laporan akhir

download laporan akhir

of 14

Transcript of laporan akhir

HALAMAN KULIT MUKA

LAPORAN AKHIRPROGRAM PENELITIAN MAHASISWA

JUDUL PROGRAMINOVASI KOMBINASI HERBA EKSTRAK DAUN JATI BELANDA, EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI, DAN EKSTRAK TEMULAWAK TERPURIFIKASI SEBAGAI ANTIHIPERKOLESTEROL YANG ALAMI, AMAN, DAN RENDAH EFEK SAMPINGBIDANG KEGIATAN:

PKM-PDiusulkan oleh:Amaliani Candra Pradipta11/316185/FA/08847

Riza Maulana

11/313316/FA/08705

Nurdiniati Hofifah

11/316049/FA/08802

Yuda Arif Kusuma

10/301173/FA/08545Romdlon Fauzi

09/284497/FA/08341

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2013KATA PENGANTARAlhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian mengenai senyawa-senyawa penurun kolesterol-LDL yang dikombinasikan dengan dosis yang tepat sehingga diharapkan mampu menghasilkan kombinasi senyawa yang lebih efektif dan poten serta rendah efek samping sebagai antihiperkolesterol. Penelitian dan penyusunan laporan ini dapat diselesaikan oleh penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DIKTI yang telah mendanai penelitian ini, Dr. Arief Nurrochmad, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dan motivasi, serta teman teman CRC yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini.

Kami menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan penelitian ini. Semoga karya ini tetap dapat bermanfaat bagi pengembangan senyawa obat sebagai antihiperkolesterol ke depannya.

Yogyakarta, 17 Agustus 2013

Penulis I. PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDewasa ini penyakit degeneratif karena pola hidup menjadi masalah diseluruh bagian dunia. Pola hidup yang buruk menyebabkan penumpukan kolesterol tinggi pada bagian tubuh dan menyebabkan penyakit seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Di Indonesia sendiri prevalensi penyakit jantung, stroke dan diabetes mencapai masing-masing 7,2%; 0,83% dan 1,1% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2008).

Terdapat 2 macam kolesterol didalam tubuh. Pertama adalah HDL (High Density Lipoproteins) atau dikenal dimasyarakat dengan sebutan kolesterol baik, memiliki kadar 0,25-0,33 didalam darah. Kedua adalah LDL (Low Density Lipoproteins) atau lemak jahat, kadar LDl yang tinggi (lebih dari 100 mg/dl) merupakan pertanda buruk karena dapat berakumulasi di dinding arteri menyebabkan pembentukan semacam plak dan dinding arteri menjadi kasku dan rongga pembuluh darah menyempit (Riyadi, 2006).

Salah satu obat sintetik hiperkolesterolemia yang beredar luas adalah simvastatin yang bekerja dengan menghambat enzim HMG CoA Reductase. Walaupun efektif menurunkan kadar kolesterol-LDL namun menyebabkan kerusakan hepar (Tjay dan Rahardja, 2002).

Tren back to nature, menyebabkan banyak masyarakat mulai melirik tanaman yang memiliki efek antikolesterol untuk dikonsumsi. Contoh tanaman yang memiliki efek antikolesterol adalah temulawak, daun jati belanda dan jambu biji. Temulawak yang memiliki kandungan kurkuminoid terbukti menurunkan kadar kolesterol HDL dan LDL darah (Riyadi, 2006). Kombinasi antara fraksi kurkuminoid temulawak dan ekstrak propolis terpurifikasi berefek penurunan kadar kolesterol total (Anshary, 2011).

Sedangkan pada daun jati belanda mengandung zat lendir yang merupakan serat (fiber) bersifat melicinkan sehingga memperlancar buang air besar serta menghambat penyerapan lemak dan kolesterol (Anonim, 2011). Pada daun jambu biji mengandung pektin yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol. Selain itu terkandung juga tannin yang mempengaruhi selaput lendir usus sehingga menggangu penyerapan lemak dari makanan sehingga menyebabkan kadar kolesterol darah turun. (Wijayakusuma et al, 1994).

Rahayu (2008) telah melakukan penelitian dengan mengkombinasikan temulawak, daun jati belanda dan daun jambu biji serta memberikan hasil terbukti mampu menurunkan konsentrasi kolesterol hati pada tikus yang hiperlipidemia. Namun kelemahan dari penelitian tersebut adalah volume kombinasi ekstrak terlalu besar sehingga tiap kali minum mencapai 3 kapsul dan dalam sehari konsumsi 3X sehingga pasien sehari total mengkonsumsi 9 kapsul. Bila dijual ke masyarakat akan menyebabkan kebosanan dalam mengkonsumsi serta boros biaya.

Diperlukan solusi yaitu ekstrak terpurifikasi dengan menghilangkan zat ballast (zat yang tidak berefek farmakologis) menyisakan zat aktif saja. Diharapkan dengan dosis rendah memberikan efek yang sama sehingga lebih menguntungkan bagi pasien.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah kombinasi ekstrak temulawak, daun jati belanda dan daun jambu bii dapat menurunkan kadar kolesterol-LDL secara efektif dibandingkan dengan obat anti hiperlipidemia simvastatin?

2. Berapakah kombinasi dosis kombinasi ekstrak untuk menurunkan kadar kolesterol-LDL secara optimal?

C. TUJUAN PROGRAM1. Mengetahui kefektifan kombinasi ekstrak terpurifikasi temulawak, daun jati belanda dan daun jambu biji dalam menurunkan kadar kolesterol-LDL dibandingkan dengan obat simvastatin.

2. Mengetahui kombinasi dosis yang optimal untuk menurunkan kadar kolesterol-LDL.

D. LUARAN YANG DIHARAPKANDiharapkan penelitian ini menghasilkan bukti bahwa kombinasi ekstrak terpurifikasi temulawak, daun jati belanda dan jambu biji dapat memberikan efek antihiperkolesterol pada tikus putih galur wistar yang telah dibuat hiperkolesterol dengan pakan diet lemak tinggi. Hasil penelitian diharapkan dapat dipublikasian dalam bentuk artikel atau jurnal ilmiah. Selain itu juga diharapkan diproduksi sediaannya kepada masyarakat untuk antihiperkolesterol.

E. KEGUNAAN PROGRAM1. Bagi peneliti dapat meningkatkan kreativitas, berpikir kritis dan kepekaan terhadap persoalan yang terjadi sehari-hari dimasyarakat serta pemecahan solusi.

2. Bagi industri farmasi, dengan program ini dapat menjadi alternatif dan terobosan obat antihiperkolesterol dari bahan alam selain obat sintesis yang sudah beredar dimasyarakat.

3. Bagi masyarakat, kombinasi ekstrak ini dapat menjadi alternatif pengobatan antihiperkolesterol dari bahan alam.II. TINJAUAN PUSTAKA

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Komposisi kimia rimpang temulawak tersusun atas pati 29-30%, kurkumin 2-2,81% per berat kering (Kiswanto, 2005), dan minyak atsiri 6-10% (Sidik et al.,1995). Rimpang temulawak mempunyai efek farmakologi yaitu hepatoprotektor, menurunkan kadar kolestrol, antiinflamasi, laxative, diuretik, meningkatkan produksi asi, tonikum, menghilangkan nyeri sendi (Mahendra, 2005). Kurkuminoid dalam temulawak berkhasiat sebagai antikolesterol (Istafid, 2006).

Daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)

Daun jati belanda mengandung zat lendir yang merupakan serat (fiber) bersifat lubricating atau melicinkan sehingga dapat menghambat penyerapan lemak, kolesterol, dan memperlancar buang air besar (Anonim, 2010). Daun jati belanda juga memiliki kandungan tanin yang dapat mengendapkan mukosa protein pada permukaan usus halus sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan. Apabila makanan yang masuk adalah makanan yang tinggi lemak dan kolesterol maka yang diserap dan diangkut ke hati untuk dimetabolisme akan sedikit jumlahnya (Dalimartha, 2005).Daun jambu biji (Psidium guajava L.)

Daun jambu biji mengandung senyawa tannin 9-12%, pektin, minyak atsiri, asam lemak, dan asam malat (Harborne, 1987). Pektin dapat berfungsi untuk menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta membantu mengeluarkannya. Kalium yang terkandung pada buah ini berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel tubuh, serta menurunkan kadar kolesterol total dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Ekstrak terpurifikasi

Ekstrak terpurifikasi adalah ekstrak yang diperoleh melalui pemurnian dengan penyarian bertingkat. Tujuan dari purifikasi ekstrak adalah untuk menghilangkan atau memisahkan senyawa yang tidak dikehendaki sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni dengan kandungan zat aktif yang lebih besar (Anonim, 2000).

Kolesterol

Kolesterol merupakan bahan bangunan esensial bagi tubuh manusia untuk sintesis zat-zat penting, seperti membrane sel dan bahan isolasi sekitar saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu (Tjay & Rahardja, 2002). LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah dan menyebabkan penempelan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal inilah yang dapat memicu berbagi jenis penyakit.

HMG-CoA-reduktase

Asetil CoA HMG-CoA Mevalonat Kolesterol

Gambar 2. Biosintesis kolesterol (disederhanakan) (Tjay & Rahardja, 2002)

Golongan statin

Mekanisme kerja simvastatin berdasarkan penghambatan enzim HMG-CoA-reduktase, yang berperan esensial dalam hati untuk pengubahan HMG-CoA (hidroximetilglutaril-coenzim A) menjadi asam mevalonat. Melalui langkah lain akhirnya terbentuk kolesterol. Efek samping : selain efek umum, juga rambut rontok (reversible), gangguan psikis (depresi, ketakutan, kecenderungan bunuh diri), dan kerusakan hati (hepatitis) (Tjay & Rahardja, 2002).

III. METODE PENDEKATANA. Pembuatan EkstrakEkstrak Temulawak TerpurifikasiSebanyak 500 gram serbuk temulawak yang sudah dipilih ditambah satu liter etil asetat kemudian didiamkan selama tiga hari dengan pengocokan setiap enam jam. Setelah tiga hari, hasil perendaman disaring dan filtrat ditampung. Langkah-langkah di atas diulangi hingga didapatkan tiga liter filtrat. Filtrat dikeringan dengan Rotary Evaporator untuk menghindari rusaknya analit yang tidak tahan panas yaitu curcumin. Ekstrak kental yang didapatkan kemudian ditambah n-hexane berlebih hingga filtrat.Ekstraksi Pektin Daun Jambu BijiSebanyak 1 kg serbuk daun jambu biji yang sudah dipilih ditambah larutan HCl pH = 2 dengan rasio 1:20 w/v kemudian dipanaskan selama 60 menit pada suhu 90oC sambil diaduk lalu disaring dengan corong Buchner. Selanjutnya filtrat ditambah etanol anhidrat dengan volume yang sama sambil diaduk hingga terbentuk massa seperti jelly kemudian dikeringkan di oven dengan suhu 30oC hingga didapatkan serbuk pektin.Ekstrak Etanolik Daun Jati BelandaSebanyak 1 kg serbuk daun jati belanda yang sudah dipilih ditambah 5 lt etanol 70% kemudian didiamkan selama 3 hari dengan pengocokan tiap 6 jam. Setelah tiga hari, hasil perendaman disaring dan filtrat ditampung. Selanjutnya dilakukan remaserasi dengan penambahan 5 lt etanol 70%. Filtrat yang telah didapat kemudian diuapkan di atas penangas air hingga diperoleh ekstrak etanolik daun jati belanda.B. Pengujian EkstrakPengujian ekstrak dilakukan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pengujian ekstrak temulawak terpurifikasi dilakukan dengan pembanding kurkumin murni dan fase gerak kloroform : etanol absolut (9,8:0,2), sedangkan pengujian ekstrak etanolik daun jati belanda dilakukan dengan pembanding tannin murni dan fase gerak berupa etil asetat : metanol : air (100:13,5:10).

C. Penentuan DosisPenentuan dosis dilakukan dengan membuat suatu sediaan dengan perbandingan kombinasi ketiga ekstrak yang berbeda dengan urutan (x,y,z) dimana: x = pektin dari daun jambu biji, y = ekstrak etanolik daun jati belanda, dan z = ekstrak temulawak terpurifikasi. Perbandingan kombinasi ekstrak yang digunakan yaitu: (1:1:1), (1:2:1), (2:1:1), dan (1:1:2) yang diberikan kepada kelompok hewan uji.

D. Desain penelitian dan jadwal perlakuan

Hari ke-PerlakuanKelompok

1 (+)2 (-)3456

0Sampling darahVVVVVV

1-14Diet tinggi lemakVVVVVV

15Sampling darahVVVVVV

16-29Perlakuan obatSimvastatinV-----

CMC-Na 0,5%-V----

Ekstrak 1x:1y:1z--V---

Ekstrak 1x:2y:1z---V--

Ekstrak 2x:1y:1z----V-

Ekstrak 1x:1y:2z-----V

30Sampling darahVVVVVV

xPektin daun jambu bijiVDilakukan

yEkstrak etanolik daun jati belanda-Tidak dilakukan

zEkstrak temulawak terpurifikasi

Tabel 1. Desain PenelitianE. Uji AntihiperkolesterolDilakukan dengan pemejanan secara per oral kombinasi ekstrak yang telah dibuat sesuai dengan dosisnya kepada kelompok perlakuan hewan uji selama 18 hari. Selanjutnya dilakukan sampling darah hewan uji dari sinus orbitralis untuk dilakukan penetapan kadar kolesterol total dan LDL yang dilakukan di LPPT UGM.F. Analisis hasil

Data kolesterol total dan LDL dianalisis menggunakan statistika SPSS 18.0 metode ANOVA yang dilanjutkan dengan Uji Tukey untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar kelompok.IV. PELAKSANAAN PROGRAM

1. Tempat dan waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan : Bulan Februari s/d Juni 2013

Tempat pelaksanaan :

Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi UGM

Laboratorium Curcumin Research Center Farmasi UGM

Laboratorium Penelitian Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM

2. Definisi Variabel operasional

a. Variabel bebas

: Variasi dosis kombinasi ekstrak temulawak terpurifikasi dengan ekstrak daun jati belanda dan daun jambu biji.

b. Variabel tergantung : kadar LDL tikus setelah diobati.

c. Variabel terkendali : galur, jenis kelamin, berat badan, umur, lingkungan hidup, kontrol terhadap hewan uji, dan kadar simvastatin.

3. Tahapan Pelaksanaan

Tahap KegiatanBulan ke-

12345

Tahap persiapan

Studi pustaka orientasi

Pengumpulan bahanV

V

Tahap Pelaksanaan

Determinasi Tanaman

Pembuatan serbukEkstraksiPengujian Ekstrak

Preparasi hewan uji

Perlakuan terhadap hewan uji

Penetapan kadar kolesterol darahV

V

V

VV

VV

V

Tahap penyelesaian

Pengumpulan data penelitian

Analisis data

Penyusunan laporan akhir

Penyelesaian laporan akhir

Pengumpulan laporan akhirVV

V

VV

V

V

V

Tabel 2. Tahapan Pelaksanaan4. Instrumen Penelitian

a. Alat yang digunakan dalam pembuatan ekstrak adalah alat-alat gelas, timbangan elektrik, toples maserasi, penyaring, vacuum, kompor listrik, penangas air, wajan, dan kipas angin.

b. Alat untuk uji farmakologi dan uji kadar kolesterol adalah spuit injeksi 10 ml, jarum per oral, kandang, timbangan elektrik, microhematocrit, sentrifuge, vortex, microtube, dan microtip.

c. Alat dan bahan untuk pembuatan pakan diet lemak tinggi yaitu wajan, kompor, alat gelas, dan lemak babi.

d. Bahan dan Hewan UjiDaun jambu biji, rimpang temulawak, dan daun jati belanda diperoleh dari Unit II Bagian Biologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan dideterminasi di Unit II Bagian Biologi Fakultas Farmasi UGM. Hewan uji tikus jantan galur Wistar umur 1,5 bulan dan berat 100 g - 150 g.5. Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya

Jenis PengeluaranRencanaRealisasi

JumlahHarga Total (Rp)JumlahHarga Total (Rp)

Operasional dan Administrasi

Sewa laboratorium (Unit II, V, Kandang)5 bulanRp1.500.000,003 labRp3.864.000,00

Sewa sentrifuge10 jamRp100.000,00

Sewa microlab10 jamRp200.000,00

Sewa fortex10 jamRp100.000,00

Determinasi tumbuhanRp100.000,003 buahRp60,000,00

FotokopiRp50.000,00Rp75,000.00

Proposal dan LaporanRp100.000,00Rp190,000.00

Pengolahan Data HasilRp100.000,00

DokumentasiRp100.000,00Rp200,000.00

Bahan Habis Pakai

Rimpang temulawak5 kgRp175.000,00

Daun Jambu Biji5 kgRp150.000,00

Daun Jati Belanda5 kgRp150.000,00

Etanol 70%2 LRp160.000,0018 LRp450,000,00

Kloroform1 LRp80,000,00

Na-EDTA1 kgRp100,000,00

Plat KLT2 lembarRp300,000,00

Pembanding KLTRp55,000,00

Aquadest25 LRp125.000,0015 LRp22,500,00

Simvastatin5 stripRp250.000,001 stripRp6,500,00

CMC-Na1 botolRp350.000,001 botolRp135,000,00

Etil Asetat10 LRp400.000,003 LRp66,000,00

Eter10 LRp500.000,00

n-hexane10 LRp500.000,003 LRp75,000,00

Metanol1 LRp72,000,00

Cek LDL (LPPT UGM)134 kaliRp2,278,000,00

Reagen kit HDL1 kitRp1.100.000,00

Reagen kit kolesterol total1 kitRp1.200.000,00

Reagen kit trigliserida1 kitRp1.300.000,00

Heparin1 botolRp200.000,002 botolRp200,000,00

Tikus wistar jantan30 ekorRp750.000,0045 ekorRp675,000,00

Pakan standart1 karungRp100.000,0035 kgRp217,000,00

Lemak babi10 kgRp200.000,004,8 kgRp96,000,00

Telur10 kgRp130.000,00

Bahan ekstrak (temulawak, daun jambu biji, daun jati belanda) + pembuatan serbukRp323,000,00

Etanol 96%9 LRp270,000,00

Peralatan Penunjang

Jas lab3 buahRp150.000,00

Masker5 boxRp175.000,001 boxRp125,000.00

Sarung tangan lateks5 boxRp200.000,001 boxRp125,000.00

Tisu10 gulungRp75.000,001 boxRp10,000.00

Kain saring10 gulungRp300.000,002 meterRp15,000.00

Gunting5 buahRp15.000,00

Yellow tip1 setRp300.000,00

Blue tip1 setRp400.000,00

Microhematocrit3 buahRp120,000,00

Spuit injeksi 3 ml10 buahRp25,000,00

Spuit injeksi 10 ml10 buahRp60,000,00

Alat gelasRp500.000,00Rp627,500.00

Tabung reaksi30 buahRp45.000,00

Spuit per oral1 boxRp50.000,005 buahRp300,000.00

Scalpel20 buahRp100.000,00

Microsentrifuge20 buahRp100.000,00135 buahRp135,000,00

Kertas saring1 buahRp5,500,00

Toples ekstrak3 buahRp105,000.00

Toples maserasi6 buahRp300,000.00

Saringan1 buahRp15,000,00

Wajan2 buahRp80,000,00

Kompor listrik1 buahRp118,000.00

Timbangan1 buahRp150,000,00

Box alat lab1 buahRp55,000,00

Jeligen 5 liter4 buahRp40,000,00

Sarung tangan tukang5 pasangRp50,000,00

Jeligen 1 liter1 buahRp5,000,00

Pengaduk kayu2 buahRp24,000,00

Total BiayaRp12.500.000,00Rp12.300.000,00

V. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Determinasi Tanaman dan Preparasi EkstrakBahan-bahan ekstrak berupa daun jati belanda, daun jambu biji, dan rimpang temulawak diperoleh dari Unit II Bagian Biologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Untuk memastikan kebenaran sampel, dilakukan determinasi sampel. Hasil determinasi yang dilakukan menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar Guazuma ulmifolia, Psidium guajava, dan Curcuma xanthorriza.

Daun jambu biji mengandung senyawa tannin yang dapat diambil dengan ekstraksi menggunakan etanol 70%. Hasil ekstraksi ini berupa ekstrak kental berwarna hijau tua dengan perolehan rendemen sebanyak 29,52%. Sedangkan senyawa pektin dari daun jambu biji diambil dengan cara ekstraksi menggunakan air asam sitrat, dihasilkam serbuk pektin berwarna coklat muda dengan perolehan rendemen 8,044%. Pada temulawak dilakukan ekstraksi dengan etil asetat dan dilakukan purifikasi ekstrak. Hal ini bertujuan agar ekstrak terbebas dari zat ballast atau pengotor sehingga didapatkan ekstrak murni yang mengandung kurkumin. Hasilnya diperoleh endapan berwarna orange kecoklatan dengan perolehan rendemen 21,324%.2. Pengujian Ekstrak dengan KLTPengujian kualitatif ekstrak dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa ekstrak yang telah dibuat dengan cara membandingkan dengan pembanding yang telah diketahui senyawanya. Parameter yang digunakan adalah harga Rf dan warna bercak sampel dan pembanding. Senyawa dikatakan identik apabila harga Rf dan warna pada sampel dan pembanding sama. Pada ekstrak temulawak terpurifikasi digunakan pembanding kurkumin dengan fase gerak kloroform : etanol absolut (9.8:0.2), sedangkan ekstrak etanolik daun jati belanda digunakan pembanding tannin dengan fase gerak etil asetat : metanol : air (100:13.5:10).Tabel 3. Rf Ekstrak Temulawak Terpurifikasi

RfWarna Bercak pada

SampelPembandingSinar TampakSinar UV 254 nmSinar UV 366 nm

0,91

0,7450,91

0,745Kuning

KuningHijau

Hijau Fluoresensi

Fluoresensi

Tabel 4. Rf Ekstrak Etanolik Daun Jati Belanda

RfWarna Bercak pada

SampelPembandingSinar TampakSinar UV 254 nmSinar UV 366 nm

0,9270,927Sampel : Kuning

Pembanding : HijauHijauTerjadi Pemadaman

Hasil KLT kedua ekstrak menunjukkan ekstrak temulawak terpurifikasi mengandung kurkumin dan ekstrak etanolik daun jati belanda mengandung tannin. Hal ini ditunjukkan oleh harga Rf dan warna bercak yang identik antara sampel dan pembanding.3. Uji Antihiperkolesterol

Hewan uji diinduksi kolesterol dengan cara pemberian minyak babi secara per oral selama 14 hari dengan dosis 2,5 ml/100 g. Digunakan lemak babi karena di dalam lemak babi mengandung asam lemak jenuh berantai panjang. Asam lemak jenuh berantai panjang merupakan sebuah prekursor trigliserida yang saat berada didalam tubuh akan disimpan dalam jaringan adiposa sehingga bobot tikus akan naik dan tikus semakin besar (Murray, 1999).

Sebelum dilakukan pemejanan ekstrak maupun kontrol, terlebih dahulu dilakukan sampling darah melalui sinus orbitralis untuk mengetahui kadar kolesterol total dan LDL hewan uji setelah pemberian diet tinggi lemak. Kemudian dilakukan perlakuan dengan pemejanan kombinasi dosis ekstrak selama 14 hari. Setelah pemejanan ekstrak selama 14 hari, kolesterol total dan LDL hewan uji kembali diperiksa untuk mengetahui kemampuan kombinasi ekstrak dalam menurunkan kolesterol total dan LDL dibandingkan kontrol positif yaitu simvastatin.

(a) (b)

Gambar 4. Profil kolesterol darah pada tiap kelompok perlakuan. (a)Kadar kolesterol total; (b)Kadar LDL. Nilai menunjukkan rata-rata+SD. Tanda * menunjukkan nilai berbeda signifikan (P