Insya Allah Fix
-
Upload
mevita-yollanda -
Category
Documents
-
view
25 -
download
0
description
Transcript of Insya Allah Fix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baitul Maal berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, al Bait
yang berarti rumah, dan al-mal yang berarti harta. Jadi secara estimologis
Baitul Maal berarti rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta.
Sementara dalam ensiklopedi Islam yang lain memberikan penjelasan
pengertian Baitul Maal ini lebih mendalam, Baitul Maal adalah lembaga
keuangan Negara yang bertugas menerima, menyimpan, mesdistribusikan
uang Negara secara syari’at. Dalam hal ini, kalau dilihat dalam kontek
sekarang pengertian baitul Maal dapat diibaratkan sebagai kas Negara atau
pendapatan Daerah selain Pajak. Abu al- A’la Al-Maududi memandang
bahwa Baitul Maal dalah lembaga keuangan yang dibangun berlandaskan
nilai syari’at. Menurutnya Baitul Maal adalah lembaga yang dikolola
untuk menjalankan amanah Allah untuk kemaslahatan hidup manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari Baitul Maal Hidayatullah?2. Bagaimana profil dari Baitul Maal Hidayatullah?3. Bagaimana program-program di Baitul Maal Hidayatullah?4. Bagaimana Laporan Keuangan dari Baitul Maal Hidayatullah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dari Baitul maal Hidayatullah.
2. Untuk mengetahui profil dari Baitul Maal Hidayatullah.
3. Untuk mengetahui program-program di Baitul Maal Hidayatullah.
4. Untuk mengetahui laporan keuangan dari Baitul Maal Hidayatullah.
1
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dari Baitul Maal Hidayatullah
Baitul Maal Hidayatullah, merupakan organisasi non profit yang tak lepas
dari akar sejarah pendirian Pondok Pesantren Hidayatullah di Balikpapan,
Kalimantan Timur. Berkhidmat memberdayakan masyarakat miskin
melalui pengelolaan dana sosial masyarakat (ZISWAF- Zakat, Infaq,
Sedekah, Wakaf) serta dana lain yang halal dan sesuai hukum dari
perseorangan, lembaga dan perusahaan.
7 Januari 1973
Pesantren Hidayatullah awal didirikan dalam bentuk Yayasan
/Organisai Sosial (Orsos) oleh Ust. Abdullah Said (Alm) di
Balikpapan-Kalimantan Timur. Lalu berkembang dan membentuk
berbagai amal usaha di bidang sosial, pendidikan, dakwah dan
ekonomi. Diantaranya adalah membentuk lembaga amal usaha
dalam bidang penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan
(penyaluran) dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf) yang
diberi nama Baitul Maal Hidayatullah yang biasa disingkat BMH.
9-13 Juli 2000
Melalui Musyawarah Nasional I di Balikpapan, Hidayatullah
bermetamorfosis menjadi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan
memposisikan diri sebagai “Jama’atul Min Jama’atil Muslimin” .
Kini, Hidayatullah dengan beranggotakan sekitar 12 juta orang (th.
2008) telah menjadi Ormas terbesar ke-3 (setelah NU dan
Muhammadiyah) dengan jaringan kerja di 5.400 Kecamatan dan
489 Kabupaten/Kota di 33 propinsi seluruh Indonesia. (Republika,
05 November 2008).
2
15 Februari 2001
Buah upaya dari ikhtiar yang dilakukan dalam mengelola dana
masyarakat, Alhamdulillah pada tahun 2001 BMH resmi
dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)
dengan SK Menteri Agama No. 538 Tahun 2001.
2.2 Profil dari Baitul Maal Hidayatullah
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah merupakan
lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq,
sedekah, kemanusiaan, dan CSR perusahaan, dan melakukan distribusi
melalui program pendidikan, dakwah, sosial dan ekonomi secara nasional.
Kantor layanan LAZNAS BMH hadir di 27 Propinsi dengan 69 unit
pembantu penghimpunan (UPP) zakat, infak dan sedekah. Kami wujudkan
semua sebagai komitmen untuk menjadi perantara kebaikan, memberi
kemudahan bagi masyarakat untuk menunaikan ZISWAF untuk Indonesia
yang lebih bermartabat.
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi lembaga amil zakat yang terdepan dan terpercaya dalam
memberikan pelayanan kepada ummat
Misi
Meningkatkan kesadaran umat untuk peduli terhadap sesama
Mengangkat kaum lemah (dhuafa) dari kebodohan dan kemiskinan
menuju kemuliaan dan kesejahteraan
Menyebarkan syiar Islam dalam mewujudkan peradaban islam
Logo
1. Logo
Dua Tangan bertemu dalam memberi & menerima
3
2. Makna Logo
Orange : Simbol kesejahteraan
Hijau (Chartreuse) : Simbol kedekatan dengan
masyarakat kecil atau lemah (dhu’afa)
Dua Tangan Bertemu : Simbol saling memberi dan
menerima, sebagai simbol kedermawanan,saling tolong-
menolong.
Secara keseluruhan mengandung makna :“Upaya yang dilakukan
dengan berbagai program BMH dalam rangka melakukan
perubahan kondisi masyarakat dari kondisi yang lemah (dhu’fa)
menjadi berdaya dan sejahtera.”
Struktur organisasi
1. Dewan Pembina
DR. H. Abdul Manan, SE, MM
H. Hasan Ibrahim, S.Ag
2. Dewan Syariah
H. Nasirul Haq, Lc,
Abdul Kholiq, Lc, M.H.I
H. Naspi Arsyad, Lc
3. Dewan Pengawas
Ir. Abu A’la Abdullah, M.H.I
Asih Subagyo, S.Kom
4. Dewan Pengurus
Drs. Wahyu Rahman
Supendi, S.Kom
Marwan Mujahidin, SE
5. Pelaksana Harian Baitul Maal Hidayatullah Pusat
Direktur Utama : Supendi
Sekretaris Lembaga : Dede Heri
4
Direktur Keuangan : Bati Andalo
Direktur SDM dan Organisasi : Suwito
Direktur Program dan Pendayagunaan : Ade Syariful
Direktur Markom dan IT : Rama Wijaya
Alamat Kantor Pusat
Kalibata Office Park,
Jl. Raya Pasar Minggu No. 21 Blok H
Jakarta Selatan.
Tlp. 021-7975770 Fax. 021-7975614
2.3 Program-program Baitul Maal Hidayatullah
1. Qurban Plus Air Bersih
Qurban merupakan Ibadah yang mengekspresikan ketaatan dan kepedulian
tidak hanya mengokohkan persaudaraan dan penyempurnaan sendi
keimanan tapi juga selusi untuk menghadirikan praktik Islam dalam
kehidupan. Solusi untuk bangkitnya ekonomi pesantren dan pedesaan
melalui pemberdayaan, solusi mengatasi masalah kekurangan gizi, seta
5
sekaligus solusi mengatasi masalah kekeringan yang berdampak meluas
bagi kehidupan.
Sasaran Program
Melalui ibadah Qurban, bangkitkan kepedulian pada sesama. Kami
mengajak anda tidak hanya sekedar berqurban bagi kaum dhuafa,
namun juga memberikan sedekah berupa air bersih kepada
masyarakat yang kesulitan akan air bersih dipelosok nusantara.
Dua amal sekaligus, Kenapa tidak? Karena Qurban Anda menebar
pahala ganda.
2. Suci Hartaku Dengan Zakat
Seperti halnya shalat, seperti itulah kebutuhan kita terhadap zakat. Jika
shalat merupakan bagian penting dari tazkiyatun nufus, maka zakat
adalah bagian utama dari tazkiyatun maal (pensucian harta).
Dengan kata lain, perhatian umat Islam terhadap zakat harus sama
dengan perhatiannya terhadap shalat. Momentum Ramadhan adalah
momentum istimewa untuk kita semua mencapai kesucian yang utuh-
menyeluruh, jiwa dan harta sekaligus.
Oleh karena itu, mari melalui Baitul Maal Hidayatullah (BMH) kita
wujudkan kesucian diri dan keluarga secara sempurna. Suci jiwa
dengan puasa dan shalat, kemudian kita sempurnakan dengan suci
harta dengan zakat.
Dengan berzakat harta akan menjadi suci, sehingga Allah akan berikan
keberkahan dalam perjalanan hidup kita dunia-akhirat. Yakinlah hal
ini, karena ini adalah syariat-Nya, yang pasti mengandung berjuta
hikmah yang sangat kita butuhkan sekarang dan selamanya. Jadi,
jangan ditunda atau apapun.
6
Allah Ta’ala berfirman, “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu
dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir);
sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 268).
Sasaran Program
Melalui Zakat, Infak dan Sedekah anda, selain membersihkan harta
dan mensucikan jiwa, juga mampu melahirkan pembinaan serta
pemberdayaan melalui dakwah para da’i di berbagai pedalaman
daerah. Sehingga tercipta masyarakat yang berakhlak mulia, lahir
generasi-generasi yang unggul dan Qur’ani, serta masyarakat yang
memiliki kemandirian ekonomi, dan tersebarnya dakwah
diberbagai penjuru negeri.
Bentuk Program
1. Sehat Sambut Ramadhan. Mewujudkan masyarakat sehat
jasmani dan rohani dalam menyambut bulan suci
Ramadhan, berupa pengobatan gratis bagi yatim dan dhuafa,
tambahan gizi bagi ibu hamil dan balita, penyuluhan
kesehatan bagi lansia.
2. Gerakan Sekolah Ramadhan. Sekolah Ramadhan
merupakan kegiatan yang penting dalam menghantarkan
muliaan Ramadhan pada anak, bulan Ramadhan dapat
menjadi moment utama dalam mengedukasi nilai-nilai
islami pada anak.
3. Sebar Dai Ramadhan. Dengan menggelar sebar dai
Ramadhan ke berbagai pedalaman daerah seperti, Marauke
7
Papua, Sebatik Kalimantan Timur, Mamuju Sulawesi Barat,
Senduro Lumajang Jawa Timur diharapkan dapat
membimbing masyarakat menjadikan bulan Ramadhan
sebagai sarana menjadi Insan yang bertakwa.
4. Cahaya Wakaf Sejuta Al-Qur’an. Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2013 mendata ada sekitar 54 persen dari
total 190 juta populasi umat Islam di Indonesia yang tidak
bisa membaca Alquran. setidaknya Indonesia membutuhkan
100 juta mushaf Al-Qur’an dari setengah total umat islam di
Indonesia.
5. 1.436 Paket Dai Ramadhan Lintas Batas. Medan dakwah
di pedalaman daerah sangat jauh jika dibanding dengan di
perkotaan, medan yang berat, berlumpur, hutan belantara
dan masjid yang sering kali kosong, memancing para dai
untuk terus bersabar dan bertawakal. sehingga perlunya
apresiasi yang setinggi-tingginya dari perjuangan tanpa
pamrih para dai.
6. 1.436 Paket Kado Ramadhan untuk Santri Tahfidzul
Qur’an Yatim dan Dhuafa. Membahagikan para santri
Tahfidzul Qur’an dari keluarga yang kurang mampu
merupakan Kemuliaan tersendiri, pada diri merekan ayat-
ayat Allah terus dilantunkan.
7. Paket Bahagia Buka Puasa dan Sahur Berkah. ““Siapa
memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala
seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi
pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” HR.
Tirmidzi no. 807.
8
3. Senyum Anak Indonesia
Diskriminasi pembangunan di Indonesia membuat timpang khususnya
dalam proses pembelajaran. Infrastruktur yang tidak memadai, membuat
situasi yang sulit untuk anak bangsa dapat mengenyam pendidikan secara
layak. Kondisi geografi Indonesia yang terdiri dari kepulauan, membuat
pulau-pulau luar dan jauh (perbatasan) kurang mendapatkan perhatian dan
skala prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia. Pada akhirnya
mereka laksana anak tiri di ibu pertiwi.
Keprihatinan atas sebagian wajah pendidikan di Indonesia harus diikuti
langkah perbaikan yang merupakan tanggungjawab kita semua, tidak
hanya pemerintah, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga kekuatan
masyarakat turut peduli dan membantu anak bangsa untuk bangkit
menatap masa depan yang indah. Melalui program Senyum Anak
Indonesia, bagian dari ikhtiar untuk mewujudkan masa depan generasi
9
bangsa yang lebih baik. Keterbatasan sarana pendidikan, menjadi kendala
besar Kebanyakan anak negeri dalam menikmati pendidikan yang lebih
layak. Melalui program senyum anak indonesia, Zakat dan sedekah anda
menjadi solusi atas kendala yang mereka hadapi.
Sasaran Program
1. Pendidikan Untuk Anak PulauAnak pulau : anak bangsa
yang hidup di daerah kepulauan misal Mentawai, Siberut,
Saga, Kera, Sangihe Talaud, Pulau Seribu, Pulau Derawan
dll).
2. Pendidikan untuk anak yatim dhuafaAnak yatim dhuafa :
anak-anak yang hidup dengan serba kekurangan, misal tidak
memiliki salah satu atau kedua orang tua, kekurangan biaya,
hidup di panti asuhan dll).
3. Pendidikan untuk anak pedesaan atau pedalamanAnak
pedesaan atau pedalaman : anak-anak yang hidup di
pedesaan yang minoritas sumber daya dan akses pendidikan
(ketertinggalan).
4. Pendidikan untuk anak perbatasan (antar Negara)Anak
perbatasan : anak-anak yang hidup di wilayah berbatasan
dengan Negara tetangga misalnya Indonesia – Malasyia,
Indonesia – Papua, Indonesia – Timor Leste, Indonesia –
Philipina dll).
Bentuk Program
a. Beasiswa Anak Indonesia untuk 10.000 siswa.
b. Bantuan 10.000 paket peralatan sekolah (tas, buku, alat
tulis).
c. Pelatihan Guru Pedalaman
4. Dai Tangguh
10
Mereka berdakwah tanpa pamrih, jauh dari publikasi media. Dengan tekad
yang kuat, mereka meninggalkan mimpi-mimpi kehidupan gemerlap dan
memilih jalan hidup sebagai perantara hidayah Allah, menerangi
kehidupan ummat, mencerdaskan dan memerangi kemiskinan di pedesaan-
pedesaan. Para da’i tersebut telah memberikan hidupnya untuk membina
masyarakat. Menjadi seorang dai, menjadi penyeru yang mencerahkan
merupakan pekerjaan mulia. Dan apa yang disampaikan oleh seorang da’i
akan menjadi tabungan jangka panjang yang akan mengalirkan pahala
kebaikan. Para da’i yang tidak pernah lelah untuk mencerahkan
masyarakat di bangsa ini. Dai yang diharapkan membawa banyak
perubahan bagi masyarakat di Indonesia. Beratnya tantangan, minimnya
fasilitas dan sedikitnya tenaga dai yang siap terjun menjadikan Da’i
Tangguh harapan sekaligus tumpuan untuk mencerahkan dan membina
masyarakat dari pedalaman hingga ke ujung negeri perbatasan. Da’i
tangguh adalah mereka yang merelakan jiwa dan raganyaguna membina
dan memberdayakan masyarakat pedalaman untuk perubahan. Melalui
program ZAKAT & SEDEKAH ANDA DA’I TANGGUH, turut
membantu keberlangsungan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
pedalaman.
Sasaran Program
Sebanyak 50 Da’i Tangguh yang tersebar di pelosok dan
pedalaman.
11
Aktivitas dakwah dai perbatasan.
Warga masyarakat binaan dai tangguh perbatasan.
Anak-anak/santri/siswa dari binaan dai tangguh perbatasan.
Variasi Program Dai Tangguh di Perbatasan.
Bentuk Program
Tunjangan Dai TangguhYakni tunjangan hidup untuk
da’i yang telah berdakwah di pelosok dan pedalaman.
Pelatihan Da’i TangguhLokasi pelosok dan pedalaman
merupakan medan yang berat untuk berdakwah.
Sehingga perlu ada solusi untuk memberikan jaminan
kesehatan da’i yang telah berdakwah di pelosok dan
pedalaman dalam bentuk asuransi kesehatan untuk da’i
tangguh.
Peduli Da’i Bantuan alat transportasi berupa motor
untuk da’i.
Da’i BerdayaProgram pemberdayaan bagi da’i dalam
rangka meningkatkan kesejahtteraan da’i. Pemberdayaan
dalam bentuk usaha, pertanian, perikanan dan
perkebunan.
Umrah untuk Da’iAdalah bentuk apresiasi atas
kesabaran dan ketabahan da’i dalam berdakwah di
pelosok dan pedalaman.
Wakaf Sejuta Qur’anPenyebaran mushaf al-Qur’an
untuk masyarakat.
5. Mapan (Mandiri Terdepan)
12
Kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Sehingga akan daya beli
masyarakat. Masyarakat kecil yang paling merasakan dampaknya, selain
karena lemahnya mengakses potensi ekonomi juga dipengaruhi rendahnya
HDI yang berada di urutan 121 dari 185 negara menyebabkan lemahnya
dalam era persaingan global. Fakta menunjukkan bahwa hampir 90 persen
pelaku usaha ekonomi berskala kecil adalah umat Islam. Namun ironisnya
lagi dari keseluruhan usaha kecil yang ada, dikatakan masih belum
memiliki institusi yang kuat, mapan, dan bebas dari interpensi dari pihak
manapun. Untuk itu dengan adanya Program Pengembangan Ekonomi
MAPAN (Mandiri Terdepan) Melalui Pembiayaan Qardhul Hasan
Berbasis Pembinaan Spiritual ini diharapkan mampu mengembangkan
usaha mikro yang lebih kuat. Sehingga mereka dapat menjadi pelaku
ekonomi yang lebih mapan guna menekan kemiskinan serta mampu
mengisi lapangan kerja di negeri sendiri.
Saat ini 28,60 juta orang di Indonesia masih dalam terpaan sengsara dan
kemiskinan. Saatnya menggelorakan kemandirian untuk mewujudkan
perubahan yang lebih baik. Melaui program ZAKAT & SEDEKAH
ANDA menjadi energi perubahan MAPAN (Mandiri Terdepan), untuk
membantu jutaan keluarga miskin meraih hidup mandiri dan bermartabat.
Sasaran Program
1. Mempersiapkan tenaga terampil, amanah dan profesional
dalam teknis dan pengelolaan usaha.
13
2. Mengurangi angka pengangguran dengan meningkatkan
kemampuan sumberdaya insani dan menciptakan lapangan
kerja baru.
3. Menumbuhkan kesadaran berwirausaha disertai
pendampingan berkelanjutan.
Bentuk Program
Bentuk Program yang didedikasikan kepada para pe dagang pasar
ini dirancang sesuai dengan Visi dan Misi yang diemban oleh
LAZNAS BMH. Oleh karena itu bentuk program dibagi kedalam
tiga bagian, yakni :
a. Pembiayaan modal kerja dengan pola qardhul hasan.
b. Pembinaan spiritual
c. Pembinaan skill usaha
d. Pelatihan kewirausahaan
6. Bina Muallaf
Tepatnya dilereng gunung Bromo, masjid di wilayah ini penuh sesak
tidak seperti biasanya. Ribuan warga telah menjadi muallaf dengan
pembinaan dari dai dai Hidayatullah. Di kepulauan Mentawai, 54
santri dididik untuk mengenal Islam. Di dalam bagunan sederhana
yang menjadi asrama, para santri mempelajari dan mengamalkan
Islam. Harapannya, jika sudah selesai belajar dan pendidikan mereka
14
akan kembali ke kampung halaman dengan tekad mengamalkan Islam
dan menampilkan akhlak mulia. Hal sama tak jauh berbeda, muallaf
yang menjadi binaan BMH yang tersebar di pedalaman Indonesia.
LAZNAS BMH sebagai lembaga zakat berupaya untuk memberikan
dorongan serta meningkatkan kontribusi dalam upaya meningkatkan
pemahaman serta juga perhatian terhadap keberadaan muallaf. Tentu
tidak hanya berhenti pada aspek pembinaan dan perhatian, namun juga
berupaya untuk melakukan proses pemberdayaan berkelanjutan. Dalam
rangka meningkatkan peran umat muslim dalam rangka membangun
kepedulian maka BMH menginisiasi program “Bina Muallaf
Pedalaman”.
Sasaran Program
Program ini bertujuan untuk menjalin silaturahim, meningkatkan
ikatan persaudaraan serta menjadi wilayahbinaan dalam melakukan
pemberdayaan bagi komunitas muallaf. Adapun beberapa tujuan
spesifik antara lain:
1. Melakukan pendampingan bagi komunitas muallaf
dalam serta meningkatkan hubungan dan dukungan
terhadap keberadaaan Dai dalam melakukan pembinaan,
2. Memberikan bantuan sarana ibadah bagi para
muallaf sebagai bagian dari wujud kepedulian umat
muslim kepada para mualaf.
Bentuk Program
a. Bina Muallaf
b. Dai Pendamping Muallaf
c. Bantuan Fasilitas Ibadah
d. Pemberdayaan Muallaf
7. Pesantren Berdaya
15
Kepala Pusat Pengembangan Penelitian dan Pendidikan Pelatihan
Kementerian Agama H. Abdul Jalil mengatakan, jumlah santri pondok
pesantren di 34 provinsi di seluruh Indonesia mencapai 3,65 juta yang
tersebar di 25.000 pondok pesantren. Meski sebagian masih menerapkan
sistem pendidikan tradisional namun perannya dalam kemajuan bangsa
sangat signifikan, baik era kemerdekaan hingga melahirkan tokoh nasional
era ini. Mayoritas sebarannya hingga kini masih mayoritas di pedesaan
dan pedalaman, maka kemandirian menjadi kemestian saat dihadapkan
dengan keterbatasan. Padahal, peran pesantren sangat signifikan dalam
memberantas kebodohan lewat jalur pendidikan atau setidaknya malah
menjadi problem solver bagi masyarakat sekitar.
Melalui program Pesantren Berdaya, meningkatkan peran dan kemandirian
pesantren adalah kemestian. Meningkatkan mutu kualitas pendidikan
sekaligus membangun pemberdayaan produktif pada sektor ekonomi dan
kemandirian yang berbasis pada potensi lokal. Kemandirian merupakan
kemuliaan bagi setiap muslim.
Untuk itu, melalui program PESANTREN BERDAYA, ZAKAT
& SEDEKAH ANDA turut memberdayakan pesantren-pesantren di negeri
ini.
Sasaran Program
a. Pesantren-pesantren pedalaman
16
b. Pusat pendidikan dan Panti asuhan di pedalaman
Bentuk Program
a. Pelatihan kemandirian pesantren
b. Bantuan Pemberdayaan Pesantren
c. Pembinaan Kemandirian Pesantren
8. Bahagiakan Yatim dan Dhuafa
Meski dengan kwantitas dan jumah yang padat, kisaran 232,516.8 juta
jiwa lebih. Namun secara kwalitas Menurut data dari Human Development
Indeks, Indonesia berada pada peringkat 108 di dunia dari segi Kualitas
SDM. Melalui program Bahagiakan Yatim dan Dhuafa, Laznas BMH
berupaya menjadi bagian untuk menjadi bagian agar anak-anak yatim dan
dhuafa mendapat hak dasar untuk terus berkembang dan meraih
kesempatan menjadi insan cemerlang dan masa depan yang cemerlang.
Melalui kerjasama dengan 245 Pusat Pendidikan Anak Sholah ( PPAS) di
wilayah pelosok di Indonesia, merupakan upaya untuk menyelamatkan
generasi masa depan bangsa. Mari istimewakan yatim dan dhuafa, seperti
halnya Rasulullah menyayangi dan mengasihi anak yatim. Keberadaanya
17
di tengah masyarakat bukanlah potret keluarga terpinggirkan dengan
atribut kemiskinan yang melekat. Justru menjadi peluang agar keberkahan
dan harmonisasi untuk saling menyayangi dan membahagiakan sesama.
Sasaran Program
a. Memuliakan anak yatim dan dhuafa adalah sunnah Rasulullah
b. Membantu anak yatim dan dhuafa untuk
mendapatkan kebahagiaan dan kemandirian
c. Desain pembinaan yang berkesinambungan bagi anak-
anak yatim dan dhuafa
Bentuk program
a. Beasiswa yatim dan dhuafa
b. Pelatihan ketrampilan yatim dan dhuafa
c. Belanja Ceria bersama yatim dan dhuafa
d. Wakaf Tunai untuk asrama yatim dan dhuafa
18
3.1 Kesimpulan
Baitul Maal Hidayatullah merupakan organisasi non profit yang tak lepas
dari akar sejarah pendirian Pondok Pesantren Hidayatullah di Balikpapan,
Kalimantan Timur. Berkhidmat memberdayakan masyarakat miskin
melalui pengelolaan dana sosial masyarakat (ZISWAF- Zakat, Infaq,
Sedekah, Wakaf) serta dana lain yang halal dan sesuai hukum dari
perseorangan, lembaga dan perusahaan.
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah merupakan
lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq,
sedekah, kemanusiaan, dan CSR perusahaan, dan melakukan distribusi
melalui program pendidikan, dakwah, sosial dan ekonomi secara nasional.
Ada 4 program utama yaitu program dakwah, program pendidikan,
program sosial kemanusiaan, dan program ekonomi. Program-program
Baitul Maal Hidayatulloh: (1) Program plus air bersih, (2) Suci hartaku
dengan zakat, (3) Senyum anak Indonesia, (4) Da’i tangguh, (5) Mapan
(mandiri terdepan), (6) Bina muallaf, (7) Pesantren berdaya, (8)
Bahagiakan yatim dan dhuafa.
3.2 Kritik dan Saran
Demikianlah paper yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah
khilaf, alfa, dan lupa.
21