HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian...

91
i TESIS HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS PADA ANAK TERHADAP KEJADIAN DEPRESI IBU DI SEKOLAH SWASTA DENPASAR ANAK AGUNG DWI RATIH ARNINGSIH NIM 1114058101 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Transcript of HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian...

Page 1: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

i

TESIS

HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN

PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS PADA ANAK

TERHADAP KEJADIAN DEPRESI IBU DI SEKOLAH

SWASTA

DENPASAR

ANAK AGUNG DWI RATIH ARNINGSIH

NIM 1114058101

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

ii

HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN

PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS PADA ANAK

TERHADAP KEJADIAN DEPRESI IBU DI SEKOLAH

SWASTA

DENPASAR

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada ProgramMagister, Program Studi Ilmu Biomedik,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

ANAK AGUNG DWI RATIH ARNINGSIH

NIM 1114058101

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

iii

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 18 MARET 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. IGA Endah Ardjana, SpKJ(K) dr. A.A Sagung Sawitri,

MPH

NIP. 195102101980102001 NIP

.196809141999032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana

Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Dr. dr. G.N Indraguna P., Prof. Dr. dr. A.A Raka

M.Sc, SpGK Sudewi, Sp.S(K)

NIP. 195805211985031002 NIP.

195902151985102001

TESIS INI TELAH DIUJI PADA

TANGGAL 18 MARET 2016

Page 4: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

iv

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

No : 1113/UN.14.4/HK/2016

Tertanggal 11 Maret 2016

Ketua : dr. I Gusti Ayu Endah Ardjana, SpKJ(K)

Anggota :

1. dr. Anak Agung Sagung Sawitri, MPH

2. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ

3. dr. Nyoman Ratep, SpKJ(K)

4. Prof. Dr. dr. Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro

Page 5: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Page 6: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

vi

Pertama-tama perkenankan penulis menghaturkan puji syukur

kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena hanya

atas karunia-Nya, tesis yang berjudul “Hubungan Gangguan Pemusatan

Perhatian dan Hiperaktivitas Pada Anak Terhadap Kejadian Depresi Ibu di

Sekolah Swasta Denpasar” dapat diselesaikan. Tesis ini adalah tugas akhir

pendidikan sebagai persyaratan memperoleh gelar Magister pada Program Studi

Ilmu Kedokteran Biomedik, Kekhususan Combine Degree, Program

Pascasarjana Universitas Udayana serta gelar Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

pada Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Psikiatri Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat,

penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Yang terhormat Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD selaku

Rektor Universitas Udayana; Prof. Dr. dr. Putu Astawa, M. Kes, Sp. OT, FICS

selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; Prof. Dr. dr. A. A.

Raka Sudewi, Sp. S(K) selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Udayana; Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M. Sc, Sp. GK selaku Ketua

Program Magister Ilmu Biomedik Kekhususan Combine Degree, Program

Pascasarjana Universitas Udayana. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan

untuk penulis dapat menempuh pendidikan di Universitas Udayana.

Yang saya hormati dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp. KJ selaku Kepala

bagian/SMF Psikiatri FK UNUD/RSUP Sanglah dan dr. Wayan Westa, Sp.

Page 7: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

vii

KJ(K) selaku Ketua Program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis

(PPDS)-1 Psikiatri FK UNUD/RSUP Sanglah atas kesempatan, fasilitas, dan

bimbingan yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan ini.

Terima kasih kepada Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah serta para

guru kelas di SD Tunas Daud Denpasar, yang telah memberikan kesempatan,

ijin dan fasilitas kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. IGA Endah

Ardjana, Sp KJ(K) dan dr. A.A Sagung Sawitri, MPH sebagai pembimbing atas

waktu, perhatian, dorongan semangat, masukan, arahan dan bimbingan kepada

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Terima kasih kepada dr. Nyoman Hanati, Sp. KJ(K) sebagai

pembimbing akademis yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat

dalam menjalankan pendidikan dan penelitian. Kepada seluruh staf pengajar di

bagian Psikiatri FK UNUD dan staf pengajar Program Magister Ilmu Biomedik

Kekhususan Kedokteran klinik (Combine Degree) Program Pascasarjana

Universitas Udayana atas ilmu, saran dan motivasi yang diberikan dalam

menyelesaikan tesis ini.

Terima kasih kepada dr. Ni Luh Made Novi Ratnasari atas

bimbingan statistiknya selama penulis menyelesaikan tesis ini. Ungkapan terima

kasih penulis tujukan kepada seluruh teman sejawat peserta PPDS-I Psikiatri FK

UNUD/ RSUP Sanglah, atas kerjasama dan dorongan selama penulis mengikuti

pendidikan dan membantu pelaksanaan penelitian ini.

Page 8: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

viii

Penulis mengucapkan terima kasih kepada orangtua, I Gusti

Ngurah Bagus Ardjana dan I Gusti Ayu Endah Ardjana, SpKJ(K), mertua I

Gusti Ketut Sujana, MBA dan Anak Agung Mirahadi, suami tercinta Anak

Agung Ngurah Ketut Agung Wardana, SE.MM, anak-anak tercinta Anak Agung

Ayu Amirra Wulandari, Anak Agung Ngurah Jhoni Diyaus Putra, Anak Agung

Ayu Indudewi Wulansari dan Anak Agung Mas Githa Indrayanti atas

pengertian, pengorbanannya, dukungan semangat, moral dan material sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan

yang ada, tesis ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran sangat diharapkan demi

perbaikan pada tulisan berikutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa

memberikan berkat-Nya pada semua yang terlibat dalam tesis ini dan semoga

tesis ini memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Badung, Februari 2016

Penulis

Page 9: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

ix

ABSTRAK

HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN

HIPERAKTIVITAS PADA ANAK TERHADAP KEJADIAN

DEPRESI IBU DI SEKOLAH SWASTA

DENPASAR

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) merupakan

salah satu masalah psikiatri yang sering ditemukan pada anak. Pengasuhan

anak GPPH memerlukan kesabaran yang tinggi. Kejadian GPPH serta dampaknya

terhadap gangguan psikologis ibu belum banyak ditelaah di Indonesia.

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik GPPH pada

anak terhadap kejadian depresi ibu di Sekolah Dasar Tunas Daud Denpasar.

Penelitian cross sectional analysis dilakukan bulan Oktober sampai

November 2015, terhadap 63 orang ibu yang terdiri dari 49 orang ibu dengan anak

GPPH dan 14 orang ibu tanpa anak GPPH. Responden mengisi kuisioner Beck

Depression Inventory, dengan nilai lebih dar 16 adalah depresi. Data dianalisis

menggunakan uji chi square dan regresi logistik.

Karakteristik responden adalah, usia rata-rata ibu 37 tahun, pendidkan

sarjana/diploma (84,1%), SMA (15,9%), bekerja sebagai wiraswasta (55.5%),

karyawan swasta (44,4%), status menikah (92,1%), bercerai (7,9%), memiliki

anak rata-rata 2 orang. Kejadian GPPH pada anak berhubungan secara signifikan

terhadap kejadian depresi ibu (p=0,02). Status pernikahan (p=0,0092) dan jumlah

anak (p=0,11) memiliki kecenderungan untuk menimbulkan depresi.

Kesimpulan yang didapat bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara

GPPH pada anak terhadap kejadian depresi ibu, dan resiko tersebut semakin

meningkat apabila didapatkan perceraian dan jumlah anak yang dimiliki dalam

sebuah keluarga.

Kata Kunci: Gangguan Pemusatan Perhatian, depresi, Sekolah Dasar

Page 10: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

x

ABSTRACT

CORRELATION OF CHILD ATTENTION DEFICIT AND

HYPERACTIVITY DISORDER AND MATERNAL DEPRESSION

IN A PRIVATE SCHOOL IN DENPASAR

Parenting a child with Attention Deficit and Hyperactivity Disorder

(ADHD) might correlate to maternal depression, but this hasn’t been much

investigated. This research was then conducted to determine such correlation

among mother-child dyads in Tunas Daud Elementary School, Denpasar.

This analytic cross sectional research was conducted on a sample of 63

mothers of children with (n=49) and without (n=14) ADHD during October to

November 2015. Data for children’s clinical and demographic features and and

mothers’ demographic data were obtained. Mothers also completed Beck

Depression Inventory to determine the occurrence of depression (score of >16).

Data were analyzed using chi square logistic regression tests.

Mean age of mothers was 37 years. Most mothers completed higher

degree/diploma (84.1%), were entrepreneurs (55.5%) and married (92.1%) with 2

kids. Variables with significant correlation to maternal depression were having a

child with ADHD, marital status, and number of children (p values 0.02, 0.0092,

and 0.11, respectively). Future research should be conducted with bigger sample

size with inquiries on other variables such as anxiety or stress level.

Keywords: Attention Deficit and Hyperactivity Disorder, Maternal Depression,

Elementary School

Page 11: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

xi

DAFTAR ISI

Sampul Dalam...........................................................................................................i

Prasyarat Gelar.........................................................................................................ii

Lembar Pengesahan................................................................................................iii

Lembar Penetapan Penguji .....................................................................................iv

Surat Pernyataan Bebas Palgiat ...............................................................................v

Ucapan Terima Kasih..............................................................................................vi

Abstrak.....................................................................................................................x

Daftar Isi.................................................. ..............................................................xii

Daftar Gambar ............. ...........................................................................................xv

Daftar Tabel ......................................................................................................... xvi

Daftar Singkatan dan Lambang ......................................................................... ..xvii

Daftar Lampiran .............................................................................. .....................xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.4 Manfaat ............................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 6

2.1 Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas ........................ 6

2.1.1 Definisi Gangguan Pemusatan Perhatian dan

Hiperaktivitas (GPPH) ............................................................ 6

2.1.2 Prevalensi GPPH ..................................................................... 8

2.1.3 Etiologi GPPH ....................................................................... 10

2.1.4 Diagnosis GPPH ................................................................... 13

2.2 Depresi ............................................................................................. 18

2.2.1 Definisi Depresi ..................................................................... 18

2.2.2 Etiologi Depresi ..................................................................... 20

2.3 Depresi Pada Ibu .............................................................................. 22

2.3.1 Prevalensi Depresi Pada Ibu .................................................. 24

2.3.2 Dampak Depresi Pada Ibu Terhadap Perkembangan

Anak ...................................................................................... 24

2.4 Depresi Pada Ibu yang Memiliki Anak GPPH ............................... 25

2.4.1 Prevalensi Depresi Ibu yang Memiliki Anak GPPH ............. 26

2.4.2 Dampak Depresi Pada Ibu Terhadap Perkembangan

Anak GPPH ........................................................................... 27

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP,

DAN HIPOTESIS PENELITIAN............................................................ 29

3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 29

Page 12: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

xii

3.2 Konsep Penelitian ............................................................................. 30

3.3 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 31

BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................................... 32

4.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 32

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 33

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 33

4.3.1 Populasi target ....................................................................... 33

4.3.2 Populasi terjangkau ............................................................... 33

4.3.3 Kriteria Sampel ...................................................................... 33

4.3.4 Besar Sampel ......................................................................... 34

4.3.5 Teknik pengambilan sampel .................................................. 35

4.1. Variabel Penelitian ......................................................................... 36

4.2. Definisi Operasional ....................................................................... 36

4.3. Instrumen Penelitian ....................................................................... 38

4.4. Prosedur Penelitian ......................................................................... 41

4.5. Analisis Data .................................................................................. 42

BAB V HASIL PENELITIAN ..............................................................................44

BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................50

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN...................................................................57

7.1. Simpulan.........................................................................................57

7.2. Saran...............................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA .......... ..................................................................................60

LAMPIRAN ........................................................................................................... 67

Page 13: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patofisiologi GPPH. ......................................................................... ..12

Gambar 3.1 Konsep Penelitian ............................................................................... 30

Gambar 4.1 Bagan Rancangan Penelitian .............................................................. 32

Gambar 4.8 Alur Penelitian.................................................................................... 42

Page 14: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Karakteristik Responden. ..... ..................................................................45

Tabel 5.2 Kejadian GPPH Pada Anak dan Depresi Pada Ibu ................................ 46

Tabel 5.3 Analisis Hubungan Karakteristik dan tipe GPPH Anak Terhadap

Kejadian Depresi Ibu ............................................................................. 47

Tabel 5.4 Analisis Hubungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian

Depresi Ibu ........................................................................................... 49

Page 15: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

xv

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

ADHD : Attention deficit hyperactivity disorder

GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

WHO : World Health Organization

MCMI-II : Millon Clinical Multiaxial Inventory-III

DSM : Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorder

DAT : Dopamin Agent Transporter

DR : Dopamin Resceptor

CT Scan : Computerized Tomography Scan

MRI : Magnetic Resonance Imaging

CSTC : circuit cortical-striatal-thalamic-cortical

PET Scan : Positron Emission Tomography

SPPAHI : Skala Penilaian Anak Hiperaktif Indonesia

ACTRS : Abbreviated Conner’s Teacher Rating Scale

5-HIAA : 5- Hidroksi Indol Asetic Acid

HVA : Homovanilic Acid

MPGH : 5-Methoxy-0-Hydroksi Phenil Glikol

PSI : Parenting Stress Index

MMPI : Minnesota Multiphasic Personality Inventory

IQ : Intellegence Quotient

BDI : Beck Depression Inventory

SD : Sekolah Dasar

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMP : Sekolah Menengah Pertama

PNS : Pegawai Negeri Sipil

ABK : Anak Berkebutuhan Khusus

PMT : Parent Management Training

Page 16: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informasi Penelitian dan Formulir Persetujuan .................................. 67

Lampiran 2 Formulir Informed Consent ................................................................ 68

Lampiran 3 Kuisioner Penelitian ........................................................................... 69

Lampiran 4 Penilaian SPAAHI .............................................................................. 70

Lampiran 5 Kuesioner BDI .................................................................................... 74

Page 17: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di

dalam kandungan. Pertumbuhan serta perkembangan anak yang normal menjadi

impian setiap orangtua. Sebagian orangtua menganggap anak usia prasekolah

sebagai usia yang sering mengundang masalah. Pada masa ini anak seringkali

terlihat bandel, keras kepala, tidak menurut, melawan dan seringkali marah tanpa

alasan.

Memasuki usia sekolah, anak adalah seorang yang aktif, membentuk dan

menyusun pengetahuan mereka sendiri pada saat mereka mengeksplorasi

lingkungan dan tumbuh secara kognitif terhadap pemikiran-pemikiran yang logis

(Nurdin, 2011). Perkembangan karakteristik anak pada usia sekolah dasar

berbeda-beda. Berbagai masalah akan mereka hadapi yang dapat bersumber dari

ketegangan karena ketidak-mampuan mengerjakan tugas, persaingan dengan

teman, kemampuan dasar intelektual kurang atau kegagalan dalam menyesuaikan

diri dengan lingkungan. Permasalahan yang dihadapi anak tentu akan berdampak

pada orangtua (Irma, 2012).

Masalah lain yang dihadapi orangtua adalah ketika anak mengalami suatu

gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya seperti: retardasi mental,

autisme maupun attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Attention

deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang dalam bahasa Indonesia digunakan

Page 18: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

18

istilah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) merupakan

salah satu masalah psikiatri yang sering ditemukan pada anak (Yanis dkk., 2013).

Prevalensi anak dengan GPPH di Amerika Serikat pada anak usia sekolah

diperkirakan sebesar 2-20% dan 3-7% pada usia pubertas (Banaschewski &

Rohde, 2010). Sebuah penelitian retrospektif yang dilakukan di Poliklinik

Tumbuh Kembang Anak, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun

2005-2006, yang dilakukan untuk mengetahui prevalensi, karakteristik demografi

dan klinis, serta faktor-faktor risiko GPPH. Hasil dari penelitian tersebut dari 111

subyek didapatkan prevalensi GPPH 51 (45,9%) yang terdiri dari 43 (38,7%) laki-

laki dan 8 (7,2%) perempuan. Jumlah GPPH tipe kombinasi 39 (76,5%), GPPH

tipe kurangnya perhatian 7 (13,7%), dan GPPH tipe impulsivitas-hiperaktivitas

sebesar 5(9,8%), anak pertama lebih banyak didapatkan pada anak dengan GPPH

dan ibu yang pendidikan sarjana (Indriyani, dkk., 2008).

GPPH memiliki suatu pola perilaku yang menetap dengan gejala kurangnya

perhatian dan atau hiperaktivitas yang lebih sering dan lebih berat bila

dibandingkan dengan anak lain pada taraf perkembangan yang sama. Saat ini

diperkirakan 5% populasi anak-anak di seluruh dunia mengalami masalah GPPH

dengan berbagai tingkat keparahan, anak-anak usia sekolah dasar dua kali lebih

banyak dibandingkan dengan remaja (Saputro D., 2012). Perilaku anak dengan

GPPH yang sering usil, mengganggu anak lain, sering tidak sabar, tidak mampu

menunggu giliran, perilaku asal bicara yang tidak menghiraukan perasaan orang

lain, merupakan beberapa gejala yang sering dikeluhkan oleh orangtua dan

gurunya di sekolah (Sugiarmini, 2007).

Page 19: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

19

Pelham dan Bender, 1982 (dikutip dalam Saputro, 2009) menyatakan bahwa

lebih dari 50% anak dengan gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas

mengalami kesulitan dalam menjalin relasi dan komunikasi. Penderita GPPH

mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orangtua sehingga terjadi

peningkatan konflik antara orangtua dan anak.

Seorang ibu mempunyai tanggung jawab utama terhadap anak, sesuai

dengan Undang-Undang Perkawinan No.1/1974 pasal 31 ayat 3. Ibu bertugas

dalam urusan rumah tangga termasuk dalam pengasuhan anak, sedangkan ayah

memiliki kewajiban yang utama sebagai penyedia fasilitas untuk kehidupan

rumah tangga, pencari nafkah keluarga serta penyokong perekonomian keluarga

(Astuti, 2013). Budaya Bangsa Indonesia dan di Bali khususnya, peran

pengasuhan anak, mendidik, dan pekerjaan rumah tangga lebih dibebankan

kepada kaum ibu di dalam struktur keluarga. Ayah lebih banyak berperan sebagai

kepala rumah tangga yang berkewajiban mencari nafkah dan kebutuhan hidup

keluarganya (Rosmayuani, 2014). Pengasuhan anak dengan GPPH memerlukan

kesabaran yang tinggi untuk mengawasi dan mendidik mereka. Hal tersebut dapat

menjadi pemicu konflik antara orangtua terutama ibu, perubahan persepsi ibu

terhadap dirinya sendiri, dan muncul rasa tidak mampu dalam menjalankan peran

menjadi orangtua. Kondisi tersebut berdampak terhadap peningkatan penggunaan

alkohol, perpisahan atau perceraian serta depresi pada ibu (Rahmita, 2011).

Depresi menduduki urutan keempat penyakit di dunia dengan prevalensi

20% pada perempuan dan 12% pada pria, dan jumlah tersebut akan terus

meningkat hingga tahun 2020 menurut World Health Organization (WHO).

Page 20: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

20

Depresi pada ibu yang mempunyai anak dengan GPPH seringkali disebabkan

karena merasa gagal dalam mendidik anaknya (Yulianti, dkk., 2011).

Penelitian oleh Dadashzadeh dkk. (2014) pada orangtua dari anak berusia 6-

12 tahun dengan GPPH yang dirujuk ke Klinik Psikiatri Bozorgmehr, Iran yang

bekerjasama dengan Tabriz University of Medical Sciences. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui profil kepribadian orangtua pada anak dengan GPPH

dengan Millon Clinical Multiaxial Inventory-III (MCMI-III). Hasil dari penelitian

ini menunjukkan pola kepribadian yang paling umum ditemukan pada orangtua

yang memiliki anak dengan GPPH yaitu kepribadian depresi (25,3%), kepribadian

histrionik (20%), dan kepribadian kompulsif (17%).

Merujuk pada keseluruhan latar belakang diatas diketahui bahwa kejadian

GPPH serta dampaknya terhadap gangguan psikologis ibu belum banyak ditelaah

di Indonesia. Hal tersebut menunjukaan bahwa perlu untuk meneliti masalah yang

ditimbulkan oleh anak dengan GPPH, terutama pada ibu sebagai pengasuh anak di

rumah. Sekolah Tunas Daud Denpasar adalah salah satu sekolah inklusi yang

menerima anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme, GPPH, dan disleksia,

selain juga anak-anak normal. Para orangtua siswa di sekolah tersebut terlebih

dahulu telah menandatangani surat persetujuan bahwa anaknya akan menerima

pendidikan bersama dengan anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan data

orangtua siswa, mayoritas siswa memiliki orangtua yang bekerja dan berdomisili

di Denpasar. Hal ini memberikan peluang untuk melakukan penelitian terkait

dengan karakteristik GPPH pada anak terhadap terjadinya depresi ibu.

Page 21: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

21

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara karakteristik GPPH pada anak terhadap kejadian

depresi ibu di SD Tunas Daud Denpasar ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Membuktikan adanya hubungan karakteristik GPPH pada anak terhadap

kejadian depresi ibu di SD Tunas Daud Denpasar.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik anak dan karakteristik ibu.

b. Mengetahui kejadian GPPH pada anak dan kejadian depresi pada ibu.

c. Membuktikan adanya hubungan antara status GPPH pada anak dengan

depresi ibu.

d. Membuktikan adanya hubungan antara tipe GPPH pada anak dengan

depresi ibu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Memberikan konstribusi untuk berkembangnya ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang ilmu kedokteran jiwa dan psikologi.

b. Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang masalah-masalah pada

anak dengan GPPH serta dampaknya terhadap depresi ibu untuk

penelitian lebih lanjut.

Page 22: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

22

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Memberikan keuntungan dalam mengetahui dampak yang terjadi pada

orangtua yang memiliki anak GPPH sehingga dapat dipikirkan tindak

lanjut dalam mengatasi masalah ke depannya.

b. Memberikan pemahaman kepada guru atau pendidik anak GPPH

khususnya tentang perilaku anak GPPH serta dampaknya sehingga dapat

bekerjasama dengan orangtua.

c. Memberikan informasi kepada sekolah-sekolah inklusi agar dapat

mengembangkan suatu program pendidikan serta konseling murid GPPH

dan orangtuanya yang dilakukan secara berkala.

d. Memberikan tambahan informasi terkait menangani kondisi anak GPPH

beserta orangtuanya sehingga dapat mengembangkan pendekatan

pengobatan yang lebih komprehensif untuk keluarga dan anak-anak

GPPH.

Page 23: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

2.1.1 Definisi Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) adalah

gangguan neurobehaviour pada anak, yang ditandai dengan adanya gejala

berkurangnya perhatian dan atau aktivitas atau impulsivitas yang berlebihan.

Kedua ciri tersebut merupakan syarat mutlak untuk diagnosis dan harusnya nyata

pada lebih dari satu situasi (Sadock dkk., 2015). Organisasi Kesehatan Dunia

(1992), dalam ICD-10 menggunakan kategori gangguan hiperkinetik untuk GPPH

yang memiliki deskripsi gangguan perilaku yang sama pada umumnya, tetapi

berat item yang berbeda. Singkatnya, tiga komponen gangguan hiperkinetik harus

ada dalam setiap kasus (Saputro, 2012).

GPPH sebagai suatu gangguan psikiatri yang ditandai oleh suatu

perkembangan yang tidak sesuai, pervasif (berbagai situasi berbeda seperti di

rumah dan sekolah) dan persisten dari pola kurangnya perhatian, hiperaktivitas,

dan atau impulsivitas berat dengan onset pada masa kanak awal yang berkaitan

dengan hendaya besar dalam fungsi sosial, akademik, dan atau pekerjaan

(Banaschewski & Rohde, 2010). Diagnostic & Statistical Manual of Mental

Disorder 5th

edition (2013) dari American Psychiatric Association, ciri penting

dari GPPH adalah pola persisten dari kurangnya perhatian dan atau hiperaktif

impulsif yang mengganggu fungsi atau perkembangan, gejala harus hadir sebelum

Page 24: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

24

usia 12 tahun GPPH dapat dibuat pada orang yang juga memiliki diagnosis

Autism Spectrum Disorders, dan remaja atau orang dewasa bisa dimasukan

klasifikasi GPPH dengan setidaknya lima gejala di salah satu atau kedua dari dua

domain.

Pada DSM-5 dibahas tentang faktor risiko dan faktor prognostik yang

menekankan perlunya memperhitungkan keadaan lingkungan anak. Tekanan

hidup jangka panjang seperti kemiskinan dan kekerasan fisik atau emosional dapat

menyebabkan gejala yang mirip dengan GPPH atau dapat meningkatkan

keparahan gejala GPPH (Paris, 2013). Gejala-gejala yang diperlihatkan DSM-5

ataupun DSM IV-TR secara subtansial tidak banyak mengalami perubahan seperti

gejala kurangnya perhatian dalam GPPH bermanifestasi sebagai kesulitan

mempertahankan fokus dan bukan karena kurangnya pemahaman. Hiperaktivitas

mengacu pada aktifitas motorik yang berlebihan seperti seorang anak yang

berlarian, tidak bisa diam, gelisah, banyak bicara. Impulsivitas mengacu pada

tindakan tergesa-gesa yang terjadi tanpa pemikiran dan memiliki potensi tinggi

untuk merugikan individu misalnya, menyeberang ke jalan tanpa melihat.

Perilaku impulsif dapat bermanifestasi sebagai masalah sosial, misalnya,

mengganggu orang lain secara berlebihan, dan atau membuat keputusan penting

tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang, misalnya, mengambil pekerjaan

tanpa informasi yang memadai (Banaschewski & Rohde, 2010).

2.1.2 Prevalensi GPPH

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tuckman (2007) mengatakan

prevalensi GPPH usia sekolah sebesar 3%-5% di AS, Jerman, Puerto Rico,

Page 25: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

25

Taiwan dan di AS didapatkan prevalensi sebesar 7%-8% untuk anak usia dibawah

18 tahun, dan sebesar 4%-5% untuk usia 18 tahun ke atas sedangkan yang

berlanjut hingga dewasa sebesar 30%-50%.

Tinjauan sistematik terhadap 102 penelitian yang meliputi 171.756 subyek

ditemukan prevalensi GPPH di seluruh dunia adalah 5,29%. Kelompok usia anak

ditemukan prevalensi 6,5% dan 2,7% untuk kelompok usia remaja. Anak-anak

usia antara 6 sampai 17 tahun di Amerika Serikat, telah menerima diagnosis

GPPH (Polanczyk et al, 2007).

Penelitian tentang prevalensi anak dengan GPPH pada masa tumbuh

kembang anak di Indonesia, masih belum banyak yang mengkaji (Judarwanto,

2009). Penelitian pada sekolah dasar di Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tahun

2000 menunjukkan prevalensi GPPH 9,5%, dan pada sebuah penelitian terbatas

yang dilakukan tahun 2009 mengatakan 2,9% sampel dewasa mempunyai gejala

sisa GPPH dengan rasio laki-laki dua kali lebih banyak dibandingkan perempuan

(Saputro D., 2012). Penelitian di Purwokerto mendapatkan prevalensi GPPH

sebesar 44,2%, dengan rentang usia 6 sampai 12 tahun (Hidayani dkk., 2015).

GPPH sering memiliki komorbiditas dengan gangguan sikap menentang

(54-84%), gangguan belajar (33-60%), gangguan tidur (25-50%), penyalahgunaan

zat (40%), gangguan cemas (30-40%), gangguan tic (34%), gangguan mood (20-

30%), serta gangguan tingkah laku (10-20%) (Taylor & Barke, 2008).

Penelitian mengenai predisposisi anak yang memiliki kedudukan khusus

dalam keluarga seperti anak sulung, anak tunggal, atau anak bungsu dalam sebuah

keluarga secara sosio-budaya biasanya sering diperlakukan istimewa didalam pola

Page 26: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

26

asuh keluarga. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga tersebut dapat berupa

melindungi berlebihan (overprotective) atau dimanjakan (overindulgence)

(Herwini, 2014). Perbedaan pola asuh orangtua memiliki peran penting dalam

mempengaruhi perkembangan GPPH dan perilaku agresif yang sangat berkaitan

dengan GPPH (Lui dkk., 2013).

2.1.3 Etiologi GPPH

Etiologi sesungguhnya dari GPPH memang belum jelas diketahui. Faktor

neurobiologi diduga salah satu faktor yang cukup kuat untuk timbulnya gangguan

ini. Pemaparan zat toksik prenatal, prematuritas, dan mekanisme kelahiran yang

mengganggu sistem saraf diperkirakan berhubungan dengan gangguan ini. Hasil

penelitian menyatakan bahwa faktor psikososial dapat menyebabkan dan

memperburuk gejala GPPH. Beberapa faktor yang diduga berhubungan atau

sebagai penyebab GPPH antara lain (Paris,2013) :

A. Faktor Genetik

GPPH lebih sering didapatkan pada keluarga yang memiliki riwayat

menderita GPPH. Keluarga keturunan pertama dari anak dengan GPPH

didapatkan lima kali lebih banyak menderita GPPH daripada keluarga anak

normal. Angka kejadian orangtua kandung dari anak dengan GPPH lebih

banyak menderita GPPH daripada orangtua angkat. Saudara kandung dari

anak dengan GPPH didapatkan 2-3 kali lebih banyak menderita GPPH

daripada saudara anak normal (Taylor & Barke, 2008). Beberapa penelitian

ini menemukan bahwa orangtua dengan GPPH memiliki peningkatan dua

hingga delapan kali lipat untuk risiko untuk memiliki anak GPPH. Pada saat

Page 27: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

27

ini penelitian yang paling banyak dilakukan adalah yang terkait dengan

neurotransmiter dopamin, serotonin, noradrenergik, dan neurotransmiter

nikotinergik. Genetik berpengaruh 76% terhadap kejadian GPPH pada anak

dan gen spesifik yang berhubungan dengan GPPH yaitu gen transporter

dopamin (DAT1) pada khromosom 5 dan gen D4 reseptor dopamin (DRD4)

pada khromosom 11 (Taylor & Barke, 2008; Paris, 2013).

B. Faktor Lingkungan

Beberapa penelitian dengan anak kembar menemukan interaksi yang

terjadi antara lingkungan dan konstitusi genetik yang berkonstribusi

terhadap penurunan suatu gangguan perilaku. Lingkungan dapat

berhubungan dengan efek genetik melalui beberapa cara dan menunjukkan

korelasi yang pasif antara gen dan lingkungan dimana orangtualah yang

menciptakan lingkungan pada anak seperti halnya mewarisi gen mereka.

Faktor non-genetik yang dapat mempengaruhi risiko GPPH seperti adanya

riwayat merokok, penggunaan alkohol, penggunaan obat-obatan atau

anemia selama kehamilan, dan kelahiran anak yang prematur (Nass &

Leventhal, 2012).

Orangtua yang antisosial akan menciptakan suatu lingkungan yang

kasar dan reaksi yang inkonsisten pada anak mereka. Reaksi tersebut

berhubungan dengan adanya dan menetapnya perilaku antisosial pada anak

(Banaschewski & Rohde, 2010).

Beberapa aspek dari lingkungan anak terbentuk dari hiperaktivitas

yang berasal dari orangtua, seperti yang ditampilkan dalam gambar 2.1.

Page 28: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

28

Gambar 2.1 Patofisiologi GPPH (Taylor & Barke, 2008)

C. Faktor Neurobiologis

Anak-anak dengan GPPH tidak terbukti mengalami kerusakan berat di

otak. Hal ini dijelaskan dengan banyaknya anak dengan kelainan neurologis

yang disebabkan oleh trauma kapitis berat justru tidak menunjukkan adanya

gejala-gejala gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Hasil

penelitian 10-15 tahun terakhir ini mendukung adanya pengaruh gangguan

perkembangan neurologis yang mempengaruhi timbulnya gejala GPPH.

Penelitian dengan Computerized Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic

Resonance Imaging (MRI) telah membuktikan bahwa ada beberapa tempat

Page 29: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

29

di otak yang berfungsi abnormal pada individu dengan GPPH yaitu

hubungan antara circuit cortical-striatal-thalamic-cortical (CSTC)

(Feldman & Reiff, 2014).

Hasil pemeriksaan Positron Emission Tomography Scan (PET Scan)

pada anak dengan GPPH didapatkan penurunan metabolisme gluose di

korteks prefrontal dan frontal terutama sebelah kanan. Penelitian dari

National Institute of Mental Health di USA juga menunjukkan bahwa area

globus pallidus dan nucleus caudatus secara bermakna lebih kecil pada anak

ADHD daripada anak normal (Stahl & Mignon, 2009).

2.1.4 Diagnosis GPPH

Diagnosis GPPH didasarkan pada riwayat klinis yang didapat dari

wawancara dengan pasien dan orangtua serta informasi dari guru. Kriteria

Diagnostik GPPH menurut DSM-5, dari panduan diagnosis American Psychiatric

Association (2013), sesuai dengan kriteria di bawah ini:

A. Gejala Utama GPPH

Gambaran Utama GPPH adalah adanya pola menetap dari gejala kurangnya

perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas yang bersifat maladaptif dan tidak

sesuai dengan tahap perkembangan anak. GPPH diawali pada masa anak-anak,

beberapa gejala nampak sebelum usia 12 tahun dan terlihat pada minimal dua

tempat yang berbeda (misalnya di rumah, sekolah, atau tempat kerja). GPPH

dapat ditegakkan apabila terdapat minimal enam gejala dari kurangnya perhatian,

hiperaktivitas dan impulsivitas minimal dalam enam bulan.

Page 30: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

30

Penilaian adanya gejala GPPH memerlukan informasi dari orang yang

melihat individu ini sehari-hari, karena pada suasana hati dimana individu dengan

GPPH itu mendapatkan pujian, atau dalam pengawasan, atau melakukan kegiatan

yang menarik dan menyenangkan, semua menunjukkan gejala.

Terdapat salah satu atau dua di antara gejala di bawah ini yang menonjol, yaitu:

1. Tidak mampu memusatkan perhatian (inattention)

Penyandang GPPH menunjukkan kesulitan memusatkan perhatian

dibandingkan anak dengan umur dan jenis kelamin yang sama. Gejala yang

dapat diamati berupa: sering gagal memberikan perhatian penuh sampai

terperinci atau selalu membuat kesalahan saat melakukan aktifitas pekerjaan

di sekolah, tempat pekerjaan atau aktifitas lain, sering mengalami kesukaran

dalam mempertahankan perhatian dalam tugas tertentu atau aktifitas bermain

(mudah bosan), sering nampak tidak mendengarkan apabila diajak bicara,

tidak mengikuti perintah dengan sungguh-sungguh dan selalu gagal dalam

menyelesaikan tugas, kesulitan mengatur tugas-tugas dan aktifitasnya, sering

menghindar terhadap tugas-tugas yang memerlukan perhatian mental cukup

lama, sering kehilangan barang-barang (alat tulis pensil, buku, mainan),

perhatian mudah teralih oleh rangsangan dari luar, sering melupakan aktifitas

sehari-hari.

Pemusatan perhatian adalah suatu kondisi mental yang berupa

kewaspadaan penuh (alertness), sangat berminat (aurosal), selektivitas,

mempertahankan perhatian (sustained attention), dan rentang perhatian

(attention span). Individu dengan gangguan pemusatan perhatian

Page 31: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

31

menunjukkan kesulitan dalam kemampuan-kemampuan tersebut. Keunikan

mereka adalah mampu mempertahankan perhatian (sangat fokus) apabila

mengerjakan hal-hal yang diminatinya. Ini merupakan potensi baik yang ada

pada penyandang GPPH, sering dikatakan sebagai selective inattention.

2. Hiperaktivitas – impusivitas

Hiperaktivitas paling sering dijumpai sebagai kegelisahan dengan

tangan atau kaki sering bergerak-gerak saat duduk, meninggalkan tempat

duduk saat ada di dalam kelas atau situasi lain dimana memerlukan duduk

diam, sering lari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang

tidak sesuai, kesukaran dalam mengikuti permainan atau aktifitas yang

membutuhkan ketenangan, berbicara berlebihan, selalu bergerak atau

aktifitas seolah-olah mengendarai sepeda motor, menjawab sebelum

pertanyaan selesai diutarakan, sukar menunggu giliran bermain, sering

interupsi saat diskusi (Association, 2013).

Gejala hiperaktivitas bukan merupakan gejala yang terpisah dari

impulsivitas. Anak dengan GPPH pada umumnya tidak mampu

menghambat tingkah lakunya saat merespon rangsangan dari luar dirinya,

itulah yang disebut impulsivitas. Perilaku anak dengan GPPH sehari-hari

seperti tidak sabar, sulit menunggu giliran, jengkel bila keinginannya tidak

terpenuhi, usil, mengganggu anak lain, melakukan sesuatu tanpa berpikir

dahulu, terlalu cepat memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai

ditanyakan. Perilaku impulsif tersebut yang membuat individu dengan

GPPH sering melakukan kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi,

Page 32: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

32

dan cepat bosan. Gaya bicara yang spontan, kurang memperdulikan

perasaan orang lain dan konsekuensi sosial yang terjadi. Anak dengan

GPPH sering dianggap kurang bertanggung-jawab, tidak dapat

mengendalikan diri, kekanak-kanakkan, mementingkan diri sendiri, malas,

tidak sopan atau nakal, sehingga sering mendapatkan hukuman, kritikan,

teguran atau tidak disukai oleh teman-temannya (Juniar & Setiawati,

2014).

Berdasarkan gejala yang menonjol, GPPH dibagi menjadi tiga sub tipe

yaitu tipe kurangnya perhatian, tipe hiperaktivitas-impulsivitas, dan tipe

kombinasi (Saputro, 2012; Association, 2013).

B. Deteksi Dini GPPH

Mendeteksi GPPH diperlukan informasi tentang riwayat

perkembangan serta observasi perilakunya sehari-hari dirumah, disekolah,

maupun di berbagai tempat, karena saat di klinik anak dengan GPPH sering

menunjukkan perilaku yang baik, sehingga tidak ditemukan gejala GPPH.

Dampak negatif pada fungsi sehari-hari anak, baik dirumah, maupun di

lingkungan yang lain serta kesulitan yang dialami anak perlu dipastikan dari

informasi orangtua, guru maupun pengasuh anak (Juniar & Setiawati, 2014).

Kuisioner yang berupa skala penilaian perilaku (rating scale) untuk

penapisan GPPH yang disusun sesuai dengan kriteria diagnosis, dapat

dijadikan bahan untuk diisi atau dijawab oleh orangtua atau guru. Skala ini

menggambarkan keadaan anak sehari-hari, apabila laporan dari orangtua

atau guru menunjukkan adanya gejala GPPH dan menimbulkan kegagalan

Page 33: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

33

fungsi atau apabila nilai total skor dari skala penilaian perilaku tersebut

melampaui batas cut-off score, maka anak tersebut dapat dideteksi sebagai

anak beresiko tinggi untuk terjadinya GPPH (Juniar & Setiawati, 2014).

Dua kuisioner skala penilaian yang dapat digunakan untuk keperluan

skrining GPPH, yaitu Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia

(SPPAHI), dan Abbreviated Conner’s Teacher Rating Scale (ACTRS) yang

telah divalidasi ke dalam bahasa Indonesia (Saputro D., 2009).

2.1.5 Penanganan pada anak dengan GPPH

GPPH merupakan kondisi berbasis biologis, sehingga memerlukan

pharmacologis agent untuk memperbaiki gejalanya selain terapi non

farmakologis. Anak dengan GPPH memerlukan penanganan yang efektif dengan

kombinasi penanganan terapi obat-obatan dan terapi perilaku. Orangtua anak

dengan GPPH diberikan edukasi tentang kondisi anak dengan GPPH dan

penyebabnya, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam menangani anak di

rumah. Pengasuhan anak dengan GPPH dengan tehnik reinforcement positif pada

anak contohnya: memberikan pelukan atau hadiah atau sistem poin apabila anak

berperilaku baik. Anak yang menunjukkan perilaku tidak baik akan diberikan

konsekuensi ringan seperti tidak boleh bersepeda atau menonton televisi.

Orangtua wajib memonitor atau melakukan observasi pada anak baik diluar

maupun didalam rumah, sehingga diharapkan orangtua memiliki strategi cara

mengatasi masalah anak dan cara bermusyawarah dengan anak (Warsiki, 2010).

Program yang melibatkan guru-guru di sekolah juga diharapkan mampu berperan

dalam mengembangkan keterampilan anak dalam area penyelesaian masalah

Page 34: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

34

tingkah lakunya, bagaimana caranya mengatasi kemarahannya, keterampilan

interaksi sosial dengan teman atau lingkungannya, kemampuan komunikasi

dengan sekelilingnya. Program sekolah ini memberikan kesempatan pada guru

dan orangtua untuk memusatkan perhatian pada masalah spesifik yang dialami

anak atau remaja (Tresco dkk., 2010).

2.2. Depresi

2.2.1. Definisi Depresi

Depresi adalah suatu kondisi terganggunya aktifitas kehidupan selama dua

minggu atau lebih yang berhubungan dengan alam perasaan yang sedih, diikuti

dengan gejala penyerta, termasuk gangguan pola tidur, gangguan nafsu makan,

gangguan psikomotor, gangguan konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak

berdaya, serta keinginan bunuh diri (O'Connor, 2013).

Gangguan depresi ditandai oleh perasaan kesedihan, berkurangnya

kesenangan, kehilangan energi, perasaan tidak berguna, menurunnya kemampuan

berfikir dan konsentrasi, pikiran berulang mengenai kematian sampai pada

munculnya waham dan halusinasi serta kemungkinan adanya tindakan bunuh diri

(Sadock dkk., 2015).

Gangguan depresi mayor menurut Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5) (2013) memenuhi kriteria:

A. Lima (atau lebih) dari beberapa gejala dibawah ini yang berlangsung

setidaknya dalam dua minggu dan menunjukkan adanya gangguan dalam

fungsi, minimal salah satu dari gejala (1) mood depresi atau (2) kehilangan

minat dan kesenangan.

Page 35: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

35

1. Mood depresi yang muncul hampir setiap hari, perasaan sedih, kosong,

putus asa.

2. Kehilangan minat atau kehilangan rasa nikmat terhadap semua, atau

hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, atau

bahkan hampir setiap hari (ditandai oleh laporan secara subyektif atau

berdasarkan pengamatan orang lain).

3. Kehilangan berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau

bertambahnya berat badan secara signifikan (misalnya: perubahan

berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan).

4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.

5. Kegelisahan atau keterlambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat

diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subyektif akan

kegelisahan atau merasa lambat).

6. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari.

7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau

tidak wajar (bisa merupakan delusi) yang dialami hampir setiap hari.

8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi atau

sulit dalam membuat keputusan hampir setiap hari (ditandai oleh

laporan subyektif atau pengamatan orang lain).

9. Berulangkali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati),

berulang kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang

jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk

mengakhiri nyawa sendiri.

Page 36: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

36

B. Semua gejala klinis ini akibat dari adanya distress yang signifikan atau

gangguan dalam sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

C. Episode ini tidak diakibatkan oleh efek psikologis dari penggunaan zat atau

kondisi medis lainnya.

D. Tidak memenuhi kriteria gangguan skizoafektif, dkizofrenia,

skizofreniform, gangguan waham, spektrum skizofrenia tidak spesifik atau

spesifik lainnya dan gangguan psikotik lain.

E. Tidak pernah ada episode manik atau hipomanik.

Gangguan depresi selain dengan kriteria diagnostik, untuk keperluan skrining

dapat dilakukan dengan memakai skala penilaian seperti Beck Depression

Inventory-II (BDI-II) yang merupakan skala pengukuran interval yang

mengevaluasi 21 gejala depresi. Instrumen ini cocok dan mudah dilakukan untuk

melakukan skrining awal pada populasi tertentu.

2.2.2. Etiologi Depresi

Depresi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: faktor genetik,

faktor biologi dan faktor psikososial (Birrel, 2013):

a. Faktor Genetik

Hasil penelitian genetik dan keluarga menunjukkan bahwa risiko untuk

mengalami depresi antara anggota keluarga tingkat pertama dari individu

yang menderita depresi berat (unipolar) diperkirakan dua sampai tiga kali

lebih besar dibandingkan dengan populasi umum. Faktor yang signifikan

dalam perkembangan depresi adalah genetik. Hasil penelitian pada anak

kembar terhadap gangguan depresi berat menunjukkan bahwa kembar

Page 37: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

37

monozigot memiliki insiden komorbiditas 54% lebih besar dan kembar

dizigot memiliki insiden 24% lebih besar (Feldman & Reiff, 2014).

b. Faktor Biologi

Ketidakseimbangan zat-zat kimia di dalam sel otak akan memicu

timbulnya depresi. Kelainan pada amin biogenic di dalam darah, urin,

cairan cerebrospinal terjadi pada pasien depresi. Amin biogenic yang

berubah yaitu 5- Hidroksi Indol Asetic Acid (5-HIAA), Homovanilic Acid

(HVA), 5-Methoxy-0-Hydroksi Phenil Glikol (MPGH). Neurotransmitter

yang berperan dalam patologi depresi adalah serotonin dan epinephrine.

Penurunan serotonin dapat menimbulkan depresi (Sadock dkk., 2015).

Norepinephrine berhubungan dengan menurunnya regulasi reseptor B-

adrenergik dan respon antidepresan yang secara klinis merupakan indikasi

dari peran sistem noradrenergic dalam depresi (Birrel, 2013). Hormon

esterogen dan progesteron dapat mempengaruhi perasaan dan perilaku

dengan mempengaruhi norepinephrine, serotonin, dopamin, asetilkolin.

Perubahan hormon esterogen dan progesteron yang menurun membuat

perempuan mudah mengalami gangguan mood, khususnya depresi (Stahl

& Mignon, 2009).

c. Faktor Psikososial

Pendapat Freud (1917 dalam Sadock dkk., 2015) menyatakan bahwa

penyebab depresi adalah suatu hubungan antara kehilangan objek yang

dicintai. Kemarahan pasien depresi mengarah pada diri sendiri untuk

mengidentifikasikan objek yang hilang tersebut (Arista, 2014). Faktor

Page 38: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

38

psikososial yang diperkirakan sebagai penyebab depresi adalah hilangnya

peran sosial, penurunan kesehatan, penyakit kronis, isolasi diri,

kemiskinan, penurunan fungsi kognitif dan kurangnya dukungan keluarga.

Faktor kepribadian apapun dapat sebagai faktor predisposisi terhadap

depresi.

Peningkatan risiko terjadinya depresi dapat disebabkan oleh beberapa faktor

seperti: usia, jenis kelamin, status pernikahan, kehilangan pekerjaan dan

pendapatan rumah tangga, dukungan keluarga, pendidikan, dan suku. Depresi

lebih mudah terjadi pada orang dewasa muda, dengan jenis kelamin perempuan

dan pada individu yang memiliki pendidikan yang rendah (Arista, 2014).

2.3 Depresi Pada Ibu

Peran ibu dalam keluarga sangat banyak yaitu sebagai istri, mengurus

rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak, dan sebagai salah satu

kelompok dari peran sosialnya serta bagian dari masyarakat. Kenakalan dan

kegagalan pendidikan anak, lebih banyak ditunding sebagai akibat dari

kegagalan seorang ibu dalam menjalankan fungsinya. Saat ini banyak ibu yang

realitasnya menjadi perempuan bekerja untuk menunjang ekonomi keluarga

(Purba, 2011).

Pergeseran nilai peran seorang ibu saat ini, dimana seorang ibu menjalankan

peran ganda dalam melaksanakan peran seorang ibu dan sekaligus perempuan

bekerja akan berpengaruh positif maupun negatif terhadap kondisi keluarga

terutama terhadap anak. Sisi positif dimana bekerja dipandang sebagai sarana

untuk melepaskan diri dari tekanan dalam rumah tangga, untuk mengembangkan

Page 39: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

39

diri, aktualisasi diri, serta menambah pendapatan keluarga (Retnowati &

Pujiastuti, 2005).

Seorang ibu rumah tangga ataupun ibu yang bekerja membutuhkan

manajemen waktu untuk menjaga keseimbangan kehidupan keluarga. Rumah

tangga yang aman adalah rumah tangga tempat dimana kedua orangtua memiliki

waktu saling memperhatikan pasangannya serta anak-anak mereka (Semiawan,

2005). Masalah yang sering ditemui dimana perlakuan ibu terhadap anak

dirumah yang memanjakan anak-anaknya akibat rasa bersalah karena lebih

banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan, dapat berdampak negatif terhadap

prestasi belajar anak dan interaksi sosialnya di sekolah (Nurdin, 2011; Anugrah,

2015).

Sebuah penelitian pendahuluan dengan menggunakan Parenting Stress

Index (PSI) terhadap lima orang ibu didapatkan, tiga orang ibu mengatakan

bahwa lebih repot mengurus lebih dari satu anak dibandingkan hanya satu orang

anak saja dan ibu yang bekerja sebagai karyawan, mengaku seringkali tidak

tenang meninggalkan anaknya saat bekerja. Kesulitan yang mereka hadapi

adalah saat anak mereka sulit dinasehati, sulit diatur, dan menunjukkan perilaku

yang sulit dikendalikan (Chairini, 2013).

Berbagai faktor internal maupun eksternal dengan berbagai tuntutan

terhadap seorang ibu dapat berdampak pada psikologis ibu. Stresor yang

berlangsung terus dalam jangka panjang, maka ibu dapat mengalami kelelahan

mental, dan pada akhirnya akan memasuki kondisi depresi. Gangguan depresi

pada ibu mempunyai gambaran yang spesifik, yaitu waktu mengalami depresi

Page 40: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

40

lebih panjang, menjadi bersifat khronik berkaitan dengan kejadian reproduktif,

gejala atipikal lebih banyak, lebih dominan gejala somatik, dan respon terhadap

terapi lebih lambat (Maramis, 2009).

Salah satu faktor yang dapat menimbulkan depresi pada perempuan adalah

stress dan tekanan yang dialami di luar rumah, ketidak-seimbangan antara tugas

sebagai istri dan ibu rumah tangga disamping juga pekerjaan yang mampu

menciptakan suatu stress tersendiri (Sianturi, 2013). Kondisi depresi yang

dialami ibu tentu saja akan mempengaruhi kondisi keluarga. Ibu menjadi

pemurung, gelisah, tidak bersemangat, sehingga melalaikan kewajibannya dalam

merawat dan mendidik anaknya di rumah. Hal tersebut dalam mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.

2.3.1 Prevalensi Depresi Pada Ibu

Perempuan memiliki risiko lebih besar untuk terjadiya depresi. Penelitian di

Amerika mendapatkan bahwa 7% dari perempuan mengalami depresi, demikian

juga halnya dengan di Edmonton, Canada, Puerto Rico, Paris dan Jerman Barat

(Stein dkk., 2006). Angka kejadian depresi seumur hidup pada perempuan

sebesar 21%, khususnya di masa subur dengan onset usia berkisar antara 20

hingga 50 tahun (Maramis, 2009; Muhdi, 2009).

2.3.2 Dampak Depresi Ibu Terhadap Perkembangan Anak

Proses tumbuh kembang seorang anak dipengaruhi oleh faktor herediter dan

faktor lingkungan psikososial, dimana faktor herediter menentukan kemampuan

Page 41: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

41

bawaan, sedangkan lingkungan psikososial akan menentukan dicapainya atau

tidak potensi bawaan dari anak tersebut (Semiawan, 2005).

Taraf perkembangan kemampuan kognitif yang optimal, diperlukan struktur

tubuh dan fungsi dari organ-organ yang baik, adanya simulasi atau rangsangan

baru yang berkelanjutan dari lingkungan dan peran aktif individu untuk mengolah

informasi yang diterimanya dari lingkungan itu. Hal tersebut menjelaskan bahwa

peranan orangtua sangat diperlukan dalam upaya mencapai taraf pertumbuhan dan

perkembangan anak yang optimal (Rahmita, 2011).

Kesehatan fisik dan emosional ibu ketika membesarkan anak-anaknya

berpengaruh erat terhadap perubahan perilaku anak. Anak-anak yang masih dalam

sekolah dasar dan dibesarkan oleh ibu yang mengalami depresi, cenderung akan

terlibat dalam masalah perilaku seperti peminum alkohol dan narkotika disaat

anak tersebut menginjak usia remaja (Diley, 2005 ; O'Connor, 2013).

Pengasuhan ibu yang depresi dan perilaku orangtua yang negatif dapat

membahayakan perkembangan anak sendiri. Penelitian di Kanada terhadap ibu

yang mengalami depresi menunjukkan perilaku anak yang lebih emosional

dibandingkan dengan anak yang diasuh oleh ibu yang tidak depresi. Ibu yang

depresi kurang konsisten dalam mengasuh anak mereka, meninggalkan anak –

anak di lingkungan yang kurang stabil, disiplin dan komunikasi orangtua-anak

tidak efektif (Harmon, 2010).

2.4 Depresi Pada Ibu yang Memiliki Anak GPPH

Karakteristik anak dengan GPPH adalah tidak mampu memusatkan

perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas. Pola perilaku anak prasekolah dengan

Page 42: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

42

GPPH, dan komorbiditas yang menyertainya sama dengan anak usia dewasa.

Gambaran klinis anak dengan GPPH adalah kegagalan fungsi pada berbagai

bidang akibat gejala tersebut. GPPH menunjukkan keterkaitan secara konsisten

dengan kegagalan berbicara, serta keterampilan akademik yang buruk, banyak

mengalami masalah motorik dan mudah mengalami kecelakaan, kesulitan

bersosialisasi dengan kelompok sebayanya. Mereka juga memiliki kesulitan

dalam berinteraksi dengan orangtua dan anggota keluarga yang lain. Kondisi

tersebut dapat menimbulkan beban dan sumber stres bagi keluarga terutama ibu

(Saputro D., 2012).

Kualitas waktu kehidupan anak terbanyak dalam lingkungan keluarga.

Orangtua khususnya ibu merasa kecewa dengan perilaku anak yang negatif, meski

berulangkali diberi nasehat. Mereka menganggap perilaku anak dengan GPPH

yang ditunjukkan anak adalah perilaku-perilaku yang dipaparkan sengaja. Hal

tersebut memunculkan konflik antara anak dan orangtua. Anak dengan GPPH

juga bermasalah di sekolah, tidak mampu berinteraksi dengan teman-teman, dan

nilai prestasi sekolah yang buruk. Anak dengan GPPH banyak menimbulkan

masalah yang dapat berdampak terhadap psikologis ibu sehingga rentan untuk

mengalami gangguan cemas ataupun depresi (Ellison, 2015).

2.4.1 Prevalensi Depresi pada Ibu yang Memiliki Anak GPPH

Ibu yang memiliki anak dengan GPPH memiliki peningkatan angka

perceraian, penyalahgunaan zat, dan menderita depresi yang jauh lebih tinggi dari

ibu yang memiliki anak-anak normal. Anak dengan GPPH membutuhkan lebih

banyak perhatian, obat-obatan dan pengasuhan yang konsisten sehingga

Page 43: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

43

menambah beban pengasuhan ibu, dimana ditemukan setidaknya 50% dari ibu-ibu

yang memiliki anak dengan GPPH menjadi depresi (Serpico, 2013; Ellison,

2015).

Penelitian oleh Lee dkk. (2008) yang meneliti kepribadian ibu dari anak-

anak dengan GPPH dengan menggunakan Minnesota Multiphasic Personality

Inventory (MMPI), dimana didapatkan hasil skor depresi, histeria, dan

psychastenia lebih tinggi dan bermakna secara statistik pada ibu dengan anak

dengan GPPH dibandingkan kelompok kontrol, dengan mengontrol usia ibu,

pendidikan ibu, jenis kelamin anak, usia dan jumlah dari Intellegence Quotient

(IQ).

2.4.2 Dampak Depresi Ibu terhadap perkembangan anak GPPH

Anak dengan GPPH menunjukkan perilaku yang buruk, seperti tidak mau

diam, tidak patuh terhadap perintah, anak terlalu senang bermain, malas belajar.

Orangtua kurang memahami tentang karakteristik gangguan GPPH beserta dengan

gejala penyertanya. Orangtua menganggap bahwa gangguan ini merupakan sifat

buruk anak (Saputro, 2009).

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2013) tentang peran

pendampingan regulasi emosi dalam menurunkan perilaku maltreatment fisik

terhadap anak GPPH, dengan melakukan wawancara pada ibu yang memiliki anak

yang terdiagnosis GPPH. Hasil dari penelitian tersebut bahwa ibu sering tidak

sabar dan jengkel menghadapi perilaku anak dengan GPPH. Sikap ibu menjadi

lebih kasar dan terkadang menjadi ringan tangan, mencubit dan memukul,

menyeret ketika anak tidak segera melakukan instruksi yang diberikan, ibu merasa

Page 44: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

44

anak merepotkannya dan ibu akan mudah mengalami suasana hati yang berubah-

ubah dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan depresi. Sikap keras yang

dilakukan oleh ibu dalam upaya mengendalikan anak, justru menjadi sebaliknya,

anak menjadi marah dan menunjukkan sikap melawan, memiliki gejala

impulsivitas dan kurangnya perhatian yang lebih parah dibandingkan anak dengan

GPPH yang tidak mengalami kekerasan.

Penelitian oleh Lee dkk. (2013) yang melanjutkan penelitian sebelumnya

terhadap ibu yang memiliki anak dengan GPPH, menggunakan metode

observarsional. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh depresi ibu terhadap

anak GPPH dan menilai kualitas interaksi orangtua-anak. Penelitian ini

membandingkan antara anak GPPH dengan ibu yang depresi, anak GPPH dengan

ibu yang tidak depresi dan anak tanpa GPPH dengan ibu yang tidak depresi. Hasil

dari penelitian ini adalah anak dengan GPPH yang ibunya mengalami depresi

terjadi interaksi orangtua-anak yang kurang positif dibandingkan kelompok yang

lain. Depresi ibu mungkin memainkan peran penting dalam presentasi afektif

terhadap anak dengan GPPH dengan ibu yang depresi.

Page 45: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

45

BAB III

KERANGKA BERFIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka Berfikir

Anak merupakan bagian dari sebuah keluarga. Anak membutuhkan

kehangatan, kasih sayang serta respon penerimaan yang positif dari orangtuanya.

Merawat dan mengasuh anak dapat memberikan kepuasan sekaligus menimbulkan

banyak tantangan yang menjadi stressor bagi orangtua khususnya ibu.

Perilaku anak-anak menginjak usia sekolah dasar akan mengalami suatu

perubahan. Usia sekolah merupakan usia dimana mereka mengembangkan

kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan. Masalah yang sering muncul

adalah sikap anak yang emosional dan menentang, sehingga berdampak pada

perkembangan kognitif dan prestasi akademik mereka di sekolah. Karakteristik

anak seperti usia, jenis kelamin serta kedudukan anak dalam keluarga dapat

mempengaruhi beban pengasuhan yang dialami oleh seorang ibu.

Masalah lain yang dihadapi oleh orangtua adalah ketika anaknya mengalami

suatu gangguan. Anak dengan GPPH memiliki perilaku yang mengganggu atau

merusak karena hiperaktivitas dan impulsivitasnya. Faktor biologis pada fungsi

otak yang bersifat kronis pada GPPH dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan.

Anak dengan GPPH sering mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi,

memiliki kemampuan toleransi secara emosional yang rendah, serta memiliki

instabilitas emosional yang tinggi dibandingkan dengan anak normal seusianya.

Page 46: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

46

Kegagalan anak dengan GPPH dalam menjalin suatu hubungan atau relasi

dengan orang-orang disekelilingnya termasuk orangtua membuat berbagai

dampak negatif untuk keluarga. Ibu yang berperan dominan dalam pengasuhan

anak, adalah orang pertama yang akan terkena dampak psikologis, seperti cemas,

gangguan emosi, dan depresi.

Seorang ibu rentan terhadap depresi disebabkan oleh beberapa faktor seperti

hormonal ataupun tuntutan dari lingkungan sekitarnya. Karakteristik ibu akan

mempengaruhi munculnya kejadian depresi pada ibu seperti usia, status

pernikahan, pendidikan, pekerjaan serta jumlah anak yang dimilikinya.

3.2 Konsep Penelitian

Gambar 3.1. Konsep Penelitian

Karakteristik anak dengan GPPH - jenis kelamin - usia - urutan kelahiran

Tipe GPPH pada anak - tipe kurangnya perhatian - tipe hiperaktif/

impusif - tipe kombinasi

Faktor Perancu:

- usia ibu - status pernikahan ibu - pendidikan ibu - pekerjaan ibu - jumlah anak

Depresi pada ibu

Page 47: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

47

Keterangan:

: Variabel dalam lingkungan penelitian

: Variabel yang tidak termasuk dalam lingkungan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka, maka disusunlah konsep

penelitian sebagai berikut:

1. Anak dengan GPPH dapat menimbulkan depresi pada ibu. Perlu untuk

mengetahui apakah depresi tersebut dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin

anak, tipe GPPH kurangnya perhatian atau hiperaktif/impulsif, atau GPPH

kombinasi pada anak.

2. Faktor lain yang dapat mempengaruhi depresi pada ibu adalah usia, status

pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak yang akan dikendalikan

pada tahap rancangan penelitian.

3.3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dan konsep penelitian yang telah dijabarkan

maka didapatkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara GPPH pada anak terhadap kejadian depresi ibu.

2. Terdapat hubungan antara tipe GPPH pada anak terhadap kejadian depresi ibu.

Page 48: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

48

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan

menggunakan rancangan cross-sectional analytic, karena semua variabel yaitu

variabel bebas dan variabel tergantung diukur dalam satu periode yang sama.

Penelitian ini menggunakan analitik karena meneliti hubungan karakteristik anak

dengan GPPH terhadap depresi ibu dan hubungan tipe GPPH terhadap depresi ibu

(Sastroasmoro & Ismael, 2010).

Gambar 4.1. Bagan Rancangan Penelitian

Ibu dari Anak Usia

6-12 tahun

Ibu dengan anak GPPH Ibu tanpa anak GPPH

Depresi (+) Depresi (-) Depresi (+) Depresi (-)

Populasi Anak Usia 6-12 tahun

Page 49: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

49

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Daud yang beralamat di

Jalan Kebo Iwa Utara No. 18 Denpasar. Penyusunan proposal dilakukan bulan

Juli sampai September 2015 dan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai November 2015.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak

dengan dan tanpa GPPH.

4.3.2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak

dengan GPPH dan ibu yang memiliki anak tanpa GPPH usia sekolah dasar (6

sampai 12 tahun) di sekolah Tunas Daud Denpasar tahun ajar 2015-2016.

4.3.3. Kriteria Sampel

Semua ibu yang memiliki anak dengan dan tanpa GPPH usia (7 sampai 12

tahun) di SD Tunas Daud Denpasar yang memenuhi kiteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Ibu dari anak yang bersekolah di Sekolah Tunas Daud Denpasar.

b. Ibu dari anak dengan GPPH yang memiliki skor SPPAHI > 29 dan telah

dikonfirmasi oleh psikiater yang bertugas di Sekolah Tunas Daud Denpasar

c. Ibu berdomisili di Denpasar dan usia 20 sampai 40 tahun.

Page 50: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

50

d. Pendidikan ibu minimal tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

e. Ibu yang bekerja

f. Ibu yang bersedia mengikuti penelitian dan mendatangani informed consent.

2. Kriteria Eksklusi

a. Ibu yang memiliki disabilitas atau penyakit fisik kronis (Diabetes Melitus,

Hipertensi, Stroke, atau penyakit lain yang diketahui oleh ibu dan

dikonfirmasi kembali oleh peneliti sebagai suatu penyakit kronis)

b. Ibu yang memiliki anak disabilitas

c. Ibu yang sedang dalam terapi untuk gangguan psikiatri seperti psikotik,

cemas atau depresi.

4.3.4 Penentuan Besar Sampel

Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional analytic untuk mencari

hubungan antara GPPH pada anak terhadap kejadian depresi ibu. Perhitungan

besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut (Dahlan

dkk, 2013) :

( √ √ )

N = jumlah sampel minimal

Zα = kesalahan tipe I ditetapkan 5 %, sehingga Zα = 1,96

Zβ = kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, maka Zβ= 0,84

P2 = angka depresi pada ibu dengan anak dengan GPPH, 0,69 ~ 0,7

(Tarabek dkk., 2011)

Q2 = 1-0,7 = 0,3

Page 51: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

51

P1-P2 = Selisih minimal proporsi yang dianggap bermakna ditetapkan

sebesar 0,2.

Dengan demikian :

( √ √ )

( √ √ )

N = 48, 72

Berdasarkan penghitungan besar sampel maka sampel minimal yang harus

dikumpulkan oleh peneliti adalah ± 48, 72 orang, dibulatkan menjadi 49 orang.

4.3.5 Teknik Pengambilan sampel

Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki anak dengan dan tanpa GPPH

yang bersekolah di SD Tunas Daud Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Sampel ibu yang memiliki anak dengan GPPH diambil dengan total

sampling sedangkan ibu yang memiliki anak tanpa GPPH di Sekolah Tunas Daud

Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil secara Simple

Random Sampling. Pemilihan sampel diawali dengan mengumpulkan data murid

kelas I sampai VI SD, kemudian sampel diambil dengan melakukan kelipatan dua

dari data tersebut. Sampel terpilih dinyatakan sebagai subyek penelitian setelah

menyetujui dan memberikan informed consent tertulis sebagai subyek penelitian.

Page 52: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

52

4.4 Variabel Penelitian

1. Variabel terikat : status depresi pada ibu

2. Variabel bebas : status GPPH pada anak

3. Variabel perancu : usia ibu, status pernikahan ibu, pendidikan ibu

pekerjaan ibu dan jumlah anak

4.5 Definisi Operasional Variabel

1. Depresi adalah suasana hati yang dialami sampel saat ini sebagai respon

terhadap keadaan memiliki anak dengan GPPH. Depresi diskrining dengan

menggunakan skala Beck Depression Inventory-II (BDI-II) yang merupakan

skala pengukuran interval yang mengevaluasi 21 gejala depresi, 15

diantaranya menggambarkan emosi, 4 perubahan sikap, 6 gejala somatik.

Setiap gejala diranking dalam skala intensitas 4 poin dan nilainya

ditambahkan untuk memberi total nilai dari 0 sampai 63, nilai yang lebih

tinggi mewakili depresi yang lebih berat. Batasan nilai untuk depresi 0-9

mengidentifikasikan tidak ada depresi, 10-16 untuk depresi ringan, 17-29

depresi sedang, dan 30-63 mengidentifikasikan depresi berat. Skala ini telah

diuji validitas dan kesahihannya di Indonesia (Yulianti dkk., 2011).

2. Anak dengan GPPH adalah anak yang menunjukkan pola menetap dari

kurangnya perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas. Gejala dari kurangnya

perhatian dalam bentuk tidak menyelesaikan tugas sesuai yang seharusnya,

kesulitan mempertahankan perhatian, dan tidak dapat mengatur kegiatannya

dengan baik. Hiperaktivitas mengacu pada aktifitas motorik yang berlebihan,

banyak bergerak dan berbicara di situasi yang menuntut perhatian, seperti saat

Page 53: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

53

pelajaran di dalam kelas. Impulsivitas dalam bentuk melakukan sesuatu

dengan serta merta tanpa dilandasi pertimbangan yang matang (Sadock dkk.,

2015).

Berdasarkan gejala yang menonjol, GPPH dibagi dalam tiga tipe. Tipe GPPH

kurangnya perhatian pada anak apabila menjawab sering atau selalu minimal

12 item dari pernyataan SPPAHI nomor 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 16, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 25, 26, 27, 33, dan 35. Tipe GPPH Hiperaktif /Impulsif pada anak

apabila menjawab sering atau selalu minimal 8 item pada pernyataan SPPAHI

nomor 2, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 24, 28, 29, 30, 31, 32, dan 34. Tipe GPPH

kombinasi pada anak apabila dalam menjawab sering atau selalu pada 35

pernyataan dalam SPPAHI.

3. Jenis kelamin anak yang terdiri dari laki-laki atau perempuan.

4. Umur anak adalah usia anak yang dihitung dari tahun kelahiran, dalam

ukuran tahun. Pada penelitian ini umur anak dibedakan dalam dua kelompok

yaitu umur 2-6 tahun termasuk masa kanak awal dan 7-12 tahun masuk dalam

kelompok masa kanak akhir (Soetjiningsih & Ranuh, 2012).

5. Urutan kelahiran anak terdiri dari sulung, tengah, bungsu dan tunggal.

6. Usia ibu berdasarkan kartu identitas resmi dalam ukuran tahun.

7. Status pernikahan ibu yang didapat dengan wawancara, yaitu menikah,

bercerai, atau janda.

8. Pendidikan ibu merupakan jenjang pendidikan yang sudah dilalui meliputi

SMP, SMA, Sarjana/Diploma sesuai dengan yang tercantum dalam kartu

identitas resmi.

Page 54: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

54

9. Pekerjaan ibu adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh ibu dan

menghasilkan uang. Pekerjaan terdiri dari karyawan swasta, wiraswasta,

PNS.

10. Jumlah anak kandung yang dilahirkan oleh ibu, yang dapat dari wawancara.

4.6 Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data berupa formulir pengumpulan data yang memuat

tentang karakteristik sampel, pemeriksaan GPPH anak, pemeriksaan depresi ibu.

a. Kuisioner A yang berisi karakteristik ibu sampel sesuai dengan kartu identitas

dan karakteristik anak.

b. Penilaian anak dengan GPPH menggunakan instrumen Skala Penilaian Anak

Hiperaktif Indonesia (SPPAHI). Instrumen ini untuk mendapatkan ciri-ciri

psikopatologi pada perilaku anak yang mengalami gangguan pemusatan

perhatian/hiperaktivitas di sekolah ataupun di rumah. Skala ini dikembangkan

oleh DR. dr. Dwidjo Saputro, SpKJ di Indonesia tahun 2004. Skala ini terdiri

dari 35 pertanyaan dengan jawaban yang berskala dari 1 (tidak pernah sama

sekali), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), 4 (sangat sering). Penilaian SPPAHI

dengan memberi nilai 0-3 untuk jawaban setiap butir pertanyaan. Nilai 1

apabila jawaban pada kolom 2 (kadang-kadang), nilai 2 apabila jawaban pada

kolom 3 (sering) dan nilai 3 apabila jawaban pada kolom 4 (selalu atau sangat

sering). Total nilai keseluruhan berkisar 0 – 105. Cut-off Score berbeda

tergantung siapa yang menilai. Bila orangtua yang menilai maka nilai Cut-off

Score > 30, guru > 29 dan dokter > 22. Skor SPPAHI yang lebih besar dari

Cut-off Score dinyatakan berisiko tinggi mengalami GPPH (Juniar &

Page 55: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

55

Setiawati, 2014). Hasil uji analisis faktor terhadap instrumen SPPAHI

menunjukkan komponen faktorial yang sesuai dengan faktor utama

psikopatologi GPPH. Uji reliabilitas dan validitas terhadap 35 butir

psikopatologi tersebut didapatkan koefisien korelasi () antara butir-butir

tersebut lebih besar dari 0,2. Koefisien korelasi antara butir dengan nilai total

paling rendah 0,5174 dan paling tinggi 0,9101, dengan demikian 35 butir

psikopatologi tersebut memiliki korelasi yang tinggi terhadap nilai total. Pada

uji konsistensi internal didapatkan standarized item alpha adalah 0,9856

sehingga 35 butir psikopatologi tersebut memiliki konsistensi internal yang

sangat tinggi. Uji validitas dilakukan dengan analisis program LISREL 8

terhadap matrik korelasi antar tujuh komponen item-loading pada kelompok

orangtua, guru dan dokter, dan hasilnya menunjukkan model teoritis sesuai

dengan data yang teramati. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen

SPPAHI untuk orangtua, guru dan dokter ini adalah reliabel dan valid.

Penilaian oleh guru terhadap gejala gangguan GPPH menunjukkan rerata nilai

SPPAHI yang tertinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkah laku anak di

sekolah di nilai oleh guru sesuai dengan perkembangan gejala gangguan ini

(Saputro D., 2009). SPPAHI digunakan dalam penelitian oleh Hidayani dkk.

(2015) dalam penelitian menilai hubungan antara GPPH terhadap prestasi

belajar siswa SDN 2 dan SDN 3 Berkoh Purwokerto. Pada penelitian ini

SPPAHI diisi oleh guru kelas SD Tunas Daud Denpasar.

c. Pemeriksaan depresi dengan menggunakan kuisioner Beck Depression

Inventory (BDI) adalah instrumen pengukuran depresi yang dibuat oleh Dr.

Page 56: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

56

Aaron T. Beck. BDI pertama kali diterbitkan pada tahun 1961 terdiri dari dua

puluh satu pertanyaan tentang bagaimana perasaan klien pada minggu terakhir

terkait tanda dan gejala depresi. BDI merupakan salah satu instrumen yang

paling banyak digunakan untuk mengukur keparahan depresi. BDI dirancang

untuk individu yang berusia 13 tahun dan lebih, terdiri dari 21 pertanyaan yang

berhubungan dengan gejala depresi seperti keputusasaan dan marah, kognisi

seperti perasaan bersalah atau dihukum, serta gejala fisik seperti kelelahan,

penurunan berat badan, dan kurangnya minat pada seks (Beck, 2006).

Uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap dua puluh satu pernyataan

modifikasi Beck Depression Inventory. Hasil uji terhadap dua puluh satu

pernyataan tersebut didapatkan nilai alpha Cronbach sebesar 0,896. Nilai r

Alpha lebih besar dibandingkan dengan 0,6, maka dua puluh satu pernyataan

modifikasi Beck Depression Inventory dinyatakan reliabel. Hasil uji yang

dilakukan pada program komputer terlihat dua puluh satu pernyataan, terdapat

dua pernyataan depresi nomor 5 (0,339) dan pernyataan depresi nomor 21

(0,337) yang nilainya lebih rendah dari r table (0,335), sehingga kedua

pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Langkah selanjutnya yang

dilakukan peneliti adalah memodifikasi kembali pernyataan tersebut dengan

cara mengkaji sesuai dengan instrument aslinya (Maulida, 2012). Penilaian

skor BDI dibagi menjadi naik turunnya perasaan ini tergolong wajar (skor 1-

10), Gangguan mood atau rasa murung yang ringan (skor 11-16), garis batas

depresi klinis (skor 17-20), , depresi sedang (skor 21-30) dan depresi berat

(skor 31-40), dan depresi ekstrim (skor 40 keatas). Pada penelitian ini skor BDI

Page 57: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

57

dibagi menjadi dua kelompok yaitu tidak depresi apabila skor BDI < 16 dan

depresi apabila skor BDI > 16. Kuisioner BDI ini diisi oleh sampel sendiri.

4.7 Prosedur Penelitian

a. Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Kepala Departemen Psikiatri

FK Unud dan Komite Etik FK Unud RSUP Sanglah, Ketua Yayasan dan

Kepala Sekolah Tunas Daud.

b. Peneliti memberikan kuisioner SPPAHI kepada masing-masing guru kelas I

sampai VI SD dan kemudian melakukan perhitungan skor SPPAHI dan

menentukan jumlah siswa yang GPPH dan tidak GPPH.

c. Peneliti mencari data orangtua dari data kesiswaan sekolah

d. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diberikan

penjelasan tentang teknis penelitian, tujuan dan manfaat penelitian sebelum

dilakukan penelitian.

e. Subyek penelitian yang bersedia menjadi sampel dengan menandatangani

surat persetujuan dilakukan wawancara terstruktur dengan kuisioner A dan

BDI.

f. Data yang diperoleh ditabulasi dan diolah untuk mendapatkan hasil

penelitian.

Page 58: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

58

4.8 Alur Penelitian

Gambar 4.8 Alur Penelitian

4.9 Analisis Data

Data yang didapat dikumpulkan kemudian dilakukan analisis statistik

dengan bantuan program SPSS. Langkah-langkah analisis sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif dilakukan untuk menentukan proporsi dan karakteristik

sampel.

(Populasi Target) ibu yang memiliki anak

Usia 6-12 tahun di Denpasar

(Populasi Terjangkau) Ibu yang memiliki anak usia 6-12 tahun di SD

Tunas Daud Denpasar

(Simple random sampling) Ibu yang memiliki anak tanpa GPPH

Hasil

Analisis Statistik

Kesimpulan

BDI

Informed Consent

Sampling

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

Total sampling Ibu dengan anak GPPH

Penilaian SPPAHI pada anak Oleh guru kelas

Page 59: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

59

2. Chi Square dilakukan untuk untuk menganalisa hubungan antara karakteristik

dan tipe GPPH pada anak terhadap kejadian depresi ibu.

3. Uji regresi logistik digunakan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang

ada pada anak dan ibu, serta hubungan antara GPPH terhadap depresi ibu

secara independen.

Page 60: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

60

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Dasar Sampel

Jumlah murid kelas I sampai kelas VI di SD Tunas Daud Denpasar adalah

324 anak. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner SPPAHI oleh guru kelas dan

evaluasi yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan 77 murid dengan GPPH dan 247

murid tanpa GPPH. Sampel ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

adalah 49 ibu dari anak GPPH sebagai subyek penelitian, sedangkan pada

kelompok ibu yang memiliki anak tanpa GPPH, hanya didapatkan 14 orang ibu

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sebagian besar ibu-ibu tersebut

menolak mengikuti penelitian ini, meskipun peneliti telah memberikan penjelasan

secara rinci tentang tujuan dan prosedur penelitian. Total sampel dalam penelitian

ini sebanyak 63 ibu.

Karakteristik usia ibu sebagai sampel penelitian ini adalah 37 ± 4,49 tahun,

dengan usia termuda adalah 29 tahun dan usia ibu tertua 48 tahun. Sebagian besar

sampel berpendidikan sarjana/diploma (84,1%) dan berpendidikan SMA (15,9%).

Hal ini sejalan dengan pekerjaan yang ditekuni sampel, dimana lebih dari

setengah (55,5%) sampel berwiraswasta dan sisanya merupakan pegawai swasta

(44,4%). Status pernikahan sampel sebagian besar masih dalam ikatan pernikahan

(92,1%) dan hanya sebagian kecil yang sudah bercerai (7,9%). Sebagian besar

sampel memiliki 2 orang anak dengan jumlah anak tertinggi adalah 4 orang anak

yang dimiliki dalam satu keluarga.

Page 61: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

61

Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa sampel rata-rata memiliki anak

umur 8,5 ± 1,51 tahun, dengan usia terbesar adalah 12 tahun dan usia terkecil

adalah 6 tahun. Mayoritas anak berjenis kelamin laki – laki (76,2%), merupakan

anak sulung (41,3%) dan 20 orang (31,7%) anak bungsu. Data lengkap

karakteristik dasar sampel penelitian ditampilkan pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Dasar Sampel

No Karakteristik Mean ± SD Persentase

(%)

1 Usia ibu

(tahun)

37,57 ± 4.49

2 Pendidikan

Sarjana/

Diploma

SMA

84,1 %

15,9 %

3 Pekerjaan Wiraswasta

Pegawai Swasta

55,5 %

44,4 %

4 Status

Pernikahan

Menikah

Cerai

92,1 %

7,9 %

5 Jumlah Anak 2 (1 – 4 )

6 Usia Anak

(tahun)

8,46 ± 1,51

7 Urutan anak Tunggal

Sulung

Tengah

Bungsu

23,8 %

41,3 %

3,2 %

31,7 %

8 Jenis kelamin

Anak

Laki – laki

Perempuan

76,2 %

23,8%

Page 62: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

62

5.2 Kejadian GPPH Pada Anak dan Depresi Pada Ibu

Berdasarkan data yang didapatkan dari guru kelas I sampai VI SD Tunas

Daud dan perhitungan skor SPPAHI oleh peneliti, dari 324 murid didapatkan 77

anak GPPH (23,7%) dan 247 (76,2%) murid tanpa GPPH. Penilaian guru kelas

saat mengisi kuisioner SPPAHI, lebih banyak menjawab pada pernyataan

meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain yang diharapkan untuk tetap

duduk diam, sering perhatian mudah terpecah, perhatian yang mudah teralih oleh

rangsangan dari luar, tidak bisa duduk diam atau selalu bergerak dan sering

melontarkan jawaban secara terburu-buru.

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian

ini adalah 63 ibu yang terdiri dari 49 ibu dari anak GPPH dan 14 ibu dari anak

tanpa GPPH. Sampel diberikan kuisioner BDI untuk menilai depresi, dengan

kriteria skor > 16 adalah depresi dan skor < 16 adalah tidak depresi. Dari

penilaian ini diperoleh informasi bahwa lebih dari setengah (55,4%) sampel

ternyata mengalami depresi seperti yang ditampilkan pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Kejadian GPPH Pada Anak dan Depresi Pada Ibu

Variabel Frekuensi

(N)

Persentase

(%)

GPPH (n= 324)

1. GPPH 77 23,7

2. Tidak GPPH 247 76,2

Depresi (n=63)

1. Depresi 35 55,4

2. Tidak Depresi 28 44,4

Page 63: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

63

5.3 Hubungan Karakteristik dan Tipe GPPH anak terhadap Depresi Ibu

Penelitian ini menggunakan uji chi-square untuk menganalisis hubungan

antara karakteristik anak dan tipe GPPH terhadap kejadian depresi ibu.

Karakteristik anak yaitu jenis kelamin, usia serta urutan kelahiran dan tipe GPPH

yaitu tipe kurangnya perhatian, hiperaktif/impulsif, dan kombinasi dihubungkan

dengan kejadian depresi pada ibu. Faktor ibu yang diperkirakan juga

mempengaruhi depresi, seperti usia, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan

jumlah anak juga diuji dengan kejadian depresi. Hubungan karakteristik anak dan

tipe GPPH serta faktor ibu yang mempengaruhi kejadian depresi ibu selengkapnya

ditampilkan pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Hubungan Karakteristik dan Tipe GPPH Anak Terhadap Depresi Ibu

Variabel Depresi

F %

Tidak Depresi

F %

Nilai p

Karakteristik Anak

1. Jenis Kelamin

- Laki-laki

- Perempuan

2. Usia Anak

- 2-6 tahun

- 7-12 tahun

3. Urutan Kelahiran

- Tunggal

- Sulung

- Tengah

- Bungsu

4. Kejadian

- GPPH

- Tidak GPPH

5. Tipe GPPH

- Hiperaktif

- Kurangnya perhatian

- Kombinasi

25 64

6 60

5 62,5

30 54,5

8 53,3

14 53,8

0 0,0

13 65

31 63,2

4 28,5

9 60

11 57,8

11 73,3

14 35,8

4 40

3 37,5

25 45,4

7 46,6

12 46,1

2 10

7 35

18 36,7

10 71,4

6 40

8 42,1

4 26,6

0,54

0,48

0,35

0,02

0,61

Page 64: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

64

Faktor Ibu

1. Usia Ibu (tahun)

- dengan anak GPPH

- tanpa anak GPPH

2. Status Pernikahan

- Menikah

- Cerai

3. Pekerjaan

- Wiraswasta

- Pegawai Swasta

4. Pendidikan

- Sarjana/Diploma

- SMA

5. Jumlah Anak

- < 2

- > 2

Mean 37,65

Mean 37,29

30 51,7

5 100

21 60

14 50

29 54,7

6 60

26 50,9

9 75

+ 4,781

+ 3,429

28 48,2

0 0,0

14 40

14 50

24 45,2

4 40

25 49

3 25

0,790*

0,092**

0,29

0,51

0,11

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada kecenderungan

spesifik terjadinya depresi ibu berdasarkan parameter jenis kelamin anak, urutan

anak. Kecenderungan terjadinya depresi tampak pada nilai p< 0,05 berdasarkan

parameter adanya GPPH pada anak (p=0,02). Tipe GPPH pada anak tidak

menampakkan hubungan dengan kejadian depresi ibu (p=0,61). Ibu-ibu yang

masih dalam ikatan perkawinan, sebagian besar mengalami depresi (51,7%)

sedangkan ibu yang bercerai semuanya mengalami depresi (100%). Pekerjaan ibu

yang wiraswasta sebagian besar mengalami depresi (60%), dibandingkan yang

tidak depresi. Pendidikan ibu yang sarjana/diploma menujukkan jumlah yang

* dengan T Test

** nilai 0 sudah dikoreksi dengan penambahan 1 untuk semua sel

Page 65: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

65

tidak terlalu berbeda terhadap kejadian depresi, sedangkan pada ibu yang

berpendidikan SMA sebesar 60% mengalami depresi dan 40% tidak depresi.

5.4 Hubungan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kejadian Depresi Ibu

Berdasarkan analisis bivariat dengan chi-square di atas, diperoleh beberapa

variabel yang berpotensi mempengaruhi kejadian depresi pada ibu. Peranan

variabel apa saja yang secara independen berpengaruh terhadap kejadian depresi

diketahui dengan menggunakan analisis multivariat yaitu analisis regresi logistik.

Batas penerimaan variabel dalam analisis adalah jika nilai p<0,250. Tiga variabel

yang memiliki nilai p<0,250 berdasarkan analisis chi-square, yaitu adanya GPPH

pada anak (p=0,02), status pernikahan (p=0,092) dan jumlah anak (p=0,11),

seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Depresi Ibu

No. Variabel OR p

(α = 0,05)

95% CI

Lower Upper

1. Adanya GPPH Pada anak 4,789 0,036 1,108 20,643

2. Status Pernikahan 0,000 0,99 0,000

3. Jumlah Anak 0,448 0,059 0,195 1,030

Hasil dari analisis regresi logistik didapatkan bahwa adanya GPPH pada anak

memiliki nilai yang signifikan (p=0,036) untuk terjadinya depresi, dan

kemungkinan terjadinya depresi pada ibu dengan anak GPPH sebesar 4,789 kali

dibandingkan dengan ibu yang memiliki anak tanpa GPPH.

Page 66: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

66

BAB VI

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya gangguan pemusatan

perhatian dan hiperaktivitas pada anak berhubungan dengan kejadian depresi ibu,

sedangkan faktor anak yang lain seperti usia anak, jenis kelamin anak, urutan

kelahiran dan tipe GPPH terbukti tidak berhubungan dengan kejadian depresi ibu.

Faktor ibu seperti umur, pendidikan, dan pekerjaan terbukti tidak mempengaruhi

depresi, namun status pernikahan ibu dan jumlah anak dalam keluarga

menunjukkan kecenderungan berhubungan dengan kejadian depresi.

Kejadian GPPH pada anak berhubungan secara signifikan terhadap kejadian

depresi ibu (p=0,02). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

menyatakan bahwa ibu dari anak GPPH memiliki risiko yang meningkat untuk

mengalami depresi dibandingkan ibu dari anak normal. Hal tersebut bisa

dijelaskan melalui beberapa mekanisme. Pertama, dalam beberapa penelitian

seperti Fischer, 1990; Pelham dkk., 1997; Johnston & Mash, 2001 (dikutip dalam

Gamble, 2013) mendapatkan bahwa ibu yang memiliki anak dengan GPPH

cenderung menilai diri mereka memiliki kemampuan yang lebih rendah dan

kurang puas dalam melakukan segala hal, karena perilaku anak dengan GPPH

terbukti menjadi kontributor stres yang besar bagi orang tua.

Mekanisme kedua, sebagaimana disebutkan oleh Pelham dan Bender, 1982

(dikutip dalam Saputro, 2009), bahwa anak GPPH mengalami kesulitan dalam

menjalin hubungan dengan orangtua sehingga meningkatkan konflik antara kedua

Page 67: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

67

orangtua. Kesulitan anak GPPH berinteraksi dengan orangtua dan anggota

keluarga yang lain, dimana terjalinnya hubungan interaksi negatif antara orangtua

dan anak merupakan suatu keadaan penuh dengan stres, yang meningkatkan

resiko orangtua menjadi depresi serta menurunnya kemampuan mereka dalam

mengasuh anak (Saputro D., 2012 dan Gamble dkk., 2013).

Mekanisme ketiga, dalam penelitian ini dijumpai bahwa semua sampel

adalah ibu yang bekerja sebagai wiraswasta. Ibu yang bekerja diharapkan

memiliki kemampuan dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Masalah yang sering ditemui adalah perlakuan ibu yang memanjakan anaknya di

rumah sebagai dampak dari rasa bersalah telah menghabiskan waktu untuk

pekerjaan. Sikap ibu terhadap anak tersebut memberikan suatu dampak negatif

terhadap prestasi belajar anak dan interaksi sosialnya di sekolah, sehingga muncul

keluhan guru kelas yang akan menambah stres pada ibu (Nurdin, 2011; Anugrah,

2015). Perilaku anak GPPH yang tidak mau diam, tidak patuh terhadap perintah,

malas belajar, membuat ibu mudah marah dan memperlakukan anak lebih kasar

dan ringan tangan, sehingga ibu mudah mengalami suasana hati yang berubah-

ubah dan ibu mudah mengalami depresi akibat ketidakseimbangan antara beban

pekerjaan dan pengasuhan (Sianturi, 2013 dan Hidayati 2013).

Penelitian ini mendapatkan adanya kecenderungan peran faktor status

perkawinan ibu terhadap kejadian depresi, walaupun tidak signifikan secara

statistik. Fungsi pengasuhan orangtua dalam sebuah keluarga, menurut pendapat

Belsky, 1984 (dikutip dari Fung, 2007) dipengaruhi oleh hubungan perkawinan.

Penelitian ini mendapatkan seluruh ibu yang bersatus bercerai mengalami depresi

Page 68: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

68

(100%). Sebuah penelitian menyebutkan bahwa menjadi single parent

meningkatkan risiko memiliki anak dengan GPPH, hal tersebut terjadi karena

single parent kurang mampu memberikan pola asuh yang optimal untuk anak-

anak mereka, disamping itu mereka memiliki beban dalam memenuhi kebutuhan

pokok serta pengasuhan anak yang menjadikan mereka sangat rentan terhadap

stres (Russell dkk., 2014). Kondisi anak dengan GPPH juga memerlukan biaya

pengobatan dan pengasuhan yang konsisten sehingga menambah beban

pengasuhan secara bermakna (Serpico, 2013 dan Ellison, 2015).

Prevalensi GPPH di sekolah Tunas daud sebagian besar adalah laki-laki

(54,5%) sedangkan anak perempuan hanya sebesar 11,8%. Hal tersebut memiliki

persamaan dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa prevalensi anak

laki-laki 3-4 kali lebih besar untuk menderita GPPH dibandingkan dengan anak

perempuan (Indriyani dkk., 2008; Taylor & Barke, 2008; Saputro, 2012; Nass &

Leventhal, 2012). Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa anak laki-laki lebih sering

menunjukkan perilaku yang bermasalah, lebih usil dan senang membuat masalah

sehingga lebih cepat untuk didiagnosis sebagai GPPH (Nass & Leventhal, 2012).

Sampel dalam penelitian ini sebagian besar merupakan ibu yang memiliki anak

laki-laki (64%), sedangkan hasil dari penelitian menunjukkan ibu dari anak laki-

laki dan ibu dengan jumlah anak yang lebih dari dua memiliki kecenderungan

untuk menjadi depresi, walaupun tidak signifikan secara statistik.

Anak laki-laki dalam sebuah keluarga memiliki kedudukan khusus, terkait

dengan sistem kekerabatan patrileneal, dimana anak laki-laki merupakan pewaris

keluarga (Waskita, 2013). Penelitian pada orangtua yang memiliki anak

Page 69: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

69

berkebutuhan khusus, mendapatkan hasil orangtua yang memiliki anak laki-laki

mengalami stres yang lebih besar dibandingkan anak perempuan, karena ibu

sangat mengkhawatirkan kemampuan anak untuk mencari nafkah di masa depan

(Putri, 2014). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin banyak jumlah

anak yang diasuh oleh ibu, maka tingkat stres pengasuhan yang dialami oleh ibu

akan semakin tinggi terutama bila memiliki anak yang menunjukkan perilaku

yang sulit dikendalikan (Indriyani, 2008; Rahmita 2011; Chairini, 2013). Hal

tersebut dapat dijelaskan dengan peranan ibu dalam keluarga sangat kompleks

yaitu sebagai seorang istri, pengurus rumah tangga, pengasuh bagi anak-anaknya,

dan bagian dari masyarakat dan lingkungan, ditambah dengan peran ibu sebagai

pencari nafkah tambahan dalam keluarga (Efendi dkk., 2009).

Karakteristik psikologis orangtua menjadi yang terpenting karena

mempengaruhi kemampuan mereka dalam memberikan pengasuhan yang

berkualitas tinggi (Chairini, 2013). Kondisi psikologis orangtua seperti depresi,

kecemasan, histeria atau stres dalam pernikahan mempengaruhi sikap orangtua

dalam pengasuhan anak. Ibu yang mengalami depresi menunjukan perubahan

emosional yang labil, memiliki harga diri yang rendah, lebih lalai dalam

pengasuhan, menerapkan disiplin yang kurang, menunjukkan perilaku yang

menentang pada anak-anak mereka. Pengasuhan tersebut mempengaruhi jalinan

komunikasi yang buruk antara ibu dan anak, sehingga anak yang tumbuh dalam

lingkungan yang penuh konflik cenderung akan menunjukkan gangguan perilaku

(Shay, 2009; Nass & Leventhal, 2012).

Page 70: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

70

Pemahaman orangtua terhadap ABK diharapkan dapat berperan dalam

memberikan intervensi di rumah sehingga perbaikan terhadap perilaku menjadi

lebih cepat dan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh anak.

Kerjasama antara guru dengan orangtua diperlukan dalam mengatasi perilaku

anak GPPH. Program terapi multimodalitas yang menggunakan semua sumber

daya keluarga dan komunitas yang tersedia memberikan hasil yang paling baik

dalam upaya mengendalikan gangguan tingkah laku (Sadock dkk., 2015). Model

Parent Management Training (PMT) dapat digunakan sebagai salah satu bentuk

intervensi untuk mengatasi gangguan perilaku anak GPPH. Intervensi ini

melibatkan orangtua dengan memberikan latihan keterampilan manajemen dalam

mengatasi perilaku anak yang bermasalah dengan prinsip teori behaviour dan

tehnik modifikasi perilaku (Savitri, 2011 dan Setiawati, 2014). Program ini dapat

diberikan secara berkala dan memberikan dukungan psikologis pada orangtua

khususnya ibu dari anak GPPH.

Penelitian ini diawali dengan pemeriksaan SPPAHI oleh guru kelas untuk

seluruh murid SD kelas I sampai VI di SD Tunas Daud, dan hasilnya didapatkan

beberapa murid yang termasuk dalam GPPH baik yang sudah dalam penanganan

psikiater dan guru anak berkebutuhan khusus (ABK) yang bertugas di sekolah,

maupun yang sebelumnya tidak dilaporkan oleh orangtua mereka. Prevalensi

GPPH dalam sekolah ini cukup besar (23,7%). Jumlah tersebut hampir sama

dengan penelitian yang dilakukan pada dua Sekolah Dasar Negeri di Purwokerto

tahun 2015 yang mendapatkan prevalensi GPPH sebesar 44,2% pada rentang usia

6 tahun sampai 12 tahun (Hidayani dkk., 2015). Setiap keluarga pasti

Page 71: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

71

mengharapkan mempunyai anak dengan pertumbuhan dan perkembangan yang

normal, namun apabila sebuah keluarga dihadapkan pada kenyataan bahwa

mereka mempunyai anak dengan kebutuhan khusus, maka dapat terjadi perubahan

interaksi psikososial dalam keluarga dan lingkungan. Sikap orangtua saat mereka

mengetahui kondisi anaknya, mempengaruhi dari peran serta mereka dalam

mengikuti penelitian ini.

Keadaan anak yang memperlihatkan perbedaan pertumbuhan dan

perkembangan dibandingkan dengan anak-anak yang normal, menyebabkan

perlakuan orangtua terhadap anak tersebut akan berbeda-beda. Sikap orangtua

terhadap kondisi anaknya ditentukan oleh kemampuan orangtua dalam

menghadapi kenyataan, penyesuaian mereka secara emosional dan perilaku.

Penerimaan dari orangtua yang tulus dan tanpa syarat ditunjukkan dengan

menyambut dan menilai anak dengan kondisinya atau perilakunya, sehingga

mampu menciptakan rasa aman bagi anak (Pratiti, 2014).

Tingkat partisipasi orangtua yang memiliki anak tanpa GPPH dalam

penelitian ini sangat rendah, dimana sebagian besar menolak berpartisipasi dalam

penelitian ini. Pernyataan penolakan tersebut terutama karena mereka

menganggap anak mereka tidak mengalami gangguan psikologis, meskipun telah

diberikan penjelasan terinci oleh peneliti dan dibantu oleh guru ABK yang

bertugas di sekolah. Keterbatasan jumlah sampel ibu yang tidak memiliki anak

dengan GPPH berpengaruh terhadap hasil analisis beberapa variabel dalam

penelitian ini, sehingga perannya tidak terbukti signifikan. Di sisi lain, hal tersebut

Page 72: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

72

menunjukkan fenomena bahwa masih ada stigma di masyarakat terhadap

gangguan jiwa.

Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan ibu selama perekrutan sampel,

diketahui bahwa mereka khawatir apabila ternyata mereka memiliki suatu masalah

psikologis saat berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini

sebagian besar adalah sarjana/diploma, sehingga untuk mengatasi masalah

tersebut diperlukan pendekatan yang lebih tepat untuk mengelola kondisi ini,

utamanya jika hendak melakukan penelitian yang terkait dengan masalah

psikologis.

Keberadaan sekolah inklusi sebagai suatu sistem sistem pendidikan yang

memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk belajar

bersama dengan anak normal, memberikan dukungan positif terhadap psikologis

orangtua. Sekolah inklusi nerupakan sekolah yang ideal untuk anak berkebutuhan

khusus, namun juga memberikan peluang kepada anak yang tidak berkebutuhan

khusus untuk belajar berempati, bersikap membantu dan memiliki kepedulian

serta tetap berprestasi dengan baik. Sekolah inklusi menerapkan suatu program

pendidikan yang dimodifikasi baik kurikulum maupun cara belajar, yang berfokus

pada penanganan masalah akademik anak.

Kelemahan dalam penelitian ini adalah bersifat observasional saja tidak

berupa penelitian kohort atau prospektif yang mengetahui hubungan waktu

diantara variabel. Hal yang dinilai dalam penelitian ini adalah hubungan diantara

variabel sehingga dari penelitian ini tidak dapat mengetahui batasan atau waktu

yang tepat untuk dilakukan intervensi guna mencegah terjadinya depresi.

Page 73: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

73

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Karakteristik anak yang bersekolah di Sekolah Tunas Daud Denpasar adalah

rata-rata berusia 8 tahun, dengan prevalensi GPPH sebesar 23,7%, sebagian besar

laki-laki (76%), dan merupakan anak sulung dalam keluarga (41,3%).

Karakteristik ibu dari anak yang bersekolah di Tunas Daud Denpasar rata-rata

berusia 37 tahun, sebagian besar status menikah, pendidikan sarjana/diploma,

pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta, dan memiliki anak kurang dari atau sama

dengan dua.

Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian GPPH pada anak

terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta Denpasar, sedangkan tipe GPPH

pada anak tidak terbukti memiliki hubungan terhadap kejadian depresi ibu. Ibu

dengan status perceraian dan jumlah anak yang lebih dari dua memiliki

kecenderungan untuk menjadi depresi.

7.2 Saran

Saran yang perlu disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu perlu

adanya dukungan dari lingkungan keluarga terhadap kondisi psikologis ibu dari

anak GPPH, dan keterlibatan keluarga untuk dapat memberikan pengasuhan yang

baik dalam menghadapi perilaku anak GPPH. Orangtua saling bekerjasama untuk

meluangkan waktu dalam memberikan perhatian dan pengasuhan terhadap anak.

Page 74: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

74

Pengasuhan yang konsisten dengan menerapkan peraturan yang diletakkan di

tempat yang mudah dilihat anak, konsisten dengan hadiah, hukuman ataupun

rutinitas.

Hasil penelitian ini bagi dokter yang menangani anak dengan GPPH, agar

mempertimbangkan kondisi psikologis orangtua terutama ibu dari anak tersebut,

untuk melakukan suatu skrining atau pengobatan tambahan pada ibu, sehingga

dapat memberikan penanganan yang holistik.

Para guru dari anak berkebutuhan khusus seperti GPPH, diharapkan mampu

bekerja sama secara intensif dalam proses pendidikan dan meningkatkan

kerjasama dengan orangtua dalam mengatasi perilaku anak di rumah sehingga

mampu mengoptimalkan potensi anak. Penanganan tidak saja berfokus pada

kemampuan akademik anak, namun juga pada masalah psikologis orangtua

dengan menerapkan suatu program untuk orangtua secara berkala, seperti Parent

Management Training (PMT) yang melibatkan orangtua secara berkelompok,

guru ABK dan psikiater.

Sekolah inklusi sangat baik dalam membantu psikologis orangtua, namun

tidak mudah untuk menemukan sekolah-sekolah inklusi baik yang dikelola oleh

pemerintah maupun swasta. Penelitian lebih lanjut terhadap prevalensi anak

berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah non-inklusi diperlukan, sehingga

diharapkan pemerintah pengambil kebijakan dapat menyediakan fasilitas

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus yang

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Page 75: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

75

Pada penelitian ini nampak bahwa stigma negatif di masyarakat terhadap

gangguan jiwa masih ada. Pemahaman masyarakat yang masih minim ini tidak

hanya pada masyarakat golongan perekonomian rendah, namun juga terhadap

masyarakat perekonomian menengah ke atas. Kondisi tersebut tentu akan

mempengaruhi situasi keluarga dan perkembangan anak.

Kerjasama antara pengambil kebijakan, tokoh masyarakat dan lembaga

sosial masyarakat, pengusaha serta para ahli kedokteran jiwa harus lebih di

optimalkan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap gangguan

jiwa. Pelayanan posyandu adalah salah satu bentuk kerjasama antara pemerintah

dan masyarakat yang sudah dilakukan. Pelaksanaan pelayanan posyandu dapat

ditingkatkan dengan menambah pengetahuan masyarakat melalui program

penyuluhan tentang pola asuh serta bagaimana skrining awal dalam mengenali

gangguan perilaku anak, manajemen emosi dan cara mengendalikan stres

pengasuhan sehingga dapat mencegah terjadinya stres pada ibu.

Page 76: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

76

DAFTAR PUSTAKA

Amir, N. 2005. Aspek Neurobiologi Diagnosis dan Tatalaksana Depresi. Jakarta:

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.

Anugrah, W. 2015. Bagaimana Dampak Ibu Bekerja Pada Perkembangan Anak.

Retrieved September 18, 2015, from http:/www.widhianugrah.com.

Arista, A. (2014). Hubungan Antara Karakteristik Umur, Jenis Kelamin,

Pendidikan, Pekerjaan dengan Timbulnya Depresi. Retrieved September

12, 2015, from http://www.repository.unej.ac.id/handle/123456789/14056

Association, A. P. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders

(5th

edition). Washington DC: American Psychiatric Association, pp. 156-

168.

Astuti, A. W. 2013. Peran Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Keluarga. Retrieved Agustus 5, 2015, from

http:/www.libunnes.ac.id

Banaschewski, T., & Rohde, L. 2010. Phenomenology. In T. C. Banaschewski,

ADHD and Hyperkinetic Disorder (pp. 3-17). New York: Oxford University

Press.

Beck, A. T., Steer, R. A., & Brown, G. K. (2006). Beck Depression Inventory.

Retrieved Juni 23, 2015, from Department of Family Medicine:

http://www.academicdepartments.musc.edu

Birrel, M. 2013. The Mood (Affective) Disorders. In J. Bourke, & M. Castle,

Crash Course Psychiatry (4th Edition ed., pp. 133-136). London: Mosby

Elsevier.

Bjornstad, G., & Montgomery, P. 2005. Family Therapy for Attention-Deficit

Disorder or Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder in Children and

Adolescents.

Bradley, S., & Hayes, N. 2007. Literartur Review OnThe Support Needs Of

Parents of Children With Behavioral Problems.

Brady, C. 2008. Problem-Solving Skills for ADHD Children: 3 Parent Solutions.

Burgess, A., & Gutstein, S. 2007. Quality of Life for People with Autism: Raising

the Standard for Evaluating Successful Outcomes. Child and Adolescent

Mental Health, 12, 80-86.

Page 77: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

77

Chairini, N. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Pengasuhan

Pada Ibu Dengan Anak Usia Prasekolah Di Posyandu Kemiri Muka.

Retrieved januari 30, 2015, from http:/www.additudmag.com.

Cheesman, J. 2007. Raising an ADHD Child: Relations between parental stress,

child functional impairment, and subtype of the disorder. Families, Systems

and Health.

Diley, S. 2005. The Effects of Maternal Depression on Child Development.

Retrieved September 18, 2015, from http:/www.psychiatry.emory.edu.

Efendi, Feri& Mukhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Ellison, K. 2015. Double Whammy Mothers and Children with ADHD. Retrieved

Agustus 2, 2015, from http:/www.additudemag.com

Feldman, H. M., & Reiff, M. I. 2014. Clinical Practice. Attention Deficit-

Hyperactivity Disorder in Children and Adolescents.

Fung, A. 2007. Perceived Social Support and Marital Satisfaction: A Moderator

Effect On Parental Stress in Hong Kong.

Gamble, S. A., Tuscano, A. C., Roberts, J. E., Ciesla, J. A., & Pelham, W. E.

2013. Self-esteem reactivity Among Mothers of Children with Attention-

Deficit/Hyperactivity Disorder: The Moderating Role of Depression

History.

Haimour, A. I., & Abu-Hawwash, R. M. 2012. Evaluating Quality Of Life Of

Parents Having a Child With Disability. Retrieved September 18, 2015,

from http:/www.iijoe.org.

Hairina, Y. 2013. Intervensi Untuk Mengatasi Gangguan Perilaku Menentang

Anak dengan Parent Management Training.

Harmon, K. 2010. Mothers' Depression Can Go Well Beyond Children's Infancy.

Retrieved September 23, 2015, from http:/www.scientificamerican.com.

Hidayani, F. N., Setyaningsih, T. B., Paramita, H., & Darmawan, A. B. 2015.

Hubungan Antara Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

dengan Prestasi Belajar Siswa SDN 2 dan SDN 3 Berkoh Purwokerto.

Retrieved Agustus 4, 2015, from http:/www.jurnal.uad.ac.id.

Hidayati, E. 2013. Peran Pendampingan Regulasi Emosi Terhadap Perilaku

Maltreatment pada ibu dari anak GPPH . Retrieved Januari 21, 2016, from

http:/www.jurnal.uad.ac.id.

Page 78: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

78

Ikawati, Z. 2009. Depresi. Retrieved Agustus 12, 2015, from

http://www.zuliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/depression.pdf

Indriyani & Imas. 2008. Pengaruh Kepuasan Pernikahan Terhadap Parenting

Stress: Studi Pada Ibu Dengan Anak Usia 2-5 Tahun. Fakultas Psikologi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Indriyani, S., Soetjiningsih, Ardjana, I. E., & Windiani, I. T. 2008. Prevalensi dan

Faktor-Faktor Risiko Gangguan Pemusatan Perhatian Anak dan

Hiperaktivitas di Klinik Tumbuh Kembang RSUP Sanglah Denpasar.

Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD, RSUP Sanglah Denpasar.

Denpasar: Sari Pediatri.

Irma, Y. 2012. Hubungan Antara Minat Baca dengan Prestasi Nilai Pelajaran

IPS di Siswa Kelas V Sekolah Dasar Bantul. Retrieved September 18, 2015,

from http:/www.eprints.uny.ac.id

Itayanti, & Pandeirot. 2014. Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Harga Diri

Remaja di Banjar Pengenderan Kedonganan-Kuta. Retrieved Januari 1,

2015, from http:/www.portalgaruda.org.

Judarwanto, W. 2009. Deteksi Dini ADHD (Attention Deficit Hyperactive

Disorders). Retrieved Agustus 7, 2015, from http:/www.autis.info

Juniar, S., & Setiawati, Y. 2014. Buku Saku Pedoman Deteksi Dini Gangguan

Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH). Sidoarjo: CV. Dwiputra

Pustaka Jaya.

Lee, S. J., Kwon, J.-H., & Lee, Y. J. (2008). Personality Characteristic of Mothers

of Children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder as Assessed by

The Minnesota Multiphasic Personality Inventory. Psychiatry Invest , 228-

231.

Lee, P., Lin, K., Robson, D., Yang, H., Chen, V., & Niew, W. (2013). Parent-

child Interaction of Mothers With Depression and Their Children with

ADHD. Retrieved Januari 23, 2016, from Pubmed.gov:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23123879

Lestari, D. 2013. Prevalensi Anak ADHD. Retrieved Agustus 8, 2015, from

http:/www.anakabk.wordpress.com

Lui, J. H., Johnston, C., Lee, C. M., & Lee-Flyn, S. C. (2013). Parental ADHD

Symptoms and Self Reports of Positive Parenting. Retrieved Desember 3,

2015, from Journal of Consulting and Clinical Psychology:

http://www.academia.edu

Page 79: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

79

Lumbantoruan , A. 2014. First Thing First : Kualitas hidup pada orangtua dan

anak dengan sindrom Autis.

Maulida, A. 2012. Gambaran Depresi pada Mahasiswa Program Sarjana yang

Melakukan Konseling di Badan Konseling Mahasiswa Universitas

Indonesia (Skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Maramis, M. M. 2009. Mengenal Gangguan Mood Pada Perempuan. Indonesia

Psychiatric Quarterly , 1-18.

Miller, C. 2014. Behavioral Treatments for Kids With ADHD. Retrieved

September 4 2015, from http:/www.childmind.org.

Muhdi, N. 2009. Bunuh Diri Pada Perempuan. Indonesian Psychiatric Quarterly ,

77-82.

Nass, R. D., & Leventhal, F. 2012. 100 Tanya Jawab Mengenai ADHD Pada

Anak: Dari Prasekolah hingga Perguruan Tinggi (Edisi Kedua). (B. Molan,

Trans.) Jakarta: PT Indeks.

Nurdin, A. E. 2011. Tumbuh Kembang Perilaku Manusia. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran.

O'Connor, R. 2013. Depressed Parents and The Effects On Their Children.

Retrieved September 12, 2015, from http://www.psychcentral.com.

Paris, J. 2013. Neurodevelopmental and disruptive behavioral disorder. In J. Paris,

The Intelligent Clinician’s Guide To The DSM-5 (141-150). New York:

Oxford University Press.

PDSKJI, P. 2013. Panduan Gangguan Depresi Mayor. Jakarta.

Polanczyk, G., de Lima, M. S., Horta, B. L., Biederman, J., & Rohde, L. A. 2007.

The worldwide prevalence of ADHD: A Systematic Review and

Metaregression Analysis.

Pratiti, B. 2014. Penerimaan Orangtua Terhadap Anak dengan Kecenderungan

Gangguan Psikiatri. Bandung: Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja

Indonesia.

Predescu, E., & Sipos, R. 2013. Cognitive Coping Strategies, Emotional Distress

and Quality of Life in Mothers of Children with ASD and ADHD.

Purba, H. 2011. Penelusuran Teoritis Pengasuhan Anak. Retrieved September 12,

2015, from http://www.repository.usu.ac.id

Putri, J. S.S., 2014. Perbedaan Tingkat Depresi Antara Ibu Yang Memiliki Anak

Cerebral Palsy di YPAC Surakarta Dengan Ibu Yang Memiliki Anak

Page 80: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

80

Retardasi Mental di SLB YP SLB Kerten. Universitas Muhammadiyah.

Surakarta.

Rahmita. 2011. Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus. Retrieved

Februari 19, 2015, from http://www.little1academy.com

Retnowati, S., & Pujiastuti, E. 2005. Kepuasan Pernikahan dengan Depresi Pada

Kelompok Perempuan Menikah yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja.

Universitas Gadjah Mada . Yogyakarta: Indonesian Psychologycal Journal.

Rosmayuani, R. 2014. Implementasi Prinsip Kepentingan Terbaik Bagi Anak

Dalam Pengasuhan Anak Pasca Perceraian Dalam Kehidupan Masyarakat

Partrilineal di Bali.

Russell, G., Ford, T., Rosenberg, R., & Kelly, S. 2014. The Association of

Attention Deficit Hyperactivity Disorder With Sosioeconomic

Disadvantage; Alternative Explanations and Evidence. Journal of Child

Psychology and Psychiatry, 436-445.

Sadock, B. J., Sadock, V. A. & Ruiz, P. 2015. Attention Deficit and

Hyperactivity. In Synopsis Of Psychiatry Behavioral Sciences/Clinical

Psychiatry (11th

ed., 1169-1180). Wolters Kluwer.

Saputro, D. 2009. ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder. Jakarta: CV.

Sagung Seto.

Saputro, D. 2012. ADHD pada Usia Prasekolah: dapatkah ADHD dikenali dan

diintervensi sebelum usia 5 tahun. (S. Yuniar, & M. Maramis, Eds.)

Makalah Ilmiah Konggres Nasional II Akeswari , 43-49.

Savitri, I. 2011. Terapi Modifikasi Perilaku Bagi Anak dengan AD/HD. Naskah

Lengkap Konggres Nasional ke-II AKESWARI. Yogyakarta 7 Mei.

Sembara Jaya, I. A. 2014. Pengaruh Film Helen Keller Terhadap Optimisme

Orangtua Yang Memiliki Anak Tunanetra.

Semiawan, C. R. 2005. Pendidikan Keluarga Dalam Era Global. Jakarta: PT

Tema Baru.

Serpico, E. 2013. ADHD Children Thrive When Their Parents Do. Retrieved

Agustus 3, 2015, from http://www.diamondblackonline.com.

Setiawati, Y. 2014. Parent Management Therapy Pada Anak Dengan Gangguan

Tingkah Laku. In : Pandia, S., Andayani & Iskandar, S. Mental Health Well-

Being for Children, Parents, and Family (262-269). Bandung. Asosiasi

Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja.

Page 81: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

81

Setyowati, R. 2013. Keefektifan Pelatihan Ketrampilan Regulasi Emosi Terhadap

Penurunan Tingkat Stres Pada Ibu yang Memiliki Anak Attention Deficit

and Hyperactive Disorder.

Soetjiningsih, & Ranuh, I. G. 2013. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku

Kedokteran.

Sugiarmini, M. 2007. Anak dengan ADHD. Retrieved Februari 23, 2015, from

http://www.file.upi.edu

Shay, N. L. 2009. The Connection Between Maternal Depression, Parenting, and

Child Externalizing Disorders.

Slamet. 2013. 184 Ribu Anak Berkebutuhan Khusus Belum Nikmati Pendidikan.

Retrieved Februari 19, 2016, from http://www.antaranews.com.

Stahl, S., & Mignon, L. 2009. Attention Deficit Hyperactivity Disorder. In Stahl’s

Illustrated (1st ed.,1-14). New York: Cambrige University Press.

Stein, D., Kupfer, D., & Schatzberg, A. 2006. Textbook of Mood Disorders. The

American Psychiatric Publishing.

Tarabek, J., Wittenborn, A., Hubner, A., & Benton, L. A. 2011. Relationship

Satisfaction and Mental Health of Parents of Children With Autism: A

Comparison of Autism, ADHD, and Normative Children.

Taylor, E., & Barke, E. 2008. Disorders of attention and activity. In M. B. Rutter,

Rutter’s Child and Adolescent Psychiatry (5th ed., 521-542). Massachusetts:

Blackwell Publishing Limited.

Tresco, K. E., Lefler, E. K., & Power, T. J. 2010. Psychosocial Interventions to

Improve the School Performance of Students with Attention-

Deficit/Hyperactivity Disorder.

Tuckman, A. 2007. Integrative Treatment for Adult ADHD.

Ulinnihayah, P. S. 2007. Perbedaan Kemandirian Belajar Ditinjau dari Persepsi

Terhadap Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Sulung dan Anak Bungsu.

Waskita, A. W. 2013. Pembagian Warisan Anak Perempuan dan Laki-laki

Menurut KUH Perdata dan Hukum Adat Tionghoa

Yanis, A., Novriana, D. E., & Masri, M. 2013. Prevalensi Gangguan Pemusatan

Perhatian dan Hiperaktivitas pada siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri

Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2013.

Page 82: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

82

Yulianti, A. R., Soewadi, & DW, S. 2011. Dukungan Sosial Hubungannya

dengan Kejadian Depresi pada Ibu yang Mempunyai Anak Gangguan

Hiperkinetik.

Zuliawati, D. U. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Probabilitas

Ibu Rumah Tangga Untuk Bekerja di Kecamatan Purworejo Kabupaten

Purworejo.

Page 83: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

83

LAMPIRAN 1

INFORMASI PENELITIAN DAN FORMULIR PERSETUJUAN

Bersama ini kami akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

antara Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas Pada Anak

Terhadap Kejadian Depresi Ibu di Sekolah Swasta di Denpasar”.

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Saudara khususnya untuk

mengetahui kondisi mental yang saat ini dialami sekaligus berkonsultasi jika ada

masalah yang dijumpai.

Untuk mendapatkan data penelitian ini kami memerlukan keterangan dari

Saudara yang disampaikan dengan sejujurnya sesuai dengan apa yang dirasakan

sehari-hari. Kerahasiaan identitas dan keterangan akan kami jaga.

Partisipasi Saudara terhadap penelitian yang akan dilaksanakan oleh : dr.

A.A Dwi Ratih Arningsih.

Apabila dalam partisipasi pada penelitian ini dirasakan terdapat hal-hal

yang mengganggu atau merugikan maka Saudara dapat mengundurkan diri dan

membatalkan keikutsertaan dalam penelitian ini.

Sehubungan dengan penelitian ini jika ada informasi yang belum jelas atau

memerlukan keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi : dr. A.A Dwi Ratih

Arningsih (Hp: 087861333433) di Poliklinik Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar.

Page 84: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

84

LAMPIRAN 2

FORMULIR PERSETUJUAN TERTULIS SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

Menyatakan bersedia secara suka rela untuk berpartisipasi dalam penelitian

dengan judul “Hubungan antara Gangguan Pemusatan Perhatian dan

Hiperaktivitas Pada Anak Terhadap Kejadian Depresi Ibu di Sekolah

Swasta Denpasar”.

yang akan dilakukan oleh : dr. A.A Dwi Ratih Arningsih

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sebenarnya.

Denpasar, ...........................2015

Peneliti, Yang bertanda tangan,

(A.A Dwi Ratih Arningsih) ( )

Saksi

( )

Page 85: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

85

LAMPIRAN 3

KUISIONER PENELITIAN

Hubungan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas Pada Anak

Terhadap Kejadian Depresi Ibu di Sekolah Swasta Denpasar

Petunjuk pengisian

Anda diharapkan :

1. Isilah titik-titik yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda

2. Semua pertanyaan harus di jawab

3. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti

A. Identitas Sampel

1. Nama : ………………………………………………………

2. Usia : ………....... tahun

3. Status Pernikahan : menikah/cerai/janda

4. Pendidikan : SMP/SMA/Diploma/Sarjana

5. Pekerjaan : PNS/ Swasta/ Wiraswasta

6. Jumlah Anak :

7. Adakah penyakit yang di derita saat ini (pilihan boleh lebih dari satu)

□ Diabetes Mellitus

□ Tekanan Darah Tinggi

□ Stroke

□ Lain-lain ………………………………………

□ Tidak ada

8. Adakah cacat fisik yang ibu atau anak yang derita saat ini ?

□ Ya

□ Tidak

9. Apakah sedang menjalankan terapi dari psikiater saat ini ?

□ Ada

□ Tidak

B. Identitas Anak yang bersekolah di Tunas Daud

1. Nama : ……………………………………………………….

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan

3. Usia : ……………… tahun

3. Urutan anak : Sulung/tengah/bungsu/tunggal *

* Coret yang tidak perlu

Page 86: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

86

Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia

(SPPAHI)

Sama

Sekali

Tidak/

Sangat

jarang

Kadang

kadang

Sering

kali

Selalu

demi-

kian

1. Sering sulit mempertahankan perhatian pada waktu

melaksanakan tugas atau kegiatan bermain

2. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan

pada situasi yang tidak sesuai untuk hal tersebut

3. Gagal menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai

4. Gagal memberi perhatian pada hal-hal kecil atau

ceroboh dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah,

pekerjaan, atau kegiatan lainnya

5. Sering seolah-olah tidak memperhatikan orang pada

waktu diajak bicara

6. Sering lambat dalam menyelesaikan tugas di sekolah

(mencatat, menyalin, mengerjakan soal)

7. Kemampuan sosialisasi buruk

8. Sering lupa tentang sesuatu yang telah dipelajari

9. Menghindari, enggan, atau mengalami kesulitan

melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan

ketekunan yang berkesinambungan (seperti

menyelesaikan pekerjaan sekolah atau pekerjaan

rumah)

10. Membutuhkan bimbingan penuh untuk dapat

menyelesaikan tugas

11. Mengalami kesulitan bermain atau melaksanakan

Page 87: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

87

kegiatan dengan tenang di waktu senggang

12. Mudah terangsang dan impulsif (bertindak tanpa

berpikir)

13. Sering melontarkan jawaban secara terburu-buru

terhadap pertanyaan yang belum selesai ditanyakan

14. Meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain

di mana diharapkan untuk tetap duduk diam

15. Mengalami kesulitan untuk antri atau menunggu

giliran dalam bermain atau situasi kelompok

16. Sering perhatiannya mudah terpecah atau terbagi

17. Mudah tersinggung dan terganggu oleh orang lain

18. Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik

tanpa bantuan orang lain

19. Tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan

waktunya

20. Tidak dapat mengikuti perintah secara berurutan

21. Perhatiannya mudah beralih ketika diberi petunjuk

untuk mengerjakan sesuatu

22. Perhatiannya sering mudah dialihkan oleh rangsangan

dari luar

23. Sering ceroboh atau tidak teliti dalam menyelesaikan

tugas

24. Tidak pernah bisa diam, tidak mengenal lelah

25. Sering menghilangkan benda-benda yang diperlukan

untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan lain (seperti

tugas sekolah : pensil, buku, peralatan atau alat

bermain)

26. Sering seperti tidak mendengarkan pada waktu diajak

bicara secara langsung

27. Sering gagal menyelesaikan tugas

Page 88: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

88

28. Selalu dalam keadaan “siap gerak” atau aktivitasnya

seperti digerakkan oleh mesin

29. Sulit dikendalikan pada saat berada di Mall atau

sedang berbelanja

30. Sering menyela atau memaksakan diri terhadap orang

lain (misalnya memotong, “menyelak” percakapan

atau mengganggu permainan)

31. Sering usil, mengganggu anak lain di dalam kelas

32. Terlalu aktif atau aktivitas berlebihan

33. Tidak mampu mengikuti petunjuk dan gagal

menyelesaikan tugas sekolah (tidak disebabkan oleh

tingkah laku/sikap menentang atau kegagalan untuk

memahami petunjuk)

34. Tidak bisa duduk diam (kaki dan tangannya tidak bisa

diam, atau selalu bergerak)

35. Sering “bengong”, pada waktu melaksanakan tugas

Total Skor :

Penilaian Skor :

- Sama sekali tidak/sangat jarang = 0

- Kadang-kadang = 1

- Seringkali = 2

- Selalu demikian = 3

Page 89: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

89

KUESIONER PENGUKUR DEPRESI

Beck Depression Inventory

APAKAH ANDA MENGALAMI HAL-HAL BERIKUT ?

1) 0. Saya tidak merasa sedih

1. Saya merasa sedíh

2. Sepanjang waktu saya sedih dan tidak bisa menghilangkan perasaan itu

3. Saya demikian sedih atau tidak bahagia sehingga saya tidak tahan lagi

rasanya

2) 0. Saya tidak terlalu berkecil hati mengenai masa depan

1. Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan

2. Saya merasa bahwa tidak ada satupun yang dapat saya harapkan

3. Saya merasa bahwa masa depan saya tanpa harapan dan bahwa

semuanya tidak akan dapat membaik.

3) 0. Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang yang gagal.

1. Saya merasa bahwa saya telah gagal lebih daripada kebanyakan orang

2. Saat saya menengok masa lalu, maka yang terlihat oleh saya hanyalah

kegagalan

3. Saya merasa bahwa saya adalah seorang yang gagal total

4) 0. Saya memperoleh banyak kepuasan dari hal-hal yang saya lakukan,

sama seperti sebelumnya

1. Saya tidak lagi menikmati berbagai hal, seperti yang pernah saya

rasakan dulu

2. Saya tidak memperoleh kepuasan sejati dari apapun lagi

3. Saya tidak puas atau bosan dengan segalanya

5) 0. Saya tidak terlalu merasa bersalah

1. Saya merasa bersalah dihampir seluruh waktu

2. Saya agak merasa bersalah disebagian besar waktu

3. Saya merasa bersalah sepanjang waktu

6) 0. Saya tidak merasa seolah saya sedang dihukum

1. Saya merasa mungkin saya sedang dihukum

2. Saya pikir saya akan dihukum

3. Saya merasa bahwa saya sedang dihukum

7) 0. Saya tidak merasa kecewa terhadap diri saya sendiri

1. Saya kecewa dengan diri saya sendiri

2. Saya muak terhadap diri saya sendiri

3. Saya membenci terhadap diri saya sendiri

8) 0. Saya tidak merasa lebih buruk daripada orang lain

1. Saya cela diri saya sendiri karena kelemahan kelemahan atau kesalahan

saya.

Page 90: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

90

2. Saya menyalahkan diri saya sepanjang waktu karena kesalahan

kesalahan saya

3. Saya menyalahkan diri saya untuk semua hal buruk yang terjadi

9) 0. Saya tidak punya sedikitpun pikiran untuk bunuh diri

1. Saya mempunyai pikiran-pikiran untuk bunuh diri, namun saya tidak

akan melakukannya

2. Saya ingin bunuh diri

3. Saya akan bunuh diri jika saya ada kesempatan

10) 0. Saya tidak lebih banyak menangis dibandingkan biasanya

1. Sekarang saya lebih banyak menangis daripada sebelumnya

2. Sekarang saya menangis sepanjang waktu

3. Biasanya saya mampu menangis, namun kini saya tidak dapat lagi

menangis walaupun saya menginginkannya.

11) 0. Saya tidak lebih terganggu oleh berbagai hal dibandingkan biasanya

1. Kini saya sedikit lebih pemarah daripada biasanya

2. Saya agak jengkel atau terganggu di sebagian besar waktu saya

3. Kini saya merasa jengkel sepanjang waktu

12) 0. Saya tidak kehilangan minat saya terhadap orang lain

1. Saya agak kurang berminat terhadap orang lain dibandingkan biasanya

2. Saya kehilangan hampir seluruh minat saya pada orang lain

3. Saya telah kehilangan seluruh minat saya pada orang lain

13) 0. Saya mengambil keputusan-keputusan hampir sama baiknya dengan

yang biasa saya lakukan.

1. Saya menunda mengambil keputusan lebih sering dari yang biasa saya

lakukan

2. Saya mengalami kesulitan lebih besar dalam mengambil keputusan

daripada sebelumnya

3. Saya sama sekali tidak dapat mengambil keputusan-keputusan lagi

14) 0. Saya tidak merasa bahwa keadaan saya tampak lebih buruk dari yang

biasanya

1. Saya khawatir saya tampak tua atau tidak menarik

2. Saya merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan

saya sehingga membuat saya tampak tidak menarik

3. Saya yakin bahwa saya tampak jelek

15) 0. Saya dapat bekerja sama baiknya dengan waktu-waktu sebelumnya

1. Saya membutuhkan suatu usaha ekstra untuk mulai melakukan sesuatu

2. Saya harus memaksa diri sekuat tenaga untuk melakukan sesuatu

3. Saya tidak mampu mengerjakan apapun lagi

16) 0. Saya dapat tidur seperti biasa

1. Tidur saya tidak senyenyak biasanya

2. Saya bangun 1-2 jam lebih awal dari biasanya dan merasa sukar sekali

untuk bisa tidur kembali

Page 91: HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN … TESIS.pdfi tesis hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak terhadap kejadian depresi ibu di sekolah swasta denpasar

91

3. Saya bangun beberapa jam lebih awal daripada biasanya serta tidak

dapat tidur kembali

17) 0. Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya

1. Saya merasa lebih mudah lelah dari biasanya

2. Saya merasa lelah setelah melakukan apa saja

3. Saya terlalu lelah untuk melakukan apapun

18) 0. Nafsu makan saya tidak lebih buruk dari biasanya

1. Nafsu makan saya tidak sebaik biasanya

2. Nafsu makan saya kini jauh lebih buruk

3. Saya tak memiliki nafsu makan lagi

19) 0. Berat badan saya tidak turun banyak / bahkan tetap akhir-akhir ini

1. Berat badan saya turun lebih dari lima pon

2. Berat badan saya turun lebih dari sepuluh pon

3. Berat badan saya turun lebih dari lima belas pon

20) 0. Saya tidak lebih cemas mengenai kesehatan saya daripada biasanya

1. Saya cemas mengenai masalah fisik seperti rasa sakit dan tidak enak

badan / perut mual / sembelit

2. Saya sangat cemas mengenai masalah fisik dan sukar untuk

memikirkan banyak hal lainnya.

3. Saya begitu cemas mengenai masalah fisik saya sehingga tidak dapat

berfikir tentang hal lain

21) 0. Saya tidak melihat adanya perubahan dalam minat saya terhadap sex

1. Saya kurang berminat dibidang sex dibanding biasanya

2. Kini saya sangat kurang berminat terhadap sex

3. Saya telah kehilangan minat terhadap sex sama sekali