Lap. Particle Density
-
Upload
zulfidah-threemin-opkeysw -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of Lap. Particle Density
Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah
BERAT JENIS
(PARTICLE DENSITY)
NAMA : ZULFIDAH
NIM : G111 13 331
KELOMPOK : 14
ASISTEN : MUH. ISMAIL MARZUKI
LABORATORIUM FISIKA DAN KONSERVASI TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Particle density merupakan salah satu cara mengutarakan berat tanah
ataupun kerapatan butiran, akan tetapi nilai particle density juga akan
menggambarkan komponen-komponen penyusun tanah suatu lahan
tertentu secara sederhana.
Partikel density dinyatakan dalam berat volume tanah. Pada
umumnya kisaran partikel density pada tanah yakni antara 2,6-2,93
gram/cm3. Hal ini disebabkan oleh pengaruh mineral kuarsa, feldspart
dan silikat kolodal yang merupakan komponen tanah sekitar angka
tersebut. Partikel density dapat melibihi 2,75 gram/cm3, bila dalam tanah
tersebut terdapat mineral-mineral berat seperti magnetik, granet, epidet,
sirkon, turmalin dan hornblende.
Agar dapat memanfaatkan tanah sesuai dengan potensi yang
dimiliki oleh tanah maka diperlukan pengetahuan akan sifat dan
komponennya serta interaksi kedua hal tersebut perlu dimiliki agar tanah
dapat bermanfaat secara tepat.
Untuk dapat mengetahui komponen penyusun suatu tanah, salah
satu cara dengan menetapkan nilai particle density. Untuk tanah dengan
nilai particle density yang rendah maka tanah ini akan sangat produktif
untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Sedangkan untuk tanah dengan
nilai particle density yang tinggi lebih baik digunakan sebagai
lokasi pendirian bangunan.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan percobaan
particle density untuk mengetahui nilai particle density dari sampel tanah
yang diteliti. Serta untuk menentukan pengolahan lebih lanjut dari tanah
tersebut sesuai dengan potensinya.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai
Particle Density pada pada tanah Alfisol serta untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Adapun kegunaannya adalah sebagai informasi untuk mengetahui
Particle Density dari suatu jenis tanah agar dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengelolaan lahan pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Particle Density
Salah satu cara untuk mengutarakan berat tanah disebut dengan partikel
density. Didefinisikan sebagai berat volume kepadatan tanah. Jelasnya
yang dimaksud dengan tanah disini adalah volum tanah saja, jadi tidak
termasuk volume- volume ruang yang terdapat di antara partikel–partikel
(ruang pori) tanah (Hardjowigeno, 2003).
Particle Density adalah suatu satuan volume padat tanah yang
dinyatakan dengan gram/cm3. Besar jenis rata-rata butiran tanah mineral
biasanya dianggap 2,65 gram/cm3 untuk kepentingan praktis. Sebagai
bahan perbandingan berat jenis tanah-tanah organik jauh lebih kecil yaitu
0,5-0,8 gr/cm3. Berat jenis butiran akan berubah dengan ukuran butiran
atau dengan perubahan pori-pori (Pairunan, A.K, 1997).
Untuk menentukan kepadatan partikel tanah, pertimbangan hanya
diberikan untuk partikel yang kuat. Oleh karena itu, kerapatan partikel
setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut
jumlah ruang partikel (Foth, 1994).
Kerapatan partikel (bobot partikel) adalah bobot massa partikel
padat persatuan volume tanah, biasanya tanah memiliki kerapatan partikel
2,6 gr/cm3. Kerapatan partikel erat hubungannya dengan kerapatan
massa. Hubungan kerapatan partikel dan kerapatan massa dapat
menentukan pori-pori pada tanah (Hanafiah, 2005).
II.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Particle Density
Faktor-faktor yang mempengaruhi Particle Density adalah bulk density
dan bahan organik, semakin tinggi bulk density tanah dan bahan organik
maka Particle Density dalam tanah tersebut akan semakin rendah,
begitu pula sebaliknya (Hardjowigeno, 1992).
Faktor – faktor yang mempengaruhi proses particle density yaitu
kadar air , tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organik.
Kelima faktor ini sangat berpengaruh dalam proses particle density dan
sangat berhubungan erat satu sama lainnya ,dan faktor- faktor ini memiliki
peranan yang amat penting.
Sehingga dapat kita menarik kesimpulan bahwa semua tanpa
adanya pengaruh kadar air maka proses particle density tidak
berlangsung karena air sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah,
dan jika partikel density tidak dipengaruhi oleh tekstur dan stuktur maka
volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah tersususn oleh
fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu sehingga untuk mengetahui volume
kepadatan tanah tentulah sangat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur.
Selain itu kandungan bahan organik di dalam tanah sangatlah
mempengaruhi volume kepadatan tanah. Tanah yang memiliki kandungan
bahan organik yang banyak tentulah sangat berbeda volume kepadatan
tanahnya bila dibandingkan tanah yang memiliki kandungan bahan
organik yang sedikit.
Topografi juga sangat berpengaruh terhadap volume kepadatan
tanah. Jika tanah yang terletak pada topografi yang curam
maka kemampuan untuk mengikat air adalah lebih rendah dibandingkan
tanah yang terletak pada topografi yang datar. Sehingga volume
kepadatan tanah pada topografi yang curam akan lebih besar bila
dibandingkan tanah yang memilki topografi datar (Hanafiah ,2005)
III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Particle Density dilaksanakan di Laboratorium Fisika dan
Konservasi Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin pada hari Kamis, 28 November 2013 pukul 16.00 WITA-
selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum particle density adalah
neraca, labu ukur 100 ml, hot plate dan botol semprot.
3.3 Prosedur Kerja
1. Menimbang labu ukur kosong (x gram).
2. Mengisi labu ukur dengan tanah kering udara sekitar 50 gram.
3. Kemudian menimbang beserta labunya dan mengoreksi dengan kadar
lengas tanahnya (Y= bobot labu kosong + tanah kering oven).
4. Menambahakan air kurang lebih setengahnya sambil membilas tanah
yang menempel di leher labu.
5. Mendidihkan labu perlahan-lahan beberapa menit untuk mengusir
udara yang terjerat dalam tanah.
6. Mendinginkan labu beserta isinya sampai mencapai suhu ruangan,
kemudian menambahkan air dingin yang telah didihkan sampai batas
volume, lalu menimbangnya (Z gram).
7. Mengeluarkan isi labu ukur, mencucinya kemudian mengisinya
dengan air dingin yang telah didihkan sampai batas volume. Timbang
(A gram) atau (no 7) tidak usah dilakukan bila labu ukurnya telah
diketahui ukuran volumenya, misal 100 ml dengan merubah rumus
berat jenis.
3.4 Perhitungan
PD/ BJ (g.cm-3) = (Y−X ) x d
(Y−X )−(Z−A)
Keterangan:
Y = berat labu kosong + tanah kering oven
X = berat labu kosong (Vol. Labu 100 ml)
Z = berat labu berisi (tanah+air) sampai garis batas
A = berat labu dan air dingin, sampai garis batas
D = kerapatan air pada saat pengamatan = 1
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Hasil dari praktikum Particle Density yang telah dilaksanakan, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Y X Z A d PD
93,8 43,8 171,2 148,8 1 1,81
Sumber Data Primer 2013
IV.2 Pembahasan
Berdasarkan data di atas, berat labu kosong + tanah kering oven (Y)
yaitu 93,8 gr, berat labu kosong (X) yaitu 43,8 gr, berat labu
berisi (tanah+air) sampai garis batas (Z) yaitu 171,2, berat labu dan air
dingin, sampai garis batas (A) yaitu 148,8, kerapatan air pada saat
pengamatan (d) yaitu 1. Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam
rumus perhitungan Particle Density maka hasil yang diperoleh adalah
1,81 gr/ cm3.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel tanah memilki Particle
Density yang rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu karena topografi tempat pengambilan sampel tanah
adalah datar. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Hanafiah (2005)
bahwa topografi juga sangat berpengaruh terhadap volume kepadatan
tanah. Jika tanah yang terletak pada topografi yang curam maka
kemampuan untuk mengikat air adalah lebih rendah dibandingkan tanah
yang terletak pada topografi yang datar. Sehingga volume kepadatan
tanah pada topografi yang curam akan lebih besar bila dibandingkan
tanah yang memilki topografi datar.
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa:
1. Sampel tanah tersebut memiliki nilai Particle Density yang rendah
yaitu 1,81 gr/ cm3.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi particle density yaitu kadar air,
tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organik. Kelima
faktor ini sangat berpengaruh dalam proses particle density dan
sangat berhubungan erat satu sama lainnya ,dan faktor- faktor ini
memiliki peranan yang amat penting.
V.2 Saran
Sebaiknya sebelum praktikum dimulai, perlengkapan laboratorium yang
akan digunakan sudah tersedia serta keadaan laboratorium sudah siap
pakai demi kelancaran praktikum yang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Hendry D., 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Erlangga, Gajah Mada
University Press : Yogyakarta.
Hanafiah, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
Hardjowigeno, H.Sarwono. 1992. Ilmu Tanah. PT Melton Putra : Jakarta.
Hardjowigeno, S, 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedologi. PT. Media Sarana
Perkasa : Jakarta.
Pairunan A.K, dkk, 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur : Makassar.
Lampiran
Dik :
Berat labu kosong (X) = 43,8 gr
Berat kertas = 2,2 gr
Berat labu kosong + Tanah kering oven (Y) = 93,8 gr
Berat labu berisi (tanah+air) sampai garis batas (Z) = 171,2 gr
Kerapatan air pada saat pengamatan (d) = 1
Berat labu dan air dingin, sampai garis batas (A) = 148,8 gr
Peny :
PD/ BJ (g.cm-3) = (Y−X ) x d
(Y−X )−(Z−A)
= (93,8−43,8 ) x1
(93,8−43,8 )−(171,2−148,8)
= (50 ) x1
(50 )−(22,4)
= 5027,6
= 1,81