Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

download Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

of 25

description

keperawatan

Transcript of Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    1/25

    ASUHAN KEPERAWATAN TUBERCULOSIS PARU (TBC)

    A. Konsep Dasar Medi

    !. De"inisi

    Tuberkulosis (TB) Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

    Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi. (Mansjoer, !!"# hal $%).

    Tuberkulosis adalah penyakit infeksius yang disebabkan Mycobacterium Tuberkulosis

    terutama menyerang parenkim paru, dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya,

    termaksuk meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe. (Brunner, !!# hal &$").

    Tuberkulosis (TB) penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis

    yang mampu menginfeksi secara laten maupun progresif. ('lin, !!"# hal ").

    Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh MycobacteriumTuberculosis dan biasanya menjangkiti paru. ('sther, !!# hal "&).

    Tuberkulosis adalah contoh lain infeksi saluran napas ba*ah. Penyakit ini disebabkan

    oleh mikro+organisme Mycobacterium Tuberculosis, yang biasanya ditularkan melalui

    inhalasi percikan ludah (droplet), orang ke orang, dan mengkolonisasi bronkiolus atau

    alveolus. ('lishabeth, !!# hal $$).

    Tuberculosis adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang disebabkan

    oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini bisanya mengenai paru, tetapi mungkinmenyerang semua organ atau jaringan di tubuh. (obins, !!%# hal -$$).

    Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular, menyerang pada paru,

    disebabkan oleh basil mycobacterium tuberkulosa (Mur*ani, !!"# hal ).

    #. K$asi"iasi

    Menurut udoyo, dkk (!!" # hal &&), klasifikasi tuberculosis Paru, yaitu #

    a. Pembagian secara patologis#

    ) Tuberculosis primer (childhood tuberculosis).

    ) Tuberculosis post+primer ( adult tuberculosis)

    b. Pembagian secara aktivitas radiologis tuberculosis paru (/och Pulmonum) aktif , non aktif

    dan 0uiescent (bentuk aktif yang mulai menyembuh)

    c. Pembagian secara radiologis (luas lesi)

    ) Tuberculosis minimal, terdapat sebagian kecil infiltrate nonka+vitas pada satu paru maupun

    kedua paru, tetapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru.

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    2/25

    ) Moderately advanced tuberculosis, ada kavitas dengan diameter tidak lebih dari $ cm. jumlah

    infiltrate bayangan halus tidak lebih dari sepertiga bagian satu paru.

    &) 1ar advanced tuberculosis, terdapat infiltrate dan kavitas yang melebihi keadaan moderately

    advanced tuberculosis.

    Pada tahun "%$ 2merican Thoracic ociety memberikan klasifikasi baru yang diambil

    berdasarkan aspek kesehatan masyarakat#

    a. /ategori !# Tidak pernah terpajan dan tidak terinfeksi, ri*ayat kontak negative, tes

    tuberculin negatif.

    b. /ategori 3# Terpajan tuberculosis, tetapi tidak terbukti ada infeksi disini ri*ayat kontak

    positif, tes tuberculin negatif.

    c. /ategori 33# Terinfeksi tuberculosis, tetapi tidak sakit, tes tuberculin positif, radiologis dan

    sputum negatif.

    d. /ategori 333# Terinfeksi tuberculosis dan sakit.

    4i 3ndonesia klasifikasi yang banyak di pakai adalah berdasarkan kelainan klinis, dan

    mikro biologis#

    a. Tuberculosis paru.

    b. Bekas tuberculosis paru.

    c. Tuberkulosis tersangka .

    Tuberculosis tersangka terbagi menjadi tuberculosis tersangka yang diobati, disini sputum

    BT2 negatif, tetapi tanda+tanda lain positif. dan tuberculosis paru tersangka yang tidak

    diobati, disini sputum BT2 negatiaf, dan tanda+tanda lain juga meragukan.

    4alam +& bulan, TB tersangka ini sudah harus dipastikan apakah termaksuk TB paru aktif

    atau bekas TB paru. 4alam klsifikasi ini perlu dicantumkan# status biakan bakteriologi,

    mikriskopik sputum BT2, (langsung), biakan sputum BT2, status radiologis, kelainan yang

    relevan untuk tuberculosis paru, dan status kemoterapi, ri*ayat pengobatan dengan obat anti

    tuberkuosis.

    567 berdasarkan terapi membagi TB dalam $ kategori yaitu#

    a. /ategori 3, ditujukan terhadap kasus baru dengan sputum positif dan kasus baru dengan

    bentuk TB berat.

    b. /ategori 33, ditujukan terhadap kasus kambuh dan kasus gagal dengan sputum BT2 positif.

    c. /ategori 333 ditujukan terhadap kasus BT2 negatif dengan kelainan yang tidak luas dan

    kasus TB ekstra paru selain yang disebutkan dalam kategori 3

    d. /ategori 38 ditujikan kepada # TB kronik.

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    3/25

    %. Ana&o'i dan isio$oi

    9ambar . 2natomi Paru+paru

    (Sumber : Sylvia, Patofsiologi : Konsep klinis Proses-proses penyakit. EGC)

    Pernapasan (respirasi) adalah peristi*a menghirup udara dari luar yang mengandung

    oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida sebagai sisa

    dari oksidasi keluar dari tubuh, penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan

    disebut ekspirasi.

    :adi di dalam paru+paru terjadi pertukaran ;at antara oksigen yang di tarik dari udara

    masuk ke dalam darah

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    4/25

    terdapat epiglotis yang berguna untuk menutup laring se*aktu menelan, sehingga makanan

    tidak masuk ke trakea, sedangkan se*aktu bernapas epiglotis terbuka begitu seterusnya. :ika

    makanan masuk ke dalam laring maka kita mendapat serangan batuk, untuk mencoba

    mengeluarkan makanan tersebut dari laring.

    elain itu dibantu oleh adanya bulu+bulu getar silia yaitu untuk menyaring debu+debu,

    kotoran dan benda asing. 2danya benda asing = kotoran tersebut memberikan rangsangan

    kepada selaput lendir dan bulu+bulu getar sehingga terjadi bersin, kadang terjadi batuk.

    akibatnya benda asing=kotoran tersebut bisa dikeluarkan melalui hidung dan mulut. 4ari

    kejadian tersebut diatas udara yang masuk ke dalam alat+alat pernapasan benar+benar bersih

    a. 6idung

    6idung atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang

    (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). didalamnya terdapat bulu+bulu

    yang berguna untuk menyaring udara, debu, kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung.

    Bagian luar hidung terdiri dari kulit, lapisan tengah terdiri dari otot+otot dan tulang

    ra*an, lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat+lipat yang dinamakan karang

    hidung (konka nasalis) yang berjumlah tiga buah yaitu# konka nasalis inferior, konka nasalis

    media dan konka nasalis superior.

    4iantara konka ini terdapat tiga buah lekukan meatus yaitu meatus superior (lekukan

    bagian atas), meatus medialis (lekukan bagian tengah) dan meatus inferior ( lekukan bagian

    ba*ah). Meatus+meatus ini lah yang dile*ati oleh udara pernapasan, sebelah dalam terdapat

    lubang yang berhubungan dengan tekak, lubang ini disebut kona. dasar dari rongga hidung

    dibentuk oleh tulang rahang atas, ke atas rongga hidung berhubungan dengan beberapa

    rongga yang di sebut sinus paranasalis, yaitu sinus maksilaris pada rongga rahang atas, sinus

    frontalis pada rongga tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang baji dan sinus

    etmoidalis pada rongga tulang tapis.

    Pada sinus etmoidalis, keluar ujung+ujung saraf penciuman yang menuju konka nasalis.

    Pada konka nasalis terdapat sel+sel penciuman sel tersebut terutama terdapat di bagian atas.

    pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut saraf atau reseptor dari saraf penciuman

    (nerfus olfaktorius).

    b. 1aring

    Tekak atau faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan

    makanan, terdapat di dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan

    ruas tulang leher. 6ubungan faring dengan organ+organ lain# ke atas berhubungan dengan

    rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana, kedepan berhubungan

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    5/25

    dengan rongga mulut tempat hubungan ini bernama istmus fausium, ke ba*ah terdapat dua

    lubang, kedepan lubang laring, ke belakang lubang esophagus.

    4i ba*ah selaput lendir jaringa ikat, juga di beberapa tempat terdapat folikel getah

    bening. Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. 4isebelahnya terdapat dua buah

    tonsil kiri dan kanan dari tekak. 4i sebelah belakang terdapat epiglotis yang berfungsi

    menutup laring pada *aktu menelan makanan.

    c. ?aring

    ?aring atau pangkal tenggorokan merupakan saluran udara dan bertindak sebagai

    pembentukan suara, terletak di bagian depan faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan

    masuk ke dalam trakea di ba*ahnya. Pangkal tenggorok itu dapat di tutup oleh sebuah

    empeng tenggorok yang di sebut epiglotis yang terdiri dari tulang+tulang ra*an yang

    berfungsi pada *aktu kita menelan makanan menutupi laring.

    d. Trakea

    Trakea atau batang tenggorok merupakan lanjutan dari laring yang di bentuk oleh @

    sampai ! cincin yang terdiri dari tulang+tulang ra*an yang berbentuk seperti kuku kuda

    ( huruf

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    6/25

    dibentangkan luas permukaanya lebih kurang "! m. Pada lapisan ini terjadi pertukaran

    udara, 7 masuk ke dalam darah dan

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    7/25

    pulmonalis ke atrium kiri. 2rteri pulmonalis memba*a darah yang sedikit mengandung

    oksigen dari ventrikel kanan ke paru+paru.

    bernapas ini diatur

    oleh pusat pernapasan yang terletak dalam sumsum penyambung (medulla oblongata). 7leh

    karena seseorang dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya, ini berarti

    bah*a refle> bernapas juga diba*ah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat peka

    terhadap kelebihan kadar

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    8/25

    akan tertarik, yang menarik paru+paru sehingga tekanan udara di dalamnya berkurang dan

    masuklah udara dari luar.

    'kspirasi, pada suatu saat otot+otot akan kendor lagi (diafragma akan menjadi cekung,

    muskulus interkostalis miring lagi) dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali,

    maka udara didorong keluar. :adi proses respirasi atau pernapasan ini terjadi karena adanya

    perbedaaan tekanan antara rongga pleura dan paru+paru.

    Pernapasan dada, pada *aktu orang bernapas, rangka dada terbesar bergerak,

    pernapasan ini dinamakan pernapasan dada. 3ni terdapat pada rangka dada yang lunak, yaitu

    pada orang+orang muda dan pada perempuan.

    Pernapasan perut. :ika pada *aktu bernapas diafragma turun naik, maka ini dinamakan

    pernapasan perut. :ika pada *aktu bernapas diafragma turun naik, maka ini dinamakan

    pernapasan perut. /ebanyakan pada orang tua, karena tulang ra*annya tidak begitu lembek

    dan bingkas lagi yang disebabkan oleh banyak ;at kapur mengendap di dalamnya dan ini

    banyak ditemukan pada pria. (yaifuddin, !!@# hal ").

    *. E&io$oi

    Penyebab penyakit tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan

    Mycobacterium Bovis. /uman tersebut mempunyai ukuran !,- $ mikron > !,& !,@ mikron

    dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai

    selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam

    mikolat).

    Bakteri ini mempunyai sifat istime*a yaitu dapat bertahan terhadap pencucian *arna

    dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil tahan asam (BT2), serta tahan

    terhadap ;at kimia dan fisik. /uman tuberculosis juga tahan dalam keadaan kering dan

    dingin, bersifat dorman dan anaerob.

    Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan !! !< selama - ! menit atau pada

    pemanasan @! o< selama &! menit, dan dengan %! "- D selama -+ &! detik. Bakteri ini

    tahan selama + jam di udara terutama di tempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan+

    bulan), dapaat hidup bertahun+tahun di dalam lemari es, hal ini terjadi karena kuman berada

    dalam sifat dorman. 4ari sifat dorman ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan

    tuberculosis aktif lagi, namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara. 4ata pada tahun

    ""& melaporkan bah*a untuk mendapatkan "! D udara bersih dari kontaminasi bakteri

    memerlukan $! kali partukaran udara.

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    9/25

    4i dalam jaringan kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni di dalam sitoplasma

    makrofag yang semula memfagositasi malah kemudian disenanginya karena banyak

    mengandung lipid. ifat lain kuman ini adalah aerob. ifat ini menunjukan bah*a kuman

    lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. 4alam hal ini tekanan oksigen

    pada bagian apical paru paru lebih tinggi dari bagian lain, sehingga bagian apical ini

    merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis. (5idoyono, !!# hal -).

    +. Pa&o"isio$oi

    Menurut udoyo, dkk (!!" # hal &), proses perjalanan penyakit tuberculosis Paru,

    yaitu #

    a. Tuberkulosis primer

    Penularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibatukan atau dibersinkan keluar

    menjadi droplet nuclei dalam udara sekitar kita. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam

    udara bebas selama + jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang

    buruk dan kelembaban. 4alam suasana yang lembab dan gelap kuman dapat tahan berhari +

    hari sampai berbulan bulan. Bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat, ia akan

    menempel pada saluran napas atau jaringan paru. Partikel dapat masuk ke alveolar bila

    ukuran partikel E - mikrometer. /uman akan dihadapi pertama kali oleh neutrofi, kemudian

    baru oleh makrofag. /ebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag

    keluar dari percabangan trakeobronkial bersama dengan gerakan silia bersama sekretnya.

    Bila kuman menetap di jaringn paru, berkembang biak dalam sitoplasma makrofag. 4i

    sini ia dapat terba*a masuk ke organ tubuh lainnya. /uman yang bersarang di jaringan paru

    akan berbentuk sarang tuberculosis pneumonia kecil dan disebut sarang primer atau efek

    primer atau sarang (focus) ghon. arang primer ini dapat terjadi di setiap bagian jaringan

    paru. Bila menjalar sampai ke pleura, maka akan terjadilah efusi pleura. /uman dapat juga

    masuk melalui saluran gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring, dan kulait, terjadi

    limfedenopati regional kemudian bakteri masuk ke dalam vena dan menjalar ke seluruh organ

    seperti paru, otak, ginjal, tulang. Bila masuk ke arteri pulmonalis maka terjadi penjalaran ke

    seluaruh bagian paru menjadi TB milier.

    4ari sarang primer akan timbul peradangan saluran getah bening menuju hilus

    (limfangitis lokal), dan juga diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis

    regional). arang primer limfangitis lokal F limfadenitis regional G kompleks primer

    (ranke). emua proses ini memakan *aktu &+ minggu. /ompleks primer ini selanjutnyamenjadi #

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    10/25

    ) embuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat. 3ni yang banyak terjadi.

    ) embuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis+garis fibrotik, klasifikasi di hilus,

    keadaan ini terdapat pada lesi pnemunia yang luasnya H - mm dan I ! D diantaranya dapat

    terjadi reaktivitas lagi karena kuman yang dormant.

    &) Berkomplikasi dan menyebar secara# perkontinuitatum, yakini menyebar ke sekitarnya.

    ecara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun paru di sebelahnya, kuman dapat

    juga dapat tertelan bersama sputum dan ludah sehingga menyebar ke usus. ecara limfogen

    ke organ tubuh lain+ lainya. ecara hematogen ke organ tubuh lainnya. emua kejadian di

    atas tergolong dalam perjalanan tuberculosis primer.

    b. Tuberculosis pasca primer (sekunder)

    /uman yang dormant pada tuberculosis primer akan mucul bertahun tahun kemudian

    sebagai infeksi endogen menjadi tuberculosis de*asa. Mayoritas reinfeksi mencapai "!D.

    Tuberculosis sekunder terjadi karena imunitas menurun seperti malnutrisi, alcohol, penyakit

    maligna, diabetes, 234, gagal ginjal. Tuberculosis pasca primer ini dimulai dengan sarang

    dini yang berlokasi di region atas paru (bagian apical posterior lobus superior atau inferior).

    3nvasinya adalah ke daerah parenkim paru+paru dan tidak ke nodus hiler paru.

    arang dini ini mula+mula juga berbentuk sarang pneumonia kecil. 4alam &+! minggu

    sarang ini menjadi tuberkel yakini suatu granuloma yang terdiri dari sel+sel histiosit dan sel

    datia+langerhans (sel besar dengan banyak inti) yang dikelilingi oleh sel+sel limfosit dan

    berbagai jaringan ikat.

    TB pasca primer juga dapat berasal dari infeksi eksogen dari usia muda menjadi TB

    usia tua tergantung dari jumlah kuman, virulensi nya dan imunitas pasie, sarang dini ini dapat

    menjadi #

    ) 4ireabsorbsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacat.

    ) arang yang mula+mula meluas, tetapi segera menyembuh dengan serbukan jaringan fibrosis.

    2da yang membungkus diri menjdai keras, menimbulakan perkapuran. arang dini yang

    meluas sebagai granuloma berkembang menghancurkan jaringan ikat sekitarnya dan bagian

    tengahnya mengalami nekrosis, menjadi lembek membentuk jaringan keju. Bila jaringan keju

    dibatukan keluar maka akan terjadilah kavitas. /avitas ini mula+mula berdinding tipis, lama+

    lama dindingnya menebal karena infiltrasi jaringan fibroblast dalam jumlah besar, sehingga

    menjadi kavitas sklerotik (kronik). Terjadinya perkijuan dan kavitas adalah karena hidrolisis

    protein lipid dan asam nukleat oleh en;im yang diproduksi oleh makrofag, dan proses yang

    berlebihan sitokin dengan TJ1 nya. Bentuk perkijuan lain yang jarang adalah cryptic

    dissesminaate TB yang terjadi pada immunodifisiensi dan usia lanjut.

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    11/25

    4isini lesi sangat kecil, tetapi berisi bakteri sangat banyak kavitas dapat

    ) meluas kembali dan menimbulakan sarang pneumonia baru. Bila isi kavitas ini masuk ke

    dalam peredaran darah arteri, maka akan teradi TB Milier. 4apat juga masuk ke paru

    sebelahnya atau tertelan masuk ke lambung dan selanjutnya ke usus jadi TB usus. arang ini

    selanjutnya mengikuti perjalanan seperti yang disebutkan terdahulu. Bisa juga terjadi TB

    endobronkial dan TB endotrakeal atau empiema bila rupture ke pleura .

    ) Memadat dan membungkus diri sehingga menjadi tuberkuloma ini dapat mengapur dan

    menyembuh atau dapat aktif kembali menjadi cair dan jadi kavitas lagi. /omplikasi kronik

    kavitas adalah kolonisasi oleh fungus seperti aspergillus dan kemudian menjadi mycetoma .

    &) Bersih dan menyembuh disebut open healed cavity. 4apat juga menyembuh dengan

    membungkus diri menjadi kecil. kadang+kadang berkahir sebagai kavitas yang terbungkus,

    menciut dan berbentuk seperti bintang disebut stellate shaped.

    ecara keseluruhan akan terdapat tiga macam sarang yakini #

    ) arang yang sudah sembuh, sarang bentuk ini tidak perlu pengobatan lagi.

    ) arang aktif eksudatif. arang bentuk ini perlu pengobatan yang lengkap dan sempurna.

    &) arang yang berada diantara aktif dan sembuh , sarang bentuk ini dapat sembuh spontan

    tetapi mengingat kemungkinan eksaserbasi kembali, sebaiknya di berikan pengobatan yang

    sempurna juga.

    ,. Mani"es&asi K$inis

    Menurut udoyo, dkk (!!"# hal &$), Tanda dan gejala tuberculosis Paru, yaitu #

    a. 4emam

    Biasanya subfebril menyerupai demam influen;a tetapi panas badan kadang+kadang dapat

    mencapai $!+$ o

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    12/25

    menjadi produktif (menghasilkan sputum). /eadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah

    karena terdapat pembuluh darah yang pecah. /ebanyakan batuk darah pada tuberculosis

    terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.

    c. esak napas

    Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas. esak napas akan

    ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah

    bagian paru+paru.

    d. nyeri dada

    gejala ini agak jarang ditemukan, nyeri dada tibul bila infiltrasi radang sudah sampai ke

    pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura se*aktu pasien

    menarik atau melepaskan napasnya.

    e. Malaise

    Penyakit tuberculosis bersifat randang yang menahun. 9ejala malaise sering ditemukan

    berupa aneroksia, tidak ada nafsu maka, badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala,

    meriang, nyeri otot, keringat malam dan lain+lain. 9ejala malaise ini makin lama makin berat

    dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.

    -. Pe'erisaan Dianos&i

    Menurut Mansjoer, dkk (""" # hal $%), pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada

    klien dengan tuberculosis Paru, yaitu #

    a. ?aboratorium darah rutin # ?'4 normal = meningkat, limfositosis.

    b. Pemeriksaan sputum BT2 # untuk memastikan diagnostik TB paru, namun pemeriksaan ini

    tidak spesifik karena hanya &! %! D pasien yang dapat didiagnosis berdasarkan

    pemeriksaan ini.

    c. Tes P2P (Peroksidase 2nti Peroksidase)

    Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen staining untuk menentukan

    adanya 3g9 spesifik terhadap basil TB.

    d. Tes Mantou> = Tuberkulin

    Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen staining untuk menentukan

    adanya 3g9 spesifik terhadap basil TB.

    e. Tehnik Polymerase

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    13/25

    4eteksi gro*th indeks berdasarkan yang menunjang diagnosis TB, yaitu #

    ) Bayangan lesi terletak di lapangan paru atas atau segment apikal lobus ba*ah

    ) Bayangan ber*arna ( patchy ) atau bercak ( nodular )

    &) 2danya kavitas, tunggal atau ganda

    $) /elainan bilateral terutama di lapangan atas paru

    -) 2danya klasifikasi

    @) Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian

    %) Bayangan millier

    Menurut udoyo, dkk (!!" # hal &-), pemeriksaan diagnostic

    yang dapat dilakukan pada klien dengan tuberculosis Paru, yaitu #

    a. Pemeriksaan radiologis (Photo Thora>)

    ?okasi lesi tuberculin umumnya di daerah ape> paru (segmen apical lobus atas atau

    segmen apical lobus ba*ah), tetapi dapat juga mengenai lobus ba*ah (bagian inferior) atau di

    daerah hilus menyerupai tumor paru (misalnya pada tuberculosis endobronkial).

    Pada a*al penyakit saat lesi masih merupakan sarang+sarang pneumonia, gambaran

    radiologis berupa bercak+bercak seperti a*an dan dengan batas+batas yang tidak tegas. Bila

    lesi sudah diliputi jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang

    tegas. ?esi ini dikenal dengan tuberkuloma .

    Pada kavitas bayangannya berupa cincin yang mula+mula berdinding tipis. lama+lama

    dinding menjadi sklerotik dan terlihat menebal. Bila terjadi fibrosis terlihat bayangan yang

    bergaris+garis. Pada klasifikasi bayangannya tambak sebagai bercak+bercak padat dengan

    densitas tinggi. Pada atelektasis terlihat seperti fibrosis yang luas disertai penciutan yang

    dapat terjadi pada sebagian atau satu lobus maupun pada satu bagian paru.

    9ambaran tuberculosis millier terlihat berupa bercak+bercak halus yang umumnya

    tersebar merata pada seluruh lapang paru.

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    14/25

    9ambaran radiologis lain yang sering menyertai tuberculosis paru adalah penebalan

    pleura (pleuritis), massa cairan dibagian ba*ah paru (efusi pleura=empiema), bayangan hitam

    radioulsen di pinggir paru=pleura (pnemothora>)

    Pada satu foto dada sering di dapatkan bermacam+macam bayangan sekaligus (pada

    tuberculosis yang sudah lanjut) seperti infiltrate, garis+garis fibrotik, klasivikasi kavitas (non

    sklerotik=sklerotik) maupun atelektasis dan emfisema.

    b.

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    15/25

    Tes tuberculin hanya menyatakan apakah seorang individu sedang atau pernah terserang

    Mycobacterium tuberculosis, mycobacterium bovis.

    Tes mantou> ini dapat dibagi kedalam beberapa kategori yaitu #

    ) 3ndurasi !+- mm (diameternya ) mantou> negative G golongan non sensitivity.

    ) 3ndurasi @+" mm# hasil meragukan G golongan lo* grade sensitivity. 4isini peran antibody

    normal masih menonjol.

    &) 3ndurasi !+- mm# mantou> positif kuat G golongan hypersensitivity disini peran antibody

    selular paling menonjol.

    . Pena&a$asanaan Medi

    a. Pengobatan

    Menurut (5iduyono, !!# hal ), pengobatan yang dapat diberikan pada klien

    dengan tuberculosis Paru, yaitu #

    ) /ategori 3 ( 6K'=$ 6&&) untuk pasien TB< baru.

    ) /ategori 33 ( 6K' = 6K'=- 6&&'&) untuk pasien ulangan (pasien yang pengobatan

    kategori nya gagal).

    &) /ategori 333 ( 6= $6&&) untuk pasien yang baru dengan BT2 negative 7 positif

    $) isipan (6K') digunakan sebagai tambahan bila ada pemeriksaan akhir tahap intensif dari

    pengobatan dengan kategori 3 atau kategori 33 ditemuukan BT2 positif. 7bat diminum

    sekaligus jam sebelum sarapan pagi.

    4osis pemberian obat kategori #

    a) Tahap permulaan diberikan setiap hari selama bulan ( 6K') #

    ) 3J6 (6) # &!! mg tablet.

    ) imfapisin () # $-! mg + kaplet

    &) Pira;inamid (P) #-!! mg + & kaplet L -!! mg

    $) 'thambutol (') # %-! mg & kaplet L-! mg

    7bat tersebut diminum setiap hari secara intensif sebanyak @! kali regimen ini di sebut

    kombipak 33

    b) Tahap lanjutan diberikan tiga kali dalam semingggu selan $ bulan ($ 6&&) #

    ) 3J6 (6) # @!! mg tablet L &!! mg

    ) imfapisin () # $-! mg kaplet

    7bat tersebut diminum & kali dalam seminggu (intermiten) sebanyak -$ kali regimen ini

    disebut kombipak 333.

    Ta

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    16/25

    b. Menurut Mansjoer (!!! # hal $%$ ), pembedahan pada TB Paru.

    Peranan pembedahan dengan adanya 72T yang poten telah berkembang. 3ndikasi

    pembedahan dibedakan menjadi indikasi mutlak dan indikasi relative.

    ) 3ndikasi mutlak pembedahan adalah#

    a) semua pasien yang telah mendapat 72T tetapi sputum tetap posoitif.

    b) Pasien batuk darah masih tidak dapat diatasi dengan cara konservatif

    c) Pasien dengan fisula bronkopleura dan empiema yang tidak dapat diatasi secara konservatif.

    ) 3ndikasi relative pembedahan adalah#

    . Pasien denga sputum negative dan batuk+batuk darah perulang

    . /erusakan paru atau lobus dengan keluhan

    &. isa kavitas yang menetap.

    /. Ko'p$iasi

    Menurut udoyo, dkk (!!" # hal &), komplikasi yang dapat terjadi pada klien

    dengan tuberculosis Paru, yaitu #

    a. Pleuritis tuberkulosa

    Terjadi melalui fokus subpleura yang robek atau melalui aliran getah bening, sebab lain dapat

    juga dari robeknya perkijuan ke arah saluran getah bening yang menuju ronggal pleura, iga

    atau columna vertebralis.

    b. 'fusi pleura

    /elaurnya cairan dari peembuluh darah atau pembuluh limfe ke dalam jaringan selaput paru,

    yang disebabkan oleh adanya penjelasan material masuk ke rongga pleura. Material

    mengandung bakteri dengan cepat mengakibatkan reaksi inflamasi dan e>udat pleura yang

    kaya akan protein.

    c. 'mpiema

    Penumpukann cairana terinfeksi atau pus (nanah) pada cavitas pleura, rongga pleura yang di

    sebabkan oleh terinfeksinya pleura oleh bakteri mycobacterium tuberculosis (pleuritis

    tuberculosis).

    d. ?aryngitis

    3nfeksi mycobacteriym pada laring yang kemudian menyebabkan laryngitis tuberculosis.

    e. TB< Milier (tulang, usus, otak, limfe)

    Bakteri mycobacterium tuberculosis bila masuk dan berkumpul di dalam saluran pernapasan

    akan berkembang biak terutama pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, dan dapat

    menyebat melalaui pembuluh darah atau kelenjar getah bening, oleh karena itu infeksi

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    17/25

    mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi seluruh organ tubuh seperti paru, otak, ginjal,

    dan saluran pencernaan.

    f. /eruskan parennkim paru berat

    Mycobacterium tuberculosis dapat menyerang atau menginfeksi parenkim paru, sehingga jika

    tidak ditangani akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada parenkim yang terinfeksi.

    g. indrom gagal napas (24)

    4isebabkan oleh kerusakan jaringan dan organ paru yang meluas, menyebabkan gagal napas

    atau ketidak mampuan paru+paru untuk mensuplay oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

    !0. Pronosis.

    Tuberculosis paru dapat disembuhkan secara total dengan pemberian obat

    antituberculosis (72T) yang di konsumsi selama I @ bulan secara rutin. (ylvia, ""- # hal

    %-")

    !!. Pen1ea2an

    Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi mycobacterium

    tuberkuloisi adalah sebagai berikut #

    a. 7leh penderita dapat dilakukan dengan menutup mulut se*aktu batuk, dan membuang dahak

    tidak di sembatang tempat (di dalam larutan disinfektan).

    b. 4engan memberikan vaksin B

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    18/25

    ) /ebiasaan merokok atau minum alcohol

    &) ?ingkungan yang kurang sehat, pemukiman padat, ventilasi rumah yang kurang.

    b. Pola nutrisi metabolic

    ) Jafsu atau selera makan menurun

    ) Mual

    &) Penurunan berat badan

    $) Turgor kulit buruk,kering, kulit bersisik

    c. Pola eliminasi

    ) 2danya gangguan pada B2B seperti konstipasi

    ) 5arna urin berubah menjadi agak pekat karena efek samping dari obat tuberculosis paru

    d. Pola aktivitas dan latihan

    ) /elemahan umum= anggota gerak

    ) Pemenuhan kebutuhan sehari+hari terganggu.

    e. Pola tidur dan istirahat

    ) /esulitan tidur pada malam hari

    ) Mimpi buruk

    &) Berkeringat pada malam hari

    f. Pola persepsi kognitif

    Jyeri dada meningkat karena batuk

    g. Pola persepsi dan konsep diri

    ) Perasaan isolasi= penolakan karena panyakit menular

    ) Perasaan tidak berdaya

    h. Pola peran hubungan dengan sesama

    ) Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran

    ) 1rekuensi ineraksi antara sesame jadi kurang.

    i. Pola reproduksi seksualitas

    9angguan pemenuhan kkebutuhan biologis dengan pasangan

    j. Pola meknisme koping dan toleransi terhadap stress

    ) Menyangkal (khususnya selama hidup ini)

    ) 2nsietas

    &) Perasaan tidak berdaya

    k. Pola sistem kepercayaan

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    19/25

    /egiatan beribadah terganggu

    #. Dianosa Kepera4a&an

    4iagnosa kepera*atan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah

    kesehatan aktual dan potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi # pertama adanyanya

    masalah actual berdasarkan respon klien terhadap masalah atau penyakit. /edua faktor+faktor

    yang berkontribusi atau penyebab adanya masalah. /etiga kemampuan klien untuk mencegah

    atau menghilangkan masalah.

    Menurut 4onges, ("""# hal $), diagnosa yang sering muncul pada kasus tuberculosis

    paru adalah#

    a. /etidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan secret kental, atau secret darah,

    kelemahan, upaya batuk buruk dan edema trakeal= faringeal.

    b. esiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan=

    tambahan infeksi, terpajan lingkungan dan kurang pengetahuan untuk menghindari

    pemajanan pathogen.

    c. 9angguan pertukaran gas 7 edan ia.

    e. /urangnya pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan

    kurang informasi = salah interpretasi informasi, keterbatasan kognitif dan tak akurat = tak

    lengkap informasi yang ada.

    %. In&er5ensi Kepera4a&an

    etelah merumuskan diagnosa kepera*atan maka perlu dibuat perncanaan kepera*atan

    atau intervensi kepera*atan. Tujuan perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan

    dan mencegah maslah kepera*atan klien. Tahap perencanaan adalah penentuan prioritas

    diagnosa, penetapan sasaran (goal) dan tujuan , penetapan tujuan, penetapan kriteria evaluasi

    dan merumuskan intervensi kepera*atan.(Jursalam, !!# hal -&)

    etelah menyusun prioritas perencanaan di atas maka langkah selanjutnya adalah

    penyusunan rencana tindakan. 2dapun rencana tindakan dari diagnosa kepera*atan yang

    muncul pada Tuberkulosis Paru adalah sebagai berikut # (4oenges , """ # hal $$).

    a. /etidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan secret kental, atau secret darah,

    kelemahan, upaya batuk buruk dan edema trakeal= faringeal.

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    20/25

    T363an 7Mempertahankan jalan napas

    Kri&eria Hasi$ 7mengelaurkan secret tanpa bantuan, menunjukan

    perilaku mempertahankan jalan napas.

    Ren1ana Tindaan7

    ) /aji pungsi pernapasan seperti bunyai napas, irama, kedalaman.

    Rasiaina$ 7 Penurunan bunyi napas dapat menunjukan atelektasis, ronchi menunjukan

    akumulasi secret.

    )

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    21/25

    Rasiona$ 7Memberikan informasi data dasar a*itan= peningkatan suhu secara berulang+ulang

    dari demam yang terjadi untuk menunjukan bah*a bereaksi pada proses infeksi yang tidak

    dapat disembuhkan.

    $) /aji frekuensi, kedalaman pernapasan , perhatikan batuk spasmodik kering pada inspirasi

    dalam perubahan karakteristik sputum, dan adanya mengi = ronchi . lakukan isolasi

    pernapasan bila etiolgi batuk produktif tidak diketahui.

    Rasiona$7 /ongesti atau distress pernapasan dapat mengidentifikasi perkembangan P

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    22/25

    &) 4emonstrasikan atau anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan, khususnya

    dengan pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim.

    Rasiona$ 7membantu tahanan mela*an udara luar untk mencegah kolaps atau penyempitan

    jalan napas, sehingga membantu menyebarkan udara melalui paru dan

    menghilangkan=menurunkan napas pendek.

    $) 2jnurkan untuk bed rest = mengurangi aktivitas.

    Rasiona$ 7menurunkan konsumsi oksigen = kebutuhan selama periode penurunan pernapasan

    dapat menurunkan beratnya gejala.

    -) /olaborasi untuk pemberian oksigen tambahan

    Rasiona$ 7alat dalam perbaikan hipokalesemia yang dapat terjadi sekunder terhadap ventilasi

    = menurunnya permukaan alveolar paru.

    d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubah berhubungan dengan kelemahan, sering

    batuk= produksi sputum, dispnea dan anore>ia.

    T363an 7meningkatkan perubahan = perilaku pola makan untuk

    memenuhi kebutuhan nutrisi

    Kri&eria 2asi$7menunjukan peningkatan berat badan dan bebas

    dari tanda+tanda malnutrisi.

    Ren1ana Tindaan 7

    ) /aji status nutrisi, ri*ayat mual dan muntah.

    Rasiona$7 berguna dalam mendefinisikan derajat= luasnya masalah dan pilihan intervensi

    yang tepat.

    ) /aji pola diet yang disukai = tidak disukai

    Rasiona$# membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan= kekuatan khusus. Pertimbangan

    keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet.

    &) Monitor intake dan output secara periodik

    Rasiona$7berguna dalam mengukur keefektifan nutrisi dan dukungan cairan.

    $) 4orong klien untuk makan sedikit tapi sering dengan makan tinggi protein karbohidrat.

    Rasiona$7Memaksimalakan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang perlu=kebutuhan energi

    dari makanan yang banyak menurunkan iritasi gaster.

    -) ujuk keahli diet untuk menentukan komposisi diet

    Rasiona$7 memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adekuat untuk

    kebutuhan metabolic

    @) Berikan obat penetralisir asam lambung sesuai indikasi

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    23/25

    asional # dapat membantu menurunkan insiden mual dan muntah sehingga dengan obat atau

    efek pengobatan pernapasan perut yang penuh.

    %) Berikan terapi parenteral sesuai indikasi

    Rasiona$7membantu terpenuhinya kebutuhan cairan dan pengobatan parenteral.

    e. /urangnya pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan

    kurang informasi = salah interpretasi informasi, keterbatasan kognitif dan tak akurat = tak

    lengkap informasi yang ada.

    T363an 7menunjukan perubahan perilaku untuk memperbaiki

    kesehatan

    Kri&eria Hasi$ 7/lien menyatakan pemahaman proses penyakit=

    prognosis kebuthan pengobatan.

    Ren1ana Tindaan 7

    ) /aji tingkat pengetahuan pasien.

    Rasiona$ 7Menentukan tingkat pengetahuan pasien.

    ) /aji kemampuan belajar pasien

    Rasiona$ 7Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik dan ditingkatkan pada tahap

    individu.

    &) Beri penyuluah tentang penyakit TB Paru ( pengertian, penyebab, tanda dan gejala,

    patofisiologi, pengobatan, komplikasi, dan pencegahan).

    Rasiona$ 7 2gar pasien dapat mengerti tentang penyakit yang di TB Paru ( pengertian,

    penyebab, tanda dan gejala, patofisiologi, pengobatan, komplikasi, dan pencegahan).

    $) beri kesempatan untuk bertanya dan ja*ab pertanyaan pasien.

    Rasiona$ 7Meningkatkan pemahaman tentang penyakitnya.

    -) 'valuasi kembali tingkat pemahaman pasien tentang penyakit TB Paru ( pengertian,

    penyebab, tanda dan gejala, patofisiologi, pengobatan, komplikasi, dan pencegahan).

    Rasiona$ 7Mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang penyakit TB Paru (( pengertian,

    penyebab, tanda dan gejala, patofisiologi, pengobatan, komplikasi, dan pencegahan).

    @) 2njurkan pada pasien untuk mengunjungai petugas kesehatan bila ada keluhan.

    Rasiona$ 7 agar petugas kesehatan dapat mengatasi masalah kesehatan yang terdapat pada

    pasien.

    *. I'p$e'en&asi Kepera4a&an

    3mplementasi atau pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai

    tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan di susun dan

    dilanjutkan pada nursing orders untuk membantu klien tujuan yang diharapkan. 7leh karena

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    24/25

    itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor+faktor yang

    memperngaruhi masalah kesehatan klien. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien

    dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,

    pecegahan penyakit, pemuliahan kesehatan dan memanifestasi koping. Perencanaan tindakan

    kepera*atan akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika klien mempunyai keinginan untuk

    beradapatasi dalam pelaksanaan tindakan kepera*atan. elama tahap pelaksanaan, pera*at

    harus melakukan pengumpulan data dan memilih tinakan kepera*atan yang paling sesuai

    dengan kebutuhan klien. emua tindakan keper*atan di catat dalam format yang telah

    ditetapkan oleh semua institusi.

    4alam melaksanakan asuhan kepera*atan pada pasien dengan Tuberkulosis Paru yang

    perlu diperhatikan adalah memperhatikan jalan napas, pencegahan tahap penularan karena

    penyakit ini sangat berpotensi untuk menularkan kepada orang lain melalui udara ( born 3

    nfection), bebas dari geala distress pernapasan, nyeri berkurang = hilang, mempertahan kan

    berat badan ideal dan menunjukan prubaha perilau dalam meningkatkan kesehatan.

    4alam memberikan asuhan keper*atan, pera*at harus mampu bekerja sama dengan

    klien, keluarga, serta anggota tim kesehatan yang lain sehingga asuhan yang diberikan dapat

    optimal dan komprehensif. (Jursalam, !!# hal @&).

    +. E5a$3asi Kepera4a&an

    'valuasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses kepera*atan yang

    menandakan seberapa jauh diagnosa kepera*atan, rencana tindakan, dan pelaksanaan sudah

    berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan pera*at untuk memonitor kealpaanN yang

    terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan.

    'valuasi yang digunakan mencakup dua bagian yaitu evaluasi proses (formatting) dan

    evaluasi hasil (sumatif). 'valuasi proses adalah yang dilaksanakan secara terus+menerus

    terhadap tindakan yang telah dilakukan . sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi tindakan

    secara keseluruhan untuk menilai keberhasilan tindakan yang dilakukan dan menggambarkan

    perkembangan dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan.

    2dapun evaluasi yang diharapkan pada penyakit Tuberkulosis Paru berdasarkan

    diagnosa yang muncul adalah mempertahankan jalan napas, mencegah=menurunkan resiko

    penyebaran infeksi, bebas dari distress pernapasan, nyeri berkurang = hilang , bebas dari

    tanda+tanda malnutrisi dan berat badan menjadi ideal, melakukan perubahan perilaku dan

    pola hidup untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan resiko pengaktifan ulang

    penyakit Tuberculosis Paru. (Jursalam, !! # hal %)

  • 5/28/2018 Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru

    25/25

    ,. Peren1anaan P3$an

    Perencanaan pulang atau discharger planning pada pasien dengan tuberculosis paru

    adalah#

    a. 2njurkan klien untuk mengkonsumsi obat 72T secata teratur sesuai dengan instruksi dokter.

    b. Mencegah penyebaran infeksi, contoh membuang dahak ditempat yang tertutup dan tidak

    disembarang tempat bila perlu diberi larutan desinfektan

    c. 3stirahat yang cukup.

    d. Menghidari suhu udara yang terlalu dingin dan lembab.

    e. Memperbaiki sirkulasi udara di rumah dengan ventilasi rumah yang memadai.

    f. Memberikan penyinaran matahari yang baik di rumah.

    g. Menghindari faktor predisposisi seperti merokok, udara yang lembab dan kotor (polusi).

    h. Makanan yang dianjurkan 4iet tinggi protein (6e*ani # 4aging, susu, telur, ikan. Jabati #

    /acang+kacangan, tahu, tempe), 4iet tinggi vitamin # Buah+buahan dan sayuran

    i. Makanan yang harus dihindari adalah alcohol