Ayyyy Yuu

21
Kinetika Degradasi Asam Askorbat dalam Tablet Everfesent Aprilia Ayu Widiarti 2 , Irham 1 , Helma Rasyida 2 , Selvia Harum Sari 2 , Rayhanatussaziah 2 , Eko Anugrah Kahayanto 2 1 Ketua Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru 2 Anggota Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru Abstrak Latar Belakang : Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari kecepatan reaksi kimia. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika kimia hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati. Vitamin C (asam askorbat) merupakan salah satu zat yang mudah teroksidasi.Sementara itu, salah satu zat yang dapat mengoksidasi asam askorbat adalah Iodium, dengan reaksi yang berjalan cepat dan stoikhiometrik. Metode : Percobaan dilakukan dengan melarutkan tablet everfesent ke dalam aquadest 100 ml selama 30 menit pada suhu ruangan. Setelah itu, larutan everfesent dicampurkan dengan indicator amilum 1%, lalu dititrasi oleh iodium, kemudian amati perubahan warna yang terjadi. Ulangi langkah di atas dengan menggunakan larutan everfesent pada 60, 90 dan 120 menit. Hasil :Pada hasil penelitian terlihat perubahan warna dari kuning menjadi biru. Kecepatan reaksi dari 30, 60, 90 dan 120 menit menunjukkan grafik naik –turun. Kesimpulan : Kecepatan suatu reaksi sangat ditentukan oleh suhu dan waktu yang digunakan dalam reaksi. Kata kunci : kinetika, asam askorbat, suhu,waktu Abstract Background : Chemical Kinetics is science learning speed of chemical reaction. In the much reaction, chemical kinetics only detect elementary substance of evanescent start and result of arising out, become only react entirety which can be perceived. Vitamin C ( sour

description

tugas

Transcript of Ayyyy Yuu

Page 1: Ayyyy Yuu

Kinetika Degradasi Asam Askorbat dalam Tablet EverfesentAprilia Ayu Widiarti 2 , Irham1, Helma Rasyida2, Selvia Harum Sari 2,

Rayhanatussaziah2, Eko Anugrah Kahayanto2

1Ketua Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru

2Anggota Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru

AbstrakLatar Belakang : Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari kecepatan reaksi kimia. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika kimia hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati. Vitamin C (asam askorbat) merupakan salah satu zat yang mudah teroksidasi.Sementara itu, salah satu zat yang dapat mengoksidasi asam askorbat adalah Iodium, dengan reaksi yang berjalan cepat dan stoikhiometrik. Metode : Percobaan dilakukan dengan melarutkan tablet everfesent ke dalam aquadest 100 ml selama 30 menit pada suhu ruangan. Setelah itu, larutan everfesent dicampurkan dengan indicator amilum 1%, lalu dititrasi oleh iodium, kemudian amati perubahan warna yang terjadi. Ulangi langkah di atas dengan menggunakan larutan everfesent pada 60, 90 dan 120 menit.Hasil :Pada hasil penelitian terlihat perubahan warna dari kuning menjadi biru. Kecepatan reaksi dari 30, 60, 90 dan 120 menit menunjukkan grafik naik –turun.Kesimpulan : Kecepatan suatu reaksi sangat ditentukan oleh suhu dan waktu yang digunakan dalam reaksi.

Kata kunci : kinetika, asam askorbat, suhu,waktu

AbstractBackground : Chemical Kinetics is science learning speed of chemical reaction. In the much reaction, chemical kinetics only detect elementary substance of evanescent start and result of arising out, become only react entirety which can be perceived. Vitamin C ( sour of askorbat) representing one of Iihat vitamin easy to that teroksidasi.While, one of essence which can oxidize acid of askorbat is Iodium, with reaction which crack on and stoikhiometrik Method : The experiment done dissolvedly is tablet of everfesent into aquadest 100 ml of during 30 minute of at column temperature. Afterwards, condensation of everfesent mixed by indicator is amilum 1%, then titration by iodium, later;then perceive change of colour that happened. Repeat above step by using condensation of everfesent of at 60, 90 and 120 minute.Result : At result of research seen by change of colour from turning yellow to become blue. Speed react from 30, 60, 90 and 120 minute show graph go up - descend.Conclusion : Speed of a reaction very determined by temperature and time used in the reaction.

Keyword : kinetics, sour of askorbat, temperature, time

Page 2: Ayyyy Yuu

PENDAHULUAN

Pengertian kecepatan reaksi digunakan untuk melukiskan kelajuan

perubahan kimia yang terjadi. Sedangkan pengertian mekanisme reaksi digunakan

untuk melukiskan serangkaian langkah – langkah reaksi yang meliputi perubahan

keseluruhan dari suatu reaksi yang terjadi. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika

kimia hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap dan hasil yang

timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati.

Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin C,

selain asam dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang

larut dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari

akar kata a- (tanpa) dan scorbutus (skurvi), penyakit yang disebabkan oleh

defisiensi vitamin C. Pada tahun 1937, hadiah Nobel dalam bidang kimia

diberikan kepada Walter Haworth atas hasil kerjanya dalam menentukan struktur

kimia asam askorbat. Pada saat penemuannya pada tahun 1920-an, ia disebut

sebagai asam heksuronat oleh beberapa peneliti.1

Asam askorbat merupakan antioksidan menakjubkan yang melindungi sel

dari stres ekstraselular, dengan peningkatan proliferasi sel endotelial, stimulasi

sintesis kolagen tipe IV, degradasi oksidasi LDL, menghambat aterosklerosis dan

stres intraselular dengan memelihara kadar α-tocopherol pada eritrosit dan neuron,

dan melindungi hepatosit dari stress oksidatif akibat paparan alkohol alil. Sifat

antioksidan tersebut berasal dari gugus hidroksil dari nomor C 2 dan 3 yang

mendonorkan ion H+ bersama-sama dengan elektronnya menuju ke berbagai

senyawa oksidan seperti radikal bebas dengan gugus oksigen atau nitrogen,

peroksida dan superoksida. Meskipun demikian, di dalam sitoplasma dengan

konsentrasi senyawa Fe yang tinggi, asam askorbat dapat bersifat pro-oksidan

oleh karena reaksi redoks Fe3+ menjadi Fe2+ yang mencetuskan senyawa

superoksida dan pada akhirnya menjadi radikal bebas dengan gugus hidroksil

yang sangat reaktif. Vasodilasi/penyempitan pembuluh darah yang umumnya

disebabkan oleh turunnya sekresi NO oleh sel endotelial juga dapat diredam asam

askorbat dengan meningkatkan sekresi NO oleh sel endotelial melalui lintasan NO

Page 3: Ayyyy Yuu

sintase atau siklase guanilat, mengreduksi nitrita menjadi NO, dan menghambat

oksidasi LDL.2

Untuk reaksi :

A + B C

Rumusan laju reaksi adalah :1

V = k [A]m [B]n

Orde reakasi total = m + n

Dimana :

k = tetapan laju reaksi

m = orde reaksi untuk A

n = orde reaksi untuk B

Persamaan Arrhenius memberikan nilai dasar dari hubungan antara energi aktivasi

dengan rate proses reaksi. Dari Persamaan Arrhenius ini , energi aktivasi dapat

dinyatakan sebagai berikut :2

Di dalam ilmu kimia, energi aktivasi merupakan sebuah istilah yang

diperkenalkan oleh Svante Arrhenius, yang didefinisikan sebagai energi yang

harus dilampaui agar reaksi kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan

sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi.

Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya dilambangkan sebagai Ea, dengan satuan

kilo joule per mol (KJ/mol).3

Terkadang suatu reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat

sangat besar, maka dari itu dibutuhkan suatu katalis agar reaksi dapat berlangsung

dengan pasokan energi yang lebih rendah.

Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi :4

Konsentrasi: molekul-molekul harus bertumbukan agar terjadi reaksi

dalam konteks ini laju reaksi proporsional dengan konsentrasi reaktan

Keadaan fisik: molekul-molekul harus bercampur agar dapat bertumbukan

Page 4: Ayyyy Yuu

Temperatur: molekul harus bertumbukan dengan energi yang cukup untuk

bereaksi .

Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan.

Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat

melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion

sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan

pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam

sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan,

sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat

keterangan tentang kegunaan di bawah).4

Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna

putih. Serbuk kristal tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau

bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam

sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan

bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin.

Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous dengan

pemanasan di atas 74 °C.3

Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya. Jika

dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon dioksida

dan air.5

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun

dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan

pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam

pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai

senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang

penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai

zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan

pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon

dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).5

Page 5: Ayyyy Yuu

PEMBAHASAN

Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap

suatu rasa asam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti

asam. Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang

menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa

asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada makanan

dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam

lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh

kuman.2

Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin C,

selain asam dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang

larut dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari

akar kata a- (tanpa) dan scorbutus (skurvi), penyakit yang disebabkan oleh

defisiensi vitamin C. Pada tahun 1937, hadiah Nobel dalam bidang kimia

diberikan kepada Walter Haworth atas hasil kerjanya dalam menentukan struktur

kimia asam askorbat. Pada saat penemuannya pada tahun 1920-an, ia disebut

sebagai asam heksuronat oleh beberapa peneliti.3

Pada umumnya sel eukariota dengan inti sel memiliki konsentrasi asam

askorbat yang jauh lebih pekat, yang dicerap melalui transporter SVCT1 atau/dan

SVCT2, dibandingkan dengan konsentrasi pada eritrosit maupun konsentrasi di

dalam plasma darah. Misalnya pada konsentrasi plasma atau eritrosit sekitar 40–

80 μM, konsentrasi asam askorbat pada sitoplasma limfosit dapat mencapai 4

mM. Di antara para mamalia, manusia memiliki rasio plasma asam askorbat

lebih kecil dan asam urat lebih tinggi, oleh karena mutasi genetik dengan ekspresi

oksidase L-gulonolakton dan urikase.2

Asam askorbat merupakan antioksidan menakjubkan yang melindungi sel

dari stres ekstraselular, dengan peningkatan proliferasi sel endotelial, stimulasi

sintesis kolagen tipe IV, degradasi oksidasi LDL, menghambat aterosklerosis dan

stres intraselular dengan memelihara kadar α-tocopherol pada eritrosit dan

neuron, dan melindungi hepatosit dari stress oksidatif akibat paparan alkohol alil.

Page 6: Ayyyy Yuu

Sifat antioksidan tersebut berasal dari gugus hidroksil dari nomor C 2 dan 3 yang

mendonorkan ion H+ bersama-sama dengan elektronnya menuju ke berbagai

senyawa oksidan seperti radikal bebas dengan gugus oksigen atau nitrogen,

peroksida dan superoksida. Meskipun demikian, di dalam sitoplasma dengan

konsentrasi senyawa Fe yang tinggi, asam askorbat dapat bersifat pro-oksidan

oleh karena reaksi redoks Fe3+ menjadi Fe2+ yang mencetuskan senyawa

superoksida dan pada akhirnya menjadi radikal bebas dengan gugus hidroksil

yang sangat reaktif. Vasodilasi/penyempitan pembuluh darah yang umumnya

disebabkan oleh turunnya sekresi NO oleh sel endotelial juga dapat diredam asam

askorbat dengan meningkatkan sekresi NO oleh sel endotelial melalui lintasan NO

sintase atau siklase guanilat, mengreduksi nitrita menjadi NO, dan menghambat

oksidasi LDL.4

Asam askorbat juga memainkan peran yang sangat penting sebagai

koenzim dan pendonor elektron di dalam reaksi organik enzimatik dioksigenase

seperti hidroksilasi pada karnitina, EGF; atau mono- dan di-oksigenasi pada

berbagai neurotransmiter dan sintesis hormon peptida, noradrenalin, kolesterol

dan asam amino; demetilasi histon dan asam nukleat; dealkilasi oksidatif DNA;

meningkatkan kualitas asam suksinat, asam malat dan gliserol 3-fosfat di dalam

mitokondria; homeostasis gaya gerak proton; deglikanasi senyawa proteoglikan;

menangkap ROS berlebih hingga menurunkan stres oksidatif. Salah satu fungsi

kofaktor yang sangat dikenal adalah dengan hidroksilase prolil dan lisil yang

mengkopling hidroksilasi pada hypoxia-inducible factor-1α dan prokolagen.3

Oleh karena kapasitasnya sebagai antioksidan yang meredam spesi

oksigen reaktif yang dapat menyebabkan hipertensi, asam askorbat sering

dianggap dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan

bahwa asam askorbat dapat menurunkan rasio plasma C-reactive protein, 8-

isoprostane, dan malondialdehyde-modified LDL, meskipun tidak selalu diiringi

oleh penurunan tekanan darah.4

Asam askorbat juga digunakan sebagai terapi anti kanker pada jenis-jenis

tertentu oleh karena sifatnya yang menekan sitokina IL-18 dan enzim

hialuronidase pada degradasi asam hialuronat guna mencegah metastasis,

Page 7: Ayyyy Yuu

stimulasi kolagen untuk mengisolasi sel tumor in vivo, mencegah efek onkogenik

virus dan karsinogen. Asam askorbat diketahui bersifat toksik terhadap beberapa

jenis sel kanker, namun tidak bersifat demikian terhadap sel normal tubuh. Studi

klinis menunjukkan bahwa pemberian vitamin C dosis tinggi, baik melalui injeksi

maupun asupan, dapat meredakan simtoma patogen dan memperpanjang harapan

hidup penderita kanker stadium lanjut, seperti RCC, tumor kandung kemih,

limfoma sel B.5

A. Asam

1. Sifat Asam

Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sifat yang dimiliki oleh asam

tersebut. Berikut ini beberapa mengenai sifat asam.2

a. Rasa Asam

b. Mengubah Warna Indikator

c. Menghantarkan Arus Listri

d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen

2. Kekuatan Asam

Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam kuat dan asam

lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlah ion hydrogen yang

terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asam yang banyak menghasilkan air

dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya), sedangkan

asam lemah adalah asam yang sedikit menghasilkan ion dalam larutannya

(terionisasi sebagian dalam larutan). Konsentrasi larutan berkaitan dengan

banyaknya zat yang terlarut dalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak

zat yang terlarut, konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat).

Pada larutan encer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untuk

menyatakan konsentrasi larutan lazim digunakan istilah molar (M).4

3. Peranan Asam dalam Kehidupan

Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting dalam

kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyak digunakan, antara lain dalam

proses pembuatan pupuk, obat – obatan, bahan peledak, plastik, dan pembersihan

permukaan logam – logam tertentu. Selain itu, terdapat beberapa asam organic

Page 8: Ayyyy Yuu

yang digunakan sebagai pengawet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat,

asam propanoat, dan asam benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam

lemah. Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga

dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah

satunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir – akhir ini menimbulkan masalah

lingkungan yang serius. Asam merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus

senyawa kimia tertentu. Asam dapat ditemukan sebagai senyawa murni atau

terlarut dalam pelarut tertentu. Sehari – hari, kita sering menjumpai asam sebagai

suatu zat yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga disebut

larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besar volume air, maka kita

katakana bahwa konsentrasi asam tersebut rendah atau disebut juga sebagai asam

encer. Konsentrasi suatu asam meningkat seiring dengan semakin berkurangnya

jumlah air yang melarutkannya.5

B. Basa

Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang

menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah

bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk ammonium

hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawabasa memiliki

sifat – sifat khas sebagai suatu basa.

1. Sifat Basa

Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita gunakan

untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari berikut ini.

a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit

Rasa licin pada sabun disebabkan oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut.

Basa pembuat sabun adalah natrium hidroksida. Selain terasa licin, basa pun

memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi, kamu tidak dianjurkan untuk memeriksa

apakah suatu zat itu suatu basa atau tidak dengan cara menyentuh atau

mencicipinya. Hal itu karena basa kuat bersifat korosif yang dapat menyebabkan

tanganmu teriritasidan terbakar.

b. Mengubah Warna Indikator

Page 9: Ayyyy Yuu

Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indicator sehingga

dapat mengubah warna indicator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas la-

kmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.

c. Menghantarkan Arus Listrik

Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar listrik yang baik,

khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dlam air.

d. Menetralkan Sifat Asam

Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat suatu asam

yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita miliki akan berkurang

sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam. Apabila basa

direaksikan dengan asam, maka akan membentuk garam dan air. Reaksi itu

disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium

hidroksida direaksikan dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan

air.

Reaksi :

Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air

Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 (aq) CaSO4 (aq) + 2H2O (l)

Tahukah kamu, mengapa pada tanah gambut sebelum ditanami terlebih dahulu

diberi kapur. Kapur merupakan salah satu contoh dari basa yang dapat

mengurangi tingkat keasaman tanah. Tablet obat sakit mag terbuat dari basa

magnesium hidroksida, mengapa? Konsentrasi asam lambung yang terlalu tinggi

dapat dikurangi dengan memakan obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi

asam pada suatu zat dapat kita kurangi dengan cara menambahkan suatu basa ke

dalamnya. Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yang

dapat menetralkan asam. Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan

asam, basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu

sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh, pembersih

alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi

membersihkan noda minyak atau mentega. Pembersih lantai mengandung

ammonia yang dapat membersihkan debu.

2. Kekuatan Basa

Page 10: Ayyyy Yuu

Seperti halnya asam, basa pun dapat dibagi menjadi basa lemah dan basa kuat.

Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion

OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat

korosif. Ingatlah jangan menyentuh basa (murni ataupun larutannya)

sembarangan. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium

hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida

(Ca(OH)2), sedangkan ammonia (NH3) tergolong sebagai basa lemah. Kaustik

merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi, kita menggunakan nama

kaustik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).

Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses

berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu

satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Reaksi

kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan

bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan

produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya

pereaksi atau laju terbentuknya produk.

untuk reaksi kimia

dengan a, b, p, dan q adalah koefisien reaksi, dan A, B, P, dan Q adalah zat-zat

yang terlibat dalam reaksi, laju reaksi dalam suatu sistem tertutup adalah

dimana [A], [B], [P], dan [Q] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut.

1. Luas permukaan sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam

banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila

semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang

terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik

kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan

itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan

Page 11: Ayyyy Yuu

semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk

bereaksi.

2. Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu

pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel

semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering,

menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,

maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu

tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu

katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis

memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada

suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis

menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis

mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat

dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen.

Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi

dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase

yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis

menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk

sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian

sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis

lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. Katalis homogen umumnya bereaksi

dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang

selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang

memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di

mana C melambangkan katalisnya:

... (1)

... (2)

Page 12: Ayyyy Yuu

Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan

kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :

Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-

Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi

katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amonia

menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat

menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari

platina dan rodium.

Page 13: Ayyyy Yuu