Apresiasi Puisi - Sajak Sajak Kepada M

5
Apresiasi Puisi Nama : Arrival Dwi Sentosa Kelas : XII RPL 1 Judul : Sajak – Sajak Kepada M Pengarang : Agus Noor Tema : Puisi ini bertemakan tentang Seseorang yang ditinggalkan oleh Kekasihnya, dan tetap terus mendoakan kekasihnya tersebut walaupun dia sudah ditinggalkan oleh kekasihnya. Terlihat mulai pada bait ke-4. DIKSI No Bait Baris Denotatif Konotatif 1 Ke-1 Ke-1 Duka hanyalah mentega yang meleleh di penggorengan panas Ke-2 Sajak ini doa, tangan yang menampung luka Ke-3 Yang menjagamu, agar kau tak pernah sendirian Ke-4 Dan ditinggalkan 2 Ke-2 Ke-1 Mencintaimu merupakan caraku berdoa setiap hari Ke-2 Untuk semua kebahagiaan kita Ke-3 Kupandangi langit lembut itu Ke-4 Seakan berada dalam keluasan matamu Ke-5 Dan kutemukan sebuah dunia Ke-6 Yang lebih ajaib dari surga 3 Ke-3 Ke-1 Kekasihku, selalu ada yang pantas kita muliakan Ke-2 Yang membuat kita akan terus bertahan Ke-3 Bahkan dalam kepedihan 4 Ke-4 Ke-1 Sesuatu yang kau sebut kenangan Ke-2 Telah membukakan padaku rahasia Ke-3 Cara mencintaimu tanpa pernah merasa kehilangan Ke-4 Kangen ini. Laut tak bertepi Ke-5 Entak Kenapa, aku ingin membelikanmu jaket

Transcript of Apresiasi Puisi - Sajak Sajak Kepada M

Apresiasi Puisi

Nama : Arrival Dwi Sentosa

Kelas : XII RPL 1

Judul : Sajak – Sajak Kepada M

Pengarang : Agus Noor

Tema : Puisi ini bertemakan tentang Seseorang yang ditinggalkan oleh

Kekasihnya, dan tetap terus mendoakan kekasihnya tersebut walaupun dia sudah ditinggalkan oleh kekasihnya. Terlihat mulai

pada bait ke-4.

DIKSI No Bait Baris Denotatif Konotatif

1 Ke-1 Ke-1 Duka hanyalah mentega yang

meleleh di penggorengan panas

Ke-2 Sajak ini doa, tangan yang

menampung luka

Ke-3 Yang menjagamu, agar kau tak pernah sendirian

Ke-4 Dan ditinggalkan

2 Ke-2 Ke-1 Mencintaimu merupakan caraku berdoa setiap hari

Ke-2 Untuk semua kebahagiaan kita

Ke-3 Kupandangi langit lembut itu

Ke-4 Seakan berada dalam keluasan matamu

Ke-5 Dan kutemukan sebuah dunia

Ke-6 Yang lebih ajaib dari surga

3 Ke-3 Ke-1 Kekasihku, selalu ada yang pantas kita muliakan

Ke-2

Yang membuat kita akan terus bertahan

Ke-3 Bahkan dalam kepedihan

4 Ke-4 Ke-1 Sesuatu yang kau sebut

kenangan

Ke-2 Telah membukakan padaku rahasia

Ke-3 Cara mencintaimu tanpa pernah merasa kehilangan

Ke-4 Kangen ini. Laut tak bertepi

Ke-5 Entak Kenapa, aku ingin membelikanmu jaket

Ke-6 Yang setiap kali kaupakai, akan juga menghangatkan

kerinduanku

5 Ke-5 Ke-1 Aku masih saja menerka-nerka

Ke-2 Lebih merah mana senja ataukah luka

Ke-3 Yang kau sembunyikan sekian

lama

6 Ke-6 Ke-1 Ada banyak cara berbahagia

Ke-2 Satu-satunya cara yang tak pernah kubisa

Ke-3 Ialah melupakanmu

Ke-4 Darimu aku paham, airmata

ialah rahasia

Ke-5 Penciptaan tuhan, yang

paling menakjubkan

7 Ke-7 Ke-1 Bila maaf umpama pintu

Ke-2 Di hatiku engkau bias masuk

Ke-3 Tanpa perlu mengetuknya lebih dulu

Ke-8 Ke-1 Aku punya cara sederhana mencintaimu

Ke-2

Dengan selalu mendoakan kebaikan

Ke-3 Dan Keselamatanmu

MAJAS No Bait Baris Majas Kalimat

1 Ke-1 Ke-1 Metafora Duka hanyalah mentega ynag meleleh di penggorengan panas

Ke-2 Metonimia Sajak ini doa, tangan yang menampung luka

2 Ke-2 Ke-3 Alegori Kupandangi langit lembut itu

Ke-4 Sinekdok Seakan berada dalam keluasan matamu

Ke-6 Hiperbola Yang lebih ajaib dari surga

3 Ke-4 Ke-3 Metafora Cara mencintaimu tanpa pernah merasa

kehilangan

Ke-4 Hiperbola Kangen ini. Laut tak bertepi

4 Ke-6 Ke-2 Litotes Satu-satunya cara yang tak pernah kubisa

5 Ke-7 Ke-1 Simile Bila maaf umpama pintu

RIMA No Bait Rima Beraturan Tidak Beraturan 1 Ke-1 S A N N √

2 Ke-2 I A U U A A √

3 Ke-3 N N N √ 4 Ke-4 N A N I T N U √

5 Ke-5 A A A √

6 Ke-6 A A U A N √

7 Ke-7 U K U √

8 Ke-8 U N U √

Amanat : Adanya perpisahan dalam sebuah hubungan perlu disikapi secara positif.

Seperti pada bait-bait di puisi ini dimana seseorang yang ditinggalkan kekasihnya, walaupun ia ditinggalkan ia selalu mendoakan yang terbaik untuk kekasihnya tersebut.

Tipologi :

Penilaian :

a. Bahasa yang digunakan : Diksinya cukup rumit, cukup sulit dimengerti b. Unsur Pendidikan : Mengandung unsur pendidikan, agar kita senantiasa menerima dan

selalu mendoakan yang terbaik untuk seseorang yang kita sayangi, sekalipun kita ditinggalkan

c. Penyesuaian dengan kehidupan sehari-hari : Baik sekali di implementasikan dalam kehidupan sehari – hari, seperti selalu berpikir yang baik dan positif kepada seseorang terutama seseorang yang di sayangi

Parafrase :

Duka yang dianggap seperti mentega yang meleleh di penggorengan panas, serta sajak doa dengan tangan yang menampung luka, yang menjaga seseorang agar dia tidak sendirian dan ditinggalkan. Mencintai merupakan cara berdoa setiap hari, untuk semua kebahagiaan, dipandangi langit lembut, seakan berada di dalam luasnya matamu dan kutemukan sebuah

tempat yang sebut “dunia” yang lebih ajaib dari surga.

Kekasihku, ku ingatkan selalu ada yang pantas kita muliakan, yang membuat kita akan terus bertahan bahkan dalam kesulitan.

Sesuatu yang kau sebut kenangan, telah membukakan padaku sebuah rahasia. Yaitu cara mencintaimu tanpa pernah merasa kehilangan. Dan Rasa Kangen ini bagaikan Laut tak

bertepi. Entah kenapa aku ingin membelikanmu jaket yang setiap kali dipakai aku dapat menghangatkanmu dengan kerinduanku.

Aku Masih terus menerka-nerka, Lebih merah mana, senja ataukah luka. Yang kau sembunyikan sekian lama pada ku.

Ada banyak cara untuk berbahagia, Satu-satunya cara yang tak pernah kubisa ialah melupakanmu. Darimu aku paham, airmata mu lah rahasia, yaitu Penciptaan tuhan, yang

paling menakjubkan.

Jika maaf bagaikan pintu, di dalam hatiku engkau bisa masuk tanpa perlu mengetuknya lebih dulu.

Aku punya cara sederhana mencintaimu, dengan selalu mendoakan setiap apa yang engkau lakukan serta keselamatanmu.

Sajak ini doa, tangan yang menampung luka, yang menjagamu, agar kau tak pernah merasa sendirian, dan ditinggalkan. Mencintaimu merupakan caraku berdoa setiap hari, untuk semua kebahagiaan kita. Aku telah belajar merasakan pedih, lewat ciuman-ciumanmu yang lembut dan menanggung duka dunia. Kupandangi langit lembut itu, seakan berada dalam keluasan matamu; dan kutemukan sebuah dunia, yang lebih ajaib dari surga. Kekasihku, selalu ada yang pantas kita muliakan, yang membuat kita akan terus bertahan, bahkan dalam kepedihan. Aku punya cara sederhana mencintaimu: dengan selalu mendoakan kebaikan dan keselamatanmu…

Sesuatu, yang kausebut kenangan, telah membukakan padaku rahasia, cara mencintaimu

tanpa pernah merasa kehilangan.

Kangen ini. Laut tak bertepi…

Entah kenapa, aku ingin membelikanmu jaket, yang setiap kali kaupakai, akan juga menghangatkan kerinduanku.

Aku masih saja menerka-nerka, lebih merah mana, senja ataukah luka, yang kau

sembunyikan sekian lama.

Ada banyak cara berbahagia; satu-satunya cara yang tak pernah kubisa ialah melupakanmu.

Duka hanyalah mentega yang meleleh di penggorengan panas.

Senja yang muram, selalu mengingatkan pada ciuman kita yang tergesa dan gemetar.

Ada saat-saat ketika mencoba melupakanmu, semua benda yang dulu pernah kita sentuh,

seperti berbicara kembali tentang kamu.

Darimu aku faham, bila airmata ialah rahasia penciptaan Tuhan, yang paling menakjubkan.

Malam, sesungguhnya, tak pernah memejam. Ia hanya diam-diam menyembunyikan luka kita dalam kelam, agar kita bisa tidur tentram.

Aku akan jadi doa malammu. Sementara kau perlahan memejam tentram, aku akan

menggapai langit: mengetuk pintu surga bagimu.