Analisa Pengemasan Tomat.doc
Transcript of Analisa Pengemasan Tomat.doc
-
8/18/2019 Analisa Pengemasan Tomat.doc
1/2
Hasil pengamatan 24 jam diperoleh data yang menunjukkan bahwa belum ada perubahan
yang signifikan terhadap sifat organoleptik tomat dengan variasi pengemasan dan
penyimpanan. Sedangkan pada pengamatan 48 jam perubahan buah tomah sudah dapat
dilihat. Pada pengamatan 24 jam, Seara keseluruhan !omat "# $ "4 baik yang disimpan di
dalam suhu ruang maupun suhu kulkas hanya menunjukkan adanya perubahan aroma yaitu
semakin beraroma tomat matang. %enurut !ranggono &'(88), "roma khas yang timbul di
sekitar buah masak biasanya berasal dari senyawa ester alkohol alifatik dan asam*asam lemak
berantai pendek. Senyawa ester dan asam*asam lemak ini sangat berkaitan dengan pola
respirasi dan produksi etilen tomat. %enurut Pantastio &'(8+), laju respirasi merupakan
petunjuk yang baik untuk mengetahui daya simpan buah setelah pemanenan. ntensitas
respirasi dianggap sebagai laju jalannya metabolisme, sehingga sering dianggap sebagai
petunjuk mengenai potensi daya simpan buah. -erdasarkan pernyataan Pantastio, dapat
dikatakan yang paling banyak berperan dalam proses ini adalah respirasi tomat. !omat
merupakan jenis sayuran buah klimaterik, yaitu buah yang mengalami peningkatan tajam
produksi etilen setelah pemanenan. Produksi etilen ini dimungkinkan terjadi bersamaan
dengan produksi senyawa alkohol alifatik dan asam lemak sehingga aroma tomat berubah.
Pengaruh perbedaan pengemasan dan suhu penyimpanan dapat diamati dari tekstur !omat
", yaitu semakin lunak. Hal ini sesuai dengan penelitian "gus dkk &2##/), yang didapatkan
hasil Semakin lama penyimpanan dan semakin tebal kemasan plastik P0 menyebabkan
tekstur semakin turun, hal ini disebabkan karena adanya akumulasi panas sehingga laju
respirasi meningkat memau pematangan tomat sehingga semakin lama penyimpan tekstur
tomat semakin lunak. !ekstur tomat menjadi lunak terutama disebabkan oleh perubahan yang
terjadi pada dinding sel dan substansi pektin seara progresif.
Sedangkan menurut analisa yang dihubungkan dengan produksi etilen, " dikemas dengan
plastik agak tebal dalam kondisi vakum. Hal ini menyebabkan etilen tidak dapat menembus
membran plastik untuk keluar sehingga etilen memetangkan buah tomat itu sendiri. Pada
suhu ruang, tomat " mengalami pelunakan drastis dari kondisi awal jika dibandingkan
dengan tomat " pada suhu kulkas. Pendinginan dapat mengurangi terjadinya kerusakan
karena suhu rendah sulit ditumbuhi mikroba pembusuk. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Kitinoja dan Adel, (2003) bahwa Suhu rendah sangat mempengaruhi perubahan nilai
kekerasan buah. Semakin rendah suhu penyimpanan maka semakin lambat penurunan
nilai kekerasan buah.
"nalisa berdasarkan susut bobot menunjukkan terjadi penuruna berat tomat pada pengamatan
24 jam pada tomat "#, "', "2, "S1, dan "4. Susut bobot yang semakin tinggi dikarenakan
-
8/18/2019 Analisa Pengemasan Tomat.doc
2/2
kandungan air yang terdapat dalam tomat akan menguap karena proses respirasi yang terus
berjalan &"gus dkk, 2##/). Proses penguapan air ini disebut dengan transpirasi. -uah tomat
terus mengalami laju respirasi yang tinggi sehingga transpirasi juga terus berjalan
menyebabkan kandungan air hilang dan mengurangi bobot buah tomat. Susut bobot juga
terjadi pada pengamatan 48 jam.
"nalisa berdasarkan perlakuan pengemasan, data hasil pengamatan bahwa jenis pengemasan
tidak menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap sifat organoleptik buat tomat. Hal ini
mungkin disebabkan karena pengamatan hanya dilakukan setiap 24 jam dan 48 jam sehingga
butuh waktu yang lama dalam penyimpanan buah tomat untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pengemasan tersebut. amun, penelitian mengenai perbedaan pengemasan
dilakukan oleh !ajul flah dkk &2#'2) dengan membandingkan pengemasan bioplastik dengan
H3P0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plastik dengan permeabilitas tinggi &plastik
yang tipis) dapat menunda fase klimaterik buah tomat. Pada penelitian 1omalasari &2#''),
perlakuan kantung plastik polyethylene berlubang mampu menghambat susut berat.
Sedangkan Penghambatan pemasakan buah tomat lebih konsisten disebabkan oleh
penyimpanan pada suhu '25. %enurut Pantastio &'(8+), suhu '6,4o5 sampai 22o5 dapat
mengurangi kerusakan buah tomat sehingga dapat memperpanjang daya simpan, sebaliknya
penyimpanan buah tomat dibawah /,2o5 akan terjadi chilling injury yang dapat
mengakibatkan penampakan warna merah berkurang, buah lunak dan busuk, sehingga daya
simpannya menurun.
3ari literatur tersebut dapat disimpulkan bahwa penyimpana buah tomat dengan tanpa plastik
dan plastik tipis ataupun plastik yang berlubang dinilai lebih efektif dalam memperpanjang
masa simpannya. 7arena buah tomat merupakan buah klimaterik yang memiliki laju respirasi
tinggi. Pengemasan dengan plastik dengan sirkulasi udara yang ukup dapat memperlambat
proses pematangan, karena panas hasil respirasi dapat dikeluarkan. "pabila plastik yang
digunakan memiliki permeabilitas rendah, tomat akan melakukan respirasi anaerob yang
dapat memperepat pematangan.