Asuhan Keperawatan Pada Disfungsi Psikologis Dengan Autisme Pada Anak

download Asuhan Keperawatan Pada Disfungsi Psikologis Dengan Autisme Pada Anak

of 9

description

keperawatan anak

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Disfungsi Psikologis Dengan Autisme Pada Anak

Asuhan keperawatan pada disfungsi psikologis dengan autisme pada anak1. Pengkajiana. Riwayat gangguan psikiatri/jiwa pada keluarga.b. Riwayat keluarga yang terkena autisme.c. Riwayat kesehatan ketika anak dalam kandungan. Sering terpapar zat toksik, seperti timbal. Cedera otakd. Status perkembangan anak. Anak kurang merespon orang lain. Anak sulit fokus pada objek dan sulit mengenali bagian tubuh. Anak mengalami kesulitan dalam belajar. Anak sulit menggunakan ekspresi non verbal. Keterbatasan Kongnitif.e. Pemeriksaan fisik Tidak ada kontak mata pada anak. Anak tertarik pada sentuhan (menyentuh/disentuh). Terdapat Ekolalia. Tidak ada ekspresi non verbal. Sulit fokus pada objek semula bila anak berpaling ke objek lain. Anak tertarik pada suara tapi bukan pada makna benda tersebut. Peka terhadap bau.

2. Phatway autis

NoDataEtiologiMasalah

1.Ds. : Ketidak nyamanan pada situasi sosial Ketidakmampuan menerima rasa keterkaitan sosial yang memuaskan (misal rasa memilki, perhatian, minat, atau berbagi cerita

Do : Disfungsi interaksi dengan orang lain Laporan keluarga tentang perubahan gaya atau interaksi Ketidak mampuan mengomunikasikan rasa keterkaitan sosial yang memuaskan ( rasa memiliki, perhatian , minat, atau berbagi cerita) Penggunaan perilaku interaksi sosial yang kurang berhasil

Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan perubahan proses pikir

2Ds: - kesulitan belajarDo: Tidak ada kontak mata atau kesulitan dalam kehadsiran tertentu Kesulitan mengungkapkan secara verbal (misalnya afasia,disfasia, atraksia dan disleksia) Kesulitan mengolah kata-kata atau kalimat ( afonia, dislalia, disartria) Kesulitan dalam mengomprenhensifkan dan mempertahankan pola komunikasi yang biasanya. Ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggunakan ekspresi tubuh atau wajah Verbalisasi yang tidak sesuai

Hambatan komunikasi verbal dan non verbal berhubungan dengan perubahan pada sistem saraf pusat

3Do : Terjadi gangguan proses fikir Hiperaktif yang berlebihan Disfungsi psikologis (orientasi afektif) Anak sulit tenang Tidak pernah merasa puas Sulit tidur Sering menghancurkan benda sekitarRisiko tinggi cidera : menyakiti diri berhubungan dengan kurang pengawasan

3. Diagnosa Keperawatana. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan perubahan proses pikirb. Hambatan komunikasi verbal dan non verbal berhubungan dengan perubahan pada sistem saraf pusatc. Risiko tinggi cidera : menyakiti diri berhubungan dengan kurang pengawasan.

NO.DXTUJUANINTERVENSIRASIONAL

1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam klien mau berinteraksi dengan keluarga, lingkungan sekitar dan perawat dengan kh: Klien berpartisipasi bermain dengan skala 3 (kadanng-kadang) Klien ada keterlibatan sosial yang ditunjukan dengan skala 4(sering) interaksi dengan teman dekat,tetangga, anggota keluarga,atau perawat1. Timbulkan rasa saling percaya dengan klien 2. Modifikasi prilaku : krampilan sosial

3. Membina hubungan yang kompleks

4. Peningkatan perkembangan : anak

5. Terapi rekreasi1. mempererat rasa saling percaya memudahkan kedekatan dengan klien2. membantu klien mengembangkan atau meningkatkan ketrampilan sosial interpersonal3. membina hubungan terapeutik dengan klien yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain4. memfasilitasi atau memberi penyuluhan kepada orang tua atau pengasuh untuk memfasilitasi pertumbuhan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, sosial, emosional anak prasekolah dan anak usia sekolah 5. menggunakan rekreasi terarah untuk meningkatkan relaksasi dan peningkatan keterampilan sosial

2. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam klien dapat berkomunikasi dengan baik K.h:- klien dapat melakukan komunikasi ekspresif (ekspresi pesan verbal atau nonverbal ya g bermakna)- klien melakukan komunikasi reseptif: penerimaan dan interpretasi pesan verbal ataua non verbal 1. Membina hubungan yang kompleks

2. kaji bahasa utama klien,kemampuan untuk berbicara, menulis,membaca, dan memahami3. penurunan ansietas klien dengan cara mengajak bermain

4. pelatihan memmori

1. membina hubungan terapeutik dengan klien yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain2. untuk mengetahui perkembangan klien

3. meminimlkan rasa khawatir, takut, prasangka,atau kesulitan yang berhubungan dengan sumber bahaya yang diantisipasi tidak jelas 4. memfasilitasi daya ingat

3. Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama 2x24 jam klien tidak terjadi resiko cidera dengan K.h : klien tampak tanang dengan lingkungan sekitar- pengendalian resiko : tindakan individu untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi ancaman kesehatan yang dapat dimodifikasi1. manajmen lingkungan :keamanan 2. identifikasi resiko 3. surveilans keamanan 1. memantau dan memanipulasi lingkungan fisisk atau memfasilitasi keamanan

2. menganalisis faktor resiko potensial, menentukan resiko kesehatan dan memproitaska strategi penurunan resiki untuk individu atau kelompok 3. mengumpulkan dan menganalisis informasi secara terarah mengenai klien dan lingkungan untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan dan memelihara keamanan klien