ABSTRAK perbaikan

2
ABSTRAK Hubungan Pembesaran Tonsil dengan Prestasi Belajar pada Siswa SD Negeri 92/IV di Kelurahan Telanaipura Kecamatan Telanaipura Provinsi Jambi, oleh DADY CHAYADINATA, dibawah bimbingan dr. Sabar Hutabarat Sp.A dan dr. Fairuz Quzwain, Sp.PA, M.Kes. Latar belakang : Pembesaran tonsil adalah salah satu kelainan daerah mulut yang paling sering dijumpai, terutama di kalangan anak-anak. Akibat hipertrofi tonsil akan menyebabkan pasien bernafas melalui mulut, tidur mendengkur (ngorok), dan gangguan tidur karena terjadinya sleep apnea yang dikenal sebagai Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS). Bangun tidur yang berulang-ulang dapat mengarah pada fragmentasi tidur, kehilangan pola tidur normal, dan mengantuk yang berlebihan pada siang hari. Ngantuk berlebihan ini dapat disertai dengan masalah perilaku dan kemampuan sekolah menurun. Perubahan perilaku akibat belajar tersebut menandai keberhasilan proses belajar dan mengajar dan digunakan sebagai indikator prestasi belajar. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pembesaran tonsil dengan prestasi belajar pada siswa SD 92/IV Jambi. Metode : Penelitian ini merupakan suatu rancangan observasional analitik menggunakan cross sectional study. Penelitian dilakukan di SDN 92/IV kelurahan Telanaipura kecamatan Telanaipura Provinsi Jambi mulai November 2009 sampai Januari 2010. Sampel penelitian ini 322 siswa. Setiap siswa dilakukan pemeriksaan tonsil dengan menggunakan tongue spatel dan senter. Pembesaran tonsil dibagi dalam 4 skala. Prestasi belajar diperoleh dari nilai rata-rata semester terakhir ,dimana apabila < 6 buruk dan ≥ 6 baik. Hubungan antara pembesaran tonsil i

description

ABSTRAK perbaikan

Transcript of ABSTRAK perbaikan

ABSTRAK

Hubungan Pembesaran Tonsil dengan Prestasi Belajar pada Siswa SD Negeri 92/IV di Kelurahan Telanaipura Kecamatan Telanaipura Provinsi Jambi, oleh DADY CHAYADINATA, dibawah bimbingan dr. Sabar Hutabarat Sp.A dan dr. Fairuz Quzwain, Sp.PA, M.Kes.Latar belakang : Pembesaran tonsil adalah salah satu kelainan daerah mulut yang paling sering dijumpai, terutama di kalangan anak-anak. Akibat hipertrofi tonsil akan menyebabkan pasien bernafas melalui mulut, tidur mendengkur (ngorok), dan gangguan tidur karena terjadinya sleep apnea yang dikenal sebagai Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS). Bangun tidur yang berulang-ulang dapat mengarah pada fragmentasi tidur, kehilangan pola tidur normal, dan mengantuk yang berlebihan pada siang hari. Ngantuk berlebihan ini dapat disertai dengan masalah perilaku dan kemampuan sekolah menurun. Perubahan perilaku akibat belajar tersebut menandai keberhasilan proses belajar dan mengajar dan digunakan sebagai indikator prestasi belajar.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pembesaran tonsil dengan prestasi belajar pada siswa SD 92/IV Jambi. Metode : Penelitian ini merupakan suatu rancangan observasional analitik menggunakan cross sectional study. Penelitian dilakukan di SDN 92/IV kelurahan Telanaipura kecamatan Telanaipura Provinsi Jambi mulai November 2009 sampai Januari 2010. Sampel penelitian ini 322 siswa. Setiap siswa dilakukan pemeriksaan tonsil dengan menggunakan tongue spatel dan senter. Pembesaran tonsil dibagi dalam 4 skala. Prestasi belajar diperoleh dari nilai rata-rata semester terakhir ,dimana apabila < 6 buruk dan 6 baik. Hubungan antara pembesaran tonsil dengan prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi square. Hubungan pembesaran tonsil dengan prestasi belajar bermakna apabila nilai kemaknaan p