BUKU 2 - UNCPrepository.uncp.ac.id/6/1/PROSIDING - Mentoring Guru... · 2020. 5. 9. · Prosiding...
Transcript of BUKU 2 - UNCPrepository.uncp.ac.id/6/1/PROSIDING - Mentoring Guru... · 2020. 5. 9. · Prosiding...
Prosiding
Seminar Nasional
Universitas Cokroaminoto Palopo
Prosiding Seminar Nasional terbit sekali setahun pada bulan November. Prosiding Seminar Nasional
merupakan media komunikasi peneliti di bidang pendidikan, sosial budaya dan bahasa, sains dan
teknologi, lingkungan dan pertanian memuat tulisan yang meliputi hasil penelitian, uraian metode
dan teknik inovatif penelitian, dan ulasan/tinjauan ilmiah mutakhir yang merupakan hasil penelitian
di bidang pendidikan, pertanian, sains, dan teknologi.
Redaksi mengundang para cendekiawan, ilmuwan, peneliti praktis, maupun tokoh masyarakat untuk
menulis dan berpartisipasi pada prosiding seminar nasioanl.
Penanggung Jawab:
Dr. Suaedi, S.Pd., M.Pd.
Pemimpin Redaksi
Dra. Ma’rufi, M.Pd.
Penyunting Ahli
Dr. Muhammad Ilyas, M.Pd
Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A.
Dr. H. Asri, M.Pd.
Layout: Syamsir Sainuddin, S.Pd., M.Pd. Nur Wahidin Ashari, S.Pd., M.Pd. Fahrul Basir, S.Pd., M.Pd. Redaksi Pelaksana: Fitriani A., S.Pd., M.Pd. Salwah, S.Pd., M.Pd. Taufiq, S.Pd., M.Pd. Muhammad Ikram, S.Pd., M.Pd.
Alamat Redaksi
Jalan Latammacelling No. 19 Kota Palopo, Sulawesi Selatan
Kode Pos 91913
Telepon (0471) 22111
Fax (0471) 325055.
Website http: www. uncp.ac.id
e-mail: [email protected]
Terbit Pertama Kali: Maret 2015
Prosiding Seminar Nasional
BUKU 2
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Penyelenggara
Universitas Cokroaminoto Palopo
Merdeka Convention Hall
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Prosiding Seminar Nasional diterbitkan sekali setahun pada bulan November
Hak Cipta@Universitas Cokroaminoto Palopo
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Cetakan Pertama 2015
Diterbitkan oleh Badan Penerbit UNCP Press Sekretariat: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Cokroaminoto Palopo Gedung A Lt.1
Jl. Latammacelling No.19 Kota Palopo e-mail: [email protected]
Telp/Fax: (0471)22111/(0471)325055
Penanggung Jawab:
Dr. Suaedi, S.Pd., M.Si.
Pemimpin Redaksi
Dra. Ma’rufi, M.Pd.
Penyunting Ahli
Dr. Muhammad Ilyas, M.Pd
Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A.
Dr. H. Asri, M.Pd.
Layout: Syamsir Sainuddin, S.Pd., M.Pd.
Nur Wahidin Ashari, S.Pd., M.Pd. Fahrul Basir, S.Pd., M.Pd.
Redaksi Pelaksana:
Fitriani A., S.Pd., M.Pd. Salwah, S.Pd., M.Pd. Taufiq, S.Pd., M.Pd.
Muhammad Ikram, S.Pd., M.Pd.
Palopo: Badan Penerbit UNCP Palopo 2015
ISSN. 2443-1109
Dilarang memperbanyak prosiding ini dalam bentuk
apapun tanpa izin tertulis dari Badan Penerbit UNCP
KATA PENGANTAR
Rasa Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga
prosiding seminar nasional dengan tema Inovasi dan Produktivitas Perguruan Tinggi Berbasis
Riset dapat diterbitkan. Seminar Nasional ini menghadirkan keynote speaker dari Subdirektorat
Harmonisasi Kebijakan dan Program Inovasi Kemenristekdikti, Kopertis Wilayah IX
Sulawesi, Ketua Aptisi Wilayah Tana Luwu dan Tana Toraja, dan UI Grand Metric Word
University Rangking.
Prosiding ini menguraikan makalah-makalah yang telah dipresentasikan pada seminar
nasional, selanjutnya diverifikasi dan diedit secara optimal oleh tim editor. Makalah dalam
prosiding ini diharapkan dapat menjadi inspirasi terhadap berbagai pihak yang membutuhkan
untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, utamanya yang terkait
dengan informasi-informasi aspek Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Suatu penghormatan kepada pemakalah, diucapkan terima kasih atas karya nyata yang
telah diseminasikan pada seminar nasional tanggal 18 November 2017 yang diselenggarakan
oleh Universitas Cokroaminoto Palopo. Semoga prosiding ini bermanfaat. Amin
Palopo, November 2017
Rektor UNCP
Prof. Drs. Hanafie Mahtika, MS.
DAFTAR ISI
Judul Penulis Hal
Mentoring Guru Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Pedagogical Content Knowledge
Ma’rufi, Muhammad Ilyas (Universitas Cokroaminoto Palopo)
1
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Universitas Al Asyariah Mandar
Fatimah (Universitas Al Asyariah Mandar)
11
Pemberdayaan Remaja Masjid Sebagai Fasilitator Pembelajaran Bahasa Inggris Di Desa Lestari Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur
Muhammad Iksan, Sukmawati Tono Palangngan
(Stie Muhammadiyah Palopo, Stkip Muhammadiyah Palopo)
16
Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Tanggapan Kritis Dengan Menggunakan Metode Critical Thinking
Muthmainnah, Roni La’biran, Mastia (Universitas Al Asyariah Mandar, Universitas Kristen Indonesia Toraja)
24
Peningkantan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendidikan Model Quantum Learning Dengan Setting Kooperatif Pada Siswa Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 1 Masamba
Safruddin
(SMA Negeri 1 Masamba)
32
Analisis Komparatif Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Mempertimbangkan Kompetensi Kepribadian Guru
Ikram Lihu (Universitas Cokroaminoto Palopo)
44
Pengaruh Cara Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Xii SMA Negeri 1 Mappedeceng
Awaluddin Makaraka
(Sma Negeri 1 Mappedeceng) 56
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generative Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 14 Palopo
Diani Aulia
(Universitas Cokroaminoto Palopo) 65
Analisis Upaya Pajak Daerah (Tax Effort) Dalam Mendukung Peningkatan Pad Kota Palopo
A.Dahri Adi Patra Ls
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo)
72
Pengaruh Iklan Online Terhadap Sikap Dan Minat Beli Konsumen Secara Online Di Kota Palopo (Survei Pada Pengguna Internet Di Kota Palopo)
Muhammad Aqsa
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo)
82
Analisis Kinerja Keuangan Dinas Pendapatan Daerah Dalam Mengukur Efektivitas Pendapatan Asli Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar
Muhammad Nadir
(Stie Muhammadiyah Palopo) 94
Desain Dan Perhitungan Harga Pokok Produk Kue Gambung Ukm Desa Lambara Harapan
Muh. Halim, Arfan Amrin, Harmita Sari
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo)
105
Pengaruh Motivasi Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Finansia Multi Finance Cabang Palopo
Haedar, Suparni Sampetan, Ahmad Suardi
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo)
113
Pengembangan SDM Berbasis Pelatihan Keterampilan Dan Perberdayaan Pemuda
Imran Ukkas (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo)
120
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan: Studi Empiris Pada Industri Kafe Dan Resto Di Kota Palopo
M. Risal
(STIE Muhammadiyah Palopo) 126
Ibk Universitas Cokroaminoto Palopo M. Rusli B, Taufiq, Abdul Rahim Ruspa, Gita Sri Hidayati (Universitas Cokroaminoto Palopo)
137
Alih Kode Dan Campur Kode Percakapan Staf FKIP Universitas Al Asyariah Mandar
Nur Hafsah Yunus MS, Chuduriah Sahabuddin, Muh. Syaeba
(Universitas Al Asyariah Mandar)
146
Program Pemberdayaan Warga Binaan Lapas II.B Kota Parepare
Patahuddin, Syawal, Akhsan (Universitas Muhammadiyah Parepare)
154
Pengaruh Masuknya Teknologi Modern Terhadap Budaya Lokal Masyarakat Di Desa Suppiran
Ahmad Al Yakin, Abdul Latif, Ronal
(Universitas Al Asyariah Mandar)
163
Penyimpanan Mayat A. Ismail Banne Ringgi’, Igamawarni, Solideo Gloria, Kristina Wiwi (STAKN Toraja)
172
Uji Ketahanan Air Bioplastik Dari Limbah Ampas Sagu Dengan Penambahan Variasi Konsentrasi Gelatin
Ilmiati Illing, Satriawan MB
(Universitas Cokroaminoto Palopo) 182
Studi Bidang Gelincir Sebagai Langkah Awal Mitigasi Bencana Longsor
Rahma Hi. Manrulu, Aryadi Nurfalaq (Universitas Cokroaminoto Palopo)
190
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Polar Batang Nangka (Artocarpus Heterophylla Lamk) Sebagai Pengawet Alami Sari Aren (Arenga Pinnata)
Sukarti, Tirzah Datulinggi, Maya Pratiwi Lomo, Pirda
(Universitas Cokroaminoto Palopo)
197
Model Regresi Nonparametrik Dengan Pendekatan Spline Truncated
Rahmat Hidayat, Yuliani, Marwan Sam (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Cokroaminoto Palopo)
203
Efektivitas Ekstrak Pangsa Kulit Buah Durian Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bau Badan
Hasrianti, Sukarti, Arwansyah, Suhaeni
(Universitas Cokroaminoto Palopo)
211
Rancang Bangun Media Praktikum Sistem Pneumatik Berbasis PLC
Ahyar M., Zulkarnain Arifin (Akademi Teknik Soroako)
219
Potensi Pemanasan Air Dengan Memanfaatkan Energi Panas Dari Gas Buang Motor Diesel
Harman, Mukhlis A. Hamarung (Akademi Teknik Soroako)
229
Desain Dan Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer Pada SMA Negeri 6 Palopo
Nirsal, Mahyuddin Ali,
(Universitas Cokroaminoto Palopo)
241
Identifikasi Faktor Pendorong Alih Fungsi Lahan Pertanian
Sri Hastuty
(Universitas Cokroaminoto Palopo) 253
Pengolahan Buah Dengen Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Sirup Buah Dengen
Sri Wahyuny Mustafa
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Muhammadiyah Palopo)
258
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Dalam Peningkatan Produksi Pertanian Kakao Di Kabupaten Luwu
Sapar, Andi Hasbi Munarka, Lanteng Bustami
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo)
266
Kualitas Air Dan Unsur Hara Pada Pemeliharaan Caulerpa Lentilifera Dengan Menggunakan Pupuk Kascing
Aryanti Susilowati, Ardi Eko Mulyawan, Khusnul Yaqin, Sri Wahyuni Rahim
(Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar , Universitas Hasanuddin Makassar)
275
Pengembangan Sistem Kelompok Home Industry Kripik Tempe Pada Desa Bangun Jaya
Asriany
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo)
283
Strategi Pengembangan Usaha Dange Di Kabupaten Luwu Utara
Dharma Fidyansari, Megawati Idris, Wahyuningsih
(Universitas Cokroaminoto Palopo)
288
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Nelayan Dalam Pengelolaan Lingkungan Wilayah Pesisir Kota Palopo
Asri
(Universitas Cokroaminoto Palopo) 398
Pertumbuhan Tanaman Kakao Hasil Sambung Samping (Side Grafting) Pada Jumlah Sambungan Dan Lingkar Batang Yang Berbeda
Erna Halid, Syatrawati, Amriani Hambali
(Politeknik Pertanian Negeri Pangkep)
308
Valuasi Ekonomi Sumberdaya Rumput Laut Di Kota Palopo
Muhammad Arhan Rajab, Sumantri (Universitas Cokroaminoto Palopo)
318
Pengaruh Senyawa Biofumigan Dari Limbah Kubis-Kubisan Terhadap Penurunan Konsentrasi Spora Phytophthora Palmivora Dan Peningkatan Pertumbuhan Bibit Kakao
Hishar Mirsam, Masluki, Mutmainnah
(Universitas Cokroaminoto Palopo) 326
Pembuatan Media Film Dokumenter Kontekstual Dalam Pembelajaran Berbicara Mahasiswa Cokroaminoto Palopo
Abd. Rahim Ruspa, Nirwana (Universitas Cokroaminoto Palopo)
334
Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelas XII Teknik Komputer Dan Jaringan SMK Negeri 4 Luwu Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divison (Stad)
Susilawati (SMK Negeri 4 Luwu)
348
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1
ISSN 2443-1109
Halaman 1 dari 352
MENTORING GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE
Ma’rufi1, Muhammad Ilyas2
Universitas Cokroaminoto Palopo1,2
[email protected], [email protected]
Guru sebagai tenaga profesional mengandung makna bahwa guru harus terus menerus meningkatkan
layanan profesinya untuk kualitas peserta didiknya. Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah
pengetahuan yang merupakan integrasi antara pengetahuan konten metematika, pedagogik dan
pengetahuan tentang siswa. Pengembangan profesionalisme guru, khususnya guru pemula dapat
dilakukan melalui program induksi dan mentoring guru. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian
pengembangan model mentoring guru berbasis PCK. Tujuan artikel ini adalah mendeskripsikan PCK
guru berkaitan dengan jenis pertanyaan yang diajukan guru dalam mengatasi kesalahan dan
miskonsepsi siswa pada materi sistem persamaan linear. Mentoring sebagai suatu model pembinaan
dan pendampingan guru melalui kolaborasi dosen program studi pendidikan matematika dan guru
matematika SMP. Bentuk mentoring dosen terhadap guru berbasis PCK, dapat meningkatkan
kompetensi profesionalisme dan kompetensi pedagogik guru, termasuk jenis pertanyaan guru dalam
mengatasi kesalahan dan miskonsepsi siswa. Jenis pertanyaan yang diajukan guru dalam mengatasi
kesalahan dan miskonsepsi siswa pada materi sistem persamaan linear terdiri atas pertanyaan yang
mengarahkan siswa kepada jawaban benar dan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir.
Kata-kata Kunci: Pedagogical Content Knowledge, mentoring, guru, jenis pertanyaan, matematika
1. Pendahuluan
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam belajar siswa adalah kualitas
guru dan profesionalisme. Faktor ini merupakan tantangan bagi seorang guru yang
harus memenuhi empat kompetensi utama yaitu kompetensi professional, pedagogik,
sosial, dan kepribadian. Namun, upaya guru memperhatikan berbagai jenis
pengetahuan yang dibutuhkan, agar kualitas guru untuk mengajar secara profesional
masih belum optimal, sehingga berdampak terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) yang
diselenggarakan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)
tahun 2015 melalui tes komprehensif dilakukan melalui pengukuran kemampuan
mathematics, reading, science, dan problem solving yang ditujukan untuk
peningkatan kualitas sistem pendidikan. Seperti hasil-hasil siklus tiga tahunan PISA
sebelumnya, capaian siswa Indonesia masih kurang memuaskan. Adapun nilai rata-
rata negara-negara OECD dalam matematika, sains, dan membaca berturut-turut 490,
493, dan 493. Level-level ini menggambarkan tingkat penalaran dalam menyelesaikan
masalah. Hasil PISA tahun 2015 menunjukkan rata-rata siswa Indonesia di bidang
matematika adalah 386, rata-rata skor membaca 397, dan rata-rata skor untuk sains
403 (OECD, 2015).
Ma’rufi, Muhammad Ilyas
Halaman 2 dari 352
Salah satu jenis pengetahuan guru dijelaskan Shulman (Ma’rufi, 2016) adalah
pedagogical content knowledge (pengetahuan konten pedagogik) yang disingkat
PCK. Hasil penelitian Ma’rufi (2017) menunjukkan bahwa PCK guru dalam
pembelajaran limit fungsi berbeda anatara guru pemula dan guru berpengalaman.
Guru pemula cenderung menjelaskan secara prosedural sedangkan guru
berpengalaman cenderung memadukan penjelasan secara konseptual dan prosedural.
Fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan, bahwa penugasan guru baru pada
umumnya diberi perlakuan layaknya seperti guru berpengalaman. Para guru baru
mejalankan tugas pertamanya mengajar di kelas dan tugas-tugas lain yang terkait
dengan pembelajaran dilakukan secara mandiri tanpa didampingi oleh guru yang
berpengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa mentoring guru penting untuk dilakukan
baik sesama guru maupun mentoring melalui kolaborasi dosen dan guru.
Mentoring sebagai suatu model pembinaan dan pendampingan guru melalui
kolaborasi dosen dan guru. Dosen dituntut untuk melaksanakan tridharma perguruan
tinggi yaitu melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melaksanakan penelitian, dan
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Lesson Study merupakan kegiatan
pengkajian pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru dana tau dosen secara
kolaboratif dan berkelanjutan untuk menguji dan meningkatkan keefektifan
pembelajaran. Lesson Study menyediakan suatu proses untuk berkolaborasi dan
merancang lesson dan mengevaluasi kesuksesan strategi mengajar yang telah
diterapkan sebagai upaya meningkatkan proses dan perolehan belajar siswa (Lewis,
2002). Pengembangan pelatihan bagi guru maupun calon guru hendaknya
memperhatikan berbagai jenis pengetahuan yang dibutuhkan guru untuk mengajar
yang efektif. Kajian tentang pengembangan profesionalisme guru melalui mentoring
berbasis pedagogical content knowledge penting untuk dilakukan.
Tinjauan Pustaka
Pengembangan profesionalisme guru, khususnya guru pemula dapat
dilakukan melalui program induksi dan mentoring guru. Program induksi sebagai
salah satu tahapan dalam pengembangan profesi berkelanjutan bagi seorang guru.
Pelaksanaan program induksi dan mentoring yang baik haruslah sistematis dan
terencana berdasarkan konsep kerjasama dan kemitraan diantara para guru dalam
pendekatan pembelajaran profesional.
Pembelajaran matematika merupakan proses interaksi antara guru dan siswa
pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai
Mentoring Guru Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis PCK
Halaman 3 dari 352
elemen pembelajaran matematika untuk membentuk pola pikir, pemahaman,
penalaran, dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Pembelajaran
matematika saat ini menghadapi pergeseran paradigma sesuai dengan tuntutan abad
21. Terdapat enam elemen penting pembelajaran sesuai dengan paradigma
pembelajaran abad 21. Adapun keenam elemen tersebut, yaitu: (1) menekankan pada
pengetahuan inti, (2) menekankan pada keterampilan belajar, (3) memanfaatkan
perangkat pembelajaran abad 21 untuk meningkatkan keterampilan belajar, (4) belajar
dan mengajar dalam konteks abad 21, (5) belajar dan mengajar dengan konten abad
21, dan (6) menggunakan asesmen untuk mengukur keterampilan abad 21 (Basuki
dan Hariyanto, 2016).
Pengetahuan yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran matematika,
yaitu: (1) produk yaitu konsep dan prinsip-prinsip yang terkait dengan materi pokok,
(2) proses yaitu apersepsi budaya, interaksi sosial dalam penyelesaian masalah,
memodelkan masalah secara matematika, merencanakan penyelesaian masalah,
menyajikan hasil kerja dan menganalisis serta mengevaluasi kembali hasil
penyelesaian masalah, (3) kognitif yaitu kemampuan matematisasi, kemampuan
abstraksi, pola pikir deduktif, berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, dan berpikir
kreatif), (4) psikomotor yaitu keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan
berkolaborasi, kemampuan berkomunikasi, dan (5) afektif yaitu menghargai budaya,
penerimaan individu atas perbedaan yang ada, bekerjasama, tangguh menghadapi
masalah, jujur mengungkapkan pendapat dan senang belajar matematika seperti
tercantum dalam permendikbud 2013 (Ma’rufi, 2016).
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. National Council of
Teachers of Mathematics (NCTM, 2000) merekomendasikan empat prinsip
pembelajaran matematika, yaitu: (1) matematika sebagai pemecahan masalah, (2)
matematika sebagai penalaran, (3) matematika sebagai komunikasi, dan (4)
matematika sebagai hubungan. Belajar matematika merupakan proses psikologis,
proses tersebut merupakan kegiatan aktif seseorang dalam upaya memahami dan
menguasai matematika. Hakikat belajar matematika sangat terkait dengan
karakteristik matematika sebagai materi pelajaran di sekolah. Menurut Soedjadi
(2000) bahwa beberapa karakteristik matematika, yaitu: (1) memiliki objek kajian
yang abstrak, (2) bertumpu pada kesepakatan, (3) berpola pikir deduktif, (4)
Ma’rufi, Muhammad Ilyas
Halaman 4 dari 352
memiliki simbol yang kosong dari arti, (5) memperhatikan semesta pembicaraan, dan
(6) konsisten dalam sistemnya.
Menurut Shulman (Ma’rufi, 2017b) bahwa PCK terdiri atas pengetahuan
tentang representasi ide, analogi, ilustrasi, contoh, penjelasan, dan demonstrasi
sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.
“The most useful froms of representation of those [content] ideas, the most
powerful analogies, illustrations, examples, explanations, and
demonstrations-in a word, the ways of representing and formulating the
subject that make it comprehensible to others.” It also includes “an
understanding of what makes the learning of specific topics easy or difficult,
the conceptions and preconceptions that students of different ages and
backgrounds bring with them to the learning of those most frequently taught
topics and lessons”.
Shulman (Ma’rufi, 2017a), menggaris bawahi, bahwa PCK terdiri atas: (1)
pengetahuan tentang cara-cara mempresentasikan dan menjelaskan suatu materi untuk
membuat materi itu dapat dipahami, (2) pengetahuan tentang berpikir siswa,
khususnya pengetahuan tentang konsepsi, dan prakonsepsi siswa yang berbeda usia
dan latar belakang yang mereka bawa ke dalam belajar dan (3) PCK juga mencakup
suatu pemahaman tentang apa yang membuat pelajaran tentang topik tertentu mudah
atau sulit. Beberapa aspek PCK diidentifikasi oleh Shulman sebagai model penalaran
pedagogik dalam fakta, pengembangan, aplikasi, dan komunikasi yang menunjukkan
keterkaitan satu sama lain.
PCK dalam pembelajaran matematika adalah pengetahuan yang merupakan
integrasi antara pengetahuan konten pedagogik, dan pengetahuan tentang siswa dalam
pemahaman materi matematika dan selanjutnya diimplementasikan pada
pembelajaran matematika, pengetahuan tentang cara-cara merepresentasikan dan
menjelaskan suatu materi matematika untuk membuat materi tertentu dapat dipahami
peserta didik. Selanjutnya Magnusson, Krajcik, dan Borko (1999) mendefinisikan
PCK sebagai berikut.
“Pedagogical content knowledge is a teacher’s understanding of how to help
students understand specific subject matter. It includes knowledge of how
particular subject matter topics, problems, and issues can be organized
represented and adapted to the diverse interests and abilities of learners, and
then presented for instruction. . . . The defining feature of pedagogical content
knowledge is its conceptualization as the result of a transformation of
knowledge from other domains” (p.96).
Mentoring Guru Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis PCK
Halaman 5 dari 352
Magnusson et al, (1999) menjelaskan dalam definisi di atas, bahwa PCK
adalah pemahaman guru tentang bagaimana guru membantu siswa memahami topik
tertentu. Ini termasuk pengetahuan topik, permasalahan dan isu materi tertentu dapat
diorganisasikan, dan disesuaikan dengan kemampuan dan ketertarikan siswa yang
beragam. Ciri terdefinisi PCK adalah konseptualisasinya sebagai hasil transformasi
pengetahuan dari domain lain. Maksud kalimat yang terakhir ini adalah PCK sebagai
domain pengetahuan yang merupakan integrasi antara pengetahuan mata pelajaran
dengan cara mengajarkannya.
Selanjutnya, Grossman (Rohaan, Taconis, & Jochems, 2009) memposisikan
PCK sebagai domain khas dan sentral untuk pengetahuan guru dalam mengajar. PCK
dipandang sebagai sintesis pengetahuan pedagogik dan pengetahuan konten ke
pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana suatu topik tertentu, masalah atau
isu dapat disusun, direpresentasikan dan diadaptasi menurut minat dan kemampuan
siswa dalam bentuk pembelajaran. Selanjutnya Grossman, Schoenfeld (dalam Guzel,
2010) membagi empat komponen PCK, berikut ini.
1. Teacher’s knowledge of objectives required to teach a subject (pengetahuan guru
tentang tujuan yang dibutuhkan untuk mengajarkan mata pelajaran).
2. Knowledge of students’ understandings and their possible misunderstandings
related to that subject (pengetahuan tentang pemahaman siswa dan
kemungkinan-kemungkinan miskonsepsi siswa terkait mata pelajaran).
3. Knowledge of program and materials related to the program (pengetahuan
tentang program dan materi terkait dengan program)
4. Knowledge of representations and strategies to teach a particular topic
(pengetahuan tentang representasi dan strategi untuk mengajarkan topik tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang PCK yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat disintesiskan bahwa PCK merupakan pengetahuan tentang
cara-cara mentransformasikan materi atau topik tertentu melalui representasi,
ilustrasi, penyajian contoh yang dapat membantu siswa mudah memahami materi dan
sukses dalam belajar matematika. PCK dalam penelitian ini adalah pengetahuan guru
yang merupakan integrasi antara pengetahuan konten matematika, pedagogik dan
pengetahuan tentang siswa yang diimplementasikan dalam pembelajaran matematika
sehingga materi yang diajarkan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Guru dituntut untuk melakukan pengembangan diri, namun disisi lain guru
perlu bimbingan dan pendampingan untuk pengembangan profesionalisme secara
Ma’rufi, Muhammad Ilyas
Halaman 6 dari 352
berkelanjutan. Kolaborasi dosen dan guru dalam menyusun perencanaan,
melaksanakan pembelajaran, dan melakukan refleksi dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Selain itu dapat juga menghasilkan sutu karya ilmiah sebagai hasil dari
pengkajian pembelajaran secara berkelanjutan melalui lesson study. Bentuk
mentoring dosen terhadap guru berbasis PCK, dapat meningkatkan kompetensi
profesionalisme dan kompetensi pedagogik guru. Proses mentoring mengarahkan
guru tentang pengetahuan konten matematika dan cara mengajarkannya sehingga
materi pelajaran matematika dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
2. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Research and Development. Artikel ini merupakan
bagian dari proses pengembangan model mentoring guru berbasis pedagogical
content knowledge. Fokus artikel ini adalah mendeskripsikan PCK yang dibutuhkan
guru dalam pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua
variabel, khususnya jenis pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru untuk
mengidentifikasi jenis kesalahan siswa pada materi sistem persamaan linear dua
variabel. Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara dosen program studi pendidikan
matematika dan guru matematika SMP kelas VIII. Kolaborasi dosen dan guru melalui
lesson study dalam menyusun perencanaan, melaksanakan pembelajaran, dan
melakukan refleksi pembelajaran.
Pengembangan model yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti
pengembangan model Plomp (1997) yang terdiri dari 5 fase, yaitu: (a) Fase
pengkajian awal, (b) Fase perancangan, (c) Fase realisasi (konstruksi), dan (d) Fase
pengujian, evaluasi, dan revisi, dan (5) Fase implementasi. Sedangkan komponen-
komponen yang tercakup dalam model tersebut mengacu kepada komponen-
komponen model yang dikemukakan Joyce, Weil, & Shower (1992), yaitu: (a)
sintaks, (b) sistem sosial, (c) prinsip reaksi, (d) sistem pendukung, dan (e)
dampak instruksional dan pengiring. Artikel ini tidak menjelaskan proses
pengembangan model mentoring, tetapi mendeskripsikan PCK guru berkaitan
dengan pengetahuan guru tentang siswa.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil mentoring guru matematika SMP dengan kolaborasi dosen program
studi pendidikan matematika melalui lesson study ditemukan bahwa PCK guru
Mentoring Guru Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis PCK
Halaman 7 dari 352
matematika SMP pada materi sistem persamaan linear dua variabel, khususnya jenis
pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru untuk mengidentifikasi jenis kesalahan
siswa pada materi sstem persamaan linear dua variabel. Guru diberikan satu masalah
yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel untuk mengetahui pengetahuan
guru tentang pemikiran siswa. Guru diminta untuk mengidentifikasi jenis pertanyaan
yang dapat diajukan kepada setiap siswa untuk membantu siswa memahami
kesalahannya.
Tahap awal mentoring, guru diberikan situasi masalah yang dilakukan siswa
berkaitan dengan persamaan linear dua variabel. Hasil pekerjaan salah seorang siswa
sebagai berikut:
Pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa untuk mengatasi kesalahan dan
miskonsepsi siswa adalah (1) apakah persamaan 2𝑥 + 6𝑦 = 2 dan 2𝑥 + 𝑦 = −8
dikurangkan? , (2) berapakah koefisien y pada persamaan tersebut?, (3) Pada
konstanta kedua persamaan, apakah 2 - 8 atau 2 – (-8) ? , (4) Bagaimanakah kalau
ruas kiri dan ruas kanan dikurangi dengan 4?, (5) Apakah artinya 𝑥 = 5 dan 𝑦 = −1?,
(6) Berapakah hasil dari 6𝑦 − 𝑦, (7) Apakah 𝑥 = 5 dan 𝑦 = −1 memenuhi kedua
persamaan? (8) Apakah 𝑥 − 3(−1) = 𝑥 + 4 atau 𝑥 + 3? (9) Apakah 𝑥 + 4 = 1
didapat 𝑥 = 5?, (10) Kalau 𝑥 = 5 disubtitusi ke 𝑥 + 4,apakah hasilnya 1 atau 9?.
Pertanyaan yang diiajukan oleh guru untuk mengidentifikasi kesalahan dan
miskonsepsi siswa, dibagi dua yaitu pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk
menjawab dengan benar dan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir.
Pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk menjawab dengan benar merupakan
Soal:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 𝑥 + 3𝑦 = 1 dan 2𝑥 +𝑦 = −8.
Jawaban salah seorang siswa:
𝑥 + 3𝑦 = 1 2𝑥 + 6𝑦 = 2
2𝑥 + 𝑦 = −8 2𝑥 + 𝑦 = −8
7𝑦 = 6
𝑦 = −1
𝑦 = −1 maka 𝑥 − 3(−1) = 1
𝑥 + 4 = 1
𝑥 = 5
Ma’rufi, Muhammad Ilyas
Halaman 8 dari 352
pertanyaan untuk membantu siswa menjawab soal dengan benar bukannya menilai
pengetahuan siswa tentang konsep.
Pertanyaan yang diajukan sifatnya mengarahkan, dimana guru bertanya
dengan memberikan siswa petunjuk untuk jawaban yang benar atau dengan langsung
mengatakan jawaban yang benar. Contoh pertanyaan yang mengarahkan yang
diajukan oleh guru, yaitu: (1) apakah persamaan 2𝑥 + 6𝑦 = 2 dan 2𝑥 + 𝑦 = −8
dikurangkan?, (2) berapakah koefisien y pada persamaan tersebut? ,(3) Apakah
hasil 2 – 8 sama dengan 2 − (−8) ? (4) Berapakah hasilnya dari 6𝑦 − 𝑦, (5) Apakah
𝑥 − 3(−1) = 𝑥 + 4 atau 𝑥 + 3? (6) Apakah 𝑥 + 4 = 1 didapat 𝑥 = 5?, (7) Kalau 𝑥 =
5 disubtitusi ke 𝑥 + 4,apakah hasilnya 1 atau 9?.
Pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir merupakan pertanyaan yang
membutuhkan informasi lebih lanjut yang diajukan guru untuk membantu siswa
mengenali kesalahan dan miskonsepsi sendiri. Pertanyaan ini membimbing siswa
untuk memahami kesalahan dan miskonsepsi yang dilakukan. Pertanyaan yang
mendorong siswa untuk berpikir, yaitu: (1) Bagaimanakah kalau ruas kiri dan ruas
kanan dikurangi dengan 4?, (2) Apakah artinya 𝑥 = 5 dan 𝑦 = −1 ?, (3) Apakah 𝑥 =
5 dan 𝑦 = −1 memenuhi kedua persamaan?
Keterampilan bertanya guru penting untuk memahami proses berpikir siswa
dan mengantisipasi pengetahuan yang dibutuhkan siswa untuk menganalisis dan
memprediksi pemikiran siswa. Kualitas pertanyaan yang diajukan oleh guru atau
keterampilan bertanya yang dimiliki oleh guru sangat penting dalam mengidentifikasi
kesulitan dan miskonsepsi siswa. Guru yang mampu mengajukan pertanyaan yang
berkualitas juga dapat menganalisis pemikiran siswa dengan lebih baik. Proses
berpikir siswa dapat diidentifikasi oleh guru melalui kesalahan dan miskonsepsi
dalam jawaban siswa untuk setiap pertanyaan yang diberikan. Kemampuan guru untuk
membuat kesimpulan yang benar tentang jenis dan penyebab kesalahan dan
miskonsepsi siswa. Guru tidak hanya dapat mengatakan apa yang membuat suatu
solusi benar, melainkan juga guru harus bisa mengatakan mengapa solusi itu benar.
4. Kesimpulan
PCK merupakan pengetahuan tentang cara-cara mempresentasikan dan
menjelaskan suatu materi untuk membuat materi itu dapat dipahami serta pengetahuan
guru tentang pemahaman siswa berkaitan dengan kemungkinan kesalahan dan
miskonsepsi siswa pada topik tertentu. Mentoring guru berbasis PCK berkaitan
Mentoring Guru Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis PCK
Halaman 9 dari 352
dengan pengetahuan guru tentang kesalahan dan miskonsepsi siswa. Proses mentoring
mengarahkan guru tentang pengetahuan konten matematika dan cara mengajarkannya
sehingga materi pelajaran mudah dipahami oleh siswa, termasuk jenis pertanyaan guru
dalam mengatasi kesalahan dan miskonsepsi siswa. Jenis pertanyaan yang diajukan
guru dalam mengatasi kesalahan dan miskonsepsi siswa pada materi sistem persamaan
linear terdiri atas pertanyaan yang mengarahkan siswa kepada jawaban benar dan
pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir.
Ucapan Terima Kasih
Peneliti menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi yang telah memberikan dana penelitian melalui hibah penelitian
unggulan perguruan tinggi.
DaftarPustaka
[1] Basuki, I., & Hariyanto. 2016. Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
[2] Guzel, E. B. 2010. An Investigation of Pre-service Mathematics Teachers’
Pedagogical Content Knowledge, Using Solid Objects. Journal Scientific
Research and Essays. 5(14), 1872-1880.
[3] Joyce, B. & Weil, M. 1992. Models of Teaching. Boston: Allyn and Bacon.
[4] Lee, J., 2010. Exploring Kindergarten Teachers’ Pedagogical Content
Knowledge of Mathematics:Department of Curriculum and Instruction-EC4,
College of Education and Health Profesional, University of Texas at Arlington,
Science Hall.
[5] Lewis, C. 2002. Lesson study: A handbook of teacher-led instructional change.
Philadelphia: Research for Better Schools.
[6] Magnusson, S., Krajcik, J., & Borko, H. 1999. Nature, sources and development
of pedagogical content knowledge for science teaching. In J. Gess-Newsome &
N. G. Lederman (Eds.), Examining pedagogical content knowledge: The
construct and its implications for science education (pp. 95-132). Dordrecht,
The Netherlands: Kluwer Academic
[7] Ma’rufi, 2016. Teacher’s Pedagogical Content Knowledge on Students-Matter
on Quadratic Function Materials. Proceedings 3rd ICRIEMS “The Global
Challenges on the Development and the Education of Mathematics and Science.
Yogyakarta: Faculty of Mathematics and Science
[8] Ma’rufi, Budayasa, I. K., & Juniati, D. 2017a. Pedagogical content knowledge:
Knowledge of pedagogy novice teachers in mathematics learning on limit
algebraic function. In AIP Conference Proceedings (Vol. 1813, No. 1, p.
050003). AIP Publishing.
[9] Ma’rufi, Budayasa, I. K., & Juniati, D. 2017b. The analysis of mathematics
teachers’ learning on algebra function limit material based on teaching
experience difference. In AIP Conference Proceedings (Vol. 1867, No. 1, p.
020056). AIP Publishing.
Ma’rufi, Muhammad Ilyas
Halaman 10 dari 352
[10] Ma, L.,1999. Knowing and Teaching Elementary Mathematics:Teachers’
Understanding of Fundamental Mathematics in China and the United States.
New York: Routledge.
[11] NCTM. 2000. Principle and Standards for School Mathematics. Reston: The
National Council of Teacher Mathematics, Inc.
[12] Nieven N.1999. Design Approaches and Tools in Education and
Training.London: Kluwer Academic Publishers.
[13] OECD, 2013. PISA 2012 Result in Focus, www.oecd.org.
[14] Plomp, T., 1997. Educational and training system design. Enschede, The
Netherlands: Univercity of Twente.
[15] Rohaan, Ellen.J., Taconis, R., Jochems, W.M.G. 2009. Measuring Teachers’
Pedagogical Content Knowledge in Primary Technology Education. Research
in Science & Technologycal Education, 27: (3), 327-338.
[16] Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan
Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
[17] Tanisli, D & Kose, N.Y. 2013. Pre-Service mathematics Teachers’ Knowledge
of Students about the Algebratic Concepts. Australian Journal of Teacher
Education, 38 (2).
ATURAN PENULISAN
Dilarang menerjemahkan dan atau memperbanyak, kecuali ada izin
tertulis dari redaksi
Tulisan belum pernah dimuat di media cetak dan elektronik lain.
Tema tulisan mengenai ilmu Pendidikan, Pertanian, Sains dan Teknologi
Format tulisan terdiri atas Judul, Nama Penulis, Instansi Tempat Penulis
Bekerja, Abstrak (maksimum 250 kata), Pendahuluan, Metode Penelitian,
Hasil dan Pembahasan Penelitian, Kesimpulan dan Daftar Pustaka
Tulisan diketik 1,5 spasi, Font Times New Roman 12 pt, ukuran A4,
sebanyak 10 – 20 halaman
Tulisan dikirim ke redaksi dengan melampirkan Curriculum Vitae
(sebaiknya diserahkan dalam bentuk print out dan CD dengan program
microsoft office word)