Buku Panduan Praktikum Mikrobiologi Dasar Thp

download Buku Panduan Praktikum Mikrobiologi Dasar Thp

of 72

Transcript of Buku Panduan Praktikum Mikrobiologi Dasar Thp

MIKROBIOLOGI DASAR2013

Selamat Praktikum dan Sukses ...

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR(THP)

DISUSUN OLEH :

TIM ASISTEN MIKROBIOLOGI DASAR 2014

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014

KATA PENGANTARPuji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan perkenan-Nya BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya telah terselesaikan.Praktikum Mikrobiologi Dasar diharapkan dapat melengkapi perkuliahan Mikrobiologi Dasar sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa terhadap dunia Mikrobiologi.Buku panduan praktikum ini berisikan lima pokok bahasan, diantaranya:1. Pengenalan alat dan Sterilisasi2. Pembuatan Media, Pengenceran dan Penanaman3. Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi4. Identifikasi Jamur5. Pewarnaan GramSelain bahasan-bahasan tersebut diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan-pengetahuannya tentang Mikrobiologi dan melengkapi pengetahuan tersebut melalui berbagai sumber informasi diluar praktikum ini.Atas bantuan semua pihak, khususnya Tim Penyusun Buku Panduan ini, kami mengucapkan terima kasih. Akhirnya kami mengharapkan agar buku panduan ini dapat bermanfaat dan memenuhi fungsinya dalam memperlancar pelaksanaan Praktikum Mikrobiologi Dasar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.Penanggung Jawab Praktikum,Dosen Pengasuh

Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, MSNIP. 19640726 198903 2 004

TATA TERTIB

Memahami materi yang akan dipraktikumkan Datang tepat waktu saat praktikum akan dimulai (Toleransi Keterlambatan 10 menit) Menyerahkan tiket masuk Menggunakan jas Lab, sepatu tertutup dan baju berkerah Dilarang bermain hp, makan dan minum selama praktikum berlangsung Keluar masuk Laboratorium wajib meminta ijin kepada asisten Menjaga ketenangan saat kegiatan praktikum berlangsung Wajib menaati setiap peraturan pada saat praktikum Wajib mengikat rambut bagi praktikan yang memiliki rambut panjang

1. PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI

Pengenalan alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus kita ketahui dan kuasai karena penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan mikrobiologi selanjutnya. Obyek yang terbebas dari kehidupan mikrobia disebut dengan steril. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Sedangkan sterilisasi komersil (commercial sterilization) adalah sterilisasi yang dilakukan terhadap sebagian makanan kaleng atau botol yang bertujuan untuk membunuh bakteri yang merugikan dan tidak diinginkan (bakteri patogen). Sterilisasi terbagi menjadi dua, yaitu :1. Sterilisasi basah, yaitu sterilisasi yang menggunakan alat autoklaf dengan temperatur 121o C tekanan 1 atm/ 0,15 Mpa selama 15 - 20 menit.2. Sterilisasi kering, yaitu sterilisasi yang menggunakan alat oven dengan temperatur 160 170o C selama kurang lebih 2 jam.Sterilisasi ditujukan agar terjadi denaturasi protein dan terutama tidak aktifnya enzim yang digunakan untuk metabolisme bakteri, dan perlakuan panas ditujukan untuk membunuh spora bakterinya. Sterilisasi pada medium dan alat-alat bertujuan untuk mencegah adanya bakteri yang tidak diinginkan dalam pemiaraan.

Cara Kerja Alat dicuci lalu dikeringkan Alat yang telah kering ditutup dengan menggunakan kapas (pipet serologis) Dibungkus dengan kertas koran dan diikat Dimasukkan autoklaf untuk disterilisasi basah Bila air dalam autoklaf kurang, maka tambah dengan air sampai menutupi elemen pemanas Autoklaf ditutup secara diagonal dan dirapatkan Dinyalakan kompor dan hingga suhu naik menjadi 121o C (249,8o F) tekanan 1 atm (0,15 Mpa) Dikecilkan api pada kompor dan tunggu selama 15-20 menit Dimatikan kompor Dibuka klep uap perlahan-lahan dan tunggu sampai tekanan 0 Mpa Dibuka tutup autoklaf secara diagonal dan dikeluarkan alat-alat Didinginkan

Cara kerja autoklaf digital Alat dicuci lalu dikeringkan Alat yang telah kering ditutup dengan menggunakan kapas (pipet serologis) Ditancapan saklar pada listrik Bila air dalam autoklaf kurang, maka tambah dengan air sampai menutupi elemen pemanas Dimasukkan alat-alat yang akan disterilisasi dalam keranjang Ditutup dan dikunci secara diagonal Diatur suhu 1210C Dinyalakan tombol ON Diatur waktu 15 menit Ditunggu hingga autoklaf berbunyi (0,1 Mpa) selama 15-20 menit Dibuka klep uap perlahan-lahan Ditunggu sampai tekanan 0 Mpa Dibuka tutup Dikeluarkan alat yang disterilisasi Didinginkan Diamati 2. PEMBUATAN MEDIA, PENGENCERAN DAN PENANAMAN

Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Media kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:a) Media cair (liquid medium) adalah media berbetuk cair yang dapat digunakan untuk tujuan menumbuhkan atau membiakan mikroba, penelaah fermentasi, uji-uji lain.Contohnya : Nutrient Broth (NB), lactose broth (LB) dan kaldu sapib) Media semi padat (semi solid medium), biasanya digunakan untuk uji mortalitas (pergerakan) mikroorganisme dan kemampuan fermentasi, contohnya : agar dengan konsentrasi rendah 0,5%c) Media padat (solid medium) adalah medium yang berbetuk padat yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba dipermukaan sehingga membentuk koloni yang dapat dilihat, dihitung dan diisolasi.Contohnya : Nutrient Agar (NA), Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA), gelatin, silika gel dan beberapa limbah pertanian yang berbentuk padat.Sedangkan media berdasarkan komposisi atau susunan bahannya, yaitu :a) Media sintesis adalah media yang mempunyai kandungan dari isi bahan yang telah diketahui secara terperincib) Media non sintesis adalah media yang mengandung bahan-bahan yang tidak diketahui secara pasti baik kadar maupun susunannyac) Media semi sintesis misalnya cairan hanks yang ditambah serum (lab.virologi)Penghitungan jumlah sel terdapat 3 macam, yaitu : Hitungan mikroskopik Hitungan cawan (TPC) MPN (Most Probable Number)Total Plate Count (TPC) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam bahan pangan. Metode hitungan cawan (TPC) merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam analisa, karena koloni dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Tahap-tahap utama dalam analisa TPC meliputi pembuatan media, pengenceran dan penanaman bakteri. Dalam pembuatan media ini, media biakan diperlukan untuk tumbuhnya bakteri yang ditanam. Sehingga media biakan yang baik harus dapat menyediakan nutrisi, tempat inkubasi dan terpenuhinya kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh mikroba.Media pengencer berfungsi untuk mengencerkan konsentrasi nutrisi dan mengurai koloni mikroorganisme yang bergerombol padat sehingga dapat di amati dan di ketahui jumlah mikroorganisme secara spesifik dan untuk mendapatkan perhitungan yang tepat.Pengenceran biasanya menggunakan larutan berupa larutan fosfat buffer, larutan garam fisiologis 0,9% atau larutan ringer. Dengan pengenceran dapat mengurangi kepadatan bakteri yang ditanam. Secara umum, metode penanaman dapat dibedakan atas dua macam yaitu metode tuang (pour plate) dan metode sebar (spread plate).

Cara kerja pembuatan media kaldu 0,5 kg daging

Dibuang endapan lemakDifiltrasiDitambahkan air destilata sampai 1 L dan pepton 5 gr dan agar 5 grDipanaskan dengan suhu 1000 C selama 20 menitDifiltrasi lagi dan ditambahkan air destilata sampai 1L Dimasukkan dalam beakerglassDisterilisasiDirendam dalam 1L air destilata(selama 24 jam)

pembuatan media PDA

Ditimbang PDA yang dibutuhkanDiukur aquades yang dibutuhkanDihomogenkan PDA dan Aquades di dalam erlenmeyerDitutup erlenmeyer dengan kapasDibungkus dengan koran dan diikatDirebus selama 15 menitDisterilisasi di dalam autoclave selama 15 menitDidapat media PDA steril

Rumus pembuatan media PDA

pembuatan media NA

Rumus pembuatan media NADitimbang NA yang dibutuhkanDiukur aquades yang dibutuhkanDihomogenkan NA dan Aquades di dalam erlenmeyerDitutup erlenmeyer dengan kapasDibungkus dengan koran dan diikatDirebus selama 15 menit Disterilisasi di dalam autoclave selama 15 menitDidapat media NA steril

Pembuatan Na Fisiologis Ditimbang NaCl sebanyak yang dibutuhkan dan dimasukkan dalam Beaker glass Diukur aquades sebanyak yang dibutuhkan Diaduk NaCl dan aquades sampai homogen Didapat Na fis 0,9% Diambil Na fis @ 9 ml, dimasukkan dalam 5 tabung reaksi Ditutup tabung reaksi dengan kapas Dibungkus dengan koran dan diikat dengan tali Disterilisasi Didapat Na fis steril

Pengenceran Ambil 1 g sampel Masukkan dalam tabung reaksi 1 dan dicatat sebagai 10-1 Dihomogenkan Dari tabung reaksi 1 ambil 1 ml dan dimasukkan ke tabung reaksi 2 dan catat sebagai 10-2 Dari tabung reaksi 2 ambil 1 ml dan dimasukkan ke tabung reaksi 3 dan seterusnya hingga tabung reaksi ke-5 Tabung reaksi ke-3 sampai ke-5, masing-masing diambil 1 ml Dimasukkan dalam cawan petri yang berbeda dan dilakukan duplo dan dilakukan didekat bunsen

Penanaman Dimasukkan media NA 15-20 ml dalam masing-masing cawan petri yang telah dituang sampel 1 ml tadi dan lakukan dekat bunsen Didinginkan sampai beku kemudian cawan petri dibalik Dibungkus kertas koran dan diikat dengan tali Diinkubasi dalam incase3. PERHITUNGAN KOLONI DAN ISOLASI

Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Istilah pertumbuhan yang digunakan untuk bakteri dan mikroorganisme biasanya mengacu pada perubahan didalam hasil panen (pertumbuhan massa sel) dan bukan perubahan individu organisme. Pertumbuhan mikroorganisme terdiri dari beberapa fase yaitu fase adaptasi, pertumbuhan awal, pertumbuhan logaritmik, pertumbuhan lambat, pertumbuhan tetap (stationer), menuju kematian, serta fase kematian. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah nutrien, air, pH, suhu dan oksigen. Suatu sampel yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml, per g, atau per cm permukaan, memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik adalah antara 30 300. Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba Dengan menggunakan isolasi ini dapat diidentifikasikan jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan maupun morfologinya. Isolasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode cawan tuang dan metode cawan gores.

Cara Kerja Penghitungan koloni bakteri Ambil cawan petri yang berisi medium dan sampel dari incase Hitung koloni bakteri dengan colony counter Isolasi Panaskan jarum loop di atas bunsen Ambil 1 sel bakteri dengan jarum loop Goreskan pada medium isolasi dengan metode zig-zag Dibungkus dengan koran dan diikat dengan tali Inkubasi dalam incase selama 24 jam4. IDENTIFIKASI JAMUR

Diantara tumbuh-tumbuhan rendah (bersahaja), maka golongan ganggang (alga) dan golongan jamur merupakan kelanjutan daripada golongan bakteri. Baik jamur yang bersahaja maupun jamur yang tingkat tinggi, tubuhnya mempunyai ciri yang khas, yaitu berupa benang tunggal bercabang-cabang yang disebut misselium atau berupa kumpulan benag-benang yang padat menjadi satu. Hanya golongan ragi (saccharomycetes) itu tubuhnya berupa sel-sel tunggal. Ciri kedua ialah, jamur tidak mempunyai klorofil, sehingga hidupnya terpaksa heterotrof.Golongan jamur mencakup lebih daripada 55.000 species. Jumlah ini jauh melebihi jumlah species bakteri. Tentang klasifikasinya belum ada kesatuan pendapat yang menyeluruh diantara para sarjana taksonomi. Bakteri dan jamur merupakan golongan tumbuh-tumbuhan yang tubuhnya tidak mempunyai diferensiasi, oleh karena itu disebut tumbuhan talus (thallophyta), lengkapnya thallophyta yang tidak berklorofil.

Klasifikasi JamurMenurut ALEXCOPOULUS (1962) thallophyta yang tidak berklorofil dibagi atas :1. Phylum Schizomycophyta (Bakteri)2. Phylum Myxomycophyta (Jamur lendir)3. Phylum Eumycophyta (Jamur benar)Phylum Eumycophyta terbagi atas 4 kelas, yaitu :1. klas Phychomycetes2. klas Aschomychetes3. klas Deuteromycetes atau fungi imperfecti (jamur tak sempurna)4. klas BasidiomycetesCara Kerja Pengenceran Dihaluskan sampel ikan asin Ditimbang sampel sebanyak 1 gram Masukkan dalam tabung reaksi 1 dan dicatat sebagai 10-1 Dihomogenkan Dari tabung reaksi 1 ambil 1 ml dan dimasukkan ke tabung reaksi 2 dan catat sebagai 10-2 Dimasukkan dalam cawan petri yang berbeda dan dilakukan duplo dan dilakukan didekat bunsen

Penanaman Jamur Dimasukkan media PDA 15-20 ml dalam masing-masing cawan petri yang telah dituang sampel 1 ml tadi dan lakukan dekat bunsen Didinginkan sampai beku kemudian cawan petri dibalik Dibungkus kertas koran dan diikat dengan tali Diinkubasi dalam incase selama 2 hari Diidentifikasi

5. PEWARNAAN GRAM

Mikroorganisme sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, karena tidak mengadsorbsi ataupun membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganismekarena zat warna mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroorganisme dengan lingkungannya ditingkatkan.Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan diferensial yang bayak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi guna pencirian dan identifikasi bakteri. Pewarnaan gram memilahkan bakteri menjadi kelompok Gram positif dan Gram negatif. Bakteri Gram positif berwarna ungu karena bakteri tersebut mengikat kompleks zat warna kristal ungu-iodium, sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah karena mengikat zat warna sekunder yang berwarna merah. Perbedaan hasil dalam pewarnaan ini disebabkan perbedaan struktur dinding sel bakteri dan perbedaan kandungan asam ribonukleat antara bakteri Gram positif dan Gram negatif.Pewarnaan dengan zat warna yang mengandung yodium menyebabkan amilopektin berwarna biru atau keunguan, sedangkan glikogen berwarna merah kecoklatan atau merah keunguan. Dengan melakukan pewarnaan sangat memungkinkan kita untuk melihat bakteri dengan jelas, tetapi tidak dapat membedakan jenis-jenis bakteri yang berbeda dengan morfologi yang sama.

Cara Kerja Ambil bakteri yang telah diisolasi dengan menggunakan jarum loop Gesekkan jarum loop yang berisi bakteri pada kaca obyek Fiksasi kaca obyek tersebut di atas bunsen Preparat yang telah difiksasi ditetesi dengan kristal ungu dan didiamkan selama 1 menit Bilas dengan aquades, kemudian tetesi dengan iodium dan diamkan selama 2 menit Bilas dengan aquades, kemudian cuci dengan menggunakan etanol 70% Bilas dengan aquades kembali, kemudian tetesi dengan safranin dan diamkan selama menit Bilas dengan aquades, kemudian amati preparat di bawah mikroskop Dokumentasikan

LAPORAN PRAKTIKUMMIKROBIOLOGI DASARMATERI PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI

DISUSUN OLEH :NAMA :NIM:PRODI:ASISTEN:

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2013

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Waktu dan Tempat

2. METODOLOGI2.1Alat dan Fungsi

2.2Bahan dan Fungsi

2.3 Cara Kerja

3. PEMBAHASAN3.1Analisa Prosedur

3.2Analisa Hasil

4. PENUTUP4.1Kesimpulan

4.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

MATERI

PEMBUATAN MEDIA, PENGENCERAN DAN PENANAMAN BAKTERI

DISUSUN OLEH :NAMA :NIM:PRODI:ASISTEN:

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2013

1. PENDAHULUAN1.1Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3Waktu dan Tempat

2. METODOLOGI2.1 Alat dan Fungsi

2.2 Bahan dan Fungsi

2.3 Cara Kerja

3. PEMBAHASAN3.1 Analisa Prosedur

3.2 Analisa Hasil

4. PENUTUP4.1 Kesimpulan

4.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

MATERI

PERHITUNGAN KOLONI BAKTERI DAN ISOLASI

DISUSUN OLEH :NAMA :NIM:PRODI:ASISTEN:

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2013

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Waktu dan Tempat

2. METODOLOGI2.1 Alat dan Fungsi

2.2 Bahan dan Fungsi

2.3 Cara Kerja

3. PEMBAHASAN3.1 Analisa Prosedur

3.2 Analisa Hasil

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

MATERI

IDENTIFIKASI JAMUR

DISUSUN OLEH :NAMA :NIM:PRODI:ASISTEN:

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2013

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3Waktu dan Tempat

2. METODOLOGI

2.1Alat dan Fungsi

2.2 Bahan dan Fungsi

2.3 Cara Kerja

3. PEMBAHASAN

3.1 Analisa Prosedur

3.2 Analisa Hasil

4. PENUTUP4.1 Kesimpulan

4.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

MATERI

PEWARNAAN GRAM

DISUSUN OLEH :NAMA :NIM:PRODI:ASISTEN:

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2013

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Waktu dan Tempat

2. METODOLOGI2.1 Alat dan Fungsi

2.2 Bahan dan Fungsi

2.3 Cara Kerja

3. PEMBAHASAN3.1 Analisa Prosedur

3.2 Analisa Hasil

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

Nama:NIM:Kelompok:Materi:

LEMBAR KERJA MAHASISWAPRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Tanda Tangan AsistenNilaiCatatan......!!!

Nama:NIM:Kelompok:Materi:

LEMBAR KERJA MAHASISWAPRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Tanda Tangan AsistenNilaiCatatan......!!!

Nama:NIM:Kelompok:Materi:

LEMBAR KERJA MAHASISWAPRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Tanda Tangan AsistenNilaiCatatan......!!!

Nama:NIM:Kelompok:Materi:

LEMBAR KERJA MAHASISWAPRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Tanda Tangan AsistenNilaiCatatan......!!!

Nama:NIM:Kelompok:Materi:

LEMBAR KERJA MAHASISWAPRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Tanda Tangan AsistenNilaiCatatan......!!!

Nama:NIM:Kelompok:KARTU KENDALI PRAKTIKUMMIKROBIOLOGI DASAR

NoMateriNilaiKeaktifanNilaiPenguasaan MateriParafAsisten

DAFTAR NAMA ASISTENMIKROBIOLOGI DASAR 2013

1. RIAN CAHYO KUMOLO(087865861021)* CO. AST2. MUHAMAD ABDUL HOER(08994277715)3. YUYUN DWI OKVIANI(085725218062)4. SHINDI P(085735498384)5. FRENTINA MURTI S(085708367512)6. ARIE VINAWIDYANTI(085645623586)7. VISCHA CHINDI M(082330537086)8. DENTYTA NASTITI(085731869227)9. DICO OKTOVIAN P(085608087040)10. MARATUL AZIZAH(085732090493)11. ROHMA ROSYIDA(089680748007)12. SILVIA YULIAN SAH(085235237303)13. GOLDY GLADIA ERNINGGA(08990324022)14. TOTO ISWAN(085733543615)15. BAGUS SUPRAYOGI(08993699554)

[Type the company name]