Faktor yang mempengaruhi pola hubungan

13
MAKALAH “Faktor yang Mempengaruhi Pola Hubungan” Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Komunikasi Intra-Interpersonal Dosen Pengampu: Dr. M. Nurul Yamin, M.Si Disusun Oleh : Melita Widiani (20130710005) 1

Transcript of Faktor yang mempengaruhi pola hubungan

MAKALAH

“Faktor yang Mempengaruhi Pola Hubungan”

Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah

Komunikasi Intra-Interpersonal

Dosen Pengampu: Dr. M. Nurul Yamin, M.Si

 

 

Disusun Oleh :

Melita Widiani (20130710005)

PRODI KOMUNIKASI DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Intra- Interpersonal dengan

judul Sistem Komunikasi Interpersonal dan Hubungan yang mencakup dua pokok bahasan yaitu

“Faktor yang Mempengaruhi Pola Hubungan “ sesuai dengan waktu dan hasil yang diharapkan.

Serta Nabi Muhammad SAW yang senantiasa membimbing kami kepada jalan kebenaran yakni

Islam.

Penyusunan makalah ini selain sebagai bentuk tugas mata kuliah Komunikasi Intra-

Interpersonal dari dosen pengampu juga menjadi panduan bagi mahasiswa dalam belajar. Namun

materi yang disajikan dalam makalah ini hanya poin besarnya saja, sehingga untuk menunjang

pengetahuan yang lebih luas maka mahasiswa diharapkan untuk membaca literatur-literatur yang

lebih baik.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah

yang kami susun masih terlalu jauh dari kata sempurna, karena pada hakikatnya manusia adalah

tempat dari salah dan dosa. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami

harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 12 Maret 2014

PENYUSUN

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................2

2.1 Faktor yang mempengaruhi Pola Hubungan .............................................................2

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................7

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sosial, setiap orang selalu membutuhkan perang orang lain

disampingnya karena manusia disebut sebagai zoon politicon. Sehingga satu sama lain

melakukan proses komunikasi atau berinteraksi. Komunikasi memainkan peran sentral dalam

pengembangan dan perubahan semua hubungan manusia.

Hubungan juga menyediakan konteks yang mungkin paling penting untuk mencapai

tujuan dan memenuhi kebutuhan tertentu. Seiring waktu, pola komunikasi berkembang dalam

suatu hubungan. Banyak faktor yang mempengaruhi pola hubungan komunikasi tersebut.

1.2 Rumusan masalah

Faktor apa saja yang mempengaruhi pola hubungan komunikasi?

1.3 Tujuan Kepenulisan

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola hubungan

4

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Faktor yang Mempengaruhi Pola Hubungan

Komunikasi memainkan peran dalam perubahan hubungan dan pola hubungan itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola hubungan tersebut diantaranya adalah tahap dan konteks

interaksi, kebutuhan interpersonal dan gaya, kekuasaan dan konflik.

1. Tahap dan Konteks Hubungan

Pola komunikasi dalam satu hubungan sangat bervariasi dari satu tahap ke tahap

lainnya. Tentunya, orang yang bertemu pertama kali akan berinteraksi secara berbeda

dari orang yang telah hidup bersama selam beberapa tahun. Sifat pola interpersonal juga

bervariasi tergantung pada konteks dimana percakapan berlangsung. Orang yang bertemu

di toko akan cenderung untuk bertindak dan bereaksi secara berbeda dibandingkan jika

mereka bicara dalam sebuah rapat. Kedua faktor tersebut, menyebabkan banyak variasi

pola komunikasi di dalam hubungan.

2. Kebutuhan Interpersonal dan Gaya

Selain dari dampak yang lebih langsung dan jelas dari konteks dan tahapan,

kebutuhan interpersonal dan gaya para individu yang terlibat juga memberikan pengaruh

kepada komunikasi dalam hubungan. William Schutz telah menyebutkan bahwa

keinginan relative kita untuk memberi dan menerima kasih sayang, ikut serta dalam

kegiatan orang lain dan orang lain turut dalam kegiatan kita, mengendalikan atau

dikendalikan orang lain, adalah keinginan yang sangat mendasar bagi orientasi kita

terhadap seluruh jenis hubungan sosial.

Masing-masing kita mengembangkan kebutuhan khusus yang relative ini, yaitu

kebutuhan mengendalikan, kebutuhan kasih sayang, dan kebutuhan kepesertaan,

sebagaimana kita butuh pada area yang lain. Profil khusus dari kebutuhan kita, dan

bagaimana hal ini bisa sesuai dengan kebutuhan orang lain, dapat menjadi penentu utama

5

bagi pola hubungan yang dihasilkan. Sebagai contoh, kita dapat berharap bahwa

seseorang dengan tingkat kebutuhan yang tinggi untuk dikendalikan, akan mewujudkan

fungsi kerja sama yang baik. Orang yang pertama tadi, akan merasa nyaman dalam posisi

kepemipinan yang dominan, sementara yang terakhir, akan sangat ikhlas untuk

mengikuti. Jika disisi lain, dua orang yang bekerja atau hidup bersama adalah sama-sama

tinggi (atau sma rendah) dalam hal kebutuhan mengendalikan, dapat diprediksi akan

mudah terlibat konflik di dalam hubungan.

Gaya interpersonal juga berperan penting dalam membentuk pola komunikasi

yang muncul dalam hubungan. Ketika beberapa orang bisa bicara dengan lancar dan

ramah, sangat terbiasa menggunakan cara lisan ketika berhadapan dengan orang lain.

Sementara yang lainnya memiliki gaya interpersonal yang berciri lebih pasif dan

dikendaliakn oleh orang lain, baik dalam keinginan maupun kekhawatiran, untuk

berbicara pada situasi sosial. Mereka yang lebih menggunakan gaya ceria mampu

mengelola pemikiran dan perasaannya secara terus terang dan tegas. Jika mereka

menginginkan sesuatu, mereka akan memintanya. Jika merasa marah, mereka biarkan

orang lain tahu. Jika mereka mendapat keuntungan, mereka akan mengatakannya.

Kebalikan dari gaya eksternalisasi dalam komunikasi interpersonal adalah gaya

internalisasi yang lebih cenderung kepada penyerapan pesan-pesan verbal maupun

noverbal orang lain, menunjukan penampilan menerima, ingin selalu bersesuaian, dan

bahkan mendukung, dari apa yang dipikirkan dan dirasakan. Orang yang cederung

memakai gaya internalisasi akan sering terlihat seperti “bagian atas dari tutup botol”

dalam pemikiran, pendapat dan perasaan. Jika mereka marah, jarang bisa tampak dari apa

yang dikatakan. Jika mereka tidak setuju, mereka sangat jarang untuk mengatakannya.

Jika mereka dimanfaatkan, mereka mebiarkan situasinya berlanjut dibandingkan

menentangnya secara terbuka.

Meskipun beberapa dari kita menggunakan salah satu gaya secara eksklusif, kita

bisa menempatkan satu pendekatan diatas pendekatan yang lain pada sebagian besar

urusan kita dengan orang lain, dan bergantung kepada gaya dari orang dengan siapa kita

berhubungan, faktor ini dengan sendirinya dapat menjadi sebuah pengaruh yang sangat

penting dalam membentuk interaksi kita dan hubungan kita.

6

3. Kekuasaan

Komunikasi interpersonal dalam hubungan juga dibentuk oleh distribusi

kekuasaan. Dalam sebuah contoh, seorang individu dipekerjakan oleh orang lain,

hubungannya adalah asimetrik atau tidak setara, dalam hal kekuasaan aktual yang

dimiliki kedua belah pihak dalam situasi pekerjaan. Sang majikan lebih mudah

mengendalikan situasi hubungan yang jelas sebagai akibat dari ketidakseimbangan

pengendalian terhadap sumber daya dan pengambilan keputusan.

Ada banyak situasi yang sama dimana ketidakseimbangan (asimetrik) kekuasaan

mempengaruhi komunikasi interpersonal. Hubungan antara dokter dan pasien, guru dan

murid, orang tua dan anak, atau pengawas dan yang diawasi merupakan contoh yang

sangat umum. Pada masing-masing contoh tersebut seorang anggota dari hubungan

memiliki kendali atas sisi-sisi tertentu dari kehidupan orang yang lainnya, sebuah

keadaan yang secara umum memiliki dampak nyata kepada pola komunikasi

interpersonal yang berkembang.

Dalam hubungan antarkawan sebaya, antarteman sejawat, atau hubungan yang

lainnya dari jenis ini, terdapat potensi keseimbangan. Dimana kemungkinan ini muncul,

komunikasi interpersonal akan lebih menciptakan keseimbangan daripada

mempertahankan ketergantungan jenis apapun.

4. Konflik

Konflik adalah ketidakcocokan kepentingan antar dua orang atau lebih shingga

menimbulkan perebutan diantar mereka. Kehadiran konflik dapad memiliki dampak yang

besar pada dinamika komunikasi. Penelitian komunikasi Alan Sillars menunjukan bahwa

ketika orang terlibat dalam situasi konflik mereka mengembangkan teori pribadi mereka

untuk untuk menjelaskan situasi. Teori pribadi ini pada gilirannya memiliki pengaruh

besar pada bagaimana para peserta dapat saling situasi berhubungan satu sama lain.

Silent menemukan bahwa ada tiga strategi komunikasi umum yang digunakan dalam

resolusi konflik :

a. Pasif- metode tidak langsung. Menghindari orang-orang dan situasi yang

menghasilkan konflik

7

b. Metode distributive. Memaksimalkan keuntungan seseorang, dan kerugian yang lain

c. Metode integrative. Bersama-sam meraih hasil positif, baik untuk setiap individu

ataupun untuk hubungan.

8

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejumlah faktor seperti tahapan dan konteks, kebutuhan interpersonal dan gaya

komunikasi, distribusi kekuasaan, dan kehadiran konflik memainkan peran penting dalam

menafsirkan pengembangan pola-pola tertentu.

9

DAFTAR PUSTAKA

Ruben, Brent D. dan Stewart Lea P.2013. Komunikasi dan Perilaku Manusia. Depok : PT

Rajagrafindo Persada .

10