Keracunan Jengkol

Batasan Keadaan gejala disuria, hematuria, dan kadang oliguria atau anuria yang timbul sesudah makan jengkol.EtiologiAsam Jengkol

Kriteria Diagnosis Riwayat makan jengkol Sakit perut, muntah, nyeri suprapubis, dan disuria Serangan kolik saat berkemih Napas/urin berbau jengkol Oliguria atau anuria Hematuria (mikroskopik atau makroskopik) Ditemukannya kristal asam jengkol dalam urin

Pemeriksaan Penunjang Urin lengkap Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin) Analisa gas darah Pencitraan ginjal dan saluran kemih; bila diduga ada tanda obstruksi akut (foto polos abdomen, USG, IVP)

Penyulit Gangguan ginjal akut (GGA) Hidronefrosis akibat obstruksi akut Asidosis metabolik

TerapiKasus ringan : Anjurkan banyak minum Tablet Na bikarbonat 1 mg/kgBB/hr atau 1-2 gr/hr

Kasus berat : Dirawat / ditangani sebagai kasus GGA Bila terjadi retensi urin, segera kateterisasi dan buli-buli dibilas dengan bikarbonat 1,5% Pada oliguria, infus cairan dextrosa 5% + Nacl 0,9% (3:1) Pada anuria, dextrosa 5-10% (kebutuhan cairan seperti GGA) Na bikarbonat 2-5 mEq/kgBB dalam dextrosa 5% per infus selama 4-8 jam Diuretik dapat diberikan (misalnya furosemide 1-2 mg/kgBB/hr) Bila dengan cara diatas tidak berhasil atau terjadi gagal ginjal, maka dilakukan dialisis peritoneal / hemodialisis PrognosisUmumnya baik, mortalitas didapatan hanya 6%.

Daftar Pustaka :Garna, Herry dan Heda Melinda N. 2012. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi ke-4. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD : Bandung.