BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam...

56
9 BAB II LANDASAN TEORI Konsep-konsep di dalam penelitian ini adalah: dukungan kepemimpinan, pengalaman, kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat kegunaan yang dirasa dan kemudahan yang dirasa penggunaan sebagaimana penjelasan berikut ini. Terlebih dahulu dipaparkan tentang dasar pemanfaatan teknologi informasi beserta latar belakang perkembangannya. 2. 1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi Semenjak tahun 1980–an, berbagai penelitian dilakukan untuk menghasilkan suatu model penerimaan terhadap penggunaan teknologi komputer. Beberapa model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, diantaranya yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensi hasil riset dibidang teknologi informasi, adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behaviour (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM). 2. 2 Theory of Reasoned Action (TRA) Teori ini diperkenalkan oleh Ajzen dan Fishbein tahun 1967, Ajzen dan Fishbein (1970, 1975, 1980). TRA menerapkan teori perilaku manusia secara umum. Teori ini digunakan di dalam berbagai macam perilaku manusia khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sosial, psikologis kemudian makin bertambah

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

9

BAB II

LANDASAN TEORI Konsep-konsep di dalam penelitian ini adalah: dukungan kepemimpinan,

pengalaman, kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap

manfaat kegunaan yang dirasa dan kemudahan yang dirasa penggunaan sebagaimana

penjelasan berikut ini. Terlebih dahulu dipaparkan tentang dasar pemanfaatan

teknologi informasi beserta latar belakang perkembangannya.

2. 1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi

Semenjak tahun 1980–an, berbagai penelitian dilakukan untuk

menghasilkan suatu model penerimaan terhadap penggunaan teknologi komputer.

Beberapa model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor

yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, diantaranya

yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensi hasil riset dibidang teknologi

informasi, adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behaviour

(TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM).

2. 2 Theory of Reasoned Action (TRA)

Teori ini diperkenalkan oleh Ajzen dan Fishbein tahun 1967, Ajzen dan

Fishbein (1970, 1975, 1980). TRA menerapkan teori perilaku manusia secara

umum. Teori ini digunakan di dalam berbagai macam perilaku manusia khususnya

yang berkaitan dengan permasalahan sosial, psikologis kemudian makin bertambah

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

10

fungsinya dan digunakan juga untuk menentukan faktor-faktor yang berkaitan

dengan perilaku kesehatan.

Teori ini secara tidak langsung menyatakan bahwa perilaku pada

umumnya terjadi dengan adanya niat dan tidak akan pernah terjadi tanpa niat. Niat

seseorang dipengaruhi oleh sikap terhadap suatu perilaku, seperti apakah ia merasa

perilaku itu penting. Teori ini juga menjelaskan sifat-sifat normatif yang mungkin

dimiliki orang. Teori ini menghubungkan keyakinan (beliefs), sikap (attitude),

keinginan/intensi (intention) dan perilaku intensi yang merupakan prediksi terbaik

dari perilaku. Jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara

terbaik untuk meramalkannya adalah mengetahui intensi orang tersebut.

TRA juga mengatakan bahwa individu akan menggunakan komputer jika mereka

mengetahui adanya keuntungan atau hasil positif dalam penggunaan komputer

tersebut. (Fisben dan Ajzen, 1980). Sesuai dengan namanya, TRA didasarkan pada

asumsi bahwa manusia biasanya berperilaku dengan cara yang sadar, dimana

mereka biasanya mempertimbangkan informasi yang tersedia, dan secara implisit

ataupun eksplisit juga mempertimbangkan implikasi-implikasi dari tindakan-

tindakan yang dilakukan.

Pada dasarnya menurut TRA, minat-minat merupakan suatu fungsi dari

dua penentu dasar, satu yang berhubungan dengan faktor pribadi dan yang lainnya

berhubungan dengan pengaruh sosial. Penentu yang pertama yang berhubungan

dengan faktor pribadi adalah sikap terhadap perilaku individual (attitude toward

the behavior). Sikap ini adalah evaluasi kepercayaan (belief) atau perasaan (affect)

positif atau negatif dari individual jika harus melakukan perilaku tertentu yang

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

diingin

alasan

lebih c

dikatak

menga

untung

juga di

nkan. Indivi

yang tepat

cepat dengan

kan meningk

Gamb

Intensi

acu pada sik

g dan rugi da

ipertimbangk

idu akan m

dan mengu

n hasil yang

kat.

bar 2.1 Diagr

Sour

ditentukan o

kap terhadap

ari perilaku t

kan pentingn

menggunakan

untungkan, c

g lebih baik

ram showing t

rce : Fisbein d

oleh sikap d

p perilaku. S

tersebut (Ou

nya konseku

n teknologi

contohnya p

sehingga kin

the Theory of

dan Middlesta

dan norma su

Sikap ini me

ut Comes of t

uensi-konsek

informasi j

pekerjaan da

nerja individ

f Reasoned Ac

adt

ubyektif. Ko

erupakan ha

the Behavior

kuensi yang

jika mempu

apat diselesa

du tersebut d

ction

omponen per

asil pertimba

r). Disampin

akan terjadi

11

unyai

aikan

dapat

rtama

angan

ng itu

i bagi

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

12

individu. (Evaluation Regarding the Out Come). Komponen kedua mencerminkan

dampak dari norma-norma subyektif norma sosial mengacu pada keyakinan

seseorang terhadap bagaimana dan apa yang diperlukan orang-orang yang

dianggapnya penting (referent persons) dan motivasi seseorang untuk mengikuti

pikiran tersebut.

Menurut Fisbein dan Middlestadt (1989) ada variabel eksternal yang

muncul tidak secara langsung dalam Theory of Reasoned Action seperti variabel

demografis, jenis kelamin, usia. Variabel seperti ini bukannya kurang penting,

tetapi efeknya pada intensi (keinginan) dianggap terkait dengan sikap, norma

subyektif dari komponen-komponen ini. Fokus sasaran ialah prediksi dan

pengertian perilaku yang dapat diamati secara langsung dan dibawah kendali

seseorang. Artinya bahwa perilaku sasaran harus diseleksi dan diidentifikasi secara

jelas dengan pertimbangan: Tindakan (action), sasaran (target), konteks (context),

waktu (time).

2. 3 Theory of Planned Behavior (TRB)

Teori Perilaku Terencana ini dikembangkan oleh Ajzen dan koleganya

(Ajzen dan Madden 1986) yang merupakan pengembangan dari teori perilaku

terencana Theory of Reasoned Action (TRA). Teori perilaku terencana ini

menekankan pada niat perilaku sebagai akibat atau hasil kombinasi beberapa

kepercayaan. Niat merupakan konsepsi dari tindakan terencana dalam mencapai

tujuan berperilaku.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

13

Ada beberapa tujuan dan manfaat dari teori ini, antara lain adalah untuk

meramalkan dan memahami pengaruh-pengaruh motivasi terhadap perilaku yang

bukan dibawah kendali atau kemauan individu sendiri. Untuk mengidentifikasi

bagaimana dan kemana mengarahkan strategi-strategi untuk perubahan perilaku

dan juga untuk menjelaskan pada tiap aspek penting beberapa perilaku manusia

seperti mengapa seseorang membeli mobil baru, memilih seorang calon dalam

pemilu, mengapa tidak masuk kerja atau mengapa melakukan hubungan pranikah.

Teori ini menyediakan suatu kerangka untuk mempelajari sikap terhadap perilaku.

Berdasarkan teori tersebut, penentu terpenting perilaku seseorang adalah intensi

untuk berperilaku.

Jika Theory Reasoned Action berhasil ketika diaplikasikan pada

perilaku yang di bawah kendali individu sendiri. Jika perilaku tersebut tidak

sepenuhnya di bawah kendali atau kemauan individu, meskipun ia sangat

termotivasi oleh sikap dan norma subjektifnya, ia mungkin tidak akan secara nyata

menampilkan perilaku tersebut. Sebaliknya, Theory of Planned Behavior

dikembangkan untuk memprediksi perilaku-perilaku yang sepenuhnya tidak di

bawah kendali individu.

Pada intinya Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi

bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-

informasi yang mungkin baginya, secara sistematis. Orang memikirkan implikasi

dari tindakan mereka sebelum mereka memutuskan untuk melakukan atau tidak

melakukan perilaku-perilaku tertentu.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

14

Masalah terkait TRA akan muncul jika teori tersebut diaplikasikan pada

perilaku yang tidak sepenuhnya di bawah kendali seorang individu tersebut. TPB

memperhitungkan bahwa semua perilaku tidaklah di bawah kendali dan

sepenuhnya di luar kendali. Sebenarnya perilaku-perilaku tersebut berada pada

suatu titik dalam suatu kontinum dari semulanya di bawah kendali menjadi tidak

terkendali. Dalam keadaan ekstrim, mungkin sama sekali tidak terdapat

kemungkinan untuk mengendalikan suatu perilaku karena tidak adanya

kesempatan, karena tidak adanya sumber daya atau ketrampilan. Faktor-faktor

pengendali tersebut terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal

antara lain keterampilan, kemampuan, informasi, emosi, stres, dan sebagainya.

Faktor-faktor eksternal meliputi situasi dan faktor-faktor lingkungan.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Ajzen memodifikasi TRA

dengan menambahkan anteseden intensi yang ke tiga yang disebut perceived

behavioral control (PBC). Dengan tambahan anteseden ke tiga tersebut, ia

menamai ulang teorinya menjadi Theory of Planned Behavior (TPB). PBC

menunjuk suatu derajat dimana seorang individu merasa bahwa tampil atau

tidaknya suatu perilaku yang dimaksud adalah dibawah pengendaliannya. Orang

cenderung tidak akan membentuk suatu intensi yang kuat untuk menampilkan

suatu perilaku tertentu jika ia percaya bahwa ia tidak memiliki sumber atau

kesempatan untuk melakukannya meskipun ia memiliki sikap yang positif dan ia

percaya bahwa orang-orang lain yang penting baginya akan menyetujuinya. PBC

dapat mempengaruhi perilaku secara langsung atau tidak langsung melalui intensi.

Jalur langsung dari PBC ke perilaku diharapkan muncul ketika terdapat

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

15

keselarasan antara persepsi mengenai kendali dan kendali yang aktual dari

seseorang atas suatu perilaku. Theory of Planned Behavior dapat digambarkan

melalui gambar sebagai berikut:

Gambar 2.2: Diagram Theory of Planned Behavior

Gambar diatas menjelaskan bahwa Model teoritik dari Theory Planned

Behavior (perilaku yang direncanakan) mengandung berbagai variabel yaitu :

1) Latar belakang (background factors), seperti usia, jenis kelamin, suku,

status sosial ekonomi, suasana hati, sifat kepribadian, dan pengetahuan. Itu

dapat mempengaruhi sikap dan perilaku individu terhadap sesuatu hal. Di

dalam kategori ini Ajzen memasukkan tiga faktor latar belakang, yaitu

Personal, Sosial, dan Informasi. Faktor personal adalah sikap umum

seseorang terhadap sesuatu, sifat kepribadian (personality traits), nilai

hidup (values), emosi, dan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor sosial

antara lain adalah usia, jenis kelamin (gender), etnis, pendidikan,

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

16

penghasilan, dan agama. Faktor informasi adalah pengalaman, pengetahuan

dan ekspose pada media.

2) Keyakinan Perilaku (Behavioral Belief) yaitu hal-hal yang diyakini oleh

individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif, sikap

terhadap perilaku atau kecenderungan untuk bereaksi secara efektif

terhadap suatu perilaku, dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku

tersebut.

3) Keyakinan Normatif (Normative Beliefs), yang berkaitan langsung dengan

pengaruh lingkungan. Menurut Ajzen, faktor lingkungan sosial khususnya

orang-orang yang berpengaruh bagi kehidupan individu (significant others)

dapat mempengaruhi keputusan individu.

4) Norma subjektif (Subjective Norm) adalah sejauh mana seseorang memiliki

motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku yang akan

dilakukannya (Normative Belief). Kalau individu merasa itu adalah hak

pribadinya untuk menentukan apa yang akan dia lakukan, bukan ditentukan

oleh orang lain disekitarnya, maka dia akan mengabaikan pandangan orang

tentang perilaku yang akan dilakukannya. Fishbein & Ajzen (1975)

menggunakan istilah motivation to comply untuk menggambarkan

fenomena ini, yaitu apakah individu mematuhi pandangan orang lain yang

berpengaruh dalam hidupnya atau tidak.

5) Keyakinan bahwa suatu perilaku dapat dilaksanakan (control beliefs)

diperoleh dari berbagai hal, pertama adalah pengalaman melakukan

perilaku yang sama sebelumnya atau pengalaman yang diperoleh karena

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

17

melihat orang lain (misalnya teman atau keluarga dekat) melaksanakan

perilaku itu sehingga ia memiliki keyakinan bahwa ia pun akan dapat

melaksanakannya. Selain pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman,

keyakinan individu mengenai suatu perilaku akan dapat dilaksanakan.

Selain itu ditentukan juga oleh ketersediaan waktu untuk melaksanakan

perilaku tersebut, tersedianya fasilitas untuk melaksanakannya, dan

memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap kesulitan yang menghambat

pelaksanaan perilaku.

6) Persepsi kemampuan mengontrol (Perceived Behavioral Control), yaitu

keyakinan (beliefs) bahwa individu pernah melaksanakan atau tidak pernah

melaksanakan perilaku tertentu, individu memiliki fasilitas dan waktu

untuk melakukan perilaku itu, kemudian individu melakukan estimasi atas

kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan atau tidak memiliki

kemampuan untuk melaksanakan perilaku itu. Ajzen menamakan kondisi

ini dengan “persepsi kemampuan mengontrol” (perceived behavioral

control).

Niat untuk melakukan perilaku (Intention) adalah kecenderungan

seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat

ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif pada perilaku

tertentu, dan sejauh mana kalau dia memilih untuk melakukan perilaku tertentu itu,

dia mendapat dukungan dari orang-orang lain yang berpengaruh dalam

kehidupannya.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

18

Jadi Perbedaan utama antara TRA dan TPB adalah tambahan penentu

intensi berperilaku yaitu perceived behavioral control (PBC). PBC ditentukan oleh

dua faktor yaitu control beliefs (kepercayaan mengenai kemampuan dalam

mengendalikan) dan perceived power (persepsi mengenai kekuasaan yang dimiliki

untuk melakukan suatu perilaku).

2. 4 Technology Acceptance Model (TAM)

Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, namun belum

adanya sebuah model yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat penerimaan

pengguna atas aplikasi atau sistem berbasis elektronik. Sebuah sistem komputer

tidak akan berarti apa-apa bila tidak dapat menaikkan performa suatu organisasi

atau perusahaan. Di era 1980-an, mulai banyak peneliti yang berkonsentrasi pada

bidang ilmu interaksi manusia-komputer dan mencoba menggabungkan dengan

ilmu-ilmu psikologi, dari sana kemudian TAM lahir.

Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali dikembangkan oleh

Davis (1986) dan kemudian dipakai serta dikembangkan kembali oleh beberapa

peneliti seperti Adam et al. (1992) Szajna (1994), Igbaria et al. (1995) dan

Venkatesh. Dan dikembangkan lagi oleh Davis (2000). Modifikasi model TAM

dilakukan oleh Venkantesh (2002) dengan menambahkan variable trust dengan

judul: Trust enhanced Technology Acceptance Model, yang meneliti tentang

hubungan antar variabel TAM dan trust. Modifikasi TAM lain yaitu Trust and Risk

in Technology Acceptance Model (TRITAM) yang menggunakan variabel

kepercayaan dan resiko bersama variabel TAM (Lui and Jamieson, 2003).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

19

Model Penerimaan Teknologi (TAM) yang dikembangkan oleh Davis

(1989) adalah model yang berhasil dan sangat dapat diterima untuk memprediksi

penerimaan terhadap suatu teknologi yang baru diterapkan. Untuk saat ini, TAM

merupakan salah satu kontribusi teoritis yang paling penting terhadap penerimaan

dan penggunaan suatu sistem informasi. Banyak penelitian telah meneliti ulang,

memperluas, dan menggunakan TAM.

Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yaitu teori tindakan

yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap

sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan

persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya dalam

penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan

kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks

pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan

kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut sebagai

tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi.

Menurut Davis perilaku menggunakan TI diawali oleh adanya persepsi

mengenai manfaat (perceived of usefulness) dan persepsi mengenai kemudahan

menggunakan TI (ease of use). Kedua komponen ini bila dikaitkan dengan TRA

adalah bagian dari belief. Davis mendefinisikan persepsi mengenai kegunaan

(perceived of usefulness) ini berdasarkan definisi dari kata useful yaitu capable of

being used advantageously, atau dapat digunakan untuk tujuan yang

menguntungkan. Persepsi terhadap kegunaan adalah manfaat yang diyakini

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

20

indiv

perca

perca

dari p

manf

juga

itu D

beber

• P

• P

• P

p

vidu dapat d

aya bahwa a

aya bahwa si

penggunaan

faat atau keg

oleh kemuda

avis menam

Secara

G

Manfa

rapa faktor s

enggunaan t

enggunaan t

enggunaan

engguna.

diperolehnya

aplikasi terte

istem ini ter

yang meleb

gunaannya, p

ahan yang d

mbahkan dua

a sederhana

Gambar 2.3:

aat yang di

sebagai berik

teknologi da

teknologi da

teknologi d

a apabila me

entu berguna

rlalu sulit un

bihi upaya m

penerapan sis

dirasa penggu

komponen i

TAM dapat

: Diagram Tec

irasa terhad

kut (Wijaya,

apat meningk

apat meningk

dapat menin

enggunakan

a, mungkin m

ntuk digunak

menggunakan

stem teknolo

unaan (perc

itu pada mod

digambarka

chnology Acc

dap manfaat

2006):

katkan produ

katkan kinerj

ngkatkan efi

TI. Penggu

mereka, pad

kan dan man

n aplikasi. A

ogi informas

eived ease o

del TAM.

an dalam ber

ceptance Mod

teknologi

uktivitas pen

ja pengguna

siensi prose

una yang po

da saat yang

nfaat yang d

Artinya, di sa

si akan dipen

of use). Oleh

rikut:

del

dapat diuku

ngguna.

a.

es yang dila

otensial

g sama,

i dapat

amping

ngaruhi

h sebab

ur dari

akukan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

21

Pada umumnya penguna teknologi akan memiliki persepsi positif

terhadap teknologi yang disediakan, persepsi negatif terjadi biasanya dikarenakan

setelah pengguna mencoba teknologi tersebut atau pengguna berpengalaman buruk

terhadap penggunaan teknologi tersebut.

Faktor penyebab pengalaman sebenarnya berkaitan erat dengan faktor

kedua dari TAM yaitu kemudahan yang dirasa dalam menggunakan teknologi.

Menurut Wijaya (2006), kemudahan yang dirasa dalam menggunakan teknologi

dipengaruhi beberapa faktor, yaitu

1) Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman

pengguna terhadap penggunana teknologi yang sejenis. Pengalaman baik

pengguna akan teknologi sejenis akan mempengaruhi persepsi pengguna

terhadap teknologi..

2) Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut yang diperoleh oleh

pengguna. Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna akan mendorong

keyakinan pengguna akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut,

demikian pula sebaliknya.

3) Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan

menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang handal.

Selain faktor diatas juga terdapat faktor lainnya yang menyebabkan

Kemudahan yg dirasa dalam penggunaan sistem:

1) Menyakinan pengguna bahwa tidak susah dalam menggunakan sistem.

2) Menyakikan pengguna bahwa dengan adanya system maka pekerjaan yang

dilakukan akan lebih mudah.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

22

3) Menyakikan pengguna bahwa proses pembelajaran system tidaklah

membutuhkan waktu yang lama dan kerja keras.

Dalam konteks organisasi, kegunaan ini tentu saja dikaitkan dengan

peningkatan kinerja individu yang secara langsung atau tidak langsung. Sedikit

berbeda dengan persepsi individu terhadap kegunaan TI, variabel lain yang

dikemukakan Davis mempengaruhi kecenderungan individu menggunakan TI

adalah persepsi terhadap kemudahan dalam menggunakan TI. Kemudahan (ease)

bermakna tanpa kesulitan atau terbebaskan dari kesulitan atau tidak perlu berusaha

keras. Dengan demikian persepsi mengenai kemudahan menggunakan ini merujuk

pada keyakinan individu bahwa sistem TI yang akan digunakan tidak merepotkan

atau tidak membutuhkan usaha yang besar, pada saat digunakan.

Apapun yang dirasa baik terhadap manfaat TI (Perceived usefulness)

dan persepsi kemudahan penggunaan TI (Perceived ease of use) mempengaruhi

sikap (Attitude) individu terhadap penggunaan TI, yang selanjutnya akan

menentukan apakah orang berniat untuk menggunakan TI (Intention). Niat untuk

menggunakan TI akan menentukan apakah orang akan menggunakan TI

(Behavior). Dalam TAM, Davis (1986) menemukan bahwa persepsi terhadap

manfaat TI juga mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan TI tetapi tidak

berlaku sebaliknya. Dengan demikian, selama individu merasa bahwa TI

bermanfaat dalam tugas-tugasnya, maka individu akan berniat untuk

menggunakannya terlepas apakah TI itu mudah atau tidak mudah digunakan.

Untuk mengungkap lebih jauh mengenai saling hubungan antara persepsi terhadap

manfaat dan persepsi kemudahan menggunakan TI ini. Davis (1989) melakukan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

23

penelitian dengan menghubungkan antara Persepsi Kegunaan dengan

Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan seperti pada table dibawah:

No Kegunaan (usefulness) Kemudahan (ease of use)

1. Bekerja lebih cepat Mudah dipelajari

2. Kinerja Dapat dikontrol

3.

Produktivitas

meningkat Jelas dan mudah dipahami

4. Efektif Fleksibel

5. Mempermudah tugas Mudah dikuasai/terampil

6. Kegunaan Mudah digunakan

Table 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap TI

Jadi menurut Davis (1989), ada lima pembentukan sikap yang

mempengaruhi perilaku seseorang dalam penggunaan teknologi informasi:

1. Perceived Ease of Use

Menyakinkan bahwa teknologi informasi yang akan mudah untuk digunakan.

2. Perceived Usefullness

Menyakinkan bahwa teknologi informasi yang digunakan akan memberikan

manfaat.

3. Atitude Toward Using

Menyakinkan sikap pengguna untuk menggunakan teknologi informasi.

4. Behavioral Intention of Use

Meningkatkan perilaku pengguna untuk terus menggunakan teknologi

informasi.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

24

5. Actual System Usage

Menyatakan bahwa pengguna telah menggunakan teknologi informasi

sepenuhnya dengan didasarkan manfaat yang didapat.

2. 5 Teori Tentang Subjek yang Berkaitan dengan Variabel

1. Pengertian Persepsi

Menurut Mitchel (1982) persepsi merupakan proses transformasi yang

membentuk dan menghasilkan apa sebenarnya yang dialami. Dalam proses

persepsi individu terdapat mekanisme seleksi dan organisasi. Menurut Leavitt

(1972). Ada empat aturan yang dapat menjelaskan proses persepsi, yaitu

pengujian masa lalu, pemilihan persepsi pada hal-hal yang berdasarkan

kebutuhan, mengabaikan hal-hal yang mengganggu, dan perhatian terhadap

segala sesuatu yang membahagiakan dirinya. Informasi yang diperoleh melalui

proses seleksi itu diproses, disusun, dan diklasifikasikan ke dalam bentuk yang

memiliki arti bagi individu.

Berdasarkan pengertian diatas tentang persepsi tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses kognitif untuk

mengadakan pemilihan, pengaturan, dan pemahaman serta pengiterpretasian

untuk menjadi suatu gambaran objek tertentu secara utuh.

2. Manfaat yang dirasa (Percieved Usefulness)

Menurut Davis, manfaat yang dirasa "the degree to which a person

believes that using a particular system would enhance his or her job

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

25

performance" atau dapat diartikan “tingkat kepercayaan seseorang bahwa

dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan performansi

pekerjaannya”. Dalam model TAM, perceived usefulness digunakan untuk

mengukur seberapa besar seorang pelanggan merasa bahwa suatu teknologi

dapat berguna bagi dirinya. Sebuah sistem dengan “perceived usefulness” yang

tinggi, dipercaya pelanggan dapat memberikan hubungan “use-performance”

yang positif.

Manfaat yang dirasa (perceived usefulness) merupakan suatu tingkatan

dimana seseorang percaya bahwa pengguna suatu sistem tertentu akan dapat

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut

maka, Thompson (1991) menyimpulkan kemanfaatan teknologi informasi

merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam

melaksanakan tugas. Dia juga menyebutkan bahwa individu akan

menggunakan teknologi informasi jika orang tersebut mengetahui manfaat atau

kegunaan positif yang didapat atas penggunaanya.

Venkatesh dan Morris (2003) menyatakan bahwa terdapat pengaruh

penting manfaat dalam pemahaman respon individual dalam teknologi

informasi. Venkatesh dan Davis (2000) membagi dimensi manfaat yang dirasa

menjadi berikut:

a. Penggunaan sistem mampu meningkatkan kinerja individu (improves

job performance).

b. Penggunaan sistem mampu menambah tingkat produktifitas individu

(increases productivity).

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

26

c. Penggunaan sistem mampu meningkatkan efektifitas kinerja individu

(enhances effectiveness).

d. Penggunaan sistem bermanfaat bagi individu (the system is useful).

3. Kemudahan yang dirasa Penggunaan (Perceived Ease of Use)

Penelitian Jeon, (2006) menjelaskan kompleksitas sebagai tingkat

persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai hal yang

relatif sulit dipahami dan digunakan. Thompson (1991) menemukan bahwa

semakin kompleks suatu inovasi, semakin rendah tingkat penyerapannya. Dari

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kemudahan terhadap sebuah

teknologi informasi dapat mempengaruhi pemahaman pengguna dalam

menggunakan teknologi informasi.

Definisi tersebut juga didukung oleh Arief Wibowo (2006) yang

menyatakan bahwa kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi

didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi

tersebut dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Dan juga didefinisikan

sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem informasi

akan meningkatkan prestasi kerja seorang karyawan.

Kemudahan merupakan satu variabel dalam model TAM untuk melihat

pengaruh terhadap kegunaan yang dirasa (perceived usefulness) dan

penggunaan sesungguhnya (actual usage).

Perceived Ease of Use didefinisikan Davis (1989) sebagai “the degree to which

a person believes that using a particular system would be free from effort” atau

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

27

“kepercayaan seseorang dengan menggunakan suatu sistem tertentu akan

mempermudah usaha yang dikeluarkan”. Apabila perceived usefulness

menekankan kepada manfaat suatu sistem atau teknologi, maka perceived ease

of use menekankan kepada kemudahan penggunaan sistem atau teknologi

tersebut. Suatu sistem yang sulit dikendalikan, akan memberikan tingkat

perceived ease of use yang negatif.

Kemudahan yang dirasa harus mampu meyakinkan pengguna bahwa

teknologi informasi yang akan digunakan mudah dan bukan merupakan beban

bagi mereka. Teknologi informasi yang mudah digunakan akan terus dipakai

oleh perusahaan. Kemudahan yang dirasa dalam penggunaan mempengaruhi

kegunaan, sikap, minat dan penggunaan sepenuhnya, Chau dalam Wiyono

(2008).

Kemudahan yang dirasa penggunaan (Perceived Ease of Use) sebuah

teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa

komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Davis, 1989).

Kepercayaan ini menentukan suatu sikap pemakai ke arah penggunaan suatu

sistem kemudian menentukan niat tingkah laku dan mengarah pada

penggunaan sistem secara nyata.

Davis (1986) mendefinisikan kemudahan penggunaan (perceived ease of

use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan

sistem tertentu dapat mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu.

Menurut Goodwin (1987), Silver (1988), dalam Maskur (2005), intensitas

penggunaan dan interaksi antara pengguna dengan sistem juga dapat

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

28

menunjukan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan

menunjukan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan

dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya.

Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi kemudahan yang

dirasa penggunaan menjadi berikut:

a. Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti (clear and

understandable).

b. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem

tersebut (does not require a lot of mental effort).

c. Sistem mudah digunakan (easy to use).

4. Sikap Terhadap Penggunaan (Attitude toward Using)

Attitude toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap

penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai

dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya

(Davis, 1989). Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai

salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang

terdiri atas unsur kognitif / cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan

komponen - komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral

components) (Nasution, 2006).

Menurut Arif Hermawan (2008) dan Suseno (2009), Sikap pada

penggunaan sesuatu menurut Akers dan Myers (1997) adalah, sikap suka atau

tidak suka terhadap penggunaan suatu produk. Sikap suka atau tidak suka

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

29

terhadap suatu produk ini dapat digunakan untuk memprediksi perilaku niat

seseorang untuk menggunakan suatu produk atau tidak menggunakannya.

Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using

technology), didefinisikan sebagai evaluasi dari pemakai tentang

ketertarikannya dalam menggunakan teknologi.

5. Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral Intention to Use)

Perilaku (behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksi-

reaksi (reactions) dari suatu obyek atau organisme. Perilaku dapat berupa

sadar atau tidak sadar, terus terang atau tidak, sukarela atau tidak. Perilaku

manusia dapat berupa perilaku yang umum atau tidak umum, dapat diterima

atau tidak dapat diterima. Manusia mengevaluasi penerimaan dari perilaku

dengan menggunakan standar pembandingan yang disebut dengan norma-

norma sosial (social norms) dan meregulasi perilaku dengan menggunakan

kontrol sosial (social control).

Behavioral intention to use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap

menggunakan suatu teknologi (Davis, 1986). Tingkat penggunaan sebuah

teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatian

pengguna terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah alat

pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk

memotivasi pengguna lain. Menurut Arief Hermawan (2008) dalam Suseno

(2009) mendefinisikan minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral

intention) sebagai minat atau keinginan seseorang untuk melakukan perilaku

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

30

tertentu. Sedangkan (Malhotra, 1999) menyatakan bahwa sikap perhatian

untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui penggunaan

sebenarnya (Actual Usage).

Sudah menjadi sifat dasar seorang manusia memiliki rasa

keingintahuan atau penasaran (curiosity). Apabila seorang pelanggan

dihadapkan dengan suatu produk baru, maka ada sebagian dari mereka yang

ingin mencoba produk baru tersebut. Terlebih bila pelanggan tersebut belum

mengetahui fungsi dari produknya. Tingkat keinginan mencoba yang demikian

memberikan hubungan positif kepada behavioral intention to use.

6. Pengguna Sesungguhnya (Actual Usage)

Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Menurut

Wibowo (2008) mendefinisikan penggunaan sesungguhnya (actual system

usage) sebagai suatu kondisi nyata penggunaan sistem. Seseorang akan puas

menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah

digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari

kondisi nyata penggunaan.

Menurut Davis (1989), bentuk pengukuran pengguna sesungguhnya

(actual usage) adalah frekuensi dan durasi waktu penggunaan terhadap

teknologi informasi.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

31

7. Dukungan Pimpinan (Leader Support)

Dukungan pimpinan (leader support) seperti, sering menggunakan kata-

kata dorongan, memberikan memberikan pujian, atau melakukan pendekatan

secara sosial kepada karyawannya, sehingga karyawan merasa termotivasi dan

kompeten. Sehingga akan membuat kompetensi pribadi karyawan tersebut

timbul dan bersemangat. Dan pada akhirnya akan meningkatkan sikap

penggunaan teknologi informasi. Beda halnya jika karyawan tersebut dalam

kondisi stress, takut, cemas, depresiasi dan lainnya maka akan menurunkan

keyakinan karyawan dan kurang bersemangat, sehingga akan berdampak buruk

pada penerimaan sistem informasi tersebut.

Pemimpin sering bertindak sebagai agen dari organisasi untuk

mengarahkan dan untuk mengevaluasi kontribusi karyawan. Perlakuan yang

diterima pegawai dari supervisor cenderung untuk memberikan kontribusi dan

memberikan persepsi kepada pegawai bahwa dia mendapat dukungan dari

organisasi. Teori kepemimpinan yang membahas tentang kualitas atasan-

bawahan adalah teori pertukaran atasan-bawahan (leader-member exchange

theory). Konsep pertukaran tersebut berasal dari teori pertukaran sosial (social

exchange theory) sehingga pertukaran antara atasan dengan bawahan ini dapat

diartikan sebagai hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahannya.

(Leader-member exchange theory) LMX berfokus pada dyad, yaitu hubungan

antara pemimpin dan setiap bawahan yang dianggap secara mandiri, dimana

hubungan yang terjadi antara dua orang yang berada pada tingkat atau level

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

32

yang berbeda dalam suatu organisasi, atasan dan bawahannya (Murphy &

Ensher, 1999).

Menurut teori kepemimpin ini, kualitas interaksi antara seorang atasan

dengan seorang bawahannya adalah bervariasi, mulai dari interaksi yang

berkualitas tinggi (high leader-member exchange) sampai dengan intrekasi

yang berkualitas rendah (low leader-member exchange). Selanjutnya kualitas

interaksi atasan-bawahan yang terjadi akan mempengaruhi gaya kepemimpinan

seorang atasan, karena itu seorang atasan akan menerapkan gaya

kepemimpinan yang berbeda. Hal inilah yang membedakannya dengan teori

kepemimpinan lain yang menyatakan bahwa seorang atasan akan

mengembangkan gaya kepemimpinan yang sama dengan setiap individu yang

menjadi bawahannya.

Penelitian oleh Lunenburg (2010) serta Jayasree Krishnan dan Sheela

Mary (2012) menyatakan bahwa jika seorang pemimpin sering bertindak

sebagai agen dari organisasi untuk memberikan penghargaan dan untuk

mengevaluasi kontribusi karyawan, dimana pegawai menerima perlakuan

bahwa pemimpin cenderung berkontribusi untuk membuat persepsi pegawai

bahwa mereka didukung oleh organisasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa tingkat kepemimpinan atau dukungan pimpinan akan menimbulkan

hubungan positif dengan persepsi dukungan organisasi. Dukungan organisasi

ini yang dapat berpengaruh terhadap perilaku pegawai terhadap minat perilaku

sehingga bisa meningkatkan minat akan pengguna teknologi informasi.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

33

Mc Clane (1991) mengemukakan bahwa pada awal interaksi atasan-

bawahan, seseorang atasan akan mengkategorikan secara implisit bawahannya

menjadi keanggotan in-group dan out-group. Hal ini didukung oleh Yukl

(1989) yang menyatakan kategori ini akan terus berlanjut dalam jangka waktu

tertentu. Pengkategorian atasan bawahannya menjadi in-group dan out-group

sebenarnya kurang jelas, tetapi Chen, Lamb, & Zhang 2007 menyatakan bahwa

kategori in-group atau out-group ini tergantung pada tingkat kesesuaian antara

atasan dengan anggota dalam dyad-nya.

Seorang atasan akan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap

anggota in-group dan out-group. Berdasarkan pendapat Ilies, Nahrgang, dan

Morgeson (2007), bahwa dari berbagai penelitian yang telah dilakukan

dilaporkan bahwa bawahan yang dikategorikan sebagai in-group lebih sedikit

mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan atasannya, dan lebih banyak

menghasbiskan waktu bersama jika dibandingkan dengan bawahan yang

dikategorikan sebagai out-group. Kategori keanggotaan kelompok inilah yang

akan menentukan kualitas interaksi antara atasan dengan bawahannya.

Pemahaman terhadap Leader-member Exchange tidak hanya terpaku

pada ikatan fisik yang mengharuskan bawahan selalu mengikuti perintah dari

atasannya, namun pemahaman Leader-member Exchange mencakup lingkup

yang lebih dalam lagi yaitu ikatan interaksi antara karyawan dan pimpinan

(Leonard, 2002).

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

34

Dalam penelitian Liden dan Maslyn (1998) dijelaskan bahwa LMX

memiliki empat dimensi yaitu kontribusi, loyalitas, afeksi, dan respek terhadap

profesi.

1) Kontribusi

Persepsi tentang kegiatan yang berorientasi pada tugas di tingkat tertentu

antara setiap anggota untuk mencapai tujuan bersama. Hal penting dalam

mengevaluasi kegiatan yang berorientasi pada tugas adalah suatu tingkat

dimana bawahan bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas melebihi

uraian kerja dan atau kontrak kerja, demikian juga dengan pimpinan yang

menyediakan sumber daya dan kesempatan untuk melakukan hal tersebut.

2) Loyalitas

Pernyataan atau ungkapan untuk mendukung penuh tujuan dan sifat

individu lainnya dalam hubungan timbal balik pemimpin dan bawahan.

Loyalitas menyangkut suatu kesetiaan penuh terhadap seseorang secara

konsisten dari satu situasi ke situasi lainnya.

3) Afeksi

Perasaan dan kepedulian di antara pemimpin dan bawahannya yang

berdasarkan terutama pada daya tarik antar individu dan bukan hanya pada

pekerjaan atau nilai profesionalnya saja. Bentuk kepedulian yang demikian

mungkin saja dapat ditunjukkan dalam suatu keinginanan untuk melakukan

hubungan yang menguntungkan dan bermanfaat, seperti antar sahabat.

4) Respek terhadap profesi

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

35

Persepsi mengenai sejauh mana pada setiap hubungan timbal balik telah

memiliki dan membangun reputasi di dalam dan di luar organisasi,

melebihi apa yang telah ditetapkan di dalam pekerjaan. Persepsi ini bisa

saja berdasarkan pada riwayat hidup seseorang, seperti pengalaman pribadi

seseorang, pendapat-pendapat orang lain di dalam dan di luar organisasi,

serta keberhasilan atau penghargaan professional lainnya yang telah diraih

seseorang. Oleh karena itu, mungkin saja persepsi tentang rasa hormat pada

seseorang tersebut telah ada sebelum bekerja atau bertemu dengan orang

tersebut.

8. Pengalaman (Experience)

Pengalaman (experience) menggunakan sistem teknologi informasi

dipercaya akan dapat membantu karyawan didalam menggunakan aplikasi, hal

ini pasti akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam penerimaan sistem

informasi, karena dengan semakin berpengalaman seorang karyawan dalam

menggunakan sistem teknologi informasi, maka persepsi kemudahan

penggunaan sistem teknologi informasi semakin tinggi.

Pengalaman merupakan suatu tindakan dalam model TAM untuk

melihat pengaruh pengalaman terhadap persepsi kegunaan (perceived

usefulness) dan persepsi kemudahan dalam penggunaan (perceived ease of

use).

Pengalaman ini diukur dengan indikator didalamnya yaitu:

1. Memiliki banyak pengalaman

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

36

2. Bertahun tahun dalam mengunakan

Ajzein dan Fishbein (1980) penelitian menemukan adanya perbedaaan

yang signifikan antara pengguna yang berpengalaman dengan yang tidak

berpengalaman dalam pengaruh penggunaan sesungguhnya (actual usage).

Kajian Taylor dan Todd (1995) tentang pengguna yang berpengalaman

menunjukan bahwa ada korelasi yang kuat antara minat menggunakan suatu

teknologi dengan perilaku penggunaan (behavioral usage) suatu teknologi.

Agarwal dan Prasad (1999) mengungkapkan bahwa ada hubungan kuat

antara seseorang yang mempunyai pengalaman terhadap suatu teknologi yang

sejenis. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mencari hubungan antara

pengalaman (experience) terhadap persepsi kemudahaan penggunaan

(perceived ease of use) dan persepsi kegunaan (perceived usefulness).

Penelitian Taylor dan Todd (1995) juga menemukan perbedaan yang

signifikan antara pengguna sistem yang berpengalaman dan yang belum

berpengalaman dalam penentuan untuk menggunakan sistem. Hasil dari

penelitian ini juga menemukan bahwa minat untuk menggunakan system akan

lebih besar untuk pengguna yang berpengalaman dari pada yang belum atau

kurang pengalaman.

9. Kemampuan menggunakan komputer (Ability to use computer)

Menurut Doyle (2005) keahlian penggunaan komputer didefinisikan

sebagai “an individual’s judgement of their capability to use a computer.”

Keahlian penggunaan komputer diartikan sebagai pertmbangan kapabilitas

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

37

seseorang untuk menggunakan computer / sistem informasi / teknologi

informasi.

Menurutnya, masing-masing orang percaya bahwa kemampuan

penggunaan komputer yang dimilikinya tidak berhubungan dengan

pengalaman masa lampau tetapi lebih difokuskan pada kemampuannya untuk

tugas-tugas tertentu yang sedang dihadapi.

Sementara menurut Bandura (2006) keahlian menggunakan komputer

diartikan sebagai “kepercayaan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk

mengoperasikan komputer yang dipengaruhi oleh motivasi dan perilaku”.

Secara lebih jelas mengenai kemampuan menggunakan komputer seperti

berikut “People’s judgments of their capabilities to organize and execute

courses of action required to attain designated types of performances. It is

concerned not with the skills one has but with judgements of what one can do

with whatever skills one possesses”.

Menurut Indriantoro (2000) keahlian berkomputer seseorang

didefinisikan sebagai “kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer,

sistem operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan

penggunaan tombol keyboard.” Keahlian seseorang dalam penggunaan

komputer digunakan sebagai proksi dari pengendalian internal individu dalam

konteks teknologi informasi, misalnya seseorang yang mempunyai level

kemampuan menggunakan komputer yang tinggi merasa lebih kuat dalam

mengendalikan aktifitas yang dilakukan dalam penggunaan teknologi informasi

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

38

dibandingkan dengan orang yang mempunyai level kemampuan menggunakan

yang rendah (Horvat, 1996).

Untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menggunakan

komputer terdapat tiga pertanyaan yang dapat ditanyakan:

1. Seberapa cepat dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan

komputer?

2. Seberapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan

komputer?

3. Seberapa mudah beradaptasi akan teknologi baru?

Definisi tersebut menunjukan bahwa kemampuan penggunaan

computer merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan

computer.

2. 6 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Maharsi (2000) dan Whitten (2004) “information technology is

a contemporary term that describes the combination of computer technology

(hardware and software) with the telecommunications technology (data, image,

and voice networks)”. Teknologi informasi adalah sebuah istilah yang menjelaskan

kombinasi antara teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi

telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara). Teknologi informasi adalah

kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen

yang menjalankannya, meliputi infrastruktur teknologi informasi dan semua sistem

informasi lainnya dalam perusahaan.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

39

Infrastruktur teknologi informasi meliputi proses integrasi, operasi,

dokumentasi, pemeliharaan, dan manajemennya (Rainer, Turban, 2006).

Sedangkan menurut William & Sawyer (2005) “information technology is a

general term that describes any technology that helps to produces, maltipulate,

store, communicate, and/or disseminate information”. Definisi tersebut dapat

diartikan sebagai teknologi informasi adalah istilah yang umum untuk

mendeskripsikan teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,

menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.

Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003), teknologi informasi adalah

perangkat keras dan perangkat lunak yang dikemas sebagai suatu alat untuk

menangkap, menyimpan, memproses, dan menghasilkan data. Adapun pengertian

teknologi informasi menurut Alter (1999) adalah perangkat keras dan perangkat

lunak yang digunakan oleh sistem informasi.

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan teknologi yang menggabungkan antara perangkat keras,

perangkat lunak, dan sistem informasi yang dapat membantu mengelola,

menghasilkan, memamipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau

menyebarkan informasi dan terdiri dati komponen-komponen seperti hardware,

software serta jaringan yang merupakan bagian dari sistem informasi (SI).

2. 7 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Rainer (2006) sistem informasi adalah sekumpulan komponen

yang terorganisasi dan saling berhubungan atau berinteraksi secara sistematis

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

40

untuk membangun atau mengolah data menjadi informasi. Menurut Bodnar dan

Hopwood (2000) sistem informasi adalah sekelompok perangkat keras dan

perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang

bermanfaat. Menurut Alter (1999) sistem informasi adalah bentuk tertentu dari

sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi untuk menangkap (capture),

transmisi, menyimpan, mencari kembali (revive), memanipulasi dan menampilkan

informasi.

Sedangkan menurut Thompson dan Cat-Baril (2003) sebuah sistem

informasi adalah sebuah sistem yang terintegrasi, berbasiskan teknologi informasi

yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan

keputusan dalam sebuah organisasi. Menurut Turban (2003) “information system

(IS) collects processes, stores, analyzes and disterminates information for a

specific purpose”. Definisi tersebut dapat dijelaskan sebagai sistem informasi yaitu

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan

informasi untuk sebuah tujuan spesifik. Sistem informasi memerlukan teknologi

komputer didalam organisasi yang berfungsi untuk menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh user.

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mengubah data menjadi

informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan

mencapai tujuan dalam suatu organisasi. Dari definisi teori-teori diatas dapat kita

disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem kerja yang terdiri dari

hardware, software, jaringan, komputer, sumber daya yang mengumpulkan,

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

41

menyimpan, menampilkan informasi yang mendukung satu atau lebih sistem kerja

yang ada didalam suatu perusahaan.

2. 8 Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat

riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam

sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan

adalah mengenai Sistem Informasi Sumber Daya Manusia / Human Resource

Information System (HRIS).

Menurut Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006), Sistem Informasi

Sumber Daya Manusia (SISDM) adalah suatu sistem yang terdiri dari software dan

hardware yang dirancang untuk menyimpan dan memproses semua informasi

karyawan. Aplikasi SISDM mempunyai peranan penting dalam menyiapkan

sumber daya manusia secara efektif dan efisien melalui tersedianya informasi

sumber daya manusia yang cepat, lengkap, dan akurat. SISDM dapat memberikan

beberapa keuntungan, di antaranya:

1. SISDM memungkinkan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan

strategis organisasi.

2. SISDM memungkinkan departemen SDM dapat mengambil perspektif global

terhadap persediaan dan kebutuhan pengembangan SDM untuk selanjutnya

diinterpretasikan dengan cara yang lebih efektif.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

42

3. SISDM memungkinkan departemen SDM dapat mengambil manfaat dari akses

langsung ke sumber data eksternal yang berisi informasi penting bagi

penyusunan strategi SDM.

4. SISDM memungkinkan departemen SDM melakukan perencanaan dan

pengelolaan akan lebih terarah, lebih proporsional, dan lebih obyektif.

Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006) juga berpendapat bahwa

Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SISDM) adalah prosedur

sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan

memvalidasi data yang dibutuhkan oleh organisasi sumber daya manusia,

aktivitas-aktivitas personalia, dan karakteristik unit organisasi. Penggunaan

SISDM dapat mengotomatiskan sebagian besar pekerjaan pencatatan atau

pendataan pegawai suatu organisasi dan dapat mempermudah kinerja pegawai di

departemen SDM. Dengan sistem yang terintegrasi, SISDM dapat mengurangi

duplikasi dan kesalahan dalam menyajikan informasi pegawai. Fungsi dari sistem

informasi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama diantaranya:

1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu

menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti

perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi

praktek kepegawaian dan memberikan masukan kepada manajemen untuk

menentukan kebijakan yang sesuai.

2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat

mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

43

3. Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan

pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi

pemakai, penghentian dan admistrasi tunjangan. Selama seseorang

diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah

penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan

pegawai yang berhak.

2. 9 Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini akan dipaparkan sejumlah penelitian yang telah

dilakukan seputar topik penelitian ini. Beberapa penelitian yang dipilih untuk

mendapatkan tinjauan khusus yang berkaitan langsung dengan tema “sistem

informasi”; sebagian lagi lebih menekankan “sistem informasi keperilakuan”, dan

ada pula yang menekankan pada tema-tema tambahan yang mendukung penjelasan

empirik perihal variabel-variabel dalam penelitian ini.

Titik berat dalam paparan ini adalah model-model yang dikembangkan

para peneliti terdahulu, untuk memperoleh gambaran yang mengenai hubungan

antar variabel. Selain itu, dikemukakan pula temuan-temuan pokok, terutama

temuan yang dianggap relevan dan mendukung pemahaman tentang topic

penelitian ini.

Beberapa riset yang telah dilakukan pada periode pengenalan lebih

banyak menguji TAM dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan teknologi.

Penelitian berikut ini mengenai minat perilaku untuk menggunakan

sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Jiming Wu dan Lederer (2009)

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

44

tentan

tekno

pener

penel

to u

indep

kemu

Ga

Oye,

inform

tekno

ng meta-ana

ologi inform

rimaan sist

litian ini ada

se) dan pe

penden dala

udahan peng

ambar 2.4: P

Penggun

Peneli

N.D, A. la

masi dan ko

ologi (UTAU

alisis peran

masi. Pene

tem teknolo

alah minat ke

enggunaan

am penelitia

gunaan.

Persepsi Kegu

naan Sesungg

itian tersebu

ahad, N, Ab

munikasi (IC

UT), keyak

lingkungan

elitian ini

ogi informa

eperilakuan

sesunguhny

an ini, diant

unaan, Perseps

guhnya, serta

ut juga diduk

b. Rabin (2

CT), teori pe

kinan pengg

berbasis ke

mengemb

asi, dimana

untuk meng

ya (actual

taranya per

si Kemudahan

Lingkungan B

kung oleh p

2012) tentan

emersatu dar

gunaan kom

esukarelaan d

angkan mo

a variabel

ggunakan (be

usage). Se

sepsi kegun

n, Minat untu

Berbasis Kes

penelitian ya

ng pengaruh

ri penerimaa

mputer (CSE

dalam pener

odel pengu

dependen

ehavioral int

edangkan va

naan dan pe

uk Mengguna

ukarelaan

ang dilakuka

h antara tek

an dan pengg

E), sikap te

rimaan

ukuran

dalam

tention

ariabel

ersepsi

akan,

an oleh

knologi

gunaan

rhadap

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

45

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, kecemasan tentang penggunaan

komputer terhadap penerimaan dan penggunaan ICT. Studi kasus dalam penelitian

ini dilakukan pada staf akademi Universitas Adamawa State, Nigeria. Penelitian

ini dikerjakan dengan menggunakan 100 responden.

Penelitian ini memverifikasi pengaruh empat kontruksi unified theory

of acceptance and use of technology (UTAUT) dan tiga konstruksi TAM pada

perilaku dari akademisi universitas terhadap penerimaan dan penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengajar dan belajar. Hal

tersebut merupakan teori model UTAUT yang diverifikasi menggunakan analisis

regresi untuk memahami niat perilaku dari staf akademis universitas terhadap

penerimaan dan penggunaan TIK dalam tempat kerja mereka. UTAUT ini

membangun secara signifikan berkorelasi dengan niat perilaku untuk menerima

dan menggunakan TIK. Ini adalah faktor yang terkait dengan penerimaan dan

penggunaan TIK dalam Universitas Adamawa State.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa staf akademik Universitas

Adamawa State tidak menolak penerimaan dan penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi di tempat kerja mereka. UTAUT sukses dalam memprediksi

tentang penerimaan dan penggunaan TIK oleh akademisi di Universitas Adamawa

State. Keyakinan sendiri terhadap komputer memiliki pengaruh positif pada niat

perilaku untuk menerima dan menggunakan TIK. Sikap terhadap penggunaan TIK

oleh para staf akademik memiliki pengaruh positif pada niat perilaku mereka untuk

menerima dan menggunakan teknologi. Kecemasan (kekhawatiran) tentang

penggunaan komputer memiliki dampak terhadap penerimaan dan penggunaan

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

46

TIK oleh staf akademik. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa akademisi masih

mengalami ketakutan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kegiatan belajar dan mengajar. Berikut model penelitian yang dihasilkan oleh Oye,

N.D, A. lahad, N, Ab. Rabin.

Gambar 2.5 Model Hubungan Minat Perilaku untuk Menerima dan Menggunakan

Teknologi Komunikasi dan Informasi oleh Oye, N.D, A. lahad, N, Ab. Rabin.

Sedangkan Abdulhameed Rakan Alenezi, Abdul Malek Abdul Karim

dan Arsaythamby Veloo (2010) melakukan penelitian bahwa hasil regresi stepwise

menunjukkan bahwa kecemasan komputer, keyakinan sendiri terhadap

penggunaan komputer dan kenikmatan secara signifikan mempengaruhi niat siswa

untuk menggunakan e-learning, sementara pengalaman internet yang tidak

signifikan mempengaruhi mereka.

Acceptance and Use of 

ICT

Anxiety about computer use

Attitudes towards ICT

Computer self efficacy

Unified Theory of Acceptance and Use

of technology (UTAUT)

Information and communication

technology (ICT)

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

G

penelit

mobile

techno

diperlu

pada p

seluler

faktor

melalu

penggu

mengg

kenyam

Gambar 2.6 M

Chi-Ch

tian dimana

e learning, ap

logy. Peneri

uas dengan

penilitian in

r, variabel da

anteseden y

ui telepon sel

Hasil

unaan seca

gunakan mo

manan secar

Model Hubun

men

heng Chang,

a kenyamana

pakah itu me

imaan tekno

persepsi ken

ni. Berkenaa

alam teori T

yang memp

lular juga dip

penelitian

ara positif

obile techn

a positif me

ngan Antara p

nggunakan da

Chi-Fang Y

an penggun

empengaruh

ologi model

nyamanan y

an dengan b

AM yang di

pengaruhi pe

periksa.

ini menun

f mempeng

nology untu

empengaruhi

persepsi manf

an niat perilak

Yan, Ju-Shi

naan merupa

hi sikap dan b

l (TAM), di

yang dirasak

belajar baha

iperluas dan

enerimaan p

njukkan ba

garuhi pers

uk belajar

i persepsi ke

faat, persepsi

ku

ih Tseng (2

akan salah

berniat men

iusulkan ole

kan (perceiv

asa inggris

penjelasan

pembelajaran

ahwa perse

sepsi keny

bahasa In

egunaan dala

kemudahan

012), melak

satu fitur u

ggunakan m

eh David (1

ved convenie

melalui tel

ini dianalisi

n bahasa in

epsi kemud

yamanan d

nggris. Per

am menggun

47

kukan

untuk

mobile

989),

ence)

lepon

s dan

nggris

dahan

dalam

rsepsi

nakan

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

48

mobi

memp

Inggr

perse

meng

secar

pemb

perila

Inggr

meng

kemu

tidak

le technolog

pengaruhi si

ris. Persepsi

epsi kegunaa

Persep

ggunakan tek

ra positif m

belajaran bah

aku untuk

ris. Sikap m

ggunakan te

udahan peng

memiliki hu

gy untuk b

ikap menggu

i kemudaha

an.

psi kemudah

knologi mob

mempengaru

hasa Inggris

menggunaka

menggunakan

eknologi mo

ggunaan dan

ubungan seb

elajar bahas

unakan mob

an pengguna

han penggu

bile untuk b

uhi sikap

. Persepsi ke

an mobile

n secara po

obile dalam

n niat perilak

bab-akibat.

sa Inggris.

ile technolog

aan secara

unaan secara

belajar baha

menggunak

egunaan sec

technology

ositif memp

m pembelaja

ku untuk m

Persepsi ke

gy untuk pe

positif dala

a positif me

sa Inggris. P

kan teknolo

cara positif m

dalam pem

pengaruhi ni

aran bahasa

menggunakan

enyamanan

mbelajaran

am mempen

empengaruhi

Persepsi keg

gi mobile

mempengaru

mbelajaran

iat perilaku

Inggris. Pe

n teknologi m

positif

bahasa

ngaruhi

i sikap

gunaan

untuk

uhi niat

bahasa

untuk

ersepsi

mobile

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

49

Gambar 2.7 Model Hubungan Persepsi Kenyamanan dalam Perluasan TAM

Nozarah Mohd Suki dan Norbayah Mohd Suki (2011), melalukan

penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi kegunaan

(perceived usefulness), persepsi kemudahan dalam penggunaan (perceived ease of

use), kenikmatan yang dirasakan (perceived enjoyment), sikap (attitude) dan niat

pelanggan kearah menggunakan layanan mobile 3G. Penggunaan data cross

sectional dikumpulkan melalui survei dan dianalisis dengan menggunakan analisis

faktor, korelasi dan analisis regresi. Dari 150 kuesioner hanya 100 orang

menggunakan. Temuan menunjukkan bahwa persepsi kegunaan (perceived

usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan sikap

(attitude) yang bersama-sama bertanggung jawab dalam menentukan niat

pelanggan untuk menggunakan layanan mobile 3G. Kegunaan ditemukan

dirasakan sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap niat pelanggan kunci

untuk menggunakan layanan mobile 3G.

Nadim Jahangir dan Noorjahan Begum (2008), penelitian ini bertujuan

untuk mengusulkan kerangka kerja konseptual yang akan menyelidiki efek

persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan penggunaa

(perceived ease of use), dan keamanan dan privasi pada adaptasi mediasi

pelanggan melalui sikap pelanggan dalam konteks penggunaan e-banking. Untuk

menguji kerangka penelitian, teknik pemodelan persamaan struktural telah

diterapkan pada data yang dikumpulkan dari 227 nasabah bank komersial swasta di

Bangladesh. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model teoritis untuk mengukur

apakah hungungan antara persepsi kegunaan, kemudahan penggunaan, keamanan

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

50

dan privasi dapat menumbuhkan sikap adaptasi pelanggan. Hasil awal dari studi ini

menunjukkan bahwa kegunaan, kemudahan penggunaan, keamanan dan privasi

secara signifikan dan positif berhubungan dengan adaptasi pelanggan.

Penelitian Jayasree Krishnan dan Sheela Mary (2012) menyatakan

bahwa supervisor sering bertindak sebagai agen dari organisasi untuk memberikan

penghargaan dan untuk mengevaluasi kontribusi karyawan, dimana karyawan

menerima perlakuan bahwa supervisor cenderung berkontribusi untuk membuat

persepsi karyawan bahwa mereka didukung oleh organisasi. Dengan demikian,

diyakini bahwa tingkat kepemimpinan atau dukungan pengawasan hubungan

positif dengan persepsi dukungan organisasi. Dukungan organisasi ini yang dapat

berpengaruh terhadap perilaku karyawan. Leader Member Exchange (LMX)

pendekatan kepemimpinan ini hanya untuk mempertimbangkan hubungan antara

pemimpin dan pengikut dan pertukaran yang menentukan efektivitas organisasi.

Hubungan antara pemimpin dan anggota, tidak hanya mempengaruhi

kinerja karyawan, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan antara karyawan dan

organisasi. Leader-Member Exchance (LMX) sangat penting bagi karyawan yang

berhubungan organisasi.

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

melaku

terhada

teknolo

Menur

perilak

Dengan

mengg

kehidu

Gamb

Sona M

ukan penelit

ap teknolog

ogi 3G adala

rut hasil pen

ku niat 3G. N

n peningkat

gunakan tekn

upan sehari-

bar 2.8 Antece

Mardikyan,

tian yang b

gi 3G. Untu

ah ulasan da

nelitian, gen

Namun, ada p

tan tingkat

nologi ini, u

-hari merek

edants of Per

Betul Be

bertujuan un

uk mencapa

an kerangka

nder dan jen

perbedaan y

pendidikan,

untuk menga

ka. Di sisi

rceived Organ

siroglu, da

ntuk menguj

ai itu, konse

teoritis berd

nis pembaya

yang signifik

, orang mem

adopsi dan

i lain, per

nisational Sup

an Gozde

ji sikap kon

ep yang ter

dasarkan TA

aran tidak b

kan antara tin

miliki kecen

menambahk

rsepsi kegun

pport

Uzmaya (2

nsumen dan

rkait ke do

AM dan UTA

berpengaruh

ngkat pendid

nderungan u

kannya ke d

naan (perc

51

2012)

n niat

omain

AUT.

pada

dikan.

untuk

dalam

eived

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

52

usefu

memp

antar

kegun

Berik

dilaku

meng

yang

menu

ulness) adala

Dalam

perhatikan k

a persepsi

naan (perce

kut model pe

Gambar

Farzan

ukan kepad

ggunakan W

diusulkan

unjukkan du

ah penentu k

m studi te

kegunaan 3G

kegunaan

eived ease of

enelitian yan

r 2.9 Variabel

na Parveen d

a pengguna

WIMD di Ma

dalam m

ukungan yan

kuat penerim

ersebut, m

G teknologi.

(perceived

f use) yang

ng dihasilkan

l Eksternal, V

dan Ainin Su

telepon sel

alaysia men

model ini d

ng kuat un

maan penggu

menunjukkan

. Selain itu,

usefulness

diterima dal

n sebagai ber

Variabel Kont

ulaiman (200

lular dan in

ggunakan c

didukung o

ntuk semua

una dan per

bahwa r

terdapat sig

s) dan per

lam model U

rikut.

trol, dan Mina

08) melakuk

nternet untuk

onvenience

oleh data e

hipotesis. H

rilaku pengg

responden

gnifikan hub

rsepsi kemu

UTAUT dan

at Perilaku

kan penelitia

k menemuka

sampling. K

empiris. Ha

Hasil keselu

gunaan.

sangat

bungan

udahan

TAM.

an yang

an niat

Konsep

asilnya

uruhan

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

penelit

menuju

nilai si

signifik

yang d

dan va

positif

menjel

terhada

kemam

tian ini menu

u WIMD di

ignifikansi s

kan pada 99

dirasajkan m

ariabel sepert

f pada persep

Ga

Peneliti

laskan tenta

ap efektivita

mpuan pengg

unjukkan ba

i Malaysia,

sebesar 0,00

9%. Hasil ini

memiliki dam

ti inovasi pe

psi kegunaan

ambar 2.10 M

ian yang d

ang keterka

as e-learning

gunaan kom

ahwa dalam

model pene

00 yang kur

i menunjukk

mpak positif

ersonal dan k

n dan perseps

Model Hubung

dilakukan

aitan antara

g. Hasil dari

mputer memp

rangka untu

erimaan tekn

rang dari 0,0

kan bahwa k

terhadap nia

kompleksitas

si kemudaha

gan TAM Ter

oleh Tien-

a kemampu

i penelitian t

punyai peng

uk mempela

nologi sanga

01, sehingga

keyakinan pe

at untuk me

s teknologi m

an pengguna

rhadap WIMD

Chen Chie

uan penggu

tersebut men

garuh tentang

ajari niat per

at sesuai de

a model ter

erilaku, kegu

engadopsi W

memiliki dam

aan WIMD.

D

en (2012)

unaan kom

nyebutkan b

g korelasi a

53

rilaku

engan

rsebut

unaan

WIMD

mpak

yang

mputer

ahwa

antara

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

54

sistem fungsional dan efektivitas tenaga pengajar. Akan tetapi tidak berpengaruh

terhadap korelasi antara sistem interaksi dan efektivitas tenaga pengajar.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Henny Medyawati, Marieta

Christiyanti, dan Muhammad Yunanto (2011) yang menjelaskan tentang hubungan

antara kemampuan penggunaan komputer, pengalaman menggunakan komputer,

relevansi, keamanan dan kepribadian, desain layar, persepsi kemudahan

penggunaan, persepsi kegunaan, dan sikap penggunaan teknologi terhadap

penerimaan dari E-banking (ACC). Penelitian tersebut menghasilkan informasi

bahwa keyakinan sendiri dalam menggunakan komputer tidak berpengaruh

signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan.

Pada penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa variabel pengalaman

menggunakan komputer berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi

kemudahan penggunaan. Variabel kerelevanan mempunyai hubungan signifikan

pada persepsi kemudahan penggunaan, akan tetapi tidak mempunyai hubungan

terhadap persepsi kegunaan. Variabel keamanannya tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan. Variabel desain layar tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan, akan

tetapi variabel tersebut mempunyai hubungan signifikan terhadap persepsi

kegunaan.

Pada variabel persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel persepsi kegunaan dan sikap dari pengguna teknologi

E-banking. Variabel persepsi kegunaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap sikap pengguna. Serta variabel sikap pengguna mempunyai pengaruh

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

55

signifikan terhadap kegunaan dan penerimaan adanya E-banking (ACC). Berikut

model penelitian yang dihasilkan sebagai berikut.

Gambar 2.11 Analisis Penggunaan E-banking dengan TAM

Hubungan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah

sebagaimana digambarkan pada tabel berikut ini.

No Peneliti Manfaa

t

Keguna

an yang

dirasak

an

Perseps

i

Kemud

ahan

Penggu

naan

Sikap

pengg

una

(ATU)

Minat

Mengg

unakan

(BIU)

Penggun

a

Sesungg

uhnya

(AU)

Dukun

gan

Pemi

mpin

(LMX)

Pengal

aman

Kemud

ahan

Kemamp

uan

dalam

penggun

aan

kompute

r

1 Novliadi, 2006

X

X

2 Jahangir, 2008 X X X

3 Parveen dan

Sulaiman, 2008 X X

X

X

4 Jiming Wu dan

Lederer, 2009 X X

X

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

56

5 Almahamid,

2010 X X

X

6 Lunenburg,

2010 X

X

7 Rakan, 2010 X X X X

X

X

8 Medyawati,

2011 X X X

X

X

9 Suki, 2011 X X X X

10 Chang, 2012 X X X

11 Chien, 2012

X

X

12 Ikechukwu,

2012 X

X

13 Krishnan dan

Sheela, 2012 X

X

14 Lo, 2012 X X X

X

15 Mardikyan,

2012 X X

X

X

16 Oye, 2012 X

X

X

X

17 Sandjaja dan

Handoyo, 2012 X

X

18 Penelitian ini X X X X X X X X X

Table 2.2 Perbandingan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini

2. 10 Teori Untuk Analisa Data

Metode analisis data adalah merupakan proses penyerdehanaan data

agar lebih mudah dibaca dan intrepretasikan (Singarimbun dan Effendi, 1999).

Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai literatur khususnya dalam penelitian

kuantitatif selain menggunakan statistik inferensial juga menggunakan statistik

deskriptif. Dalam penelitian ini akan menggunakan analisis data statistik, dimana

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

57

salah satu fungsi pokoknya adalah menyederhanakan data penelitian yang

jumlahnya besar menjadi satu informasi yang lebih sederhana sehingga mudah

dipahami.

Penelitian ini menekankan pada pendekatan kuantitatif dalam

melakukan analisis data maka metode analisis data yang digunakan dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik

inferensial.

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui distribusi

frekuensi jawaban responden dari hasil kuesioner. Yaitu dengan cara

mengumpulkan data dari hasil jawaban responden, selanjutnya ditabulasi dalam

tabel dan dilakukan pembahasan secara deskriptif. Ukuran deskriptif adalah

pemberian angka, baik dalam jumlah responden (orang) beserta nilai rata-rata

jawaban responden maupun prosentase.

Analisis deskriptif diuraikan dalam bentuk frekuensi, central tendency

measurement (ukuran tendensi memusat) dan dispersion measurement (ukuran

penyebaran). Analisis frekuensi dalam bentuk absolute dan prosentase ditunjukan

untuk memperoleh diskripsi baik profile pemakai aplikasi HRIS, maupun diskripsi

setiap indikator atau item setiap konstruk atau variabel latennya.

Sedangkan analisis statistik inferensial dilakukan dengan pendekatan

Generalized Structured Component Analysis (GSCA) yang merupakan pendekatan

baru terhadap structural equation model – maximum likelihood (SEM-ML) (Wang

dan Takane, 2004; 2007; 2009) dimana sekarang telah banyak digunakan oleh

peneliti. Alasan memilih GSCA dalam penelitian ini adalah:

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

58

1) Model kerangka pikir konseptual yang dibentuk (Gambar 3.1) merupakan

suatu kerangka yang memilki hirarkis hubungan kausal yang terstruktur dalam

3 order sebagai cerminan praktek SEM yang terintegrasi, terkoordinasi, dan

terkolaborasi.

2) Model konseptual yang dibentuk terdiri dari beberapa variabel reflektif dan

variabel formatif, jadi secara teori sangat sesuai dengan model GSCA.

3) Banyaknya indikator item dalam model struktural dalam penelitian memiliki

arti yang tinggi untuk mengkonfirmasikan uni-dimensional dari setiap variabel

latennya sebagaimana dalam aplikasi GSCA.

4) GSCA adalah metode analisis yang kuat dan tidak memerlukan banyak asumsi,

dimana memungkinkan untuk menganalisis serangkaian variabel laten secara

bersamaan.

5) GSCA tidak harus menggunakan sampel besar.

Kegiatan pertama dalam GSCA adalah melakukan pengukuran

konstruk berdasarkan blok-blok dan dimensi konsepnya. Analisis ini dilakukan

dengan mengidentifikasi koefisien AVE (average extracted) sebagai ukuran dalam

validitas pengukuran konstruk. Metode lain untuk menilai discriminant validity

adalah dengan menggunakan dengan membandingkan root of average extracted

(AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya

dalam model. Jika akar kuadrat (AVE) lebih besar daripada nilai korelasi antara

konstruk dengan konstruk lainnya dalam model maka akan memilki nilai

discriminant validity yang lebih baik.

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

59

Disamping validitas dalam pengukuran konstruk, pada umumnya

diikuti dengan pengukuran reliabilitas. GESCA sebagai software yang digunakan

dalam analisis untuk penelitian ini pada dasarnya masih berstatus “Beta version”,

sehingga beberapa peneliti melakukan uji reliabilita konstruk berdasarkan

koefisien Alpha Cronbach. Tetapi koefisien yang didapat pada dasarnya

merupakan cerminan dari reliabilitas instrument kuesioner, bukan reliabilitas

pengukuran konstruk yang mendasari dalam analisis persamaan struktural.

Mengingat status software GSCA yang masih beta maka untuk menjadi status

yang lebih tinggi (komersial) maka perlu kelengkapan analisisnya, khususnya

pemenuhan asumsi klasiknya (multikolinearitas, autokorelasi, linearitas dan

sebagainya) kecuali normalitas yang telah diakui bahwa GSCA sangat fleksibel.

GSCA dapat diposisikan sebagai pendekatan baru dalam kelompok

SEM (Structural Equation Model) yang pada awalnya secara umum dibagi dua:

(1) covariace based SEM yang diwakili oleh software seperti AMOS, LISREL,

dan lain-lain, dan (2) component-based SEM yang diwakili pendekatan Partial

Least Square (PLS) dengan software seperti LVPLS, VisualPLS, dan lain-lain

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

60

Gambar 2.12 Posisi GSCA dalam Pendekatan SEM

CSA-SEM (melaluiu software seperti AMOS, LISREL) dikenal

memiliki kelebihan dalam hal kemampuannya untuk :

a. Mengkonfirmasi undimensionalitas dari beberpa indikator untuk sebuah

konstruk atau konsep atau faktor.

b. Menguji kesesuaia/ketepatan sebuah model berdasarkan data empiris yang

diteliti.

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

61

c. Menguji kesesuaian model sekaligus hubungan kausalitas antara factor yang

dibangun/diamati dalam model tersebut (Ferdinand, 2000).

Setelah melihat gambar perbandingan diatas, maka berikut adalah

perbandingan persyaratan yang harus dipenuhi oleh ketiga pendekatan tersebut :

CSA PLS GSCA Dikenal dengan Hard

Modelling

Dikenal dengan untuk

sample dibawah 100

Dikenal dengan Soft

Modelling

Jumlah sample besar

antara 100-200

Jumah sample

mendekati 100

Jumlah sample tidak

harus besar. Beberapa uji

coba dengan n=50 dapat

memperoleh hasil seperti

n=70 pada PLS dan

n=100 pada CSA.

Data harus berdistribusi

normal

Data tidak harus

berdistribusi normal

Data tidak harus

berdistribusi normal

Skala pengukuran

indikator menggunakan

minimal interval

Skala pengukuran

indikator

menggunakan minimal

interva

Skala pengukuran

indikator dapat dalam

skala nominal, ordinal,

interval dan rasio.

Mengharuskan variabel

laten, indikatornya

bersifat reflektif.

Indikator dipandang

sebagai variabel yang

mempengaruhi variabel

laten. Jika bersifat

formatif akan

menghasilkan model

yang unindentified

yang berarti akan

Variable Laten.

Indikator bisa bersifat

reflektif ataupun

formatif.

Indikator bisa bersifat

reflektif ataupun

formatif.

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

62

terdapat covariance nol

Tabel 2.3 Perbedaan Persyaratan Ketiga Pendekatan SEM

Namun disisi lain terdapat kelemahan yang dihadapi adalah pada

persyaratan-persyaratan yang ketat terhadap data yang dianalisis, serta jumlah

sampel minimum yang cukup besar. Oleh karena itu CSA-SEM dikenal sebagai

hard-modeling. Sebaliknya PLS memberikan kelonggaran pada persyaratan-

persyaratan dimaksud, namun memiliki kelemahan karena tidak memiliki fungsi

optimalisasi dan penetapan kecocokan model yang bersifat global, melainkan

hanya pada tingkat lokal. Adapun GSCA merupakan pendekatan berbasis

komponen, namun berusaha mengambil kelebihan-kelebihan pada model berbasis

kovarian. Secara ringkas dapat dipahami

CSA PLS GSCA

Variable Lanten Faktor Komponen Komponen

Jumlah Persamaan Satu Dua Satu

Parameter Model Loading

Koefisien path,

variance error,

rata-rata faktor

dan atau variance

Loading

Koefisien path,

Berat

Komponen

Loading

Koefisien path,

Berat

Komponen

Input Data Variance, korelasi Data mentah Data mentah

Metode Estimasi Utamakan

Maksimul

Likehood (ML)

Least Square Least Square

Fungsi Optimasisasi

Global

Ya Tidak Ya

Asumsi Ormalitas Diperlukan untuk

Maksimul

Tidak Tidak

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

63

Likehood

Pengukuran FIT

Model

Overall dan Lokal Lokal Overall dan

Lokal

Tabel 2.4 Kesamaan dan Perbedaan CSA, PLS dan GSCA

Dengan demikian GSCA menjanjikan kemampuan analisis yang

mendekati kemampuan CSA-SEM dengan tetap mempertahankan simplisitas dari

permodelan PLS, sehingga dapat menjadi pilihan dalam melakukan analisis

statistik inferensial.

Berdasarkan pemahaman di atas, tetap diakuai bahwa GSCA memiliki

kelebihan dan kelemahan. Namun sebagai salah satu alternatif dalam kelompok

analisis pemodelan struktural (SEM), maka dapat dipertimbangkan sebagai alat

analisis yang efektif untuk menetapkan kecocokan model dan pengujian hipotesis

penelitian.

Kelebihan 1. Tdak Memerlukan Asumsi Distribusi Tertentu -> Normalitas 2. Bisa Menggunakan Indikator Formatif dan Reflektif 3. Dapat menghindari adanya faktor interdependency Kelemahan 1. Menggunakan metode Bootstrap (sama dengan PLS) 2. Efektif menghindari asumsi normalitas – multivariate 3. Software masih Beta (dalam pengembangan) ke-pemenuhan asumsi

klasik: Multikolineritas, heterokedasitas dan juga masalah reliabilitas yang lain (saat ini ditunjukan dengan AVE)

Tabel 2.5 Kelebihan dan Kekurangan GSCA

Secara umum, langkah-langkah strandar dalam menggunakan SEM

menurut Ferdinand 2000 adalah:

1) pengembangan model berdasarkan teori

2) Menyusun path diagram untuk menyatakan hubungan kausalitas

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library & … · 2014-12-12 · Konsep-konsep di dalam penelitian ini ... kemudahan, dan kemampuan dalam penggunaan komputer terhadap manfaat

64

3) Menterjemahkan path diagram kedalam persamaan-persamaan struktural dan

spesifikasi model pengukuran

4) Memilih jenis input dan estimasi model yang diusulkan.

5) Pendugaan parameter

6) Menilai kriteria goodness of fit

7) Pengujian hipotesa