BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

6
BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM MENENTUKAN LOKASI SUATU PUSAT LlSTRIK TENAGA NUKLIR 01 INDONESIA W. MARKHAM *) ABSTRACT CONTRIBUTION TO THE STUDY OF NUCLEAR REACTOR SITING IN INDONESIA. Although ihe problem has not yet arisen, a study is being made of the possibility of constructing nuclear power plant in Indonesia in the near future. The paper reviews the studies carried out to define the safety criteria applicable for the site in question. Two broad categories on national safety siting criteria are proposed, one, sites are chosen on the basis of limiting reference doses used in conjunction with a maximum credible occident, and the ot!,er an the basis of the density of population, beside the physical condition of the site that must be taken into account for meeting the requirements. 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan ancer_ancer yang diambil dalam Seminar_Seminar PLTN yang sudah_ sudah maka kira_kira pada akhir Pel ita II ini sudah harus dimulai pembangunan station pembangkit listrik tenaga nuklir yang pertama di Indonesia. Jika pada Seminar_Seminar yang lalu para ahli membahas segi tehnis dan ekonomis PLTN mako pada Seminar kali ini selain segi teknologi type reaktor pembangkit tenaga listrik tiba saatnya kita membahas segi_segi lain terutama yang menyangkut keselamatan kerja dan keamanan lingkungan suatu daerah dimana telah ditetapkan dibangun suatu pembangkit listrik bertenaga nukl i r • Walaupun akhir_akhir ini banyak tercapai keseragaman secara international dalam bidang "I egislation for nucl ear Iiabil ity", tetapi tidaklah demikian di dalam menentukan kriteria untuk memil ih suatu "site" bagi suatu station PLTN. Negara_negara yang tel ah maj u industri nukl irnya mempunyai kecenderungan menganut kri teri a dan standard_ standard pengamanan tersendiri. Dengan semakin banyaknya negara_negara berkembang antara lain Indonesia yang akan memulai programnya pembangunan PLTN maka dirasakan sangat perlu adanya keseragaman dalam menentukan "siting criteria" yang akan merupakan suatu bantuan yang sangat berharga untuk negara_negara tersebut. Salah satu contoh dari pentingnya *) Pusat Reaktor Atom Bandung, BATAN 125

Transcript of BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

Page 1: BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIADALAM MENENTUKAN LOKASI SUATUPUSAT LlSTRIK TENAGA NUKLIR 01 INDONESIA

W. MARKHAM *)

ABSTRACT

CONTRIBUTION TO THE STUDY OF NUCLEAR REACTOR SITING IN INDONESIA.

Although ihe problem has not yet arisen, a study is being made of the possibility of constructing

nuclear power plant in Indonesia in the near future. The paper reviews the studies carried out to

define the safety criteria applicable for the site in question.

Two broad categories on national safety siting criteria are proposed, one, sites are chosen onthe basis of limiting reference doses used in conjunction with a maximum credible occident, and the

ot!,er an the basis of the density of population, beside the physical condition of the site that must

be taken into account for meeting the requirements.

1. PENDAHULUAN

Sesuai dengan ancer_ancer yang diambil dalam Seminar_Seminar PLTN yang sudah_sudah maka kira_kira pada akhir Pel ita II ini sudah harus dimulai pembangunan stationpembangkit listrik tenaga nuklir yang pertama di Indonesia. Jika pada Seminar_Seminaryang lalu para ahli membahas segi tehnis dan ekonomis PLTN mako pada Seminar kaliini selain segi teknologi type reaktor pembangkit tenaga listrik tiba saatnya kitamembahas segi_segi lain terutama yang menyangkut keselamatan kerja dan keamananlingkungan suatu daerah dimana telah ditetapkan dibangun suatu pembangkit listrikbertenaga nukl ir •

Walaupun akhir_akhir ini banyak tercapai keseragaman secara international dalambidang "I egislation for nucl ear Iiabil ity", tetapi tidaklah demikian di dalam menentukankriteria untuk memil ih suatu "site" bagi suatu station PLTN. Negara_negara yangtel ah maj u industri nukl irnya mempunyai kecenderungan menganut kri teri a dan standard_standard pengamanan tersendiri.

Dengan semakin banyaknya negara_negara berkembang antara lain Indonesia yangakan memulai programnya pembangunan PLTN maka dirasakan sangat perlu adanyakeseragaman dalam menentukan "siting criteria" yang akan merupakan suatu bantuanyang sangat berharga untuk negara_negara tersebut. Salah satu contoh dari pentingnya

*) Pusat Reaktor Atom Bandung, BATAN

125

Page 2: BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

keseragaman yang di maksud atas ialah, apabil a pemil ihan lokasi itu berdekatan dengan

perbatasan an tar negara.

2. MASALAH YANG KITA HADAPI

Pada Semi nar _Semi nar PLTN yang tel ah diadakan pada waktu_waktu yang Ial u bel umditentukan type reaktor daya apa yang cocok untuk Indonesia dan berapa besar dayaIistrik yang dikehendaki guna memenuhi kebutuhan.Berhubung dengan keadaan sebagaimana tersebut di atas maka penul is mencobamengemukokan gagasan kriteria apa yang perlu diambil guna menentukan suatu lokasibagi pendirian suatu station PLTN.

2.1. Kriteria physik

Sebelum pembangunan station itu dimulai maka perlu diperhatikan hal_hal sebagaiberikut:

a. Adanya tanah yang cukup luas untuk fasilitas, plus daerah bebas penduduk(excl usion area) yang dapat dibel i. Di negara_negara yang sudah maju industrinuklirnya seperti Amerika Serikat dan Inggris harga tanah ini merupakan fraksi yangkeci I dari sel uruh pembi ayaan proyek PLTN i tu. Harga tanah i ni sudah tentubersangkut-paut dengan letaknya. Semakin dekat dengan kota atau daerah perluasanindustri atau kepariwisataan, semakin tinggi. Menurut Federal Power CommissionAmerika Serikat rata_rata tanah yang diper! ukan untuk fasil itas der!gan exclusion area± 300 acres atau ~ x 1 ha = 121,40342 ha dengan harga rata_rata US$ 422.000(tahun 1966). 2.4711

b. Dalam pemilihan lokasi ini jangan dilupakan adanya jalan yang cukup lebar dan kuatguna memungkinkan lalu lintas kendaraan berat yang mengangkut barang-barangberat umpamanya reactor pressure vessel.Untuk suatu BWR dengan daya 1000 MWe maka berat pressure vessel nya ± 650 tondengan ukuran panjang 18.288 m dan diameter 8,5344 m. Selain pressure vessel,juga turbine dan generator merupakan barang_barang besar. Untuk selanjutnya perl upula dipikirkan adanya sarana lintas jalan yang memudahkan pengangkutan II spentfuel shipping cask II dari dan ke fasilitas reaktor.

c. Adanya sumber air yang cukup jumlahnya mutlak diperlukan guna pendinginan.Sumber air ini berupa sungai, atau telaga dimana pada musim_musim kering masihcukup mempunyai persediaan air guna keperluan pendinginan. Dalam menggunakanair untuk pendinginan ini hendaknya diingat janganlah menyebabkan terjadinyaII thermal pallution II pada persediaan air itu, karena kenaikan temperatur hinggamel ebihi 860 F akan merugikan para peternak ikan atau jenis udang tertentu.

d. Keadaan meteoralogy suatu site perlu benar dipelajari karena hal ini menyangkutpenyebaran radiaaktivitas dalam jumlah yang tinggi jika suatu kecelakaan terjadidisebabkan alat_alat pengaman reaktor (engi neered safeguards system) tidak berfungsisebagaimana mestinya. Sesuatu Iakasi kiranya tak akan memenuhi syarat jika keadaantopografi setempat yang menyebabkan angin selalu menghembus ke arah tempatpemusatan penduduk.

e. Gerakan seismik lapisan-Iapisan tanah dapat menimbulkan akibat yang tidak di_inginkan pada suatu station PLTN. Selain kerusakan mekanik juga dapat menyebabkanpenyebaran radioaktivitas kel i ngkungan. Dengan design dan struktur gedung yangdisesuaikan dengan daerah yang akti f secara seismik maka kerusakan mekanik dapatdiperkecil.Di daerah yang mempunyai keaktipan seismik tinggi dan lapison tanah di dalambercelah (faul ted), maka perl u diadakan penyel idikan Iebih Ianjut untuk meyakinkanbahwa fasilitas reaktor pembangkit tenaga dan lain_lain bangunan tidak tepat beradadi atas celah yang aktip tersebut di atas.

126

Page 3: BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

2.2. Kriteria didasarkan faktor pengaman

Selain kriteria physik tersebut di atas maka komi mengusulkan agar dalam pemilihanlokasi ini faktor keselamatan don keamanan lingkungan dengan orang-arang yang beradadi temp at itu menjadi kriteria utama. Faktor pengamanan ini didasarkan atas EmergencyReference Levels atau Emergency Reference Doses, yoitu suatu batasan dosis radiasieterna/interna maximal yang boleh diterima oleh anggauta masyarakat umum yang beradadi Iuar daerah "excl usion area" pada waktu terjadinya "maxi mum credibl e occident".Untuk suatu jenis atau type reaktor dengan daya listrik tertentu yang akan dipasangmaka harus ditentukan pilihan reference dose don apa yang dimaksud dengan maximumcredibl e occident.

Yang dimaksud dengan Maximum Credible Accident atau Hypothetical Accident, yalahsuatu kecelakaan nukl ir yang sangat tidak mungkin terjadi dipandang dari sudut tehnik.Pada kecelakaan semacam itu satu atau lebih dari "engineered safeguard system" darireaktor tidak bekerja sebagaimana diharapkan sehingga menyebabkan penyebaranradioaktivitas keluar fasilitas reaktor.

Reference doses umumnya dibatasi pada pemaparan externa sel uruh tubuh danpemaparan interna kelenjar gondok (thyroid). Sesuai dengan rekomendasi InternationalCommission on Radiological Protection maka besarnya Reference dose untuk pemaparanexterna seluruh tubuh adalah 25 Rems dan angka ini telah banyak dipakai sebagaipedoman dol am menghadapi kecel akaan 01 eh negara_negara yang mempunyai satu ataulebih reaktor daya. Menurut taksi ran I. C. R. P., dari setiap 106 penduduk yang menerimapemaparan externa sebesar 25 Rem maka kurang lebih 500 kasus leukemia dapatdiketemukan, sehingga masing_masing anggauta masyarakat yang bersangkutan mempunyaikemungkinan mendapatkan leukemia sebesar 5 x 10-4 atau "fourth_order risk".Reference dose untuk thyroid sebesar 25 _ 50 Rem pada anak_anak memberikankemungkinan risiko timbulnya Carcinoma pada thyroid tersebut sebesar 5 x 10-4 "fourthorder risk" atau equivalent dengan kemungkinan timbulnya leukemia pada pemaparanexterna sel uruh tubuh.

Penggunaan Reference Dose dalam keadaan kondisi Maximum Credible Accidentmenunjukkan bahwa penyebaran radioaktivitas kelingkungan disebabkan karena hasilfissi "fission product" dimana penyerapan 1131 melalui pernapasan adalah bahaya yangutama ini .

2.3. Kriteria didasarkan atas kepadatan penduduk

Berti tik tol ok dari Emergency Reference Doses sebesar 25 Rem untuk sel uruh tubuhdan 50 _ 25 Rem untuk thyroi d anak_anak untuk pemil ihan suatu lokasi yang cocokbagi suatu station PLTN, tidak memandang type maupun daya Iistriknya, maka gunamemenuhi akan ketentuan_ketentuan diatas, yai tu agar risiko kemungki non ti mbul nyaleukemia atau carcinoma sekecil mungkin don menyangkut anggauta masyarakat umumseminim mungkin, maka fasilitas statio harus jangan berada ditengah atau didalam kotaMetropolitan. Jika site yang cocok dipandang memenuhi syarat_syarat persediaan airuntuk pendinginan, meteorologi, seismologi, maupun ekonomi, maka hendaknyadi usahakan adanyo daerah bebas penduduk (excl usion area) dil uar perimeter. "Excl usionarea" ini berjarak antara 0.14 mil sampai 2.0 mil, jarak ini merupakan exclusion areauntuk Station_Station PLTN berdaya listrik 700 MWe hingga 2170 MWe di AmerikaSerikat. Untuk Indonesia yang mungkin akan membangun PLTN yang lebih rendah dayalistriknya, maka jarak ini dapat lebih kecil. Jarak terdekat dengan pusat_pusat tempattinggal penduduk (population centre) adalah 15 mil. Kepadatan penduduk rata_rata padajarak 5 mil adalah 16.000 untuk Station_station PLTN di Amerika Serikat. UntukIndonesia satu faktor yang perl u mendapat perhatian apabila lokasi telah didapatkan,yaitu bertambahnya jumlah penduduk sebagai akibat pertumbuhan biasa {natural growth

127

Page 4: BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

of population), otou sebagoi akibat kebijaksanaan pemerintah setempat dalam perluasankota dan industri .

Untuk negara yang beroenduduk padat seperti Indonesia, faktor ini harusdiperhitungkan benar_benar sebab dalam jangka waktu tiga atau empat tahun sesudahberoperasinya Station PLTN ini akan menjadi masalah yang serius.

PENUTUP

Adalah sangat sukar untuk memberi suatu prioritas utama diantara faktor_factor yangsaling berkaitan satu sarna lain dalam pemilihan lokasi. Satu hal yang jelas yalah,pemilihan lokasi PLTN merupakan satu mata rantai komplek antara segi_segi ekonomipol i tik, keamanan dan kesel amatan dan resiko, di mana masing_masing memerl ukanperti mbangan yang seksama sebel urn suatu pekerjaan kontruksi diajukan.

Semoga sumbangan gagasan yang sedikit ini dapat membantu dalam memecahkanpersoal an pemil ihan lokasi station PLTN yang pertama di Indonesia.

DISKUSI

MOH. ZAINI DJAPRIE

Daerah gempa yang minimum, daerah banjir yang maksimum untuk berapa tahunsebagai standard di Indonesia untuk siting (atau bebas, sehubungan dengan biaya &konstruksi). Bila ada cara apa yang dipakai untuk menentukan ?

MARKHAM

Sangat menyesal kami tidak mempunyai data_data semacam itu, tetapi rasanyainstansi yang berwewenang yaitu Lembaga Meteorologi & Geophysica, DepartemenPerhubungan, atau Lembaga Masalah Air, Departemen Pekerjaan Umum & TenagaListrik, dapat memberi jawaban yang diperl ukan.

WI DARTOMO

Dari kriteria_kriteria serta persyaratan_persyaratan yang telah Saudara kemukakandidalam penentuan site sel ection suatu PLTN, syarat-syarat mana yang mutlak harusdipenuhi apabil a persyaratan lain tidak dapat dipenuhi. Misal nya tidak tersediacukup air atau base loadnya tiOOk ada / kurang untuk daerah yang syarat_syaratlainnya terpenuhi.

MARKHAM

Seperti apa yang kami usulkan pada kertas karya, faktor keselamatan pendudukmenjadi kriteria utama, artinya, faktor Emergency Reference Level sebesar 25 Remseluruh tubuh dan 25 Rem pada kelenjar gondok. Faktor lainnya bisa variablesesuai dengan keadaan dan kondisi tempat.

R.P.H. ISMUNTOYO

Kalau ada daerah bebas penduduk apakah ada daerah bebas sapi perah ?MARKHAM

Mengingat kecelakaan yang terjadi pada Windscale tahun 1957 yang lalu, makadaerah semacam itu mutl ak perl u. Tetapi mengingat perusahaan (peternakan) sapiperah masih sangat kedl jumlahnya, maka, pendapat ini sebaiknya sementaraditangguhkan. Apabila peternakan susu sudah banyak, nanti dalam pemil ihan_pemil ihan si te berikutnya harus diperhatikan benar _benar.

128

Page 5: BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

SOEKOTJO JUDOATMODJO (tertulis)

Saudara mengusulkan reference dose 25 _ 50 Rem untuk Thyroid, dalam paperSdr. lios hal. 15 dikutip ketentuan ICRP 9_1966 dosis Thyroid 3 rod don 250 rodmasing_masing untuk single don Dual failures.Bagai mana keterangan Saudara mengena i hal ini .

MARKHAM

Sesuai dengan ICRP publ ication 8, 1966 maka 300 Rems _ 250 Rems Thyroid dosepada anak_anak merupakan "second order risks" yang terlalu tinggi. Baik Singlemaupun Dual fail ures yang terjadi, maka Emergency Reference Level sebaiknya25 Rem.

RADIMIN D.

Dalam memilih site suatu PLTN (phisik) apakah frekwensi diri / getaran dari PVR(yang sangat berat) cukup besar sehingga perl u dipertimbangkan pada design.Berapa besor pengaruh dari getaran tersebut ?

MARKHAM

Jika "construction work" akan dimulai maka timbulnya getaran dengan frekwensiserta besarnya perl u/mutlak diperhitungkan dalam konstruksi itu, don bahan_bahankonstruksi harus dipilih yang paling baik yang ado.Pengaruh getaran yang cukup besar bisa menyebabkan patahnya fondasi dari"Biological Shield" don selanjutnya penyebaran fission product keluar containment.

Ny. A. KUSNOWO

Menurut pendapat anda, jika Indonesia ingin mendirikan PLTN, tempat manakahyang memenuhi kriteria_kriteria yang anda jelaskan dalam kertas karya ?

MARKHAM

Diluar "load factor" dari "power demand" maka dengan memperhatikan faktor_faktor phisik pantai utara propinsi Jawa Barat, an tara Jakarta don Serang adalahsangat ideal karena faktor_faktor :1. Population density daerah itu sangat kecil dibanding dengan daerah lain.2. Access road pada waktu ini sangat baik.3. Tidak ter! etak pada sumbu tektonik.4. Meteorologi, sangat baik pula, karena topografis tidak ado hal_hal yang

menyebabkan angin mengembus ke arah popul ation centre.

WIDARTOMO

Menurut pengalaman sampai dengan soot ini sudah berapakah korban manusiasebagai akibat kecelakaan reaktor :a. sampai matib. Iuka parah cacad seumur hidupc. luka ringan.

MARKHAM

Pada kecelakaan Reaktor di Idaho Amerika Serikat tahun 1968, 2 orang meninggal,1 Iuka berat, bukan disebabkan karena radiasi tetapi dari Ietusan yang terjadiditangki primary cooling.Pada kecelakaan di Mol _ Belgium: 1 orang luka berat, luka disebabkan bukanradiasi.

Pada kecelakaan yang paling buruk dalam sejarah nuklir, yaitu di Windscale

129

Page 6: BEBERAPA PERSOALAN POKOK DAN KRITERIA DALAM ...

tahun 1957, ribuan orang yang tersangkut dalamnya, tetapi 'tak seorangpun yangmeninggal atau luka_luka atau cacad. Semua orang itu terkena radiasi seluruh

tubuh atau kel enjar gondok sebagai akibat penyerapan /odi ne_131 yang aktip.

T. H. SIAHAA N

Mengapa dalam penentuan site tidak diperhitungkan pula:1. Kemungk inan radi asi / acti vi ty yang kel uar, waste rei ease.2. Kecel akaan dal am penentuan batas_batas penduduk dari jarak_jarak tertentu

dari reaktor.

MARKHAM

1. Segala "Dose Commitment" sebagai akibat normal operation dari PLTN sudahdiperhi tungkan.

2. "Total excl usion area" atau daerah bebas penduduk 1 _ 2 mil. 5 mil dariexcl usion area hendaknya "low population density" area.

SOEPARMO

Karena siting PLTN justru akan ada di pulau yang tinggi kepadatan penduduknya,apakah "fourth order risk" (pemaparan 25 rems) dalam hal ini tidak terlalu tinggi.Untuk sixth order risk, misalnya, berapa nil ai pemaparan.

MARKHAM

Menurut rekomendasi I. C •R. P ., British Medi cal Research Council dan U. S. Federal

Radiation Council angka 25 rem atau ",dengan 4th order risk adalah cukup aman.Nilai pemaparan untuk sixth order risk kurang lebih antara 10-15 rem.

130