JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA …lib.unnes.ac.id/2280/1/5489.pdf · semester IV Jurusan...
Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA …lib.unnes.ac.id/2280/1/5489.pdf · semester IV Jurusan...
i
PERBEDAAN KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE ANTARA LATIHAN
DIUMPAN MENYAMPING DAN DIUMPAN DEPAN BELAKANG
DALAM TENIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
TAHUN AKADEMIK 2008/2009
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Meka Yulianto
6301405037
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
SARI
Meka Yulianto, 2009. Perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan
kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?. 2.Manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?
Tujuan dalam penelitian ini : 1. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009. 2.Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Semester IV Jurusan Pendididkan Kepelatihan Olahraga rombel dua Tahun Akademik 2008/2009. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, jenis kelamin laki-laki dan dilatih oleh pelatih yang sama. Pengambilan sampel dengan purposive random sampling, yaitu dengan mengikutsertakan sebagian populasi berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu. Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara subjek matching yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama pada tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus abba, maka terbentuk dua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan yang setara. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pola M-S. Pengolahan data menggunakan penghitungan statistik dengan t-tes rumus pendek dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) 14
Setelah data dianalisis dengan penghitungan statistik, diperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 4,888 > 2,145 yang berarti ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis. Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis
Berdasarkan hasil penelitian di atas, bagi para pelatih, dosen atau guru serta pemain tenis sebaiknya lebih banyak memberikan dan menggunakan drive diumpan menyamping untuk melatih kemampuan melakukan drive dan untuk peneliti lain hasil ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Tanggal :
Menyetujui Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd Drs. Hermawan, M.Pd NIP. 19720815 199702 1 001 NIP. 195904011 98803 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan PKLO
Drs. Nasuka, M.Kes NIP. 19590916 198511 1 001
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Tanggal :
Panitia Ujian: Ketua Panitia, Sekretaris, Drs. Uen Hartiwan, M.Pd Drs. Nasuka, M.Kes NIP. 19530411 11830 1 001 NIP. 19590916 198511 1 001
Dewan Penguji,
1. Drs. Supriyadi, M.Pd (Ketua) NIP. 19470301 197301 1 001
2. Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd (Anggota) NIP. 19720815 199702 1 001
3 Drs. Hermawan, M.Pd (Anggota) NIP. 19590401 198803 1 001
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan lancar tanpa halangan yang berarti.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan
kesempatan penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES
yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan
skripsi.
4. Bapak Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah
sabar dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Drs. Hermawan, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah sabar
dan teliti dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulis
menyelesaikan skripsi.
vi
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman PKLO angkatan 2005 yang selalu memberikan motivasi
sehingga dapat tersusun skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian untuk penulisan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas segala
bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis,
Penulis mendoakan semoga amal dan bantuan bapak, ibu dan saudara
mendapat berkah yang melimpah dari Allah S.W.T.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca
Semarang, Agustus 2009
Penulis
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : ‘Hai orang-orang beriman! Mintalah pertolongan ( kepada Allah) dengan sabar
dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar’. (Qs. Al
Baqarah:153).
Persembahan :
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Papa dan Mama tercinta, adik dan
ummi dian yang selalu memberikan
semangat dan dukungan, dan
almamater FIK UNNES.
viii
DAFTAR ISI
SARI ........................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Permasalahan ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.4 Penegasan Istilah ...................................................................... 5
1.5 Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ........................................ 8
2.1 Landasan Teori ......................................................................... 8
2.1.1 Teknik Dasar Permainan Tenis Lapangan ........................ 9
2.1.2 Pengertian Drive ............................................................. 11
2.1.3 Macam-macam Drive ....................................................... 12
2.1.4 Teknik Drive .................................................................... 13
2.1.4.1 Pegangan Drive .................................................. 13
2.1.4.2 Cara Berdiri ( Sikap ) ......................................... 16
2.1.4.3 Ayunan Kebelakang .......................................... 17
2.1.4.4 Ayunan Kedepan ............................................... 19
2.1.4.5 Saat Pukulan ( Impact ) ...................................... 21
2.1.4.6 Gerakan Lanjutan ( Follow Through ) ................ 22
2.1.5 Latihan Drive Diumpan Menyamping ............................. 24
2.1.6 Latihan Drive Diumpan Depan Belakang ......................... 25
ix
2.2 Hipotesis ................................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 28
3.1 Populasi ..................................................................................... 28
3.2 Sampel Penelitian ...................................................................... 29
3.3 Variabel Penelitian .................................................................... 29
3.3.1 Variabel Bebas ................................................................. 30
3.3.2 Variabel Terikat ............................................................... 30
3.4 Rancangan Penelitian ................................................................. 30
3.5 Metode Penelitian ...................................................................... 31
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................. 32
3.7 Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 34
3.7.1 Persiapan Penelitian ......................................................... 34
3.7.2 Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 34
3.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian ............................ 36
3.8.1 Faktor Kesungguhan ........................................................ 36
3.8.2 Faktor Penggunaan Alat ................................................... 36
3.8.3 Faktor Pemberian Materi .................................................. 37
3.8.4 Faktor Kemampuan Sampel ............................................. 37
3.9 Analisis Data .............................................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 40
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 40
4.2 Pembahasan ................................................................................ 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 43
5.1. Simpulan .................................................................................... 43
5.2 Saran .......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 44
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Genggaman eastern ................................................................................. 14
2. Genggaman continental .......................................................................... 15
3. Genggaman westrn .................................................................................. 16
4. Posisi siap ............................................................................................... 17
5. Gerak ayunan ke belakang forehand drive ............................................... 18
6. Gerak ayunan ke belakang backhand drive .............................................. 19
7. Gerak ayunan ke depan forehand drive .................................................... 20
8. Gerak ayunan ke depan backhand drive .................................................. 21
9. Memukul bola pada puncak melambungnya ............................................ 22
10. Ayunan lanjutan forehand drive ............................................................ 23
11. Ayunan lanjutan backhand drive ............................................................ 24
12. Rancangan Penelitian ............................................................................ 30
12. Persiapan Tes ......................................................................................... 81
13. Pencatat nilai tes drive ............................................................................ 81
14. Pengumpan tes drive .............................................................................. 82
15. Sample pada waktu memukul ................................................................ 82
xi
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Tabel penghitungan statistik dengan pola M-S ......................................... 38
2. Daftar nama sample ................................................................................ 45
3. Hasil tes awal ( pre test ) forehand drive ................................................ 46
4. Hasil tes awal ( pre test ) backhand drive ................................................. 47
5. Hasil tes awal drive .................................................................................. 48
6. Rangking hasil tes awal ............................................................................ 49
7. Rumus pasangan abba .............................................................................. 50
8. Daftar kelompok berdasarkan tes awal ..................................................... 51
9. Penghitungan statistic berdasarkan tes awal.............................................. 52
9. Hasil tes akhir ( post test ) forehand drive kelompok eksperimen ............ 53
10.Hasil tes akhir ( post test ) backhand drive kelompok eksperimen ............ 54
11. Hasil tes akhir drive kelompok ekperimen ............................................... 55
12. Hasil tes akhir ( post test ) forehand drive kelompok kontrol ................... 56
13.Hasil tes akhir ( post test ) backhand drive kelompok kontrol ................... 57
14. Hasil tes akhir drive kelompok kontrol .................................................... 58
10. Hasil tes akhir antara kelompok eksperimen dan kontrol ........................ 59
11. Penghitungan statistik dari hasil tes akhir ................................................ 60
12. Tabel nilai-nilai ...................................................................................... 64
13. Daftar nama dosen pembimbing dan petugas lapangan ............................ 65
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1. Penghitungan ststistik .............................................................................. 61
2. Uji perbedaan mean ................................................................................. 63
3. Surat usulan dosen pembimbing .............................................................. 66
4. Surat keputusan dekan fakultas ilmu keolahragaan .................................. 67
5. Surat permohonan ijin penelitian pendidikan ........................................... 68
6. Sertifikat kalibrasi roll meter .................................................................... 69
7. Program latihan ....................................................................................... 71
8. Petunjuk pelaksanaan tes drive ................................................................. 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tenis merupakan olahraga yang semakin diminati oleh masyarakat.
Perkembangan ini disebabkan oleh karena tenis merupakan salah satu cabang
olahraga yang dapat di mainkan oleh semua orang mulai dari anak-anak, orang
dewasa sampai orang tua. Tenis telah mencapai tahap perkembangan yang sangat
pesat dan menarik perhatian banyak orang. Pertandingan tingkat dunia banyak
diselenggarakan sehingga mendorong meluasnya permainan olahraga ini ke
seluruh dunia hingga akhirnya banyak yang gemar bermain tenis. Mereka berlatih
dengan beragam tujuan, ada yang untuk menjaga kesehatan, berekreasi, pergaulan
dengan orang lain dan tidak sedikit untuk mencapai prestasi.
Olahraga tenis dalam pengembangan dan peningkatanya mencakup
beberapa aspek yaitu aspek fisik, aspek teknik, aspek taktik dan aspek psikis.
Khususnya aspek teknik, seorang pemain dituntut untuk menguasai teknik-teknik
dengan baik.
Selain itu para pelatih juga harus memperhatikan tingkat kebugaran
para pemain apabila tingkat kebugaran pemain masih kurang dalam arti sedang
berarti harus ditingkatkan tingkat kebugarannya lalu ditingkatkan latihan teknik,
taktik, mental dan kondisi fisik.
Dalam permainan tenis teknik dasar merupakan penentu bagi kelanjutan
keberhasilan dalam menguasai permainan tenis. Teknik dasar harus diketahui,
dipelajari, dimengerti dan dipraktekkan dengan benar, sehingga dapat menghidari
1
2
kesalahan-kesalahan cara memukul bola dalam permainan tenis. Robert Scharff
(1981 : 24) menyatakan ada beberapa jenis pukulan ”Ada empat jenis pukulan
dalam permainan tenis, yaitu : serve, forehand drive, backhand drive dan volly.”,
sedangkan menurut Yudoprasetio (1981 : 43) menjelaskan sebagai berikut,
”Pukulan dalam permainan tenis digolongkan dalam tiga golongan yaitu:
Groundstroke, Volly dan Overhead Stroke”, dengan demikian, dalam usaha
pengembangan teknik, latihan penguasan pukulan dasar merupakan salah satu
landasan yang penting karena dengan teknik pukulan yang baik dan benar dapat
meningkatkan kemampuan bermain secara optimal, maka seorang petenis harus
dapat mengusai pukulan-pukulan tersebut untuk bermain tenis dengan baik.
Pukulan yang harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu dalam tenis
adalah pukulan drive. Pukulan drive merupakan pukulan yang penting untuk
dikuasai karena pukulan ini merupakan dasar dari pukulan lain dalam permainan
tenis. Sedangkan yang dimaksud dengan drive itu sendiri adalah suatu pukulan
yang dilakukan terhadap bola yang sudah menyentuh lapangan. Drive yang
dilakukan terhadap bola disamping kiri pemain yaitu backhand drive dan drive
yang dilakukan terhadap bola disamping kanan pemain yaitu forehand drive.
Yudoprasetio (1981 : 60 ) mengatakan bahwa drive adalah pukulan bagi
para pemain, yang dalam permainan mereka mengambil tempat disekitar garis
belakang (base line), untuk mempersiapkan serangan. Orang yang belajar tenis,
pertama-tama harus belajar melaksanakan drive dan selanjutnya berusaha keras
untuk menguasai drive dengan cara berlatih dan tekun. (1981 : 60), sedangkan
3
menurut Scharff pengertian drive yaitu pukulan yang keras sekali pada bola yang
melambung, forehand dan backhand.
Drive terdapat dua jenis pukulan yaitu forehand drive dan backhand drive.
Forehand drive adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk mengenai bola yang
datang di sebelah kanan seorang pemain dan di sebalah kiri pemain yang kidal.
(Scharff, 1981:148), sedangkan Jim Brown (2002 : XI) dalam bukunya “Tenis
Tingkat Pemula” forehand drive adalah Pukulan yang dilakukan oleh pemain
tangan kanan pada bola yang berada di sisi kanan tubuhnya; atau pukulan yang
dilakukan oleh pemain kidal pada bola yang berada di sisi kiri tubuhnya.
Pendapat tentang backhand drive seperti yang dinyatakan Jim Brown
(2002 : XI) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan
kanan dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang
dilakukan oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah
kanan, sedangkan menurut Scharff (1981 : 146) backhand drive adalah pukulan
yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain
yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.
Adapun macam-macam variasi latihan dalam drive misalkan latihan drive
diumpan menyamping dan diumpan depan belakang. Latihan drive diumpan
menyamping yang dimaksud adalah latihan yang diterapkan dalam meningkatkan
penguasaan pukulan drive latihan dengan menggunakan arah kesamping kanan
dan kiri dalam permainan tenis dengan pemain berada di baseline.
Sedangkan variasi latihan drive pada posisi pemain maju mundur adalah
seperti yang telah dikemukakan oleh Handono Murti (2002 : 31-39), bahwa begitu
4
bola diarahkan pada daerah depan, maka dapat dipukul dengan langkah-langkah
kecil dan posisi badan menyamping. Latihan ini merupakan latihan dalam
kemampuan mengarahkan pukulan arah sasaran jatuhnya bola
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian
dengan judul ”perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan
belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa
putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik
2008/ 2009”.
Sebagai alasan pemilihan judul penelitian tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
1.1.1 Drive merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dalam
permainan tenis.
1.1.2 Drive merupakan pukulan yang dominan digunakan diantara pukulan
dasar yang lain.
1.1.3 Perlu dicari metode melatih yang paling cocok untuk melatih Drive
sehingga akan lebih efektif dan efisien.
1.2 Permasalahan
Sesuai dengan judul di atas maka timbul suatu pemikiran bagi penulis
untuk meneliti masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apakah ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan
diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada
5
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/ 2009?
1.2.1 Manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan
diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/ 2009?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan
diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/ 2009.
1.3.2 Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan
drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang
dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
1.4 Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran dalam memberi pengertian yang
dimaksud dalam judul skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah
yang dianggap penting, dengan demikian ada kesamaan pendapat dalam
memberikan penafsiran.
6
1. 4.1 Perbedaan.
Perbedaan menurut Poerwodarminto (1992:105) adalah suatu yang
menjadikan berlainan antara ke dua hal. Perbedaan dalam penelitian ini
adalah suatu yang menjadikan berlawanan antara dua hal yang diakibatkan
latihan untuk memperoleh hasil maksimal dalam kemampuan melakukan
drive pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
1.4.2 Kemampuan Melakukan Drive
Kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2003 : 707 )
adalah kesanggupan atau kecakapan.
Kemampuan melakukan dalam penelitian ini adalah kesanggupan
atau kecakapan mekakukan drive diumpan menyamping dan diumpan
depan belakang .
1.4.3 Latihan
Pengertian latihan diumpan menyamping dan diumpan depan
belakang dalam penelitian ini adalah suatu bentuk perlakuan untuk
memperoleh kemampuan dalam melakukan drive.
1.4.4 Mahasiswa Semester IV
Mahasiswa semester IV yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa smester IV rombel 2 karena dari hasil ramdom dalam teknik
pengambilan sampel, karena mahasiswa semester IV ada 4 rombel.
7
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan:
1.5.1 Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori di bidang
kepelatihan olahraga tenis, khususnya di Fakultas Ilmu Keolahragaan.
1.5.2 Dapat memberikan informasi kepada mahasiswa atau yang berkeinginan
mempelajari tenis mengenai peranan metode latihan diumpan menyamping
dan diumpan depan belakang sehingga dapat memotivasi mereka untuk
bersungguh-sungguh dalam mempelajari tenis.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
Tenis adalah sebuah olahraga yang menggunakan raket dan bola dan
dimainkan di sebuah lapangan yang di bagi menjadi dua oleh sebuah jaring.
Olahraga ini mempunyai lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran panjang 23,77 m dan untuk ukuran lebar yaitu untuk lebar lapangan
tunggal 8,23 m dan untuk lapangan ganda lebarnya 10,97 m. Lapangan terbagi
menjadi dua bagian yang sama panjang dengan dipisahkan oleh net yang
melintang di tengah-tengah lapangan dengan tinggi di bagian tengah 0,91 m dan
pada tiap-tiap tiang net 1,067 m. Permainan ini dilakukan di atas lapangan dengan
permukaan keras (hard court) maupun lapangan rumput (grass court).
Tenis bisa dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan dalam
permainan tunggal, baik tunggal putra maupun tunggal putri. Bisa juga dimainkan
dalam permainan ganda baik ganda putra maupun campuran. Peralatan yang
dibutuhkan untuk bisa memainkan olahraga ini adalah raket dan bola khusus
untuk permainan tenis.
Penguasaan teknik dasar dan teknik-teknik pukulan yang baik merupakan
salah satu landasan yang sangat penting agar dapat meningkatkan prestasi dalam
bermain tenis. Untuk dapat bermain tenis dengan baik dan berprestasi optimal,
seorang pemain harus menguasai teknik dasar dan teknik berbagai jenis pukulan
yang ada disamping harus memiliki kemampuan fisik yang tepat dan mental
8
9
bertanding yang kuat. Untuk meningkatkan prestasi permainan tenis, pemain
harus bisa menguasai teknik dasar dan teknik-teknik pukulan dengan baik.
2.1.1 Teknik Dasar Permainan Tenis Lapangan
Dalam bermain tenis yang baik dan benar, teknik dasar dalam bermain
harus benar-benar di kuasai oleh pemain. Menurut Bey Magethi (1990: 31)
apapun tingkatan permainan anda, ada beberapa prinsip dasar yang harus anda
kuasai dalam bermain tenis. Teknik pukulan yang bagus didasarkan pada
memukul pada tempat dan waktu yang tepat, tetapi yang penting anda harus
berada dalam keseimbangan yang baik, bergerak dengan baik kearah bola, dan
mengerti dimana bola dan raket akan bertemu dan membuat titik pertemuan (titik
kontak) sehingga anda dapat menghasilkan pukulan yang keras dan terarah.
Lardner (1987: 9) menyebutkan bahwa ada 6 macam pukulan dasar dalam tenis
yaitu; forehand, backhand, service, volley, lob dan smash. Sedangkan menurut
Yudoprasetio (1981: 43), pukulan-pukulan dalam tenis lapangan digolongkan
dalam tiga golongan yaitu ground stroke, volley dan overhead stroke. Pendapat
lain, pukulan yang harus dikuasai dalam permainan tenis lapangan ada beberapa
macam, yaitu: serve, forehand dan backhand drive, volley, smash, dropshot dan
lob. Diantara pukulan tersebut terdapat empat pukulan dasar dalam permainan
tenis lapangan. Pendapat lain dikemukakan oleh Scharff (1981: 24) yaitu ada
empat jenis pukulan dasar yaitu; serve, forehand drive, backhand drive dan volley.
Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis pukulan dasar
dalam permainan tenis, yaitu forehand, backhand, volley, serve, smash dan lob
dengan penjabaran lebih lanjut di bawah ini.
10
Pukulan forehand menurut Ladrner (1987: 31) adalah merupakan pukulan
yang paling umum dipakai dalam tenis. Sedangkan Scharff menyebutkan
”Forehand drive adalah yang penting bagi seorang pemula. Tujuannya ialah
mengembalikan pada sisi badan sebelah kanan pada orang biasa dan sebelah kiri
pada orang kidal.
Pukulan backhand drive seperti yang dinyatakan Jim Brown ( 2002 : XI )
backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan dengan
lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan oleh
pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan, sedangkan
menurut Scharff (1981 : 146 ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan
rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai
tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.
Pukulan servis adalah pukulan yang sangat penting dalam permainan
karena selain sebagai pukulan pembuka, saat ini servis juga di gunakan untuk
memenangkan suatu permainan (Katili, 1976: 57)., sedangkan Scharff (1981: 60)
menyebutkan servis adalah pukulan untuk memulai permainan. Ini merupakan
suatu pukulan dimana pemain seluruhya menguasai bola.
Pukulan volley menurut Lardner (1987: 62) adalah suatu cara memukul
sebelum bola mental di lapangan, umumnya terjadi di wilayah dekat net. Volley
dimainkan sebelum bola memantul di lapangan sehingga pemain harus dapat
menentukan titik kontak yang tepat antara raket dengan bola. (Bey Magethi,
1990:34)
11
Lob merupakan pukulan lamban yang digunakan untuk memaksa pemain
yang bermain agresif di depan net untuk mundur dari posisinya yang menyerang
dari depan net. Lob juga dapat memberi waktu untuk bernafas dan merubah
keadaan apabila anda tertekan di bagian belakang lapangan. Juga dapat merubah
posisi pemain dari posisi bertahan menjadi posisi menyerang (Bey Magehti, 1990
: 79). Sedangkan menurut Mottram (1986: 85) pukulan lob adalah pukulan yang
naik ke udara dan diarahkan supaya jatuh sedekat mungkin dengan baseline
lawan.
Pukulan overhead smash adalah pukulan yang dilakukan terhadap bola
yang berposisi agak tinggi di atas kepala (Katili, 1976 : 57), sedangkan menurut
Scharff (1981:85), overhead smash adalah pukulan untuk mematikan, dan smash
yang cermat dan gigih adalah jawaban atas lob lawan.
2.1.2 Pengertian Drive
Pukulan drive merupakan pukulan yang penting untuk dikuasai karena
pukulan ini adalah pukulan dasar dari pukulan yang lain dalam tenis. Sedangkan
yang dimaksud disini adalah suatu pukulan yang dilakukan terhadap bola yang
sudah menyentuh tanah.
Yudoprasetio, (1981 : 60) mengatakan bahwa Drive adalah pukulan bagi
para pemain, yang dalam permainan mereka mengambil tempat disekitar garis
belakang (base line), untuk mempersiapkan serangan. Orang yang belajar tenis,
pertama-tama harus belajar melaksanakan drive dan selanjutnya berusaha keras
untuk menguasai drive dengan cara berlatih dan tekun.
12
2.1.3 Macam-macam Drive
Dalam drive ada dua pukulan yang harus dikuasai yaitu forehand drive
dan backhand drive, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.1.3.1 Forehand drive
Forehand drive adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk mengenai bola
yang datang di sebelah kanan seorang pemain dan di sebalah kiri pemain yang
kidal. (Scharff, 1981:148), sedangkan menurut Jim Brown (2002 : XI)
mengatakan forehand drive adalah Pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan
kanan pada bola yang berada di sisi kanan tubuhnya; atau pukulan yang dilakukan
oleh pemain kidal pada bola yang berada di sisi kiri tubuhnya. Dengan menguasai
dan mempelajari forehand drive dengan baik dan benar, maka akan berpengaruh
banyak terhadap pukulan yang lainya dalam tenis lapangan.
2.1.3.2 Backhand Drive
Backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan.
Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi
kanan pemain kidal. ( Scharff, 1981:146 ) Sedangkan menurut Jim Brown ( 2002 :
XI ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan
dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan
oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa forehand drive
adalah suatu pukulan dalam tenis lapangan yang dilakukan dengan ayunan,
menyamping secara penuh ke kanan kemudian raket diayunkan kedepan untuk
memukul bola secara datar diatas net setelah memantul sekali di lapangan.
13
Sedangkan backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka
badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau
pada sisi kanan pemain kidal.
2.1.4 Teknik Drive
Drive mempunyai bebarapa teknik mulai dari pegangan raket, cara berdiri,
ayunan kebelakang, ayunan ke depan, saat pukulan (impact) sampai gerakan
lanjutan. (Schraff, 1981:29). Untuk lebih jelasnya maka diuraikan satu-persatu
seperti berikut ini :
2.1.4.1 Pegangan Drive.
Dalam permainan tenis, raket dipegang dengan jari-jari dan telapak tangan
kanan atau kiri. Suatu pukulan yang tepat dan baik, karena menggunakan
pegangan yang benar dan tepat. Pegangan yang benar dan tepat memperoleh rasa
pegangan yang enak ditangan dan dapat memukul bola kearah yang dikehendaki.
Ada tiga macam gengaman yang digunakan untuk melakukan drive yaitu
“Eastern, Continental dan Western. (Schraff, 1981:24).
2.1.4.1.1 Genggaman Eastern.
Eastern grip diperoleh dengan memegang leher (throat) dari raket dengan
tangan kiri dan merentangkanya ke depan badan anda dengan pangkal gagang ke
jurusan anda. Permukaan raket harus membentuk sudut siku dengan tanah. Pegang
raket dengan tangan kanan, sehingga ruas belakang ibu jari berada di bagian atas
dari raket sekitar 1/8 inci sebelah kiri dari pertengahanya. Ini berarti bahwa bentuk
huruf V antara telunjuk dan ibu jari berada pada bagian atas dari bidang rata dari
14
gagang. Telapak tangan harus dekat pada bagaian yang rata dengan gagang itu.
Seumpamanya kita “berjabat tangan” dengan raket itu. (Schraff, 1981:26).
Selain itu pegangan eastern mempunyai kelebihan yaitu menguntungkan
untuk memukul bola-bola tinggi maupun rendah dalam tenis. Sedangkan
kelebihan lain pegangan ini, bukan saja melayani bola yang mengandung berbagai
macam putaran, melainkan memberikan pula pukulan top spin, flat, slice dan
chop. (Gambar 1 )
Gambar 1.
Genggaman Eastern Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:25
2.1.4.1.2. Genggaman Continental
Pegangan dengan menggunakan gengaman continental pelaksanaanya,
“gagang itu diputar sekitar seperdelapan putaran ( untuk orang biasa arah lawan
gerak jarum jam bagi orang kidal arah gerak jarum jam. (Schraff, 1981:26).
“Continental grip, dengan meletakkan raket pada sisi dan kemudian
memungutnya”. (Schraff, 1981:27) (Gambar 2)
15
Gambar 2. Genggaman Continental
Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:27
2.1.4.1.3 Genggaman Western
Memgang raket dengan pola western yang paling mudah adalah dengan
meletakan raket di tanah dan kemudian memungutnya. (Schraff, 1981 : 28). Cara
ini baik untuk bola tinggi dan bola setinggi pingang namun sukar untuk bola yang
rendah. (Gambar 3)
Gambar 3.
Genggaman Western Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:28
16
Pegangan yang cocok untuk forehand drive adalah pegangan eastern.
Sedangkan untuk backhand drive adalah pegangan continental, dengan
menggunakan pegangan yang benar maka permainanya akan baik dan
mempunyai power yang lebih besar.
2.1.4.2 Cara Berdiri ( Sikap )
Untuk melakukan tiap pukulan sebelumnya mengambil posisi siap untuk
melakukan pemukulan. Robert Scharff (1981:29) memaparkan bagaimana posisi
siap forehend drive maupun backhand drive yaitu “Menghadap net sepenuhnya
dengan dengan dua kaki mengangkang santai dan dengan berat badan sama berat
pada kedua belah kaki. Ayunkan leher raket ditangan kiri dan arahkan kepalanya
ke net. Mata harus terus tertuju kebola. Badan tetap santai, lutut sedikit ditekukan
dan punggung sebelah atas lurus sementara agak membungkuk. Tiap selesai
memukul anda harus kembali keposisi begini. Dari posisi siaga ini bebas untuk
berputar dan bergerak ke semua penjuru.” (Gambar 4)
Gambar 4. Posisi Siap
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:15)
17
2.1.4.3 Ayunan Ke Belakang
Ayunan belakang forehand drive yaitu sambil berdiri dan berputar, ayunkan
raket belakang dengan gerakan rata, lurus ke belakang dan horizontal dari tangan.
Pindahkan berat badan berangsur-angsur ke kaki belakang. Gerakan ini serentak
dan bersamaan dengan laju bola yang datang. Panjang tarikan ke belakang, berat
badan harus terus berpindah ke kaki kanan, lutut membengkok sedikit sementara
mata menatap bola yang datang. Kalau ada waktu tariklah raket sejauh mungkin
ke belakang. (Scharft, 1981 : 30)
Lengan kiri juga mempunyai peran penting dalam ayunan badan untuk
keseimbangan dan harus bergerak bebas. Ayunan belakang dan gerakan kaki
harus segera dimulai, begitu arah dan kecepatan bola telah dapat dipastikan. Ini
berarti bahwa hal ini harus dilakuakan apabila terjadi serve dan pengembalian
bola masih di udara. Bola lawan tidak boleh dibiarkan melambung pada daerah
kita sebelum kita mempersiapkan ayunan belakang. Ayunan belakang harus
dikuasai penuh, lancar dan tepat pada waktunya untuk memberi waktu kepada
tubuh kita dan raket bergerak ke depan untuk memukul bola. (Gambar 5)
18
Gambar 5.
Gerak Ayunan Ke Belakang Forehand Drive Sumber : Jim Brown, Tenis Tingkat Pemula, 2002:32
Sedangkan untuk backhand drive yaitu mulai pukulan itu dengan memutar
bahu ke arah net. Gerakan berputar ini mulai pada waktu kepala raket mulai
berayun kebelakang pada setinggi pinggul. Tangan kiri membawa raket ke
belakang, sedangkan tangan kanan berrgeser ¼ putaran kekiri untuk perubahan
genggaman, dengan kembalinya raket putarlah kaki kiri. Setelah ayunan belakang
hampir selesai, raket harus berada dibelakang, lutut sedikit ditekuk, mata dan
kepala kedepan, sedangkan kedua bahu berputar dari arah net. Sebetulnya badan
harus berputar jauh ke kiri, seakan-akan punggung hampir setengah putaran dari
net. ( Scharft, 1981 : 48 ). ( Gambar 6 )
19
Gambar 6 Gerak Ayunan Ke Belakang Backhand Drive
Sumber: Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:84)
2.1.4.4 Ayunan Ke Depan
Ayunan ke depan foprehand drive dimulai dengan menurunkan raket sedikit
lebih rendah dari bola yang akan dipukul, dan diawali dengan melangkahkan kaki
ke kiri ke muka, bahu kiri harus sudah terarah kejaring dan sekaligus diikuti
ayunan lengan ke depan dibarengi dengan pemutaran badan ke kiri
Setelah ayunan ke belakang berakhir dengan daun raket yang berposisi
dibawah tinggi pemantulan bola yang akan dipukul. Daun raket yang akan
memukul bola sedikit dicondongkan kemuka. Selesai pemukulan bola, daun raket
harus bergerak sesuai dengan jurusanya. (Gambar 7)
20
Gambar 7. Ayunan Ke Depan Forehand Drive
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:80&84)
Gerak memutar daun raket mengitari bola bagian atas, tidak dilaksanakan
dengan memutar pergelangan tangan namun dengan memutar lengan bagian
bawah sedangkan tangan menggenggam raket dengan erat, sedangkan untuk
backhand drive lepaskan tangan kiri dari leher raket, lalu ayunkan lengan berserta
raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau
sedikit dibawahnya. Gerakan ini jangan pula dilebih-lebihkan, nanti akan terjadi
spin terlalu banyak.begitu raket mendekatri titik benturan, berat badan berangsur-
angsur bergeser ke bagian depan dari kaki kanan. Pergelangan harus lurus dan
siku sedikit tertekuk dan dekat ke badan sampai bola terpukul. (Gambar 8)
21
Gambar 8 Ayunan Ke Depan Backhand Drive
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:32)
2.1.4.5 Saat Pukulan (Impact)
Perkenaan raket dengan bola, merupakan kelanjutan dari gerakan ayunan
kedepan. Sewaktu raket mengayun ke depan menemui bola, kepala raket harus
berada ketinggian bola dan rata datar pada saat benturan. Tepat pada saat itu raket
harus dipegang lebih erat dan terus demikian selama pemukulan itu berlangsung.
Hal itu dimaksudkan untuk penguasaan terhadap bola. Harus selalu diusahakan
agar senar raket mengenai bola tepat pada bagian tengahnya dan pada ketinggian
pingang, tekuklah lutut sampai setinggi bola. Sebaliknya apabila bola itu
melambung tinggi, mundurlah sedikit dan biarkan bola jatuh setinggi pinggang.
Sedapat mungkin bola harus dikenakan pada puncak tertingginya dan antara ujung
kaki dan pertengahan pinggang. (Gambar. 9)
22
Gambar 9.
Memukul Bola pada Puncak Melambungnya Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:32
2.1.4.6 Gerakan Lanjutan (follow through)
Bagian akhir ayunan memukul bola disebut follow through, ini dibutuhkan
untuk mempengaruhi panjangnya maupun arah bola pada pukulan drive.
Ayunan lanjutan pada forehand drive, setelah bola berbenturan dengan raket
ayunan lanjutan dilakukan. Ayunan lanjutan dilakukan dengan lengan agak
diluruskan dan tangan memgang raket kira-kira setinggi bahu kiri. Daun raket
tegak lurus pada lapangan. Badan dibungkukan dan lutut yang dibengkokan tidak
boleh diluruskan sebelum ayunan ini selesai. (Gambar 10)
23
Gambar 10
Ayunan lanjutan Forehand Drive Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:30
Sedangkan untuk backhand drive, setelah berbenturan dengan bola, raket
dan badan harus mengikuti jalan bola. Setelah lengan direntangkan ke bola, boleh
berputar ke kakan. Hal ini menyebabkan raket berada di atas lengan yang
mengakibatkan pula terjadinya topspin. Proses lanjutan ini berakhir jika raket
mencapai setinggi bahu atau sedikit agak tinggi dan jika tangan berada diatas.
Lengan kiri berfungsi sebagaipengimbang dan menyebabkan gerakan lanjut lebih
bebas dan sempurna. Pada akhir ayunan, berputarlah pada akaki kanan untuk
mengembalikan kedua belah kaki, lutut, pinggul, lengan bahu, mata kepala dan
raket ke sikap siap. (Gambar 11)
24
Gambar 11 Ayunan Lanjutan Backhand Drive
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:84&85)
2.1.5 Latihan Drive Diumpan Menyamping
Latihan drive diumpan menyamping yang di maksud adalah latihan yang
diterapkan dalam meningkatkan penguasaan pukulan drive latihan dengan
menggunakan arah kesamping kanan dan kiri dalam permainan tenis dengan
pemain berada di baseline.
Latihan drive diumpan menyamping mengandung pengertian bahwa dalam
latihan drive dapat dilakukan dengan latihan dengan bola yang diumpan kemudian
dipukul dengan mengarahkan bola di sasaran drive yang merupakan variasi
bentuk latihan untuk meningkatkan penguasaan bola dengan diumpan
menyamping pada daerah baseline. Untuk arah bola yang sudah diumpan sesuai
arah menyamping kemudian dipukul ke daerah yang telah ditentukan secara
berulang-ulang dalam satu tahap.
25
Keuntungan kemampuan latihan diumpan menyamping yaitu bola lebih
mudah untuk dipukul, posisi pemain tidak terlalu banyak bergerak, mempunyai
motivasi yang kuat karena ada teman yang mengumpannya, secara teknis dapat
meningkatkan mutu pukulan drive, waktu penguasaan teknik drive relatif lebih
cepat, faktor kesulitannya relatif lebih sedikit, frekuensi saat melakukan teknik
pukulan lebih cepat dan banyak serta pemain tidak cepat lelah karena tidak
mengalami banyak pergerakan.
Kerugian latihan drive diumpan menyamping adalah subjek dalam
melakukan latihan akan merasa cepat jenuh, karena hanya melakukan satu
gerakan pukulan drive saja, dan arahnya hanya kesamping kanan dan kiri saja.
2.1.6 Latihan Drive Diumpan Depan Belakang
Latihan drive diumpan depan belakang adalah memukul bola dengan
bergerak maju mundur dan mengarahkan bola pada daerah yang telah di tentukan
secara berulang-ulang dalam satu tahap.
Variasi latihan drive pada posisi pemain maju mundur adalah seperti yang
telah dikemukakan oleh Handono Murti (2002 : 31-39), bahwa begitu bola
diarahkan pada daerah depan, maka dapat dipukul dengan langkah-langkah kecil
dan posisi badan menyamping . Latihan ini merupakan latihan kemampuan
mengarahkan pukulan arah sasaran jatuhnya bola. Yang perlu diperhatikan pada
setiap bola yang akan dipukul adalah jangan sampai setiap bola yang datang
dipukul dengan keras dan cepat saja tanpa mengabaikan kontrol masuknya. Agar
bola dapat dipukul dengan tepat adalah dengan cara dekati bola sampai
26
sedemikian rupa sehingga pada saat memantul ke atas, lakukan pukulan. Pada saat
posisi siap pukul, posisi kaki kiri di depan. Tekuk ke dua kaki dengan berat badan
bertumpu pada kaki kiri. Setelah melakukan penyesuaian langkah dengan posisi
pemain badan menyamping dan sudah pada posisi siap memukul, ikuti dengan
langkah kaki kanan sebagai akhiran. Setelah melakukan pukulan dengan posisi
pemain maju dilanjutkan dengan mempersiapkan pukulan selanjutnya dalam hal
ini posisi pemain mundur. Jangan menebak ketika bola datang melainkan
membaca bola dengan akurat.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa latihan drive diumpan depan
belakang adalah merupakan salah satu bentuk variasi latihan guna menambah atau
meningkatkan kemampuan pukulan bola. Dalam hal ini, bola yang dipukul dan
diarahkan pada daerah sasaran yang dilakukan secara berulang-ulang dalam satu
tahap latihan.
Keuntungan kemampuan latihan diumpan depan belakang yaitu dapat
melatih fisik dan melatih stamina stamina sehingga dalam bermain tenis tidak
cepat lelah.
Kerugian latihan drive diumpan depan belakang adalah bola belum sulit
dikuasai, cepat menghabiskan tenaga sehingga pemain mengalami kelelahan yang
berat dan penguasaan terhadap bola kurang baik.
27
2.2 Hipotesis
Menurut Sutrisno Hadi (1994 : 257), hipotesis adalah : ”Pernyataan yang
masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya”. menurut
Suharsimi Arikunto (1996:67), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sesuai
keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan anggapan
atau dugaan sementara atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada
dalam penelitian, yang masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui perhitungan
statistik dari data yang diperoleh.
Berdasarkan hasil analisis dari kedua pukulan bahwa pada drive diumpan
menyamping, bola lebih mudah terkontrol untuk menempatkan bola, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
2.2.1 Ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan
menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa
putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun
Akademik 2008/ 2009
2.2.2 Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan
depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/ 2009.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan syarat mutlak di dalam suatu penelitian
ilmiah. Berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung
jawaban metodologi penelitiannya. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat
dan mengarah pada tujuan serta dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Metodologi penelitian yang seperti kita kenal sekarang memberikan garis-
garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah
untuk manjaga agar penelitian yang dicapai dari suatu penelitian memiliki harga
ilmiaih yang setinggi-tingginya.
3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki.
Populasi dibatasi dengan sejumlah penduduk atau induvidu yang paling sedikit
mempunyai sifat yang sama” (Sutrisno Hadi, 1987 : 220), sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian,
apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang wilayah penelitiannya
merupakan penelitian populasi.
Dalam penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa putra Pendidikan
Kepelatihan Olahraga semester IV rombel dua tahun akademik 2008/2009.
28
29
3.2 Sampel Penelitian
Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah wakil populasi yang diteliti.
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel. Sedangkan Sutrisno Hadi (2000: 221) menyatakan
bahwa sampel adalah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Pendidikan
Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009 dari jumlah 40
mahasiswa dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang. Dalam
mengambil sampel penelitian menggunakan teknik random sampling, karena
mahasiswa semester IV ada 4 rombel sehingga untuk menentukanya
dengan cara random. Dari hasil ramdom ternyata yang digunakan adalah
mahasiswa semester IV rombel dua, selian itu juga menggunakan
purposive sampling karena pemilihan sekelompok subyek berdasarkan ciri-
ciri tertentu (Sutrisno Hadi, 2000:226) yaitu :
3.2.1 Usia 19-20 tahun
3.2.2 Sampel penelitian memiliki kemampuan yang sama
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi sebagai subyek penelitian
atau apa yang terjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996: 97). Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yakni sebagai
berikut:
30
3.3.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan drive diumpan
menyamping dan latihan drive diumpan depan belakang .
3.3.2 Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan melakukan drive
dalam tenis.
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang hendak menyelidiki
apakah ada perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Yang
menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan diumpan menyamping
dan latihan diumpan depan belakang, sedangkan variabel terikatnya adalah adalah
kemampuan melakukan drive dalam tenis. Secara grafis rancangan penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 12 Rancangan Penelitian
Pre
X2
X1
YX1
YX2
Post
31
3.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik eksperimen
adalah metode yang memberikan dan menggunakan sutau gejala yang disebut
latihan atau percobaan. Dengan adanya latihan tersebut akan terikat adanya
hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Sutrisno Hadi
(1987: 89) menyatakan bahwa salah satu tugas yang penting dalam riset ilmiah
adalah penetapan ada tidaknya hubungan sebab akibat antar fenomena dan
membuat hukum tentang hubungan sebab akibat. Metode eksperimen adalah
metode yang paling jitu untuk meneliti hubungan sebab akibat tersebut.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Matched Subject
Desaign” atau pola M-S, dengan pengertian : Matched Subject Desaign” yaitu
eksperimen yang menggunakan dua kelompok sampel yang sudah disamakan
subjek demi subyek sebelum perlakuan dilaksanakan. Yang disamakan adalah
salah satu variabel atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil
eksperimen yaitu variabel diluar atau faktor yang dieksperimenkan. (Sutrisno
Hadi, 1987: 278).
Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan
cara subjek matching ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir
sama pada tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus abba, maka terbentuk 2
kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan yang seimbang. Hal ini dapat
dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama.
32
Kedua kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang seimbang
diundi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama pada kedua
kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen mupun kelompok kontrol,
sehingga subjektifitas peneliti tidak akan masuk di dalamnya. Sehingga akan
dapat ditentukan kelompok mana yang kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol.
Ternyata dari hipotesis latihan drive diumpan menyamping lebih baik
untuk kemampuan melakukan drive daripada drive diumpan depan belakang.
Sedangkan untuk menentukan latihan dengan cara diundi setelah dibagi menjadi
dua kelompok yang mempunyai kemampuan yang seimbang. Setelah diundi
ternyata kelompok eksperimen akan diberikan latihan drive diumpan
menyamping, sedangkan kelompok kontrol diberikan latihan drive diumpan depan
belakang.
3.6 Instrumen penelitian
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.6.1 Tes drive
Test drive adalah suatu test untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam melakukan pukulan drive. Dalam hal ini penulis menggunakan Hewits
Achievement Test yang disusun kembali oleh James S. Bosco dan William F.
Gustafson (1983: 218). Tes ini mempunyai koefisian validitas 0,62 dan realibilitas
0,75.
33
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam
melakukan pukulan drive. Pada pelaksanaan instrument ini, semua sample
melakukan pukulan drive sebanyak 20 kali, pelaksanaannya sebagai berikut:
sebelum pelaksanaan, sample melakukan pemanasan selama 10 menit dan setelah
itu instruktur memperagakan tes. Kemudian tiap anak siap melakukan tes, dimulai
anak berdiri di belakang baseline dan di center mark kemudian memukul bola
yang diumpan instruktur. Bola harus masuk di atas net dan di bawah tali yang
direntangkan di atas net setinggi 2,13 m dari lantai. Hasil yang dicatat adalah
jumlah bola masuk ke petak penskoran seperti pada gambar berikut:
Gambar. Tes Penempatan drive Sumber : Chollins, D. Ray dan Hudges, Patrick B. A. Comprehensive Guide to Sport Skill Test & Measurment. (1987 : 433 )
34
3.7 Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilakanakan dalam tahap-tahap sebagai berikut:
3.7.1 Persiapan Penelitian
Penelitian mengambil sample dari mahasiswa putra Pendidikan
Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009.
3.7.2 Pelaksanaan Penelitian
Secara keseluruhan penelitian ini dilaksanakan selama hampir 6 minggu,
yang dimulai sejak tanggal 14 April 2009 sampai dengan 26 Mei 2009 yang
terdiri dari:
3.7.2.1 Test Awal (Pre Test)
Test awal (Pre Test) dilaksanakan untuk mendapatkan data awal tentang
kemampuan sampel dalam melakukan drive. Tes awal dilaksanakan pada tanggal
14 April 2009 di lapangan Fakultas Ilmu Keolahrahaan mulai pukul 15.30 wib
sampai selesai.
Pelaksanaan tes awal yaitu sampel melakukan drive sebanyak 20 kali yang
sebelumnya diberi kesempatan melakukan 2 kali pukulan drive sebagai
percobaan. Sebelum tes awal dimulai, terlebih dahulu diadakan persiapan yaitu
membuat batas garis untuk penempatan pukulan drive, menyiapkan petugas
pelaksana dan formulir pencatatan hasil drive serta alat-alat lain yang diperlukan.
Setelah itu sampel diberi penjelasan tentang petunjuk pelaksanaan tes drive
setelah melakukan pemanasan
35
3.1.2.2. Perlakuan
Pada prinsipnya perlakuan disini adalah pelaksanaan program latihan
untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan drive selama jangka waktu
tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan frekuensi latihan sebanyak 3
kali dalam satu minggu yaitu pada hari selasa, kamis dan jum’at.
Peneliti menetapkan waktu latihan sebanyak 16 kali pertemuan ditambah 1
kali untuk tes terakhir (Post Test). Pemberian latihan dimulai tanggal 16 April
2009 sampai dengan tanggal 22 Mei 2009. Jam latihan untuk hari selasa, kamis
dan jum’at pada pukul 15.30 wib.
Latihan dilakukan dengan tiga tahap yaitu :
3.1.2.2.1 Pemanasan
Pemanasan perlu dilakukan karena untuk menyiapkan kondisi badan
sebelum melakukan latihan. Pemanasan meliputi lari kelililng lapangan,
peregangan, melakukan stroke, dan latihan penunjang pukulan drive.
3.1.2.2.2 Latihan Inti
Latihan inti ditujukan untuk melaksanakan program latihan yang telah
disusun. Dalam latihan ini terbentuk dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
yang diberikan latihan diumpan menyamping dan kelompok kontrol yang diberi
latihan dengan diumpan depan belakang.
3.1.2.2.3 Latihan Penenangan
Penenangan bertujuan untuk memulihkan kondisi badan pada keadaan
setelah latihan sehingga ketegangan otot akan berkurang secara berangsur-angsur.
36
Dalam penenangan ini juga diberikan koreksi tentang kesalahan yang terjadi
selama latihan.
3.7.2.3 Tes Akhir (Post Test)
Setelah tes menjalani latihan selama 16 kali pertemuan maka pada tanggal
26 Mei 2009 diadakan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil latihan
yang dicapai tes dari tiap-tiap kelompok setelah melaksanakan program latihan.
Sama seperti halnya pada tes awal, pada tes akhir ini, pengukuran dilakukan
dengan menggunakan Hewits Achievement Test.
3.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian.
3.8.1 Faktor kesungguhan
Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing
sampel tidaklah sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi
dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan dosen
pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai.
3.8.2 Faktor penggunaan alat
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat-alat yang telah ditetapkan
dengan harapan dapat memperlancar jalannya penelitian Sebelum sampel diberi
perlakuan, terlebih dahulu penulis memberikan informasi dan untuk tidak
melakukan aktivitas yang melelahkan. contoh penggunaan alat-alat tersebut
sehingga di dalam pelaksanaan penelitian tidak terdapat kesalahan.
37
3.8.3 Faktor pemberian materi
Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar
dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian
materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksaan tes
diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar tentang
penggunaan masing-masing alat tersebut.
3.8.4 Faktor kemampuan sampel
Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik
dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan
alat tes.
3.9 Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang penting dalam penelitian karena
merupakan upaya dalam mencari dan menata data-data hasil penelitian secara
sistematis. Dengan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian
yang sudah dilaksanakan.
Setelah diperoleh hasil test akhir kemampuan drive yang terdapat pada
lampiran, maka perlu matching dengan selalu menggunakan rumus t-test pada
correlated sample. Untuk menyelesaikan ini ada dua rumus yang tersedia”. Diuji
signifikansinya dengan menggunakan rumus t-test dengan rumus pendek. Sutrisno
Hadi (1986 : 486) berpendapat: ”Analisa terhadap hasil eksperimen didasarkan
atas subyek". Kedua rumus itu adalah rumus panjang (long method) dan rumus
pendek (short method). Dengan rumus panjang maupun rumus pendek akan
38
memperoleh hasil yang sama (memperoleh nilai t yang sama), maka penulis
memilih menggunakan rumus pendek untuk mengolah data, sebab lebih efisien
penggunannya. Untuk menjabarkan data tes akhir ke dalam rumus diperlukan
tabel persiapan seperti dibawahini:
No Pasangan Subyek
K – E
K E B
(K – E)
b
(B – MB)
b2
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
N K E B 0b 2b
Tabel 1 Tabel perhitungan statistik dengan pola M-S (Sutrisno Hadi, 2004:230 )
t =
)1(
2
NN
b
MM ek
Keterangan:
Keterangan :
Mk : Mean Kelompok Kontrol
Me : Mean Kelompok Eksperimen
2b : Jumlah deviasi dari mean perbedaan
N : Jumlah pasangan
39
(Sutrisno Hadi, 2004:226)
Sedangkan untuk mencari MD digunakan rumus sebagai berikut:
MB = N
B
Keterangan:
B = jumlah perbedaan dari masing-masing pasangan subyek
N = jumlah subyek
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah diadakanya tes akhir dari kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, maka diperoleh data-data hasil tes dari tiap-tiap induvidu pada
masing-masing kelompok.
Berdasarkan hasil penghitungan ststistik diperoleh nilai t sebesar 4,888
hasil ini menunjukkan angka yang lebih besardari nilai t-tabel yang besarnya
2,145 yang diuji berdasarkan taras signifikasi 5% dengan derajat kebebasan (db)
14.
Berdasarkan penghitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung
lebih besar dari nilai t-tabel, yaitu 4,888 > 2,145, maka :
4.1.1 Hipotesis yang menyatakan bahwa : “ada perbedaan kemampuan
melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan
belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009, diterima.
4.1.2 Berdasarkan hasil uji beda mean yang diperoleh dari kedua kelompok,
diketahui bahwa mean kelompok eksperimen lebih besar daripada mean
kelompok kontrol atau 37.6 > 30, sehingga dapat diketahui bahwa
kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, berarti
latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan
depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada
40
41
mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV
tahun akademik 2008/2009.
4.2. Pembahasan.
Ada faktor yang menyebabkan perbedaan dari hasil latihan drive diumpan
menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan drive dalam
tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/2009. Walaupun dari kedua latihan menggunakan variasi
teknik drive, namun terdapat perbedaan pada posisi menerima bola. Drive
diumpan menyamping dalam pelaksanaanya, pada waktu menerima bola hanya
menunggu datangnya bola lalu bergerak kesamping, sedangkan drive diumpan
depan belakng dalam pelaksanaanya, pada waktu menerima bola harus maju dan
mundur lagi untuk menerima bola yang kedua
Drive diumpan menyamping memiliki faktor yang menguntungkan karena
drive diumpan menyamping yaitu bola lebih mudah untuk dipukul, posisi pemain
tidak terlalu banyak bergerak, tidak menghabiskan tenaga. Sedangkan drive
diumpan depan belakang harus bisa mengontrol tenaga untuk menghasilkan
penempatan yang baik dan memerlukan fisik yang kuat karena berlari kedepan
untuk menyambut datangnya bola, sehingga untuk kemampuan untuk penempatan
kurang optimal.
Ada pula faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan penelitian,
diantaranya:
42
4.2.1 Faktor kesungguhan
Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing
sampel tidaklah sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi
dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan dosen
pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai.
4.2.2 Faktor pemberian materi
Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar
dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian
materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksaan tes
diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar tentang
penggunaan masing-masing alat tersebut.
4.2.3 Faktor kemampuan sampel
Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik
dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan
alat tes
Faktor inilah yang menyebabkan hasil dari kedua latihan yaitu antara drive
diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan
melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009 terdapat perbedaan
yang meyakinkan.
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil analisis diperoleh simpulan penelitian sebagai berikut:
5.1.1 Ada perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan
belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/2009
5.1.2 Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan
depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/2009.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk meningkatkan kemampuan drive dapat digunakan latihan dengan
diumpan menyamping karena dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa
latihan dengan diumpan menyamping lebih baik daripada latihan dengan
diumpan depan belakang.
5.2.2 Bagi peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian sejenis, sebaiknya
menggunakan hasil penelitian ini dan penelitian terdahulu sebagai
referensi sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih sempurna.
43
44
DAFTAR PUSTAKA
Barron’s. 2000. Tennis Crouse Techniques and Tactics Vol 1. Hongkong :
Barron’s Education Series, Inc B.Yudoprasetyo. 1981. Belajar Tenis Jilid 1. Jakarta: Bahtara Karya Angkasa. Bosco, S. James and Gustafson, F. William. 1983. Measurment and Evaluation in
Physical Education Fitness and Sport. USA Brown, Jim. 2002. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Chollins, D. Ray dan Hudges, Patrick B. 1987. A. Comprehensive Guide to Sport Skill Test & Measurment. Charles Thomas Publiser.
Handono, Murti. 2002. Tenis Sebagai Prestasi dan Profesi. Jakarta : Tyas Biratno
Pallal. J. E. Hewitt. 1966. Tennis Achievement Test. Courtesy of Aapher.
Katili, A.A. 1973. Olahraga Tenis. Jakarta : Bumi Restu Offset.
Lardner, Rex. 1992. Teknik Dasar Tenis Strategi dan Teknik yang AkuratSemarang : Dahara Prize
Magethi, Bey. 1990. Tenis Para Bintang. Bandung : Angkasa
Mortam, Tony. 1996. Fundamental Tenis Resep Meraih Kemenangan. Semarang : Dahara Prize
Pedoman penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negri Semarang. 2000
Sajoto, M. 1995 Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga.Semarang : Dahara Prize
Scharff, Robert. 1981 Bimbingan Main Tenis Cepat dan Mudah, Jakarta: Mutiara Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Rineka Cipta Sutrisno Hadi, 2004. Statistik 2. Yogjakarta : Andi
44
45
DAFTAR NAMA SAMPEL
NO NAMA KETERANGAN
1 Krisnawan Laksito Adi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
2 Syaful Huda Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
3 Anggra Sandjaya S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
4 Tika Salasa Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
5 Robby Darmawan Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
6 Rifan Sagita Pratama Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
7 Bondan Wahyu W Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
8 Andi Fahrur Rozi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
9 Hendra Yusuf S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
10 Anjas Rismadiar B Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
11 Agung Setiaji Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
12 Bondan Sanggara Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
13 Arif Afendi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
14 Lilik Sigiarto Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
15 Aditya Kuswardana Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
16 Eko Wahyu P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
17 Rizki Yulian S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
18 Joko Santoso Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
19 Ana Taufani Ibnu B Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
20 Callixtus Fedy P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
21 Wijanarko Prabowo Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
22 Hadi Prasetya Utomo Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
23 Selamet Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
24 Ragil Priyanto Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
25 Andy Budi P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
26 Scritzyan Meifany A N K Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
27 Yanuar Iskhaq Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
28 Jamaludin Yusuf Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
29 Fredi Irawan Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
30 Andi Margiatmoko Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
46
HASIL TES AWAL ( PRE TEST ) FOREHAND DRIVE
No Nama Tes Forehand Drive
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Krisnawan Laksito 0 3 3 4 4 1 0 2 2 4 23 2 Syaful Huda 0 0.5 2 0 1.5 2 0 1 2 1 10 3 Anggra Sandjaya S 0 1.5 0 1 2 0 2 2 0 1.5 10 4 Tika Salasa 0 2 3 0 1 0 1 2 1 4 14 5 Robby Darmawan 2.5 1 0 1.5 2.5 1 0 1 3 1.5 14 6 Rifan Sagita P 2 4 2 5 0 4 3 4 0 2 26 7 Bondan Wahyu W 2 0 4 1 1.5 1.5 0 1 1.5 5 17.5 8 Andi Fahrur Rozi 1 4 5 2 1 0 2 0 2 1.5 18.5 9 Hendra Yusuf S 0 1 3 0 3 2 3 1 0 2 15 10 Anjas Rismadiar B 0 2 0 1.5 1 0 1.5 1 1 0 8 11 Agung Setiaji 1 0 0 1 4 0 3 2 2 0 13 12 Bondan Sanggara 1.5 0 1 1 2 1.5 1 2 0 2 12 13 Arif Afendi 0 3 0 4 0 4 1 4 0 2 18 14 Lilik Sigiarto 2 1 0 2 1 0 3 0 2 1 12 15 Aditya Kuswardana 0 0.5 0 2 2 1 2.5 1.5 0 1 10.5 16 Eko Wahyu P 2 2 0 1 0 2 0 2 0 1 10 17 Rizki Yulian S 1 0 0 1 1.5 0 1 0 1 1.5 7 18 Joko Santoso 0 1 1 1 1.5 1 0 2.5 2 1 11 19 Ana Taufani Ibnu B 1 3 1 2 0 0 1 0 0 1 9 20 Callixtus Fedy P 0 1 1 0.5 2 1 0 2 0 0 7.5 21 Wijanarko Prabowo 1 0.5 0 1 0 1.5 0 2 1 0 7 22 Hadi Prasetya U 0 0 3 2 2 1.5 3 3 3 2 19.5 23 Selamet 2 0 0 1 2 1 0 0 0 1 7 24 Ragil Priyanto 0 0 1 1 0 1 0 0 1.5 1 5.5 25 Andy Budi P 1 2 2 1 0 2 1.5 1.5 1 1.5 13.5 26 Scritzyan Meifany 0.5 1 1 1 0 2 1 1 0.5 1.5 9.5 27 Yanuar Iskhaq 1 0 1.5 0 2 2 3 2 2 1 14.5 28 Jamaludin Yusuf 1 0 0 1 0 2 1 3 0 0 8 29 Fredi Irawan 1 4 2 0 2 0 1 2 1 0 13 30 Andi Margiatmoko 0 3 1 2 3 2 0 1 2 1 15
47
HASIL
TES AWAL ( PRE TEST ) BACKHAND DRIVE
No Nama Tes Backhand Drive
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Krisnawan Laksito 1 2 1 1 0 2 0 2 2 4 15 2 Syaful Huda 2 1.5 0 1 0 1.5 3 0 0 1 10 3 Anggra Sandjaya S 0 1.5 0 0 0 1 0 0 2 1.5 6 4 Tika Salasa 3 0 3 0 0 4 0 4 0 1 15 5 Robby Darmawan 0.5 2 1 1.5 2.5 2 2 3 1 2.5 18 6 Rifan Sagita P 2 3 3 4 4 1 2 1 0 0 20 7 Bondan Wahyu W 1 3 4 3 0 1 1.5 1 0 3 17.5 8 Andi Fahrur Rozi 1 1 0 1 0 2 1 0 0 1.5 7.5 9 Hendra Yusuf S 0 1 1 1 1 0 3 0 1 2 10 10 Anjas Rismadiar B 1 1 0 2 4 0 0 0 0 0 8 11 Agung Setiaji 0 2 0 2 2 2 0 0 0 2 10 12 Bondan Sanggara 4 4 3 0 0 2 3 3 3 0 22 13 Arif Afendi 0 0 0 4 0 1 0 0 2 3 10 14 Lilik Sigiarto 1 0 0 2 1 0 1 2 0 1 8 15 Aditya Kuswardana 0 2.5 2 2 3 0 1.5 2.5 0 3 16.5 16 Eko Wahyu P 2 0 5 3 4 0 5 3 0 5 27 17 Rizki Yulian S 0 1 1 0 0.5 0 0 2 0 0.5 5 18 Joko Santoso 2 2 0 1 0.5 1 0 1.5 1 0 9 19 Ana Taufani Ibnu B 1 1 1 3 0 2 0 1 0 2 11 20 Callixtus Fedy P 0 1 1 2.5 1 1 0 1 1 2 10.5 21 Wijanarko Prabowo 1 2.5 0 4 0 1.5 2 2 0 1 14 22 Hadi Prasetya U 3 1 0 2 3 2.5 2 0 0 2 15.5 23 Selamet 2 0 1 3 0 0 0 3 0 2 11 24 Ragil Priyanto 2 0 1 3 0 2 3 1 1.5 1 14.5 25 Andy Budi P 0 1 1 4 0 0.5 0.5 2.5 0 1 10.5 26 Scritzyan Meifany 0.5 0 1 1 0 1 1 0 2.5 2.5 9.5 27 Yanuar Iskhaq 1 0 1.5 1 0 1 0 2 0 2 8.5 28 Jamaludin Yusuf 1 0 0 4 2 2 0 0 2 0 11 29 Fredi Irawan 0 0 2 0 2 2 2 0 0 0 8 30 Andi Margiatmoko 0 2 1 2 0 2 0 2 1 1 11
48
HASIL
TES AWAL ( PRE TEST ) DRIVE
No Nama Skor Total 1 Krisnawan Laksito 38 2 Syaful Huda 20 3 Anggra Sandjaya S 16 4 Tika Salasa 29 5 Robby Darmawan 32 6 Rifan Sagita P 46 7 Bondan Wahyu W 35 8 Andi Fahrur Rozi 26 9 Hendra Yusuf S 25
10 Anjas Rismadiar B 16 11 Agung Setiaji 23 12 Bondan Sanggara 34 13 Arif Afendi 28 14 Lilik Sigiarto 20 15 Aditya Kuswardana 27 16 Eko Wahyu P 37 17 Rizki Yulian S 12 18 Joko Santoso 20 19 Ana Taufani Ibnu B 20 20 Callixtus Fedy P 18 21 Wijanarko Prabowo 21 22 Hadi Prasetya U 35 23 Selamet 18 24 Ragil Priyanto 20 25 Andy Budi P 24 26 Scritzyan Meifany 19 27 Yanuar Iskhaq 23 28 Jamaludin Yusuf 19 29 Fredi Irawan 21 30 Andi Margiatmoko 26
748
49
RANGKING HASIL TES AWAL
No Rank Nama Skor Total 1 6 Rifan Sagita P 46 2 1 Krisnawan Laksito 38 3 16 Eko Wahyu P 37 4 7 Bondan Wahyu W 35 5 22 Hadi Prasetya U 35 6 12 Bondan Sanggara 34 7 5 Robby Darmawan 32 8 4 Tika Salasa 29 9 13 Arif Afendi 28
10 15 Aditya Kuswardana 27 11 8 Andi Fahrur Rozi 26 12 30 Andi Margiatmoko 26 13 9 Hendra Yusuf S 25 14 25 Andy Budi P 24 15 11 Agung Setiaji 23 16 27 Yanuar Iskhaq 23 17 21 Wijanarko Prabowo 21 18 29 Fredi Irawan 21 19 2 Syaful Huda 20 20 14 Lilik Sigiarto 20 21 18 Joko Santoso 20 22 19 Ana Taufani Ibnu B 20 23 24 Ragil Priyanto 20 24 26 Scritzyan Meifany 19 25 28 Jamaludin Yusuf 19 26 20 Callixtus Fedy P 18 27 23 Selamet 18 28 3 Anggra Sandjaya S 16 29 10 Anjas Rismadiar B 16 30 17 Rizki Yulian S 12
50
RUMUS ABBA
No Rank Nama Skor Total
Rumus Pasangan
1 6 Rifan Sagita P 46 A 2 1 Krisnawan Laksito 38 B 3 16 Eko Wahyu P 37 B 4 7 Bondan Wahyu W 35 A 5 22 Hadi Prasetya U 35 A 6 12 Bondan Sanggara 34 B 7 5 Robby Darmawan 32 B 8 4 Tika Salasa 29 A 9 13 Arif Afendi 28 A
10 15 Aditya Kuswardana 27 B 11 8 Andi Fahrur Rozi 26 B 12 30 Andi Margiatmoko 26 A 13 9 Hendra Yusuf S 25 A 14 25 Andy Budi P 24 B 15 11 Agung Setiaji 23 B 16 27 Yanuar Iskhaq 23 A 17 21 Wijanarko Prabowo 21 A 18 29 Fredi Irawan 21 B 19 2 Syaful Huda 20 B 20 14 Lilik Sigiarto 20 A 21 18 Joko Santoso 20 A 22 19 Ana Taufani Ibnu B 20 B 23 24 Ragil Priyanto 20 B 24 26 Scritzyan Meifany 19 A 25 28 Jamaludin Yusuf 19 A 26 20 Callixtus Fedy P 18 B 27 23 Selamet 18 B 28 3 Anggra Sandjaya S 16 A 29 10 Anjas Rismadiar B 16 A 30 17 Rizki Yulian S 12 B
51
DAFTAR KELOMPOK BERDASARKAN TES AWAL Kelompok A Kelompok B
No No Tes Nama Hasil No
No Tes Nama Hasil
1 6 Rifan Sagita P 46 1 1 Krisnawan L 38 2 7 Bondan Wahyu 35 2 16 Eko Wahyu P 37 3 22 Hadi Prasetya U 35 3 12 Bondan Sanggara 34 4 4 Tika Salasa 29 4 5 Robby Darmawan 32 5 13 Arif Afendi 28 5 15 Aditya K 27 6 30 Andi M 26 6 8 Andi Fahrur Rozi 26 7 9 Hendra Yusuf S 25 7 25 Andy Budi P 24 8 27 Yanuar Iskhaq 23 8 11 Agung Setiaji 23 9 21 Wijanarko P 21 9 29 Fredi Irawan 21 10 14 Lilik Sigiarto 20 10 2 Syaful Huda 20 11 18 Joko Santoso 20 11 19 Ana Taufani Ibnu 20 12 26 Scritzyan M 19 12 24 Ragil Priyanto 20 13 28 Jamaludin Yusuf 19 13 20 Callixtus Fedy P 18 14 3 Anggra Sandjaya 16 14 23 Selamet 18 15 10 Anjas Rismadiar 16 15 17 Rizki Yulian S 12
Jumlah 378 Jumlah 370 MEAN 25.2 MEAN 24.7
52
PERHITUNGAN STATISTIK DARI HASIL TES AWAL (PRE TEST)
No Pasangan K E B b b2 (B-MB) 1 1 6 38 46 -8 -7.46667 55.75111 2 7 22 37 35 2 2.533333 6.417778 3 5 12 34 35 -1 -0.46667 0.217778 4 4 16 32 29 3 3.533333 12.48444 5 15 8 27 28 -1 -0.46667 0.217778 6 9 11 26 26 0 0.533333 0.284444 7 25 13 24 25 -1 -0.46667 0.217778 8 27 21 23 23 0 0.533333 0.284444 9 18 30 21 21 0 0.533333 0.284444 10 19 24 20 20 0 0.533333 0.284444 11 20 26 20 20 0 0.533333 0.284444 12 23 29 20 19 1 1.533333 2.351111 13 3 14 18 19 -1 -0.46667 0.217778 14 28 2 18 16 2 2.533333 6.417778 15 17 10 12 16 -4 -3.46667 12.01778
Jumlah 370 378 -8 0 97.7 Rata-rata 24.7 25.2
∑B -8
MB= = = - 0.53 Diketahui: ∑k = 370 ∑ B = -8 ∑e = 378 N 15 ∑b2 = 97.7 MB = - 0.53 ∑ b = 0
t =
)1(
2
NN
bMeMk t =
)115(157.97
2.257.24
t=0.465
5.0
t=0.7332
Karena t hitung = 0.7332 sedangkan t tabel = 2,145 dengan db 14 dan
taraf signifikansi 5% bearti t hitung > t tabel atau 0.7332 < 2,145 dengan demikian
tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan melakukan drive antara
latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis
pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Tahun Akademik 2008/ 2009.
53
HASIL
TES AKHIR ( POST TEST ) FOREHAND DRIVE KELOMPOK EKSPERIMEN
No No Tes Nama
Tes Forehand Drive Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 6 Rifan Sagita P 3 4 2 2.5 5 3 5 2 2 5 33.5
2 7 Bondan Wahyu 2 2 0 3 5 1 2 1 5 5 26
3 22 Hadi Prasetya U 2 2 2 1 0 3 3 3 2.5 3 21.5
4 4 Tika Salasa 1.5 2 3 2 1 3 1.5 2 1 2 19
5 13 Arif Afendi 1 0 2 2 2.5 1.5 4 2 2 1.5 18.5
6 30 Andi M 1 2 1 3 3 3 1.5 2 1.5 2 20
7 9 Hendra Yusuf S 2 2 1 5 1.5 3 1.5 1.5 2 3 22.5
8 27 Yanuar Iskhaq 1 2 2 3 1.5 2.5 2 4 2 1 21
9 21 Wijanarko P 0 1 3 2 4 2 1 3 2 1 19
10 14 Lilik Sigiarto 1 1 3 2 3 4 0 4 2 1 21
11 18 Joko Santoso 1 3 1 2 3 1 1.5 1.5 2 3 19
12 26 Scritzyan M 1 3 2 5 2 1 1.5 2 1 1 19.5
13 28 Jamaludin Yusuf 1 2 1 3 1.5 1 1.5 1.5 2 1 15.5
14 3 Anggra Sandjaya 3 2 1.5 2 4 1 3 2 1 4 23.5
15 10 Anjas Rismadiar 2.5 1 3 1.5 2.5 1 2.5 1.5 3 3 21.5
321
54
HASIL
TES AKHIR ( POST TEST ) BACKHAND DRIVE
KELOMPOK EKSPERIMEN
No No Tes Nama
Tes Backhand Drive Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 6 Rifan Sagita P 0 4 2 1.5 3 3 3 4 0 2 22.5
2 7 Bondan Wahyu 0 3 2 0 0 0 0 1 0 1 7
3 22 Hadi Prasetya U 0 3 3 1 2 0 0 2 2.5 3 16.5
4 4 Tika Salasa 1.5 2 3 0 3 3 2.5 2 1 4 22
5 13 Arif Afendi 3 3 0 3 2.5 2.5 1 1 3 1.5 20.5
6 30 Andi M 1 3 3 2 2 1 1.5 2 1.5 4 21
7 9 Hendra Yusuf S 0 0 4 1 1.5 3 1.5 1.5 3 5 20.5
8 27 Yanuar Iskhaq 1 4 3 2 1.5 1.5 2 0 2 2 19
9 21 Wijanarko P 4 1 3 0 1 2 3 1 0 3 18
10 14 Lilik Sigiarto 0 2 0 0 3 0 0 1 1 0 7
11 18 Joko Santoso 1 0 2 1 2 0 1.5 1.5 2 0 11
12 26 Scritzyan M 1 0 1 1 2 3 1.5 2 1 2 14.5
13 28 Jamaludin Yusuf 2 0 1 2 1.5 4 1.5 2.5 0 1 15.5
14 3 Anggra Sandjaya 0 1 1.5 0 1 3 3 0 2 1 12.5
15 10 Anjas Rismadiar 2.5 2 0 1.5 2.5 1 2.5 1.5 1 1 15.5
243
55
HASIL TES AKHIRDRIVE
KELOMPOK EKSPERIMEN
No No Tes Nama Skor Total
1 6 Rifan Sagita P 56
2 7 Bondan Wahyu 33
3 22 Hadi Prasetya U 38
4 4 Tika Salasa 41
5 13 Arif Afendi 39
6 30 Andi M 41
7 9 Hendra Yusuf S 43
8 27 Yanuar Iskhaq 40
9 21 Wijanarko P 37
10 14 Lilik Sigiarto 28
11 18 Joko Santoso 30
12 26 Scritzyan M 34
13 28 Jamaludin Yusuf 31
14 3 Anggra Sandjaya 36
15 10 Anjas Rismadiar 37
56
HASIL
TES AKHIR ( POST TEST ) FOREHAND DRIVE KELOMPOK KONTROL
No No Tes Nama
Tes Forehand Drive Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 Krisnawan L
1 2.5 2 2 3 0 1.5 2.5 3 3 20.5
2 16 Eko Wahyu P
2 1 2 3 4 1 2 3 2 2 22
3 12 Bondan Sanggara
2 1 1 0 0.5 0 1.5 2 2 0.5 10.5
4 5 Robby Darmawan
2 2 3 1 0.5 1 0 1.5 1 2 14
5 15 Aditya K
1 2 1 3 2.5 2 3 1 0 2 17.5
6 8 Andi Fahrur Rozi
2 1 1 2.5 1 3 2 1 1 2 16.5
7 25 Andy Budi P
1 2.5 0 4 0 1.5 2 2 0 1 14
8 11 Agung Setiaji
3 1 1 2 3 2.5 2 1.5 1 2 19
9 29 Fredi Irawan
2 0 1 3 1 0 1 3 0 2 13
10 2 Syaful Huda
2 1.5 1 3 0 2 3 1 1.5 1 16
11 19 Ana Taufani Ibnu
0 1 1 4 0 0.5 0.5 2.5 0 1 10.5
12 24 Ragil Priyanto
0.5 0 1 1 0 1 1 0 2.5 2.5 9.5
13 20 Callixtus Fedy P
1 0 1.5 1 1.5 1 0 2 1 2 11
14 23 Selamet
1 0 0 4 2 2 0 1.5 2 0 12.5
15 17 Rizki Yulian S
3 2 2 1.5 2 2 2 1 3 0 18.5
225
57
HASIL
TES AKHIR ( POST TEST ) BACKHAND DRIVE KELOMPOK KONTROL
No No Tes Nama Tes Backhand Drive Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 Krisnawan L 2 1.5 2 1 0 2 1.5 1.5 1 1 13.5
2 16 Eko Wahyu P 1 1 0 1 2 0 3 1 2 2 13
3 12 Bondan Sanggara 1 3 1 1 1.5 1 1.5 3 2 1.5 16.5
4 5 Robby Darmawan 1 3 1 2 1.5 2 1 2.5 2 1 17
5 15 Aditya K 0 1 1 2 2.5 1 2 2 0 2 13.5
6 8 Andi Fahrur Rozi 1 3 2 1.5 1 2 3 2 1 2 18.5
7 25 Andy Budi P 2 2.5 3 2 2 1.5 3 3 3 2 24
8 11 Agung Setiaji 2 0 2 1 2 1.5 1 1.5 2 2 15
9 29 Fredi Irawan 0 2 1 1 0 1 1 0 2 2 10
10 2 Syaful Huda 1 1.5 1 1 0 2 2 1 1.5 3 14
11 19 Ana Taufani Ibnu 2 1 1 1 2 1.5 2.5 1.5 3 2 17.5
12 24 Ragil Priyanto 1.5 0 1 0 2 2 3 2 1.5 1.5 14.5
13 20 Callixtus Fedy P 1 2 1.5 1 1.5 1 1 2 1 2 14
14 23 Selamet 1 4 2 2 0 2 2 1.5 1 0 15.5
15 17 Rizki Yulian S 0 0 1 1.5 3 2 0 1 0 0 8.5
225
58
HASIL TES AKHIR DRIVE
KELOMPOK KONTROL
No No Tes Nama Skor Total
1 1 Krisnawan L 34
2 16 Eko Wahyu P 35
3 12 Bondan Sanggara 27
4 5 Robby Darmawan 31
5 15 Aditya K 31
6 8 Andi Fahrur Rozi 35
7 25 Andy Budi P 38
8 11 Agung Setiaji 34
9 29 Fredi Irawan 23
10 2 Syaful Huda 30
11 19 Ana Taufani Ibnu 28
12 24 Ragil Priyanto 24
13 20 Callixtus Fedy P 25
14 23 Selamet 28
15 17 Rizki Yulian S 27
59
HASIL TES AKHIR
ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Kelompok A (Kelompok Esperimen) Kelompok B ( Kelompok Kontrol )
No No Tes Nama Hasil No
No Tes Nama Hasil
1 6 Rifan Sagita P 56 1 1 Krisnawan L 34
2 22 Hadi Prasetya U 33 2 16 Eko Wahyu P 35
3 12 Bondan Sanggara 38 3 12 Bondan Sanggara 27
4 16 Eko Wahyu P 41 4 5 Robby Darmawan 31
5 8 Andi Fahrur Rozi 39 5 15 Aditya K 31
6 11 Agung Setiaji 41 6 8 Andi Fahrur Rozi 35
7 13 Arif Afendi 43 7 25 Andy Budi P 38
8 21 Wijanarko Prabowo 40 8 11 Agung Setiaji 34
9 30 Andi Margiatmoko 37 9 29 Fredi Irawan 23
10 24 Ragil Priyanto 28 10 2 Syaful Huda 30
11 26 Scritzyan Meifany 30 11 19 Ana Taufani Ibnu 28
12 29 Fredi Irawan 34 12 24 Ragil Priyanto 24
13 14 Lilik Sigiarto 31 13 20 Callixtus Fedy P 25
14 2 Syaful Huda 36 14 23 Selamet 28
15 10 Anjas Rismadiar 37 15 17 Rizki Yulian S 27
Jumlah 564 Jumlah 450
Mean 37.6 Mean 30
60
PERHITUNGAN STATISTIK DARI HASIL TES AKHIR (POST TEST)
No Pasangan K E B b
b2 (B-MB)
1 1 6 34 56 -22 -14.4 207.36 2 7 22 35 33 2 9.6 92.16 3 5 12 27 38 -11 -3.4 11.56 4 4 16 31 41 -10 -2.4 5.76 5 15 8 31 39 -8 -0.4 0.16 6 9 11 35 41 -6 1.6 2.56 7 25 13 38 43 -5 2.6 6.76 8 27 21 34 40 -6 1.6 2.56 9 18 30 23 37 -14 -6.4 40.96
10 19 24 30 28 2 9.6 92.16 11 20 26 28 30 -2 5.6 31.36 12 23 29 24 34 -10 -2.4 5.76 13 3 14 25 31 -6 1.6 2.56 14 28 2 28 36 -8 -0.4 0.16 15 17 10 27 37 -10 -2.4 5.76
Jumlah 450 564 -114 0 507.6 Rata-rata 30 37.6
∑B - 114 MB= = = - 7.6 Diketahui : ∑k = 450 ∑ B = -114 N 15 ∑e = 564 ∑ b = 0
t =
)1(
2
NN
bMeMk ∑ b2 = 507.6 MB = -7.6
t =
)115(156.5076.3730
t = 2.417
6.7
t = 1.555
6.7 = 4.888
61
PERHITUNGAN STATISTIK
Untuk mengetahui perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan
diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun
Akademik 2008/ 2009, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Dari hasil pada tabel perhitungan akhir dapat diketahui :
b 0,00
EKB
= 450 – 564
= - 114 ∑ b2 = 502.6 N = 15 MB = -7.6
Data-data tersebut dimasukkkan kedalam rumus t-test dengan rumus pendek
sehingga diperoleh nilai t sebagi berikut :
t =
)1(
2
NN
b
MM ek
t =
)115(156.5075.3730
t = 2.147
6.7
62
t = 1.555
6.7
t = 4.888 Jadi hasil nilai t-test hasil adalah 4.888
Karena t hitung = 4.888 sedangkan t tabel = 2,145 dengan db 14 dan taraf
signifikansi 5% bearti t hitung > t tabel atau 4,888 > 2,145 dengan demikian ada
perbedaan yang signifikan antara latihan drive diumpan menyamping dan
diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun
Akademik 2008/ 2009.
63
UJI PERBEDAAN MEAN
Untuk mengetahui yang lebih baik antara latihan drive diumpan
menyamping dan drive diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan
drive, dilakukan uji perbedaan mean, yaitu :
MK = ∑ K ME = ∑ E N N = 450 = 564
15 15 = 30 ` = 37.6 Dari perhitungan diatas, diperoleh MK = 30 dan ME = 37.6, berarti ME >
Mk atau 37.6 > 30. Dengan demikian latihan drive diumpan menyamping lebih
baik dari pada latihan drive diumpan depan belakang terhadap kemampuan
melakukan drive.
65
DAFTAR NAMA DOSEN PEMBIMBING DAN
PETUGAS LAPANGAN
NO NAMA JABATAN
1 Soedjatmiko, S.Pd.,M.Pd Dosen Pembimbing I
2 Drs. Hermawan M.Pd Dosen Pembimbing II
3 Meka Yulianto Peneliti
4 Ahmad Fahmi Pengumpan Bola
5 Meilinda Pencatat hasil test
6 Sri Handayani Pencatat hasil test
7 Gigih Sarwo Perlengkapan
8 Angga Agusta Perlengkapan
9 Husni Fahritsani Pembantu umum
10 Dony Sapta Pembantu umum
11 Taufik Hidayat Dokumentasi
71
PROGAM LATIHAN
KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE ANTARA LATIHAN DIUMPAN MENYAMPING DAN DIUMPAN DEPAN
BELAKANG DALAM TENIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
OLAHRAGA TAHUN AKADEMIK 2008/ 2009
No Tahap
Pertemuan
Tujuan Repetisi Variasi Latihan Latihan Diumpan Maju
Mundur
Latihan
Diumpan Menyamping
1 Pre Test Untuk
mengetahui
kemampuan
awal
kemampuan
memukul drive
2 Pertemuan
I - 4
Anak dapat
melakukan
pukulan drive
dengan gerak
yang benar
10 / 8 1) Pemain diberi bola
(umpan) forehand
secara bergantian,
kemudian
memukul bola ke
arah lapangan
Latihan Forehand Drive
maju mundur yaitu
pemain berdiri di belakang
garis tengah baseline.
Ketika diumpan, pemain
maju dan memukul bola
Latihan Forehand Drive
menyamping yaitu pemain
berdiri di samping garis
baseline. Ketika diumpan,
pemain bergerak menyamping
dan memukul ke arah sasaran
72
yang telah diberi
cone.
2) Pemain diberi bola
(umpan) backhand
secara bergantian,
kemudian
memukul bola ke
arah lapangan
yang telah diberi
cone.
3) Memukul drive di
lapangan tunggal
yaitu pengumpan
dengan membawa
sekeranjang bola
dan melemparkan
atau memukulnya
secara bergantian
kearah forehand.
pertama ke arah lapangan
tunggal. Setelah memukul
kemudian bergerak
mundur untuk memukul
bola yang kedua. Setelah
selesai memukul pemain
kembali ketempat awal
A
B
pukulan bola,ke arah lapangan
tunggal. Setelah memukul bola
pemain harus kemabali
ketempat awal
A
B
3
Pertemuan
4 – 8
10 / 8
Latihan Backhand Drive
maju mundur yaitu
Backhand Drive menyamping
yaitu pemain berdiri di samping
73
Kemudian
penerima
memukul bola
yang diumpan lalu
dihitung jumlah
pukulan yang
berhasil dipukul
dalam
mengembalikan
bola ke lapangan
tunggal.
4) Memukul drive di
lapangan tunggal
yaitu pengumpan
dengan membawa
sekeranjang bola
dan melemparkan
atau memukulnya
secara bergantian
pemain berdiri di belakang
garis tengah baseline.
Ketika diumpan, pemain
maju dan memukul bola
pertama ke arah lapangan
tunggal. Setelah memukul
kemudian bergerak
mundur untuk memukul
bola yang kedua. Setelah
selesai memukul pemain
kembali ketempat awal
A
garis baseline. Ketika diumpan,
pemain bergerak menyamping
dan memukul ke arah sasaran
pukulan bola,ke arah lapangan
tunggal. Setelah memukul bola
pemain harus kemabali
ketempat awal
A
B
B
74
kearah backhand.
Kemudian
penerima
memukul bola
yang diumpan lalu
dihitung jumlah
pukulan yang
berhasil dipukul
dalam
mengembalikan
bola ke lapangan
tunggal.
5) Latihan 1 menit
yaitu pukul bola
yang dilempar atau
dipukulkan oleh
pengumpan ke
arah forehand dan
backhand selama 1
4 Pertemuan
8 – 12
10 / 9 Latihan kombinasi
Forehand Drive dan
Backhand Drive maju
mundur yaitu pemain
berdiri di belakang garis
tengah baseline. Ketika
diumpan, pemain maju
dan memukul dengan
pukulan forehand ke arah
lapangan tunggal lalu
pemain bergegas mundur
untuk memukul bola yang
ke dua dengan pukulan
forhend. Setelah memukul
bola pemain maju lagi
untuk memukul bola yang
ketiga dengan pukulan
backhand kemudian
Latihan kombinasi Forehand
drive dan Backhand Drive
bergerak menyamping yaitu
pemain bergerak menyamping
ketika bola di umpan kearah
samping dengan pukulan
dengan forehand drive, setelah
itu secepatnya pemin bergerak
kearah sebaliknya untuk
memukul bola dengan backhand
drive. Setelah memkul bola
pemain harus kemabali ke posisi
semula.
75
menit.
mundur untuk memukul
bola ke empat dengan
pukulan backhand.
Setelah selesai memukul
bola ke empat pemain
kembali ke posisi awal.
A
A
B
B
76
5 Pertemuan
I2 - 16
10 / 9 Latihan kemampuan
melakukan drive dengan
menggunakan penempatan
bola.
A
1 1
2 B
3
4
5
Latihan kemampuan melakukan
drive dengan menggunakan
penempatan bola.
A
1 1
2 B
3
4
5
77
KETERANGAN : A = PENERIMA
B = PENGUMPAN
1,2,3,4 & 5 = NILAI
= BOLA
= JALUR LARI PENERIMA
= LEMPARAN BOLA
= LEMPARAN NILAI
6 Post Test Untuk
mengetahui
kemampuan
melakukan drive
setelah diberi
perlakuan
sebanyak 16 kali
78
PETUNJUK PELAKSANAAN TES DRIVE
A. TUJUAN
Untuk megukur kemampuan drive.
B. VALIDITAS DAN REABILITAS
Tes pada penelitian ini dari Hewitt dengan validitas tes yaitu 0,62 dan
reabilitas tes yaitu 0,75.
C. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Lapangan Tenis
2. Bola Tenis
3. Raket Tenis
4. Tali
5. Meteran
6. Kapur Tulis
7. Tempat Bola
8. Blangko Penilaian
9. Alat Tulis
10. Kayu panjang
D. PETUGAS
Untuk kelancaran penelitian, dalam pelaksanaannya dibantu oleh pelatih
dan asisten pelatih, petugasa lapangan dan rekan mahasiswa yang
sebelumnya telah diberi penjelasan mengenai tugas dan tujuan penelitian.
E. PELAKSANAAN
Cara melaksanakan tes kemampuan melakukan drive adalah sebagai
berikut : sebelum pelaksanaan tes, semua sample diberi contoh cara
melakukan tes yang digunakan. Kemudian sampel melakukan pemanasan
79
10 menit. Setelah selesai pemanasan tiap anak siap melakukan tes, dimulai
anak berdiri di seberang net pada titik pertemuan garis pangkal atau
baseline. Pengumpan berada di seberang net pada titik silang garis servis.
Dengan menggunakan raket, pemgumpan memberi bola percobaan
sebanyak 2 kali kearah yang dites. Kemudian anak melakukan pukulan
drive dan mengarahkan melewati net ke dalam daerah penelitian.
Selanjutnya pengumpan memberikan bola sebanyak 10 kali untuk dihitung
hasil tesnya.
F. PENILAIAN
Penilaian dari tes ini adalah sebagai berikut : semua nilai dicatat dalam
daftar nilai, bila bola melewati diantara net dan tali yang dipasang diatas
net setinggi 4 feet nilai dicatat sesuai dengan hasil yang tertera di
lapangan. Bila bola melampaui tali dan masuk ke daerah penelitian maka
nilainya setengah dari yang tertera tersebut. Bola yang dipukul keluar
lapangan nilainya (0) dan semua bola net diulangi.
80
G. LAPANGAN TES DRIVE
Gambar. Tes Penempatan drive Sumber : Bosco, S. James and Gustafson, F. William. Measurment and Evaluation in Physical Education Fitness and Sport. (1983 : 443)
Keterangan :
a. Dipasang tali membentang ± 15 meter diatas net
b. Jarak antara tepi net dengan tali setinggi 7 feet
c. 2,3,4 dan 5 = Nilai sasaran pukulan forehand drive
d. Lebar nilai sasaran
1) Point 2 pertama adalah 4 feet 6 inches
2) Point 3 pertama adalah 4 feet 6 inches
3) Point 4 adalah 4 feet 6 inches
4) Point 5 adalah 4 feet 6 inches
A = Tester / Sempel
B = Fieder / Pengumpan