Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

11
Tantangan Internal dan Eksternal Dalam Gereja

Transcript of Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Page 1: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Tantangan Internal dan Eksternal Dalam Gereja

Page 2: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

A.    Marturia (Bersaksi)Bersaksi bukan harus berkotbah, menceritakan isi firman Tuhan dan sebagainya. Bersaksi itu menceritakan pengetahuan dan pengalaman kita tentang kristus.  Bersaksi dapat dilakukan melalui perbuatan maupun perkataan agar orang bisa  bertobat melalu kesaksian kita namun itu bukan karena usaha kita melainkan karena roh kudus yang bekerja melalui kita

Page 3: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Gereja merupakan kumpulan anggota gereja yang menyadari bahwa mereka memiliki sesuatu yang lazim diantara mereka yakni hidup bersekutu dan mempelajari Firman Tuhan. Dalam persekutuan kita harus menerapkan rasa saling mengasihi, saling membantu menanggung beban, saling mengampuni, saling mengakui dosa, saling mendoakan dan saling menghiburkan. Hal ini penting karena dalam persekutuan inilah tempat kita untuk berbagi dan saling menguatkan satu sama lain.

Page 4: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Sombong adalah fikiran atau perbuatan yang tidak menyadari dan tidak mengakui bahwa semua orang yang ada padanya (Baik jasmani dan rohani) itu berasal dari Tuhan, ini melawan Allah dan menyakiti hati orang disekitarnya Kesombangan merupakan sikap yang muncul karena orang tersebut merasa lebih dari orang yang ada disekitarnya dan orang ini  juga cenderung tidak tahu bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan Kepadanya.

Page 5: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Tuhan menciptakan manusia untuk saling mengasihi. Kita diajar bagaimana cara mengasihi Tuhan dan sesama kita. Sebagaimana dikatakan melalui hukum taurat “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” itulah hukum yang pertama dan yang utama serta hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hokum taurat dan kitab para nabi. Hidup tanpa kasih, mengasihi dan dikasihi adalah  hidup yang hampa. Namun secara alami kita cenderung suka membalas dendam, karena itu jika ada suka membalas dendam yang pasti akan menyakiti hati orang lain.

Page 6: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Sudah saatnya gereja Tuhan harus bangkit serta sadar bahwa pengajaran Firman Tuhan harus menjadi kebutuhan yang utama karena gereja Tuhan tidak akan disucikan apalagi disempurnakan hanya dengan pujian dan penyembahan saja, tetapi hanya dengan kuasa Firman Tuhan. Ini bukan berarti pujian dan penyembahan ditiadakan, tetapi pujian dan penyembahan yang benar dan yang dikehendaki Tuhan serta kita diajak untuk melayani sesama dan memberitakan injil.

Page 7: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

a.       Aliran Sesata.       Aliran SesatBerbagai macam bentuk aliran sesat yang hadir dan mencoba mempengaruhi kehidupan gereja. Ajaran sesat sudah ada sejak abad permulaan, hingga sekaarng ajaran tersebut tetap eksis namun dengan tampilan luar yang sama sekali baru. Ajarsn sesat menghadirkan kebenaran baru atau wahyu baru, yang mengganti kebenaran, menghadirkan penafsiran baru, menghasilkan sumber otoritas tertulis baru selain alkitab, menghadirkan pengakuan baru, membuat kepalsuan-kepalsuan dan tidak tahan lama.

Page 8: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Manusia cenderung memperoleh segala sesuatu secara cepat dan mudah (instant) Manusia tidak lagi berfikir bagaimana caranya, tetapi bagaimana mendapatkan sesuatu dengan cepat tanpa mengikuti prosedur yang seharusnya. Mentalitas semacam ini, baik disadari maupun tidak, telah merasuk kedalam kehidupan gereja. Sebagai proses kehidupan yang serba cepat dan mudah misalnya saja mengenai kesembuhan, rezeki dan pemahaman iman.

Page 9: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Pola hidup ini menciptakan mentalitas yang mengagung-agungkan materi atau benda. Segala sesuatu diukur atas dasar materi. Hal ini juga sering terjadi dalam gereja. Misalnya segala sesuatu di fokuskan pada pembangunan gereja secara fisik saja.

Page 10: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii

Bersikap Kritis dalam Gereja itu perlu karena kita pasti akan mendapat   tantangan, tantangan tersebut adalah tantangan  internal dan tantangan eksternal.Tantangan internal seperti Marturia, Koinonia, Kesombongan, Mengasihi dan Pengajaran. Sedangkan tantangan eksternal yaitu Materialisme, gaya hidup cepat dan aliran sesat

Page 11: Bersikap kritis dalam gereja kelas xii