000.02500
20010.02001
16200.01620
15820.01582
10000.01000
8750.00875
8720.00872
2550.00255
1250.00125
Tegangan (kg/cm2)Regangan
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen C
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan
Tega
ngan
(kg/
cm2 )
KEMIRINGAN Diagram TEGANGAN – REGANGAN suatu bahan adalah MODULUS ELASTISITAS bahan tersebut.
10
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik
Uji Tarik pada Spesimen D
Spsimen D → LIQUID
Diagram Hasil Uji Tarik Spesimen D
0
500
1000
1500
2000
2500
- 0.00500 0.01000 0.01500
Regangan
Tega
ngan
(kg/
cm2 )
→ Zat Cair
6
11
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik Baja Struktur Hasil uji tarik pada spesimen baja mutu
tertentu:
2.10E+0623560.00112
2.10E+0620010.00095
2.10E+0615990.00076
2.10E+0615820.00075
2.10E+0610000.00048
2.10E+068750.00042
2.10E+068720.00042
2.10E+062550.00012
2.10E+061250.00006
Elastic Modulus (kg/cm2)
Tegangan (kg/cm2)Regangan
Steel, specimen no. 1
12
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaDiagram Tegangan-Regangan; Linear Part
Modulus Elastisitas baja struktur dapat ditentukan dengan mengukur KEMIRINGAN garis diagram tegangan reganganbaja, misalnya seperti pada gambar ini.
Hasil Uji Tarik Baja Struktur, Spesimen-1
0
500
1000
1500
2000
2500
- 0.00050 0.00100 0.00150
Regangan
Tega
ngan
(kg/
cm2 )
Modulus Elastisitas Baja (Es) = 2.1 x 106 kg/cm2
Modulus Elastisitas
εσ
=E
Modulus Elastisitas adalah besaran yang menyatakan seberapa elastis suatu bahan.
7
13
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaDiagram Tegangan-Regangan; Total
Stress-Strain Diagram of Steel, Specimen no. 1
010002000300040005000600070008000
- 0.00100 0.00200 0.00300 0.00400
Strain
Stre
ss in
kg/
cm2
14
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaDiagram Tegangan-Regangan; Total
Stress-Strain Diagram of Steel, Specimen no. 1
010002000300040005000600070008000
- 0.00100 0.00200 0.00300 0.00400
Strain
Stre
ss in
kg/
cm2
Tegangan Leleh
σy = 2400 kg/cm2
Tegangan Kerja2/_16006.0 cmkgy == σσ
Strain Hardening
Es = 2.1 x 106 kg/cm2
Tegangan Putus
σfr = 3700 kg/cm2
8
15
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaKarakteristik:
TEGANGAN LELEH (Yield Stress) dab REGANGAN LELEH (Yield Strain)Suatu spesimen baja yang diberikan tegangan yang meningkat progresif akan beruban sifat dari solid (padat) menjadi luquid (leleh). Tegangan yang padanya spesimen baja mulai meleleh, adalah TEGANGAN LELEH (σy) dan regangan yang bersesuaian dengan tegangan itu adalah REGANGAN LELEH (εy)
Karena menandai berubahnya perilaku baja dari padat ke liquid maka Tegangan Leleh menandakan MUTU atau Kekuatan Baja. Misalnya: yang dimaksud dengan baja berspesifikasi mutu fy = 240 MPa adalah baja bertegangan leleh 2400 kg/cm2.
Diagram berikut ini adalah diagram tegangan regangan spesimen baja yang bermutu lebih tinggi dari spesimen baja yang diagram tegangan-regangannya ditunjukkan sebelumnya. Perhatikan spesimen ini adalah fy = 280 MPa!
Baja dengan mutu lebih tinggi mempunyai tegangan leleh yang lebih tinggi daripada baja bermutu lebih rendah.
16
Stress-Strain Diagram of Steel, Specimen no. 2
0.001000.002000.003000.004000.005000.006000.007000.008000.00
-0.00100 0.00200 0.00300 0.00400 0.00500
Strain
Stre
ss in
kg/
cm2
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaUji Tarik Baja Struktur; Total
Tegangan Leleh
σy = 2800 kg/cm2
Tegangan Kerja2/_18486.0 cmkgy == σσ
Strain Hardening
Es = 2.1 x 106 kg/cm2
Tegangan Putus
σfr = 4400 kg/cm2
9
17
Karakteristik Mekanis BajaKarakteristik Mekanis BajaKarakteristik:
Jika pasca leleh, kepada spesimen baja diberikan tegangan yang meningkat progresif maka pada regangan tertentu spesimen tersebut akan putus. Gambar di bawah menunjukkan progres suatu spesimen baja uji tarik sejak awal sampai menjelang putus.
TEGANGAN KERJA ( ) atau disebut juga tegangan dasar (σd) adalah taraf tegangan maksimum akibat beban tetap yang diijinkan terjadi pada suatu elemen baja pada struktur baja yang memikul beban. Biasanya tegangan kerja adalah 66% tegangan leleh.
σ
Taraf tegangan ketika spesimen baja putus adalah TEGANGAN PUTUS, atau disebut juta TEGANGAN FRAKTUR atau Tegangan Hancur (σfr)
Pada tata cara lama, mutu baja ditandai dengan tegangan putusnya. Misalnya: baja yang diagram tegangan-regangannya ditunjukkan pada hal. 14 dinamai Bj. 37, berdasarkan tegangan putusnya yang adalah 3700 kg/cm2. Kadang masih ditandai dalam istilah bahasa Belanda St. 37 (St dari ‘Staal’, Belanda: Baja). Tata cara ini dianut PPBBI ’84 dan masih dipakai di dunia praktisi konstruksi baja hingga saat ini.
18
Acknowledgement
All photos herein were taken from the Yahoo Image Search. The author wish to thanks every contributor to the Yahoo Image Search whose photos or objects are printed and used in this presentation.