Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

12
7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 1/12 LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI Mekanisme Sensorik Disusun oleh Kelompok D6 Nama NIM Tanda tangan Keterangan Stephanie C. 10 2010 250 Ketua Kelompok Cathelin Stella 10 2010 219 Anggota Grevy Yanika 10 2010 191 Anggota Mikhael San 10 2010 212 Anggota Reyner Sebastian 10 2010 193 Anggota Ricco Marsel 10 2010 198 Anggota Vien Stefani 10 2010 238 Anggota Santa Lin M. 10 2010 241 Anggota Wurry 10 2010 214 Anggota Universitas Kristen Krida Wacana 2011

Transcript of Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

Page 1: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 1/12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

Mekanisme Sensorik 

Disusun oleh

Kelompok D6

Nama NIM Tanda tangan Keterangan

Stephanie C. 10 2010 250 Ketua Kelompok 

Cathelin Stella 10 2010 219 Anggota

Grevy Yanika 10 2010 191 Anggota

Mikhael San 10 2010 212 Anggota

Reyner Sebastian 10 2010 193 Anggota

Ricco Marsel 10 2010 198 Anggota

Vien Stefani 10 2010 238 Anggota

Santa Lin M. 10 2010 241 Anggota

Wurry 10 2010 214 Anggota

Universitas Kristen Krida Wacana

2011

Page 2: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 2/12

1

I.  Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui mekanisme sensorik pada manusia.

II.  Alat- alat yang Digunakan

A.  Tiga waskom dengan air bersuhu 20o, 30

o, dan 40

B.  Gelas beker dan termometer kimia

C.  Es dan air panas

D.  Alkohol dan eter 

E.  Kerucut kuningan, bejana berisi kikiran kuningan, estrsiometer tambut Frey,

dan jarum (ujung pensil mekanik)

F.  Pensil, jangka, berbagai jenis ampelas, bena-benda kecil, bahan-bahan

 pakaian.

III.  Cara Kerja

A.  Percobaan I (Perasaan subyektif panas dan dingin):

1.  Sediakan tiga waskom yang masing-masing berisi air 20o, 30

o, dan 40

o.

2.  Masukan tangan kanan ke dalam waskom 20o

dan tangan kiri ke dalam

waskom 400

untuk kurang lebih dua menit.

3.  Catat kesan yang timbul.

4.  Kemudian masukan kedua tangan secara serentak ke dalam waskom 30o 

dan catat kesan yang timbul.

5. 

Tiup punggung tangan yang kering dari jarak 10cm.6.  Lalu basahi punggung tangan dengan air dan tiup lagi seperti diatas,

kemudian bandingkan kesan yang muncul antara langkah empat dan lima.

7.  Olesi punggung tangan dengan alkohol atau eter dan catat kesan yang

muncul.

B.  Percobaan II (Titik-titik panas, dingin, tekan, dan nyeri pada kulit):

1.  Letakan punggung tangan kanan di atas sebuah kertas dan buat lukisan

tangan pada kertas tersebut.

2.  Pilih dan gambar di telapak tangan dan di kertas itu suatu daerah seluas

3x3 cm. Kotak ini dibagi lagi menjadi 12x12 kotak sehingga jumlah total

kotak 144 kotak kecil.

3.  Tutup mata OP dan letakan punggung tangan kanannya di atas meja.

Page 3: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 3/12

2

4.  Selidiki secara teratur menurut garis-garis sejajar titik-titik yang

memberikan kesan panas yang jelas pada telapak tangan tersebut dengan

kerucut kuningan yang telah dipanasi. Memanaskan kerucut kuningan

tersebut dengan merendamnya dalam air panas 60o. Tandai titik panas

yang diperoleh.

5.  Ulangi penyelidikan yang sama tetapi dengan kerucut kuningan yang telah

didinginkan dengan merendamnya dalam es, serta tandai titik dingin yang

diperoleh.

6.  Selidiki pula ririk-titik kesan tekan dengan menggunakan estesiometer 

rambut Frey dan kesan nyeri dengan jarum atau ujung pensil mekanik.

7.  Gembar dengan simbol berbeda setiap titik pada lukisan tangan di kertas.

C.  Percobaan III (Lokalisasi taktil):

1.  Tutup mata OP dan letakan ujung pensil pada satu titik di kulit ujung

 jarinya.

2.  Suruh OP melokalisasi tempat yang baru di rangsang tadi dengan ujung

 pensil pula.

3.  Tetapkan jarak anatara rangsang dan titik yang ditunjuk.

4.  Ulangi percobaan hingga lima kali dan cari jarak rata-ratanya untuk kulit

ujung jari, telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, dan tengkuk.

D.  Percobaan IV (Diskriminasi tektil):

1.  Tentukan secara kasar ambang membedakan dua titik untuk ujung jari

dengan meletakan kedua ujung jangka secara serentak (simultan) pada

kulit ujung jari.

2.  Dekatkan ujung jangka sampai di bawah ambang dan kemudian jauhkan

 perlahan-lahan hingga kedua ujung jangka tepat dapat dibedakan dua titik.

3.  Ulangi percobaan ini dari suatu jarak permulaan di atas ambang, ambil

ambang terkecil sebagai ambang diskriminasi taktil tersebut.

4.  Lakukan lagi percobaan di atas tetapi dengan meletakan ujung jangka

secara berturut-turut (suksesif).

5.  Tentukan dengan cara yang sama (simultan dan suksesfi) ambang

membedakan dua titik ujung jari, tengkuk, dan pipi. Kemudia catat kesan

yang dialami.

E.  Percobaan V (Perasaan Iringan atau After Image):

1.  Letakan pensil di antara kepala dan daun telinga OP dan biarkan di tempat

tersebut selama melakukan percobaan VI.

Page 4: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 4/12

3

2.  Ambil pensil tersebut saat sedang melakukan percobaan VI, catat apa yang

dirsakan OP saat pensil tersebut diambil.

F.  Percobaan VI (Daya membedakan berbagai sifat benda):

1.  Kekasaran permukaan benda

a.  Dengan mata tertutup, suruh OP meraba permukaan amplas dengan

tingkat kekasaran yang berbeda.

 b.  Perhatikan kemampuan OP untuk membedakan derajat kekasaran

ampelas.

2.  Bentuk benda

a.  Dengan mata tertutup, suruh OP memegang-megang benda kecil yang

diberikan (pensil, penghapus, koin, dll).

 b.  Suruh OP menyebutkan jnis atau sifat bahan yang diraba.

3.  Bahan pakaian

a.  Dengan mata tertutup, suruh OP meraba bahan pakaian yang

diberikan.

 b.  Suruh OP menyebutkan nama atau bentuk benda-benda tersebut.

c.  Bila terjadi kesalahan identifikasi bentuk, permukaan, berat,

 permukaan, dan ukuran, tentukan gangguan neurologis yang terjadi.

G.  Percobaan VII (Tafsiran sikap):

1.  Suruh OP menutup mata dan duduk, kemudian pegang dan gerakan secara

 pasif lengan bawah OP ke dekat kepalanya, dadanya, lututnya, dan

kemudian gantungkan di sisi badannya.

2.  Tanyakan setiap kali sikap dan lokasi tangan OP.

3.  Suruh OP menyentuh dengan telunjuknya telinga, hidung, dan dahinya

dengan perlahan-lahan setelah setiap kali mengangkat lurus lengannya.

4.  Perhatikan bila terjadi kesalahan dan tentukan kelainan neurologis yang

terjadi.

Page 5: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 5/12

4

IV.  Hasil dan Pembahasan

A.  Percobaan I

Hasil:

1.  Hasil langkah ketiga, pada tangan kanan terasa dingin dan kebas.

Sedangkan tangan kiri terasa panas atau hangat.

2.  Hasil langkah keempat, pada tangan kanan terasa panas dan tangan kiri

terasa sejuk atau dingin.

3.  Hasil langkah kelima, pada tangan kanan terasa hangat sedangkan tangan

kiri terasa dingin.

4.  Hasil langkah keenam, tangan kanan mendapat kesan dingin dengan terasa

sedikit tekanan dan tangan kiri juga merasa dingin.

5.  Hasil lengkah ketujuh, tangan kanan terasa hangat dan tangan kiri terasa

dingin.

Pembahasan:

Tangan kanan terasa dingin dan kebas karena adanya badan krausse pada kulit

sensorik tangan, sementara tangan kiri terasa panas atau hangat karena adanya badan

ruffini pada kulit sensorik tangan.

Saat kedua tangan dimasukkan ke dalam waskom yang bersuhu 30 derajat celcius

tangan kanan terasa hangat, sedangkan tangan kiri terasa sejuk atau dingin. Ini

dikarenakan pada tangan kanan terjadi penerimaan kalor sehingga terasa panas.

Sementara pada tangan kiri terjadi pelepasan kalor sehingga terasa dingin.

Saat bagian kulit punggung tangan yang kering ditiup dirasakan hangat, sementara

 bagian kulit punggung tangan yang basah ditiup dirasakan dingin karena terjadi

 penguapan air yang mengambil kalori dari bagian kulit yang basah.

Kulit punggung tangan yang diberikan alkohol terasa dingin karena alkohol

mengambil kalori dari bagian kulit yang diberi alkohol.

Page 6: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 6/12

5

B.  Percobaan II

Hasil:

Page 7: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 7/12

6

Pembahasan:

Saat tangan diberikan rangsang baik panas, dingin, tekan, maupun nyeri pada

 beberapa titik, terjadi perbedaan kesan yang didapat oleh OP karena kesan yang

diperoleh bergantung pada jenis reseptor pada daerah kulit tersebut. Jika kita

asumsikan rangsang dengan +,++,+++ maka didapatkan pada bagian telapak tangan

atas terasa ++, daerah telapak tangan tengah terasa +++, sementara pada daerah

telapak tangan bawah terasa +.

C.  Percobaan III

Hasil:

No. Ujung

Jari (mm)

Telapak 

Tangan (mm)

Lengan

Bawah

(mm)

Lengan

Atas (mm)

Tengkuk 

(mm)

1. 3 7 3 16 8

2. 5 7 6 4 10

3. 4 15 19 17 8

4. 1 7 17 10 10

5. 2 10 10 20 6

Rata-

rata

(mm)

3 9,5 11 13,4 8,4

Pembahasan:

Pada percobaan lokalisasi taktil yang dilakukan sebanyak 5 kali pada kulit ujung jari

tangan, telapak tangan, lengan bawah, lengan atas dan tengkuk, bagian yang paling

sensitif dan bisa menunjukkan lokalisasi taktil dengan lebig baik adalah pada ujung

 jari tangan. Hal ini disebabkan karena ujung jari digunakan untuk melakukan

 pekerjaan halus, selain ini 1 serat otot mempersyarafi 1 saraf, sehingga pada bagian

ujung jari ini dapat merasakan lokalisasi taktil dengan baik. Sedangkan bila semakin

ke atas (lengan bawah, lengan atas dan tengkuk) tidak di dapatkan lokalisasi taktil

dengan baik, karena pada bagian atas ini tidak melakukan pekerjaan halus seperti

 pada ujung jari tangan. Lokalisasi taktil juga dipengaruhi oleh reseptornya. Reseptor 

Page 8: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 8/12

7

taktil yang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda

 pula.

D.  Percobaan IV

Hasil:

Jarak Jari Pipi Tengkuk 

Simultan Suksesif Simultan Suksesif Simultan Suksesif 

4 cm + +  + +  + + 

3 cm +  +  + +  + + 

2 cm +  +  + +  - + 

1 cm +  +  - +  - + 

0,5 cm +  +  - +  - -

0,3 cm - + - - - -

0,1 cm - - - - - -

Ket : Merasakan dua titik : +

Meraksakan satu titik : -

Pembahasan:

Pada percobaan diskriminasi taktil ini dilakukan pada ujung jari, pipi dan tengkuk 

dengan dua kondisi, yaitu secara simultan dan suksesif. Ketika dilakukan secara

simultan berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa lebih sulit

membedakan ketika jarak dua rangsang semakin dekat. Hal ini terbukti dari

 percobaan dimana kepekaan yang terdapat pada ujung jari lebih peka dibanding

tengkuk dan pipi. Sedangkan pada saat dilakukan secara suksesif lebih mudah

dibedakan rangsangan yang diberikan. Kepekaan tersebut juga di pengaruhi oleh

reseptor maupun impuks yang diberikan. Ketika di berikan dia titik atau TPL ( Two

 point localization ) maka bagian yang diberikan rangsang akan lebih peka . Dimana

TPL akan lebih pada bagian yang menonjol, seperti bibir, hidung, mata, ujung jari

dan telinga. Jarak yang asisten tusuk dengan yang pratikan dapat tergantung pada

waktu. Waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran sensasi. TPL adalah sistem

yang menyebar dan melingkar.

Page 9: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 9/12

8

E.  Percobaaan V

Hasil:

Pada saat OP melakukan percobaan VI, salah seorang menaruh pensil di kepala dan

telinga OP. Dengan diam-diam seorang mengambil pensil yang berada di kepala dan

telinga OP. Saat OP selesai dengan percobaan VI, OP tepat menyatakan bahwa pensil

sudah diambil baik yang diatas kepalanya maupun di telinganya.

Pembahasan:

Reseptor-reseptor tertentu pada tubuh akan terus mengeluarkan arus aksi walaupun

rangsangan sudah berhenti, seperti misalnya lampu blitz kamera foto dengan

rangsang kuat cahaya akan maih berasa walau telah tidak ada. Pada hasil percobaan

V, reseptor pada diri OP berhasil mendeteksi masih ada atau tidaknya benda yaitu

 ballpoint di atas kepala dan telinganya.

F.  Percobaan VI

1.  Kekerasan permukaan benda,

Hasil:

Pemeriksa menyiapkan 6 buah ampelas yang sudah diberikan nomor 1-6 sesuai

dengan derajat kekasarannya, semakin besar angkanya semakin kasar. Setelah OP

mengurutkan ampelas, ternyata pada urutan ketiga OP salah mengurutkannya dengan

urutan kelima. Setelah di coba dengan OP yang lain hasilnya tetap sama, dengan OP

yang pertama.

Pembahasan:

Pada hasil percobaan VI kekerasan permukaan benda, terlihat bahwa Op salah

mengurutkan nomor 3 dengan nomor 5, begitu pula dengan Op yang lain hasilnya

tetap sama dengan OP yang pertama. Ini kemungkinan terjadi karena ampelas yang

digunakan salah urutan atau karena OP memiliki kelainan astereognosis /

Page 10: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 10/12

9

stereoaognosis yaitu kelainan yang tidak dapat membedakan sifat benda (ukuran,

 bentuk, berat, permukaan) dengan mata tertutup.

2.  Bentuk benda

Hasil:

No. Benda Ket.

1. Dompet Benar 

2. Kunci Benar  

3. Isi pensil Benar  

4. Penghapus Benar  

5. Plastik  Benar  

Pembahasan:

Op berhasil menjawab dengan benar. Ini karena adanya reseptor meissner atau merkel

yang merupakan rangsang adekuat yaitu perubahan bentuk kecil pada permukaan

kulit atau derfomitas yang bisa merasakan rasa raba atau singgung, sehinga OP bisa

menebak benda-benda yang diberikan.

Page 11: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 11/12

10

3.  Bahan Pakaian

Hasil:

No. Kain Ket.

1. Kasar 

2. Kasar berpasir  

3. Kasar berserat 

4. Kasar berpasir  

5. Kasar 

6. Kasar berjaring 

7. Halus

8. Halus 

9. Halus 

Pembahasan:

Op berhasil menjawab dengan benar. Ini karena adanya reseptor meissner atau merkel

yang merupakan rangsang adekuat yaitu perubahan bentuk kecil pada permukaan

kulit atau derfomitas yang bisa merasakan rasa raba atau singgung, sehinga OP bisa

menebak jenis kain yang diberikan.

G.  Percobaan VII

Hasil:

Menunjuk sendiri Ket.

Telinga Benar  

Hidung Benar  

Dahi Benar  

Pembahasan:

Pada percobaan ini OP bisa menunjuk bagian-bagian tubuh dengan benar dan tepat.

Pola gerak ini merupakan hasil koordinasi sel-sel saraf di SSP manusia, serta hasil

dari tanggapan rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Bila OP tidak 

Diarahkan Ket.

Kepala Benar 

Dada Benar  

Lutut Benar  

Page 12: Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

7/27/2019 Lap. Fisiologi Blok 6 - Mekanisme Sensorik

http://slidepdf.com/reader/full/lap-fisiologi-blok-6-mekanisme-sensorik 12/12

11

 bisa melakukan hal ini, kemungkinan OP mengalami gangguan neuron yaitu ataxia

dimana penderita akan kesulitan dalam koordinasi arah gerak, kecepatan, dll. Atau

 bisa juga terjadi dismetria diamana penderita akan sulit menentukan jarak pada waktu

melakukan gerakan, bisa berlebih atau jaraknya kurang.

V.  Kesimpulan

Manusia memiliki pelindung pada bagian luar tubuh berupa kulit. Kulit juga

 berfungsi sebagai reseptor rangsang dari dunia luar tubuh. Hal ini dibuktikan dari

 percobaan-percobaan di atas dimana kulit bisa mendeteksi rangsang panas, dingin,

tekanan, dan nyeri. Tidak semua bagian kulit memiliki kepekaan yang sama terhadap

suatu reseptor.