KEPERAWATAN KELUARGA

45
BAB II TINJAUAN KASUS Kasus : Tn.R dan Ny.A masing masing berusia 26 tahun dan 24 tahun,memiliki seorang putri bernama An.D berusia 5 tahun dan seorang putra bernama An.T berusia 4 bulan.tipe keluarga Tn.R adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan 2 oarng anak.pada saat pengkajian secara umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan sehat. Pada usia memasuki 4 bulan,An.D pernah memiliki riwayat penyakit diare, kmudian DBD sehingga harus dirawat inap d puskesmas selama 12 hari.pada saat An.D berusia 2,5 tahun ,anak kembali dirawat di puskesmas selama 23 hari,tetapi karena tidak sembuh sembuh sehingga orang tua membawa ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan anak panas.setelah usia 4 tahun,hingga sekarang(5 tahun),klien tidak pernah kambuh lagi,namun demikian orang tua tetap khawatir kondisi anaknya memburuk lagi. Riwayat imunisasi An.D lengkap.pada saat ini An.D bersekolah di TK 0 kecil.orang tua mengatakan klien sangat

description

hgjsxNS

Transcript of KEPERAWATAN KELUARGA

Page 1: KEPERAWATAN KELUARGA

BAB II

TINJAUAN KASUS

Kasus :

Tn.R dan Ny.A masing masing berusia 26 tahun dan 24 tahun,memiliki seorang putri

bernama An.D berusia 5 tahun dan seorang putra bernama An.T berusia 4 bulan.tipe keluarga

Tn.R adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan 2 oarng anak.pada saat pengkajian

secara umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan sehat.

Pada usia memasuki 4 bulan,An.D pernah memiliki riwayat penyakit diare, kmudian

DBD sehingga harus dirawat inap d puskesmas selama 12 hari.pada saat An.D berusia 2,5

tahun ,anak kembali dirawat di puskesmas selama 23 hari,tetapi karena tidak sembuh sembuh

sehingga orang tua membawa ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami

radang yang menyebabkan anak panas.setelah usia 4 tahun,hingga sekarang(5 tahun),klien

tidak pernah kambuh lagi,namun demikian orang tua tetap khawatir kondisi anaknya

memburuk lagi.

Riwayat imunisasi An.D lengkap.pada saat ini An.D bersekolah di TK 0 kecil.orang

tua mengatakan klien sangat hiperaktif layaknya anak seusianya,suka bermain sepeda

meskipun kadang dilarang  oleh ibunya.orang tua juga mengatakan An.D malas makan

dikarenakan sering mengkonsumsi jajanan.

1)    Pengkajian

A.   Data umum

1.    Nama KK           : Tn.R

2.    Umur                   : 26 tahun

3.    Alamat                : buton

Page 2: KEPERAWATAN KELUARGA

4.    Pekerjaan KK    : supir

5.    Pendidikan        : SMA

6.    Komposisi keluarga

a)     Istri

1)    Nama           : Ny. A

2)    Umur            : 24 tahun

3)    Pendidikan             : SMA

4)    Pekerjaan    : Wiraswasta

b)     Anak

No  Nama Jenis

Kelamin

Hubungan

dgn KK

Umur Pe

ndi

dik

an

Status imunisasi Ket

BCG Polio DPT Hepatitis Campak

1.

2.

An.D

An.

T

Pr

Lk

Anak

kandung

Anak

kandung

5 thn

4 bln

TK

0

kec

il

    -

ü   

ü   

ü   

ü   

ü   

ü   

ü   

ü   

ü   

     -

Saat

ini/saat

pengkajian

anak

dalam

keadaan

sehat

Saat

ini/saat

pengkajian

anak

Page 3: KEPERAWATAN KELUARGA

dalam

keadaan

sehat

7.    Genogram                          

 

                                                       

 

keterangan:

   : Laki-laki               X    : Meniggal                      : Garis keturunan

   : Perempuan                : klien                         : Garis perkawinan              

Page 4: KEPERAWATAN KELUARGA

 

      : tinggal serumah

Tn.A adalah anak ke 8 dari 8 bersaudara dan ny.A adalah anak  pertama dari 2

bersaudara.mereka mempunyai 2 orang anak yaitu An.D yang sekarang berusia 5 tahun  Dan

An.T yang masih berusia 4 bulan.

8.    Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang),

keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.

9.    Suku/Bangsa  :  Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal dari suku buton. Mereka bisa menerima

kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada

kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan terhadap perbedaan.

10. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Tn. R adalah agama Islam. Keluarga Tn. B biasa

melakkan shalat 5 waktu di rumah     .Agama adalah sumber kekuatan keluarga.

11. Status Sosial Ekonomi

a.    Penghasilan Keluarga                   

penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil menyupir oleh Tn.R

dan usaha dagang oleh Ny. A.

b.    Pemanfaatan Dana Keluarga      

Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk membantu

membiayai kuliah adik sang istri.

c.    Sosial keluarga                   

Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan  keluarga terpenuhi.

12. Aktifitas rekreasi keluarga       

Page 5: KEPERAWATAN KELUARGA

Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai.

A.   Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1.    Tahap Perkembangan Keluarga saat ini                             

Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah karena usia anak tertua

pada keluarga Tn. A adalah 5 tahun.

2.    Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi 

3.    Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi adalah Keluarga dengan anak sekolah,

Keluarga dengan anak remaja, Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), Keluarga usia

pertengahan, Keluarga usia lanjut karena keluarga elum melewati tahapan-tahapan tersebut.

4.    Riwayat Keluarga inti   

Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun. Riwayat

kesehatan masing – masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:

a)    Kepala keluarga

Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.

b)    Istri

Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah dirawat di rumah

sakit, hanya berobat di puskesmas.

c)    Anak D (anak ke I)

Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat usia mulai

memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung minum susu formula

hingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.

Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi karena anak

tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa ke dokter praktek dan

dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan anak panas. Setelah usia 4

tahun hingga sekarang ( 5 tahun ) klien tidak pernah kambuh lagi penyakit tersebut.

Page 6: KEPERAWATAN KELUARGA

d)    Anak T (anak ke 2)

Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di Rumah

Sakit.

5.    Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Tn. R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan . Saat dikaji Tn.R dalam keadaan 

sehat.Begitupun dengan Ny.A saat didata dalam keadaan sehat.

An.D saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, namun pernah memiliki riwayat

dirawat di puskesmas dengan diagnose diare dikarenakan Ny.A mengganti ASI dengan susu

formula dan demam berdarah.Keluarga mengatakan anak mendapat   perawatan di puskesmas

kurang lebih 23 hari.anak sering kambuh dengan penyakit tersebut sampai anak berumur 3

tahun.

6.    Kebiasaan diet

Pola makan keluarga Tn. R sehari-harinya 2 kali sehari dengan komposisi makanan nasi,

tahu/ tempe, kadang–kadang dengan sayur. Keluarga Tn. R jarang makan ikan sebab harga

ikan cukup mahal baginya. An. D malas makan dikarenakan lebih senang bermain sehingga

lupa untu makan dan lebih memilih jajan.   

7.    Kebiasaan istirahat tidur

Anggota Keluarga

Waktu Tidur

Siang Malam

Tn R

Ny. A

An. D

An. T

-

-

-

11.00-13.00

22.00-05.00

22.00-05.00

21.00-06.30

20.00-05.30

Page 7: KEPERAWATAN KELUARGA

B.   Lingkungan

1.    Karakteristik rumah

Luas rumah yang ditempati ±24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu, ruang

tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur,dapur, kamar mandi dan WC. Tipe bangunan adalah

permanen. Keadaan lantai terbuat dari plaster, penerangan/cahaya cukup, sinar matahari

masuk melalui jendela dan ventilasi. Sumber air minum yang digunakan dari sumur. Air yang

digunakan untuk air minum juga dari sumur. WC-nya tidak memiliki septik tank (WC

cemplung). Status rumah adalah milik pribadi. Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat

dari seng. Penerangan pada malam hari menggunakan listrik, cara memasak makanan dan air

minum menggunakan kompor. Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian

dibakar. Keadaan halaman rumah banyak ditumbuhi rumput .

denah  :

Keterangan Denah :

                               1.        Ruang tamu

                               2.        Ruang tengah

                               3.        Kamar 1

                               4.        Kamar 2

                               5.        Ruang keluarga

                               6.        Kamar 3

                               7.        Ruang makan

                               8.        Kamar 4 ( ruang shalat keluarga )

                               9.        Dapur

Page 8: KEPERAWATAN KELUARGA

                            10.        Kamar mandi

                            11.        WC

2.    Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. R dengan tetangga sangat

baik. Selain itu Ny. N juga aktif dalam kegiatan arisan dengan tetangga. Sebagian besar

komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya berprofesi sebagai pegawai negeri

atau swasta. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga adalah angkot, ojek,

motor dan mobil pribadi.

3.    Mobilitas geografis Keluarga

Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.Tn.R bekerja dari pagi

sampai jam 16.00 wit sebagai supir.Sedangkan Ny.A membantu suaminya berjualan.

4.    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian. Anaknya juga

rajin mengaji.

5.    Sistem pendukung keluarga

Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam pembentukan keluarga dan

dalam pemecahan masalah.

C.   Struktur Keluarga

1.    Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan masalah

anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan keras apabila anaknya tidak mau sekolah

dan bermain sepeda dijalan.

Bahasa yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai bahasa

Indonesia.

2.    Struktur Kekuatan Keluarga

Page 9: KEPERAWATAN KELUARGA

Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung jawab

terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga mengurus anak-

anaknya.

3.    Struktur Peran ( formal/informal)

a)     Tn. R

1)     Formal

Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.

2)     Informal

Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi supir mobil.

b)     Ny. A

1)     Formal

Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.

2)     Informal

Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian ibu – ibu di

lingkungan tempat tinggal.

c)     An. D

1)     Formal

Sebagai anak, kakak, dan cucu

2)     Informal

Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.

d)     An. T

1)     Formal

Sebagai anak, adik, dan cucu.

2)     Informal

Belum ada.

Page 10: KEPERAWATAN KELUARGA

4.    Nilai dan Norma Keluarga

Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang di anut dan

norma yang berlaku dilingkungannya.

D.   Fungsi Keluarga

1.    Fungsi afektif

Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.

2.    Fungsi sosial

Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari dia,seperti

cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di lingkungan tempat

tinggal  maupun di sekolah.

3.    Fungsi perawatan kesehatan

Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau puskesmas, jika anak

mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai riwayat demam

berdarah.

4.    Fungsi reproduksi

Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun, sedangkan

anak kedua laki-laki berusia 4 bulan. Ny.A mengatakan menggunakan KB,yang awalnya

menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan KB jenis implant

sampai saat ini. 

5.    Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Bahkan dapat sedikit membantu kebutuhan kuliah adiknya. Tetapi keluarga juga

belajar menghemat keuangan karena mempunyai keinginan untuk bisa memasukkan anaknya

les privat.

Page 11: KEPERAWATAN KELUARGA

E.   Stress dan Koping Keluarga

1.    Stressor jangka pendek dan jangka panjang

a)    Jangka pendek

Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar anaknya tidak mengalami

kekambuhan penyakitnya seperti yang pernah dialami sebelumnya.

b)    Jangka panjang

Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi keluarga masih

mengumpulkan biaya.

2.    Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya, karena takut penyakit yang

pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh kembali.

3.    Strategi koping yang digunakan

Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas. Dan jika ada masalah

dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa melibatkan anak-anak.

4.    Strategi adaptasi disfungsional

Ny. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu ingin bermain sepeda di

jalan raya.

Page 12: KEPERAWATAN KELUARGA

F.    Pemeriksaan Fisik

1     Vital sign

a)    Tn. R

TD       : 120/70

ND      : 86x/m

RR      : 20x/m

S         : 37,1

b)    Ny. A

TD :100/60

ND :72x/m

RR :20x/m

S         :37,0

c)    An. D

ND      : 94x/m

S         : 36,5

RR      : 22x/m

d)    An. T

ND : 96x/m

S   : 36,5

RR : 24x/m

2     Head to toe

a)    Tn.R (kepala keluarga)

1)    Kepala

          Rambut dan kulit kepala

Page 13: KEPERAWATAN KELUARGA

Inspeksi:rambut ikal,kulit bersih

          Mata

Inspeksi:kudua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak icterik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.

          Hidung

Inspeksi:hidung simetris,tidak ada secret,tidak ada korpal,tidak ada pembesaran polip.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan

          Mulut dan faring

Inspeksi:tidak ada stomatis,tidak ada karies gigi,tidak ada gigi palsu,tidak ada faringitis,lidah

tidak kotor.

Palpasi:lidah teraba lunak,tidak ada nyeri tekan.

          Telinga

Inspeksi:kedua telinga simetris,tidak ada korpal.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan.

2)    Leher

Inspeksi:tidak ada sikatrik,tidak ada nodul

Palpasi:tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi:bentuk normochest,tidak ada nodul tidak ada sikatrik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur pada tulang iga

Perkusi:terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.

Auskultasi:terdengar vesikuler

4)    Abdomen

Inspeksi tidak ada nodul,tidak acites.

Auskultasi:suara peristaltic terdengar

Page 14: KEPERAWATAN KELUARGA

Perkusi:terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.

5)    Ekstermitas

Inspeksi:anggota gerak lengkap,tidak ada luka,bekas jahitan,tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.

b)    Ny A

1)    Kepala

          Rambut dan kulit kepala

Inspeksi:Rambut lurus,tidak ada uban,kulit bersih.

          Mata

          Inspeksi:kedua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak icterik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.

-          Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

-          Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis,

lidah tidak kotor.

Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

2)    Leher

Inspeksi : tidak ada sikartrik, tidak ada nodul.

Page 15: KEPERAWATAN KELUARGA

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul,tidak ada sikatrik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.

Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.

Auskultasi : terdengar vesikuler.

4)    Abdomen

Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.

5)    Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.

c)    An. D

1)    Kepala

-          Rambut dan Kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.

-          Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.

-          Hidung

Page 16: KEPERAWATAN KELUARGA

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pembesaran polip.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

-          Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis,

lidah tidak kotor.

Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

2)    Leher

Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ad nodul, tidak sikatrik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.

Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung 

    Auskultasi : terdengar vesikuler.

4)    Abdomen

    Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.

Genetalia

Tidak ada keluhan.

5)    Ekstremitas

Page 17: KEPERAWATAN KELUARGA

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.

Berat badan klien 16 kg dan tinggi badan 110 cm.

d)    An. T

1)    Kepala

-          Rambut dan Kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.

-          Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.

-          Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip.

-          Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis,

lidah tidak kotor.

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

2)    Leher

Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul.

4)    Abdomen

     Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 5x/menit

Page 18: KEPERAWATAN KELUARGA

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

5)    Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

G.   Harapan  Keluarga

1.    Persepsi Terhadap Masalah

Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah rumah tangga,

namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat memperhatikan hal tersebut.

Keluarga mengerti perubahan kesehatan anak misalnya anak panas tinggi karena menurut

keluarga anak pernah menderita sakit DBD. Jadi keluarga selalu waspada.

2.    Harapan Terhadap Masalah

Tn. R dan Ny. A menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga dan sehingga anaknya

tidak kambuh dengan penyakit yang pernah diderita, dan anaknya dapat tumbuh kembang

dengan yang diharapkan.

H.   Pengkajian Fokus

1     Stimulasi  yang diberikan oleh keluarga terhadap anak

Ny.A memberikan stimulus pada An.D dengan memperingatkan waktu sesuai jam dan

kegiatan yang telah diberikan agar bisa dibiasakan dalam kebiasaan  sehari-hari. Orang tua

memberikan gambar-gambar, angka dan huruf – huruf yang ditempel di dinding untuk belajar

anak, serta di belikan sepeda, anak sudah dapat mengendarainya.

2     Sudahkan anak mengikuti Play Group

Page 19: KEPERAWATAN KELUARGA

An.D tidak mengikuti play group dan langsung dimasukkan di taman kanak-kanak (TK).

Karena orang tua beralasan tempat play group jaraknya jauh dari tempat tinggal, sedangkan

orang tua harus bekerja.

3     waktu dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak

Ny. A selalu memiliki waktu dengan anaknya/selalu bersama dengan anaknya, kecuali Tn R

hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja jam 16.00 hingga pagi sampai anaknya

berangkat ke sekolah.

4     orang yang setiap hari bersama anak

Yang setiap hari mendampingi anak yaitu orang tua dan tidak pernah menitipkan anak pada

orang lain ataupun memiliki pengasuh selain orang tua.

5     Kemampuan  yang telah dimiliki anak saat ini

a)    Personal / sosial

1)    Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti berdandan,

2)    Sering ikut – ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,

3)    Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,

4)    Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal maupun yang baru dikenalnya.

b)    Motorik

1)    Motorik kasar

(a)  Anak sudah dapat mengendarai sepeda roda dua

(b)  Dapat melompati benda yang agak tinggi

(c)  Anak dapat melempar bola

2)    Motorik halus

(a)  Anak bisa menggambar bentuk orang,

(b)  Dapat memakai baju dan celana sendiri

(c)  Anak dapat menulis angka 1-10

Page 20: KEPERAWATAN KELUARGA

(d)  Anak dapat mengenal dan menghafal abjad

c)    Bahasa dan Kognitif

1)    Ketrampilan bahasa sudah bagus

2)    Sering bertanya pada ibunya khususnya saat melihat ibu sedang memasak,

3)    Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan sesuatu,

4)    Anak sudah bisa mengenal warna,

d)    Ketakutan

Anak trauma atau menangis jika melihat orang jatuh atau kecelakaan, karena anak pernah

mengalami hal tersebut.

6     harapan keluarga saat ini

Orang tua menginginkan anaknya bisa masuk ke les privat bahasa inggris, tetapi keluarga

masih mengumpulkan biaya.

7     pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian tugas keluarga antara

ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu membutuhkan untuk menjaga anaknya.

I.      Analisa Data

Simptom Masalah Penyebab

DS:         Pasien (orang tua)

mengatakan mencemaskan

kekambuhan penyakit

anaknya.

Jika anak panas tinggi, ibu

kecemasan

orang tua

(keluarga)

Ketidakmampuan

keluarga memberi

perawatan pada

perubahan yang

akan terjadi pada

status kesehatan

Page 21: KEPERAWATAN KELUARGA

mengatakan langsung

membawa anaknya ke

puskesmas.

DO :

         Pasien (orang tua)

nampak berantusias dalam

menanggapi keadaan

kesehatan  anaknya.

anaknya

DS :

         Ny. A mengatakan kalau

An. D nafsu makannya

kadang menjadi berkurang

         Ny. A mengatakan An. D

suka jajan makanan ringan

         Ny. A mengatakan nutrisi

adalah makanan yang kita

makan sehari-hari

Resiko

terjadinya

gangguan

kebutuhan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada An.

D

ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah nutrisi

yang dibutuhkan

pada anak

prasekolah

Page 22: KEPERAWATAN KELUARGA

DO

         An.D Tampak malas

makan

DS         Ny A mengatakan

anaknya suka bermain

sepeda

         Ny A mengatakan anak

susah dilarang jika ingin

bersepeda di jalanan

         Ny A mengatakan anak

suka mengikuti ibu saat

memasak, dan anak suka

menggunakan alat dapur

DO

         An D sudah dapat

mengendarai sepeda sendiri

         Tempat kerja Ny A dekat

dengan jalan raya

         Tidak terdapat pembatas

atau pagar di depan rumah

Resiko cedera

fisik pada anak 

Ketidakmampuan

keluarga

memodifikasi

lingkungan yang

aman untuk anak

prasekolah

Page 23: KEPERAWATAN KELUARGA

J.    Skoring

1.    Kecemasan orang tua berhubungan dengan kitidakmampuan keluarga memberi perawatan

pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya

Page 24: KEPERAWATAN KELUARGA

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1. Sifat masalah

Skala:

Krisis

2/3 x 1 = 2/3      2/3 Keluarga

mencemaskan tentang

kekambuhan penyakit

anak namun tidak

menjadi masalah

keluarga

2. Kemungkinan masalah

dapat diubah

Skala :

Mudah

2/2 x 2 = 2      2 Kecemasan klien

dapat menghilang jika

tidak terlalu

memfokuskan

masalah, keluarga

akan membawa

anaknya ke puskesmas

jika terjadi perubahan

kesehatan pada

anaknya(panas tinggi)

3. Potensial masalah

dapat dicegah

Skala :

Cukup

2/3 x 1= 2/3     2/3 Masalah yang dialami

dapat dicegah atau

diatasi oleh klien, dan

keluarga Nampak

antusias dalam

menanggapi kesehatan

anaknya.

4. Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah ada tetapi

tidak perlu ditangani

1/2 x 1 = 1/2      1/2 Kebiasaan dalam

mengatasi masalah,

menyebabkan masalah

tidak dianggap serius.

Keluarga

Page 25: KEPERAWATAN KELUARGA

2.    Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D

b/d  ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak

prasekolah.                            

No. Perhitungan Kriteria Skor Pembenaran1. Sifat Masalah

Skala : Ancaman kesehatan

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Sifat masalah

merupakan ancaman

karena kadang nafsu

makan An. D menjadi

berkurang dan jika itu

tidak ditanggulangi

akan menjadi aktual

dan dapat

menyebabkan

penurunan pada status

kesehatannya yaitu

gangguan nutrisi.

2. Kemungkinan Skala Dapat DiubahSkala :Sebagian

1/2 x 2 = 1 1 Masalah sebagian

dapat diubah karena

Ny. A dapat

memberikan

makanan-makanan

lain kepada An. D

3. Potensial Masalah Untuk DicegahSkala :Cukup

2/3 x 1 = 2/3  2/3 Potensial masalah

untuk dicegah cukup

karena dapat

dilakukan dengan

Page 26: KEPERAWATAN KELUARGA

mengajarkan cara

pengolahan makanan

yang menarik untuk

An. Z dengan

penurunan

pemasukan nutrisi.

4. Menonjolnya Masalah Skala :Ada masalah tapi tidak perlu ditangani

1/2 x 1 = 1/2 1/2 Keluarga menyadari

ada masalah tapi tidak

perlu ditangani

dengan segera.

∑ = 2 5/6

3.    Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

yang aman untuk anak prasekolah

No Perhitungan Kriteria skor Pembenaran

1 Sifat masalah

Skala:

Ancaman kesehatan

2/3 x 1 = 2/3 2/3 Bahaya fisik mungkin

dapat terjadi, Ny V

mengatakan anak

susah dilarang  jika

ingin bersepeda di

jalanan

2 Kemungkinan masalah

dapat diubah

Skala:

Sebagian

½ x 2 = 1 1 Ny A menegur dan

memberikan contoh

pada anak

3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Pemberian

Page 27: KEPERAWATAN KELUARGA

dapat dicegah

Skala:

Cukup

lingkungan dan

tempat bermain yang

aman untuk anak

4 Mononjolnya masalah

Skala:

Masalah harus segera

ditangani

2/2 x 1 = 1 1 An D sering

mengendarai sepeda

di jalan dan bermain

alat-alat dapur, oramg

tua sulit untuk

memberitahu

∑= 3

1/3

K.   Prioritas Masalah

1.    Kecemasan orang tua anak D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.

2.    Resiko cedera fisik pada anak  D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

yang aman untuk anak prasekolah.

3.    Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak D  b/d

ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah

Page 28: KEPERAWATAN KELUARGA

L.    Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga

No.

Tgl DiagnosaKeperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1. 01-12-2011 Kecemasan

orang tua  anak

D berhubungan

dengan

ketidakmampua

n keluarga

memberikan

perawatan pada

perubahan yang

akan terjadi pada

status kesehatan

anaknya.

Tujuan umum:

Setelah dilakukan

pengkajian

kecemasan

keluarga dapat

berkurang

Tujuan khusus:

a.  Keluarga mampu

mengenali

masalah

b.  Keluarga mampu

memutuskan

tindakan yang

tepat untuk

mengatasi

kecemasan.

1.  Anjurkan

keluarga untuk

mengungkapkan

kecemasannya

2.  Anjurkan

keluarga untuk

tetap

mempertahankan

mekanisme

koping keluarga

dalam

menghadapi

masalah

3.  Anjurkan

keluarga untuk

mengurangi

1.  Dengan

pengungkapan

apa yang

dirasakan

kepada perawat,

dapat

mengurangi

beban yang

dirasakan.

2.  Mekanisme

koping keluarga

yang adekuat

dapat mencegah

trauma yang

berlebih

3.  Dengan cara

mencegah dan

tidak selalu

memikirkan

Page 29: KEPERAWATAN KELUARGA

2.01-12-11

Resiko cedera

fisik pada anak

D  b/d

ketidakmampua

n keluarga

memodifikasi

Keluarga dapat

mengetahui

berbagai resiko

yang

berhubungan

dengan anak

stresor yang

menyebabkan

kecemasan

4.  Anjurkan

keluarga untuk

meminta bantuan

dari tenaga

kesehatan dalam

upaya

mengurangi

masalah

kesehatan

1.    Anjurkan orang

tua atau keluarga

untuk selalu

mengawasi

kegiatan anak

khususnya

bermain yang

dapat

membahayakan

fisik.

2.    Anjurkan

masalah

4.  Pelayanan

kesehatan

merupakan

salah satubentuk

sumber daya

yang ada di

masyarakat

1.   Mengantisipasi

agar anak

terhindar dari

cedera fisik.

2.  Anak lebih

Page 30: KEPERAWATAN KELUARGA

lingkungan yang

aman untuk anak

prasekolah

prasekolah keluarga untuk

memberikan

tempat tersendiri

untuk bermain

anak.

3.    Anjurkan

keluarga

menjauhkan atau

menyimpan

peralatan yang

dapat

membahayakan

anak

4.    Anjurkan

keluarga

membuat

pembatas atau 

pagar depan

rumah agar anak

lebih leluasa

dalam bermain.

1.  Anjurkan

keluarga

mudah diawasi.

3.  Meminimalisir

cedera pada

anak.

4.    Anak tidak

keluar  dari

halaman rumah

Page 31: KEPERAWATAN KELUARGA

3.01-12-11

Resiko

terjadinya

gangguan nutrisi

dan kebutuhan

tubuh pada anak

D b/d

ketidakmampua

n keluarga

mengenali

masalah nutrisi

yang dibutuhkan

anak

Kebutuhan nutrisi

anak terpenuhi

dengan kriteria

khususnya terjadi

peningkatan berat

badan

menyediakan

makanan yang

menarik namun

memiliki

kandungan gizi

yang baik pada

anak.

2.  Berikan

lingkungan yang

nyaman dan

menarik pada saat

anak makan.

3.  Anjurkan untuk

perhatikan waktu

makan anak

4.  Anjurkan

keluarga agar

anak mencoba

makanan yang

baru dan masih

memenuhi gizi

seimbang

1.  Makanan tidak

merupakan

focus anak

melainkan

bermain.

2.  Agar anak lebih

meningkat nafsu

makannya dan

tidak terfokus

pada bermain.

3.  Biasanya anak

lebih asyik

bermain hingga

lupa makan.

4.  Anak cenderung

bosan dengan

makanan yang

Page 32: KEPERAWATAN KELUARGA

biasa ia makan.