ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
-
Upload
hifzani-nurwanti -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penduduk lansia makin meningkat, sementara itu penurunan kemampuan
fisik dan mental lansia berpengaruh terhadap aktivitas sosial ekonominya. Jumlah penduduk
lansia di seluruh dunia pada tahun 2008 mencapai 425 juta jia atau !,8" dari seluruh
jumlah penduduk dunia. Jumlah ini diperkirakan akan mengalami peningkatan dua kali lipat
pada tahun 200# $%ujiastuti, 200&'. (edangkan pada tahun 200#, populasi lansia
diperkirakan ada 500 juta atau )) " dengan usia rata*rata !0 tahun $+ktavia, 200#'.
ndonesia menempati peringkat ke*)0 dunia untuk populasi manusia usia lanjut
$lansia'. %ada tahun 200# jumlah lansia mencapai 28,8 juta atau )) " dari total jumlah
penduduk di ndonesia, dimana sekitar -4 " dari jumlah lansia tersebut menderita penyakit
metabolik yang harus terus diobati selama hidupnya. %enyakit metabolik tersebut antara lain
adalah diabetes melitus $&& "', hipertensi $25 "', stroke $)# "', osteoporosis $)- "', dan
penyakit lainnya $! "' $+ktavia, 200#'.
ngka tertinggi dilaporkan dari (ukabumi di Jaa /arat sebesar 28,!". nsiden
hipertensi sekitar 5" pada deasa muda, 20" pada usia 50*!0 tahun, dan 50" pada usia 80
tahun. nsiden ini lebih tinggi pada propinsi lain dan meningkat pada mereka yang menderitadiabetes melitus atau insufisiensi ginjal $Jaleha, 200#'.
engkaji masalah kesehatan lansia merupakan hal yang penting dilakukan oleh
peraat karena lansia merupakan usia yang rentan terhadap berbagai jenis penyakit.
/erdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk membuat karya tulis yang
membahas tentang keperaatan gerontik.
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
2/16
B. Rumusan Masalah
/erdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu
bagaimana pelaksanaan asuhan keperaatan gerontik pada klien 1y. 3
C. Tujuan
). Tujuan Umum
ujuan umum dari penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan gambaran
nyata mengenai asuhan keperaatan gerontik pada klien 1y. .
2. Tujuan Khusus
dapun tujuan khusus penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata
tentang
a. %engkajian data yang menunjang masalah keperaatan pada klien 1y. b. 6iagnosa keperaatan pada klien 1y.
c. 7encana keperaatan untuk masing*masing diagnosa keperaatan
pada klien 1y.d. %elaksanaan tindakan keperaatan pada klien 1y.
e. %elaksanaan evaluasi pada klien 1y.
D. Manfaat
). anfaat eoritis
aporan ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai asuhan
keperaatan gerontik.
2. anfaat %raktis
a. /agi %enulis
aporan ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai asuhan keperaatan
pada klien n .
b. /agi 9eperaatan
9arya tulis ini dapat digunakan sebagai masukan untuk melaksanakan asuhan
keperaatan gerontik pada klien.
//
TINAUAN KA!U!
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
3/16
. I"ent#t#as Kl#en
1ama 1y.
:mur -4 tahun
Jenis kelamin %erempuan
%endidikan idak sekolah
(uku (unda
gama slam
(tatus perkainan Janda
anggal %engkajian 2# +ktober 20)0
lamat 7 02 7; 0) 6usun (ukamulya
6esa (ukamukti 9ecamatan %ataruman 9ota /anjar
/. !tatus Kesehatan !aat #n#
9lien mengatakan < ) minggu yang lalu sakit kepala dan disertai dengan influen=a,
klien mengatakan tidak berobat ke dokter maupun ke mantri hanya membeli obat arung
saja, menurut klien dengan minum obat arung keluhan yang dirasakan klien berkurang.
%ada saat pengkajian klien mengeluh sakit kepala dan juga masih disertai dengan
influen=a. 1yeri bertambah saat bangun dari perubahan posisi yaitu dari jongkok ke
berdiri, bila berjalan klien dibantu oleh buyutnya karena sudah 2 tahun klien tidak bisa
melihat $katarak', ekanan darah )-0>#0 mm?g, 1adi 88 @ > menit, %ernapasan 22 @ >
menit, suhu &!,5 AB.
B. R#$a%at Kesehatan Dahulu
9eluarga klien mengatakan klien < & tahun yang lalu pernah menderita penyakit
campak pada aktu itu klien di baa berobat ke dokter yang berada di /anjar. 9emudian
< 2 tahun yang lalu klien tidak bisa melihat sama sekali tetapi sebelumnya klien bisa
melihat alaupun remang*remang, klien pernah di baa ke dokter spesialis mata dan
dokter mendiagnosa baha klien menderita katarak dan harus di operasi. etapi klien
tidak mau di operasi dan hanya pasrah saja dengan keadaannya sekarang. 9eluarga klien
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
4/16
mengatakan klien mempunyai riayat penyakit hipertensi ,tekanan darahnya selalu tinggi
kadang mencapai 200 mm?g.
6. R#$a%at Kesehatan Keluarga
enurut penuturan keluarga, ada anggota keluarga yang mempunyai riayat penyakit
hipertensi yaitu anak klien.
C. Pemer#ksaan s#k ). Kea"aaan Umum
ingkat 9esadaran Bompos entis
%enampilan /ersih, klien tampak di bantu dalam berjalan
D 6 )-0 > #0 mm?g. 1 8! @ > menit, % 22 @>menit ( &!,5 AB.
2. Integumen
9eadaan kulit sudah mulai keriput di daerah tangan, kaki, muka dan hampir
seluruh tubuh, kekeyalan berkurang, keadaan permukaan kulit agak kasar, kebersihan
kulit baik. 9ulit tampak kering, di muka tampak ada hiperpigmentasi kecoklatan.
&. !#stem Hem'('#t#k
idak ada perdarahan pada baik dari hidung, mulut maupun adanya tanda*tanda
lembam.
4. Ke(ala
/entuk kepala simetris, rambut tampak beruban cukup banyak, rambut mulai
rontok, keadaan kebersihan rambut bersih tidak ada ketombe dan kutu. klien
melakukan cuci rambut seminggu 2 kali dan masih dilakukannya sendiri.
5. Mata
9eadaan mata klien pada saat inspeksi terdapat adanya katarak, penglihatan
sama sekali tidak bisa melihat, konjungtiva tidak pucat, sklera berarna agak
kekuningan disebabkan karena sudah lansia., reaksi pupil pada saat terang $miosis'
dan reaksi saat gelap $midrasis', kedua mata simetris.
!. Tel#nga
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
5/16
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
6/16
idak dapat terkaji karena klien menyatakan malu
)5. !#stem Muskul'skeletala. otot*otot ekstremitas kadang mengalami tremor bila di angkat lama.
b. kekuatan otot pada ekstremitas
5 5
5 5
)!. !#stem !araf Pusata. 1 klien masih mampu membedakan bau, merasakan bau
b. 1 penglihatan klien masih baik c. 1 , D masih dapat menggerakan bola mata
d. 1 D, D ajah simetris
e. 1 H, H kemampuan menelan baik f. 1 H kekuatan lidah baik
)-. !#stem En"'kr#n
idak ada gangguan sistem endokrin, tidak ada benjolan disekitar leher $ tidak
terdapat pembesaran kelenjar thyroid'
Anal#sa Data
N' Data Et#'l'g# Masalah
) DS :
· Keluarga klien
mengatakan sudah ± 2
tahun klien tidak bisamelihat dikarenakan
katarak, klien
mengatakan pernah
berobat ke dokter
spesialis mata dan
harus di operasi tapi
klien tidak mau.
· Klien mempunyai
riwayat hipertensi.
· Klien mengatakan
tidak bisa melihat
semuanya gelap.
DO :
· Klien tampak
%roses penuan
%eningkatan kandungan lipid dalam darah
%enipisan
membaran
sclera
%enumpukan lemak diarea sclera mata
6egenerasi
mukular
7esiko tinggi
injuri
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
7/16
dituntun ketika berjalan
· Usia klien 74 tahun
· Tidak mampu
melihat yang ditunjukan
pengkaji· ata klien tidak ada
reaksi meskipun disorot
oleh !ahaya.
· "alam pengkajian
keseimbangan klien
mempunyai resiko jatuh
tinggi
%enurunan fungsi mata>ketajaman
penglihatan
Egn persepsi sensori peglihatan
7esiko inggi injuri
2. DS :
· Keluarga klien
mengatakan sudah lama
klien mempunyai
riwayat penyakit
hipertensi.
· Klien mengatakan
sering sakit kepala
DO :
· Usia klien 74 tahun· T" #7$ % &$ mm'g
%roses menua
:mur yamg bertambah rteriosklerosis
ahanan perifer meningkat
?ipertensi
7esiko terjadinya
ggn serebro vaskuler
(akit kepala
7esiko
terjadinya ggn
serebro
vaskuler
Eangguan
1yaman nyeri
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
8/16
Egn nyaman nyeri
&. D!+I 9eluarga
mengatakan klien
mengalami susah tidur
kadang klien tidur
pukul 20 00 ;/ dan
kadang terbangun
pukul 0)00 ;/
I /ila sudah bangun
klien susuh tidur lagi.
I %ada siang hari klien
jarang tidur, jika tidur
siang paling ) jam
dari pukul )2 00*
)& 00 ;/.
D, +
I 9lien tampak cemas.
I dentifikasi masalah
emosional positif
emikirkan penyakit yang dideritanya
Cmosional klien labil
Eelisah
Egn istirahat tidur
Eangguanistirahat tidur
F. D#agn'sa Ke(era$atan). Eangguan 1yaman nyeri $sakit kepala' berhubungan dengan suplai +2 ke otak
berkurang akibat hipertensi ditandai dengan
D! +
o 9eluarga klien mengatakan sudah lama klien mempunyai riayat penyakit hipertensi.o 9lien mengatakan sering sakit kepala
D, +
o :sia klien -4 tahun
o 6 )-0 > #0 mm?g
2. Eangguan stirahat tidur berhubungan dengan emosional klien terganggu > labil
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
9/16
D!+
o 9eluarga mengatakan klien mengalami susah tidur kadang klien tidur
pukul 20 00 ;/ dan kadang terbangun pukul 0)00 ;/
o /ila sudah bangun klien susuh tidur lagi.
o %ada siang hari klien jarang tidur, jika tidur siang paling ) jam dari pukul )2 00*
)& 00;/.
D, +
o 9lien tampak cemas.
o dentifikasi masalah emosional positif
&. 7esiko tinggi injuri berhubungan dengan penurunan persepsi sensori $katarak'.
D! +
o 9eluarga klien mengatakan sudah < 2 tahun klien tidak bisa melihat dikarenakan
katarak, klien mengatakan pernah berobat ke dokter spesialis mata dan harus di
operasi tapi klien tidak mau.
o 9lien mempunyai riayat hipertensi.
o 9lien mengatakan tidak bisa melihat semuanya gelap.
D, +
o 9lien tampak dituntun ketika berjalan
o :sia klien -4 tahun
o idak mampu melihat yang ditunjukan pengkaji
o ata klien tidak ada reaksi meskipun disorot oleh cahaya.
o 6alam pengkajian keseimbangan klien mempunyai resiko jatuh tinggi
4. 7esiko tinggi terjadinya gangguan serebro vaskuler $(troke' berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan mengenai peraatan hipertensi.
D! +
o 9eluarga klien mengatakan sudah lama klien mempunyai riayat penyakit
hipertensi.
o 9lien mengatakan sering sakit kepala
D, +
o :sia klien -4 tahun
o 6 )-0 > #0 mm?g
E. Ren-ana Asuhan Ke(era$atan
N'. D#agn'sa
Ke(era$atan
Peren-anaan
Tujuan Inter)ens# Ras#'nal
). Eangguan 1yaman ujuan :mum )8. Jelaskan pada klien ). enurunkan kecemasan
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
10/16
nyeri $sakit kepala'
berhubungan
dengan suplai +2 ke
otak berkurang
akibat hipertensi
6alam jangka aktu 2
hari 7asa nyaman
terpenuhi, klien tidak
mengeluh nyeri.
ujuan 9husus
9lien tidak
mengeluhkan nyeri atau
mengatakan nyeri
berkurang.
9lien mengetahui
cara mendistraksi nyeri
mengenai kondisi penyakit yang
dideritanya dengan bahasa yang
dapat dimengerti klien dan
beritahukan dengan klien
alternatif terapi dan asuhan
keperaatan.
)#. /erikan penyuluhan
kesehatan tentang penyakit
hipertensi mulai dari pengertian,
penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan dan peraatan
hipertensi.
20. jarkan teknik distraksiuntuk mengurangi nyeri dengan
mengajarkan nafas dalam.
2). 9olaborasi pemberian
obat anti hipertensi
dan meningkatkan kerjasama
klien dalam proses terapi dan
rencana peraatan.
2. 6engan memberikan
penyuluhan kesehatan tentang
penyakit hipertensi diharapkan
pengetahuan keluarga
meningkat.
&. eningkatkan relaksasi
untuk mengurangi nyeri.
4. +bat anti hipertensi dapat
menurunkan tekanan darah
2. Eangguan stirahat
tidur berhubungan
dengan emosional
klien terganggu >
labil
ujuan :mum
6alam jangka aktu 2
hari Cmosional klien
stabil
ujuan 9husus
9lien dapat tidur
dengan nyenyak sesuai
kebiasaan klien
9lien dapat
mengungkapkan
perasaannya
). 6orong klien untuk mau
mengungkapkan perasaannya.
2. njurkan klien untuk
mengungkapkan perasaannya
secara terbuka pada keluarga
atau orang yang dipercaya oleh
klien.
&. /erikan motivasi untuk
sembuh berdasarkan
kepercayaan yang klien anut.
4. njurkan klien untuk
memperbanyak aktifitas pada
siang hari.5. njurkan klien untuk
segera tidur bila mengantuk
pada malam hari
). engungkapkan perasaan
dapat mengurani beban pikiran
dan meningkatkan trust.
2. engungkapkan perasaan
dapat mengurani beban pikiran
dan meningkatkan trust.
&. eningkatkan kerja sama
dan rasa tenang.
4. mendistraksikan beban
pikiran dan agar klien merasa
cape sehingga mudah tidur.
5. eningkatnya tercapainya
kondisi yang optimal dari tisur.
&. 7esiko tinggi
terjadinya cedera
ujuan :mum
6alam jangka aktu &
). ntisipasi dan
perkirakan kebutuhan klien
). emperkirakan resiko
klien untuk jatuh sehingga dapat
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
11/16
berhubungan
dengan penurunan
kemampuan
persepsi sensori
$katarak'
hari 9lien terbebas dari
cedera dan mampu
untuk melakukan
aktifitas secara optimal
berdasarkan
kemampuan yang
dimiliki
ujuan 9husus
idak terjadi cedera,
kriteria
klien berorientasi
terhadap rungan, klien
mengenal lingkungan idak terjadi
penurunan fungsi pada
otot yang sehat.
7uangan
termodifikasi sehingga
mengurangi resiko
jatuh.
9lien terorientasikan
terhadap ruangan.
dalam memenuhi kebutuhan
untuk toileting , makan atau
minum.
2. Jelaskan kepada klien,
dengan bahasa yang jelas dan
dapat dimengerti klien mengenai
keterbatasan pergerakan dan
gangguan sensori yang
dimilikinya tentang penyebab,
rencana tindakan yang harus
dilakukan.
&. +rientasikan klien
terhadap ruangan danlingkungan tempat klien tinggal,
termasuk orang yang dapat klien
hubungi atau panggil bila klien
membutuhkan bantuan
4. /ersama K sama klien,
lakukan pengaturan peralatan
atau dekatkan alat*alat yang
klien butuhkan terutama dalam
hal makan, minum,toileting , dan
bicarakan dengan klien posisi
masing*masing alat untuk
penempatannya sehingga mudah
dijangkau oleh klien.
5. Fasilitasi alat K alat yang
dapat klien gunakan untuk
membantu mobilisasi seperti
tongkat atau side alker di
dinding ruangan.
!. odifikasi ruangan
bersama keluarga untuk
mengurangi resiko jatuh atau
cedera $ingkungan yang aman
bagi lansia' menghindari
diprediksikan bantuan yang
harus diberikan.
2. eningkatkan
pemahaman tentang kondisi
tubuhnya, diharapkan
meningkatkan kerjasama dalam
rencana peraatan
&. engurangi kebingungan
dan antisipasi terhadap resiko
jatuh.
4. gar pemenuhan dapat
dipenuhi dengan cepat, aman dan
diharapkan klien lebih mandiri.
5. lat bantu berjalan
diperlukan untuk membantu
menopang beban tubuh klien,
sehingga titik tumpu beban yang
terlalu berat pada punggung akan
lebih tereliminir.
!. 7uangan yang teratur,
penempatan peralatan furniture
yang tidak tepat dan
pencahayaan yang kurang baik
akan meningkatkan resiko jatuh
dikarenakan pada lansia telah
terjadi penurunan koordinasi
gerak dan kemampuan.
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
12/16
ruangan yang tidak teratur,
seperti penempatan kursi yang
mudah di jangkau atau tidak
menghalangi jalan, pencahayaan
ruangan, menyediakan keset di
depan pintu toilet.
4. 7esiko tinggi
terjadinya gangguan
serebro vaskuler
$(troke'
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan
mengenai peraatan
hipertensi
ujuan :mum
6alam jangka aktu )
minggu 9eluarga dan
klien dapat meraat diri
secara mandiri..
ujuan 9husus
Eangguan
serebrovaskuler tidak
terjadi dengan kriteria
6 dalam batas normal.
%engetahuan
peraatan klien
bertambah mengenai
peraatan hipertensi.
). akukan pengontrolan
pengukuran tekanan darah
secara berkala 2 @ > minggu atau
jika klien merasakan ada
keluhan seperti pusing, nyeri di
bahu dan gejala krisis hipertensi
lainnya.
2. njurkan klien untuk mau
mengatakan keluhannya secara
jujur dan anjurkan klien untuk
segera menghubungi keluarga
jika keluhan tersebut muncul.
&. /erikan penyuluhan
kesehatan mengenai peraatan
kondisi hipertensi dan bahaya
hipertensi
enghindari makanan
berlemak, kandungan asam urat
tinggi dan kandungan garam
tinggi
jarkan klien latihan ringan
yang dapat dilakukan di tempat
tidur atau sambil duduk.
9aji pengtahuan klien tentang pengobatan tradisional untuk
kondisi hipertensi dan anjurkan
klien untuk menggunakannya
bila klien mengetahui. akukan
penyuluhan> beritahukan klien
tentang ramuan lainnya.
). %engukuran secara
berkala dapat mengetahu secara
dini penyimpangan yang muncul
2. 6eteksi dini pada kasus
krisis hipertensi penting agar
klien tidak jatuh dalam kondisi
yang lebih buruk
&. eningkatkan
pengetahuan klien sehingga
terbentuk perilaku poisitf
akanan adalah salah satu
yang meningkatkan resiko
meningkatnya tekanan darah.
atihan yang teratur dapat
meningkatkan kecepatan
sirkulasi
+abat*obat tradisional dapat
berguna untuk pencegahan
sehingga kondisi 6 klien dapat
stabil
(alah satu bahaya hipertensi
yaitu terjadinya stroke yang bisamemperparah kondisi klien.
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
13/16
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
14/16
). Eangguan 1yaman nyeri $sakit kepala' berhubungan dengan suplai +2 ke otak berkurang
akibat hipertensi2. Eangguan stirahat tidur berhubungan dengan emosional klien terganggu > labil
&. 7esiko tinggi injuri berhubungan dengan penurunan persepsi sensori $katarak'.
4. 7esiko tinggi terjadinya gangguan serebro vaskuler $(troke' berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan mengenai peraatan hipertensi.
DA&TAR PU!TAKA
Cffendy. 200). Pengantar Proses Keperawatan. %enerbit /uku 9edokteran CEB. Jakarta.
?artini. 2004. Pengantar Proses Keperawatan. %enerbit /uku 9edokteran CEB. Jakarta.
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
15/16
(ulistio. 200&. Pengantar Proses Keperawatan. http>>.google.com. 6iakses pada tanggal
2# Juni 200#.
TUGAS LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
http://www.google.com/http://www.google.com/
-
8/17/2019 ASUHAN_KEPERAWATAN_GERONTIK
16/16
O
L
E
H
RASNITA SRIWEDARI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM