Kopi Antioksidan dari Tanaman Krokot
-
Upload
agus-darwanto -
Category
Food
-
view
31 -
download
1
Transcript of Kopi Antioksidan dari Tanaman Krokot
Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 3 Cilacap 1
PENDAHULUAN
Tanaman krokot adalah tanaman gulma yang
tumbuh liar di tempat-tempat terbuka yang
terkena sinar matahari. Tanaman ini
mempunyai banyak nama. Di luar negeri,
tanaman krokot disebut dengan nama
purslane, common purslane, pigweed, little
hogweed (Inggris), portulak (Rusia),
verdilacas (Spanyol), phak bia-yai
(Thailand), gulasiman (Filipina), ma chi xian
(China), baqli (Turki), qulfa (Pakistan).
Sedangkan di Indonesia sendiri, tanaman
krokot disebut dengan nama beberapa nama
daerah seperti jalu-jalu tiki (Ternate), krokot
(Jawa), gelang (Sunda dan Sumatera) dan
gelang pasir (Melayu).
Masyarakat Indonesia jarang mengenal krokot
selain sebagai gulma yang harus segera
dibersihkan dari pekarangan rumahnya.
Padahal krokot memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan, di antaranya sebagai antioksidan.
Banyak racun (toksik) bertebaran di sekitar
lokasi manusia beraktivitas, terhirup melalui
udara, air dan makanan yang sudah
terkontaminasi oleh zat-zat polutan. Sehingga
manusia sangat butuh mengkonsumsi zat-zat
antioksidan. Namun mengonsumsi krokot
dalam bentuk jamu godhog atau sejenisnya,
masih kurang diminati oleh masyarakat. Oleh
karena itu kami ingin mengembangkan
tanaman krokot menjadi minuman kesehatan
yang digemari masyarakat.
Rumusan Masalah
Tanaman krokot masih dianggap sebagai
tanaman gulma liar yang mengotori
pekarangan, padahal banyak kandungan
senyawa antioksidan di dalamnya. Bertitik
tolak dari latar belakang di atas dapat
dirumuskan permasalah penelitian sebagai
berikut :
1. Bagaimana membuat formulasi kopi
kesehatan dari tanaman krokot ?
2. Bagaimana aktivitas antioksidan dari
kopi krokot ?
3. Bagaimana tingkat kesukaan
konsumen terhadap kopi krokot ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menemukan cara yang tepat membuat
formulasi kopi krokot.
KOPI ANTIOKSIDAN DARI TANAMAN KROKOT
[ Jurnal Penelitian Siswa SMA Negeri 3 Cilacap ]
Raihan Sya’banur Rasyid dan Hidananta Rifqi Anugrah
ABSTRAK Krokot sering dianggap sebagai tanaman pengganggu, padahal banyak manfaat di dalam tanaman krokot.
Tujuan dari penelitian adalah membuat varian minuman kopi kesehatan berbahan utama tanaman krokot
(Portulaca oleracea L.) yang terkenal dengan kandungan antioksidannya. Berdasarkan kajian literatur
diperoleh data bahwa aktivitas antioksidan pada tanaman krokot ditandai dengan terdapatnya kandungan
asam lemak omega 3, vitamin C, alfa tokoferol (vitamin E), betakaroten, pigmen alkaloid betalain, beta-
cyanins dan beta-xanthins, serta glutation. Metode yang kami gunakan adalah kuantitatif dengan melakukan
pengujian antioksidan dengan menggunakan tikus putih sebagai hewan uji dan dilengkapi dengan survei
yang melibatkan 20 responden. Proses pembuatan adalah dengan mengiris-iris tanaman krokot lalu dijemur
dan disangrai bersama dengan biji kopi untuk memberi sensasi rasa kopi dan beras untuk menguatkan
warna hitam kopi dengan perbandingan 4 : 2 : 1. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa tikus-
tikus yang diberi minum kopi krokot lebih tahan terhadap racun obat nyamuk bakar daripada tikus yang
tidak diberi minum kopi krokot. Hasil survei untuk menguji respon konsumen diperoleh hasil 55 %
responden menilai warna kopi krokot bagus, 75 % responden menilai bentuk kopi krokot bagus dan 85 %
responden menilai rasa kopi krokot enak. Kesimpulan : Kopi krokot benar-benar mampu menjaga stamina
tikus dari polutan asap beracun obat nyamuk bakar. Masyarakat pun merespon positif produk kopi krokot
ini.
Kata Kunci : antioksidan, kopi, krokot, stamina
Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 3 Cilacap 2
2. Menguji tingkat efektivitas aktivitas
antioksidan kopi krokot.
3. Mengukur tingkat kesukaan
masyarakat terhadap kopi krokot.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Memperkenalkan varian baru
minuman kesehatan.
2. Meningkatkan nilai ekonomis dari
tanaman krokot.
3. Sebagai salah satu upaya
meningkatkan kesehatan dan
keselamatan kerja para pekerja dan
buruh pabrik.
KAJIAN PUSTAKA
Farmakologi Krokot
Menurut The Scientific World Journal, dalam
tanaman krokot terkandung di dalamnya beta
karoten (vitamin A), vitamin B kompleks
seperti riboflavin, niasin, dan piridoksin,
vitamin C, alfa tokoferol (vitamin E),
glutation dan juga mengandung kandungan
mineral, seperti kalium, kalsium, magnesium,
fosfor, dan zat besi.
Selain itu, krokot juga menjadi sumber yang
sangat baik dari asam alfa-linolenat. Alfa
linolenat adalah asam lemak omega-3 yang
memainkan peran penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan manusia dan
pencegahan penyakit. Krokot telah terbukti
mengandung lima kali lebih tinggi asam
lemak omega 3 dari bayam. Asam lemak
omega-3 memiliki kelompok asam lemak tak
jenuh ganda yang penting untuk pertumbuhan
manusia, pengembangan, pencegahan
berbagai penyakit kardiovaskular, dan
pemeliharaan sistem kekebalan tubuh. (Kamal
Uddin, 2014).
Menurut data yang diambil dari USDA
National Nutrient, dalam 100 gram tanaman
krokot terkandung di dalamnya:
Tabel 1. Kandungan tanaman krokot
Principle Nutrient
value
Percentage of
RDA
Energy 16 Kcal 1.5%
Carbohydrates 3.4 g 3%
Protein 1.30 g 2%
Total Fat 0.1 g 0.5%
Cholesterol 0 mg 0%
Vitamins
Folates 12 μg 3%
Niacin 0.480 mg 3%
Pantothenic acid 0.036 mg 1%
Pyridoxine 0.073 mg 5.5%
Riboflavin 0.112 mg 8.5%
Thiamin 0.047 mg 4%
Vitamin A 1320 IU 44%
Vitamin C 21 mg 35%
Electrolytes
Sodium 45 mg 3%
Potassium 494 mg 10.5%
Minerals
Calcium 65 mg 6.5%
Copper 0.113 mg 12.5%
Iron 1.99 mg 25%
Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 3 Cilacap 3
Magnesium 68 mg 17%
Manganese 0.303 mg 13%
Phosphorus 44 mg 6%
Selenium 0.9 μg 2%
Zinc 0.17 mg 1.5%
Sumber : USDA National Nutri
Antioksidan Krokot
Antioksidan adalah kelompok senyawa yang
membantu melindungi tubuh dari
pembentukan dan penghapusan radikal bebas.
Radikal bebas yang terbentuk dari paparan
sinar matahari dan polusi (2010, Food, Health
and Wellness). Radikal bebas berbahaya bagi
tubuh. Radikal bebas menyebabkan terjadinya
pembentukan katarak, penuaan, pikun,
aterosklerosis, dan penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh polusi udara (Hans R.
Larsen, Alpha-tocopherol : The Great
Protector). Antioksidan menghentikan reaksi
berantai pembentukan radikal bebas dan
bermanfaat untuk kesehatan kita dengan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(Solmaz Barazesh, 2008). Kandungan
antioksidan dalam tanaman krokot berasal
dari beta karoten (vitamin A), vitamin C, alfa
tokoferol (vitamin E), dan glutation (Kathy
Griffiths, The Benefits of The Use of Purslane
in Herbal Preparations).
Farmakologi Kopi
Kopi mengandung beberapa jenis asam, di
antaranya termasuk dalam kelompok kolektif
yang disebut asam klorogenat (Sandi Busch,
2015). Asam klorogenat atau CGAs paling
banyak dalam kopi adalah asam 5 -
caffeoylquinic. Tubuh manusia dapat
memetabolisme asam klorogenat menjadi
bahan kimia yang termasuk ke dalam
komponennya, yaitu asam quinic dan asam
caffeic. CGAs lain dalam kopi termasuk asam
dicaffeoylquinic, feruloylquinic dan
coumaroylquinic (Tina M. St. John, 2012).
Asam klorogenat seperti semua polifenol,
dikenal sebagai antioksidan biologis. Efek
antioksidan dari kopi masih diteliti, namun
asam klorogenat dan polifenol lainnya secara
luas dikenal mampu menangkal efek merusak
dari oksidasi berlebih di tubuh manusia.
Penelitian telah menghubungkan konsumsi
asam ini dalam kopi dengan perlambatan
penyerapan glukosa dalam usus manusia,
yang memiliki implikasi kesehatan potensial
(Emma Sage, 2014).
Kafein Dalam Kopi
Kafein adalah senyawa alkaloid xantina
berbentuk kristal dan berasa pahit yang
bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif
dan diuretik ringan. Kafein dijumpai secara
alami pada bahan pangan seperti biji kopi,
daun teh, buah kola, guarana, dan maté.
Pada tumbuhan, kafein berperan sebagai
pestisida alami yang melumpuhkan dan
mematikan serangga-serangga tertentu yang
memakan tanaman tersebut. Kafein umumnya
dikonsumsi oleh manusia dengan
mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.
Kafein merupakan obat perangsang sistem
pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir
rasa kantuk secara sementara. Minuman yang
mengandung kafein seperti kopi, teh, dan
minuman ringan, sangat digemari oleh
masyarakat.
Kafein merupakan zat psikoaktif yang paling
banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat
psikoaktif lainnya, kafein itu legal dan tidak
diatur oleh hukum hampir diseluruh yuridiksi
di dunia. Kafein dapat mengikat reseptor
adenosina di otak. Adenosina ialah nukleotida
yang mengurangi aktivitas sel saraf pada saat
tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina,
molekul kafein juga tertambat pada reseptor
yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafein
tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf
Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 3 Cilacap 4
atau otak. Sebaliknya, justru malah
menghalangi adenosina untuk berfungsi.
Dampak yang ditimbulkan ada;ah aktivitas
otak meningkat dan mengakibatkan hormon
epinefrin terlepas. Hormon tersebut akan
menaikkan detak jantung, meninggikan
tekanan darah, menambah penyaluran darah
ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke
kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan
glukosa dari hati. Lebih jauh, kafein juga
menaikkan permukaan neurotransmiter
dopamin di otak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan melakukan pengujian
antioksidan menggunakan tikus putih dan
survei menggunakan angket untuk
mendapatkan respon dari masyarakat.
Indikator Penelitian
Dari kajian pustaka di atas, dapat diturunkan
menjadi beberapa indikator. Indikator ini
merupakan landasan kami melakukan studi
laboratorium dan survey. Data yang akan
kami kumpulkan adalah :
1. Teknik pembuatan kopi antioksidan.
Indikator yang kami tetapkan adalah
sebagai berikut :
a. Cara ekstraksi yaitu dengan mengiris-
iris tanaman krokot, lalu dijemur
hingga kadar air di bawah 10 %.
b. Sensasi kopi yaitu dengan
menambahkan sedikit kopi.
c. Penguat warna hitam dengan
menggunakan beras.
d. Penyangraian dilakukan dengan
perbadingan 4 : 2 : 1.
2. Uji aktivitas antioksidan.
Indikator yang kami tetapkan adalah
sebagai berikut :
a. Hewan uji, dalam hal ini kami
menggunakan tikus putih.
b. Toksik ( racun ), dalam hal ini kami
menggunakan asap obat nyamuk
bakar.
c. Efektivitas yang ditandai dengan
keaktifan tikus setelah diasap dengan
racun obat bakar.
3. Survei tingkat kesukaan konsumen
Indikator yang kami tetapkan adalah
sebagai berikut :
a. Kualitas kopi dengan melakukan uji
organoleptis.
b. Tingkat kesukaan konsumen terhadap
warna, bentuk dan rasanya.
Lokasi Penelitian
Penelitian yang meliputi pembuatan kopi
dilakukan di Jalan Sulawesi Cilacap.
Sedangkan pengujian dilakukan di
Laboratorium SMA Negeri 3 Cilacap
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data-data penelitian dilakukan
dengan statistik hasil pengujian aktivitas
antioksidan dan hasil survei menggunakan
angket.
Sample uji aktivitas antioksidan adalah 2 ekor
hewan uji berupa tikus putih yang diberi
minum kop krokot dan 1 ekor hewan control
untuk membandingkan hasil uji aktivitas
antioksidan.
Survei kami lakukan dengan melibatkan 20
responden baik laki-laki maupun wanita
dengan variasi umur yang beragam.
Metode Analisis Data
Analisa data menggunakan tabel pembanding
dalam uji antioksidan dan grafik pembanding
dalam survei responden.
Hipotesis
Kopi krokot dapat dibuat dengan diformulasi
bersama biji kopi dan beras. Kandungan
antioksidan dalam krokot membuat kami
berhipotesis bahwa kopi krokot efektif
digunakan untuk meninggkatkan stamina para
pekerja.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pada tanggal 29 Januari
2016 di Laboratorium SMA Negeri 3 Cilacap.
Berikut data-data hasil penelitian yang
Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 3 Cilacap 5
meliputi uji organoletis dan uji aktivitas
antioksidan.
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis
Item Bubuk Kopi Minuman Kopi
Bentuk Serbuk Cair
Rasa Kopi berasa
krokot
Kopi berasa
krokot
Warna Hitam
kecokatan
Hitam
Bau Agak berbau
krokot
Agak berbau
krokot
Sedangkan uji antioksidan dilakukan dengan
menggunakan 3 ekor tikus putih yang diberi
pengasapan dengan obat nyamuk bakar
selama 10 menit. Sebelum pengasapan
dilakukan, 2 ekor tikus diberi minum kopi
krokot 3 ml dan yang 1 ekor tidak diberi
minum kopi krokot. Setelah pengasapan,
tikus-tikus tersebut diberi rangsangan dengan
sentuhan untuk mengetahui reaksi yang
timbul.
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan
Tikus Perlakuan Reaksi setelah
pengasapan
1 Diberi minum
kopi krokot
Memberi reaksi
dengan bagus
2 Diberi minum
kopi krokot
Memberi reaksi
dengan bagus
3 Tidak diberi
minum kopi
krokot
Tidak member
reaksi (cenderung
diam saja)
Tabel di atas menunjukkan bahwa tikus yang
diberi minum dengan kopi krokot lebih tahan
terhadap racun dalam asap obat nyamuk
daripada yang tidak diberi minum kopi
krokot.
Data Survei Tingkat Kesukaan
Untuk mengetahui tingkat kesukaan
masyarakat terhadap kopi krokot, kami
mengadakan survei pada tanggal 1 Februari
2016 di lokasi RSI Fathimah Cilacap.
Pelaksanaan survey tersebut dimaksudkan
untuk menghimpun pendapat dan respon
masyarakat terhadap produk kopi krokot. Dari
survey tersebut kami berhasil mendapatkan 20
orang responden yang berkenan mencoba
minum kopi krokot dan memberikan
penilaiannya seputar warna, bentuk dan rasa
kopi krokot. Responden dimaksud memiliki
latar belakang usia dan jenis kelamin yang
berbeda-beda. Usia responden adalah di
antara 16 – 40 tahun dengan rincian 12 orang
perempuan dan 8 orang laki-laki.
Tabel 4. Tingkat kesukaan bentuk dan warna
ITEM Baik Cukup Kurang
Warna 11 8 1
Bentuk 15 5 0
Grafik 1. Tingkat kesukaan bentuk dan warna
Tabel 5. Tingkat kesukaan rasa kopi
ITEM Sangat
Enak
Enak Kurang
Enak
Tidak
Enak
RASA 3 14 3 0
Grafik 2. Tingkat kesukaan rasa kopi krokot
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Warna Bentuk
Baik
Cukup
Kurang
15%
70%
15%
0%
Sangat Enak
Enak
Kurang Enak
Tidak enak
Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 3 Cilacap 6
Pembahasan Krokot masih dianggap sebagai tanaman gula
oleh kebanyakan masyarakat, padahal krokot
kaya akan kandungan antioksidan. Fungsi
antioksidan pada tanaman krokot ditandai
dengan terdapatnya kandungan asam lemak
omega 3, vitamin C, alfa tokoferol,
betakaroten dan glutation.
Krokot mengandung asam lemak omega-3
tertinggi di antara berbagai sayuran yang
pernah diteliti (Simopoulos, 2004). Asam
lemak omega-3 mencegah radikal bebas
dengan cara menyumbangkan sebuah elektron
pada lipid biomembran sehingga
meningkatkan integritas fungsional membran
sel.
Vitamin C mampu menghambat pembentukan
radikal superoksida, radikal hidroksil, radikal
peroksil, oksigen singlet, dan hidrogen
peroksida. Oleh karena itu, vitamin C penting
untuk menjaga integritas membran sel. (
Jurup, 2011 )
Sedangkan alfa tokoferol, betakaroten dan
glutation dapat menghentikan reaksi berantai
pembentukan radikal bebas dan bermanfaat
untuk kesehatan kita dengan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Hasil uji aktivitas antioksidan yang kami
lakukan terhadap beberapa ekor tikus putih
menunjukkan bahwa efek antioksidan dalam
kopi krokot mampu membuat tikus-tikus yang
diberi minum kopi krokot tetap bertahan
dengan stamina yang baik setelah dilakukan
pengasapan pekat dengan obat nyamuk bakar
selama 10 menit. Sedangkan tikus yang tidak
diberi minum kopi krokot, staminanya
menurun akibat racun pengasapan pekat
tersebut.
Dengan demikian, kopi krokot akan
memberikan dampak yang baik kepada para
pekerja yang bertugas di lokasi yang pekat
dengan polusi. Demikian pula kopi krokot ini
cocok dikonsumsi oleh masyarakat yang
tinggal di daerah kawasan industri.
Dari uji organoleptis didapatkan hasil bahwa
kopi krokot memiliki bentuk, rasa, baud an
warna yang baik tidak jauh berbeda dengan
kopi pada umumnya. Hanya saja aroma dan
rasa krokot agak sedikit terasa. Namun hal ini
tidak mengganggu para penikmat kopi ketika
mengkonsumsi kopi krokot. Hasil survei
responden menunjukkan bahwa tingkat
kesukaan konsumen terhadap kopi krokot ini
terbilang cukup tinggi. 55 % responden
menyukai warna kopi krokot, 75 % responden
menyukai bentuk kopi krokot dan 85 %
responden menyatakan bahwa kopi krokot
rasanya enak.
Kesimpulan
Pembuatan kopi dari tanaman krokot dapat
dilakukan dengan mengiris kecil-kecil lalu
menjemurnya. Kemudian krokot disinergikan
dengan biji kopi dan beras dengan
perbandingan 4 : 2 : 1 lalu disangrai.
Hasil uji aktivitas aktioksidan terbukti bahwa
tikus-tikus yang diberi minum dengan kopi
krokot lebih tahan terhadap racun asap obat
nyamuk bakar daripada tikus yang tidak
diberi minum kopi krokot.
Hasil uji organoletis menunjukkan kualitas
kopi krokot adalah bagus dan hasil survei
responden menunjukkan bahwa tingkat
kesukaan konsumen terhadap kopi krokot
cukup tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2013. Purslane: Has Many
Names and Grows All Over
the World.
https://wildlettucegal.wordpress.com/
2013/07/03/purslane-the-many-
named-weed-you-can-find-it-around-
the-globe/
Jacobsen, Maryann Tomovich. 2015. Super
Foods for Optimal Health.
http://www.webmd.com/food-
recipes/antioxidants-your-immune-
system-super-foods-optimal-health
Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 3 Cilacap 7
Anonymous. Antioxidants and Free radicals.
http://www.rice.edu/~jenky/sports/an
tiox.html
Anonymous. Antioxidants, Vitamin E, Beta
Carotene, and Cardiovascular
Disease.
http://my.clevelandclinic.org/services
/heart/services/vitamin_e
Anonymous. Alpha-linolenic acid.
http://pennstatehershey.adam.com/co
ntent.aspx?productId=107&pid=33&
gid=000284
Anonymous. 2011. BETA-CAROTENE.
http://www.nutri-
facts.org/eng/carotenoids/beta-
carotene/health-functions/
Anonymous. Portulaca Oleracea (Purslane,
Ma Chi Xian).
http://www.chineseherbshealing.com/
portulaca-oleracea/
Burton,GW. 1984. beta-Carotene: an unusual
type of lipid antioxidant. http://science.sciencemag.org/content
/224/4649/569
Griffiths, Kathy. THE BENEFITS OF THE
USE OF PURSLANE IN HERBAL
PREPARATIONS.
http://www.herballegacy.com/Griffit
hs_Chemical.html.
Hyman, Mark. 2011. Glutathione: The
Mother of All Antioxidants.
http://www.huffingtonpost.com/dr-
mark-hyman/glutathione-the-mother-
of_b_530494.html
Jusup, S. Andhi. 2011. Aktifitas Antioksidan
Ekstrak Metanol 70 % Daun Krokot
(Portulaca oleracea L.). Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Larsen, Hans R. Alpha-tocopherol: The Great
Protector.
http://www.yourhealthbase.com/toco
pherol.htm
Manfredi, Theodorus. Health Benefits of
Purslane.
http://www.healthguidance.org/entry/
15622/1/Health-Benefits-of-
Purslane.html
Nordqvist, Christian. 2014. What is beta-
carotene? What are the benefits of
beta-carotene?.
http://www.medicalnewstoday.com/a
rticles/252758.php
Uddin, Kamal. 2014. Purslane Weed
(Portulaca oleracea): A Prospective
Plant Source of Nutrition, Omega-3
Fatty Acid, and Antioxidant
Attributes.
http://www.hindawi.com/journals/ts
wj/2014/951019/
Roizman, Tracey. Origins and Nutrition of
Purslane.
http://healthyeating.sfgate.com/origi
ns-nutrition-purslane-8948.html
Vis, Mol. 2009. Alpha-tocopherol: looking
beyond an antioxidant.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art
icles/PMC2672149/
Whitaker, Julian. 2014. Reap the Benefits of
Glutathione.
http://www.drwhitaker.com/reap-the-
benefits-of-glutathione/