Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Transcript of Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
PEKERJA ANAK DAN PERMASALAHANNYA
Oleh: Nandi*)
ABSTRAK
Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia akan bertambah denganadanyapengeksploitasiandankeberadaanpekerjaanak.Pekerjaanakadalah sebuah istilahuntukmempekerjakananak kecil. Istilah pekerjaanakdapatmemilikikonotasi pengeksploitasiananakkecilatastenagamereka,dengangajiyangkecilataupertimbanganbagiperkembangan
kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan prospek masadepan.Kebanyakandariparapekerjaanaktidaksempatlagimenikmatimasa bermain atau bersekolah sebagaimana anak-anak yang lain.Mereka yang belum cukup umur itu, bekerja keras layaknya orangdewasa,baikdisektorformalmaupuninformal.Upaya penyelamatan masa depan pekerja anak diperlukan modelpemecahan yang bersifat holistik-komprehensif. Dari berbagaipendekatanyangbisadilakukan,diantaranyamelaluipendekatanyangbersifat client centered (berpusat pada klien/pekerja anak) yang
merupakanpendekatanmanajemenkasus.Kata kunci: Pekerja anak, Ketenagakerjaan, Penanggulangan pekerja
anak.
1.
Pendahuluan
Anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsasehingga mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar
dapat tumbuhdan berkembangmenjadianakyangsehat jasmanidanrohani, maju, mandiri, dan sejahtera menjadi sumber daya yangberkualitasdandapatmenghadapitantangandimasadatang.
Setiapanakmemilikihakuntuktumbuhdanberkembangsehinggaorang orangtua dilarang menelantarkan anaknya, sebagaimana diaturoleh Undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.Orangtuadapatdikenakansanksihukumankurunganyangcukupberat,termasukperusahaanyangmempekerjakananakdibawahumur.
*)Nandi,S.Pd.,adalahDosenJurusanPendidikanGeografiFPIPSUPI.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksploitasi&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksploitasi&action=edit -
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
Walaupundemikian,ternyatamasihbanyakanak-anakyangtidakdapatmenikmati hak tumbuh dan berkembang karena berbagai faktoryang berkaitan dengan keterbatasan kemampuan ekonomi keluarga
ataukemiskinan.Keluargamiskin,terpaksamengerahkansumberdayakeluarga untuk secara kolektif memenuhi kebutuhan hidup. Kondisidemikian mendorong anak-anak yang belum mencapai usia untukbekerja terpaksa harus bekerja. Hasil penelitian menunjukkan, anak-anakyangbekerja ternyatabukanuntukmemenuhi kebutuhan sendiri,melainkan justru untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomikeluarga.DalamUUNomor13Tahun2003 tentangKetenagakerjaan,disebutkan bahwa pekerja anak adalah anak-anak yang berusia dibawah 18 tahun. Anak-anak boleh dipekerjakan dengan syarat
mendapatizinorangtuadanbekerjamaksimal3jamsehari.KeputusanMenteriDalamNegeri danOtonomi DaerahNomor5
Tahun 2001 tentang Penanggulangan Pekerja Anak Pasal 1,menyatakanbahwapekerjaanakadalahanakyangmelakukansemuajenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan dan menghambatproses belajar serta tumbuh kembang, ayat selanjutnya menyatakanbahwaPenanggulanganPekerjaAnakatau disebutPPA adalah suatukegiatan yang dilaksanakan untuk menghapus, mengurangi danmelindungipekerjaanakberusia15tahunkebawahagarterhindardari
pengaruhburukpekerjaanberatdanberbahaya.Pekerjaanak adalahmasalah sosial yang telahmenjadi isudan
agendaglobalbangsa-bangsadidunia,takterkecualidiIndonesia.DataOrganisasiBuruhInternasional(ILO)menunjukkan,jumlahpekerjaanakdi dunia mencapai sekitar 200 juta jiwa. Dari jumlah itu, 75 persenberadadiAfrika,7persendiAmerikaLatin,dan18persendiAsia.
Di Indonesia, diperkirakan terdapat 2,4 jutapekerjaanak.BadanPusat Statistik (BPS)mencatat angka lebih besar, yaitu 2,5 juta jiwa.Angka yang tercatat tersebut barudata anak jalanan, belum termasuk
anak-anakyangterjundisektorindustri.MenurutBPS,usiayangdapatdikategorikanpekerjaanakadalah
mereka yang berumur10 - 14 tahun. Jika katagori yang dipakai lebihluassesuaidenganinstrumeninternasionaltentanganak,yaituusia0-18 tahun, jumlah pekerja anak akan jauh lebih besar. Pekerja anakdiyakini akan terus bertambah menyusul krisis ekonomi yang tidakkunjung usai sejak tahun 1997. Kecenderungan meningkatnya jumlahpekerja anak dapat dilihat dari meningkatnya anak jalanan setiaptahunnya.Dalambanyakkasus,anak-anakyangmasukkepasarkerja
merupakanrasionalisasiuntukmemenuhikebutuhanekonomikeluargayangdilandakemiskinan.
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
Sumbangan pekerja anak untuk ekonomi keluarga tidak kecil.Menurut laporan yang diungkap PBB, pekerja anak rata-ratamemberisumbangan 20 persen bagi ekonomi keluarga. Bahkan, berdasarkan
hasil survei Yayasan Pendidikan Indonesia tahun 2001, terungkapbahwa100persenanak-anakbekerjaataskemauansendiri.Hal yangmenarik, anak-anak jugamerasakanmanfaat selamamerekabekerja.Beberapamanfaat yangdiakui parapekerja anak sebagai faktoryangmendorong mereka bekerja adalah mendapat uang setiap minggu,banyak teman, ada kegiatan yang bermanfaat, dapat membantuorangtua,danadapengalamankerja.
2. Perkembangan Pekerja Anak
Perkembangan pekerja anak tahun 2002 - 2003 dapat dilihatberdasarkan hasil Survey Angkatan Kerja Nasional yang diuraikan dibawahini.Padatahun2002terdapat842,228ribuorangyangbekerja,menurunmenjadisebesar566,526ribupadatahun2003.Pekerjaanakdiperdesaanlebihbanyakdibandingkandiperkotaan.Padatahun2002,anakyangbekerjadiperdesaanberjumlah82persen,danpadatahun2003menurunmenjadi sebesar 447,027 persen.Diperkotaan, jumlahanakyangbekerjasebesar18persenatau150,931ribu.
Tabel 1 Jumlah Anak Usia < 15 Yang Bekerja
Tahun 2002 - 2003
Daerah 2002 2003
Kota 150.931 18 119.499 21
Desa 691.297 82 447.027 79
Jumlah 842.228 100 566.526 100
Sumber:Sakernas,2002dan2003.
Sebagaimana diuraikan pada tabel di atas, pekerja anak lebih
banyak berada di perdesaan dibandingkan perkotaan, padahalperdesaan erat kaitannya dengan sektor pertanian. Keadaan tersebutdapatdilihatdaritabeldibawahini,dimanasebagianbesaranakyangbekerja di sektor pertanian. Pada tahun 2002, 74 persen bekerja disektor pertanian. Pada tahun 2003, jumlah tersebut menurun menjadisebesar 63 persen. Selain itu, anak- anak yang bekerja pada sektorindustri,padatahun2002,sebesar25danmenurunmenjadisebesar19
persen pada tahun 2003. Sedangkan pekerja anak pada sektor jasa,
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
mengalamipeningkatandarisebesar1persenpadatahun2002menjadisebesar18persenpadatahun2003.
Tabel 2 Jumlah Anak Usia < 15 Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2002 - 2003
Lapangan Usaha 2002 2003
1.Pertanian 622.181 74 355.988 63
2.Industri 210.663 25 108.735 19
3.Jasa 9.385 1 101.804 18
Jumlah 842.228 100 566.526 100
Sumber:Sakernas2002dan2003
Tabel 3 Status Pekerja Anak Tahun 2002 - 2003
Status 2002 2003
Berusahasendiri 33.084 4 23.993 4
Berusahadibantuburuh 77.257 9 17.544 3
Pekerjatetap 463 0 0 0
Buruh/Karyawan 106.200 13 78.704 14
Pek.BebasPertanian 24.402 3 14.905 3
Pek.BebasNon-Pertanian 18.198 2 12.512 2
Pekerjatakdibayar 582.624 69 418.868 74
Jumlah 842.228 100 566.526 100
Sumber:Sakernas2002dan2003
Bila dilihat menurut status pekerjaan, anak-anak lebih banyakbekerja di sektor non-formal dibandingkan sektor formal. Sektor nonformal terdiri atas berusaha sendiri, misalnya menjadi penjual koran,penyesemirsepatu, tukangparkir,atau jenispekerjaanlain.Selain itu,yangbekerjabebasdisektorpertaniandannonpertaniansertasebagaipekerjatakdibayarberjumlah78persenpadatahun2002.Darijumlahtersebut, ternyata sebagian besar (69 persen) adalah pekerja tidakdibayarkarenaharusmembantuusahaorangtuaataukeluarga.
Pada sektor formal, anak-anak yang bekerja sebagai pekerjatetap, pada tahun 2002 adalah 13 persenmenjadi sebesar 14 persen
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
pada tahun 2003. yakni anak-anak yang bekerja di industri besarsebagaiburuhtetap.
3.
Status Praktek Pekerja Anak-Anak dan Upah Pekerja Minimum
Buruhanak-anakadabaikdikotamaupundesa,danbaikdisektorformal maupun non-formal. Sebuah survei oleh HimpunanKesejahteraanAnakIndonesiapada1996menemukanbahwa1,92jutaanak-anakberumurantara10dan14tahunbekerjapalingtidak4jamsehari. Himpunan itu percaya bahwaangka ini berarti 8,5 persen darisemuaanak-anak.Namunjumlahkeseluruhananak-anakyangbekerjabarangkali jauh lebih tinggi karena dokumen tentang usia anak-anakmudahsekalidipalsukandankarenaanak-anakdibawah10tahuntidak
disertakan dalam survei itu. Angka itu diyakini sudah lebih tinggi lagiakibat krisis ekonomi 1998.Meskipun data tidak tersedia, masyarakatluas sepakat bahwa sekitar dua juta anak-anak bekerja paling tidakempatjamsehari.
Indonesia adalah salah satu negara pertama yang terpilih untukikut dalam Program Penghapusan Buruh Anak-Anak Internasional(IPEC), danmenandatangani sebuah nota kesepahaman dengan ILOpada 1992 untuk memimpin kerja sama di bawah program ini.PemerintahdanILOmenandatanganisebuahnotalainmengenaiburuh
anak-anakpadaMaret1997yangmengikatmerekadalamkesepakatanuntuk memajukan persyaratan yang memungkinkan pemerintahmelindungiburuhanak-anakdansecarabertahapmelarang,membatasidanmengaturburuhanak-anakdengantujuanakhirmenghapuskannya.
Pemerintah mengakui adanya golongan anak-anak yang harusbekerjakarenaalasansosial-ekonomi,danpada1987MenteriTenagaKerjamengeluarkan sebuahperaturan, "Perlindungan bagi Anak-AnakYangTerpaksaBekerja."Peraturaninimengizinkanpenggunaananak-anak di bawah usia14 tahun yang terpaksa bekerjauntukmembantu
pendapatan keluarga mereka. Peraturan ini juga mewajibkan adanyaizin orang-tua, melarang pekerjaan yang berbahaya dan berat,membatasilamakerjaempatjamsehari,danmewajibkanmajikanuntukmelaporkan jumlah anak yangbekerjadibawahketentuan ini.Namunperaturan ini tidakmenetapkan usiaminimumuntuk anak-anak dalamkategori ini, yang secara efektif menggantikan ordinansi pemerintahkolonial tahun1925 tentang "UpayaMembatasiBuruhAnak-Anak danKerjaMalambagiWanita"yangmasihberlakusebagaiundang-undangsampaisekarangtentangburuhanak-anakdanyangmenetapkanbatas
usiakerjaminium12tahun.Peraturantahun1987itutidakdiberlakukan.Belum ada majikan yang diajukan ke pengadilan atas pelanggaranterhadap peraturan tentang hakikat pekerjaan anak-anak, dan belum
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
ada laporan yang dikumpulkan dari perusahaan-perusahaan yangmempekerjakananak-anak.
Undang-Undang No. 1 tahun 1951 dimaksudkan untuk
melaksanakan upaya perburuhan tertentu, termasuk ketentuanmengenai buruh anak-anak yang akan menggantikan perundang-undangan tahun 1925 itu. Namun, peraturan pelaksanaan untukketentuanpekerjaanak-anakbelumpernahdikeluarkan.Jadiketentuanburuhanak-anaktahun1951itumasihbelumsah.Pemerintahmelarangkerja paksa dan terikat bagi anak-anak, tapi tidak melaksanakanlaranganinisecaraefektif(lihatBagian6.c.)
Undang-Undang Ketenagakerjaan tahun 1997 melarangmajikanmempekerjakan anak-anak di bawah umur 15 tahun, namun mereka
bolehmempekerjakananak-anakyangterpaksabekerjakarenaalasanekonomi.Undang-undangbaruitu,yangdijadwalkanberlakupada1999,mengandung laranganserupadenganyangadapadaperaturantahun1987 mengenai majikan yang mempekerjakan anak-anak. Undang-undang ini juga menyatakan bahwa remaja (antara 15 dan 17 tahun)tidak boleh bekerja pada jam-jam tertentu di malam hari, di bawahtanah, di pertambangan, atau pada pekerjaan yang bisa memberidampaknegatifpadamoral,sepertiditempat-tempathiburan.
Menurut data perburuhan pemerintah, kebanyakan buruh anak-
anakbekerjadisektorpertanian,meskipunjumlahpekerjaanak-anakdikota-kota sudah meningkat besar karena urbanisasi. Sebuah LSMterkemuka memperkirakan pada 1998 bahwa 1,92 juta anak-anakbekerjalebihdariempatjamsehari.Darijumlahini,1,67jutabekerjadidesa-desa dan 249.000 bekerjadikota-kota.Menurut perkiraaanLSMitu,jumlahburuhanaklaki-lakilebihbanyakdaripadaanakperempuandi pedesaan: 1,01 juta anak laki-laki dan 662.000 anak perempuanbekerja.Sebaliknyadikota-kota jumlahanakperempuanyangbekerjamelampaui anak laki-laki: 119.402 anak laki-laki dan 130.000 anak
perempuanbekerja.Anak-anak lebih banyak bekerja di sektor non-formal ketimbang
sektor formal.Disektorformal pekerjaan anak-anakcenderung ada digaris batas antara ekonomi formal dan non-formal, seperti bersama-sama dengan orang tua mereka di industri rumah tangga dan diperkebunan, di toko milik keluarga atau pabrik kecil, terutama pabrikyangmerupakan"satelit"bagiindustribesar.Adajugaanak-anakyangbekerjadi industribesarmeskipun jumlahnya tidakdiketahui, terutamakarenadokumenyangmembuktikanusiamerekamudahdipalsukan.Di
sektor informal, mereka menjadi tukang koran, tukang semir, tukangparkir, atau cara lain untuk mendapatkan uang. Banyak anak-anakbekerja di lingkungan yang berbahaya seperti menjadi pemulung dan
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
tukang sampah, atau di jermal ikan dan kapal nelayan. Sebuah LSMterkemukamemperkirakanbahwapada1998,3.200anak-anakbekerjadijermal-jermallepaspantai,seringdalamkondisiyangmengenaskan.
Banyakpembanturumah tanggaadalahwanitadibawahusia15tahun.Meskipun angka yang tepat tidak tersedia, diperkirakan jumlahpembanturumahtanggaanak-anakmencapai1,5juta.Parapengamatsepakat bahwa jumlah ini naik pada 1998 sebagai akibat dari krisisekonomi. Sebuah survei yang dilakukan pada 1995 mengungkapkanbahwajamkerjaanak-anakinipanjang,upahmerekakecildanmerekaseringtidaksadarakanhakmerekasertaseringjauhdarikeluarga.
Sebuah undang-undang tahun1994memperpanjangmasawajibbelajardarienamtahunmenjadisembilantahun,tapiundang-undangitu
belum sepenuhnya dilaksanakan karena tidak memadainya fasilitassekolah serta kurangnya sumber daya keuangan keluarga untukmenunjang agar anak-anak tetap bersekolah.Sebuah LSMterkemukamelaporkanbahwa8jutaanak-anakputussekolahdasarsetelahkrisisekonomimulaipada1997.Sejumlahmajikanmempekerjakananak-anakkarena mereka lebih mudah diatur ketimbang orang dewasa, dancenderung tidakmembentuk serikat pekerjaataumengajukan tuntutankepada majikan. Anak-anak yang bekerja di pabrik biasanya bekerjasamalamanyadenganorangdewasa.Anak-anakbekerjaantaralaindi
industriperabotanrumahtanggadari rotandankayu, industripakaian,industrisepatu,pengolahanmakanan,danpabrikmainananak-anak.
4.
Penanggulangan Pekerja Anak
Upaya penanggulangan pekerja anak perlu dilakukan secaraterpaduantarsektordipusatdandaerah.Penanggulanganpekerjaanakmerupakan dilema pemerintah ingin melarang pekerja anak danmengharapkan semua anak usia sekolah dapat mengembangkanintelektualitasnyadisekolah,untukmendapatkansumberdayamanusia
yang bermutu di masa depan. Sementara di sisi lain pemerintah puntidakdapatmenghindardarikenyataanbahwamasihbanyak keluargamiskin,sehinggamengijinkananak-anakterpaksaharusbekerja.Padaintinyapengentasanpekerjaanakinidiupayakanmelaluiakarnya,yaitudarisisikeluarga,yaknikeluargamiskin.
Bagi anak-anak yang terpaksa karena alasan sosial - ekonomi,dalamupayamenambahpendapatankeluarga,makapadatahun1987Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan peraturan, "Perlindungan bagiAnak-Anak Yang Terpaksa Bekerja". Dalam ketentuan ini pemerintah
mengijinkan penggunaan anak-anak di bawah usia 14 tahun denganmewajibkan adanya izin orang-tua dan melarang pekerjaan yangberbahaya,sertapekerjaanberatdanmembatasilamakerjaempatjam
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
sehari.Disampingitu,pengusahawajibmelaporkanjumlahanakyangbekerjadibawahketentuantersebut.
Perlindungan dari sisi penawaran dilaksanakan melalui program
lintas sektor yang dimaksudkan untuk membatasi pekerja anak darisumber atau institusi yang melahirkan pekerja anak dengan melaluitindakan preventif. Program-program aksi antara lain GerakanPembangunanKeluargaSejahtera,Komunikasi,Informasi,danEdukasi(KIE),TabunganKeluargaSejahtera,KreditUsahaKeluargaSejahtera,PengembanganUsahaEkonomiProduktif,KemitraanDalamBerusaha,GerakanWajibBelajar,GerakanNasionalOrangtuaAsuh.
Dari sisi permintaan, upaya penanggulangan pekerja anakdilakukanmelaluiindustriatauperusahaanyangmempekerjakananak.
Ditengarai masih ada perusahaan yang mempekerjakan anak karenabeberapa halantara lain upah yang lebihmurah, biayaproduksi lebihsedikit, usiamereka relatifmuda sehingga sangatmudahdiatur, tidakbanyakmenuntutsepertipekerjadewasa.
5. Model pemecahan
Mengingatbetapapentingnyauntukmenyelamatkanmasadepanpekerjaanak,tentudiperlukanmodelpemecahanyangbersifatholistik-komprehensif. Dari berbagai pendekatan yang bisa dilakukan, ada
pendekatan yang bersifat client centered (berpusat pada klien/pekerjaanak) yang juga direkomendasikan Pusat Kajian PembangunanMasyarakat Unika Atmajaya (2000), yakni pendekatan manajemenkasus.Dalampendekatanmanajemenkasusadalangkah-langkahyangbisadilakukan.
Pertama, penggalian kebutuhan. Tahap ini dilakukan untukmengenaldanmemahamikebutuhanpekerjaanak.Disampingitudigalipula tentang kemampuan anak dan kelompok terdekatnya (keluargaatautemansebaya)dalammemenuhikebutuhandasardankebutuhan
emosionalnya. Di samping itu juga dilakukan upaya untuk menggalisumber daya lembaga formal (sekolah, lembaga sosial dan lain-lain)untuk mengidentifikasi bantuan yang dapat diberikan kepada pekerjaanaktersebut.
Kedua, perencanaan pelayanan. Untuk tahap ini dibentuk timpenanganan kasus yang terdiri dari berbagai profesi/lembaga yangterkaitsesuaidenganmasalahyangdihadapipekerjaanak.
Ketiga, pengadaan pelayanan. Tahap ini merupakan tahapimplementasidengancaramenghubungkanpekerjaanakdenganpihak-
pihakyangberkompetenuntukmendapatkanpelayanan.
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
Keempat, pemantauan. Hal ini perlu dilakukan secara terus-menerus agar dapat diketahui perkembangankemajuan klien (pekerjaanak),danpelayananyangdiberikantidakterputusditengahjalan.
Inilah bagian kecil dari upaya yang bisa dilakukan. Bila dalampelaksanaannya ada perhatian dan keterpaduan semua pihak, bukanmustahileksploitasianakbisadikikis,atausetidaknyabisamengurangipenderitanpekerjaanakdalammenjalanikehidupannya.
6. Penutup
Permasalahanpekerjaanakdi Indonesiaakansemakinpelikjikadibiarkan saja. Semakin hari semakin meningkat jumlah anak yangmenjadi pekerja, jika tidak dilindungi oleh undang-undang, maka
semakin besar pula peluang pengekploitasian hak asasi anak danmemperbesarangkakemiskinanpendudukbaikdidesamaupundikota.
Banyak penyebabanak sebagai pekerja, salah satu yang palingmendasar adalah alasan kebutuhan sosial-ekonomi, selain seoranganakmemutuskanuntukmenjadipekerjaanakadalahkeinginansendiri.Pekerja anak tersebar pada beberapa sektor baik formal maupuninformal dengan tingkat pendapatan rendah dan perlindunganketenagakerjaanyangtidakpasti.
Untukmengatasimasalahpekerjaanakdananakputussekolah,
seyogianya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berpihak padarakyat kecil, seperti menyediakan lapangan kerja, memberikan bekalketerampilan dan modal usaha yang dapat dikembangkan, misalnyamelaluikoperasiunitdesa.
Hal yang tidak kalah penting adalah sosialisasi atau kampanyemengenaipentingnyapendidikan.Memberikanpemahamantentangartipendidikan bagi generasi lanjut sangat mendesak dilakukan. Hal inimengingat paraorang tua dan anak cenderung berpikir pendek, yaknibekerjamencariuanguntukbertahanhidup.Sosialisasibisadilakukan
siapa saja, baik oleh lembaga pemerintahan maupun organisasikemasyarakatan.
Daftar Pustaka
Davis,Shelley.1997.ChildLaborinAgriculture.ERICClearinghouseforSocialStudies/SocialScienceEducationBloomingtonIN.
Hafid. 2004. Hentikan Eksploitasi terhadap Anak-anak .Artikel padaPikiran-RakyatSabtu,26Juni2004.
Hamot,GregoryE. - Jensen, Elizabeth S.2003. Teaching about Child
Laborand International HumanRights.ERICClearinghouse forSocialStudies/SocialScienceEducationBloomingtonIN.
-
5/20/2018 Artikel Di Jurnal GEA.pdf Pekerja Anak Dan Permasalahannya
Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006
KeputusanMenteriDalamNegeriDanOtonomiDaerahNomor5Tahun2001Tanggal8Januari2001TentangPenanggulanganPekerjaAnak.
LaporanAmerikaSerikatTentangPelaksanaanHakAsasiManusiaDiIndonesia Tahun 1998. Kedutaan Besar Amerika Serikat.Jakarta.
Supenti, Titin . 2003. DATA DAN ANALISIS Perkembangan PekerjaAnakTahun2002-2003.Pusdatinaker,Balitfo.
Vaknin, Sam. The Morality of Child Labor.United Press International(UPI)
Thomas R. DeGregori. 2002.Child Labor or Child Prostitution?. IowaStatePress.
UUNo.21Tahun2000TentangSerikatPekerja/SerikatBuruh.
http://www.upi.com/view.cfm?StoryID=20021004-022749-5949rhttp://www.upi.com/view.cfm?StoryID=20021004-022749-5949rhttp://www.upi.com/view.cfm?StoryID=20021004-022749-5949rhttp://www.upi.com/view.cfm?StoryID=20021004-022749-5949rhttp://www.upi.com/view.cfm?StoryID=20021004-022749-5949r