Lapkas TB Paru tuberculosis

38
Laporan KASUS “tuberculosis paru” 1 Pembimbing : Dr. Rahmadi iwan, Sp. pd. Faridah Laili 2007730050

description

interna

Transcript of Lapkas TB Paru tuberculosis

Slide 1

Laporan KASUStuberculosis paru

1Pembimbing :Dr. Rahmadi iwan, Sp. pd.Faridah Laili2007730050IDENTITASNama : Tn. RUsia : 25 tahunJenis Kelamin: Laki-LakiPekerjaan: MahasiswaAlamat: Jl. Komarudin pengsiliTgl masuk RS: 31 Agustus 2013

2ANAMNESIS KU : Sesak sejak 1 hari SMRS

KT: Batuk, demam, nyeri dada, pusing3Riwayat Penyakit sekarang OS datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari SMRS. Sesak saat berbaring dan beraktivitas disangkal oleh os. Sesak disertai dengan nyeri dada. Nyeri dirasakan saat os menarik napas kuat dan berdiri, nyeri akan berkurang saat os duduk. Nyeri yang menjalar disangkal oleh os. Os juga mengeluh adanya batuk sejak 1 minggu SMRS, batuk berdahak berwarna putih kental dan susah dikeluarkan. Os mengaku 1 hari SMRS terdapat batuk berdarah 1 cc, berwarna merah segar dan tidak disertai lendir. Os juga mengeluh adanya demam sejak 2 hari SMRS, demam hilang timbul yang disertai menggigil. Adanya keringat malam hari disangkal oleh os. Os juga mengeluh sakit kepala, mual (+) tapi tidak sampai muntah. nafsu makan menurun, penurunan BB disangkal oleh os. BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan4RPD Os di diagnosis TB paru pada bulan februari 2013Riwayat hipertensi disangkalRiwayat maag disangkalRiwayat DM disangkalRiwayat asma, jantung disangkal

RPK :Ayah os punya riwayat TB paru Riwayat DM, hipertensi, asma disangkal

5R. Alergi : Debu, obat-obatan dan makanan disangkal

R. Pengobatan:Os meminum obat TB selama 2 minggu pada bulan februari 2013, kemudian pengobatan terputus (krn os sdh merasa sehat)

R. Psikososial:Os merokok 2 bungkus/ hari, os tinggal serumah dengan ayah yang pernah punya riwayat tb paru

6PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum : Pasien tampak sakit sedangKesadaran : CM dan kooperatifTTV :TD: 120/90 mmHgNadi: 82x/menit (kuat, cukup, regular)RR: 26x/menitSuhu: 36,6C

BB/TB: 70/176 Normal

7PEMERIKSAAN FISIKKepalaNormocephalRambut : distribusi normalMata: refleks pupil (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Hidung: napas cuping hidung (-), epistaksis (-) Telinga: normotia, sekret (-/-)Mulut: sianosis (-), mukosa lembab, lidah tremor (-), stomatitis (-)Leher Pembesaran KGB (-)

88PEMERIKSAAN FISIKThoraks

Cor Inspeksi Ictus cordis tidak tampakPalpasi Ictus cordis teraba di ICS 5Perkusi Batas kiri jantung pada linea axilaris anterior sinistra ICS VI. Batas kanan jantung pada linea parasternal dextra ICS IV. Batas atas jantung pada ICS II. Batas bawah jantung pada ICS VIAuskultasi BJ 1 dan BJ 2 reguler . Murmur (-), gallop (-)

99PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi Normochest. Retraksi (-). Gerak dinding dada simetris (+)PalpasiVokal fremitus dekstra = sinistra Perkusi Sonor (+/+)Auskultasi Wheezing (-/-). Ronki (-/-). Suara napas vesikuler1010PEMERIKSAAN FISIKInspeksi : datarAuskultasi : BU (+)normalPalpasi : nyeri tekan pada epigastrium (+), hepar & lien tidak terabaAscites (-)Perkusi : timpani

1111 PEMERIKSAAN FISIK

HangatCRT < 2 detikEdema -/-Ekstremitas AtasHangatCRT < 2 detikEdema -/-Ekstremitas Bawah1212ResumeSeorang laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari SMRS. Sesak disertai dengan nyeri dada. Nyeri saat os menarik napas kuat dan berdiri, berkurang saat duduk. Batuk sejak 1 minggu SMRS, batuk berdahak berwarna putih kental dan susah dikeluarkan. 1 hari SMRS terdapat batuk berdarah 1 cc, berwarna merah segar. Demam (+) 2 hari SMRS, menggigil (+), sakit kepala (+), mual (+) , nafsu makan menurunTD : 120/90 mmHgN : 82 x/menitRR : 26 x/menit13DAFTAR MASALAHDyspneuHemoptoe 1414AssesmentDyspneuOs mengeluh sesak sejak 1 hari SMRS, sesak disertai nyeri dada, nyeri saat os menarik napas kuat dan berdiri, berkurang saat dudukTD : 120/90 mmHgRR : 26x/menitWD: dyspneu e.c TB paru drop outDD/: dyspneu e.c pneumoni dyspneu e.c ppokR/ Dx : Rontgen ThoraksEKGR.Th : O2 2-3 L/mnt OAT kategori 2

2. Hemoptoe os mengeluh batuk-batuk berdahak sejak 1 minggu SMRS, 1 hari SMRS os batuk darah 1 cc, berwarna merah segar. Os mempunyai riwayat TB paru dengan pengobatan yang terputusWD : Hemoptoe e.c TB paru drop outDD : Hemoptoe e.c pneumoniaR. Dx : Rontgen thoraks Pemeriksaan sputum Pemeriksaan Lab LEDR. Th : OAT kategori 2 edukasi pasien : kepatuhan minum obat 1617Tinjauan PustakaPengertian TB ParuPenyakit infeksi menular yg disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis

Kuman menyerang Paru dan dapat juga mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003)

1818Di Asia Tenggara terdapat 33% kasus TB dunia, yaitu 182 kasus TB per 100.000 penduduk.Kematian akibat TB adalah 8000/hari atau 2-3 juta orang/tahun.Indonesia merupakan negara urutan ke-3 di dunia setelah India dan China dengan 250.000 kasus TB baru/tahun dan 140.000 kematian akibat TB.Di Indonesia TB adalah pembunuh no 1 diantara penyakit menular, dan penyebab kematian no 3 setelah penyakit jantung dan penyakit pernafasan akut.Epidemiologi ETIOLOGIKuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).

kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab.

Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.

CARA PENULARANPatogensisBakteri yang terhirupBakteri mencapai paru, masuk ke makrofagBakteri berkembang dalam makrofagMulai terbentuk lesi (causa necrosis)Bakteri berhenti tumbuh, lesi mengerasLesi mencairBakteri keluar lewat sputumReaktivasiMenyebar ke darah, organ lainKematian Imunitas menurunAktivasi makrofagKlasifikasi TB ParuMenurut Dep.Kes (2003)

1. Berdasarkan organ yang terinvasia. TB Paru : TB Paru BTA Positif TB Paru BTA Negatifb. TB Ekstra Paru : Ringan Berat

2. Berdasarkan tipe penderitaa. Kasus Barub. Kambuh (relaps) c. Pindahan (transfer in)d. Kasus berobat setelah lalai (default/drop out)

2323ALUR DIAGNOSA

GAMBARAN KLINISDiagnosis didasarkan :Gejala KlinisPemeriksaan FisikPemeriksaan BakteriologisPemeriksaan RadiologisPemeriksaan Penunjang lain.

GEJALA KLINIKGejala Lokal :Batuk > 2 mingguBatuk darahSesak nafasNyeri dadaGejala Sistemik :DemamGejala sistemik lainnya seperti malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan turun

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGISMetode SPS1. Sewaktu (dahak sewaktu saat kunjungan).2. Pagi (keesokan harinya)3. Sewaktu (saat mengantar dahak pagi)

Dahak Pagi (3P)Setiap pagi 3 hari berturut-turutPEMERIKSAAN RADIOLOGISLuas lesi yang tampak pada fotothoraks :1. LESI MINIMALbila proses tidak lebih dari sela iga 2 dan tidak dijumpai caviti2. LESI LUASbila lebih luas dari lesi minimalPEMERIKSAAN PENUNJANG LAINPemeriksaan DarahUji TuberkulinUji tuberkulin dinyatakan sakit bila diameter > 20mm dan didapatkan bulaPada malnutrisi, infeksi HIV, kasus kambuh tidak bermaknaPENGOBATAN

EFEK SAMPING

KomplikasiKomplikasi Dini :PleuritisEfusi PleuraEmpiemaFaringitis

Komplikasi lanjut :Obstruksi jalan nafasKerusakan parenkim berat36Daftar PustakaAlsagaff, Hood dan Abdul Mukty. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press. 2006.Mubin, Halim. Buku Panduan Praktis : Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan Terapi Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007.Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007.Price, Sylvia A. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Pross Penyakit, Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995.Sudoyo, W. Aru. et. al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2007. TERIMA KASIH